Ratu Inhyeon mengerti, ia sudah membuat Raja dan ayahnya bersitegang. Ratu merasa tidak berhak untuk kecewa. Sukjong lega karena Ratu berpikir seperti itu.
Sukjong menyinggung lagi soal mimpi Ratu, bahwa Ok Jung adalah reinkarnasi dari hewan yang dibunuh Sukjong dan yang ingin membalas dendam padanya, jadi Ok Jung tidak akan bisa memberinya anak, apa kau ingat itu?
Ratu gelisah, ia jadi ingat peringatan ayahnya. Mungkin Ratu memang hanya berniat menyampaikan isi mimpinya, tapi Raja bisa memutarnya dan menuduh Ratu cemburu lalu menggunakannya di tengah kekacauan politik. Sekarang Ratu jadi gugup dan tangannya gemetaran.
Sukjong tersenyum dingin, aku cuma bertanya. Tapi kau jadi serius dan tanganmu bahkan gemetaran.
Ratu terkejut dan memegang cawan teh dengan dua tangannya.
Sukjong : Sudah cukup. Jadi kau memang ingat.
Ratu terlihat tegang sekali.
Kembali ke aula utama saat Sukjong mengatakan keinginannya untuk menurunkan Ratu Inhyeon.
Para Menteri terkejut. Hee Jae tampak tersenyum. Menteri dari Seoin langsung protes, bagaimana anda bisa menurunkan Ratu negeri ini yang tidak melakukan kesalahan apapun? (Partai Seoin terbagi dua, menjadi Noron dan Soron. Soron mendukung penurunan Inhyeon sementara Noron menolak. Noron kelak akan menjadi pendukung utama Choi Sukbin.)
Menteri Jo berkata kalau mau dicari pasti ada kesalahannya dan karena ini keinginan Raja, ia siap menjalankannya.
Tapi salah seorang Menteri dari Partai Namin tidak setuju. Yang Mulia Ratu masih terlalu muda, apa tidak terlalu dini untuk menurunkannya? Juga ada masalah prosedur. Hee Jae buka suara bahwa prosedur bukan alasan kalau Yang Mulia sudah setuju. Menteri yang tadi masih belum setuju, ini bukan masalah yang bisa diputuskan begitu saja.
Sukjong heran, menteri itu menolak penurunan Ratu padahal dia dari partai Namin. Kemungkinan besar, Menteri itu juga tidak senang jika Ratu dari golongan bangsawan diturunkan dan diganti selir dari golongan rendahan.
Tapi Sukjong sangat menginginkan ini. Karena ia ingin P. Yi Yun - putra Hee Bin menjadi penerusnya dan tidak bisa membiarkan Ratu dari Partai Seoin tetap bertahta. Kenapa kalian tidak memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan?
Wakil Menteri Jo berkata mereka bisa mengikuti keinginan Raja kalau memang ada justifikasinya tapi Ratu yang sekarang ini sangat populer di kalangan rakyat dan jika mereka menurunkan Ratu tanpa alasan jelas maka anggota Partai Seoin dan para pelajar akan melakukan protes terus menerus.
Sukjong : Kalau begitu, jika aku memberikan kepala Min Yoo Jung sesuai keinginan kalian. Apa kalian akan mengabulkan permintaanku?
Partai Seoin pucat pasi.
Sukjong melanjutkan, ia sudah menyingkirkan Partai Seoin dan sekarang memasukkan partai Namin ke istana, jadi kalian seharusnya tidak menyia-nyiakan kesempatan. Sukjong tidak bisa menunggu terlalu lama.
Sukjong menyuruh mereka pergi dan diskusi. Setelah itu kembali ke istana, Sukjong ingin mendapat kabar gembira. Sukjong pergi.
Hee Bin marah, ia memukul meja dan memaki kakaknya, apa yang kau lakukan Kak? Yang Mulia Raja sudah menyebut soal penurunan Ratu dan kalian tidak apa-apa kehilangan kesempatan ini?
Menteri Jo berusaha menenangkan Ok Jung, Mama..sulit bagi seorang biarawan mencukur rambutnya sendiri dan tidak baik bagi seorang kakak untuk bicara soal kepentingan adiknya. Partai Seoin maupun Namin, mereka memiliki rasa hormat pada Ratu. Lagipula, Ratu masih cukup muda untuk bisa memberikan keturunan. Jadi mereka takut akan akibatnya jika Ratu mengandung anak yang resmi kelak.
Ok Jung tampak kesal, tidak mungkin ada anak dari Ratu. Hee Jae punya ide, ia minta adiknya menemui Partai Namin dan sedikit pamer.
Ok Jung : Pamer?
Hee Jae ; Pamer karena sudah memiliki seorang putra, seperti yang selalu dilakukan oleh mendiang Ibu Suri. Coba saja, apa itu akan berhasil.
Ok Jung memanggil semua Menteri Namin ke Chwi Seon Dang. Ia memerintah tirainya disingkirkan. Para Menteri keberatan karena mereka tidak boleh melihat langsung wajah selir Raja sesuai tradisi.
Ok Jung : Apa Jang Ok Jung sampai sejauh ini karena mengikuti tradisi? Aku sampai disini dengan menghancurkan tradisi. Singkirkan tirainya!
Saat tirai dibuka, ternyata Ok Jung sedang menggendong Yun. Para Menteri kelihatan gelisah dan tidak enak. Hee Jae tersenyum.
Ok Jung berkata kalau Ratu Min tidak akan memiliki anak. Tapi meskipun Ratu punya anak, kapan anak itu besar? Tapi Putra Mahkotaku sudah mulai kuat, lagipula Yang Mulia berjanji padaku sebelum Putra Mahkota dilahirkan, kalau Yang Mulia akan memberikan takhta kepadanya.
Menteri Jo juga kelihatan terkejut. Ok Jung melanjutkan, dan kalian semua masih meragukannya?
Ok Jung menaikkan suaranya, berapa lama lagi aku harus menunggu sebelum aku bisa mengambil kediaman Ratu?
Para Menteri minta maaf, maafkan kami Hee Bin Mama.
Ok Jung memperingatkan mereka : Aku benar-benar berharap kalian memanggilku Yang Mulia Ratu dan bukan Hee Bin Mama jika kita bertemu lagi nanti. Sebagai Ibu dari Putra Mahkota (Mo Hu), apa kalian mengerti?
Para Menteri kelihatan tidak terlalu senang.
Sukjong marah-marah di depan P. Dong Pyeong karena para sarjana mulai menyerangnya dengan tumpukan petisi2 mereka. Para sarjana menulis bahwa Raja tidak punya cukup alasan untuk menurunkan Ratu.
P. Dong Pyeong juga tanya apa Sukjong tidak terlalu cepat dalam menurunkan Ratu.
Sukjong : Tidak, itulah mengapa aku mengganti Partai yang berkuasa dan tujuan akhirnya bukan hanya menurunkan Ratu tapi juga mengganti Ratunya. Kalau aku membiarkan Ok Jung tetap di posisi ini, ini akan menjadi kelemahan politik untuk Putra Mahkotaku selamanya. Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Tidak ada yang lebih penting sekarang selain membuat putraku yang berharga menjadi keturunanku yang resmi.
(Ini yang terjadi pada Raja Yeongjo kelak, ia akan menghabiskan 14 th pertama pemerintahannya untuk mendapatkan pengakuan dari dewan istana bahwa Sukbin Choi adalah ibunya)
P. Dong Pyeong berkata semua petisi ini adalah hasil karya Min Yoo Jung dan partai Seoin. Sukjong tahu itu. Sukjong geram sekali, mereka pikir aku tidak akan menyinggung soal penghianatan yang mereka lakukan. Jadi mereka sembunyi di belakang para sarjana dan menggunakan justifikasi sebagai senjata mereka!
Sukjong ingin menyingkirkan Min Yoo Jung selamanya untuk mengakhiri ini. Sukjong sebenarnya sedang menunggu serangan terakhir dari Min Yoo Jung.
Menteri Kim mengunjungi Menteri Min dan berkata kalau Raja sudah memecat Lee Shim An, orang yang memimpin demo menentang penurunan Ratu. Apa yang akan anda lakukan?
Menteri Min menghela nafas, seorang terpelajar tanpa kemauan/tujuan tidak bisa disebut pelajar. Kita akan membalasnya lagi dengan kuas.
Sukjong murka membaca petisi Min Yoo Jung, lalu tanya dimana Min sekarang. Kasim Yang berkata, sebenarnya Min Yoo Jung sedang berlutut di depan kediaman Yang Mulia Raja sekarang ini.
Sukjong tertawa sinis, setelah memasukkan petisi ini, ia sekarang berlutut di depanku?!
Sukjong keluar dan melihat Min Yoo Jung, mengenakan baju katun biasa diikuti para pelajar berlutut di depan Injeongjeon. Sukjong melempar petisi Min di depan mereka.
Sukjong marah2, setelah menulis petisi ini kau berlutut di depanku. Kau mengubahku menjadi pria menyedihkan yang emosional dan tidak sabaran. Aku sudah melaporkan Putra Mahkota ke Kuil Jongmyo tapi kau masih memintaku membatalkan keputusanku dan memberikan contoh apa yang terjadi di Qing? Apa yang sebenarnya kau inginkan dari ini?
Menteri Min : Tentu saja saya ingin pembatalan keputusan penetapan Putra Mahkota dan keinginan Yang Mulia menurunkan Ratu tanpa justifikasi. Tolong dipertimbangkan Yang Mulia.
Para Sarjana juga mengikuti Min.
Sukjong : Aku tidak punya justifikasi untuk menurunkan Ratu? Kalau aku menemukannya, apa kau akan menyerah?
Menteri Min membenarkan, justifikasi bagi seorang pelajar sama dengan nyawanya. Tentu saja ia akan menyerah.
Sukjong tampak senang, kalau aku menemukannya, apa kau akan memberikan nyawamu? Partai Namin sangat menginginkan kepalamu.
Menteri Min menantang Sukjong, kenapa tidak? Yang Mulia Ratu sangat dihormati oleh semua masyarakat. Dia tidak punya kesalahan. Jadi apa alasannya harus diturunkan?
Sukjong menunggu pertanyaan ini, bagaimana dengan kesalahan karena kecemburuan? Bagaimana kalau salah satu dari 7 kesalahan istri yang membuatnya diturunkan? Dan yang terburuk adalah kecemburuan.
Bagaimana kalau aku bisa memberimu justifikasi tentang kecemburuan?
Menteri Min tertegun dan para sarjana mulai kasak-kusuk. Min sadar, Raja menggunakan mimpi Ratu saat itu. Min langsung berdiri dan menyangkalnya, ini benar-benar omong kosong!
Sukjong tersenyum dingin, Ratu berkata beberapa waktu lalu bahwa Hee Bin adalah hewan yang telah kubunuh di kehidupan yang lalu, jadi ia ber-reinkarnasi untuk membalas dendam kepadaku. Dan dia akan bekerja sama bersama Partai Namin yang korup dan membawa angin beraroma darah. Apa kau tidak ingat?
Menteri Min tidak bisa menjawabnya.
Sukjong melanjutkan, ini bagian terpentingnya. Ia berkata tidak akan ada anak dari Hee Bin. Tidak peduli seperti apa aku mencoba, tidak akan ada gunanya. Jadi Hee Bin harus segera diusir keluar! Meskipun kau tidak mengingatnya, tapi aku pernah mengkonfirmasi pada Ratu dan Ratu ingat. Jadi aku tidak perlu mendengar jawabanmu.
Menteri Min masih mencoba membantah, bagaimana anda bisa menyebut itu sebagai satu dari 7 kesalahan istri?
Sukjong : 7 Kesalahan Istri, Tidak setia pada mertua, tidak punya anak laki-laki, cemburu, mencuri, tukang gosip, suka merancang sesuatu yang jahat/membuat jebakan, punya penyakit yang parah! (untung gak lahir di Joseon, aku juga gak punya anak laki wkkk)
Ratu memiliki 3 kesalahan dari 7 kesalahan itu. Pertama, berkata bahwa Hee Bin adalah hewan di kehidupan yang lalu adalah cemburu. Kedua, dia tidak memiliki anak laki-laki padahal dia seorang Ratu. Ketiga, berkata bohong dengan alasan telah bermimpi tentang mendiang Ibu Suri adalah ketidaksetiaan pada ibuku karena menjebaknya! Apa aku harus melanjutkannya?!
Menteri Min memejamkan matanya, ia sudah masuk ke perangkap Raja dan tidak bisa membantah karena semua kata2 Raja itu benar. Sekarang para sarjana mulai resah dan tidak bisa mendukung Min Yoo Jung lagi.
Sukjong tanya, bagaimana? Apa kau masih belum mau menyerah?
Menteri Min jatuh terduduk. Sementara para sarjana membungkuk ke arah Sukjong. Demo selesai.
Sukjong tersenyum : Astaga..hanya dengan satu argumentasi saja aku berhasil menurunkan Ratu dan juga mendapatkan kepalamu yang sangat diinginkan Partai Namin. Ini benar2 menangkap dua ekor burung dengan satu batu.
Menteri Min tidak bisa bicara lagi.
Ratu syok mendengar kabar ini, ayahku akan dieksekusi? Dayang Hong membenarkan, Partai Namin sangat menginginkan kepala Daegam dan bukan itu saja, mereka juga ingin menurunkan Yang Mulia Ratu.
Ratu ingin pergi menemui Raja dan mencegah ini. Dayang Hong melarangnya, saat ini Yang Mulia Raja sedang murka, kalau anda pergi, Raja bisa memerintahkan penurunan kelas untuk anda (bisa tiba-tiba dijadikan budak).
Tapi Ratu tidak bisa diam saja karena nyawa ayahnya dipertaruhkan.
Ratu Inhyeon menghadap Sukjong. Yang Mulia, ayah saya adalah ayah mertua negeri ini (Guk Gu) Apa anda benar-benar akan memberikan nyawa ayah saya pada Partai Namin?
Sukjong menghela nafas, itu hanya politik. Partai Namin menginginkan kepala ayahmu dan aku ingin ..aku ingin kau diturunkan.
Ratu Inhyeon berusaha menahan sakit hatinya : Baiklah, kalau begitu turunkan perintah penurunan saya. Saya akan menerima perintah Yang Mulia. sebaliknya, tolong ampuni nyawa ayah saya.
Sukjong : Kalau begitu aku tidak punya apapun untuk diberikan pada Partai Namin.
Ratu Inhyeon : Saya sudah memberikan sesuatu pada Yang Mulia.
Sukjong tanya apa yang sudah diberikan Inhyeon. Ratu berkata, saat Sukjong pingsan, ia sudah menyelamatkan nyawa Putra Mahkota saat ada dalam bahaya.
Harga nyawa putra Yang Mulia Raja dan harga nyawa ayah saya, mana yang lebih penting bagi anda? Saya mohon, ampuni dia dari hukuman eksekusi.
Sekarang Inhyeon tidak bisa menahan air matanya. Tapi ia tetap mempertahankan harga dirinya.
Sukjong langsung minta Kasim Yang memanggil Sekretaris untuk mengatakan keputusannya. Tanggal 4 Mei tahun Gisa, turunkan Ratu Min dan turunkan kelasnya. Dan menunjuk Jang Hee Bin sebagai Ratu. Dan aku akan memutuskan gelar untuk Jang lalu melaporkannya ke Kuil Jongmyo. Jang Kyung (ayah Ok Jung) akan menjadi ayah mertuaku dan Ny. Yoon akan menjadi ibu mertuaku.
Jang Hee Bin mendengar keputusan Raja dan mendapat penghormatan dari semua dayangnya, Selamat Yang Mulia Ratu...Selamat Yang Mulia Ratu !!
Ok Jung bahagia sekali. Ia minta Shi Young bersiap untuk menemui Sukjong.
Ok Jung bahagia sekali. Ia minta Shi Young bersiap untuk menemui Sukjong.
Ok Jung tiba di kediaman Sukjong dan melihat Choi! dayang itu membawa baki teh, jalan dengan lemah gemulai dan tersenyum genit.
Ok Jung merasa panas, ia tiba-tiba merasa terancam dan curiga. Ok Jung mengikuti dayang Choi.
Ok Jung berdiri di depan kamar Sukjong. Kasim Yang menyambutnya. Ok Jung tanya apa ada seseorang di dalam? Kasim Yang tersenyum lebar, benar. Yang Mulia sedang bersama orang yang paling berharga baginya di dunia ini.
Ok Jung tampak resah dan masuk kamar Sukjong dengan curiga. Tapi kecurigaannya langsung sirna waktu melihat Raja sedang menimang PM Yi Yun.
Ok Jung memanggil Raja. Sukjong tersenyum padanya, Ok Jung..bukan seharusnya Ratu. Ok Jung tersenyum, saya belum diangkat secara resmi. Apa Yang Mulia membawa Yun ke sini?
Sukjong membenarkan, meskipun ia sedang kerja, ia tidak bisa berhenti memikirkan Yun. Aku harus melihatnya, meskipun cuma sebentar agar aku bisa menjalani hariku.
Ok Jung geli. Apa Yang Mulia begitu menyayanginya? Sukjong membenarkan, tentu saja. Ok Jung duduk di depan Sukjong. Ia merasa sangat bersyukur dengan kemurahan Raja, jadi ia datang.
Sukjong : Bukankah aku sudah berjanji kepadamu, bahwa aku akan memberikan baju yang terbaik yang bisa menghapus golongan kelasmu.
Ok Jung menangis terharu. Sukjong berkata ia sudah mengirim hadiah untuk Ok Jung di Chwi Seon Dang. Cepatlah pergi melihatnya.
Ok Jung kembali ke Chwi Seon Dang bersama Shi Young dan melihat....Noeui! Baju khusus, hanya bisa dikenakan oleh seorang wanita saja di Joseon, busana Ratu.
Ok Jung setengah menangis, Shi Young-ah...ini..
Shi Young membenarkan, Ya. Ini adalah Noeui, busana merah yang hanya bisa dikenakan oleh seorang wanita saja di Joseon ini. Selamat, Yang Mulia Ratu.
Ok Jung menangis, Yang Mulia..anda benar-benar memberikan busana terbaik untuk Jang Ok Jung.
Hari Penobatan Ok Jung tiba. Ok Jung jalan dengan mengenakan busana resmi Ratu ke arah Sukjong. Semua menteri dan pejabat membungkuk, Selamat Yang Mulia Ratu.
Sukjong untuk pertama kalinya, tersenyum melihat Ratunya. Aku percara, ini waktunya menepati janjiku. Tidak mengikuti hukum yang dibuat negara atau tradisi. Baju itu akan menyingkirkan status rendahanmu.
Sukjong mengingat semua pertemuannya dengan Ok Jung, semua kisah cinta mereka, sampai Yi Yun lahir. Yun, putranya yang berharga.
Jo Sa Seok membacakan keputusan Raja : Yang Mulia Raja menyatakan, pemerintahan Raja harus dibantu dengan kemurahan Ratu. Dalam membesarkan Putra Mahkota, Ratu Jang harus menjadi teladan sebagai ibu yang murah hati. Ini adalah keberuntungan kita bahwa orang seperti ini akhirnya diakui sebagai pendamping yang pantas.
P. Dong Pyeong, Ny. Yoon (langsung naik tingkat dan bisa duduk semeja dengan keluarga Raja wow..) dan para diplomat Qing serta istri mereka menghadiri penobatan ini. Sukjong dan Ok Jung tersenyum bahagia. Tapi wajah P. Dong Pyeong tidak terlalu senang.
Berbanding terbalik dengan kondisi Ok Jung. Ratu Inhyeon harus pergi meninggalkan istana, ia sudah ditunggu tandu putih yang dulu ia pakai untuk mengirim Ok Jung keluar istana, sekarang Inhyeon harus pergi dengan tandu itu. Ratu tidak percaya melihatnya dan menangis pedih.
Dayang Hong juga mengenakan baju putih biasa, ia menangis dan berlutut di depan Inhyeon. Diikuti semua pelayannya.
Cenayang yang selalu dipanggil oleh mendiang Ibu Suri lari ke Rong Myeong Jeon dan membungkuk ke arah Ratu. Ia masuk ke dalam dan ingin mengatakan sesuatu tapi tidak memiliki keberanian.
Ratu dengan getir berkata ia sudah menuai apa yang ia tabur sebagai Ratu dan sekarang ia akan meninggalkan istana. Apa lagi yang bisa membuatku terkejut? Apa aku juga akan berumur pendek?
Cenayang itu membungkuk, ambil saja nyawa saya Yang Mulia Ratu.
Ratu semakin heran, katakan apa yang kau lihat. Tapi ia mengerti dari perilaku cenayang itu, bahwa usianya juga pendek (meninggal di usia 34th). Ratu tidak punya banyak keinginan dalam hidupnya, ia hanya ingin memenuhi janjinya pada mendiang Ibu Suri untuk melindungi harga diri keluarga Raja. Aku merasa bersalah karena tidak bisa melindunginya.
Cenayang : Anda akan bisa memenuhi janji itu.
Ratu terkejut, aku diturunkan menjadi orang biasa dan diusir dari istana, bagaimana mungkin?
Tapi itu yang dilihat oleh Cenayang, bahwa Ratu akan meninggal di kediaman ini. Lalu apa artinya itu? Ratu syok, apa maksudmu aku akan bisa kembali ke istana dan menjadi Ratu lagi?
Cenayang itu hanya bisa memastikan bahwa Ratu akan meninggal di kediaman ini.
Saat Ratu keluar, rombongan Ratu Jang tiba. Ok Jung tidak ingin pergi ke Chwi Seon Dang tapi langsung ke Rongmyeongjeon. Keduanya bertemu.
Ok Jung dengan dingin tanya, kau belum pergi juga?
Inhyeon : Saya terlambat.
Ok Jung menyindir Inhyeon, ia tidak tahu bagaimana menghibur Inhyeon.
Inhyeon : Ada pepatah, kalau seseorang meludah kepadamu, tunggu sampai ludahnya kering sendiri. Ludah itu akan mengering tanpa dihapus. Kalau itu terjadi, terimalah dengan senyuman.
Ok Jung : Apa aku meludahimu?
Inhyeon : Saat semua ludah di wajahku sudah mengering, aku pasti akan kembali. Tapi saat aku kembali, aku akan menjadi teladan utama untuk seorang Ratu bahkan setelah ratusan tahun. Kalau aku kembali, itu artinya paling tidak aku tidak akan menjadi pecundang dalam sejarah. Jika itu terjadi, aku merasa sedih dengan posisimu.
Ok Jung : Memangnya kenapa dengan posisiku? Selama aku mendapatkan perhatian Raja dan putraku Yun, aku akan menjadi Ratu, Mo Hu, dan Ibu Suri.
Inhyeon mengingatkan Ok Jung, kau pasti tahu dari para tetua. Hati-hati setelah kau memiliki seorang putra. Setelah perhatian Yang Mulia berakhir, dia bukan lagi seorang pria, tapi dia adalah seorang Raja. Benar kan?
Ok Jung membantahnya, Yang Mulia jelas berkata kalau dia tidak akan pernah melepaskan tanganku. Inhyeon membalas, pernikahan kerajaanku adalah kejadian yang dilaporkan ke Kuil Jongmyo dan Yang Mulia Raja-lah yang melanggarnya. Ingat itu.
Inhyeon jalan ke arah tandunya. Ok Jung berseru, ia berkata Inhyeon tidak boleh terlalu menyalahkannya. Karena ia harus mendapatkan posisi ini untuk mendapatkan cinta Yang Mulia Raja. Karena keluargamu, kau tidak perlu melalui ribuan penderitaan seperti yang kulalui. Dan kau hanya duduk saja di kursi Ratu. Tapi aku diusir, bahkan setelah mendapatkan perhatian dari Yang Mulia Raja. Aku hampir minum obat infertil setelah aku kembali lagi ke istana. Dan aku bahkan keguguran. Aku harus mempertaruhkan nyawaku untuk berada di posisi ini.
Jadi aku tidak akan pernah memberikannya pada orang lain atau membiarkan orang mencurinya dariku.
Inhyeon tersenyum : Tentu saja, nikmatilah posisi itu. Tempat itu akan membuatmu gugup begitu kau sudah mendapatkannya. Apa akan ada orang yang mengambilnya? Apa akan ada yang mencurinya? Mungkin ini adalah awal dari ketidak-beruntunganmu. Kau akan mengikuti kejatuhan yang kualami saat ini. Seseorang akan naik ke jalan yang kau jalani saat ini.
Semoga beruntung bertahan disana.
Ok Jung : Tidak, aku tidak akan hanya bertahan disana. Tapi aku akan melindunginya dengan penuh kebanggaan. Aku akan melindunginya sampai akhir sehingga tidak seorangpun bisa mengambilnya.
Inhyeon tersenyum sambil menahan air matanya lalu pergi. Inhyeon masuk tandu sambil menangis. Inhyeon ingat kata2 cenayang bahwa ia akan meninggal di kediaman Ratu. Inhyeon menangis sambil menekan dadanya.
Ok Jung juga melihat ke arah tandu dengan menahan emosinya.
Sukjong minum ditemani P. Dong Pyeong. P. Dong Pyeong heran kenapa Raja minum di hari bahagia seperti ini. Sukjong baru saja melihat tandu Ratu yang ia turunkan meninggalkan istana. Kalau dipikir, Ibuku sangat ingin melindunginya tapi akhirnya aku menurunkannya dan menendangnya keluar dari istana.
P. Dong Pyeong mengingatkan Raja, bukankah semua ini untuk tujuan yang lebih besar lagi?
Sukjong membenarkan, sekarang ia hanya ingin menciptakan lingkungan sempurna untuk Putra Mahkotanya dan satu lagi. Yaitu pengakuan dari Kaisar Qing. Ia ingin P. Dong Pyeong pergi ke Qing sebagai diplomat.
P. Dong Pyeong tampak terkejut, saya? menjadi Jin Ju Sa?
Sukjong : Benar, kurasa tidak akan sulit karena paman Ok Jung, Jang Hyeon sudah terkenal di Qing, ini tidak akan sulit. Hanya perlu pengesahan saja.
Ratu Jang mengajak ibunya mengunjungi kediaman barunya di Rongmyeongjeon.
Ok Jung dengan bangga berkata, Ibu itu adalah Yong Maru (Atap Naga) yang akhirnya menjadi milikku.
Ny. Yoon menggenggam tangan putrinya, ia merasa sangat emosional apalagi setelah memkirkan semua kejadian yang ia alami. Ok Jung saya menjadi ibu dari negeri ini.
Dayang Uhm mendekat dan berkata kalau petugas Jang ada disini. Jang Hyeon. Ok Jung melihat pamannya, ia memaksakan tersenyum tapi jelas tidak seperti biasanya.
Ratu Jang bertemu Jang Hyeon. Ia tanya ada urusan apa. Jang Hyeon menagih janji Ratu. Janji untuk membuatnya menjadi Ayah mertua Raja setelah Ok Jung mendapat gelar selir tingkat 1 dan memiliki seorang putra.
Ratu Jang tersenyum, ia ingat janji itu, tapi Yang Mulia Raja ingin menunjuk mendiang ayahnya sebagai Bangsawan Oksan dan ibunya sebagai Ny. Bangsawan Pasan sebelum ia bisa membuat permintaan apapun. Jang Hyeon mendesak Ratu memintanya dari Raja sekarang.
Ratu justru menyinggung soal kebakaran di toko milik mendiang gurunya. Ia tanya apa Jang Hyeon tahu sesuatu, karena pelakunya memiliki tatto di lengannya. Sementara anak buah Jang Hyeon juga memilikinya.
Jang Hyeon terkejut tapi tetap tersenyum, Mama..bagaimana saya bisa tahu soal itu?
Ok Jung memaksakan diri tersenyum : Kurasa tidak. Jadi tolong selidiki ini baik-baik dan aku akan membahas permintaanmu dengan Yang Mulia Raja. Jangan cemas, putraku adalah Putra Mahkota yang akan naik takhta, mungkin paman akan mendapatkan gelar Kakek dari Raja berikutnya.
Jang Hyeon keluar dari kediaman Ratu dengan perasaan marah. Ok Jung setelah kau merasakan kekuasaan sekarang, kau tidak bisa melihat apapun, jadi kau tidak akan memenuhi janjimu. Jika seorang pedagang tidak membayar barangnya, ia bahkan bisa mencabut nyawa orang.
Tiba-tiba Jang Hyeon berhenti dan berbalik memandangi kediaman Ratu. Kenapa tiba-tiba membicarakan masalah kebakaran toko?
Inhyeon jalan masuk ke Gam Go-dang, kediaman yang diberikan Yang Mulia Raja pada keluarganya untuk merayakan Inhyeon masuk istana.
Dayang Hong tidak mengerti kenapa Inhyeon memilih tinggal di kediaman ini. Dayang Hong saja akan merasa benci dan marah melihatnya.
Inhyeon yakin ia bisa kembali ke istana, meskipun cenayang itu tidak mengatakannya, ia yakin saat ia menginjakkan kaki ke Gam Go Dang. Di Joseon, belum pernah ada Ratu yang tidak berasal dari golongan bangsawan. Bahkan tidak ada Ratu dari kelas menengah/yangban, tapi ini adalah Ratu dari kelas rendahan? Aku pasti bisa mendapatkan gelar itu kembali dan melindungi kebanggaan keluarga Raja.
Inhyeon sengaja kembali ke kediaman yang diberikan Raja pada keluarganya. Itu yang paling benar. Inhyeon akan kembali ke istana dari kediaman ini.
Dayang Hong menangis, ia tidak tahu rencana Ratu, ia yakin Ratu akan kembali dan ia janji akan melayani Ratu sampai mati.
Choi musuri datang, Yang Mulia Ratu! Inhyeon heran melihatnya, kau siapa? Choi mengenalkan diri, ia pelayan rendahan dari keluarga Min. Inhyeon ingat, kau sudah keluar masuk istana sebagai musuri.
Choi tampak sedih dan memberikan bungkusan pada Dayang Hong, isinya baju-baju Inhyeon saat ia pertama masuk istana. Inhyeon mengerti, ia sedih melihat baju2 itu.
Inhyeon tanya apa Choi senang di istana. Choi langsung berkata ia tidak suka di istana..saya susah payah menjalaninya.
Dayang Hong membentak Choi yang berani bicara seperti itu pada Inhyeon. Inhyeon tersenyum, ia tahu Choi memang selalu mengatakan apa yang ada di pikirannya sejak dulu. Dia masih muda, anggap saja dia adalah anak-anak.
Istana, malam hari.
Ratu Jang kebingungan mencari Raja. Ia melihat Raja jalan ke arah Chwi Seon Dang. Raja menemui Inhyeon dan menggenggam tangannya. Ratu Jang terkejut melihat mereka. Inhyeon melihat Ratu. Sebelum Sukjong menoleh, Inhyeon menarik Sukjong dan menciumnya.
(wkk..YAI beruntung sekali)
Ok Jung jantungan melihatnya. Well, tentu saja ini semua bukan kenyataan tapi hanya mimpi Ok Jung saja. Ok Jung langsung ingin pergi ke kediaman Raja malam ini juga. Oh no. Dayang Uhm mencegahnya tapi Ok Jung tidak peduli.
Ok Jung tiba di depan kamar Raja dan ingin menemui Sukjong. Kasim Yang berusaha melarang Ratu Jang, Yang Mulia Raja sekarang ini sedang bertemu beberapa anak buahnya. Ok Jung mana percaya, ia ingin bertemu Sukjong karena ia mimpi buruk. Ok Jung juga tidak percaya Raja masih menerima tamu malam2 seperti ini, di kamarnya lagi.
Ok Jung langsung menerobos masuk ke kamar Sukjong. Ia melihat seorang dayang jalan keluar dengan baki teh. Ok Jung gelap mata karena cemburu dan khawatir, ia langsung menampar dayang itu sampai jatuh dan bakinya berantakan. Ok Jung membentaknya, beraninya kau masuk kamar Raja di malam seperti ini!
Sukjong terkejut, ia benar2 sedang bertemu P. Dong Pyeong dan beberapa orang lagi. Sukjong membentaknya, Ratu! Apa yang kau lakukan?!
Ok Jung pucat pasi, ia gemetaran dan merasa sangat malu. Ok Jung minta maaf atas sikapnya. P. Dong Pyeong hanya menghela nafas.
Ratu Jang akhirnya kembali ke kediamannya bersama dayang Uhm. Shi Young buka suara, Yang Mulia..itulah mengapa saya memohon agar anda tidak pergi kesana.
Ratu Jang : Uhm Sanggung, pasti ada yang merasukiku. Bagaimana aku bisa bersikap sekasar itu? Kenapa aku begitu gugup? Tidak ada lagi yang kuinginkan, tapi kenapa aku merasa sangat gelisah?
Ratu Jang berbalik dan tanya dengan nada ketakutan, bagaimana kalau aku dihukum karena menginginkan posisi yang tidak seharusnya kuimpikan?
Shi Young : Yang Mulia Ratu, anda harus kuat. Pikirkan kembali hidup yang anda miliki selama ini. Anda lebih dari pantas berada di posisi ini saat ini. Jadi saya mohon jangan berpikir seperti itu lagi.
P. Dong Pyeong menemui Ratu Jang. Shi Young membungkuk dan meninggalkan mereka. P. Dong Pyeong tampak cemas, apa anda baik-baik saja?
Ratu Jang tampak malu, ia sudah menunjukkan sikap yang kasar tadi. Ia mempermalukan Raja dan juga P. Dong Pyeong.
P. Dong Pyeong minta Ratu tidak mencemaskannya, tapi anda kelihatan gugup. Apa ada masalah dengan Yang Mulia Raja? P. Dong Pyeong merasa sedih melihat Ratu dan tidak bisa menahan dirinya. Ia mengulurkan tangan ke arah wajah Ratu dan ingin membelainya. Di mata P. Dong Pyeong, wanita di depannya bukanlah Ratu melainkan Ok Jung yang dicintainya.
Ratu Jang terkejut, P. Dong Pyeong! P. Dong Pyeong terperanjat. Ia menarik tangannya dan minta maaf. Maafkan ketidaksopanan saya.
Tanpa mereka sadari, Sukjong dan Hyeon Moo melihat keduanya. Sukjong tertegun dan menyadari perasaan pamannya pada Ratu.
Ratu Jang minta P. Dong Pyeong tidak mencemaskannya lagi, ia sudah aman sekarang. Ia mendapatkan perlindungan Raja dan ada PM Yi Yun yang harus ia lindungi, tidak ada wanita lain di dunia ini yang seaman diriku. Ratu berharap P. Dong Pyeong bisa berhenti mencemaskannya.
P. Dong Pyeong mengerti, ia mencemaskan Ratu sejak dulu dan sebelum ia bisa berpikir, ia langsung pergi kesini. Saya rasa kebiasaan benar-benar menakutkan.
Sukjong masih berdiri melihat ke arah paman dan istrinya. Hyeon Moo tanya apa ia perlu memanggil Ratu? Sukjong melarangnya, tidak perlu, aku kembali saja ke kediamanku.
Sukjong berbalik pergi. Ratu Jang menoleh dan melihat punggung Sukjong. Ia menyadari bahwa Sukjong melihat mereka.
P. Dong Pyeong jalan pulang. Ia dihadang Hyeon Moo. P. Dong Pyeong terkejut. Hyeon Moo memperingatkannya, P. Dong Pyeong, jangan bertindak terlalu jauh.
P. Dong Pyeong heran, soal apa?
Hyeon Moo : Cinta anda untuk Yang Mulia Ratu.
P. Dong Pyeong terkejut dan berusaha mengelak, tapi tidak ada yang bisa menipu Hyeon Moo. Hyeon Moo berkata Raja tadi ada disana dan melihat mereka. Ia juga bukannya mencemaskan P. Dong Pyeong ataupun Ratu, melainkan Raja. Jangan menyudutkan Yang Mulia ke dalam kesendirian. Kalau anda melakukannya, saya tidak akan mengampuni anda, meskipun anda adalah P. Dong Pyeong.
(HM cemas, kalau P. Dong Pyeong tidak bisa dipercaya lagi oleh Raja, Raja tidak punya teman lagi dan akan kesepian sepanjang hidupnya.)
Hee Jae dan Kwang San jalan di pasar. Tanpa sengaja mereka melihat dayang istana yang dulu mencampur racun dalam makanan Raja atas perintah Ok Jung/Jang Hyeon.
Dayang itu terkejut lalu melarikan diri. Hee Jae dan Kwang San mengejarnya, bukankah katanya dia sudah tidak akan menginjakkan kaki lagi ke ibukota?
Kebetulan Chi Soo melihat mereka dan ingin tahu. Chi Soo melihat dayang itu lari ke satu arah. Chi Soo belok dan menarik dayang itu, sehingga lolos dari kejaran Hee Jae dan Kwang San. Chi Soo menahan dayang itu.
Hee Jae dan Kwang San kehilangan buruan mereka. Hee Jae marah dan memerintah Kwang San menyingkirkan dayang itu sebelum menimbulkan masalah.
Sukjong tampak heran karena tidak ada petisi atau laporan lagi. Kasim Yang membenarkan. Sukjong tidak percaya ini.
Sukjong menghadiri sidang sambil membawa PM Yi Yun, ia memperlihatkan Yun dengan bangga kepada mereka. Coba lihat, putra kesayanganku. Kalian boleh saja menertawakanku, tapi aku benar-benar bangga dengan pertumbuhannya dan ingin pamer dengan kalian.
Para Menteri memuji-muji PM Yi Yun, wajahnya bersinar, tampan, anugerah dari langit dll dsb. Sukjong hanya tersenyum dan mengembalikan PM Yi Yun pada Kasim Yang. Sekarang back to business.
Sukjong tanya beberapa masalah, seperti perkembangan pembangunan benteng. Para Menteri berkata bahwa semua berjalan dengan baik sesuai rencana.
Sukjong sekarang marah, karena sebenarnya banyak masalah yang terjadi, ada wabah yang merajalela, rakyat kelaparan, tuna wisma dimana-mana dan tidak sesuai laporan para Menteri. Sukjong ingin memperluas perdagangan tapi Partai Namin selalu menekankan pada bidang pertanian. Bahkan Sukjong juga sengaja membangun kediaman untuk keluarganya yang melanggar hukum, tapi para Menteri juga diam saja. Sebenarnya apa saja yang kalian kerjakan?! Apa kalian tidak tahu malu dan makan gaji dariku padahal tidak mengerjakan apa-apa? Kalian seharusnya merasa malu!
Sukjong kesal sekali dan meninggalkan ruang sidang.
Para Menteri berdiri menghormat. Menteri Jo bingung, ia tanya kepada anak buahnya kenapa masalahnya jadi tidak terkendali seperti ini. Anggota partai Namin mengeluh, mereka serba salah, kalau mereka lapor semua masalah ini, Raja selalu menjawab dengan memecat atau mengeluarkan petugas yang bertanggung jawab. Bagaimana partai Seoin bisa menghadapi Raja dengan temperamennya selama ini? Menteri Jo menghela nafas, selama ini, Raja dan partai Seoin selalu terlibat adu argumentasi yang panas dan Raja selalu memenangkan argumentasinya.
Sukjong marah dan memutuskan latihan memanah. Ia berkali-kali menembak tepat sasaran.
P. Dong Pyeong datang. Ia minta Sukjong menahan emosinya agar tidak membahayakan kesehatannya. Sukjong kesal, Seoin ataupun Namin sama saja, mereka hanya memperkaya diri sendiri. Sukjong tidak tahan karena ternyata partai Namin ini sama sekali tidak kompeten.
P. Dong Pyeong : Mungkin karena selama ini mereka jadi minoritas, jadi mereka memang kurang berbakat.
Sukjong merasa serba salah. Ia tidak bisa mengganti partai yang berkuasa lagi saat ini.
P. Dong Pyeong tampak cemas. Yang Mulia..! Anda tidak mungkin berpikir sejauh itu. Sukjong menggeleng, aku bukannya ingin melakukan itu, ini karena aku merasa frustrasi.
Sukjong tanya kapan P. Dong Pyeong berangkat sebagai diplomat. P. Dong Pyeong tertegun, ia mengerti ini cara Raja menyingkirkannya dengan halus.
P, Dong Pyeong menjawab, ia tinggal menunggu jadwal dari kantor pemerintah, mungkin dalam beberapa hari lagi. Sukjong mengerti.
P, Dong Pyeong menjawab, ia tinggal menunggu jadwal dari kantor pemerintah, mungkin dalam beberapa hari lagi. Sukjong mengerti.
Sukjong juga tanya sejak kapan P. Dong Pyeong kenal dengan Ratunya.
P. Dong Pyeong berkata mereka bertemu secara kebetulan. Sukjong membalas, ia juga kebetulan bertemu dengan Ok Jung-nya. Sukjong sengaja menyebut Ok jung-nya ini, Ok Jung-nya itu, agar P. Dong Pyeong mengerti batasannya.
Sukjong menekankan bahwa dia dan Ok Jung-nya memang sudah sangat ditakdirkan untuk bersama. Sukjong berterima kasih waktu pamannya secara resmi melindungi Ok Jung, ia tanya bagaimana P. Dong Pyeong bisa tahu.
P. Dong Pyeong terkejut, tapi ia ingat Raja melihat mereka semalam. P. Dong Pyeong menjawab dengan diplomatis. Meskipun ia kelihatannya tida tertarik apapun, tapi ia punya mata dan telinga dimanapun dan hubungan mereka sudah seperti saudara kandung, dia, Ratu dan juga kakak Ratu Jang Hee Jae. Tidak ada rahasia diantara mereka.P. Dong Pyeong berkata mereka bertemu secara kebetulan. Sukjong membalas, ia juga kebetulan bertemu dengan Ok Jung-nya. Sukjong sengaja menyebut Ok jung-nya ini, Ok Jung-nya itu, agar P. Dong Pyeong mengerti batasannya.
Sukjong menekankan bahwa dia dan Ok Jung-nya memang sudah sangat ditakdirkan untuk bersama. Sukjong berterima kasih waktu pamannya secara resmi melindungi Ok Jung, ia tanya bagaimana P. Dong Pyeong bisa tahu.
Sukjong : Seperti saudara kandung tanpa rahasia? Aku sungguh merasa iri dengan hubungan seperti itu. Kalau begitu semoga perjalanan paman sebagai diplomat menyenangkan.
Sukjong menembakkan panah lagi dengan wajah dingin. P. Dong Pyeong kelihatan resah dan sedih, ia tahu Raja mulai tidak percaya dengannya. Ada keretakan diantara hubungan mereka.
Dayang Uhm memilih kosmetik yang akan dijadikan hadiah. Ratu Jang menerima istri para duta besar Qing dan memberikan kosmetik terbaik sebagai hadiah untuk mereka.
Ratu Jang menjelaskan, ini Go Ryeo Ahn, kosmetik yang diproduksi di bagian kosmetik istana. Kosmetik yang sangat bagus untuk kecantikan kulit wanita. Hee Jae menerjemahkan semua kata2 Ratu. Para istri diplomat itu kelihatan senang.
Lalu Ratu Jang juga bicara dengan bahasa Cina kepada mereka dan memberikan kesan yang baik. Hee Jae memuji Ratu, anda benar-benar ditakdirkan menjadi Ratu. Para istri diplomat itu benar2 terkejut oleh dua hal, pertama oleh kecantikan anda dan kedua, oleh kemampuan anda berbicara bahasa Cina.
Ratu tersenyum, kita sudah belajar dari ayah kita sejak kecil dan kakak juga membantuku.
Rombongan Ratu Jang berpapasan dengan rombongan pelayan. Para pelayan itu membungkuk. Tapi ada seorang dayang yang tidak terlalu membungkuk bahkan mencuri lihat ke arah Ratu.
Ratu Jang jalan melewati mereka. Lalu rombongan pelayan itu meneruskan perjalanan.
Tiba-tiba Ratu Jang berhenti dan berbalik, Uhm Sanggung. Ada seorang pelayan di barisan paling depan, kenapa wajahnya kelihatan genit? Keluarkan ia dari istana atau pindahkan dia ke bagian laundry.
Dayang Uhm terkejut tapi ia segera mengangguk, baik akan saya lakukan. Ratu Jang mulai paranoid. Hee Jae hanya menghela nafas dan jalan mengikuti adiknya lagi.
Seol Hyang menemui Chi Soo, Tuan Jin. Saya rasa kita menangkap ikan besar. Saya sudah membantu pengobatan ibu dayang istana yang anda tangkap dan sepertinya dayang itu tergerak hatinya. Saya sudah tahu kenapa Jang Hee Jae mengejarnya. Seol Hyang membisikkan sesuatu dan mata Chi Soo membesar karena syok.
Beberapa saat kemudian, Chi Soo minum sendirian dengan marah. Lalu ia tidak tahan lagi dan membalikkan meja. Chi Soo murka, Jang Ok Jung! Demi memiliki Yi Sun kau sampai mempermainkan nyawamu sendiri?! Mempertaruhkan nyawa berhargamu?
Ok Jung senang sekali karena Sukjong memanggilnya. Ini masih jam kerja tapi Yang Mulia memanggilku? Dayang Uhm membenarkan. Ratu senang sekali dan minta Shi Young menyiapkan baju barunya. Shi Young langsung pergi.
Ratu Jang menemui Raja dengan baju barunya, ia tersenyum lebar. Tapi karena Raja tidak sendiri, Ratu menjaga sikap dan jalan ke arah Sukjong.
Sukjong tersenyum : Ratu kau sudah datang?
Ratu Jang tersenyum lebar : Ya, Yang Mulia.
Chi Soo berdiri dan membungkuk ke arah Ratu. Ratu Jang komen, Tuan ini pasti tamu istimewa. Lalu melihat ke arah Chi Soo dan wajahnya pucat. Chi Soo menatap tajam Ok Jung.
Sukjong sepertinya menyadari kalau keduanya saling kenal. Tapi ia hanya berkata ke Chi Soo, dia adalah orang yang akan menerima hadiah tandu darimu dan ibu negeri ini. Dan juga ibu dari Putra Mahkota.
Chi Soo tersenyum dan mengenalkan diri, saya pedagang dari Qing - Cina, panggil saja saya Tuan Jin.
Sukjong ketawa dan minta mereka duduk. Sukjong bisa merasakan kalau keduanya memang saling kenal.
Sukjong berkata ke Ratu Jang, kalau Tuan Jin telah membantunya dengan dana politik yang sangat besar.
Ratu Jang memaksakan senyuman, benarkah?
Sukjong : Dan dia ingin mengucapkan selamat kepadamu karena telah diangkat menjadi Ratu baru. Jadi dia memberikan hadiah tandu kepadamu. Apa kau tidak melihatnya tadi?
Ratu : Ya, saya melihatnya.
Chi Soo tanya ke Ok Jung : Apa Yang Mulia menyukainya?
Ratu Jang mengiyakan, tapi matanya tetap melihat ke arah Sukjong, Ya, saya menyukainya Yang Mulia.
Sukjong : Bukan aku yang memberikannya kepadamu, kau seharusnya berterima kasih pada Tuan Jin.
Chi Soo : Yang Mulia, saat saya bepergian ke daerah pedesaan, saya bertemu dengan seorang wanita yang dulu adalah seorang dayang istana di kapal dan mendengar sesuatu yang aneh.
Sukjong tertarik : Mendengar sesuatu yang aneh dari wanita yang dulunya adalah dayang istana?
Ratu Jang kelihatan gelisah, ia menelan ludah. Sukjong tanya apa yang didengar Chi Soo.
Chi Soo : Dia dulu kerja di bagian dapur tapi ia harus meninggalkan istana dan ibukota karena dituduh melakukan konspirasi.
Sukjong terkejut, konspirasi apa? Katakan padaku selengkapnya. Chi Soo berkata kalau dayang itu mengatakan sesuatu yang tidak beraturan dan ia pikir dayang itu mungkin sudah gila. Apa ada insiden keracunan makanan dari beras ketan yang dibungkus dalam daun teratai?
Sukjong melirik ke Ok Jung yang kelihatan gugup, Sukjong tanya apa yang dikatakan dayang itu soal insiden itu
Chi Soo melihat ke arah Ok Jung, menurut dayang itu...
Ratu Jang mencengkeram chimanya, ia tegang sekali.
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18]