A Pure Paki Theme

Tuesday, December 4, 2012

Bridal Mask episode 24

Share it Please
Shunji mendapat laporan pembakaran kantor catatan sipil oleh Gaksital. Shunji segera keluar dan terkejut melihat Kang To ada di kantor polisi.  Apalagi saat kebakaran bukan terjadi di satu tempat saja.
Shunji pergi ke lokasi kantor yang belum dibakar dan melihat "Gaksital". Komrad Ahn Sub menyamar menjadi Gaksital. Shunji memerintah Kang To menangkap Gaksital.

Kang to bertempur dengan Ahn, keduanya lumayan seimbang. Tiba2 pasukan berani mati Dong Jin muncul dan melempari polisi dengan pisau. Beberapa polisi tumbang.
Shunji mengejar seorang anggota Dong Jin. Ia berhasil melumpuhkan orang itu, ternyata dia Kim Deuk Soo dari pasar Jong Ro. Shunji menyeret Deuk Soo ke arah pasukannya dan keduanya melihat Kang To dipukuli Gaksital lalu pingsan dengan sukses.

Shunji menembaki Komrad Ahn, tapi Ahn berhasil lolos. Shunji mendekat dan mengamati Kang To yang benar2 pingsan, ia tampak bingung dan kesal.

Shunji menempelkan kompres es ke tengkuk Kang To. Apa kau tidak apa-apa? Dalam hati Shunji berkata, &^%&$%$!! (dia memaki Kang To)

Kang To mengambil kompres es, ia ingin mengompres lehernya sendiri. Shunji duduk dan tanya kenapa tiba2 bisa muncul banyak Gaksital. Biasanya Gaksital selalu beraksi sendirian.

Dalam hati Shunji : Apa mungkin kau sudah bisa menebak kalau aku berhasil membuka topengmu?
Kang to berkata ia pernah mengatakan sebelumnya kalau Gaksital tidak bertindak sendirian, dia ada dalam organisasi dengan satu kelompok orang.

Shunji marah, itu mustahil. Hanya ada satu penjahat yang membunuh kakak-ku, yang lainnya adalah palsu. Mata Shunji kelihatan berapi-api.
Seperti orang yang meledakkan diri saat eksekusi publik Damsari.

Kang To membenarkan, jelas ada orang yang pertama kali mengenakan topeng itu.

Shunji heran, kenapa Gaksital membakar kantor catatan sipil, itu tidak ada hubungannya dengan slogan Gaksital selama ini kan? Kejahatan Akan dibalas dengan penderitaan. Jadi kenapa?
Dalam hati Shunji : Yang Baek, Dong Jin, dan kau telah mulai kerja sama, apa kau pikir aku tidak akan mengetahui apa yang kalian rencanakan?

Kang To minta ijin menginterogasi Deuk Soo, karena orang itu adalah orang yang selalu memukuli kakaknya setiap hari dan ia curiga Deuk Soo telah membunuh kakak dan ibunya.
Kang To : Saya tidak yakin 100% orang itu adalah dia, tapi saya tidak punya bukti menangkapnya.

Shunji heran, benarkah? Jadi selama ini kau menahan diri dan mengamati si brengsek itu?
Kang To minta ijin 10 menit saja. Shunji akhirnya mengijinkan Kang To melakukannya. Kang To berterima kasih lalu keluar. Shunji mengikutinya.

Kang To masuk ke ruang interogasi. Di dalam sudah ada Takeda. Kang To tahu Shunji mengamatinya. Ia menarik kursi dan menendang Deuk Soo.

Kang To murka, orang itu kau kan? Kau bastard itu kan? Kang To terus menendangi dan memukul Deuk Soo. Kau yang telah membunuh ibu dan kakak-ku kan?

Deuk Soo teriak : Siapa..yang membunuh siapa? Kau antek Jepang. Karena aku membencimu, aku membakar rumahmu, tapi aku tidak membunuh siapapun! Kau pikir aku sama dengan dirimu?

Kang To memaki-maki Deuk Soo lagi dan terus menendanginya. Aku akan membunuhmu!

Shunji mengamati Kang To dan berpikir : Karena dia berusaha keras pura2 tidak tahu, dia mungkin tidak tahu kalau aku sudah membuka topengnya.
Shunji jalan pergi.

Kang To mendudukkan Deuk Soo. Dimana Dong Jin?!
Deuk Soo : Apa kau belum pernah mendengar "Bul myeong. Bul Geo, Bul Gwa?"
Kang To : Apa katamu?

Deuk Soo : Tidak mengatakan nama, tidak mengatakan tempat tinggal, dan tidak mengatakan misimu! Itu adalah Sumpah Tiga Tidak Pasukan Berani Mati Dong Jin!

Kang To : Apa kau mau mati selama interogasi?
Deuk Soo tidak gentar : Kami berjuang demi mendapatkan negara kami kembali, bagaimana kami melakukannya tanpa mempertaruhkan nyawa?

Kang To tampak marah, ia mendekati Takeda. Kang To berkata Deuk Soo sudah membunuh ibu dan kakaknya, jadi kemungkinan besar ia akan kehilangan kendali dan bisa saja membunuh Deuk Soo tanpa sengaja.
Apa tidak masalah? Bagaimana kalau mereka tahu kau menyaksikan interogasi ini?

Takeda ketakutan. Ia tidak mau diminta bertanggung jawab kalau Deuk Soo meninggal. Ia keluar dan pesan agar Kang To tidak berlebihan.

Kang To tidak membuang waktu. Ia mengeluarkan kaligrafi Guru Yang, Kesatuan. Karena kau, aku bisa menunjukkan ini pada Guru Dong Jin. Terima kasih.

Deuk Soo syok. Apa katamu? (Hehehe ini yang kutunggu, ekspresi Deuk Soo ini wkk)
Deuk Soo terkejut karena hanya Gaksital yang menunjukkan tulisan itu pada Guru Dong Jin. Apa Kang To adalah gaksital? Deuk Soo kelihatannya akan pingsan haha

Kang To tanya apa Deuk Soo bisa kerja sama dengannya dan membantu Guru Yang dan Guru Dong Jin?
Deuk Soo tidak mau percaya begitu saja, tunggu dulu. Sebelum aku membawamu ke Guru Dong Jin, dimana kita bertemu?

Kang To : Di pintu masuk mata air Namsan, katanya kau menyukai Gaksital. Kau berkata kau tidak percaya ini mimpi atau kenyataan.
Deuk Soo bengong. wkk

Kang To minta Deuk Soo konsentrasi, kita tidak punya waktu lagi, sebelum mereka mengetahui rencana kita, kau dan aku harus mengacaukan penyelidikan mereka.
Deuk Soo : Mengacaukan? bagaimana kita melakukannya?
Kang To berbisik pada Deuk Soo.

Shunji mendapat telp dari Ayahnya. Taro ingin tahu siapa yang bertanggung jawab dalam aksi pembakaran ini. Taro teriak pada Shunji untuk segera menangkap penjahatnya. Shunji mengiyakan.

Kang To berkata ke Deuk Soo, Kimura Shunji akan bertanya tentang pasukan berani mati Dong Jin, kau harus pura2 tidak tahan dengan penyiksaan dan memberinya informasi palsu. Kau harus membuat Kimura Shunji percaya dengan yang kau katakan.

Shunji jalan ke ruang interogasi dan marah melihat Takeda diluar kantor. Takeda pucat dan segera masuk mengikuti Shunji ke dalam ruangan.

Di dalam ternyata Kang To kelihatan kalap. Kang To mencekik Deuk Soo dan seperti akan membunuhnya.
Shunji teriak ke arah Takeda. Takeda mengerti dan berusaha menarik Kang To agar melepaskan Deuk Soo.

Kang To teriak2 marah, kau membunuh mereka, benar kan? Kau membunuh mereka, bastard!
Shunji memerintah anak buahnya membawa Deuk Soo ke ruang penyiksaan.

Kang To ingin mengikuti mereka tapi ditahan Shunji, apa kau menemukan sesuatu? Apa orang itu mengaku?

Kang To berkata Deuk Soo terus saja berkata ia tidak punya bukti.
Shunji mengangguk dan menepuk bahu Kang To. Ia jalan ke ruang siksa. Kang To menghela nafas.

Gubernur Wada marah2 pada Chief Taro karena pembakaran gedung pemerintahan ini. Taro minta maaf. Wada teriak ke Murayama, apa benar orang2 yang membakar kantor2 itu mengenakan topeng Gaksi?
Bagaimana kalau semua orang menggunakan topeng Gaksi dan melakukan kerusuhan? Apa yang akan kau lakukan?

Murayama tidak terima dan berkata mereka sudah mengawasi semua orang Joseon itu dan kalau itu terjadi, mereka bisa langsung membasmi 20 juta orang Joseon dengan pasukan Jepang.

Taro marah, bodoh! kita membutuhkan mereka untuk berperang demi Kaisar! Apa kau mau membunuh mereka begitu saja tanpa dimanfaatkan?

Murayama tetap tidak suka, apa masuk akal membiarkan pasukan pemberontak Joseon itu ada dalam pasukan Kerajaan Jepang Raya? Apa masuk akal, kalau diantara Nakamura, Hayashi dan Kintaro, ada Kim ini dan Park itu?

Taro berkata mereka sedang mempertimbangkan mengubah nama keluarga Joseon ke nama Jepang. Murayama tetap menentang, itu ide konyol, Tuan! Bagaimana orang Joseon yang barbar diberikan nama keluarga dari negeri kita yang sudah maju?
Taro tidak punya cara lain untuk memancing orang Joseon itu mengorbankan diri demi Jepang.

Gubernur Wada menyetujuinya, paling tidak kita harus memberikan mereka nama keluarga dari Beras Yamato (maksudnya nama Jepang) agar mereka bersedia pergi ke medan perang.

Kelompok pejuang kemerdekaan. Damsari berkata mulai sekarang pasukan berani mati Dong Jin akan menghancurkan kantor yang menyimpan catatan keluarga di seluruh negri.
Guru Yang mengerti, orang Jepang pasti akan mulai membuat catatan keluarga lagi. Kita harus mengabarkan pada semua orang Joseon agar tidak mendaftarkan nama mereka dalam pencatatan yang dibuat Jepang.


Mok Dan berkata akan membantu menyebarkan berita ini bersama para teman sirkusnya. Guru Yang setuju. Kita harus mencegah anak muda Joseon diseret ke medan perang sebagai sasaran tembak.

Kita harus mengirim kaum muda Joseon ke tim berani mati Dong Jin agar bisa kita melatih mereka menjadi organisasi militer rahasia. Setelah kita punya pasukan militer rahasia, kita bisa mengadakan kerusuhan massal di seluruh negri.

Ketua Jo berkata untuk rencana itu, mereka membutuhkan dana dan senjata. Damsari setuju. Tasha usul untuk menyerang para penghianat yang memberikan uang untuk Militer Jepang.
Yang Baek tampak setuju dengan usul Tasha.

Bangsawan Lee Shi Young menyumbangkan pesawat pada Kerajaan Jepang. Gubernur Wada memberikan penghargaan dan berfoto bersama pasangan Lee.

Setelah itu, mereka mengadakan perjamuan makan bersama, ada pasangan Hyun juga. Wada ingin menamakan pesawat itu Lee Shi Young sebagai penghargaan. Bangsawan Lee justru usul, kalau boleh ia ingin pesawat itu dinamakan dengan nama putranya, Lee Hae Seok.
Ny. Lee kelihatan tidak senang. Tapi Gubernur Wada setuju, kalau kau ingin seperti itu, baiklah.

Ny. Lee memberi isyarat pada Ny. Hyun. Ny, Hyun langsung berkata tentang pengorbanan Ny. Lee yang telah mendorong semua orang memberikan perhiasan emas mereka untuk disumbangkan pada Militer Jepang.
Gubernur Wada tampak kagum, mereka bahkan memberikan cincin dan tusuk konde mereka?

Ny. Lee berkata ini sudah seharusnya dilakukan para wanita Joseon dan membalas sedikit saja untuk Kerajaan Jepang.
Tuan Hyun juga berkata ada 57 organisasi swasta yang menggalang dana untuk diberikan pada pemerintah.

Wada berkata sebagai balasannya, pemerintah Jepang mengijinkan orang Joseon menggunakan nama keluarga Jepang mereka.
Bangsawan Lee senang sekali, sekarang rasanya kami sudah benar2 menjadi warga negara Jepang, Tuan.

Shunji menyiksa Deuk Soo dengan dingin. Ia memanaskan plat besi dan mengecap Deuk Soo dengan plat panas itu. Shunji sama sekali tidak berekspresi, ia justru kelihatan bosan.

Kim Deuk Soo teriak2. Asap menutupi wajah Deuk Soo dan tiba2 berubah jadi Lee Kang To!  Ha! Shunji membayangkan sedang membakar Kang To.
Shunji semakin beringas. Lalu wajah Kang To kembali menjadi Deuk Soo. Deuk Soo benar2 kesakitan, aku akan bicara! Aku akan bicara!


Shunji tanya kenapa Deuk Soo menyalakan api di kantor cabang.

Deuk Soo teriak dan berkata tentu saja itu karena mereka tidak bisa hidup seperti ini terus. Rakyat Joseon harus terus menerus membayar berbagai macam pajak. Apa kau tidak tahu, kami susaha payah mendapatkan uang?

Shunji tanya, yang membakar ke-4 cabang kantor Catatan sipil adalah anggota Tim Dong Jin, benar kan?
Deuk Soo membenarkan. Shunji tanya dimana persembunyian mereka.
Deuk Soo mengaku tidak tahu, Guru Dong Jin selalu menemuiku secara pribadi.

Shunji ingin tahu apa yang dikatakan Dong Jin pada Deuk Soo.
Deuk Soo : Bersama Guru Yang Baek..
Shunji : Apa? Apa yang akan kalian lakukan?

Deuk Soo : Mereka ingin meledakkan Kantor Gubernur Jendral.
Shunji marah, beraninya mereka. Shunji minta Takeda memanggil Lee Kang To.

Deuk Soo terkejut, kenapa kau memanggil Lee Kang To? Shunji berkata ia tidak bisa membiarkan Lee Kang To melukai Deuk Soo.

Kang To mengetuk-ngetukkan jarinya di meja, ia kelihatan gugup. Takeda keluar memanggilnya.

Kang To jalan ke ruang penyiksaan dan tertegun melihat bekas2 bakaran di tubuh Deuk Soo. Shunji tanya bagaimana perasaan Kang To, apa kau merasa lebih baik?
Kang To : Apa?
Shunji : Bukankah katanya orang ini yang membunuh ibu dan kakakmu, kau bisa melihat seperti apa aku menyiksanya kan?

Kang To berusaha tenang dan tanya apa yang didapat Shunji. Shunji berkata tidak dapat info apapun, sia-sia saja dia cuma kaki tangan yang tidak tahu apapun.
Shunji berkata paling tidak orang itu sudah ia siksa demi Kang To, jadi tidak percuma juga, ayo pergi. Takeda! masukkan orang ini ke penjara!

Kang To melihat ke arah Deuk Soo. Deuk Soo tersenyum tipis pada Kang To.
Kang To menghela nafas dan segera mengikuti Shunji.

Shunji bersama Ayah dan Murayama menghadap ketua Ueno dan melaporkan "rencana" Dong Jin dan Yang Baek, untuk meledakkan kantor Gubernur Jendral.
Taro berkata ini informasi yang diperoleh dari anggota tim berani mati Dong Jin, mereka yang sudah membakar kantor pemerintahan.

Ueno Hideki minta Shunji menyiapkan semuanya. Shunji mengiyakan. Taro tampak bangga pada putranya.

Pertemuan selesai dan rombongan mereka keluar. Mereka bertemu Rie dan Jun di lorong. Taro dan Murayama menghormat sopan. Rie membalasnya. Keduanya segera pergi.

Tapi Shunji jalan ke arah Rie dan menahan tangan Rie. Kau seharusnya tahu kalau aku ingin bicara padamu. Jun ingin maju tapi Rie menahannya.

Shunji menarik Rie masuk ke sebuah kamar. Rie mengibaskan tangan Shunji.

Shunji setengah mengejek Rie, apa kau ingat aku pernah menyebutmu sebagai wanita yang menyedihkan? Ternyata kau memang wanita yang menyedihkan.

Kau berkata aku kehilangan kemampuan menilai karena tergila-gila pada seorang wanita. Tapi kenapa kau begitu bodoh? Kau mencintai pria yang telah memiliki wanita lain dalam hatinya? Aku tidak tahu itu dan aku berkeras kalau Lee Kang To adalah Gaksital.
Kau pasti menahan penderitaan selama ini. Kau mengejekku karena mencintai oh Mok Dan, tapi kau juga mencintai orang Joseon? Apa kau pikir orang itu bisa melindungimu?
Jika kau butuh tempat melarikan diri, datanglah padaku. Aku bisa mengurus orang sepertimu.

Rie gemetaran menahan marah, Kimura Shunji, kau pikir kau ini siapa? Mengurusku? Beraninya kau bersikap searogan ini! Aku Ueno Rie.
Shunji dingin menanggapinya. Rie marah, aku bilang aku ini Ueno Rie!

Shunji mengejek Rie : Aku tidak tahu kalau ternyata kau adalah wanita yang rapuh dan lemah.
Shunji pergi. Rie menangis marah.

Kang To naik ke trem listrik. Sudah ada Mok Dan diatas trem. Kang To duduk disamping Mok Dan.

Kang To mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Mok Dan, tapi kali ini untuk mengambil pesan di tangan Mok Dan.

Mok Dan segera turun dan bertemu dengan Polisi Kagawa. Mok Dan menahannya, ia pura2 gembira bertemu Kagawa. Apa kabar? lama tidak bertemu. Apa petugas Abe baik-baik saja? Anggota sirkus sudah menjadi dekat padanya.

Kagawa mengiyakan. Mok Dan melihat trem sudah jalan, ia segera pergi.

Kagawa kesal karena kehilangan Kang To lagi dan pasti kena marah Shunji. Padahal ya..itu trem jalannya kaya siput. Kenapa Kagawa tidak lari saja dan melompat ke atas trem seperti yang biasa dilakukan orang2 San Fransisco? haha..

Reporter Song memuji anggota tim berani mati Dong Jin, lewat perjuangan kalian semua, kantor2 pemerintahan yang menyimpan catatan keluarga berhasil dibakar habis. Keberanian kalian telah berhasil membuat musuh ketakutan!

Dong Jin juga pidato untuk membakar semangat mereka, meskipun negri kita telah hancur tapi kita tidak memberikan hati kita pada mereka. Sampai hari kemerdekaan kita, kita akan menjadi benih yang disebarkan keseluruh negri!
Dong Jin mengangkat tangan dan berseru. Untuk rumah kita! Kekuatan persatuan! Rumah kita! bersatu!

Pasukan berani mati Dong Jin dan Reporter Song berteriak, bersatu! bersatu!
Gaksital muncul. Ia ingin menemui Dong Jin.

Kang To baru membuka topengnya saat di dalam ruangan. Reporter Song berterima kasih pada Kang To karena menyelamatkannya waktu itu. Song sepertinya juga baru tahu kalau Gaksital adalah Lee Kang To.
(Tidak banyak yang tahu kalau Kang To adalah Gaksital, Ketua Jo juga belum tahu.)

Kang To menyerahkan surat dari Guru Yang Baek. Guru Yang ingin mengumpulkan semua pemuda Joseon dan melatih mereka untuk menjadi pasukan rahasia. Agar mereka bisa melakukan pemberontakan Manse kedua.
Guru Yang menulis, mereka membutuhkan banyak uang dan ia akan membantu Dong Jin, jadi tetaplah bertahan.

Dong Jin mengucapkan terima kasih pada Kang To yang sudah mengirim surat ini. Kang To tanya apa Dong Jin tahu kalau salah satu anggotanya ditahan di penjara Jong Ro.
Dong Jin tahu itu. Ia harus menyelamatkan anak buahnya secepat mungkin.

Kang To melarang Dong Jin melakukannya, anda tidak bisa melakukannya saat ini. Rekan itu dan saya saat ini sedang melakukan serangan balik.
Dong Jin heran : Serangan balik?

Kang To : Kami memberikan penjahat2 itu informasi palsu, kalau Guru Yang Baek dan anda akan meledakkan Kantor Gubernur Jendral.

Dong Jin : Meledakkan Kantor Gubernur?
Kang to membenarkan, karena dulu Pemimpin Damsari pernah melakukannya, jadi orang2 Jepang itu mungkin akan percaya hal ini.

Dong Jin tanya kenapa memberikan informasi palsu seperti itu? Kang To menjelaskan, Guru Yang Baek membutuhkan banyak uang untuk menggerakkan pemberontakan Manse yang kedua. Lalu ada kelompok pro Jepang yang saat ini mengumpulkan uang untuk pertahanan nasional.
Sebelum uang itu sampai ke tangan Jepang, kita harus mencurinya.

Dong Jin semangat, itu dia! Jika kita bisa mencuri uang itu, maka pemberontakan militer kita sudah sukses setengahnya.

Kang To : Saat uang itu tiba di Gyeong Seong, pengamanannya pasti akan sangat ketat. Saya berencana untuk meledakkan kantor Gubernur Jendral pada hari itu.

Dong Jin senang dengan rencana Kang To. Ia mengulurkan tangan, terima kasih. Aku percaya padamu.
Kang To menggenggam tangan Dong Jin. Mereka sepakat.


Shunji menghadap Wada dan berkata para pemberontak akan membutuhkan banyak peledak untuk meledakkan kantor Gubernur. Mereka pasti akan mengerahkan banyak cara untuk mendapatkan senjata.
Shunji menyinggung Damsari yang mencuri persenjataan dari kantor polisi sebelum melempar bom saat acara peringatan Aneksasi.

Wada terkejut, apa? hei! Kantor Polisi mana yang kecurian?
Kimura Taro tidak mau mengeku dan berkata tidak perlu menyinggung kesalahan mantan Chief Konno. Wada jadi diam.

Shunji minta kelima kantor polisi di Gyeong Seong meningkatkan keamanannya. Wada bahkan ingin minta bantuan militer Joseon.

Murayama tidak setuju, Polisi ada di bawah Gubernur secara langsung, untuk apa minta bantuan Militer Joseon? Murayama akan bertanggung jawab untuk keamanan Gubernur.

Wada kesal dan minta Murayama fokus saja untuk menangkap Yang Baek dan Dong Jin. Wada bertanya ke Shunji, kapan mereka akan menyerang kantor Gubernur?
Shunji masih belum tahu itu.

Kang To jalan ke sel Deuk Soo, ia membawa dua bungkusan makanan. Ada Takeda di depan sel Deuk Soo.
Kang To teriak : Hei, Kim Deuk Soo! kesini!

Deuk Soo juga akting, kenapa kau memanggilku, dasar brengsek!
Kang To : Apa kau mau mati? Ibumu memohon padaku, jadi aku akan memberikan ini padamu.

Deuk Soo bergegas maju, apa itu? berikan padaku, berikan! cepat berikan!
Kang To memberikan bungkusan kue pada Takeda dan memberikan yang satunya lagi pada Deuk Soo.

Deuk Soo segera mengambil bungkusan itu dan isinya tteok. Tapi ada surat kecil. Kang To menulis, dia (Shunji) akan bertanya tanggal peledakan. Jadi pakai ini sebagai alasan untuk mencari tahu tanggalnya dan minta dia membebaskanmu.

Deuk Soo langsung memakan surat Kang To bersama kue berasnya. Pintar. (ingat Deok Man yang berani menelan cincin hehe)

Shunji datang dan mengamati Deuk Soo makan. Shunji mengeluarkan Deuk Soo dan menyajikan makanan untuknya.

Shunji tersenyum dan minta Deuk Soo makan. Deuk Soo langsung melahap makanan di depannya.
Shunji mengamatinya dan tanya, Kapan?
Deuk Soo : Apa?

Shunji : Tanggal kantor Gubernur Jendral akan diledakkan.

Deuk Soo : Aku baru tahu saat itu terjadi. Apa kau pikir mereka akan mengumumkannya dulu? Apa aku harus mencari tahu untukmu?

Shunji tanya apa kelompok Dong Jin tidak akan curiga pada Deuk Soo. Deuk Soo berkata mereka tidak saling mengenal wajah masing2.
Guru Dong Jin sendiri yang pergi dan menemui tiap-tiap anggotanya, satu demi satu.

Shunji tampak percaya, baiklah. Aku akan melepasmu. Tapi, kalau kau menipu kami, kau tahu apa yang akan terjadi, ya kan?
Deuk Soo : Aigoo..tolong lakukan sesuatu pada Lee Kang To itu, aku benar2 tidak membunuh ibu dan kakaknya.

Shunji : Jangan khawatir. Takeda! lepaskan dia setelah selesai makan.

Abe membuat kotak sumbangan, ia berusaha menarik perhatian Letnan Koiso dan rekan2nya yang lain, tapi semua mengacuhkan Abe.
Kang To berdiri dan membantu Abe, perhatian! Petugas Abe ingin mengatakan sesuatu.

Abe ingin minta sumbangan dari rekan2 polisi untuk mendukung pertahanan nasional. Karena orang2 Joseon pun melakukan itu, jadi mereka sebagai Polisi Jepang juga seharusnya ikut partisipasi.

Koiso mendengus, dasar brengsek, kau pikir kau ini siapa? mau ikut campur? Kau tidak tahu apa yang baik untuk dirimu sendiri.


Abe tampak sedih. Kang To tersenyum dan berkata ia akan menyumbang, koin juga tidak apa-apa kan? Yang penting bisa mendukung kemenangan pasukan Jepang.
Abe senang, terima kasih.

Kang To menyindir Koiso, Letnan Koiso, anda mendapatkan promosi jadi gaji anda juga naik.
Koiso marah : Kenapa? Apa kau marah? Kau marah kan karena aku mengambil posisimu, dasar brengsek..
Kang To hanya tersenyum manis pada Koiso.

Shunji datang. Semua bersikap sempurna. Abe langsung mendekati Shunji untuk minta sumbangan, hanya Petugas Lee Kang To yang menyumbang.
Shunji melihat ke arah Kang To dengan pandangan dingin, lalu memasukkan uang dalam jumlah besar. Abe langsung berterima kasih.


Shunji memanggil Kagawa dan marah saat tahu Kagawa kehilangan Kang to lagi, apalagi ini karena Mok Dan yang menahannya. Shunji menendang Kagawa.


Shunji minta Koiso memanggil Han Gye Sun. Shunji tampak kesal apalagi saat melihat Kang To dan Abe asyik telp untuk memberikan sumbangan uang mereka. Bagus juga sepertinya Kang To diturunkan pangkatnya, dia bisa semeja dengan Abe, keduanya seperti anak sekolah wkk

Shunji menunggu Gye Sun di ruang penyiksaan. Shunji duduk dengan tenang. Koiso datang bersama Gye Sun.

Shunji tanya, Apa Oh Mok Dan dan Lee Kang To sering bertemu akhir2 ini?
Gye Sun berbohong : T-ttidak..mereka belum pernah bertemu.
Shunji : Katakan lagi.
Gye Sun : Mmereka tidak bertemu akhir2 ini.
Shunji : Lagi.
Gye Sun : Akhir-akhir ini..

Tiba-tiba Shunji menyeret Gye Sun dan menenggelamkan kepalanya ke bak air! Shunji murka, beraninya kau berbohong padaku! Kau pikir kau siapa?

Shunji melepas Gye Sun. Gye Sun susah payah mengatur nafasnya. Lalu Shunji menenggelamkan Gye Sun lagi ke bak air. Shunji ingat saat ia tanya kenapa Mok Dan melindungi Gaksital, apa karena dia pahlawan Joseon. Mok Dan membenarkan.
Shunji teriak murka dan Gye Sun berusaha bertahan hidup.

Shunji mengangkat Gye Sun dari air, Gye Sun terengah-engah. Shunji mengarahkan pistol ke pelipis Gye Sun, kau melihat saat aku membunuh Oh Dong Nyeon kan? Apa aku juga harus membunuhmu? Jika kau bohong lagi kepadaku, kau tahu konsekuensinya, kan? Awasi Oh Mok Dan baik2.

Shunji keluar. Gye Sun masih duduk dengan gemetaran. Koiso jongkok dan mengamati Gye Sun. Koiso ingin menyentuh Gye Sun. Untung Gye Sun cepat berdiri dan lari keluar.


Mok Dan membagikan kaligrafi Kesatuan karya Guru Yang Baek pada Shun Hwa dan lainnya. Mok Dan minta mereka mengatakan pada orang2 agar tidak melayani Jepang yang ingin membuat kembali catatan keluarga mereka. Kalian juga harus menyebarkan berita kalau guru Yang Baek sudah tiba di Joseon.

Shin Nan Da masuk dan berkata ke Mok dan, ada yang aneh dengan Gye Sun. Anak itu biasanya tidak seperti itu tapi sekarang dia kelihatan akan mati.

Mok Dan menemui Gye Sun. Gye Sun menangis di tempat tidur. Mok dan ingin tahu apa yang terjadi.

Gye Sun duduk dan menangis, Mok Dan, aku takut. Aku sangat takut dan aku seperti akan mati. Selamatkan aku.
Kau tahu kan, kalau aku harus mengurus 9 anggota keluargaku? Aku hanya kerja untuk polisi demi uang. Aku mendapatkan uang..Aku mendapatkan uang, tapi aku..sangat ketakutan saat ini. Jika terjadi sesuatu, aku juga bisa dibunuh. Kalau aku mati, apa yang akan dilakukan keluargaku?

Mok Dan minta Gye Sun mengatakan semuanya. Katakan padaku semuanya.

Mok Dan langsung pergi ke kantor polisi Jong Ro. Ia berdiri di depan gerbang dan ingat cerita Gye Sun : Dia tiba2 marah dan berkata mereka berdua telah menipunya..lalu ia menenggelamkanku di air.
Mok Dan memberanikan diri dan jalan ke dalam.

Kang To bengong melihat Mok Dan jalan masuk ke kantornya. Mok Dan tersenyum, aku datang untuk bertemu Kapten Kimura Shunji.
Kang To menguasai dirinya : Kapten Kimura? ikut aku.

Kang To mengantar Mok Dan menemui Shunji. Shunji tampak heran. Kang To pergi. Kang To kembali ke tempat duduknya dan mengamati keduanya. Ia tampak cemas.

Shunji mendekat, kalau Mok Dan datang, itu pasti sangat mendesak. Mok Dan datang karena ia punya permintaan.


Mok Dan minta Shunji tidak menyuruh Gye Sun mengawasinya lagi. Mok Dan janji tidak akan pergi kemanapun, aku akan tetap disisimu. Aku akan mencoba memberikan hatiku padamu. Tolong, jangan awasi aku.
Shunji : Apa kau benar2 akan mencoba memberikan hatimu padaku?

Mok Dan : Ya, jadi jangan awasi aku.
Shunji jalan mendekat, ingin memeluk Mok Dan. Mok Dan mundur. Tutup tirainya


Shunji menoleh dan melihat Kang To mengamati mereka. Shunji menutup tirai. Kang To pasti panas dingin.

Shunji : Jujur saja, aku benar2 akan gila. Kau tidak mengerti betapa kerasnya aku berusaha bertahan. Aku pernah bilang, jika kau menyembunyikan sesuatu dariku, aku pasti akan menemukan apa itu dan menghancurkannya.
Kau ingat kan? Aku hanya ingin melihat raut mukamu saat itu terjadi. Aku menggunakan itu untuk bertahan. Hanya karena alasan itu, aku bertahan. (untuk melihat reaksi Mok Dan).

Mok Dan menyadarinya. Dalam hati ia berpikir, dia tahu kalau Tuan Muda adalah Gaksital.
Shunji : Pergilah. Jangan datang mencariku lagi.


Mok Dan jalan keluar. Ia melewati Kang To tanpa menoleh dan bicara. Kang To terlihat heran.

Shunji mengamati keduanya dari balik tirai. Kang To menoleh dan menatap Shunji dengan tajam.

Lee Hae Seok minum sendiri. Tasha datang menemuinya, ia melempar koran dengan foto Bangsawan Lee +Ny dan Gubernur wada. Hae Seok menawarkan minuman pada Tasha. Ia hanya melirik saja pada berita koran itu.

Tasha : Direktur Lee, kau mungkin sudah tahu kalau aku tidak mencintaimu.

Hae Seok kelihatan patah hati, tapi ia menutupinya dan tampak santai. Hae Seok bersandar ke kursi dan tanya apa kau pura2 mencintaiku ?
Tasha minta maaf. Aku membutuhkanmu.

Hae Seok : Membutuhkan?

Hae Seok baru mengerti, kau membutuhkanku untuk mengetahui jadwal ayahku. Ayahku juga masih bingung bagaimana ia bisa bertemu Damsari di atas kereta api.
Dia tidak akan pernah mengira kalau itu adalah perbuatan anaknya.

Tasha : Aku berterima kasih padamu.
Hae Seok : Benar. "Kau tidak perlu mencemaskan orang itu." Apa artinya itu?

Tasha : Karena kau adalah orang yang tidak akan melakukan apapun.


Hae Seok kelihatan terpukul, aku juga punya hati nurani. Kadang rasanya lebih sakit daripada sakit gigi.

Tasha : Benarkah? Aku senang mendengarnya. Ayahmu sudah menjual negri ini dan ia mendapatkan uang sekitar 100 ribu Won, benar kan? Katakan padanya, dia seharusnya tidak hanya menyumbang pesawat pada iblis Jepang itu, dia seharusnya juga memberikan beberapa untuk kami.

Hae Seok menghela nafas, Madam, apa kau membutuhkan uang? Itukah mengapa kau mencampur alkohol dengan air? Tidak peduli berapa banyak aku minum, aku sepertinya tidak akan pernah mabuk.

Hae Seok meninggalkan banyak uang di depan Tasha dan pergi. Ini pertemuan terakhir keduanya.

Hae Seok pulang dengan terhuyung. Ia menemui orang tuanya dan menjatuhkan diri di sofa.
Bangsawan Lee langsung mengelus kepalanya, Hae Seok..Hae Seok! Kenapa kau minum banyak sekali?

Ny. Lee tampak tidak sabar, Tuan. Putra anda sudah dewasa. Apa yang anda cemaskan?


Bangsawan Lee bicara pada Hae Seok : Hae Seok, Hae Seok, ayahmu akan membuatmu menjadi penasehat dalam Dewan Penasehat.

Ny. Lee terlihat tidak suka. Tapi Bangsawan Lee berkata, ia sudah menyumbangkan pesawat, bukankah seharusnya mereka mengijinkanmu jadi penasehat?


Ny. Lee memanggil suaminya, daripada membuat Hae Seok kita menjadi penasehat, lebih penting kalau dia bergabung dengan Kishokai dulu.
Tuan Lee semangat : Kishokai! Kishokai! Sayang! Sayang, kenapa aku tidak berpikir itu?

Ny. Lee berkata ia berencana akan memberikan uang itu pada Ketua Ueno, siapapun tidak masalah, selama itu akan masuk ke militer Jepang. Bangsawan Lee senang dan mengajak istrinya menari.

Hae Seok tidak mabuk, ia membuka mata dan mengamati Ayah dan ibu tirinya.

Hae Seok telp Tasha dan menyampaikan berita itu padanya.
Tasha : Benarkah? terima kasih Direktur Lee.

Tasha telp Mok Dan. Mok Dan telp Kang To. Mok Dan berkata, besok malam, jam 8 di ruangan VIP Geum Hwa Jeong. Uang yang dikumpulkan oleh orang Joseon akan diserahkan pada Jepang.

Kang to berterima kasih. Mok Dan berkata Shunji sepertinya sudah tahu kalau kau adalah Gaksital. Dia marah dan berkata ke Gye Sun bahwa kau dan aku menipunya.
Kang To : Aku mengerti, terima kasih karena mengatakannya padaku. Apa aku bisa minta tolong?

Mok Dan masuk ke kedai Ibu Kim dan menyampaikan pesan pada Deuk Soo. Deuk Soo mengambil pesan Mok Dan lalu membacanya.

Deuk Soo menemui Shunji dan mengatakan info itu, mereka akan meledakkan kantor Gubernur pada jam 8 malam.

Kang To sibuk mengepel lantai. Shunji muncul dan memandanginya, ia berkata dalam hati : Gaksital, kau juga tahu kan apa yang akan dilakukan Yang Baek dan Dong Jin malam ini. Kita mungkin akan bertemu malam ini.

Shunji jalan terus ke kantornya. Kang To melihat ke arah Shunji, Kimura Shunji, apa kau akhirnya tahu siapa aku? Siapa yang akan menang malam ini..ayo kita mulai dan lihat saja..

Geum Hwa Jeong
Kishokai menerima anggota baru. Ueno Rie mengumumkan mereka.

Presdir Park Seong Mo dari Gyeong seong Ilbo dan Lee Hae Seok, anggota Dewan Penasehat. Keduanya berlutut di depan Ketua Ueno.

Ueno menyambut mereka dan minta mulai saat ini, kuharap kalian bisa melepas semuanya yang berhubungan dengan Joseon dan hidup sebagai rakyat dari Kaisar Jepang.
Keduanya mengiyakan. Baik! semua sepakat menghancurkan Yang Baek dan Dong Jin, lalu bersulang. kishokai!

Shunji dan anak buahnya muncul di gedung Gubernur Jendral. Tapi Gedung itu kelihatan sepi.
Gaksital menyelinap masuk ke Geum Hwa Jeong. Diikuti Komrad  Ahn Sub dan Jin Hong.

Bangsawan Lee, Hae Seok, Rie, dan Park Seong Mo makan bersama. Ny. Lee datang dikawal Jun.
Presdir, uang yang diperoleh dari pengumpulan dana untuk keamanan nasional sudah datang, ada total 100 ribu Won disini.

ueno Hideki tampak senang, ia minta uangnya dibawa ke dekatnya.

Jun mengambil koper itu dan meletakkannya di depan Ueno Hideki. Ueno membukanya dan tampak senang lalu memuji Bangsawan Lee dan istrinya.
Hae Seok keluar dari ruangan itu. Park  tampak heran melihatnya. Ueno Hideki mengajak mereka bersulang.

Masako masuk dan memberikan surat untuk bangsawan Lee. Lee membukanya, itu dari Hae Seok :
Aboji, uang yang dikumpulkan oleh organisasi Pro Jepang dengan menipu orang Joseon dengan mengatakan itu untuk pertahanan nasional, sekarang akan digunakan untuk pergerakan Kemerdekaan.
Meskipun aku malu dilahirkan sebagai putramu, aku menyayangi Ayah. Karena tidak memiliki keberanian, dan hanya menggunakan cara ini untuk menyelesaikannya...tolong maafkan aku.

Lee Hae Seok ada di sebuah kamar di Geum Hwa Jeong. Pistol di depannya. Hae Seok mengambil pistol itu dan menembak pelipisnya sendiri. Semua dikejutkan oleh suara tembakan.

Bangsawan Lee langsung histeris : Hae Seok..Hae Seok!

Tiba-tiba Gaksital muncul. Ia melempar pisau ke arah mereka. Rie terkejut melihat Gaksital. Bangsawan Lee pingsan karena syok.

Kinpei Kato maju menghadapi Gaksital. Komrad Ahn dan Jin Hong masuk. Ahn berhadapan dengan Jun dan langsung menyambar koper isi uang itu. Keduanya langsung kabur.
Ketua Ueno : Tangkap mereka!


Rie dan Jun langsung lari mengejar. Rie mengambil pedang.
Jun berhadapan dengan Ahn. Ahn Sub meletakkan koper dulu dan siap bertarung.

Jin Hong berhadapan dengan Rie. Ia sepertinya punya senjata seperti double stick.
Komrad Ahn berhasil menjatuhkan Jun.

Sementara Gaksital lari keluar dari Geum Hwa Jeong. Tiba-tiba ia berhenti dan berbalik.
Ada Kinpei Kato dibelakangnya. Kinpei menghunus pedang dan siap bertarung dengan Kang To sekali lagi.

BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20], [21], [22], [23]

Notes :
Hiks..sedih waktu Tamao/Hae Seok bunuh diri, kenapa harus mati. Kenapa tidak ikut membantu perjuangan Tasha saja diam2. Apalagi dia sudah jadi anggota Kishokai, sayang sekali, Tamao terlalu putus asa dan kesepian sampai seolah tidak ada harapan lagi. Padahal dia bisa jadi pahlawan. Tamao adalah orang yang paling strategis sebenarnya sebagai mata-mata pejuang kemerdekaan. Dia keluarga bangsawan, anggota dewan penasehat, dan sekarang jadi anggota Kishokai. Lee Kang To saja tidak bisa jadi anggota Kishokai.

Persahabatan Lee Kang To dan Kim Deuk Soo benar-benar menyenangkan haha. Aku suka lihat mereka saling memaki tapi benar2 saling percaya. Sementara persahabatan Kang To dan Shunji mendekati detik-detik terakhirnya.

Ok, beberapa bonus BTS untuk melepaskan ketegangan Gaksital. Enjoy..


Abe : Lee Kang To...bagaimana kalau aku pensiun dari kepolisian dan buka toko es ? panas sekali.
Kang To : Setuju Abe, kita kongsian saja

Lee Kang To dan Kimura Shunji adu panco jari

Jun : Ueno Rie, belum sikat gigi dan ganti baju...wkk

I love Rie's Kimono.

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment