Presiden muncul sambil mengulurkan album th 1983, apa kau mencari ini?
Yoon Sung terkejut. Tapi ia segera tersenyum dan menggeleng, tidak Pak. Saya hanya lewat dan ingin melihat seperti apa tempat ini. Presiden mengapa anda kesini?
Presiden memikirkan peristiwa masa lalu dan ia datang hanya melihat2. Waktu itu, aku punya anak buah yang hebat.
Presiden berkata Yoon Sung semakin kurus saja sejak terakhir mereka bertemu, sepertinya makanan di dept. keamanan kami kurang baik.
Presiden : Kau harus makan dengan baik. Kau adalah orang yang bertanggung jawab untuk melindungi Jaringan Komunikasi Intelijen Korea Selatan.
Yoon Sung heran, bertanggung jawab? Ah tidak.saya kesini untuk belajar sesuatu.
Presiden kemudian minta bantuan Yoon Sung tentang blognya. Ou..Presiden punya blog. Yoon Sung mendekat dan tanpa sengaja menjatuhkan tumpukan dokumen di meja Presiden.
Yoon Sung minta maaf dan membereskan dokumen kembali. Presiden tersenyum dan berkata banyak sekali barang ya?
Presiden ingin memeriksa sendiri semua dokumen itu setelah belajar komputer. Yoon Sung heran, semua ini? Bukankah anda punya asisten?
Presiden tidak ingin hanya menjadi orang yang membubuhkan tandatangan atau stempel ke dokumen, tapi ia juga ingin bisa mengawasi anggota dewan dan menjadi penghubung antar anggota.
Presiden berkata ia memiliki gaji yang lebih tinggi dari stafnya, sudah sepantasnya kalau dia bekerja lebih banyak.
Yoon Sung tertegun dan diam-diam ia kagum pada Presiden.
Presiden mengeluh karena ia tidak bisa meng-upload foto dengan baik. Yoon Sung dengan senang hati mengajari Presiden.
Presiden bisa melakukannya dengan baik. Yoon Sung memujinya dan berkata setengah bercanda kalau saja Da Hye memiliki setengah kepandaian Presiden, maka hasil studinya pasti bagus.
Presiden : Setiap orang punya kelebihannya masing2. Kau harus melihat blogku malam ini, aku akhirnya bisa meng-upload foto putraku.
Apa kau tahu kalau ada choidahye.com?
Yoon Sung tersenyum, ya saya tahu.
Presiden menghela nafas, hanya karena Ayahnya adalah Presiden, pertama ada Anti-cafe dan kemudian dilempar telur. Aku tidak punya keberanian bertemu dengannya.
Presiden ingin mengunjungi Da Hye di tempat kerjanya. Tapi sulit sekali. Yoon Sung menawarkan diri melihat Da Hye dan sekalian beli kopi untuk Presiden. Presiden senang sekali. Terima kasih Dr. Lee. Oya, siang ini pergilah ke Yeong Bin Gwan.
Presiden mengundang Yoon Sung ikut acara makan siang bersama pelaku ekonomi Korsel.
Yoon Sung merasa tidak pantas, tapi Presiden berkata kalau Yoon Sung adalah guru komputer Presiden, apanya yang tidak pantas?
Oo..hubungan Presiden - Yoon Sung yang semakin hangat pasti akan menyakitkan kelak.
Nana mendapat kiriman dari Kyung Hee, saputangan sederhana yang ia sulam sendiri. Nana telp Kyung Hee untuk berterima kasih. Bibi masih sakit tapi justru memberikan hadiah seperti ini untukku.
Kyung Hee : Kau bahkan tidak menjengukku di RS. Apa kau memang tidak ingin datang?
Nana bersikap ceria dan berkata akan datang ke RS. Kyung Hee minta Nana makan dengan baik dan juga cukup istirahat, karena pekerjaan pengawal Presiden itu berat.
Supervisornya masuk dan minta semua bersiap untuk mengamankan acara makan siang para pengusaha dengan Presiden.
Chun Jae Man bertemu dengan Jin Pyo. Chun pura2 tanya kenapa Jin Pyo terlihat muram, apa kau baik2 saja?
Jin Pyo menyindir kalau rumahnya kemasukan pencuri. Chun menawarkan perusahaan jasa keamanan yang bagus untuk Jin Pyo, tapi apa pencurinya tertangkap?
Jin Pyo : Ya, pencurinya akan segera tertangkap. Karena dia mencuri barang yang sangat penting.
Chun : Meskipun aku tidak tahu apa itu, kuharap kau akan segera menemukannya.
Chun menyinggung tentang Operasi Sapu Bersih dan ia mengaku kalau saat wawancara waktu itu dia berbohong.
Jin Pyo tanya kenapa Chun mengatakan ini padanya sekarang. Chun berkata mereka ini sekutu, untuk apa kita sembunyikan?
Chun : Sebenarnya, karena City Hunter selalu menyelidiki masalah ini, aku ingin memancingnya. Jadi aku sengaja berbohong. Dokumen th 1983 itu diperlukan untuk mengungkapkan kebenaran, dan hanya ada satu salinan dari dokumen itu, yaitu di tanganku.
Dia seharusnya datang mencariku. Tapi apa kau pikir aku akan memberikannya padanya? Chun tiba2 ketawa, aku sudah menyembunyikannya.
Jin Pyo juga ketawa, aku tidak tertarik dengan hal itu. Aku hanya tertarik dengan uang.
Chun : Tapi membutuhkan banyak uang untuk menyuap politisi agar menerima privatisasi kesehatan. Aku sangat membutuhkan dukungan dari komite. Tanpa amunisi, penyuapan akan sulit.
Jin Pyo : Selama Presdir Chun tetap memegang janji, katakan saja jika kau perlu uang untuk operasional. Kau sudah mengabulkan permintaanku dan mengijinkanku menjadi Direktur Hae Won. Tentu saja, ini hanya dukungan logistik untuk membantumu.
Chun : Baik, kita ada janji makan siang di Blue House, kau tidak lupa kan? Saat waktunya tiba, aku akan mengenalkanmu pada Presiden.
Jin Pyo hanya tersenyum dan pamit pergi.
Seok Du Shik berpapasan dengan Jin Pyo, keduanya saling bertatapan sejenak, lalu Du Shik membungkuk. Setelah Jin Pyo pergi, Du Shik tanya kenapa Chun mengijinkan Steve Lee jadi CEO.
Chun berkata kalau Steve Lee hanya direktur boneka. Dia sudah investasi 300 Miliar Won. Tinggal transfer sisanya yang 200 Miliar Won, maka kau bisa melenyapkan Steve Lee diam2.
Nana dan semua petugas keamanan selesai memeriksa lokasi jamuan makan siang. Supervisor Park akan ke kantor Presiden. Ia minta Nana telp jika terjadi sesuatu.
Da Hye memaksa Yoon Sung untuk ikut acara makan siang. Yoon Sung menolak, lepaskan tanganku 1, 2, 3. Da hye melepaskan tangan Yoon Sung dengan kesal.
Yoon Sung melihat Chun Jae Man dan....Lee Jin Pyo. Yoon Sung langsung tanya, dimana acara makan siangnya?
Presiden masuk ke ruang jamuan makan dikawal Park dan Nana serta agen keamanan lain. Presiden memberi salam pada setiap tamu. Ia melihat Chun Jae Man dan mengulurkan tangan, tapi terhenti di udara, lalu Presiden menoleh...ia melihat Jin Pyo!
Presiden seperti melihat hantu. Nana juga terkejut melihatnya.
Jin Pyo tersenyum dan memberi salam : Senang bertemu anda, Presiden Choi Eung Chan.
Presiden tidak bereaksi, ia syok dan tegang. Chun Jae Man berdehem menyadarkan Presiden dan memberi salam. Presiden sadar dan jalan ke arah panggung. Jin Pyo hanya tersenyum tipis. Semua duduk siap mendengar pidato singkat Presiden.
Presiden mengucapkan pidato, isinya berterima kasih dan berkata akan membantu semuanya untuk kemajuan Korea Selatan. Tapi pandangan Presiden tidak lepas dari Jin Pyo.
Da Hye dan Yoon Sung masuk ke ruang jamuan makan. Semua petugas keamanan terkejut. Presiden selesai pidato dan duduk, makanan mulai disajikan.
Da Hye meletakkan piring di depan Yoon Sung, guru! Kau suka daging? Yoon Sung tidak terlalu peduli, perhatiannya tertuju pada Jin Pyo dan Chun Jae Man.
Petugas Park mendekati Yoon Sung, apa yang kau lakukan disini? Yoon Sung berkata kalau Presiden mengundangnya. Park heran, benarkah?
Presiden duduk bersama pengusaha senior, silahkan..silahkan menikmati hidangan sederhana ini.
Tiba-tiba terdengar bunyi berdesing yang aneh, semua bingung. Para petugas keamanan langsung waspada penuh. Tapi tidak ada yang tahu itu bunyi apa dan dari mana.
Hanya Jin Pyo yang duduk tenang sambil tetap mengiris steaknya. Yoon Sung tampak tegang.
Suara berdengung itu semakin keras dan mendekati Presiden. Tanpa pikir panjang, Nana langsung melompat ke depan Presiden dan menerima apapun yang mengarah ke Presiden.
Jin Pyo tetap makan dan mengunyah steak dengan nikmat, ia terlihat kagum pada keberanian Nana dan geli dengan reaksi Presiden.
Semua panik. Yoon Sung berdiri, ia syok melihat Nana tertembak. Da Hye juga teriak, Ayah!
Untungnya itu tembakan cat. Pengawal Presiden langsung mengamankan Presiden yang tampak syok. Eun Ah langsung meminta Da Hye merunduk. Semua tiarap, hanya satu orang yang tampak tenang dan makan steaknya, Lee Jin Pyo.
Presiden memandang Jin Pyo dengan tajam. Ia berkata tidak apa-apa dan jalan lagi ke mejanya. Presiden menanyakan kondisi Nana, tapi Nana tidak apa-apa.
Petugas Park heran, apa itu? Itu cat? Nana melihat jas Presiden terkena cat, ia segera mengulurkan sapu tangan dari Kyung Hee.
Presiden terkejut melihat sulaman bunga di sapu tangan itu. Petugas Park segera meminta Presiden diamankan ke tempat lain. Da hye juga dibawa keluar. Mereka mengumumkan acara makan siang selesai.
Park berkata akan memeriksa semua orang di ruangan ini dan ia minta maaf karena ketidak-nyamanan ini. Yoon Sung dan Nana bertatapan, Yoon Sung mencemaskan Nana dan Nana sepertinya curiga ini ulah Jin Pyo.
Chun Jae Man berbisik ke Jin Pyo, sepertinya ada yang menanggapi canda Presiden dengan berlebihan.
Jin Pyo hanya tersenyum, kau pikir begitu? Presiden tampak sangat terguncang.
Jin Pyo jalan keluar dari Blue House. Yoon Sung menunggunya, Ayah.
Yoon Sung berkata kalau ia dan Nana sudah putus jadi ia minta ayahnya tidak mengusik Nana lagi.
Jin Pyo memuji keberanian Nana. Yoon Sung mengingatkan, ini di Blue House, Jika macam2, Jin Pyo bisa kehilangan nyawanya.
Jin Pyo : Apa kau mencemaskanku?
Yoon Sung menyangkal dan berkata ia tidak bisa menerima tindakan bodoh. Yoon Sung tahu Jin Pyo sempat membaca dokumen rahasia itu dan ingin tahu siapa orang ke-5.
Jin Pyo hanya minta Yoon Sung menyelesaikan semua satu per satu. Chun Jae Man saja belum kau selesaikan. Jin Pyo pergi.
Para petugas keamanan memeriksa ruang jamuan lagi dan Petugas Park menemukan sesuatu di dalam vas bunga.
Mereka juga menemukan cat dan alat2 yang dipakai di sebuah ruangan.
Park dan Nana menghadap Presiden. Park minta maaf, kami sudah memeriksa secara menyeluruh, ada kemungkinan pelakunya salah satu dari kami, pasti orang yang mengenal Blue House.
Park ingin mengundurkan diri. Tapi Presiden menolak. Kau sepertinya percaya kalau pengunduran dirimu bisa menyelesaikan masalah, tapi aku tidak. Kau harus melatih anggotamu lebih baik lagi sehingga hal seperti ini tidak akan terjadi lagi.
Park janji akan menemukan pelakunya. Presiden mengiyakan, ya tentu saja. Kau boleh pergi.
Tapi Presiden masih ingin bicara dengan Kim Nana. Presiden mengembalikan sapu tangan Nana, aku ingin tahu tentang sapu tangan ini, apa kau menyulamnya sendiri?
Nana berkata itu pemberian seseorang. Presiden ingin tahu siapa orangnya. Siapa tahu aku mungkin mengenalnya.
Nana tersenyum, saya rasa tidak, dia hanya seorang bibi biasa. Presiden mengangguk, benarkah? Kau sudah bekerja keras. Nana membungkuk dan jalan keluar.
Presiden duduk dan membuka laci mejanya, dia juga punya sapu tangan yang mirip dengan milik Nana. Yeah...
Nana telp Kyung Hee dan berkata kalau Presiden melihat sapu tangan miliknya dan tanya siapa yang memberikan sapu tangan itu padanya.
Kyung Hee terkejut dan minta Nana tidak perlu mengatakan apapun pada Presiden. Untuk apa dia ingin tahu orang seperti aku, kau tidak boleh mengatakan apapun, kau mengerti?
Nana heran tapi ia mengiyakan.
Kyung Hee menutup telp dan berkata kalau itu hanya pertanyaan, hanya pertanyaan.
Kyung Hee jalan keluar dari kamarnya dan ia melihat Chun Jae Man. Kyung Hee terkejut dan bersembunyi.
Kyung Hee ingat masa lalunya...
Kyung Hee keluar dari RS bersalin dan Chun Jae Man menunggunya. Ia minta Kyung Hee menggugurkan bayinya.
Kyung Hee menolaknya, ini anaknya. Ia akan merawatnya sendiri. Chun marah, seorang wanita penghibur. Apa kau ingin menghancurkan masa depan Choi Eung Chan?
Hanya karena kau, Choi Eung Chan berencana meninggalkan keluarganya!
Kyung Hee : Eung Chan tidak tahu tentang ini, kau harus merahasiakannya. Kumohon.
Chun berkata kalau Choi adalah satu2nya sahabatnya. Aku tidak bisa melihat Choi Eung Chan hancur karena dirimu. Aborsi anak itu dan menghilanglah. Demi Choi Eung Chan.
Chun Jae Man memaksa Kyung Hee menerima uangnya. Ia melarang Kyung Hee muncul di depannya lagi, jika tidak aku tidak bisa menjamin keselamatanmu. Chun pergi.
Kembali ke masa kini, Kyung Hee memegang dadanya, ia tampak syok. Bagaimana ini bisa terjadi? Tidak bisa..tidak bisa.
Di saat bersamaan, Jin Pyo memandangi fotonya bersama Mu Yeol. Jin Pyo bicara sendiri, Mu Yeol..kau menyelamatkan Kyung Hee yang sedang mengandung saat ia akan bunuh diri dan juga menyelamatkan Yoon Sung.
Meskipun dia bukan anak kandungmu, kau ingin membesarkannya seperti anakmu sendiri. Apa kau bisa mengerti diriku? Meskipun kau tidak mengerti, aku juga tidak bisa menghentikan dendam ini.
Kyung Hee kembali ke kamarnya dan terkejut melihat Shik Joon. Shik Joon minta maaf, ia tidak bermaksud menakuti Kyung Hee. Ia tinggal bersama Yoon sung.
Kyung Hee : Oh ..Yoon Sung cerita kalau anda yang selalu menjaganya selama ini.
Shik Joon : Menjaga apa..kami hanya saling membantu.
Shik Joon memberikan hadiah dari Yoon Sung, isinya foto Park Mu Yeol yang sudah dipigura. Kyung Hee berterima kasih. Lalu ia memberikan sapu tangan sulam pada Shik Joon, tolong berikan ini pada Yoon Sung.
Shik Joon mengerti, Yoon sung pasti senang sekali.
Yoon Sung memikirkan Nana, saat Nana menerima tembakan demi melindungi Presiden. Tiba2 Go Ki Joon masuk kantor, ia baru tahu masalah tembakan cat itu. Manager Song berkata Ki Joon terlambat, untung saja tidak terjadi sesuatu pada Presiden.
Go Ki Joon berkata kalau ia tidak bisa membayangkan jika istrinya seorang pengawal. Aku pasti akan selalu ketakutan.
Manager Song heran, apa kau menyukai seseorang dari dept. keamanan? Ki Joon cepat2 menyangkal, tidak maksudku bekerja sebagai pengawal itu berbahaya.
Yoon Sung keluar kantor. Ia melihat Nana jalan ke toilet dan menghela nafas.
Sementara Nana mencuci jasnya, ia justru mengingat saat Yoon Sung memutuskannya.
Presiden menonton film sendirian. Jin Pyo masuk ke dalam teater dan duduk di barisan yang sama dengan Presiden. Presiden menyebut nama kelima rekannya satu per satu.
Lee Kyung Wan, Seo Yong Hak, Kim Jong Shik, mereka tidak bisa disalahkan untuk apa yang terjadi 28 th lalu. operasi Sapu bersih itu akan kuungkap.
Jin Pyo : Konferensi Pers Presdir Chun itu salah. Sepertinya kau tidak hanya menerima kejutan kecil hari ini. Meskipun kau mencoba menutupi kebenaran-nya, tapi kau tidak berdaya dan harus mengungkapnya.
Mereka, mencintai tanah airnya lebih dari siapapun. Tapi setiap malam aku masih mendengar erangan mereka saat mereka gugur. Selama 28 th aku terus memikirkan balas dendam. Sekarang, aku tinggal selangkah lagi, jika kau memilih mengungkap kebenarannya, maka itu akan seperti bir yang dibiarkan terlalu lama. Tidak ada rasanya.
Presiden : Lalu, apa yang bisa kau peroleh dari pembalasan dendam?
Jin Pyo : Aku juga berpikir untuk melupakan semuanya. Ya, harus ada alasan yang benar. Aku akan mengerti jika kalian semua memang tidak punya pilihan.
Tapi setelah mengetahui semua yang kalian berlima lakukan (Korupsi, kebohongan, kekejaman pada rakyat, dll) aku menyadari kalau mereka gugur dengan percuma. Ada ungkapan, satu apel busuk akan merusak seluruh apel dalam keranjang, jika kita membuang apel-apel busuk itu, kita bisa menghentikan kerusakan selanjutnya.
Aku berencana menyingkirkan kerusakan. Tunggu sebentar lagi, kau akan segera menerima hadiah dariku.
Jin Pyo jalan pergi. Presiden tanya kenapa Jin Pyo mengambil anak Kyung Hee. Tapi Jin Pyo tidak menjawabnya.
Jaksa Kim memeras otaknya. Ia bicara sendiri, aku awalnya mengira dokumen itu ada di rumah Lee Jin Pyo. Tapi dokumen itu tidak disana.
Lalu siapa yang mengambilnya? Kenapa Jin Pyo mendekati Chun Jae Man? Apa untuk balas dendam? Bukankah itu jumlah uang yang sangat besar hanya untuk balas dendam?
Perusahaan Hae Won grup punya hutang banyak, jika terus seperti ini bisa sangat berbahaya. Hae Won Construction, Hae Won Chemical, semuanya sama. Perusahaan2 ini akan segera memerlukan dana pinjaman bergaransi, menggunakan anak perusahaan untuk membayar pinjaman. Ini mirip dengan hancurnya pasar Wall Street di Amerika Serikat.
Meminjam dari perusahaan satu untuk menjadi income perusahaan yang lain (dalam satu grup, jadi ambil dari kantong kiri, masuk kantong kanan. Berbahaya sekali.).
Jaksa Kim menyadari sesuatu, Direktur Hae Won Construction adalah..Steve Lee.
Lalu atasannya masuk dan marah, apa yang kau lakukan? Kau masih mengurus Chun Jae Man lagi? Kau tidak akan melepaskannya ya kan?
Kepala bagian menyuruh Jaksa Kim mengemasi barang2nya. Jaksa Kim diturunkan pangkatnya. Keputusannya sudah diambil dalam pertemuan para Kepala Bagian di Kantor Jaksa Wilayah.
Jang Pil Jae dan Kim Mi Ok menyerbu masuk, Jaksa! City Hunter mengirimkan dokumen. Lalu keduanya terhenti saat melihat Kepala Bagian.
Kepala Bagian dan Jaksa Kim mengulurkan tangan, keduanya ingin Petugas Kim memberikan dokumen itu pada mereka. Petugas Kim bingung, lalu ia membaca isi dokumen itu. Kalau Institut Nasional Lingkungan Hidup dan Dua Institusi Standar Korea (kaya Sucofindo) menemukan ada pembuangan limbah di sumber air dekat Hae Won Chemical.
Bibi Nana langsung menyerahkan dokumen pada Jaksa Kim. Jang Pil Jae juga berkata kalau salah satu pekerja Hae Won Chemical melihat ada orang yang masuk ke dalam lokasi pabrik.
Kepala bagian marah sekali dan mengancam akan menurunkan pangkat Jang Pil Jae dan Kim Mi Ok.
Jaksa Kim tidak peduli, ia memeriksa dokumen dan langsung pergi.
Yoon Sung ada di coffee shop tempat Da Hye kerja. Ia menolak kopi buatan Da Hye, aku sudah tidak minum kopi. Yoon Sung berkata pekerjaan ini cocok juga untuk Da Hye.
Yoon Sung mengejeknya, kukira kau akan berhenti setelah satu atau dua hari.
Da hye berkata ia serius kerja. Apalagi setelah melihat yang terjadi pada ayahnya di Yeong Bin Gwan, Da Hye bertekad meskipun ia tidak pintar, tapi ia harus membantu mengurangi kekhawatiran ayahnya.
Yoon Sung nyengir : Sepertinya kau mulai dewasa.
Yoon Sung ingin tahu tentang Nana, tapi Jaksa Kim keburu datang. Young Joo duduk di depan Yoon Sung. Yoon Sung mendengus, apa kau ini penguntit? Aku mulai bosan dengan ini.
Jaksa Kim : Aku cuma ingin minum kopi.
Da Hye tanya pada Yoon Sung siapa tamunya. Tapi pelanggan di belakang mereka tanpa sengaja membuat Da Hye terjatuh. Reaksi Young Joo adalah langsung membantu Da Hye, sementara Yoon Sung memarahi Da Hye, hei! kenapa kau tidak hati-hati?
Da Hye kesal, ia langsung memberikan kopi Yoon Sung untuk Jaksa Kim, silahkan minum ini. Guruku benar2 kasar pada wanita, tapi kau cukup sopan.
Jaksa Kim tersenyum, terima kasih. Aku akan menikmatinya.
Yoon Sung protes, itu kan kopiku. Kenapa kau berikan padanya?
Da Hye : Katanya kau sudah berhenti minum kopi.
Da Hye jalan pergi dan Eun Ah tanya apa Da Hye menyukai Jaksa Kim? Lalu bagaimana dengan Lee Yoon Sung?
Da Hye : Cinta bisa berubah. Aku..menyukai pria yang lebih lembut. Guru benar2 kasar pada wanita. (Ya..dan ternyata dia juga kakak tirimu Da Hye, jadi ngga mungkin suka dengan Dr. Lee haha)
Jaksa Kim minta keterangan dari Yoon Sung, kau bilang kau bertemu Steve Lee untuk urusan investasi industri rusa. Steve Lee itu, dia dekat dengan Presdir Hae Won, Chun Jae Man. Mengapa?
Yoon Sung : Apa aku bisa membaca pikiran orang?
Jaksa Kim mengambil balok mainan di depannya dan berkata kalau Hae Won grup kelihatan sempurna diluar, tapi busuk di dalamnya. Laporan Keuangan mereka kacau. Tingkat jaminan kredit mereka cukup tinggi.
Yoon Sung cuek, benarkah? Untunglah aku tidak membeli saham mereka.
Jaksa Kim mengambil satu balok lagi, semua anak perusahaan terhubung pada dana pinjaman.
Jika pusatnya jatuh..Jaksa Kim melepas balok di bagian tengah, membuat semua balok jatuh...maka yang lain juga akan runtuh.
Fokusnya adalah Hae Won Construction. Steve Lee mengambil alih posisi Direktur di Hae Won Construction belum lama ini.
Kupikir ini adalah rencana Steve Lee.
Yoon Sung tidak menjawab. Ia pergi. Yoon Sung selisih jalan dengan Nana. Nana masuk dari pintu yang satu dan memesan kopi pada Da Hye. Buatan Da Hye yang terbaik.
Da Hye membuatkan kopi latte dengan hiasan hati di foamnya.
Nana melihat Jaksa Kim dan keduanya tampak kikuk.
Nana kembali ke Blue House dan memberikan kopi Da Hye untuk Presiden.
Presiden senang sekali dan meminumnya, wah ternyata enak. Ini membantu menghapus semua masalah hari ini.
Jaksa Kim menunggu Nana sampai waktu pulang kantor. Ia ingin minta maaf. Nana minta Jaksa Kim pura2 saja tidak mengenalnya.
Jaksa Kim tetap minta maaf, kau pasti sangat terkejut.
Nana tahu perasaan Jaksa Kim juga pasti tidak enak. Jaksa Kim berkata selama bertahun-tahun ini seperti ada tulang ikan menyangkut di tenggorokannya.
Nana : Jadi itu sebabnya kau menjadi Paman Kaki Panjang untukku. Aku selalu berterima kasih padamu.
Jaksa Kim : Tidak ada yang bisa kukatakan, Nana.
Nana menahan tangisnya: Tapi bagaimanapun juga aku tidak bisa melupakannya..apa yang sudah dikatakan Presdir Kim Jong Shik, saat dia memutuskan untuk menutup mata pada kecelakaan orang tuaku. Yang meninggal sudah meninggal dan yang lainnya koma. Itu sungguh menguntungkan.
Bagaimana seseorang bisa begitu tidak tahu malu? Bagaimana bisa begitu kejam sampai seperti itu? Meskipun aku bersyukur karena Jaksa Kim, tapi kalau ingat bahwa Kim Jong Shik adalah ayah Jaksa..aku tidak tahu..apa yang harus kuperbuat?
Jaksa Kim hanya bisa berkata maaf. Dia juga tidak tahu apa yang bisa ia lakukan.
Nana menemui Dr. Soo Hee sambil membawa soju sekeresek.
Soo Hee ketawa, kau sedang ingin minum ya? Nana tersenyum, kelihatan sekali ya?
Nana mengeluarkan soju dan Soo Hee menutup kliniknya. Keduanya bersulang. Soo Hee tersenyum, sepertinya Nana ada masalah. Kau pura2 sangat gembira.
Nana akhirnya berkata kalau ia baru saja tahu bahwa paman kaki panjangnya bukanlah paman kaki panjang yang ia kenal. Nana juga hanya bisa mengatakan semua perasaan-nya pada Soo Hee sekarang. Apa kau sudah tahu? kalau Kim Young Joo adalah putra Presdir Kim Jong Shik?
Soo Hee mengiyakan. Nana mengira Soo Hee tahu dari berita. Tapi Soo Hee menggeleng, tidak. Aku sudah lama mengetahuinya, kalau Jaksa Kim Young Joo adalah Paman Kaki panjangmu. Dan juga, kalau ia adalah putra Kim Jong Shik.
Nana terkejut, bagaimana kau tahu?
Soo Hee memberanikan diri mengaku, aku tidak ingin menyembunyikan ini darimu. Aku minta maaf. Kim Young Joo adalah..mantan suamiku. Jaksa Kim tidak ingin aku mengatakannya padamu.
Nana syok, ia tampak sangat terpukul.
Yoon Sung memandangi kalung peluru Nana dan juga cincin dari ibunya, ia memikirkan Nana. Ponsel Yoon sung berbunyi, dari Soo Hee.
Yoon Sung bergegas ke klinik Soo Hee. Nana mabuk berat. Soo Hee minta maaf sudah memanggil Yoon Sung, Nana mungkin punya banyak masalah, dia minum terus sampai pingsan. Akan lebih baik kalau Lee Yoon Sung bisa mengantarnya pulang.
Soo Hee heran kenapa Nana berkata tidak punya siapapun untuk menceritakan masalahnya? Itu yang ia katakan. Yoon Sung diam saja.
Yoon Sung menggendong Nana pulang. Yoon Sung jalan terus sepanjang jembatan sampai ke rumah Nana.
Yoon Sung meletakkan Nana ke tempat tidur dan memandanginya.
Yoon Sung : Kenapa kau minum sampai mabuk? Apa karena aku? Aku merasa seperti orang bodoh. Jelas, aku yang memintamu untuk melepaskanku.
Tapi aku tidak berdaya. Aku tidak bisa menyerahkanmu pada orang lain, tapi aku juga tidak bisa memintamu untuk tetap disisiku.
Kim Nana, jaga dirimu.
Yoon Sung membelai rambut Nana dan jalan pergi. Kim Nana membuka matanya, sepertinya ia sudah sadar dan mendengar semua perkataan Yoon Sung.
Presiden bertemu Chun Jae Man lagi dan ia akan mengungkap dokumen rahasia itu juga interview Chun yang palsu.
Chun mengingatkan kalau Presiden punya banyak kelemahan. Karena gurauan kecil saja sudah membuat Presiden ketakutan.
Presiden ingin makan siang bersama Lee Jin Pyo dan Chun Jae Man. Chun berkata kalau orang itu bukan Lee Jin Pyo, tapi Steve Lee CEO Hae Won Construction.
Presiden mengingatkan, ia tidak tahu apa rencana mereka berdua, tapi hentikan itu. Ini demi keselamatanmu.
Chun : Apa kau menyalah gunakan kekuasaanmu sebagai Presiden untuk mencampuri masalah bisnisku? Oya tentang UU privatisasi biaya pengobatan yang sudah kuajukan itu apa kau sudah mempertimbangkannya?
Presiden tidak akan meluluskan UU itu selama ia masih jadi Presiden. Chun berkata kalau tidak lama lagi Presiden akan turun, setelah Presiden turun, maka Sekretaris Negara dan Kepolisian akan menyiapkannya sampai selesai. Kau juga harus memikirkan orang lain.
Presiden : Jika privatisasi biaya kesehatan dijadikan UU maka pekerja dengan pendapatan rendah akan sangat menderita. Orang2 sudah banyak menderita kecelakaan kerja di perusahaanmu Presdir Chun. Asuransi kesehatan sekarang memeriksa mereka, banyak yang tidak puas dengan UU itu.
Chun tanya apa Presiden yakin kalau pekerjanya sakit. Rep Korsel sudah tua sekarang. Orang2 muda harus kerja keras untuk mendapatkan uang membayar biaya kesehatan untuk orang tua.
Chun mencemaskan Jaksa Kim Young Joo yang sepertinya sudah hampir mendekati kebenaran. Chun tanya apa perlu dikasih pelajaran saja.
Tapi Presiden melarangnya. Kita tidak boleh mengorbankan orang demi keselamatan kita lagi. Waktu itu sudah lebih dari cukup. Presdir Chun, tolong jangan lukai Jaksa Kim Young Joo.
Jaksa Kim mengemasi barang2nya. Jang Pil Jae dan Kim Mi Ok merasa menyesal, keduanya sedih dengan nasib Jaksa Kim. Jaksa Kim minta maaf sudah membuat anak buahnya dalam kesulitan.
Jang Pil Jae kesal : Aku tahu pasti akan seperti ini sejak aku menyelidiki Hae Won Chemical milik Presdir Chun. Dia benar2 berkuasa.
Jaksa Kim melihat hasil penyelidikan tentang City Hunter, ia kesal sekali dan membuangnya. Lalu jalan keluar. Beberapa Jaksa yang berpapasan dengan Young Joo hanya mengangguk dingin padanya.
Young Joo masuk mobil dan bicara sendiri, aku diturunkan pangkatku dan mereka memindahkanku ke Daejeon.
Kepala Bagian tiba2 menghentikan kemudi Jaksa Kim, siapa yang bilang? Jaksa Kim terkejut dan turun. Pak, apa maksud anda?
Kepala Bagian : Kepindahanmu ditolak. Kau tetap disini dan tetap mengurus kasus Chun Jae Man dan City Hunter.
Young Joo langsung senang dan mengikuti Kepala Bagiannya masuk ke kantor kembali. Kepala Bagiannya minta Young Joo jangan terlalu senang dulu, perusahaan Chun tidak akan bisa disidangkan. Kau ini benar2 berisik.
Presiden ada di balik semua ini, ia telp dan berterima kasih. Presiden tidak ingin Jaksa yang rajin dan berkomitmen menjadi korban.
Yoon Sung mendengar percakapan Presiden dan tampak senang. Setelah Presiden menutup telp, Yoon sung tanya apa Jaksa yang dimaksud adalah Jaksa Kim Young joo.
Presiden : Kau mengenalnya?
Yoon Sung : Dia sedang disorot akhir2 ini dan juga ada kasus Presdir Kim Jong Shik.
Presiden tanya sesuatu yang lebih filosofis. Dr. Lee, kalau kau hanya punya 10 jam sampai waktu ujian. Sedangkan Bhs Inggris dan Matematika keduanya perlu diperbaiki, apa yang akan kau lakukan?
Jika keduanya perlu perbaikan, maka aku takut aku akan gagal di kedua mata pelajaran.
Yoon Sung : Tinggal memilih dan fokus saja.
Presiden : Memilih dan fokus? Apa itu akan berhasil? Posisi Presiden ini selalu menuntut untuk fokus dan membuat keputusan. Saat waktunya tiba, rasanya sangat melelahkan. Apa yang harus dilakukan untuk membuat semua orang senang? Keputusanku tidak boleh menjadi penghalang untuk masa depan Korea Selatan.
Ayo kesini, Dr. Sudah cukup keluh kesah tidak berarti ini, maaf. Sekarang waktunya belajar menggunakan komputer.
Yoon Sung mendekat dan membantu Presiden. Ia juga mengajari Presiden mencetak foto dari smart-phone. Presiden mengagumi kemajuan teknologi IT. Lalu ia minta dicetakkan foto Da Hye untuk dipajang di mejanya.
Yoon Sung memilih satu dan mencetaknya. Ia komen, Pak Presiden..anda seorang Ayah yang baik.
Presiden : Aku? Ah sebenarnya aku hanya bisa mendapatkan 20% saja (dari kategori Ayah yang baik)
Ayah Dr. Lee juga hebat, membesarkan anak yang luar biasa seperti dirimu dan mengirimnya ke Korea Selatan.
Yoon Sung diam saja, ia menunggu foto Da Hye dan memberikannya pada Presiden. Presiden tampak senang sekali. Ia akan membalas Yoon Sung dengan mengajaknya ke satu tempat yang bagus.
Yoon Sung bertemu dengan Kim Sang gook. Sang Gook memberikan semua jadwal Jin Pyo. Saat ini Kapten sedang bersama Presdir Chun Jae Man. Mereka akan bertemu dengan PNS Senior dan juga anggota Konggres untuk menyuapnya. Sang gook memberikan semua tempat dan waktunya.
Yoon Sung heran kenapa Sang Gook memihaknya. Sang Gook mengaku sudah tidak mengerti lagi dengan jalan pikiran Kapten. Ia sebenarnya hanya ingin nama baik kakaknya dipulihkan dengan mengungkap isi dokumen itu. Tapi kenapa justru berakhir dengan kerja sama bersama Chun Jae Man dan melakukan penyuapan. Sang Gook tidak menyukainya.
Sang Gook cerita, hari ini mereka menyiapkan banyak uang yang dimasukkan dalam kotak rumput laut, setiap kotak berisi 30 Juta Won.
Yoon sung juga heran, Ayah bukan orang yang tergoda dengan kekayaan. Aku yakin dia punya rencana yang lebih besar lagi.
Sang Gook berkata kalau malam ini jam 7 ada pertemuan dengan 2 anggota Konggres di Hae Won Health Club.
Chun Jae Man menerima telp mengejutkan. Hari ini adalah pengembalian kembali uang 30 Miliar Won. Itu adalah kontrak yang dibuat Direktur Steve Lee. Hae Won Construction akan segera bangkrut.
Chun stres, bagaimana mungkin ia bisa tidak tahu masalah pinjaman ini.
Petugas bank berkata kalau CEO Hae Won Construction sendiri telah datang untuk bicara, mana mungkin mereka masih harus menanyakan pada Presdir.
Chun mengerti kalau Steve Lee sudah sengaja melakukan ini, ia minta waktu mengumpulkan uang. Kami pasti bisa mengatasi ini.
Pria itu mengingatkan, hari ini jatuh tempo. Chun kesal, kau kerja sama dengan Hae Won bukan hanya satu atau dua tahun, Kau harus menyiapkan 30 Miliar Won! Kau tidak akan mendapat uang sebanyak itu hanya dalam sehari! Tunggulah!
Chun marah sekali, uangnya tidak digunakan untuk akuisisi Han Il Life, pasti ada yang menggunakan dana rahasia. Lee Jin Pyo..beraninya kau menghianatiku. Kau menggunakan ini bukan untuk mendapatkan perusahaanku tapi menjadikanku pengemis dan kau kehilangan 300 Miliar Won.
Du Shik datang dan tanya apa yang terjadi. Chun belum sempat menjelaskan, ia melihat Jin Pyo.
Jin Pyo pura2 tidak tahu apa yang terjadi, ia heran kenapa Chun masih di luar. Kedua anggota komite pasti menunggu mereka di dalam. Chun juga pura2 tersenyum dan dengan ramah minta Jin Pyo masuk dulu. Haha..dua rubah tua ini.
Setelah Jin Pyo masuk, Chun terlihat murka. Ia menggeram, kau...akan mati.
Keduanya masuk ke dalam ruang perawatan. Chun memuji salah satu anggota Konggres, Tuan Lee kelihatan jauh lebih muda.
Chun membujuk mereka, jika privatisasi kesehatan yang ia ajukan disetujui, maka semua fasilitas ini bisa dilakukan dengan asuransi pribadi.
Anggota Konggres mengerti, tapi sebagian besar masyarakat menikmati manfaat dari asuransi kesehatan. Mereka juga masih memikirkan hasil suara untuk Pemilu.
Chun berkata kalau Presiden janji akan mengabulkan permintaan mereka asalkan kedua anggota Konggres setuju.
Kedua anggota itu terkejut, jika ini keinginan Presiden maka mereka akan memikirkannya.
Jin Pyo berkata ia sudah menyediakan hadiah kecil di dalam loker, yaitu rumput laut yang dipanen secara tradisional. Tolong dicicipi.
Chun Jae Man kelihatan kesal sekali. Jin Pyo tersenyum pada anggota Konggres itu.
Yoon Sung tahu rencana Jin Pyo dari Kim Sang Gook. Ia menyelinap ke ruang loker dan akan mengambil uang itu. Yoon Sung mendengar suara, ternyata anak buah Chun juga masuk ingin mengambil uang itu.
Yoon Sung sembunyi di balik kaca. Yoon Sung bisa melihat preman itu, kita bisa melihat Yoon Sung. Tapi preman itu tidak.
Preman itu merasa ada orang. Ia jalan ke balik kaca. Yoon Sung jalan ke sisi satunya. Lalu keduanya bertemu dan Yoon Sung langsung melumpuhkan pria itu.
Yoon sung membuka loker dan terkejut. Uangnya tidak ada disana!
Jaksa Kim dan Jang Pil Jae juga sampai di spa itu. Mereka mendengar Chun dan Jin pyo bertemu dengan pejabat tinggi di spa ini.
Keduanya melewati penjaga dan Jaksa Kim curiga. Ia kembali dan sadar kalau mereka pingsan.
Jang Pil Jae heran, ada apa? Jaksa Kim langsung tahu, ini perbuatan City Hunter. Jaksa Kim masuk ke ruang loker untuk mencari Yoon Sung.
Jaksa Kim tidak menemukan apapun, tapi ia membuka tirai ruang ganti dan ternyata preman itu pingsan disana.
Jaksa Kim telp Blue House, Go Ki Joon, apa Lee Yoon sung ada di kantor?
Ki Joon berkata Yoon Sung keluar kantor. Jaksa Kim mengerti, ini konfirmasi.
Jang Pil Jae berkata mereka tidak bisa sembarangan memeriksa ruangan karena tidak punya surat perintah. Jaksa Kim akan ke Blue House.
Jang Pil Jae mengeluh, Ya Tuhan..ini benar2 gila.
Jin Pyo mendekati kedua anggota Konggres dan berkata kalau uangnya tidak di loker, tapi dipindah ke mobil mereka untuk menghindari kecurigaan orang. Kedua anggota Konggres itu mengerti.
Jin Pyo sudah curiga, Sang Gook pasti membocorkan rencananya pada Yoon Sung dan Chun juga pasti akan mengambil uang itu.
Jin Pyo mendekati Sang Gook, ada apa? Sang Gook tidak suka Jin pyo ikut menyuap anggota Parlemen itu. Jin Pyo mengerti, kau bergabung untuk memulihkan nama baik Sersan Kim Sang Jin, aku tahu itu.
Jin Pyo berkata ia melakukan ini untuk mengendalikan Chun Jae Man. Tunggulah sebentar lagi.
Jin Pyo ingat kalau hari ini adalah hari peringatan kematian ibu Sang Gook, pergilah untuk memberi hormat padanya.
Kim Sang Gook mendapat telp. Dari perusahaan 'gas' yang berkata ada kebocoran gas di rumah Jin Pyo.
Kim sang Gook mengatakan ini pada Jin Pyo dan Jin pyo berkata akan mengurus masalah ini, ia minta Sang Gook pergi saja.
Tentu saja, perusahaan gas itu hanya akal2an Du Shik.
Jaksa Kim parkir mobil di dekat Blue house dan menunggu Yoon Sung. Kebetulan staf keamanan dan IT Blue House jalan keluar. Permisi, saya ingin tanya beberapa hal. Apa kalian punya waktu?
Jaksa Kim : Sepertinya Lee Yoon Sung masih tugas keluar dan belum kembali.
Supervisornya langsung berkata kalau Yoon Sung pasti akan segera kembali, para anggota komite baru saja telp untuk mengatakan terima kasih.
Jaksa Kim : Apa yang istimewa dari Lee Yoon Sung?
Ki Joon : Lee Yoon sung adalah mata2, mata2 Blue House. Bersama Go Ki Joon, mereka berdua sangat terkenal.
Eun Ah menambahkan : Kalau keduanya masuk ke lokasi latihan, mereka pasti akan teriak2 kesakitan.
Manager Song dan Park ingin tahu mengapa Jaksa Kim menanyakan Lee Yoon Sung. Lalu mereka melihat Lee Yoon Sung.
Yoon Sung memarkirkan mobil dengan tenang sambil bicara dengan Kim Sang gook lewat bluetooth.
Kim Sang Gook berkata kalau Kapten menggunakan trik dan menipu Yoon Sung masuk ke ruang loker, uangnya ada di bagasi mobil anggota Konggres itu.
Yoon sung : Ya itu memang gaya Ayah. Jika jadwal ayah berikutnya sudah pasti, katakan padaku. Ayah kemana?
Yoon Sung jalan di dekat Jaksa Kim.
Sang Gook berkata kalau Kapten telah pulang. Katanya ada kebocoran gas di rumahnya.
Katanya ada kebocoran gas di generatornya. Ada telp dari perusahaan gas.
Yoon Sung tertegun, ia melihat Jaksa Kim dan ingat saat Young Joo hampir mati sesak nafas di mobil. Yoon Sung langsung ingin pergi.
Jaksa Kim : Kau sudah kembali, kau mau kemana lagi sekarang?
Yoon Sung : Aku melupakan membawa kembali informasi yang penting. Aku harus mengambilnya.
Jaksa Kim ke Song : Direktur Song Yeong Deok, anda baru saja berkata kalau anda mendapat telp yang mengatakan presentasi Dr. Lee Yoon Sung bagus, ya kan?
Song bingung, ia mengiyakan.
Jaksa Kim menahan Yoon Sung. Ia berbisik, jika kau pergi begitu saja, itu berarti kau mengakui kalau kau City Hunter. Kau mengerti? Hae Won Health Club, itu kau.
Yoon Sung mencemaskan ayahnya, pacarku menungguku. Aku harus bolos kerja, apa kau tidak bisa membantuku?
Yoon sung akan pergi. Young Joo menahannya. Yoon Sung tidak peduli dan jalan terus. Young Joo meraih pundaknya.
Yoon Sung menangkis tangan Young Joo. Young Joo masih berkeras menahan lengan Yoon Sung.
Yoon Sung langsung membanting Young Joo. Semua terkejut melihatnya. Eun Ah sampai melongo dan Ki Joon menutup wajahnya. Se..sejak kapan ia sekuat itu?
Yoon Sung melempar kunci mobil Jaksa Kim, ia segera masuk ke mobil dan pergi.
Petugas Park membantu Young Joo, kau tidak apa-apa? Park tampak curiga pada Yoon Sung.
Jin Pyo masuk rumahnya. Ia tidak menemukan keanehan. Lalu ia sadar kalau dia dijebak. Beberapa pria dengan pentungan datang, mereka masuk dan mengepung Jin Pyo.
Jin Pyo bukan orang biasa, ia dengan segera melumpuhkan beberapa orang. Tapi ia kalah jumlah dan kakinya juga cacat, tidak lama ..Jin Pyo terpojok.
Jin Pyo bertumpu pada tongkatnya, ia bangkit lagi dan melawan. Tapi seorang penyerang berhasil menjatuhkan tongkat Jin Pyo.
Yoon Sung masih di jalan, ia terlihat sangat cemas. Yoon Sung memacu mobilnya dengan kencang.
Seok Du Shik melihat Jin Pyo sudah tidak berdaya.
Du Shik mendekati Jin Pyo sambil memainkan belatinya, ia mengarahkan belati ke leher Jin Pyo.
Yoon Sung tiba. Ia masuk dan melihat ayahnya terancam. Du Shik mengayunkan belati untuk melancarkan serangan terakhirnya.
Yoon sung langsung beraksi, dengan cepat melompati beberapa orang dan menjatuhkan penyerangnya.
Yoon Sung mendekati Jin Pyo dan membantunya berdiri, sambil terus melawan.
Yoon Sung dan Jin Pyo berdiri dengan beradu punggung. Siap menghadapi lawan2 mereka.
CH [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment