Se Ryung menutup matanya, menyiapkan diri untuk yang terburuk. Seung Yoo murka dan mengulurkan tangan mencekik Se Ryung.
Se Ryung tidak mencoba membebaskan diri, ia hanya berpegangan pada jeruji sel.
Seung Yoo marah, ia menggertakkan gigi, siapa kau sebenarnya? Apa kau benar2 Putri Suyang Dae Gun?
Anak buah Ja Beon segera melepaskan cekikan Seung Yoo dari Se Ryung.
Ja Beon minta Seung Yoo menghentikannya.
Cekikan Seung Yoo terlepas, Seung Yoo benar2 sedang gelap mata. Ia marah-marah dan teriak2.
Seung Yoo : Beraninya kau muncul di depanku. Aku akan membunuhmu dan juga ayahmu dengan tanganku sendiri. Aku pasti akan mencincang kalian!
Setelah Seung Yoo diam. Se Ryung membuka suara, namaku Lee Se Ryung. Kau harus kembali hidup-hidup dan membuatku mati di tanganmu.
Se Ryung : Aku akan menunggu hari saat aku akan mati di tangan Guru.
Se Ryung segera pergi sambil menahan tangisnya. Seung Yoo stres dan jatuh ke lantai penjara. Ia ingat lagi kata2 ayahnya.
"Karena wanita itu, nyawamu ada dalam bahaya..apa kau bisa menanggungnya?" Lalu Seung Yoo menjawab dengan keras kepala, kalau wanita yang dicintainya ada di hatinya, ia tidak akan bisa menghabiskan sisa hidup dengan wanita lain.
Sekarang Seung Yoo menyesal dan teriak keras, ia melampiaskan kemarahan pada dirinya sendiri.
Se Ryung jalan keluar dengan hati sakit. Ia menekan dadanya, dan ingat kata2 penuh kebencian Seung Yoo padanya. Ancaman Seung Yoo yang akan membunuh keluarganya.
Se Ryung hampir jatuh, tapi lengannya ditahan Shin Myun.
Se Ryung melepaskan diri dan jalan pergi. Se Ryung harus berpegangan pada tembok yang rendah, ia masih syok dengan perlakuan Seung Yoo.
Shin Myun muncul lagi dan menarik tangannya.
Se Ryung marah, apa yang kau lakukan? Ia mengibaskan tangan Shin Myun.
Shin Myun minta Se Ryung pulang. Shin Myun heran melihat luka di leher Se Ryung. Tapi diam saja.
Se Ryung : Aku akan mengurus urusanku sendiri, tidak perlu ikut campur.
Shin Myun : Aku tidak bisa hanya melihat wanita yang akan kunikahi pulang sendiri di tengah malam seperti ini.
Se Ryung memandang Shin Myun dengan marah, Orang sepertimu yang tanpa malu menghianati temannya sendiri, bukanlah orang yang kuharap menemaniku, meskipun cuma sebentar.
Se Ryung langsung pergi. Meninggalkan Shin Myun yang tampak terluka, marah dan cemburu dengan kata2nya.
Se Ryung tiba di depan rumahnya. Tapi ia tidak juga masuk. Yeo Ri mengajak nonanya masuk. Se Ryung berkata kalau rumah ini tiba2 terasa asing baginya, dan juga menakutkan.
P. Suyang pulang bersama Im Woon. Yeo Ri menghormat, tapi Se Ryung sama sekali tidak menundukkan kepalanya. P. Suyang tanya, darimana saja Se Ryung malam2 seperti ini.
Yeo Ri mencoba menutupi dengan berkata mereka jalan2 karena Se Ryung murung.
Tapi Se Ryung berkata terus terang, saya pergi ke Hanseong untuk menemui Tuan Muda Kim.
P. Suyang : Kau benar-benar terus terang dengan ayahmu.
Bahkan Im woon juga kelihatan terkejut. Se Ryung diam saja.
P. Suyang : Apa ini karena dia yang sudah kau selamatkan dengan mengarahkan pedang ke lehermu? Kau jelas janji kalau aku menyelamatkan-nya, kau akan selalu mendengar kata2 ayahmu, sampai kau mati. Kau belum melupakan perjanjian itu, ya kan?
Se Ryung : Tidak, saya tidak lupa.
P. Suyang berkata kalau tanggal pernikahan Se Ryung dengan Petugas Shin akan segera ditetapkan, ia minta hari itu bisa menjadi hari yang berbahagia. Kendalikan perasaanmu. Lalu Suyang jalan masuk.
Se Ryung terkejut dengan perkataan ayahnya, tapi ia diam saja dan masuk.
Ternyata ada satu lagi yang mendengar percakapan ini. It's Shin Myun, yang diam2 mengawal Se Ryung pulang. Shin Myun tampak terkejut.
Shin Myun pulang dan minum-minum. Ia ingat kata2 P. Suyang, kalau Se Ryung hampir bunuh diri demi Seung Yoo.
Shin Myun merasa marah dan kesal.
Yeo Ri mendekati Se Ryung dan berkata kalau besok Seung Yoo akan pergi ke pengasingannya, ia minta Se Ryung tidak pergi menemuinya lagi.
Se Ryung diam saja dan menghela nafas. Ia memandangi bulan di langit.
Bulan yang sama juga dipandangi oleh Seung Yoo dari sel. Ia duduk diam karena stres.
Shin Myun masuk ke penjara dalam kondisi mabuk, langsung menemui Seung Yoo. Shin Myun ingin tahu apa Seung Yoo benar2 ingin membunuh Se Ryung.
Seung Yoo diam saja. Shin Myun terus saja bicara, bagaimanapun juga bukankah dia adalah wanita yang mendapatkan hatimu?
Seung Yoo tiba2 terkejut, kau sudah tahu kalau wanita itu adalah putri Suyang, ya kan?
Shin Myun hanya mendengus. Jika kukatakan kalau demi menyelamatkanmu, wanita itu bahkan berani mempertaruhkan nyawanya sendiri, apa kau akan percaya itu?
Seung Yoo dengan dingin menjawab : Dia tidak ada hubungannya lagi denganku.
Shin Myun : Begitu..jadi dia tidak ada hubungannya denganmu.
Shin Myun marah dan pergi. Seung Yoo tiba-tiba memanggilnya, Shin Myun. Aku minta tolong.
Seung Yoo : Temukan Ah Kang dan kakak iparku. Jika kau bersedia memenuhi permintaanku, kau boleh mengambil nyawaku sekarang.
Shin Myun teringat kata2 Han Myung Hoe, kalau ia tidak akan membiarkan Seung Yoo hidup.
Shin Myun : Kau akan tetap mati.
Seung Yoo memohon, ini akan jadi permintaan terakhirku. Jika mereka masih hidup, apa kau bisa membantu mereka lari?
Shin Myun : Kenapa aku harus membantu keluarga penghianat?
Seung Yoo : Kau jelas tahu kalau ayahku tidak bersalah.
Shin Myun : Jika ayahmu mencelakai P. Suyang, maka aku yang akan ada di dalam sana, dan kau yang akan berada di luar sini. Salahkan takdirmu saja.
Seung Yoo : Takdir. Menggunakan takdir sebagai alasan, apa itu untuk membenarkan darah yang sudah menodai tanganmu?
Shin Myun diam saja dan ingin pergi. Seung Yoo teriak, apa rencanamu dengan A Kang dan kakak iparku? Jawab aku sebelum kau pergi.
Shin Myun : Pergilah dengan selamat, Kim Seung Yoo.
Seung Yoo : Shin Myun, Shin Myun.
P. Suyang bertemu Han Myung Hoe, ia mengamati lukisan dan puisi P. Anpyeong. Puisi adikku Anpyeong, dilihat seperti apapun, ini benar2 karya seni yang luar biasa.
Han Myung Hoe : Sayangnya, anda tidak akan bisa melihat karya Anpyeong Dae Gun di masa mendatang.
P. Suyang menghela nafas.
Mae Hyang masuk dan lapor kalau seniman terbaik di ibukota sudah datang.
P. Suyang mengerti dan memberikan lukisan P. Anpyeong pada Mae Hyang.
Mae Hyang menemui seniman itu dan memberikan lukisan P. Anpyeong. Juga uang dan surat padanya.
Seniman itu memalsukan tulisan tangan P. Anpyeong dan mulai menulis sesuai isi surat.
Paginya, P. Anpyeong ada di kereta dan akan dikirim ke pengasingan. Rakyat bingung melihatnya.
P. Geum Sung dan P. Kyung Hye menghadang rombongan mereka. Pengawal awalnya melarang keduanya mendekat. Tapi P. Geum Sung marah, minggir! Apa kau pikir Anpyeong Dae Gun adalah penjahat?
Kapten akhirnya memberi jalan pada mereka untuk menemui P. Anpyeong.
P. Anpyeong tampak pasrah, Yang Mulia Putri..
P. Kyung Hye menahan tangisnya, kudengar jalan menuju pengasingan sangat panjang.
P. Anpyeong berkata tidak masalah, karena ia tidak dihukum mati. Hanya saja, saya tidak bisa melindungi Yang Mulia dan Tuan Putri sampai akhir. Saya sangat menyesal.
Putri minta pamannya menjaga diri.
P. Geum Sung berjanji, Kakak, saya Geum Sung, pasti akan membersihkan namamu. Apapun kondisinya, Kakak harus bertahan.
P. Anpyeong : Geum Sung, kau harus menjadi pendukung Yang Mulia sekarang. Aku pasti akan kembali untuk menghukum kejahatan Su Yang hyungnim. Aku akan memastikannya dengan mata kepalaku sendiri pada saat Yang Mulia menjadi Raja Besar.
Kapten mengingatkan, kalau perjalanan menuju pengasingan masih sangat panjang. Mereka harus segera berangkat. P. Kyung Hye dan P. Geum Sung harus merelakan P. Anpyeong dibawa pergi.
Saat yang sama, para tahanan juga diarak untuk berangkat ke pengasingan. Prof Lee dan Jung Jong ada diantara masyarakat. Mereka mencari Seung Yoo.
Seung Yoo jalan keluar. Jung Jong dan Prof langsung teriak-teriak, Seung Yoo! Seung Yoo!
Seung Yoo menoleh dan melihat mereka.
Prof : Kumohon, Jaga dirimu!
Seung Yoo! Seung Yoo.
Seung Yoo jalan terus, ia tidak melihat Se Ryung dan Yeo Ri yang juga ada diantara orang banyak.
Yeo Ri mencemaskan Se Ryung, tapi Se Ryung mana peduli, matanya tidak lepas dari Seung Yoo.
Seung Yoo jalan sambil menunduk, dia tidak melihat rombongan tahanan dari arah berlawanan. Rombongan ini terdiri dari para wanita dan anak2. Ada Lady Ryu yang menggendong Ah Kang.
Keduanya berpapasan. Lady Ryu juga tidak melihat Seung Yoo. Tapi Ah kang yang ada di gendongan ibunya mengenalinya, Paman...itu seperti paman..
Lady Ryu : Ah Kang, diamlah.
Ah Kang berusaha memanggil Seung Yoo, paman...lalu ia pingsan karena kelelahan dan ketakutan.
Lady Ryu panik, Ah Kang! Ah Kang! Bangunlah.
Lady Ryu jongkok dan berusaha menyadarkan Ah Kang. Seung Yoo menoleh karena merasa kenal dengan suara itu, tapi ia tidak bisa lihat apa-apa, hanya kerumunan orang.
Lady Ryu memohon pada petugas untuk menyelamatkan Ah Kang. Tapi petugas tidak mempedulikannya. Se Ryung dan Yeo Ri juga mendekat. Se Ryung ingin membantu, tapi Yeo Ri menahannya. Petugas juga melarang Se Ryung.
Yeo Ri mengajak Se Ryung pergi. Se Ryung jalan pergi sambil merenung, ia seperti pernah melihat anak kecil itu.
Lalu Se Ryung ingat, itu anak yang ada di depan pintu saat ia ingin bertemu Kim Jong Seo.
Se Ryung : Anak itu dari kediaman itu. Anak itu dari kediaman Guru.
Se Ryung bergegas pergi ke Hanseong.
Shin Myun juga mengamati rombongan tahanan yang dibawa ke Hanseong. Ia melihat Lady Ryu dan Ah Kang. Shin Myun kaget, dia...
Tapi Shin Myun diam saja dan berbalik. Justru ia melihat Se Ryung.
Se Ryung berkata kalau ia ingin membawa anak yang tadi dilihat Shin Myun ke dokter. Shin Myun menolaknya, ia tidak bisa mengijinkan Se Ryung memberikan obat untuk penjahat.
Se Ryung : Apa kesalahan anak kecil itu? Apa Petugas Shin benar2 orang yang tidak memiliki darah dan air mata?
Shin Myun : Apa karena mereka adalah keluarga Seung Yoo? Pulanglah.
Se Ryung : Aku memohon padamu. Jika anak itu mati karena ini, maka aku akan sangat menyesal dan tidak akan bisa melupakannya sepanjang hidupku.
Kukira, Petugas Shin juga akan merasa hal yang sama.
Shin Myun tidak berkutik dan akhirnya mengijinkan Lady Ryu bersama Ah Kang diantar ke dokter.
Lady Ryu heran saat bertemu Se Ryung, apalagi Se Ryung membungkuk hormat padanya. Siapa anda?
Se Ryung tidak menjawabnya, anak itu sakit. Lebih baik kita pergi dulu.
Se Ryung membawa mereka menemui Tabib. Tabib berkata kalau Ah Kang sakit karena kaget. Tabib akan mengambilkan obat untuk Ah Kang.
Lady Ryu memeluk Ah Kang sambil menahan tangis, mereka sama sekali tidak pernah hidup susah, tiba-tiba dalam sekejap menjadi budak, ini pukulan berat untuk keduanya.
Lady Ryu berkata ke Se Ryung, saya tidak tahu siapa Nona, tapi saya tidak tahu bagaimana membalas kebaikan anda.
Se Ryung : Tidak perlu.
Lady Ryu heran : Kenapa anda membantu kami?
Se Ryung tidak bisa menjawabnya. Lady Ryu berkata kalau mereka baru saja kehilangan seluruh keluarga, ia tidak sanggup jika harus kehilangan anaknya juga. Lady Ryu sangat berterima kasih pada Se Ryung.
Se Ryung justru berkali-kali minta maaf. Lady Ryu heran, kenapa anda seperti itu?
P. Suyang menemui Raja Danjong. Raja ingin penyelidikan ulang untuk semua tahanan yang dituduh melakukan pemberontakan.
Suyang jelas tidak setuju, Yang Mulia apa anda benar2 tidak mempercayai paman anda?
Danjong : Aku hanya ingin menstabilkan hukum negara ini. Tanpa bukti jelas, Paman Anpyeong akan diasingkan. Ini tidak pantas.
Shin Suk Joo datang tepat waktu. Ia memberikan "bukti" kejahatan P. Anpyeong.
Shin Suk Joo : Kami menemukan surat dengan niat jahat di kediaman Anpyeong Dae Gun.
Danjong : Apa maksudmu? Surat dengan niat jahat apa?
Shin Suk Joo menyerahkan surat itu pada Danjong.
Danjong membacanya dan tidak percaya isinya. Shin Suk Joo berkata kalau Anpyeong Dae Gun memerintahkan petugas Lee Jing Ok dari pulau Ham Gil untuk segera mengerahkan pasukan untuk mencelakai Raja dan Suyang Dae Gun, untuk menjadi Raja.
Danjong gemetar, ia tidak percaya. Tapi ia juga tidak bisa menyangkal kalau ini adalah tulisan tangan P. Anpyeong.
Suyang : Kita sudah mendapat bukti yang mendukung, Yang Mulia. Anda seharusnya menganugerahi sayak/racun untuk Anpyeong.
(Sayak = Anggota Keluarga Raja atau pejabat tingkat tinggi, biasanya dihukum mati dengan minum racun bukan dipenggal.)
Danjong syok : P ..Paman.
Eun Geum menemui P. Kyung Hye dan memintanya keluar. P. Kyung Hye heran, kenapa dia memintaku kesana?
Eun Geum ternyata disuruh Jung Jong, saya minta maaf, tapi Pangeran minta saya mengantar Tuan Putri ke sana.
P. Kyung Hye akhirnya keluar. Eun Geum mengantarnya ke taman, ada banyak sangkar burung dipohon. P. Kyung Hye heran.
Jung Jong sudah menunggu dan ia terlihat malu, Eun Geum meninggalkan keduanya.
Jung Jong : Kudengar dari Eun Geum kalau kau suka mendengar kicauan burung di istana.
Jung Jong ingin melihat Putri tersenyum bahagia di taman ini. Ini adalah harapan saya. Untungnya, di tengah kekacauan ini, Anpyeong Dae Gun dan teman saya Seung Yoo selamat.
Satu demi satu, demi Yang Mulia dan Tuan Putri, saya akan mencoba sangat keras untuk melindungi anda berdua.
P. Kyung Hye juga, sedikit demi sedikit mulai tersentuh hatinya oleh ketulusan Jung Jong.
Eun Geum datang dengan berita buruk, Yang Mulia! Para menteri mengajukan petisi pada Raja untuk menganugerahkan sayak pada Anpyeong Dae Gun.
Jung Jong berkata akan memeriksanya. Ia pergi.
Di istana, para menteri yang berpihak pada Suyang memohon pada Raja untuk menghukum mati Anpyeong Dae Gun. Danjong sama sekali tidak punya pilihan lagi.
Seung Yoo dan tahanan lain duduk di dek bawah kapal. Anehnya Seung Yoo jadi lebih keren disini haha..rambutnya kaya habis di-spa :)
Tidak jauh dari kapal itu, ada kapal lain yang berisi anak buah Han. Ada tiga pembunuh utama. Dua diantaranya bosan dan ingin segera menghabisi semua tahanan sekarang juga, tapi pembunuh yang paling senior berkata tunggu sebentar, ia ingin menghabisi mereka sekaligus.
Seung Yoo duduk diam, ia tidak peduli apa-apa lagi. Tapi tahanan di sampingnya mulai curiga, kita akan kemana? Bukankah akan pergi ke pulau Gang Hwa? Tapi ini sudah lewat P. Gang Hwa.
Tahanan lain kaget, apa? Apa katamu?
Mereka mulai menyadari kalau mereka tidak akan ke Pulau Gang Hwa, tapi terancam mati. Mereka juga melihat kapal yang membuntuti kapal ini.
Jo Seok Ju, salah satu tahanan berkata tentang Raja Taejo yang memasukkan seluruh keluarga kerajaan dinasti Goryeo dalam sebuah kapal lalu mengubur mereka hidup-hidup dalam laut. Suyang Dae Gun pasti melakukan hal yang sama, ia adalah iblis yang brutal.
Seok Ju kesal dengan sikap apatis Seung Yoo, kau tidak mau hidup ya? Apa kau tidak menyesal kalau mati sekarang?
Di istana, P. Geum Sung konfrontasi dengan P. Suyang. Geum Sung datang bersama Jung Jong. Siapa yang akan kau bunuh sekarang? Apa lain kali, adalah giliran kepalaku yang akan dipenggal?
P. Suyang : Apa kau pikir aku merasa senang setelah mengirim adikku pergi seperti itu?
P. Geum Sung : Apa kau pikir kau bisa menutupi langit dengan telapak tanganmu? Atas nama Tuhan, Aku, Geum Sung tidak akan pernah memaafkanmu.
P. Suyang : Meskipun aku tahu bagaimana perasaanmu mengenai kepergian kakakmu, aku minta kau tetap menjaga harga dirimu.
Para tahanan pura2 sakit perut untuk menarik penjaga. Seok Ju marah pada Seung Yoo yang tidak ikut kerjasama, apa kau mau mati? diamlah.
Anak buah Han masih menunggu sinyal dari kapal di depan mereka.
Penjaga datang dan mereka langsung menyerangnya. Sementara itu, ada seorang pengawal yang menyelinap untuk memecahkan lambung kapal.
Seok Ju berhasil mendapatkan kunci dari penjaga. Tapi seorang tahanan lain mencoba merebutnya, semua saling berebut kunci.
Kapal mulai miring, membuat kunci jatuh. Beberapa prajurit jatuh ke laut. Air mulai masuk ke dalam kapal.
P. Kyung Hye gelisah menunggu Jung Jong. Saat Jung Jong pulang, ia langsung tanya bagaimana hasilnya.
Jung Jong tampak pucat, ia diam saja.
P. Kyung Hye jatuh terduduk. Ia tahu apa artinya ini. P. Anpyeong tidak akan selamat.
P. Anpyeong masih ada di perjalanan, lalu seorang petugas datang membawa keputusan Raja. Perintah Raja ada disini. Penjahat Anpyeong, terima perintah Raja.
P. Anpyeong pucat pasi. Tapi tidak bisa melawan. Ia terpaksa menjalani prosesi sayak. P. Anpyeong dengan gemetaran mengangkat cawan-nya dan meminumnya.
P. Anpyeong langsung memuntahkan darah dan berkata dengan nafas terakhirnya, sama sekali...Aku sama sekali tidak akan memaafkanmu.
P. Anpyeong meninggal dunia.
P. Suyang berkumpul bersama sekutunya. Ia tampak diam. Han Myung Hoe tertawa, P. Anpyeong dan Kim Seung Yoo di saat bersamaan akan menjadi teman dalam perjalanan ke akhirat. Tidak ada yang akan bertahan.
(Han Myung Hoe sudah diangkat jadi pejabat. Dalam sejarah, beberapa anak perempuan Han Myung Hoe menjadi Istri Pangeran2 keturunan Suyang)
Shin Suk Joo juga kelihatan tidak terpengaruh dengan peristiwa ini. Ia terus memikirkan strategi.
Kapal Seung Yoo bocor dan mulai miring. Seung Yoo menikam seorang tahanan yang hampir menyerang Seok Ju.
Jo Seok Ju menarik Seung Yoo menyelam, ikut aku.
Seung Yoo yang dirantai bersamaan dengan Seok Ju harus mengikutinya. Mereka menyelam ke dasar kapal, lalu keluar lewat lambung yang bocor. Mereka berhasil naik ke permukaan laut.
Anak buah Han melihat beberapa tentara dan tahanan yang naik ke permukaan. Anak buah Han langsung menembaki mereka dengan panah.
Seung Yoo dan beberapa tahanan berhasil berenang ke daratan.
Anak buah Han juga menyadarinya dan mengejar mereka dengan sekoci-sekoci.
Kembali ke ibukota. Se Ryung mengantar Lady Ryu dan Ah Kang kembali ke kantor Hanseong. Se Ryung memberanikan diri bertanya, anda adalah bagian keluarga Kim Jong seo, ya kan?
Lady Ryu terkejut, bagaimana anda tahu?
Se Ryung berkata pernah ke kediaman mereka dan melihat Ah Kang. Se Ryung ingat Ah Kang.
Lady Ryu : Begitu rupanya.
Se Ryung : Tuan Muda Kim lolos dari eksekusi dan dibuang ke pulau Gang Hwa.
Lady Ryu : Benarkah?
Se Ryung : Saya melihatnya.
Lady Ryu merasa sangat lega, paling tidak, putri saya dan saya masih memiliki harapan sekarang.
Suyang mengunjungi kantor Shin Myun dan berkata kalau kondisinya biasa sekali. Suyang berkata kalau Shin Myun akan segera mendapatkan promosi sebagai So Yun dan akan meninggalkan kantor ini.
Suyang : Aku akan segera memberimu posisi di istana. Tapi untuk sementara ini, kuharap kau akan puas dengan posisi So Yun di Hanseong.
Shin Myun : Saya berterima kasih.
Se Ryung berpisah dengan Lady Ryu dan Ah Kang. Lalu akan jalan pergi. Ia justru bertemu ayahnya dan Shin Myun.
Suyang heran, apa yang dilakukan Se Ryung, wanita itu seperti anggota keluarga penjahat. Kenapa dia jalan2 dengan bebas diluar?
Se Ryung berkata kalau anak kecil itu sakit, jadi ia membawa mereka ke tabib. Suyang heran, siapa mereka sampai Se Ryung seperti itu.
Shin Myun tidak bisa menjawabnya. Tapi Se Ryung terus terang, mereka adalah Menantu Perdana Menteri Kim Jong Seo dan cucu perempuannya.
Suyang terdiam sejenak. Shin Myun tampak terkejut dengan jawaban Se Ryung.
Suyang dengan licin berkata kalau Se Ryung mulai menggunakan belas kasihan lagi. Karena kau sangat menyukai anak-anak, kuharap kau segera membuatku menggendong cucu.
Suyang mengatakan ini sambil memandang Shin Myun. Se Ryung terkejut, Ayah!
Suyang berkata kalau mereka akan segera menikah, tidak perlu malu-malu.
Seung Yoo sampai di pantai. Seok Ju segera menariknya karena Seung Yoo seperti malas hidup.
Seok Ju marah2, ayo bangun! Tidak peduli berapa besar kau ingin mati, tapi ini bukan waktu yang tepat. (ok, meskipun keren, siapa mau mati bersama Seung Yoo.)
Anak buah Han mengejar tahanan yang melarikan diri.
Seung Yoo, Seok Ju dan seorang tahanan lagi berhasil lolos dari anak buah Han. Seung Yoo mengenali wajah salah seorang pengejarnya. Itu pria yang membunuh ayahnya.
Seok Ju melihat ekspresi Seung Yoo dan melarangnya melakukan apapun, apa kau sangat ingin terbunuh?
Malamnya, anak buah Han juga berkumpul. Mereka tidak bisa menemukan tahanan dan tidak kenal lokasi. Kita hanya perlu memenggal kepala Kim Seung Yoo, maka kita akan bisa jadi pejabat.
Mereka memutuskan untuk menunggu sampai pagi, dia seperti tikus dalam jebakan tidak akan kemana-mana. Semua memutuskan berkemah di tepi pantai.
Seok Ju mencari tahanan lainnya, kalian dimana? Keluarlah. Mereka berkumpul dan diskusi.
Seok Ju memperingatkan Seung Yoo, kau bukan satu-satunya yang memiliki dendam.
Jadi jangan bertindak semberono dan membuat kami kehilangan nyawa sia-sia. Jika kau mau balas dendam, tunggu saat yang tepat.
Seung Yoo duduk diantara tahanan lain, tapi pikirannya ingat pada pria pembunuh ayahnya.
Seok Ju dll mulai diskusi. Mereka harus secepatnya memikirkan jalan keluar. Kita semua sama, mendarat di pulau ini untuk pertama kalinya
No Geol : Berdasar pengalamanku dari peperangan, kita harus mengambil kesempatan untuk mencuri kapal mereka.
Ini cara terbaik untuk kabur dari pulau ini.
Seok Ju : Kau seorang pejuang?
No Geol membenarkan. Seok Ju tidak setuju dengan rencana itu, mereka tidak punya senjata, kalau mencuri perahu maka pasti tidak akan bisa lolos dari hadangan kapal besar yang menunggu kita di laut.
Yang lain setuju, Seok Ju benar. Sekarang mereka hanya bisa membunuh atau semua akan mati.
Seok Ju : Sekarang mereka pasti bongkar muat di pantai. Kita harus mengambil segala senjata yang bisa kita dapatkan.
Semua setuju dan mulai bergerak. Ada insiden kecil saat Seung Yoo dan Seok Ju melewati pohon. Rantai mereka tersangkut di pohon.
Seok Ju marah, kau mau kemana? Kesini. Kau ini mau mati atau tetap hidup?
Seung Yoo dengan kalem : Sisi sebelah situ basah, kau akan meninggalkan jejak.
Seok Ju baru sadar, ia melihat ke tanah dan memang ada jejak kakinya di tanah berlumpur. Seok Ju terkejut, sepertinya baru menyadari kemampuan Seung Yoo.
Mereka sampai pantai dan menyelinap diantara para pembunuh yang tidur. Mengambil senjata2 yang bisa diambil. Lalu pergi.
Seorang tahanan menginjak pembunuh yang tidur, membangunkan semua orang. Siapa?
Seok Ju mengumpat kesal, lalu memimpin semuanya untuk lari.
Anak buah Han marah dan mengejar mereka.
Seok Ju dan Seung Yoo bersembunyi lagi. Seung Yoo melihat pembunuh ayahnya dan tidak tahan lagi.
Seung yoo langsung menyerang pria itu. Seok Ju kaget.
Pria itu sudah diatas angin dan hampir mengalahkan Seung Yoo.
Tiba-tiba Seung Yoo seperti mendapat kekuatan, dengan teriakan keras ia membalikkan pedang dan menusuk pembunuh itu.
Yeah...revenge-operation begin.
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment