A Pure Paki Theme

Sunday, February 12, 2012

The Moon That Embraces the Sun 9

Share it Please
Raja terbangun dan membalikkan Wol, siapa kau? Cepat katakan padaku! Siapa kau sebenarnya?
Wol tampak ketakutan. Tapi Woon diam saja, ia hanya menunggu perintah Raja.

Raja teriak : Bawakan lilin-lilin!
Kasim dan para dayang segera meletakkan banyak lilin di dekat Raja, posisi Raja ehm..tidak berubah. Masih menekan Wol di tempat tidur.

Kamar jadi terang benderang dan Raja menatap Wol dengan tajam, ia terkejut setelah mengenali Wol, kenapa kau ada disini?

Seol gelisah dan tidak bisa tidur. Sementara Jansil menjahit dengan serius. Seol tanya apa Jansil merasakan sesuatu.
Jansil : Kegelapan sedang mendekat.

Seol bingung, apa maksudmu? Jansil menyingkirkan Seol, ah maksudnya Onnie menghalangi pelitaku.
Seol kesal sekali.

Raja terus memegang tangan Wol dan mencurigainya. Apa Wol disuruh seseorang untuk sengaja mendekati Raja? Apa pertemuan di Onyang malam itu juga direncanakan? Kau disuruh apa? Merayuku? Atau mencekik leherku dengan tanganmu ini?
Atau kau ingin mengambil kesempatan saat aku tidur untuk membunuhku diam-diam? Jawab aku! siapa yang menyuruhmu mematai-mataiku?

Wol berkata ia bukan mata-mata. Ia adalah Jimat hidup.

Petugas Na dari kantor Fengshui datang dan berkata kalau Wol adalah jimat hidup dari Seongsucheong. Dan untuk melindungi kesehatan Raja, ia bukan mata-mata.
Wol hanya jimat dan bahkan bukan manusia.

Raja marah, kalau kau bukan manusia beraninya kau menyentuh tubuhku?! Jawab! Siapa yang bisa menjamin kalau tangan ini tidak akan mencekik leherku?
Petugas Na ketakutan, Yang..Yang Mulia!

Wol : Yang Mulia, saya pantas mati ribuan kali karena berani menyentuh tubuh anda (itulah mengapa Woon siap menghunus pedang saat Wol menyentuh dahi Raja, tapi saat melihat Raja tersenyum dalam tidur, Woon memutuskan untuk membiarkan Wol). Tapi saya mohon, berikan saya kesempatan untuk menjelaskan.

Raja setuju. Wol menjelaskan, meskipun musim berubah tapi tanah harus diistirahatkan untuk sementara agar tanah bisa tetap menumbuhkan bunga. Sama dengan Raja, yang memikul tanggung jawab negara di pundaknya, ia membutuhkan istirahat yang lebih lagi.
Raja : Kau sudah belajar buku2 Kong Hu Chu, kau jelas punya banyak alasan.

Wol tetap bicara, tubuh Yang Mulia adalah fondasi kedamaian dan kemakmuran negeri ini, jika tubuh anda lemah bagaimana anda akan mengurus masalah rakyat kecil? Wol hanya ingin membantu menyingkirkan keresahan Raja saat Raja tidur. Agar Raja bisa beristirahat dengan tenang.

Raja : Sakit dalam hatiku? Karena kau peramal, makanya kau bisa membaca pikiran orang, apa itu alasan mengapa kau menyentuh tubuhku? Untuk membaca hatiku?

Wol berkata ia mendengar Raja memanggil nama seorang gadis dalam mimpi, dan gadis itu adalah penyebab rasa sakit dalam hati Raja. Itulah mengapa saya ingin menenangkan anda, Yang Mulia dan melanggar hukum untuk tidak menyentuh tubuh Raja.
Raja berkata dalam hati, kalau Wol bukan Yeon Woo. Kalau dia Yeon Woo...mana mungkin ia mendengar namanya sendiri dan tetap tidak tergerak? Ini salah paham..ini ilusi. Aku harus bisa terbebas.

Raja berdiri, usir gadis ini..keluar dari istana. Semua terjejut. Wol masih berusaha memohon. Raja teriak, kenapa kalian masih berdiri saja? Apa kalian tidak mendengar perintah kerajaan?
Pengawal segera menarik Wol keluar. Hyung Sun tampak prihatin dan Petugas Na membungkuk dan jalan keluar.

Menteri Na murka, beraninya Wol menyentuh Raja! Jang Nok Young dan anak2 angkatnya datang, ia terkejut.

Menteri Na ingin menghukum Wol karena Wol ketahuan Raja. Bahkan berani bicara menjawab Raja. Kurung dia di sel segera!

Nok Young maju dan minta ampun atas nama Wol, ia ingin menghukum Wol dengan hukuman ala Seongsucheong. Tapi Na tidak setuju, dia melakukan kejahatan dengan menyentuh tubuh Raja! Dan kau masih ingin menggunakan aturan Seongsucheong untuk menghukumnya?
Wol segera dibawa pergi. Na bahkan ingin mengecap dahi Wol dengan kata2 'penjahat' lalu membuangnya.

Wol dijebloskan ke dalam sel kecil tanpa air. Wol tampak ketakutan dan panik. Ia kena serangan klaustrophobia. Wol jadi takut ruang sempit setelah trauma masa kecilnya.

Wol menggedor pintu dan minta dibukakan, ia memanggil Nok Young. Ibu angkat..Ibu angkat..kumohon buka pintunya.

Raja sendirian di kamarnya. Ia ingat saat Wol menyentuh dahinya dan pandangan Wol yang memohon saat diseret keluar dari kamarnya. Raja pusing.

Wol mengingat kata2 Menteri Na, kalau ia bukan orang melainkan jimat. Dan Raja yang murka karena Wol berani menyentuhnya. Wol menangis.

Paginya, Yang Myung-gun jalan dan mengingat waktu ia dikeroyok orang saat menyelamatkan Wol. Yang Myung-gun ingat kalau salah seorang preman menyebut panggilan Menteri Na. Profesor di kantor Feng Shui.

Menteri Na minta para pengawal untuk merahasiakan masalah semalam. Lalu ia terkejut saat melihat Yang Myung-gun berdiri di depannya.

Yang Myung-gun duduk di meja kantor Menteri Na sambil melempar-lempar apel. Jangan terlalu gugup, aku tidak akan memakanmu.
Menteri Na memperingatkan Yang Myung-gun kalau bahaya jika keluarga Raja menghakimi pejabat negara.

Yang Myung tahu itu, tidak ada konspirasi yang tidak melibatkan peramal dari Seongsucheong dan Feng Shui. Menteri Na gugup sekali. Lalu memberanikan diri tanya kenapa Yang Myung-gun kesini.

Yang Myung-gun menggigit apel dan pura2 kesakitan, meletakkan apel dengan bekas giginya itu dimeja haha. Ia menunjukkan lukanya, lihat ini, kelihatan sangat sakit kan? Kau tidak mau tanya kenapa bisa seperti ini?

Menteri Na tanya apa penyebabnya dan Yang Myung-gun cerita kalau beberapa waktu lalu, ia terluka karena membantu seorang peramal wanita. Di depannya, aku pura2 jadi pria hebat. Tapi beberapa orang aneh datang dan membuatku seperti ini. Orang2 aneh itu berkata 'profesor...'

Yang Myung-gun : Profesor yang membawa peramal pergi, tidak mungkin dari kantor Aritmatika kan? lalu..apa mungkin profesor sejarah? ah jelas tidak. Profesor Hukum juga tidak akan keluar dan melakukan itu sendiri.
Jadi tinggal..Profesor kantor Feng shui.

Yang Myung menggebrak meja, dimana peramal wanita itu sekarang?
Menteri Na gemetaran, ia menyangkal kalau tahu sesuatu. Yang Myung-gun berkata saat itu ia menyamar jadi pendeta, tapi kenapa Na tidak menangkapnya saat itu.

Menteri Na : Itu karena ..gadis itu terlibat kejahatan. Jadi kami segera menangkapnya.

Yang Myung tanya dimana gadis itu dipenjara, apa ke Yonsankang?
(Yonsankang, tempat pembuangan khusus peramal.) Na berkata tidak, gadis itu penuh energi jahat, jadi ia dikirim ke tempat jauh. Bahkan namanya tidak tercatat dalam daftar.

Yang Myung-gun meninggalkan kantor Menteri Na dengan lesu. Ia bertemu Ibu Suri dan Ratu Han. (Sebutannya jadi aneh ya, harusnya Nenek Suri haha dan Ratu Han yang seharusnya dipanggil Ibu Suri. Aneh memang Nenek satu ini.)

Ratu Han menyapa Yang Myung duluan. Yang Myung memberi hormat pada keduanya, ia tanya kenapa mereka jalan bersama, apa terjadi sesuatu pada Raja.

Ibu Suri dengan tajam menjawab, apa Yang Myung berharap sesuatu terjadi pada Raja?
Ratu Han terkejut dengan tanggapan Ibu Suri. Tapi Ibu Suri terus saja bicara, Selir Huibin sudah tidak lagi di istana, apa alasanmu terus datang dan pergi ke istana?

Ibu Suri minta Yang Myung berhati-hati dan ingat pesan mendiang Raja. Jangan bilang kau sudah lupa itu.
Ratu Han mencoba menjelaskan, Yang Myung mungkin masuk istana karena mencemaskan Raja.

Ibu Suri menyinggung tentang orang2 yang berkumpul disekitar Yang Myung. Yang Myung berkata mereka tidak ada hubungan dengannya.

Ibu Suri : Tidak ada asap tanpa api, lalat tidak akan berkumpul jika tidak ada bau busuk. Tapi kau harus ingat, selama aku hidup, kau tidak akan pernah jadi Raja. Mengerti? Kau mengerti?
Ibu Suri mengajak Ratu Han pergi.

Yang Myung memanggilnya, Ibu Suri anda tidak bisa menikmati hidup dengan sepenuhnya. Saya rasa itu menyedihkan.
Ibu Suri terkejut, apa katamu?

Yang Myung-gun : Lalat tidak berkumpul di kediaman saya karena bau busuk tapi justru karena Raja belum bisa memiliki keturunan.

Ibu Suri terkejut sekali sampai kukira ia akan stroke. Yang Myung-gun dengan santai berkata jika Ibu Suri ingin Raja aman, maka Ibu Suri harus hidup lama sekali, lebih dari 100th.

Yang Myung-gun : Ini mengkhawatirkan. Karena sepertinya saya akan hidup lebih lama dari anda. Selama anda hidup, anda pasti akan penuh dengan kekhawatiran. Saya harap anda sehat dan panjang umur.
Saya akan sering berkunjung untuk menghibur anda. Jadi..mohon tetaplah sehat.

Yang Myung-gun tersenyum, lalu membungkuk. Ia berbalik dan senyuman-nya hilang.
(Aku sedikit berharap Yang Myung-gun mengeluarkan sisi gelapnya, atau taringnya haha..karena Yang Myung kalau marah jadi keren. Tapi jangan sampai mati.)

Ibu Suri dan Ratu Han mengunjungi Raja. Mereka mencemaskan kesehatan Raja, tapi Raja berkata ia baik2 saja. Ibu Suri mendesak Raja segera mendapatkan keturunan, agar tidak ada lagi orang yang mengikuti Yang Myung-gun.

Ratu Han berkata kalau orang2 itu datang atas kehendak mereka sendiri. Bukan atas panggilan Yang Myung. Tapi Ibu Suri tidak percaya, ia benci sekali pada Yang Myung. Keberadaan-nya saja sudah merupakan sebuah ancaman. Ibu Suri juga minta Raja jaga jarak pada Yang Myung-gun.
Hanya dengan cara itu, anda bisa bertahan di takhta Raja. Apa anda mengerti?

Yang Myung pergi ke kuil menemui ibunya. Wajahnya saat memanggil ibunya terlihat polos dan seperti anak kecil.

Yang Myung ingin tahu apa yang didoakan ibunya. Selir Park berkata ia selalu berdoa untuk kesehatan Raja dan agar Yang Myung mendapatkan istri yang cantik. Lalu kenapa kau datang menemuiku?
Yang Myung memandang rambut ibunya, bahkan tanpa hiasan rambutpun, rambut ibu tetap terlihat cantik.

Selir Park sedikit malu, ia mengaku masih belum sanggup mencukur rambutnya, meskipun sudah tinggal di biara dan mempelajari Budha. Sampai saat ini aku masih belum siap mencukur rambut dan menjadi biarawati.

Yang Myung minta ibunya mempertahankan rambutnya. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Jika Raja tidak beruntung, mungkin Ibu akan jadi Ibu suri.

Selir Park terkejut, Yang Myung-gun! Bagaimana kau bisa mengatakan hal berbahaya seperti itu? Apa kau tidak tahu, kalau keselamatan Raja adalah keselamatanmu?
Yang Myung tahu, ia sudah mendengar itu sejak kecil.

Selir Park menasihati, Pohon ingin tetap berdiri kokoh, tapi angin tidak pernah berhenti bertiup. Akhirnya, angin akan membungkukkan pohon dan mematahkannya. Kumohon, apapun yang terjadi, jangan tergoncang oleh badai. Kau tidak boleh goyah.
Hanya dengan cara ini, Raja bisa tenang berada di takhta dan Yang Myung juga akan selamat.

Yang Myung tanya apa ibunya percaya reinkarnasi. Hatiku kosong. Yang myung tidak menginginkan kekuasaan, kekayaan dan kehormatan. Ia sudah tidak menginginkan semua itu lagi, tapi hanya satu orang..jika ada kehidupan lain, dan ada orang itu, aku ingin bertemu dengannya lagi.

Yang Myung : Tapi aku takut kali ini juga, ia tetap tidak akan memilihku, tapi memilih orang lain. Aku takut meskipun aku sudah bertemu dengannya lagi, aku mungkin akan kehilangan dirinya lagi. Hanya itulah satu2nya kecemasanku.

Yang Myung-gun meninggalkan kuil, ia berpikir, kemana aku harus mencarimu?

Raja duduk bersama Woon ia ingin tahu apa hyungnim-nya benar2 sanggup melakukan hal yang dikatakan Ibu Suri. Kau yang paling mengerti kakakku, katakan.
Woon : Apa Yang Mulia mencurigai Yang Myung-gun?

Raja : Bagaimana aku bisa mencurigai kakakku sendiri? Karena orang2 disekitarnya yang terus menggoncangkannya. Aku takut kalau sebelum ia goyah, ia akan patah. (Yang Myung-gun akan jadi korban mungkin maksud Raja)
Ini lucu sekali kan? Takhta ini, bahkan kakakku sendiri harus kulihat sebagai lawan politik. Hari ini, kurasa posisi ini (Raja) sangat melelahkan.

Raja ingat kata2 Wol yang hanya ingin membuatnya tenang, agar bisa tidur. Raja minta Woon memeriksa catatan Seongsucheong, dan disaat bersamaan, periksa juga pergerakan Menteri Yoon.
Woon : Yang Mulia ingin saya memeriksa apa gadis itu mata-mata Menteri Yoon atau ini karena anda ingin memastikan kalau dia bukan mata-mata?

Ny. Heo mimpi Yeon Woo, ia terbangun dan melihat Yeon Woo disampingnya. Ny. Heo senang, kau disini Yeon woo..kau hidup. Ny. Heo memeluk putrinya dan mencemaskan Yeon Woo, kenapa hanya mengenakan baju tipis. Diluar dingin sekali, katakan sesuatu Yeon Woo.
Yeon Woo kecil menangis dan menyentuh wajah ibunya, ibu harus menjaga diri.

Di saat bersamaan, Wol juga mimpi buruk dan menangis, ia memanggil ibunya.

Nok Young berpikir keras, bagaimana menyelesaikan semuanya ini. Seol tanya apa Nok Young tidak mencemaskan Nona? Bukankah kau seorang peramal? Mereka akan mengecap wajah Agassi.
Seol ingin mendobrak penjara. Nok Young minta Seol diam.

Nok young sedang berpikir. Seol kesal, apa akan menyelesaikan sesuatu dengan berpikir saja. Nona kami, karena kau dia jadi tidak bisa bernafas dengan baik di ruangan sempit, gelap dan tertutup rapat. Seol ingin menghadap Raja dan mengatakan sebenarnya.
Seol : Katakan pada Yang Mulia kalau peramal Wol yang baru saja ia hukum...sebenarnya adalah Heo Yeon Woo.

Nok Young membentaknya, tutup mulutmu itu! Jika kau berani lagi ngoceh sembarangan, aku akan menyobek mulutmu itu.
Aku sedang memikirkan solusi, jangan mengganggu konsentrasiku! Cepat keluar!

Yeom masih memikirkan Yeon woo, ia pergi ke kediaman lama mereka. Yeom mendengar tangisan. Ternyata Ny. Heo juga pergi ke rumah lama.

Yeom minta ibunya tidak seperti ini lagi. Ny. Heo menangis dan berkata kalau Yeon Woo datang menemuinya. Sepertinya ada yang ingin ia katakan padaku. Anak itu..ia tidak mengatakannya karena takut kalau itu akan melukai hatiku.

Min Hwa sibuk menyulam, tiba-tiba jarinya tertusuk jarum dan berdarah. Darahnya kena ke sulaman. Min Hwa merasa tidak enak, karena sulaman ini untuk suaminya.

Min Sanggung minta Putri tidur saja. Tapi Min Hwa ingin keluar mencari ibu mertuanya. Dayang Min mencegahnya, tapi Min Hwa tetap keluar.

Dayang Min melihat Yeom pulang bersama Ny. Heo. Min Hwa terkejut, suamiku! ibu!
Yeom minta Min Hwa menjaga ibunya, aku baru saja membawa ibu kembali dari rumah lama kami. Min Hwa terkejut, kenapa tiba-tiba ibu pergi kesana lagi?
Yeom kembali ke rumah lama untuk menguncinya, agar ibunya tidak masuk lagi kesitu.

Ratu Yoon juga mimpi buruk. Ia mimpi memberi hormat pada Yeon woo saat Yeon woo diangkat jadi Putri Mahkota.
Ratu Yoon terbangun dengan berkeringat dingin, kenapa anak itu muncul lagi dalam mimpiku? Dia sudah mati tapi kenapa ia ada dalam mimpiku?

Raja terbangun, ia teringat Wol yang ingin mengurangi sakit dalam hatinya. Semua sepertinya kompak tidak bisa tidur malam ini.

Paginya, Raja jalan menuju ruang sidang. Ia bertemu dayang dari Suragan. Raja berhenti dan jalan ke arah mereka. Apa kalian dayang dapur istana?
Mereka membenarkan dan mengira akan dipuji lagi.

Raja dengan dingin tanya apa mereka memberikan sup yang sama lagi untuk sarapan. Mereka mengiyakan.

Raja : Jadi, apa kalian ingin aku makan itu sepanjang waktu dan mati? Jika kau menyajikan sup itu lagi, aku tidak akan melepaskan kalian. Ingat itu.
Raja jalan dengan kesal.

Para dayang bingung, kenapa Yang Mulia seperti ini lagi? Dayang2 itu merindukan Raja yang tersenyum manis seperti kemarin.
Ratu Yoon mendengarnya. Para dayang ketakutan dan Jo Sanggung minta ketiganya dihukum.

Tapi Ratu minta Jo sanggung tidak menghukum mereka, Yang Mulia mengalami kemajuan, tidak ada yang lebih baik daripada ini. Aku tidak akan marah, kalian tidak perlu cemas.

Ratu Yoon menghadap ibu mertuanya dan mengeluh, ia dengar gosip, semua menuduhnya membuat Raja sakit dan kalau Raja menyembunyikan seorang wanita diam-diam.

Ratu Han tidak suka pikiran itu, kenapa Yang Mulia menyembunyikan seorang wanita? Ratu, kau seharusnya tahu kalau Yang Mulia bukan orang seperti itu.

Ratu Yoon cemas kalau gosip ini beredar sampai luar istana, apa yang akan dipikirkan rakyat tentang Raja? Ratu ingin diijinkan pergi menemui Raja kapanpun ia ingin.

Ibu mertuanya melarang, menurut Menteri Feng Shui dan Seongsucheong akan lebih baik jika kalian tidak bertemu sampai malam pertama.
Ratu Yoon menangis, sebagai istri sahnya, apa saya harus terus dipermalukan seperti ini?

Ratu Han minta Ratu Yoon mengerti, tunggu sebentar lagi, Jung Jeong. Setelah kalian menjalani malam pertama, maka gosip itu akan menghilang.

Ratu Yoon cemas kalau Raja akan menunda waktu lagi. Tapi Ratu Han berkata kalau Ibu Suri sudah menempatkan peramal sebagai jimat yang akan melawan energi jahat.
Ratu Yoon terkejut, jimat untuk menangkal roh jahat? Ratu Han membenarkan, bahkan kesehatan Yang Mulia membaik dan itu berkat peramal wanita itu.

Raja menghadiri sidang dan menyinggung rakyat bagian Utara yang membeku kedinginan. Ia juga berkata kalau ia percaya Pi Han Do sudah pulang dengan selamat. Raja minta Menteri mengirim bantuan ke bagian Utara untuk meredakan penderitaan di musim dingin ini.

Raja : Aku lupa satu hal. Pi..
Semua menteri mengira Raja akan mengatakan Pi Han Do lagi, tapi Raja mengatakan hal lain, dan minta mereka menyelidiki bencana alam. Juga kasus suap yang kusebut waktu itu yang melibatkan Pejabat Personel, kudengar kau sudah bertindak untuk menyelesaikan penyuapan itu.

Menteri Yoon berkata kalau jumlahnya tidak banyak jadi tidak perlu mencemaskannya.
Raja berkata kalau semua suap itu diambil paksa dari rakyat. Apa pendapatmu, Menteri Yoon?

Menteri Yoon masih berkeras kalau jumlahnya tidak besar. Raja berkata kalau ini semua diperas dari darah dan keringat rakyat. Raja ingin semua dikembalikan utuh.
Kembalikan semua suap yang ia dapatkan dari rakyat. Pertemuan selesai.

Belum selesai, Raja tanya Menteri Keuangan, apa pembangunan kediaman Boyeong berjalan lancar?
Yoon kesal dan minta Raja mengunjunginya sendiri. Raja merasa itu ide bagus. tapi kukira sekarang mungkin sudah terlambat.

Yoon berkumpul dengan para sekutunya. Menteri2 itu kesal, Pi, Pi, Pi, dengan mengubah perkataan-nya, ia jelas ingin mempermainkan kita. (Raja mengatakan sesuatu dengan awalan kata yang sama dengan nama Pi Han Do, ini meresahkan mereka.)

Yoon merasa Raja menunggu kesempatan. Rekannya kesal, cepat katakan, kesempatan apa?
Yoon : Dia menunggu untuk menangkap semuanya dalam satu kali sapuan.

Ratu memanggil ayahnya dan minta Menteri Yoon menghadap Ibu Suri untuk tidak membiarkan anak angkat Jang Nok Young menjadi jimat untuk Raja.
Ratu : Meskipun ia hanya peramal rendahan, tapi ia tetap seorang wanita. Aku tidak bisa membiarkannya ada di sisi Raja.

Menteri Yoon merasa Ratu berlebihan. Ratu mendapat mimpi buruk akhir2 ini dan kesehatan Raja juga semakin membaik. Tapi ini membuatnya merasa resah.
Menteri Yoon : Yang Mulia, apa anda cemburu pada peramal rendahan? Meskipun Yang Mulia dingin kepada anda, Yang Mulia tidak akan memiliki perasaan pada peramal rendahan.

Menteri Yoon keluar dari kediaman Ratu, ia heran kenapa tiba2 Jang Nok Young kembali.

Yoon menghadap Ibu Suri. Ibu Suri menyindirnya, sepertinya semakin sulit menemuimu akhir-akhir ini.
Yoon minta maaf dan Ibu Suri berkata dalam hati, siapa yang membuatmu sampai ke posisi ini?

Yoon juga berpikir, nenek tua ini masih mengira dia memegang kekuasaan di tangannya.
Ibu Suri tanya ada masalah apa. Yoon mencemaskan Nok Young, ia tahu kejadian 8 th lalu, bagaimana kalau Nok Young buka mulut.

Ibu Suri berkata kalau Gwon juga tahu masalah P. Uiseong. Keduanya sama-sama berbahaya. Dan menurutnya, di Joseon tidak ada peramal sekuat Nok Young. Ibu Suri ingin mempertahankan Nok Young.

Yoon : Tapi ambisi Gukmu-Gwon untuk mendapatkan kekuasaan sangat besar, dia mudah kita kendalikan. Tapi kita tidak tahu apapun tentang Gukmu Jang.
Mereka yang tidak bisa dikendalikan sangat berbahaya.

Ibu Suri merasa semakin bahaya, semakin ia harus menariknya ke sisinya.
Bagi Ibu Suri yang penting, orang yang sudah mati tidak bisa bicara.

Wol dikeluarkan dari sel dan Menteri Na mengatakan semua kesalahan Wol. Dia diperintah melakukan tugas sebagai jimat saat memasuki kamar Raja, tapi ia tidak menjalankan tugasnya dan melakukan kejahatan. Hukum dia sesuai peraturan.

Petugas siap menempelkan plat besi membara ke wajah Wol. Seol dan Jansil syok. Seol menjerit.

Raja latihan memanah. Woon lapor kalau Wol tidak terdaftar dalam Seongsucheong. Namanya juga tidak ada di tempat lain. Orang-orang tidak tahu keberadaan Wol.

Woon mohon agar Raja menarik perintahnya, wanita itu bukan mata-mata. Woon berkata jika Raja ingin menghukum Wol, Woon juga minta dihukum karena memihak Wol.

Raja : Itu bukan seperti kau, Woon. Aku tahu, yang berbahaya bukanlah gadis itu, tapi...aku.

Nok Young panik, ia bicara sendiri dan tanya pada A ri, apa yang harus kulakukan A ri? Jika aku mengatakan yang sebenarnya, ia akan hidup tapi ia juga akan segera mati. Jika aku membiarkannya, meskipun ia hidup, itu bukan hidup yang pantas untuknya.
Nok Young bingung, apa yang harus kulakukan? Jawab aku A Ri!

Tiba-tiba utusan Raja paling mutakhir, Kasim Hyung Sun tiba! Hentikan! Hentikan! Ini perintah Raja! Mulai sekarang, Peramal Wol diampuni dan dikembalikan untuk merawat kesehatan Yang Mulia di istana. Ini perintah Raja!

Jansil dan Seol lega sekali. Keduanya langsung lari mendekati Wol, Onnie..Nona, kau tidak apa-apa?

Kembali ke lapangan memanah. Raja berkata ia pasti sudah tersihir. Raja tahu seharusnya mengusir Wol tapi ia tidak bisa mengusirnya pergi.
Raja tidak bisa konsentrasi, semua panahnya meleset.

Wol duduk diam di kamarnya, ia tidak makan dan juga tidak minum obat. Nok Young mendekati Wol. Wol minta ijin keluar sebentar.
Nok Young tidak setuju, kau mau kemana saat kondisimu tidak sehat?

Wol : Sebentar saja, ada yang harus kulakukan.

Nok Young tidak percaya, setelah melalui semua ini, kau masih saja..Wol menangis, ibu angkat..Aku tahu. Aku mengerti kalau seorang peramal yang menjaga Raja tidak bisa pergi dan menunjukkan wajah di muka umum.

Aku mengerti kalau aku hanya peramal wanita rendahan. Aku juga mengerti kalau peramal rendahan tidak bisa melanggar aturan. Aku tahu itu, meskipun tidak ada yang bisa kulakukan karena ini dan mendapat masalah.
Tapi aku ingin menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi. Tolong ijinkan itu, ini adalah permintaan pertama dan terakhirku.

Nok Young menahan tangisnya.

Ny. Heo jalan2 di pasar bersama Min Hwa dan pelayan mereka. P. Min Hwa mengeluh karena ibu mertuanya tidak menginginkan perhiasan ataupun bahan pakaian.
Ny. Heo : Ya, aku tidak membutuhkan apapun. Tapi jika Putri butuh sesuatu katakan padaku.

P. Min Hwa cemberut, kalau ibu tidak butuh apapun, saya juga tidak. Tapi ia ingat kalau persediaan kertas Yeom habis, Min Hwa ingin membeli kertas terbaik untuk suaminya.

Ny. Heo tampak senang, Putri sangat memikirkan suaminya, sebagai ibunya, saya sangat berterima kasih.

Tapi Min Hwa lebih gembira karena Ny. Heo tersenyum. Ibu tidak akan sedih lagi?
Ny. Heo akhirnya bersedia mencoba tidak sedih lagi demi P. Min HWa yang sudah berusaha keras membuatnya gembira.
Min Hwa senang dan mengajak ibu mertuanya ke toko kertas.

Wol juga pergi ke toko kertas, ia serius memilih warna kertas. Pemilik toko geli dan berkata Wol pasti mencari kertas untuk surat cinta, karena serius sekali.
Wol : Bukan surat cinta, tapi saya akan menulis surat permintaan maaf.
Pemilik toko : Oh..

Tiba2 Wol mendengar suara Yeon Woo kecil, bukan surat. Tapi saya akan menulis surat permintaan maaf. Wol bingung, ia melihat kanan-kiri, suara siapa itu?
Wol teringat janjinya pada Yang Myung-gun. Wol jalan keluar dan berkata akan kembali lagi.

Wol jalan ke arah penjual hanbok, dimana kain hanbok aneka warna dijemur. Wol mencari Yang Myung. Wol merasa sudah lewat beberapa hari sejak ia diselamatkan, dia tidak mungkin masih disini.
Wol menyesal karena belum sempat berterima kasih pada Yang Myung.

Wol berbalik dan Yang Myung-gun muncul. Ia tertegun melihat Wol, lalu tersenyum padanya.

Wol dan Yang Myung-gun kembali ke toko kertas. Wol membayar kertas pilihannya, sementara Yang Myung mengamati Wol dari balik rak. Ini seperti de javu bagi Yang Myung.

Wol minta maaf karena sudah membuat Yang Myung menunggu lama. Wol keluar untuk satu urusan dan ia pergi ke tempat penjual kain, siapa tahu Yang Myung disana. Wol tidak menyangka kalau Yang Myung benar2 disana.
Wol senang karena masih ada waktu mengatakan terima kasih. Aku minta maaf karena tidak bisa menepati janjiku.

Yang Myung : Tidak perlu minta maaf, aku tidak berhasil menyelamatkanmu.
Yang Myung meraba luka di kepalanya. Wol tampak cemas, apa kau terluka parah?

Yang Myung berkata ia bisa menahan rasa sakit dan luka kecil ini bukan apa-apa. Wol heran kenapa sekarang Yang Myung tidak pakai baju pendeta?

Yang Myung menjelaskan kalau dulu itu ia terpaksa menyamar jadi pendeta dan ia promosi kalau ia juga masih bujangan. Yang Myung melihat wajah Wol terluka, ia ingin tahu apa yang terjadi.

Yang Myung : Kau pasti sudah banyak menderita. Jika kau ingin melarikan diri, katakan saja padaku. Aku akan membantumu.

Wol tersenyum dan berterima kasih, tapi ia ada di tempat yang aman sekarang. Tiba2 Wol teringat kata2 Yang Myung remaja kepadanya.
Wol terkejut, ia tanya apa Yang Myung adalah kakak Raja.

Yang Myung terbelalak, bagaimana kau tahu tentang itu? Wol berkata ia punya kemampuan supranatural. Yang Myung tampak kecewa, ah hanya kemampuan supranatural ternyata.

Wol minta ijin menasihati Yang Myung, lepaskan orang yang saat ini anda kubur di dalam hati. Kosongkan tempat di hati anda untuk orang yang baru. Jangan mencoba terlalu keras untuk menyembunyikan perasaanmu sesungguhnya dengan senyuman.
Menipu hati sendiri dan hidup berpura-pura, bukankah itu sesuatu yang menyiksa?

Yang Myung tertegun, ia menahan aiir matanya. Lalu tanya siapa nama Wol.
Wol awalnya berkata tidak punya nama, tapi ia ingat Raja telah memberinya nama.
Wol : Nama saya Wol.

Wol harus pergi dan janji akan berdoa untuk Yang Myung agar mendapat jodoh yang baik. Wol keluar dari toko. Yang Myung bergegas mengejarnya.

Di pintu keluar, Wol bertabrakan dengan P. Min Hwa dan Ny. Heo! Tapi Wol sama sekali tidak ingat dengan ibunya.
Wol membungkuk dan minta maaf, saya tidak hati-hati karena terburu-buru.

Ny. Heo tidak marah, ia hanya berkata tidak ingin menghalangi urusan Wol, kau boleh pergi. Wol membungkuk dan pergi. Selama itu, Wol tidak menunjukkan wajahnya pada Ny. Heo.
P. Min Hwa heran melihat penampilan Wol. Tiba-tiba Yang Myung lari keluar dari toko.

P. Min Hwa langsung teriak memanggil kakaknya. Yang Myung menoleh, ia heran melihat keduanya.
Ny. Heo mencemaskan Yang Myung yang pergi begitu saja. Yang Myung berkata ia sekarang terburu-buru dan akan berkunjung lagi nanti.

Tapi Min Hwa menahan lengan kakaknya. Yang Myung mendelik, dan Min Hwa menggodanya, Orabeoni..jangan bilang kalau dia adalah kekasihmu?
Yang Myung kesal sekali, Ya, apa kau puas?

Min Hwa geli, sepertinya dia pergi kesana, cepat kejar. Yang Myung segera lari mengejar Wol. Min Hwa senang sekali, ini sepertinya sungguhan Ibu.

Ny. Heo merasa mengenal gadis itu, aku pasti pernah melihatnya di satu tempat. Mungkin ia seusia dengan Yeon Woo kami.
Min Hwa tertegun, ia tampak bersalah.

Yang Myung tidak bisa menemukan Wol. Wol menyiapkan tinta dan kertas. Ia mulai menulis surat permintaan maaf untuk Raja.

Malamnya, Wol dibawa lagi menuju kamar Raja.

Wol masuk ke dalam kamar, ia membuka jangotnya dan terkejut karena Raja tidak tidur. Raja justru berdiri menunggunya.

Ratu duduk gelisah, ia ingat kata2 Ratu Han kalau Ratu tidak perlu mengacuhkan peramal itu. Dia adalah anak spiritual Peramal ibu Suri, dia dibawa sebagai jimat.
Ratu tidak tahan lagi dan ingin pergi ke kamar Raja. Jo Sanggung menghalanginya, Yang Mulia, kenapa anda seperti ini lagi?

Ratu : Minggir! Jika kau berani menghentikanku lagi, aku akan bunuh diri dengan menggigit lidahku.
Jo Sanggung terpaksa mundur.

Raja memandang Wol, kau sudah datang. Apa kau terkejut? Aku tidak minum tehku dan mulai sekarang aku tidak akan meminumnya lagi. Kau harus bertanggung jawab dengan perkataanmu.
Bukankah kau memintaku tidur untuk melupakan semua masalah pemerintahan?

Wol : Ya.
Raja : Bukankah kau mengatakan padaku untuk menghilangkan kegelisahan dalam hatiku?
Wol membenarkan.

Raja : Aku ada dalam penderitaan besar. Aku tidak menginginkan rasa sakit ini dalam hatiku. Aku ingin menyingkirkannya. Jadi, aku membutuhkan kau untuk membantuku melenyapkannya.
Rasa sakit di hatiku, kau harus membuatnya menghilang. Apa kau bisa melakukannya? Jawab aku.

Wol : Yang Mulia, tolong beri saya kesempatan. Jika Yang Mulia mengijinkan, saya bersedia melindungi Yang Mulia dari kesialan dan kematian. Saya juga bersedia membantu Yang Mulia untuk menyelesaikan masalah dan kecemasan. Meskipun saya memiliki banyak kekurangan, tapi saya mempunyai tugas sebagai peramal untuk melindungi Yang Mulia.
Waktu itu, ada perjanjian yang dibuat dalam satu bulan. Dalam satu bulan ini, saya akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan tugas ini.

Hyung Sun gelisah di luar kamar Raja. Tiba-tiba Ratu datang. Semua kaget.
Hyung Sun berdiri di depan pintu kamar Raja, ia mencegah Ratu masuk. Tidak mungkin, Yang Mulia.

Ratu berkeras dan ia membuka pintu. Ratu tertegun karena mendengar suara Raja, angkat wajahmu!

Ratu memberanikan diri membuka pintu terakhir dengan perlahan, ia mengintip dan terkejut melihat Raja bersama seorang wanita.
Yang semakin membuat Ratu cemburu adalah sorot mata Raja saat memandang peramal wanita itu.

Raja ke Wol : Angkat wajahmu, ini perintah!

Notes :
Aku tidak peduli, bagaimana nasib tokoh2nya, asalkan satu saja..Yang Myung-gun harus bahagia. Tidak terlalu peduli dengan penglihatan hokus pokus A ri dan Nok Young tentang matahari dan bulan, atau bintang-bintangnya, yang penting Yang Myung-gun! Yang Myung-gun! haha..
Aku ingin sekali Yang Myung sedikit memberontak, atau membantu Raja memenggal Yoon Dae Hyung.

The Moon [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment