P. Suyang mengatakan rencana-nya pada Lady Yoon. Untuk menghabisi Kim Jong Seo dan anak-anaknya malam ini.
Ia minta istrinya tidak perlu cemas dan cukup menjaga rumah serta anak2 saja.
Se Ryung yang kebetulan diluar kamar orang tuanya mendengar rencana ayahnya. Ia terjatuh karena syok.
P. Suyang dan Lady Yoon cepat2 keluar, tapi tidak ada siapapun.
Hanya meninggalkan sapu tangan bersulam yang ada noda darahnya.
Se Ryung sembunyi di dekat kamar, gemetaran dan segera mengambil sapu tangannya setelah orang tuanya masuk ke dalam lagi.
Se Ryung jalan kembali ke dalam kamarnya, masih gemetaran. Ia terduduk di lantai kamar. Yeo Ri menemuinya dan minta Se Ryung keluar karena P. Suyang akan pergi.
Se Ryung tidak beranjak karena masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi dan sadar seperti apa ayahnya sebenarnya.
Yeo Ri bingung ada apa dengan Se Ryung, lalu menariknya keluar dengan paksa.
P. Suyang keluar untuk pamit dengan keluarganya. Semua mengatakan selamat jalan, hanya Se Ryung saja yang diam.
P. Suyang melewati Se Ryung dan dengan gemetar Se Ryung tanya, Ayah, kau mau kemana?
Semua kaget. Tapi P. Suyang hanya tersenyum, sepertinya kau cemas sepanjang malam. Hari ini, aku akan menyelesaikan semua masalah itu.
P. Suyang menepuk bahu Se Ryung lalu jalan pergi diikuti Lady Yoon.
Se Jeong heran, Menyelesaikan? menyelesaikan apa? Apa ini tentang pernikahan lagi?
Se Ryung gemetaran dan hampir jatuh. Yeo Ri kaget dan menahannya, Nona, Nona! Se Ryung pucat sekali.
P. Suyang pesan agar Lady Yoon mengawasi Se Ryung, aku merasa pandangan dan sorot mata Se Ryung sedikit aneh. Jangan biarkan ia keluar rumah hari ini. Jangan sampai ia menghancurkan segalanya.
Lady Yoon mengerti dan akan melakukannya.
Se Ryung masih ingin pergi, tapi kondisinya limbung sehingga Yeo Ri menahannya, anda akan kemana? Jika seperti ini, Nona akan pingsan.
Se Ryung minta Yeo Ri minggir. Aku harus mengatakan padanya. Yeo Ri merentangkan lengan mencegah Nonanya.
Lady Yoon muncul. Ia ingin tahu apa yang akan dikatakan Se ryung pada pria itu. Lady Yoon segera memerintahkan pelayan untuk membawa Se ryung ke kamarnya. Tanpa peduli protes putrinya.
Se Ryung marah, ia ingin tahu kenapa tidak boleh keluar rumah.
Ibunya menjawab, ini perintah Ayahnya. Jangan berpikir untuk menentangnya.
Se Ryung tetap ingin alasan. Lady Yoon marah, lalu kenapa kau harus pergi?
Se Ryung tidak percaya, apa Ayah benar2 ingin membunuh keluarga Kim Jong Seo? Lady Yoon menghela nafas, sepertinya kau sudah mendengar semuanya. Ia masuk ke dalam kamar dan berkata jika Se Ryung keluar dan mengatakan segalanya pada Kim Seung Yoo,
maka revolusi yang dilakukan Ayahmu akan gagal. Akibatnya mereka sekeluarga harus mati.
Lady Yoon : Demi menyelamatkan Kim Seung Yoo, apa kau akan membiarkan orang tuamu dan adik2mu mati?
Se Ryung menangis, kenapa ayah harus melakukan hal mengerikan ini? Apa dosa keluarga itu...
Lady Yoon membentak putrinya, masalahnya bukan punya dosa apa. Tapi semua ini tidak akan selesai sampai satu pihak mati.
Kim Jong Seo mendapat laporan dari Kepala Pengawal Raja, kalau Raja Danjong akan mengunjungi P. Kyung Hye.
Kim Jong Seo segera menghadap Raja untuk membujuknya jangan pergi. Raja tidak bisa meninggalkan istana sesering ini.
PM Kim berkata kalau pihak lain akan segera menyebarkan rumor kalau Raja terlalu bergantung pada kakaknya. Raja Danjong berkata ia tahu kalau dia terlalu impulsif, tapi persiapan-nya sudah dibuat.
Raja berkata hanya akan tinggal semalam, setelah yakin kalau kakaknya sehat, ia akan segera kembali ke istana.
PM Kim : Chon Na..
Raja Danjong : Ini terakhir kalinya. Aku tidak akan pergi ke kediaman kakak lagi, Ini janjiku pada Perdana Menteri.
PM Kim menyerah, baiklah kalau anda memaksa. Kim Jong Seo berkata pada Kepala Pengawal, untuk selalu menjaga Si Eo So dengan ketat.
(Si Eo So = Kediaman Raja Sementara, merujuk pada kediaman P. Kyung Hye)
PM Kim : Kau harus menjaga keselamatan Raja dengan nyawamu.
Kepala Pengawal : Baik, Dae Gam.
Shin myun merenungkan kata2 ayahnya, takdir keluarga kita ada di tanganmu. Apa benar2 susah untuk memutuskan?
Song Jae Beon muncul, Na Ri. (Tuan) Yang Mulia meninggalkan istana menuju kediaman P. Kyung Hye.
Shin Myun ingat kata2 P. Suyang, tanggal pemberontakan harus bersamaan dengan kunjungan Yang Mulia ke kediaman P. Kyung Hye seperti hari ini.
Shin Myun melihat Seung Yoo masuk ke kantor Hanseong. Ia tidak ingin bertemu temannya itu.
Jae Beon yang menemui Seung Yoo dan berkata kalau Shin Myun tugas keluar.
Seung Yoo tampak kecewa, benarkah? Lalu berpesan, katakan pada temanku. Untuk pernikahan-nya dengan putri Suyang Dae Gun, aku akan jadi Hu Haeng-nya. (Hu Haeng = Best Man to the Groom)
Jadi, katakan padanya untuk jangan marah lagi.
Jae Beon janji akan mengatakannya. Lalu Seung Yoo pulang.
Ia bertemu gisaeng Mae Hyang di halaman kantor, Seung Yoo tidak mengenalnya, tapi ia merasa heran. Kenapa ada gisaeng menemui Shin myun? Karena Shin Myun bukan tipe orang yang suka main ke Gibang.
Jae Beon menemui Shin Myun dan mengatakan pesan Seung Yoo. Shin Myun tertegun, ada konflik lagi di hatinya.
Mae Hyang muncul dan memanggilnya, Han Gwan Na Ri! (Pejabat Hanseong), saya Mae Hyang dari Cheong Pung Gwan.
Shin Myun heran, kenapa kau kesini?
Mae Hyang berkata kalau Han Myung Hoe mengundangnya ke Cheong Pung Gwan, semua juga sudah berkumpul disana.
Di Cheong Pung Gwan, semua menunggu Shin Myun dengan resah, apa dia tidak terlalu terlambat. Mereka mencemaskan kalau Shin Myun mengatakan rencana ini pada Seung Yoo, karena keduanya berteman.
P. Onyeong mengeluh, hari2 ini, kita bahkan tidak bisa mempercayai anak sendiri. Tapi Shin Suk Joo meyakinkan kalau anaknya pasti datang.
Benar saja, pelayan mengumumkan kedatangan Shin Myun.
P. Suyang tersenyum puas dan mengangguk-angguk memandang Shin Myun.
Han Myung Hoe segera menyusun strategi. Kepala Pengawal adalah orang Kim Jong Seo, saat P. Suyang membunuh Kim Jong Seo, ia akan memanggil anak buahnya.
Han minta Shin Myun mengatasi penjaga di kediaman P. Kyung Hye.
Shin Myun diam saja. Ayahnya mendesak, kenapa tidak menjawab?
Shin Myun : Ya. Saya akan melakukannya.
Han : Kemungkinan untuk membawa Yang Mulia ke pihak kita tergantung pada Petugas Shin.
Seung Yoo ada di tepi dekat air terjun. Ia mengenang saat2 manis bersama Se Ryung dan ingat kalau Se Ryung tidak akan pergi ke kuil untuk sementara ini.
Se Ryung mondar-mandir di kamarnya, sambil memukul2 dadanya. Ia putus asa. Yeo Ri masuk membawa makanan, mencoba membujuk Se Ryung makan, karena Nona-nya belum makan apapun sejak pagi.
Se Ryung memohon agar Yeo Ri membantunya keluar. Yeo Ri ketakutan, ia tidak bisa melakukannya.
Se Ryung menangis, kumohon, pikirkan kalau kau menyelamatkan dua nyawa.
Yeo Ri putus asa, apa yang akan anda lakukan kalau bertemu dia? Saya dengar apa yang Nyonya katakan. Tuan Muda Kim Seung Yoo akan segera mati.
Se Ryung panik : Tidak, mengapa ia harus mati? Dia tidak akan mati. Aku akan menghentikannya. Aku pasti akan menghentikannya.
Yeo Ri teriak, saya mohon sadarlah! Nona, apa anda mampu menghentikan Pangeran? Jangan memikirkan Tuan Muda Kim lagi!
Yeo Ri berusaha melepaskan diri dari Se Ryung dan lari keluar. Ia segera mengunci pintu Se Ryung lagi. Se Ryung jatuh ke lantai, ia benar2 putus asa.
Shin Myun keluar dari Cheong Pung Gwan dan berkata ke ajudan-nya, Ja Beon. Akan ada pemberontakan malam ini.
Ja Beon : Apa maksud anda?
Shin Myun berkata kalau salah satu pihak akan berdarah dan ia sudah memilih satu pihak dari keduanya. Jika kau tidak bersedia, aku bisa membebas tugaskan dirimu malam ini.
Ja Beon menyatakan setia pada Shin Myun. Shin Myun akhirnya minta Ja Beon mengumpulkan orang yang bisa mematuhi mereka dan bersedia menjalankan perintah, kita akan berangkat ke kediaman Putri.
Ja Beon : Baik, Tuan!
Raja Danjong sudah tiba di kediaman P. Kyung Hye, kakak tidak tampak sakit, apa kakak ipar berbohong kepadaku?
Jung Jong tersenyum, saya mana berani berbohong, Yang Mulia.
Jung Jong berkata kalau P. Kyung Hye memang sakit seperti ayam lemah, melihat Yang Mulia, dia langsung jadi sembuh.
Putri heran, ayam lemah? Lalu berkata kalau ia hanya sakit kepala saja, mendengar Yang Mulia akan datang kesini, membuat saya langsung sembuh.
Raja Danjong lega, ia tidak sanggup jika kakak perempuan satu2nya juga sakit..
Jung Jong usul bagaimana kalau Raja segera menikah dan mengangkat seorang Ratu? Jika seorang pria memiliki istri, maka dia baru bisa dianggap sebagai pria sejati.
P. Kyung Hye menegur suaminya, bagaimana kau bisa menyebut kata "pria" untuk Yang Mulia? Tolong hati2 dengan pilihan kata2mu.
Raja Danjong geli, kakak ipar selama ini selalu kena marah oleh kakak, tapi masih saja membujukku mencari seorang istri.
Jung Jong : Dia tidak memarahi saya, kata2nya terdengar bagai nyanyian burung.
P. Kyung Hye memaksakan diri tersenyum. (Pasangan ini lama2 lucu juga..)
Shin Myun dan Ja Beon memeriksa kondisi kediaman P. Kyung Hye. Ada tentara di setiap pintu.
Keduanya memberi hormat pada Kepala Pengawal Raja.
Kepala Pengawal : Petugas Shin, mengapa kau baru datang?
Lalu ia menepuk bahu Shin Myun, aku tidak merasa tenang kalau tidak melihatmu. Lalu ia tertawa dan jalan pergi. Shin Myun tampak gelisah.
Jung Jong mendekat, kau seharusnya jaga diluar, kenapa jaga di dalam? Lalu Ja beon jalan keluar.
Jung Jong : Apa kau sudah bertemu Seung Yoo?
Shin Myun berkata belum. Jung Jong menasihati, sejak kapan kau menyimpan kemarahan? Mengapa tidak menemuinya dan bicara?
Jung Jong menghela nafas, setelah kehilangan orang tua, mereka satu2nya keluargaku sekarang. Ini membuatku bahagia.
Shin Myun : Siapa?
Jung Jong : Yang Mulia dan Tuan Putri.
Jung Jong berharap setiap hari akan sedamai hari ini untuk Yang Mulia dan Putri, mereka bisa tertawa bahagia dan bebas.
Shin Myun semakin merasa bersalah, ia jalan pergi tanpa membalas perkataan Jung Jong.
Jung Jong heran melihatnya, Myun!
Seung Yoo jalan pulang dan ditegur Seung Kyu. Kau tidak pergi kerja ke istana, tapi justru mondar mandir mencari wanita itu, ya kan?
Seung Kyu mengingatkan kalau pernikahan Seung Yoo sudah diatur, kita sudah menemukan orang yang cocok. Supaya kau tahu saja.
Seung yoo berkata ia tidak peduli dari keluarga mana, tapi ia tidak akan menikah.
Seung Kyu marah, apa katamu? Kau mau menentang Ayah? Hanya untuk seorang gadis yang bukan dari kalangan bangsawan?
Seung Yoo : Jaga bicaramu, hyungnim.
Seung Kyu semakin kesal dan mencengkeram baju adiknya. Seung Yoo teriak, lepaskan aku.
Lady Ryu ketakutan, hentikan kalian berdua. Ayah akan segera pulang.
Seung Kyu melepaskan Seung Yoo, ia memperingatkan agar tidak menemui wanita itu lagi. Seung Yoo tidak peduli dan jalan masuk ke kamarnya.
Lady Ryu hanya menghela nafas, Adik ipar..
Se Ryung masih dikurung dalam kamar, ia berpikir keras mencari ide untuk lari. Se Ryung melihat makan siangnya dan tiba2 mendapat ide.
Yeo Ri dan beberapa orang berjaga diluar kamar. Tiba2 terdengar suara mangkuk pecah. Yeo Ri bergegas masuk ke dalam, ia kaget karena makan siangnya jatuh berantakan dan jendela terbuka lebar.
Yeo Ri bergegas keluar, Dia melarikan diri! Cepat cari Nona!
Semua lari meninggalkan kamar dalam keadaan terbuka.
Se Ryung ternyata belum pergi, ia sembunyi di balik sekat dan mengendap-endap keluar kamar.
Se Ryung menyelinap sampai belakang dan berusaha melompati tembok dengan bertumpu pada guci doenjang.
Se Ryung berhasil melompat, meskipun sepatunya terlepas satu dan mata kakinya terkilir lagi.
Se Ryung bergegas bangun dan lari dari situ.
Seung Yoo melamun di kamarnya, ia masih memikirkan Se Ryung dan kisah cinta mereka. Seung Yoo melihat bayangan kecil di balik pintu, ia tahu itu Ah Kang.
Seung Yoo pura2 baca buku dan tidak menyadari kehadiran Ah Kang.
Ah Kang mengintip pamannya, lalu berdehem, ehm..(lucu pisan ini anak..)
Seung Yoo langsung merentangkan tangannya sambil tersenyum. Ah Kang lari menghambur ke pelukan pamannya.
Ah Kang : Apa kau dimarahi oleh ayahku?
Seung Yoo : Tidak. Kami hanya tidak sependapat.
Ah Kang : Tidak sependapat?
Seung Yoo berkata kalau akhir2 ini ada beberapa hal yang tidak lancar untuknya, ia merindukan seseorang tapi tidak bisa melihatnya.
Ah Kang tersenyum : Bukankah aku orang yang kau rindukan?
Seung Yoo geli dan mencubit pipi Ah Kang.
Se Ryung berhasil menemukan kediaman Kim Jong Seo setelah menanyakan arah pada seorang wanita. Ia melihat Seung Kyu keluar dari rumah dan mendekatinya, apa saya bisa tanya sesuatu?
Seung Kyu heran, tapi Se Ryung tanya apa ini kediaman Kim Jong Seo lalu apa dia bisa bertemu Seung Yoo.
Seung Kyu ingin tahu apa hubungan Se Ryung dengan Seung Yoo. Se Ryung belum menjawab dan PM Kim pulang.
Se ryung memberanikan diri mendekat, apa anda Kim Jong Seo?
Seung Kyu berkata kalau Se Ryung mencari Seung Yoo. PM Kim heran, apa hubungan kalian berdua?
Se Ryung : Saya berhutang budi pada Tuan Muda Kim.
Kim jong Seo melihat sepatu Se Ryung hilang sebelah, lalu minta Seung Kyu mencarikan sepatu untuk Se Ryung dan menyambut tamu dengan pantas.
Kim Jong Seo jalan masuk dan disambut Seung Yoo serta Ah Kang. Seung Yoo heran, ada apa di luar.
Kim Jong Seo hanya berkata mereka kedatangan tamu. Ah Kang ingin tahu siapa tamunya lalu jalan keluar.
Se Ryung sudah mendapatkan sepatu baru dan ia tertegun melihat Ah Kang. Se Ryung tersenyum pada gadis cilik itu.
Ah Kang langsung menyukainya, ia membalas senyum Se Ryung. Se Ryung akan masuk, ketika tiba-tiba...
Yeo Ri muncul dengan pelayan: Agassi!
Yeo Ri memaksa Se Ryung masuk tandu dengan bantuan pelayan2 lain. Yeo Ri minta maaf pada kepala Pelayan keluarga Kim, kalau Nonanya kurang sehat.
Se Ryung dipaksa masuk tandu dan semua pintunya ditahan.
Seung yoo keluar hanya beberapa menit setelah itu, ia tanya pada Ah Kang apa yang terjadi.
Ah Kang bingung dan menunjuk tandu yang menjauh, mereka membawa eonni itu pergi.
Coba saja kalau Kim Jong Seo tidak mengurus masalah remeh kaya sepatu ...pasti Se Ryung sudah masuk ke dalam dan bertemu Seung Yoo. @#$#^!!
Di dalam tandu, Se Ryung berusaha membuka pintu atau jendela, ia berhasil membuka jendela dan teriak2 memanggil Seung Yoo, guru! guru!
Yeo Ri teriak, Nona, jangan seperti ini. Lalu menutup jendela dan menahannya.
Se Ryung menangis dalam tandu, guru..
Seung Kyu menghadap ayahnya. Kim Jong Seo heran, apa yang terjadi dengan wanita itu? Seung Kyu menjelaskan kalau pelayan dari kediaman wanita itu datang lalu membawanya pergi dengan tandu, sepertinya wanita itu gila.
Tapi Kim Jong Seo tidak merasa demikian, ia ingat tatapan tajam dan tulus Se Ryung, saya berhutang budi pada Tuan Muda Kim. Wanita itu jelas tidak gila.
Se Ryung dibawa pulang dan menghadap Lady Yoon. Tanpa banyak bicara, Lady Yoon langsung menampar putri tertuanya.
Lady Yoon : Kau benar2 berani. Kau bahkan pergi mencari Kim Jong Seo! Apa yang kau katakan? Jangan bilang kau mengatakan rencana ayahmu padanya?
Se Ryung : Tidak.
Lady Yoon : Lalu, untuk apa kau kesana?
Se Ryung : Saya hanya ingin mencegah pertemuan mereka malam ini.
Lady Yoon : Jadi, kalau ayahmu dan Kim Jong Seo tidak bertemu. Apa kau pikir bisa menyelamatkan Kim Seung Yoo? Kenapa kau sangat kekanak-kanakan? Apa kau tidak tahu kelakuanmu bisa menyebabkan keluarga kita mati?
Kau sudah dibutakan oleh cinta, kau tidak memikirkan lagi tentang orang tua dan adik2mu?
Lady Yoon memberi kode, lalu para pelayan menarik Se Ryung ke gudang. Se Ryung teriak2, eomeoni! eomeoni!
Se Ryung menggedor2 pintu gudang, ibu saya mohon buka pintunya. Ibu tolong, saya mohon selamatkan dia! Ibu! Dia tidak melakukan kesalahan. Dia tidak bersalah. Ibu..
Han Myung Hoe melihat persiapan anak buahnya, apa orang2 dari gunung sudah siap? Lalu mengecek senjata di tandu P. Suyang.
Han memberikan rantai gada pada Un, lalu menepuk pundaknya. Han Myung Hoe teriak untuk memberi semangat.
P. Suyang dan sekutunya berkumpul untuk membahas rencana mereka terakhir kalinya. P. Onyeong berkata ini terlalu berbahaya, masuk sarang harimau hanya dengan 8 orang saja. Apa kita tidak bisa membawa orang2 kita untuk menyelesaikan ini sekaligus?
Han Myung Hoe : Jika kita melakukan itu, tidak ada jaminan, Kim Jong Seo akan mati, dan jika ditengah kekacauan, Kim Jong Seo bisa selamat, semuanya akan gagal.
Kwon Ram masih merasa meskipun Kim Jong Seo mati, keselamatan P. Suyang tetap belum terjamin.
Han menenangkan, setelah Pangeran masuk ke dalam rumah, orang2 dari gunung akan siap-siap.
Mereka masih ragu, Jadi, apapun yang terjadi disana tidak akan diketahui orang diluar.
P. Suyang menghentikan mereka, bagaimanapun ia sudah tahu resikonya. Ia sudah mempertaruhkan nyawanya untuk ini. Dan P. Suyang sudah menyiapkan jalan untuk masuk kesana.
P. Suyang sudah mengirim surat pada Kim Jong Seo.
Kim Seung Kyu memberikan surat pada ayahnya, P. Suyang mengirim ini.
Kim Jong Seo membukanya :
"Masalah ini sangat mengkhawatirkan. Kim Seung Yoo punya hubungan dengan seorang gungnyeo/dayang istana. Seorang petugas di Sekretarian Kerajaan memiliki hubungan dengan dayang istana, dia seharusnya dihukum penggal. Saya akan mengunjungi anda tengah malam ini."
Seung Kyu ingin tahu isinya dan ikut membaca, ia kaget, Gadis yang ditemui Seung Yoo adalah dayang istana! kalau ini benar, ia bisa dieksekusi!
Bagaimana Suyang bisa tahu mengenai ini?
Kim Jong Seo memutuskan untuk tanya pada Seung Yoo dan Seung Kyu akan memperkuat penjagaan.
Seung Yoo ada di depan pintu dan ingin bertemu ayahnya. Kim Jong Seo keluar menemui Seung Yoo.
Seung Yoo berkata meskipun, gadis itu bukan dari golongan bangsawan, tapi dia cerdas dan periang. Saya mohon, temuilah dia sekali saja.
Kim Jong Seo langsung tanya apa identitas gadis itu, kau bilang ia bukan dari dua kalangan bangsawan, juga bukan gisaeng, apa mungkin...dia seorang gungnyeo?
Seung yoo tertegun dan mengaku kalau memang ia dayang istana. Ayahnya kaget. Seung Yoo berkata kalau dayang itu sudah keluar dari istana.
Ayahnya menghela nafas, meskipun Seung Yoo mencintai gadis itu dan meskipun ia mungkin bisa mengerti anaknya, tapi masyarakat tidak. Kau pasti akan segera dikritik.
Seung Yoo : Saya tidak peduli omong kosong yang dikatakan orang, sampai Ayah setuju, saya akan terus menunggu.
Kim Jong Seo : Karena wanita itu, hidupmu ada dalam bahaya..apa kau bisa menanggung itu?
Seung Yoo : Kalau wanita yang saya cintai ada dalam hati saya, bagaimana saya bisa menghabiskan sisa hidup dengan wanita lain.
Ayahnya mengerti dan minta Seung Yoo tinggal di rumah saja. Seung Yoo mengiyakan.
P. Suyang berangkat, bersama Un dan empat anak buah Han Myung Hoe yang menyamar jadi tukang tandu.
Se Ryung memandangi bulan purnama dan ia gelisah, tiba2 ia nekad. Se Ryung menyobek kain roknya dan menggigit jarinya.
Se Ryung menulis surat dengan darahnya.
Yeo Ri mendekati gudang untuk memberikan makan malam untuk Se Ryung. Nona, mendekatlah.
Se Ryung mendekat dengan cepat di depan Yeo Ri, membuat Yeo Ri kaget setengah mati. Se Ryung menyelipkan kain itu ke Yeo Ri, kumohon berikan ini pada guru. Aku mengandalkanmu.
Yeo Ri sadar, ada darah di mana-mana, Darah..bukankah itu darah?
Se Ryung tidak menjawabnya, setelah malam ini, aku tidak bisa memiliki masa depan bersamanya. Itu tidak apa, tidak apa-apa, meskipun aku tidak bisa melihatnya lagi selamanya.
Aku hanya berharap, dia bisa hidup.
Yeo Ri : Nona.
Se Ryung : Aku hanya memilikimu, tidak ada orang lain yang bisa membantuku. Berikan ini padanya.
Yeo Ri mengerti dan bergegas keluar dari kediaman P. Suyang. Ia lari sepanjang jalan.
Sekarang..yang bisa dilakukan Se Ryung hanyalah menunggu dan berharap terjadi keajaiban.
P. Suyang dan anak buah Han Myung Hoe masih di perjalanan.
Sementara itu, Kim Seung Kyu membagi pengawal untuk menjaga di setiap sudut kediaman Kim.
Yeo Ri sampai di depan kediaman Kim dan ia mendekati seorang penjaga, tolong..aku ingin minta tolong.
Seung Yoo heran melihat banyak pengawal, ia bertemu kakaknya, hyungnim, apa yang terjadi? (astaga..ini terakhir kalinya Seung Yoo bertemu kakaknya)
Seung Kyu menjelaskan kalau P. Suyang akan datang berkunjung. Seung Kyu minta Seung Yoo dikamar saja dan jangan keluar. Lalu Seung Kyu jalan pergi.
Pengawal itu masuk dan memberikan secarik kain, ada seorang gadis yang memberikan ini pada saya. Seung Yoo tanya bagaimana penampilannya, pengawalnya berkata seperti seorang pelayan.
Seung Yoo : Pelayan. Dia kemana?
Pengawalnya tidak tahu karena langitnya gelap sekali.
Seung Yoo mengerti dan membuka suratnya, Kuil Seung Bup. Yeo Ri
Seung Yoo kaget saat menyadari kalau surat itu ditulis dengan darah. Ia bergegas pergi dan memacu kudanya dengan kencang. Hanya beberapa detik sebelum kedatangan P. Suyang.
P. Suyang tiba di depan gerbang keluarga Kim. Seung Kyu lapor pada ayahnya kalau P. Suyang hanya datang bersama pelayan dan tukang tandu saja. Kim Jong Seo minta Suyang diantar masuk.
Seung Kyu keluar dan memberi salam pada Suyang, ia minta maaf karena tidak sopan dan mengantar Suyang ke dalam. Sebelumnya, Seung Kyu memeriksa dengan teliti ke-lima orang sekitar Suyang.
Sayang Seung Kyu tidak melihat senjata yang disembunyikan di lengan baju dan bawah tandu.
Suyang menemui Kim Jong Seo dan PM Kim tanya bagaimana Suyang tahu kalau gadis yang ditemui Seung Yoo adalah dayang istana.
P. Suyang menghela nafas dan berkata kalau saja waktu itu Kim Jong Seo menerima usulan lamarannya, maka Dae Gam dan saya, juga anak-anak kita sekarang akan hidup bahagia dan damai.
Juga kita tidak perlu mencemaskan urusan negara.
Kim Jong Seo tidak setuju, kecuali Pangeran melepaskan keinginan yang salah itu, maka Pangeran dan saya tidak akan pernah bisa bekerja sama.
P. Suyang : Keinginanku Suyang, untuk menjadi Raja, apa PM pikir hanya keinginan sia-sia?
Kim Jong Seo berkata kalau Raja itu dipilih oleh langit. Itu bukan sesuatu yang bisa diubah manusia.
P. Suyang : Raja sesungguhnya adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk duduk di takhta.
Kim Jong Seo : Jika Pangeran ingin duduk di takhta, anda harus menumpahkan darah banyak orang dan pada akhirnya, anda akan ketakutan dengan dendam dari keluarga yang dibunuh, dan ini akan meminta lebih banyak lagi darah tercurah.
P. Suyang : Hari ini, saya tidak datang sebagai Pangeran/ Dae Gun.
Kim Jong Seo berkata jika Suyang ingin memanfaatkan anaknya untuk merancang kejahatan lagi, itu sama saja dengan menggali kuburanmu sendiri.
P. Suyang berkata, aku bodoh karena pernah berpikir untuk membunuh Kim Seung Yoo, tapi itu sudah berlalu. Alasan kenapa saya mengunjungi anda di malam yang larut ini tidak lain karena putriku yang tidak sempurna itu.
Kim Jong Seo tidak mengerti, apa artinya ini?
P. Suyang diam sebentar, lalu tanya apa Kim Jong Seo tahu identitas dayang istana yang ingin dilindungi mati-matian oleh Kim Seung Yoo? Saat aku tahu siapa wanita itu, aku juga, sangat terkejut.
Kim Jong Seo : Siapa dia?
P. Suyang : Dia bukan lain adalah putriku.
Kim Jong Seo kaget, apa kau pikir aku akan percaya kata2 tidak jelasmu ini?
P. Suyang berkata memang susah dipercaya, tapi ini kenyataan dan Kim Seung Yoo mengira putriku Se Ryung adalah dayang istana bernama Yeo Ri. Apa anda ingin memastikannya?
Se Ryung hanya bisa menangis sambil memandang bulan purnama. Hanya satu harapannya, semoga Seung Yoo tetap hidup.
Kim jong Seo teriak memanggil Seung Kyu, ia minta Seung Kyu memanggil Seung Yoo segera.
Seung Kyu mengiyakan, lalu pergi. Ia minta anak buahnya tetap siaga. Seung Kyu dan Un saling memandang tajam, dan mereka kebetulan memang mirip wajahnya, aneh juga.
P. Suyang berkata ia sudah melihat surat yang dikirim Seung Yoo pada putrinya, dan ia sadar betapa dalam perasaan keduanya. Mereka tidak bisa lagi dipisahkan.
Kim Jong Seo heran, surat?
P. Suyang : Penuh dengan isi hati Kim Seung Yoo, Dae Gam..apa anda ingin memastikan secara pribadi tulisan tangan Kim Seung Yoo?
Seung Kyu mencari Seung Yoo, tapi mendapat laporan kalau Seung Yoo pergi. Kakaknya kesal, anak ini, benar2..kemana ia pergi di tengah malam seperti ini?
Kim Jong Seo ingin melihat surat itu dan P. Suyang memanggil Un, bawa suratnya kesini. Un masuk ke dalam.
Seung Kyu ada di luar, ia bermaksud mencari Seung Yoo, tapi curiga dengan gerak-gerik 4 tukang tandu itu. Seung Kyu mendekat dan ingin memeriksa tandu, minggir!
Mereka pura2 heran, ada apa Tuan?
Seung Kyu : Minggir!
Seung Kyu melihat pedang di bawah tandu. Ia kaget, tapi sebelum bisa bereaksi, salah satu anak buah Han menyerang Seung Kyu dengan pedang. Lengan Seung Kyu berdarah.
Seung Kyu sadar, ini muslihat P. Suyang. Seung Kyu teriak memanggil Ayahnya. Ayah! Tolong sembunyi! Lalu bergegas lari kedalam.
Anak buah Han langsung menyerang pasukan Seung Kyu. Sementara di dalam, Un memukul kepala Kim Jong Seo dengan rantai gadanya.
Kim Jong Seo langsung tersungkur jatuh. Darahnya sedikit mengenai wajah Suyang. Seung Kyu masuk dan berusaha menolong ayahnya, Ayah! Bangun Ayah!
Seung Kyu membantu Ayahnya keluar, tapi Un juga mengayunkan rantainya dan memukul kepala Seung Kyu.
Kim Jong Seo dan Seung Kyu jatuh diluar. Seung Kyu sepertinya tewas seketika.
P. Suyang tersenyum sinis melihat keduanya. Ia mengira Kim Jong Seo dan anaknya sudah tewas.
Seung Yoo tiba di pelataran kuil, ia mencari Se Ryung ke setiap penjuru kuil, tapi tidak menemukan Se Ryung.
Seung Yoo membuka salah satu kamar, ternyata kamar dua biksu cilik itu, mereka terbangun kaget, Apa ini? Kau menakuti kami!
Seung Yoo : Dimana Nona Yeo Ri?
Biksu kecil itu heran, Yeo Ri? dia tidak disini.
Seung Yoo kecewa, apa dia benar2 tidak datang kesini?
Biksu satunya lagi bingung, siapa Yeo Ri? Temannya menjelaskan, gadis jelek itu. Pelayan itu.
Seung Yoo hanya menghela nafas, Pelayan? Lalu ia menutup pintu lagi dan pergi.
P. Suyang jalan keluar. Han Myung Hoe menyongsongnya, Suyang Dae Gun, mohon segera ke kediaman P. Kyung Hye dan lapor pada Raja kalau Kim Jong Seo bersalah karena penghianatan.
Suyang : Kim Seung Yoo?
Han Myung Hoe : Kim Jong Seo sudah mati, apa yang bisa dilakukan anaknya?
Han minta P. Suyang pergi dulu. Lalu berkata pada anak buahnya, kau tahu wajah Kim Seung Yoo kan? Bawa beberapa orang untuk melihat sekitar.
Han : Kau harus membawa kepala Kim Seung Yoo.
Kim Seung Yoo menjalankan kudanya sambil berpikir tentang "Yeo Ri" ia melihat beberapa pasukan penunggang kuda dari kediaman-nya, Seung Yoo merasa tidak enak dan bergegas memacu kudanya pulang.
Sampai depan rumah, Seung Yoo syok, apa yang terjadi?
Pelayannya menyambut dan berkata kalau mereka jatuh ke dalam perangkap Suyang Dae Gun.
Seung Yoo masuk ke halaman rumah dan melihat rumah mereka kacau. Mayat bergelimpangan dimana-mana. Terdengar tangisan pelayan di seluruh penjuru rumah.
Lady Ryu dan Ah Kang menangisi dua sosok tubuh di tanah.
Seung Yoo mendekat, lalu membalikkan tubuh Seung Kyu. Hyungnim.
Seung Yoo syok, kakaknya sudah meninggal.
Apalagi saat melihat Ayahnya juga tertelungkup bersimbah darah, Seung Yoo teriak, Ayah! Ayah! (Akting PSH keren di ep ini.)
Se Ryung tiba-tiba merasa terkejut, mungkin ia bisa merasakan kepedihan Seung Yoo.
Note :
Ralat, Nama anak buah Shin Myun itu Song Ja Beon, sedangkan Im Woon/Un adalah anak buah Suyang Dae Gun. Sorry, aku masih belum hafal nama2nya kecuali tokoh utama :)
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment