Thank you and goodbye ^_^
Ada pesan dukacita untuk mendiang Park Hui Seok yang meninggal karena kecelakaan bis di lokasi syuting drama Gaksital - KBS
Akhirnya kita tiba di final juga. Let's face it, ini film perjuangan demi kemerdekaan bangsa. Mereka ingin menunjukkan bahwa tidak mudah meraih kemerdekaan Korea. Kemerdekaan yang harus ditebus dengan pengorbanan banyak orang.
Episode 28
Upacara pernikahan Lee Kang To - Mok Dan.
Kang To jalan dan semua bertepuk tangan memujinya. Tampan sekali. Kang To tampak bahagia. Ia membungkuk pada Guru Yang Baek. Lalu membungkuk pada hadirin.
Guru Yang Baek mengundang mempelai wanita. Mok Dan jalan digandeng Ketua Jo. Shun Hwa dan semuanya tepuk tangan, wow.. cantik sekali.
Kang To membungkuk pada Ketua Jo. Ketua Jo menyerahkan tangan Mok Dan pada Kang To. Kang To menggenggam tangan Mok Dan. Keduanya tersenyum bahagia.
Shunji dan polisi bersama militer berlari menembus hutan ke arah markas mereka.
Pasangan pengantin membungkuk pada Guru Yang Baek. Guru Yang tersenyum bahagia.
Guru Yang : Melihat pasangan muda yang saling mencintai dan menawan, hatiku dipenuhi dengan perasaan gembira dan bahagia. Mulai sekarang, tidak peduli kesulitan apapun yang kalian hadapi atau apakah kalian akan ada dalam keputusasaan.
Kuharap kalian bisa menggunakan kekuatan cinta kalian untuk mengatasinya. Juga dengan kekuatan cinta itu, kuharap kalian bisa mendapatkan paling tidak 10 orang anak-anak.
Ketua Jo dan semuanya ketawa geli. Kang To dan Mok Dan juga ketawa malu. Guru Yang Baek tersenyum, sekarang pasangan pengantin bisa berbalik.
Shunji menghentikan pasukannya. Ia bertemu mata-matanya. Polisi muda itu menghormat pada pasukan. Shunji dan Kapten Ono dari militer mendekati polisi muda itu. Shunji tanya dimana Lee Kang To
Polisi itu berkata Lee Kang To sedang ada di upacara pernikahan.
Shunji : Upacara pernikahan?
Polisi itu membenarkan, Lee Kang To dan Oh Mok Dan sedang menikah saat ini.
Shunji bagai disambar petir. Apa katamu? Dimana?
Polisi muda itu menunjukkan arahnya, kalau Kapten pergi ke arah itu anda akan melihatnya.
Shunji mengerti, ia berkata ke Kapten Ono akan membawa beberapa polisi ke arah Lee Kang To dan minta Ono membawa pasukan menyerbu markas Dong Jin. Polisi muda itu yang akan menunjukkan arahnya. Ono mengerti.
Pasukan mereka berpisah. Ono teriak, sekarang kita akan menyapu bersih pasukan berani mati Dong Jin! Ayo !!
Shunji tampak murka. Ia memerintah Koiso dll mengikutinya. Shunji langsung lari dengan kencang ke arah lokasi pernikahan.
Upacara sudah selesai. Guru Yang menyuruh mempelai membungkuk pada hadirin, pada teman-teman dan keluarga mereka. Baek Gun dan Ketua Jo tampak terharu.
Pasangan pengantin jalan di tengah mereka. Reporter Song sibuk mengabadikan pernikahan itu, senyum!!
Shun Hwa langsung memberi selamat, Eonni selamat ya!
Mok Dan tersenyum lebar dan memberikan bunganya pada Shun Hwa, ini untukmu. Shun Hwa terkejut tapi ia menerima bunga dari Mok Dan dengan senang hati.
Deuk Soo langsung loncat gembira, bagus! Semua tertawa geli.
Pada saat itulah Shunji tiba di lokasi. Semua tidak menyadarinya. Ia melihat Mok Dan dan Kang To tersenyum bahagia. Mok Dan memandang Kang To dengan pandangan yang belum pernah dilihat Shunji sebelumnya.
Tiba-tiba Shunji jadi marah, ia mengangkat pistolnya untuk menembak Kang To.
Mok Dan menoleh dan tanpa sengaja melihat Shunji. Shunji menarik pelatuknya.
Mok Dan secepat kilat memeluk Kang To. Peluru Shunji tanpa ampun menghujam tubuh Mok Dan. Darah membasahi gaun pengantin Mok Dan.
Semua masih belum menyadari apa yang terjadi. Kang To bahkan tersenyum dan mengira Mok Dan memeluknya karena bahagia. Bunyi tembakan membuat semua orang terkejut. Shun Hwa melihat ke arah Shunji dan syok, ia melihat Shunji menembak eonninya.
Kang To baru menyadari kehadiran Shunji dan melihat ke arahnya.
Shunji tampak syok, kenapa Mok Dan yang kena tembakan-nya? Ia menurunkan pistolnya.
Tubuh Mok Dan merosot turun dan Kang To menahannya, ia baru sadar Mok Dan tertembak. Kang To langsung panik.
Kang To langsung menggendong istrinya lari dari situ.
Ahn Sub dan Jin Hong segera menarik Guru Yang Baek pergi. Shunji lari mengejar Kang To dan Mok Dan.
Koiso dan polisi lain muncul lalu menembaki mereka.
Ketua Jo langsung menyongsong Shunji, ia menghalangi Shunji mengejar mereka. Shunji marah dan menembak Ketua Jo.
Ketua Jo terjatuh tapi tetap berkeras menahan kaki Shunji. Shunji murka, lepaskan!!
Ketua Jo : Tidak akan!
Kang To lari sambil menggendong Mok Dan. Baek Gun mengikutinya.
Shunji teriak beringas, ia memukuli Ketua Jo. Tapi Ketua Jo tetap tidak mau melepas kaki Shunji. Akhirnya Shunji menembak tengkuk Ketua Jo. Komrad Jo gugur.
Shun Hwa teriak, Ketua !! Deuk soo langsung menarik Shun Hwa pergi.
Jin Hong juga berbalik dan menembak ke arah polisi agar Guru dan rekan2nya bisa menyelamatkan diri.
Jin Hong tidak bisa menghindar ketika peluru mengenai tubuhnya. Komrad Jin Hong gugur.
Guru Yang teriak : Hong- yi!!
Ahn Sub juga syok. Mungkin saja keduanya juga diam-diam saling mencintai. Hubungan mereka sepertinya mirip Damsari-Jeok Pa. Ahn segera menarik gurunya pergi.
Shunji mengejar Kang To, ia mengikuti jejak darah Mok Dan. Shunji memerintah Koiso mencari Yang Baek dll.
Kang To lari secepat mungkin sambil menggendong Mok Dan. Tapi Kang To terjatuh di satu tempat. Mok Dan menangis, Tuan Muda ..turunkan aku.
Kang To menangis, bertahanlah...bertahanlah sedikit lagi Boon.
Mok Dan : Turunkan aku..turunkan saja aku. Kumohon.
Kang To akhirnya berhenti dan memandang Mok Dan. Ia menangis.
Mok Dan memohon padanya, jangan menangis..hari ini hari pernikahan kita.
Kang To : Boon..Boon.
Mok Dan : Kau berkata karena aku kau mendapatkan kekuatan untuk bertempur. Apa yang akan kau lakukan sekarang kalau aku seperti ini?
Kang To menangis, Boon..
Mok Dan : Aku ingin memasakkan makanan hangat untukmu setiap hari. Aku ingin mengenakan cincin bunga setiap hari. Tuan Muda, kumohon kau harus kuat. Meskipun aku tidak ada disini.
Berjanjilah padaku...kalau kau akan tetap kuat.
Kang To hanya mengangguk, tidak bisa mengatakan apa-apa. Ia menangis.
Shunji masih mencari Kang To dengan mengikuti bekas darah Mok Dan. Tapi ia kehilangan jejal dan tampak marah. Shunji teriak kesal, sialan!
Mok Dan masih mencoba bertahan. Ia menangis dan menyentuh wajah Kang To dengan sisa tenaganya yang terakhir. Lalu menghembuskan nafas di pelukan Kang To.
Kang To memeluk Mok Dan erat-erat dan menangis penuh kepedihan.
Shunji mendengar suara teriakan sedih Kang To. Ia bergegas lari ke arah sumber suara itu.
Shunji tiba disana dan melihat Kang To menangis sedih sambil menggenggam tangan Mok Dan. Shunji lari ke dekat mereka dan menyadari apa yang terjadi. Mok Dan..Esther-nya telah tiada dan dialah yang membunuhnya.
Tapi Shunji tidak terima, ia marah. Bukan dia yang membunuh Esther, tapi ini semua karena Lee Kang To.
Shunji teriak, Lee Kang To!
Kang To menoleh ke arah Shunji dengan mata penuh kemarahan dan luka. Tapi Kang To sama sekali tidak bergerak, ia tidak peduli lagi.
Shunji marah2 dan mencoba menembak Kang To : Ini semua karena kau! Semua ini karena kau, bastard! (orang gila..)
Untungnya sebelum Shunji membunuh Kang To. Baek Gun muncul dan memukul Shunji dari belakang. Shunji jatuh pingsan.
Baek Gun mendekati Kang To, ia tahu Mok Dan meninggal. Baek Gun tampak sedih, Tuan Muda! Tuan Muda, kita harus segera lari.
Kang To mengikuti saran Baek Gun, ia mengangkat tubuh Mok Dan lalu jalan pergi.
Markas Dong Jin diserang pasukan gabungan polisi dan militer. Tim berani mati Dong Jin tidak siap dengan serangan mendadak itu, mereka mencoba melawan tapi sia-sia.
Pasukan Jepang lebih cepat, dengan mudah mereka menyapu bersih pasukan Dong Jin.
Abe ada di tengah pertempuran, ia masih tidak siap dengan apa yang dihadapinya. Abe melihat mayat2 rekannya dan juga musuh bergelimpangan. Abe membuka topinya dan tampak syok.
Min Kyu adik Gye Sun pingsan. Ia bergerak dan akan bangun. Di dekat Min Kyu ternyata ada seniornya yang kemarin makan bersamanya. Ia pura2 mati. Begitu melihat Min Kyu akan bangun, pria itu langsung menindih punggung Min Kyu.
Gerakan pria itu ketahuan oleh Kapten Ono. Ono langsung menembaknya sampai mati.
Min Kyu hanya bisa menangis dan menahan suaranya. Hyung yang kemarin baru saja makan bersamanya, gugur demi menyelamatkan nyawanya. (Saving Private Min Kyu)
Shunji sadar dan jalan ke arah bekas darah Mok Dan. Shunji berlutut dan perlahan menyentuh genangan darah itu. Shunji menangis.
Shunji ingat beberapa waktu lalu..betapa bahagia senyum Mok Dan setelah upacara pernikahannya. Shunji terus saja berlutut dan menangis sendiri di hutan.
Guru Yang Baek dan Dong Jin tiba dengan selamat di kuil di atas gunung itu. Guru Yang tanya pada Ahn, bagaimana dengan Hong Jin.
Ahn Sub menunduk, nanti kalau sudah gelap, saya...akan mengurusnya.
Guru Yang minta Ahn mengurus Ketua Jo juga. Dan juga...Kang To. Ahn berkata ia akan mencari Kang To.
Shunji menghadap Gubernur Wada. Wajahnya tanpa ekspresi dan lapor, 100 orang anggota tim berani mati DOng Jin dan 200 orang tentara pelajar yang melarikan diri lalu bergabung dengan mereka. Jadi total 100 orang telah dibunuh.
Murayama mengoreksi Shunji yang blank, Kapten Kimura bagaimana bisa 100 orang? Bukankah seharusnya 300 orang?
Shunji : Oh ya, 300 orang.
Gubernur Wada tepuk tangan dan memuji Shunji, kau menyapu bersih markas penjahat itu. Kau sudah bekerja dengan baik, bagus sekali!
Shunji : Anda terlalu memuji saya Pak.
Wada menanyakan uang dan senjata yang dicuri dari mereka. Shunji berkata mereka sekarang sedang memeriksa persembunyian itu dengan teliti. Mereka pasti akan menemukannya dalam beberapa hari.
Wada masih belum puas karena Shunji belum berhasil menangkap Yang Baek, Dong Jin dan Gaksital. Semuanya mati, apa mereka itu bisa terbang ke langit? atau menghilang?
Murayama membela Shunji, jangan khawatir Pak, Kapten Kimura akan mengurus mereka. Gaksital adalah musuh yang membunuh ayahnya, tidak mungkin dia tidak melakukan yang terbaik kan?
Shunji diam saja.
Sorenya Shunji kembali ke kantornya dengan langkah lunglai. Ia duduk di kantor tanpa menyalakan lampu. Shunji bahkan tidak mengangkat telp.
Rie muncul di depan kantor polisi Gyeong Seong. Ia minta Katsuyama menunggunya. Rie bergegas masuk ke dalam kantor polisi.
Rie membuka kantor Shunji, wajahnya tampak tegang. Rie terkejut melihat Shunji ada di kantor. Rie duduk dan komplain, apa kau tahu seperti apa aku mencarimu? Kau ada disini, tapi kenapa tidak mengangkat telpnya?
Shunji diam saja.
Rie : Kudengar kau menyapu bersih markas Dong Jin. Apa yang terjadi dengan Lee Kang To dan Oh Mok Dan?
Shunji masih diam. Rie menghela nafas dan berkata sudahlah tidak masalah kalau Shunji tidak mau menjawab. Mungkin lebih baik aku tidak tahu.
Shunji bicara, Oh Mok Dan....meninggal. Rie terkejut. Shunji melanjutkan, aku seharusnya menembak penjahat yang membunuh ayahku tapi Mok Dan menerima peluru itu menggantikannya dan meninggal.
Saat itu adalah pernikahannya dengan Kang To. Itu pertama kalinya aku melihat ekspresinya yang begitu bahagia.
Tiba-tiba Shunji menyangkal lagi, orang yang membunuh Oh Mok Dan adalah Lee Kang To, bukan aku. Orang yang ingin kubunuh adalah Lee Kang To. Tunggu saja, aku akan mengejarnya sampai akhir dan akan membunuhnya.
Paginya, Kang To bersandar pada gundukan tanah kuburan Mok Dan. Kang To seperti tidak punya semangat hidup lagi. Ia hanya membelai kuburan itu dengan sedih.
Kang To ingat kata2 Mok Dan : Aku tidak akan pernah membiarkanmu jalan sendirian di jalan ini. Aku akan selalu mengikuti dan menyemangatimu. Meskipun aku harus melewati air dan api.
Aku akan selalu bersamamu. Gaksital harus tetap hidup. Karena Gaksital membawa cahaya terang pada rakyat Joseon yang hidup dalam kegelapan.
Kang To bicara pada dirinya sendiri : Kau harus kuat, Lee Kang To. Kau harus kuat. Kau sudah janji...kalau kau akan tetap kuat.
Baek Gun jalan mendekat. Kang To masih terisak perlahan. Tuan Muda, pikirkanlah Boon Yi yang telah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan anda dan saya mohon, bangkitlah.
Penjahat Jepang itu membunuh semua anggota pasukan berani mati Dong Jin dan tentara pelajar.
Kang To terkejut dan menoleh, ia mulai menegakkan badannya. Ajussi, apa yang kau katakan?
Baek Gun : Semuanya sudah gugur.
Kang To : Apa maksudmu dengan semuanya?
Baek Gun : Lembah itu dipenuhi darah pemuda Joseon.
Kang To tanya bagaimana dengan Guru Yang Baek. Baek Gun berkata mereka sementara ini sembunyi di tempat Guru Dong Jin.
Kang To menoleh ke kuburan, Boon ..aku akan bangkit. Aku akan menjadi kuat. Kang To berdiri dan pergi bersama Baek Gun.
Kang To masuk ke persembunyian Dong Jin. Guru..saya datang. Guru Yang dan Dong Jin berdiri menyongsong Kang To, bagus. Selamat datang. Bagus sekali kau datang. Bagus.
Kang To lega mereka berdua selamat. Guru Yang tanya tentang Mok Dan.
Kang To menjawab dengan getir, saya menguburkannya di tempat yang penuh cahaya matahari.
Guru Yang dan Dong Jin sedih. Terlalu banyak orang muda yang kehilangan nyawanya hari ini. Pertumpahan darah ini menghancurkan hatiku.
Tapi kita tidak boleh terus bersedih. Sekarang bukan saatnya untuk bersedih.
Dong Jin : Darah yang ditumpahkan oleh para komrad kita hari ini, akan menjadi batu penjuru untuk membangun negri kita kembali. Kita tidak boleh membiarkan darah mereka tercurah dengan sia-sia.
Shunji dan Murayama menghadap Ueno Hideki. Ketua Ueno marah karena Shunji tidak berhasil menangkap pemimpin pemberontak itu. Meskipun kau menangkap banyak anak buahnya itu percuma saja.
Shunji membantah, meskipun mereka gagal menangkap kepalanya, tanpa anak buahnya mereka tidak akan bisa melakukan pemberontakan. Shunji sudah memasang jebakan yang lainnya lagi.
Shunji menulis di koran kalau Dong Jin dan semua sudah berhasil dibunuh, jadi Dong Jin pasti akan muncul untuk membantahnya.
Ketua Ueno kesal dan berkata Shunji selalu memasang perangkap di tempat dimana tidak ada yang lewat. Ketua meminta Murayama terus menarik pemuda Joseon untuk dijadikan tentara pelajar. Murayama mengiyakan.
Ketua Ueno minta keduanya pergi.
Guru Yang Baek akan kembali ke Shang Hai. Ia menyamar menjadi Biksu Buddha sementara Ahn Sub menjadi penarik ricksaw. Reporter Song dan Dong Jin menyamar sebagai misionaris.
Kang To ingin mengantar Yang Baek ke stasiun kereta. Tapi Yang Baek berkata tidak perlu. Wajah Kang To ditempel diseluruh penjuru Gyeong Seong, mereka juga sudah mengumumkan kalau Gaksital meninggal.
Jadi jelas apa yang akan terjadi kalau mereka melihatmu.
Kang To : Tolong berhati-hati dan jaga kesehatan anda.
Guru Yang berkata jangan khawatir, kita akan bertemu lagi nanti. Kang To akan menunggu Yang Baek.
Yang Baek memeluk Kang To erat2. Ahn Sub berkata mereka harus segera pergi.
Dong Jin dan Song jalan menuruni bukit. Mereka bertemu Min Kyu yang teriak2 ketakutan, tolong selamatkan saya! Anda Guru Dong Jin kan? saya anggota tentara pelajar yang bergabung dengan tim berani mati Dong Jin beberapa waktu lalu.
Dong Jin langsung memeluk Min Kyu. Terima kasih..terima kasih karena kau sudah hidup. Reporter Song terharu.
Shunji mengemudi tapi ia terus memikirkan Mok Dan yang tersenyum bahagia sebelum ia menembaknya. Shunji menghentikan mobilnya.
Ahn Sub menarik ricksaw dengan Guru Yang Baek di dalamnya. Ricksaw itu melewati mobil Shunji dan bahkan Ahn sub tanpa sadar menoleh ke arah Shunji. Tapi untungnya Shunji tidak konsentrasi jadi mereka bisa lewat dengan aman.
Gye Sun menangis di kedai saat membaca berita di koran. Dong Jin dan semua anggota tim berani mati juga tentara pelajar telah disapu bersih oleh polisi dan militer Jepang. Ia mengira adiknya juga menjadi korban.
Tiba-tiba diluar kedai terdengar suara yang familiar bagi Gye Sun. Guru, gukbap di kedai ini benar2 enak. Harganya juga murah dan isinya banyak. Min Kyu mengajak Guru Dong Jin dan Reporter Song masuk ke dalam kedai.
Gye Sun berdiri dan melihatnya. Min Kyu mengenali Gye Sun, Nuna..! keduanya langsung berpelukan dan menangis.
Gye Sun : Kau hidup. Adikku masih hidup!
Min Kyu : Tentu saja. Bukankah aku sudah janji kalau aku pasti akan kembali hidup-hidup.
Min Kyu mengenalkan Gye Sun pada guru Dong Jin lalu berbisik pada kakaknya, ini Guru Dong Jin.
Mata Gye Sun membesar, jadi...anda masih hidup? Jadi artikel di koran itu tidak benar?
Dong Jin membenarkan, kuharap kau bisa menyebarkan berita kalau aku masih hidup.
Song : Juga katakan pada semuanya kalau tim berani mati Dong Jin sedang mengumpulkan anggota baru.
Gye Sun janji akan bekerja keras menyebarkan berita itu jangan khawatir.
Shunji jalan kembali ke kantor. Salah seorang polisi tampak ragu lalu mendekati Shunji, Kapten, saya menemukan foto. Shunji menerimanya dan berterima kasih. Ia jalan masuk ke kantor.
Koiso tampak prihatin melihat Shunji.
Shunji meletakkan amplop isi foto di mejanya. Ia duduk dan menghela nafas lalu mengambil amplop itu. Shunji mengeluarkan isinya.
Itu adalah foto-foto pernikahan Lee Kang To dan Mok Dan. Shunji gemetaran dan melihatnya satu per satu. Melihat kedua pasangan itu yang saling tersenyum bahagia.
Shunji memandangi foto Mok Dan dalam gaun pengantin. Ia tidak tahan lagi dan menangis.
Lalu melihat foto berikutnya, Mok Dan dan Kang to. Shunji menangis semakin keras. Ia benar-benar tersiksa. Yang satu adalah temannya dan yang satunya lagi wanita yang dicintainya.
Baek Gun menemui Kang To. Ia sudah melihat sendiri Guru Yang Baek naik ke kereta dengan selamat. Kang To lega dan berterima kasih pada Baek Gun.
Kang To cemas apa yang akan terjadi kalau Shunji melihat Guru. Baek Gun mengingatkannya, bukankah ini waktunya untuk berurusan dengannya?
Kang To berkata sebelum menemui Shunji, ia harus menemui seseorang dulu. Dia adalah penjahat yang membunuh semua anggota pasukan berani mati Dong Jin dan tentara pelajar.
Baek Gun : Siapa dia?
Kang To : Dia adalah orang yang memaksa semua pemuda pergi perang dan membuat tanah Joseon menjadi penjara yang besar dan membuat kita dieksploitasi dan dijajah.
Rie menghadap Ketua Ueno. Ueno marah, kenapa kau kembali? Saat Kimura Shunji tidak membunuhmu, kau bisa melarikan diri.
Rie : Di dunia ini hanya ada satu hal yang bisa dipercaya...bukankah ayah mengajarkan pada saya kalau itu adalah kekuasaan?
Ketua Ueno mendengus, Ayah? Kau menyembunyikan kenyataan kalau Lee Kang To adalah Gaksital. Kau tidak bisa membunuhnya, dan kau berani memanggilku, "Ayah"?
Rie : Lee Kang to adalah orang yang pernah menyelamatkan saya saat masih sebagai gisaeng. Saya ragu karena ia pernah menyelamatkan saya dulu, saya tidak tahu kalau Lee Kang To adalah Gaksital.
Ketua Ueno marah besar. Akhirnya, kau masih berani menipuku. Ini adalah akhir dari hubungan kita. Ketua Ueno berseru ke Kinpei. Kinpei!
Kinpei maju dan menghunus pedangnya ke arah leher Rie, siap memenggalnya. Wajah Rie tampak pucat.
Katsuyama sudah bersiap. Ia menatap tajam Kinpei.
Begitu Kinpei mengayunkan pedangnya, Katsuyama juga menggunakan pedang untuk menangkis pedang Kinpei. Keduanya mengambil posisi tempur.
Rie bisa bernafas lega. Ueno memerintah Katsuyama untuk mundur tapi Katsuyama tidak mendengarnya.
Katsuyama dan Kinpei bertarung, Katsuyama bisa dijatuhkan Kinpei. Saat posisinya terancam, tiba-tiba ada sebuah pisau terbang menembus pintu yang langsung menancap di dada kanan Kinpei.
Gaksital muncul. Ia melempar pisau merah ke arah Ueno. Ueno ketakutan dan teriak ke Kinpei. Kinpei menyerang Gaksital. Keduanya bertarung. Katsuyama membantu Gaksital dan menebas punggung Kinpei. Kinpei Kato tewas.
Ueno teriak2, ia minta tolong ke Rie. Ueno Rie! Ueno Rie..Tapi Rie diam saja dan hanya memandangi Gaksital.
Gaksital mengarahkan tongkatnya pada Ueno. Ambisimu untuk menggunakan Joseon dan menguasai Asia Pasifik dan Samudra Pasifik, telah mengorbankan keluargaku dan keluarga Shunji.
Ueno masih menjawab : Ini adalah harga peperangan dan hanya peperangan yang akan menciptakan sejarah yang luar biasa. Dalam prosesnya, kita tidak bisa menghindari pengorbanan.
Gaksital : Tidak, perangmu bukanlah sejarah yang terhormat, melainkan kejahatan yang tidak akan pernah bisa dihapuskan. Kejahatan pasti akan mendapat balasan-nya.
Aku datang untuk menghukummu untuk semua kejahatanmu.
Gaksital memukul Ketua Ueno dengan seruling besinya. Ketua Ueno langsung tewas seketika.
Gaksital melirik sekilas ke Rie, lalu jalan keluar. Rie langsung berdiri dan mengejar Gaksital.
Rie teriak, tunggu! Ia lari dan berdiri di depan Kang To.
Rie : Aku mendengar berita soal Mok Dan. Aku begitu cemas, kau pasti sangat menderita. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun.
Sebenarnya, Kapten Kimura juga menderita. Seperti aku pernah membiarkanmu hidup, apa kau bisa melepaskan Kapten Kimura, sekali ini saja?
Meskipun kau membunuh Kapten Kimura, rasa sakitmu tidak akan hilang. Aku tidak ingin kau terus dalam kesakitan.
Kang To diam saja. Ia jalan pergi melewati Rie.
Shunji duduk di depan altar ayahnya dan teringat kata2 terakhir Damsari. Tidak peduli apapun yang kau lakukan, semuanya sia-sia saja. Kenapa kau hidup dengan menyia-nyiakan usahamu?
Ada telp untuk Shunji. Dari Ueno Rie.
Rie berkata kalau Gaksital telah membunuh Ketua Ueno. Shunji tidak tampak terkejut. Ia tahu pasti sebentar lagi Kang to akan mencarinya.
Rie : Apa kau tidak bisa menghindari Lee Kang To malam ini?
Shunji tersenyum, menghindarinya? Aku akhirnya bisa menangkap Lee Kang To.
Rie tampak cemas, kau tidak akan berpikir melakukan sesuatu yang bodoh kan?
Shunji : Kau benar2 tidak mengenalku. Apa kau akan pergi sekarang?
Rie membenarkan. Shunji tanya apa Rie pergi sendiri. Rie menjawab, kalau aku berkata aku sendirian, apa kau akan menahanku dan melarangku pergi?
Shunji : Jaga dirimu dan hiduplah dengan baik.
Rie mulai menangis sambil tersenyum : Kau juga.
Rie meletakkan telp. Shunji mengeluarkan pistol dari laci mejanya dan mengisinya dengan peluru.
Katsuyama mengantar Rie ke sebuah jalan di tengah kota Gyeong Seong. Ia mengeluarkan koper dan membuka pintu untuk Rie.
Katsuyama : Anda ingin pergi ke mana? Saya akan mengantar kemanapun anda ingin pergi.
Rie menolaknya. Lebih baik berpisah disini.
Katsuyama : Saya ingin bertanya untuk terakhir kalinya. Saya akan berada disisi anda seperti bayangan untuk melindungi keselamatan anda. Apa saya tidak bisa melakukan itu?
Rie : Katsuyama, menghabiskan hidupmu melihat pada seseorang yang tidak mencintaimu adalah sia-sia. Terima kasih untuk semuanya yang kau lakukan selama ini.
Rie mengambil koper dari tangan Katsuyama dan pergi. Katsuyama menahan emosinya.
Tiba-tiba Rie berbalik ke arah Katsuyama lagi, Katsuyama. Namaku adalah...Chae Hong Joo. Chae Hong Joo.
Katsuyama tersenyum, Agasshi, saya akan mengingat nama anda seumur hidup saya.
Rie tersenyum dan jalan pergi. Katsuyama seperti akan menangis melihat punggung Rie yang semakin jauh. Keduanya berpisah.
(Semoga Rie pergi ke Kanada atau AS lalu jadi bintang film aja dan Katsuyama jadi Ketua Kishokai saja yang justru membantu Joseon secara diam2.)
Kang To menyelinap ke kediaman Kimura. Ia masuk dan berdiri di depan altar Kimura Taro. Kang To membuka topengnya. Tujuan Kang To jelas, berniat menghabisi keluarga Kimura yang terakhir.
Kang To berdiri di depan ruang belajar dan membuka pintunya. Shunji sudah menunggunya. Begitu melihat Kang To, Shunji segera menuang sake untuk mereka berdua.
Shunji : Kau sudah datang?
Kang To diam saja dan menutup pintu di belakangnya. Ia memandangi Shunji.
Shunji memintanya duduk. Kang To jalan dan duduk di depan Shunji. Shunji memberikan sake, Kang To, apa kita bisa minum alkohol bersama? Karena ini adalah yang terakhir kalinya.
Kang To mengambil cawan sakenya dan langsung menenggaknya sampai habis. Shunji juga menghabiskan minumannya.
Shunji tanya, apa kau mengantar Mok Dan dengan baik?
Kang To menyindirnya : Apa aku mengantarnya dengan baik?
Shunji membuka lacinya dan mengeluarkan foto pernikahan Kang To-Mok Dan.
Kang to melihat foto itu dan menutup matanya untuk menahan air matanya. Kang To membuka mata dan melihat Shunji juga menatap foto itu.
Shunji : Ini pertama kalinya aku melihatnya tersenyum seperti ini, meskipun ia tersenyum padamu. Kalau saja ia masih hidup..
Kang To : Kau juga menderita kan? Karena kau tidak pernah berniat membunuh Mok Dan. Karena kau tidak pernah berpikir untuk membunuh Mok Dan.
Shunji : Aku memberikan ini padamu saat kau datang karena ini adalah milikmu.
Kang To mengambil foto itu dan menyimpannya di saku bajunya. Sekarang kau bersedia melepaskan Mok Dan? Setelah membunuhnya dengan tanganmu sendiri?
Shunji : Jangan seperti itu. Aku tidak bisa melihatnya untuk terakhir kalinya, dan mengantarnya pergi.
Kang To : Apa kau pikir aku datang hanya karena Mok Dan? Apa Mok Dan satu-satunya orang yang meninggal di tanganmu? Mulai dari Komrad Park, yang menyanyi lagu tentara kemerdekaan saat disiksa, Komrad Jeok Pa yang menggigir lidahnya di depanmu, Komrad Jang yang meledakkan dirinya sendiri, Komrad Yoon yang meninggal karena tembakanmu.
Oh Dong Nyeon yang kau tembak, Presiden Park dari Jeong Ja Ok, Ketua Sirkus Jo, dan juga pemimpin Damsari. Boon Yi. Para pemuda dalam tim Dong Jin, mereka adalah anak, suami, atau adik seseorang. Yang berjuang untuk merebut negara mereka kembali.
Mereka semua terbunuh di tanganmu. Aku tidak tahu kalau aku akan menyesalinya karena tidak membunuhmu waktu itu.
Shunji : Aku tahu perasaanmu. Saat kau membunuh ayahku, aku juga menyesal tidak membunuhmu dan bahkan aku memasang kembali topengmu.
Kang To : Kimura Shunji, bukankah seharusnya kita akhiri ini sekarang? Diantara kita, bukankah salah satu harus meninggal agar semuanya ini benar2 berakhir?
Apa kau siap?
Shunji tersenyum, aku siap. Kita bertemu di halaman. Aku akan segera menyusulmu.
Kang To berdiri dan jalan keluar.
Shunji membuka laci mejanya dan mengeluarkan pistol. Ia mengarahkan pistol itu ke ..pelipisnya. Shunji tidak berniat bertarung dengan Kang To. Ia menarik pelatuk dan memutuskan mengakhiri hidupnya. Nooo!
Kang To yang masih ada di lorong syok mendengar bunyi pistol. Ia tahu apa yang terjadi. Bibi lari masuk ke ruangan Shunji dan teriak ketakutan, Tuan Muda!!
Kang To memejamkan mata, ia menangis. Kang To jalan pergi.
Bibi membaringkan kepala Shunji di pangkuannya dan menangisi Tuan Muda yang ia besarkan sejak kecil. Orang yang menyelamatkan nyawanya saat ia hampir mati karena sakit. Orang yang demi seorang pelayan tua berani menjual pedang keluarga dan menentang ayahnya.
Tuan Muda...Tuan Muda! Tuan Muda...
Kelompok tentara kemerdekaan terus bergerak. Bibi Kim menjahit, Shun Hwa dan Jang soo mewarnai Taegukgi. Kang To, Baek Gun, dan Deuk Soo mengukir topeng-topeng Gaksi.
Kang to serius mengukir topeng Gaksi baru, sementara topeng Gaksi miliknya ada di meja. Kang To seperti meditasi.
Deuk Soo, Shun HWa dan Jang soo membagikan topeng dan bendera pada semua orang di kota dan meminta mereka membawanya ke peringatan Gukchi Il. (Hari Mempermalukan Nasional, saat rakyat Korea mempermalukan Jepang)
Di sisi lain, Gye Sun juga berkeliling dan menyebarkan berita kalau Guru Dong Jin masih hidup dan mereka yang ingin melawan Jepang harus bergabung dengan pasukan berani mati Dong Jin.
Gye Sun dan Shun Hwa bertemu dan mereka gembira sekali.
Dong Jin berkumpul dengan Kang To dan yang lain. Di hari Gukchi Il, saat penjahat itu merayakan ulang tahun aneksasi Jepang-Korea, kita akan mengadakan pemberontakan manse bersenjata di 13 Propinsi.
Kang To : Guru, kita harus berhasil. Agar Shanghai, dimana Guru Yang Baek berada, Russia, Manchuria, AS dan tempat lain akan tahu pemberontakan kita.
Semua setuju, kita harus sukses. Mereka saling mengulurkan tangan, Bersatu!
Gubernur Wada pidato dengan berapi-api di hari peringatan Aneksasi Jepang-Korea. Ia bangga sekali karena Jepang bisa menyerang Amerika. Bukan hanya itu, karena perang Rusia-Jepang, ini pertama kalinya, ras putih dikalahkan oleh ras kuning!
Murayama berdiri dan berkata Jepang akan menjadi negara yang menguasai Asia Tenggara dan menjulang tinggi.
Wada bersikap sempurna dan memimpin semuanya teriak, Banzai! untuk Kaisar Jepang. (Tunggu ya sampai Hiroshima, Nagasaki dibom atom dan semuanya berakhir.)
Diluar, tiba-tiba terdengar derap kaki pasukan berbaris...itu adalah tim berani mati Dong Jin yang lahir kembali.
Kali ini dipimpin oleh Reporter Song, Deuk Soo dan Min Kyu. Whoa..
Pasukan Dong Jin berbaris di tengah hujan rintik. Mereka berbaris ke tengah kota menuju kantor polisi Gyeong Seong.
Di beberapa tempat, muncul orang-orang sipil, rakyat Gyeong Seong, rakyat Joseon, tua-muda, laki perempuan, anak-anak, semuanya berbaris teratur, mengenakan topeng Gaksi dan mengibarkan Taegukgi.
Manse! Manse! mereka berseru-seru sambil mengibarkan bendera Korea.
Adegan yang bikin merinding...
Koiso melihat ini dan panik. Apa ini? Tutup semua pintu masuk ke kantor polisi Jong Ro! Waspada dan bersiaplah!
Semua polisi kelihatan takut, tapi mereka mengiyakan, Baik! Baik!
Pasukan Dong Jin bergerak maju dengan cepat, diikuti rakyat yang terus berseru-seru Kemerdekaan Korea Manse! Manse!
Sebelum polisi bisa mulai menembak, terdengar ledakan di markas polisi. Markas itu dibom, polisi mulai kacau dan pasukan Dong Jin terus merangsek maju.
Kang To jalan ditengah mereka semua langsung ke depan. Ia dikelilingi oleh banyak sekali Gaksital yang berteriak untuk mendapatkan kembali negaranya. Manseeee!!!!
Merdeka!
T A M A T
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20], [21], [22], [23], [24], [25], [26], [27]
Wow ..what an amazing journey of a drama. Demi kemerdekaan bangsa dan negara, semua dihadapkan pada pilihan2. Karakter Kimura Shunji dan Ueno Rie menurutku benar-benar menarik. Selama drama ini herannya aku tidak pernah membenci Shunji, hanya kasihan. Guru desa yang pintar dan baik hati tiba-tiba berbalik menjadi polisi Jepang yang sadis. Akhir hidupnya menyedihkan. Apa memang Shunji harus bunuh diri. Apa hidupnya memang tidak ada harapan lagi seperti kata Damsari? Sampai ketika ia ingin kembali seperti saat bersama Esther dulu semuanya sudah terlambat?
Lee Kang To sampai detik terakhir masih menganggap Shunji sebagai teman baiknya. Kang To masih menyebut Shunji sebagai korban dari keserakahan Ueno Hideki. Memang hanya Shunji yang ia miliki sebelum ia bertemu dan bergabung dengan pasukan kemerdekaan. Sepertinya itulah kenapa Kang To tidak bisa membunuh Shunji.
Semoga Chae Hong Joo dan Katsuyama bisa menemukan kebahagiaannya masing2. Sayang sekali kenapa Rie tidak menerima Katsuyama. Banyak karakter yang berubah drastis seperti Gye Sun yang akhirnya tidak hanya memikirkan uang tapi berani melebur bersama pasukan Dong Jin untuk menyebarkan berita bahwa Dong Jin belum mati. Kepahlawanan seorang pasukan berani mati yang tidak dikenal namanya demi seorang pelajar, ia rela mati demi seorang pemuda yang hanya sekali makan bersamanya. Kematiaannya jelas mengubah Min Kyu.
Mereka ingin menekankan, kalau kemerdekaan ini tidak diperoleh dengan mudah. Akhir ini adalah awal dari kehidupan yang baru. Meskipun setelah perang, Korea sangat miskin dan tidak memiliki apapun, tapi mereka percaya bisa membangun negaranya asal mereka bekerja keras dan bersatu.
(Aku jadi ingat cerita Pdt Kim Yong Joon dari Yoido Church, waktu jadi tamu di gerejaku. Sehabis perang, kami sangat miskin. Karena sulit mendapatkan air, saya hanya mandi 2x setahun. Semua ketawa, tapi itu kenyataannya. Setelah perang memang kondisinya kacau. Hanya dengan keyakinan kalau mereka bisa melakukan apapun dalam Tuhan mereka bisa bangkit dan menjadi salah satu negara paling kaya saat ini.)
Kemerdekaan memang harus diisi dan tidak disia-siakan.
Aku akan selalu mengingat Gaksital selamanya. Love ya..Lee Kang San and Lee Kang To.
Thank's for reading and feel free to submit your comments.
Love you guys.
Tirza Kwan logout.
Katsuyama bisa senyum wkkk