Wol harus diasingkan keluar kota. Wol harus bekerja di Seohwalinseo (Penampungan sosial di bagian Barat Ibukota. Tempat untuk membagikan makanan bagi orang miskin, juga untuk para pengungsi. Tempat Dong Yi membagi bubur.)
Wol tidak diijinkan menggunakan sihir dan Pengadilan akan mengawasi semua gerak gerik Wol.
Wol juga harus menjahit kata Yin (Pezinah) di rompinya.
Raja minum teh bersama Neneknya. Ibu Suri Tua tanya, apa Raja merasakan harum daun tehnya.
Raja membenarkan, ini teh apa.
Ibu Suri Tua berkata itu sejenis teh dari kulit jeruk mandarin yang dikeringkan. Teh ini bagus untuk demam dan aromanya sedikit tajam. Juga bisa menghangatkan badan.
Raja : Teh ini semakin tua semakin bagus, seperti Nenek.
Ibu Suri Tua : Aku sudah hidup lama sekali dan kemampuanku belum meluntur, meskipun aku tahu kalau Yang Mulia tidak serius mengatakannya. Aku tetap sangat gembira.
Raja berkata ia tidak mengatakannya sambil lalu, hanya untuk membuat Nenek senang. Karena bantuan Nenek kali ini, saya bisa mempertahankan kewibawaan sebagai penguasa.
Ibu Suri Tua tampak senang, apa anda sungguh berpikir seperti itu, Yang Mulia?
Raja : Ya.
Ibu suri berkata Raja hutang budi kepadanya, dan kelak jika ia punya permintaan pada Raja..maka saat itu, anda harus menyetujuinya.
Raja tampak blank, ia menelan ludah : Bagaimana saya berani tidak melakukannya?
Ibu Suri Tua tampak puas dan meminum tehnya.
Raja menghadiri pertemuan dengan para menteri. Mereka berkata sesuai perkiraan, akan segera ada gerhana matahari. Mereka minta Raja berhati-hati dan mengadakan Gusik.
(Gusik = Upacara gerhana di masa Joseon.)
Mereka berkata kalau peristiwa seperti ini menandakan kalau langit menghukum penguasa karena telah membuat kesalahan. Mereka minta Raja introspeksi dan berhati2 dalam perkataan serta tindakan.
Para menteri mengambil kesempatan untuk menegur keputusan Raja mempertahankan Wol, peramal yang menggunakan sihir hitam di sisinya. Raja harus menerima nasihat dari dewan istana dan introspeksi diri.
Jika Penguasa tidak memiliki penuntun dalam hatinya, maka ia akan gagal menjalankan tugas dalam politik dan akan membawa bencana. Kami mohon Yang Mulia menguatkan kekuatan politik anda.
Raja tampak menahan marah, tapi ia berkata sudah memikirkan masalah ini dan ini hasil kalau ia gagal melakukan kewajibannya. Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk introspeksi diri.
Mereka berkata akan mengusir Wol dari kota sebelum gerhana matahari dan juga minta Raja menghukum P. Yang Myung.
Raja marah, kenapa harus menghukumnya padahal dia sudah terbukti tidak bersalah?
Menteri Han berkata, menurutnya mengurung Yang Myung-gun sementara di rumahnya dan memerintahnya ditahan adalah tindakan yang tepat.
Raja geram sekali, jadi Menteri Perang, kau sudah mengirim orang ke sana.
Yang Myung-gun keluar rumah dan pasukan melarangnya keluar. Yang Myung-gun marah, beraninya kalian menahan langkahku! Apa kalian semua mau mati?
Kapten : Ada Perintah Kerajaan melarang anda pergi.
Yang Myung-gun marah sekali.
Yang Myung-gun kesal, Yang Mulia..apa belenggu sebagai keluargamu belum cukup sehingga kau juga ingin mengikat tangan dan kakiku?
\
Menteri Yoon dan rekan2nya berkumpul, mereka menertawakan ekspresi Raja saat di Daejeon. Dia sama sekali tidak punya energi. Seperti anak kecil yang kena marah orang tuanya.
Yang Mulia tahu ada arti lebih dalam dengan semua yang kita katakan, tapi dia harus tetap diam. Jadi..dia pasti makan hati.
Mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk menyerang agar Yang Mulia tidak seperti kuda liar lagi. Lalu Menteri Han dan Menteri Shim melihat ekspresi Menteri Keuangan yang tampak blank sambil cengar cengir.
Keduanya heran, kenapa kau senyum2 seperti itu?
Menteri Keuangan sedang jatuh cinta, aku merasakan hembusan angin musim semi. Menteri Han mengira ini soal gisaeng. Menteri Keuangan menyangkal, bukan gisaeng itu.
Menteri Keuangan : Dia menutupi kecemerlangan matahari dengan kecantikannya. Dia adalah gadis pertama yang berani membentakku. Ekspresi arogan-nya itu yang tidak mempedulikan segalanya. Aku tidak bisa melupakannya. Bagaimana caranya agar dia bisa di sisiku?
Semua rekannya bingung, siapa maksudnya? (siapa lagi..pasti Wol)
Wol tertidur di dalam sel, rompi dengan sulaman kata2 pezinah ada di sampingnya. Bajunya masih bersimbah darah.
Raja datang, ia tercekat melihat kondisi Wol.
Wol terbangun dan terkejut melihat Raja. Wol segera duduk tapi ia menundukkan wajah, tidak berani melihat Raja. Yang Mulia, kenapa anda datang ke tempat hina ini?
Raja ingin tanya satu hal dan memberi jawaban untuk satu hal. Kau mau yang mana dulu?
Wol : Bagaimana saya berani memilih yang pertama.
Raja : Saat aku berkata padamu, 'sampai dengan kebingunganku lenyap, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi jauh-jauh dariku,' Apa kau ingat perintah itu?
Wol : Saya ingat.
Raja : Sekarang aku menemukan jawabannya, jadi aku mengatakan ini. Yang kau katakan waktu itu benar. Aku tidak melihatmu, tapi melaluimu aku melihat anak itu. Sekarang kau bisa pergi jauh dariku.
Wol : Terima kasih untuk ijin Yang Mulia.
Raja : Sekarang giliranmu menjawab.
Wol : Silahkan bertanya.
Raja : Apa ada kata-kata terakhir yang ingin kau katakan padaku?
Wol : Tidak.
Raja : Tidak apa jika kau mau mengeluh, katakan saja.
Wol : Tidak ada yang harus saya keluhkan.
Raja jalan keluar dari penjara. Ia tampak terpukul dan langkahnya gontai. Kim Chae Woon menunggu di luar. Raja menangis dan Woon jalan mendekat.
Raja bersandar pada Woon, dia selalu menggunakan kata2 yang hangat untuk menghiburku, tapi aku tidak bisa mengatakan sepatah kata-pun padanya.
Woon : Bukankah anda melindunginya dengan cara anda sendiri?
Raja : Aku membuatnya menderita, apa kau pikir ini melindunginya?
Woon memegang lengan Raja untuk mendukungnya.
Wol menangis dan berkata kalau dia memang harus melalui semua ini.
Menteri Yoon naik tandu menuju rumahnya. Ia terus merasa pernah melihat Wol di satu tempat. Ia ingat cara Wol menjawab pertanyaan-nya. Lalu Yoon ingat A ri, saat Ari mengutukinya, bahwa suatu hari, sinar bulan akan merenggut nyawanya.
Menteri Yoon melihat ke langit, ke arah bulan dan tampak resah.
Ratu Yoon siap tidur dan ia mengamati wajahnya di cermin. Tiba2 ia mendengar suara tangisan. Ratu terperanjat dan ketakutan. Ia menoleh ke sekeliling kamar.
Jo Sanggung heran, ada apa Yang Mulia?
Ratu tanya apa Jo Sanggung mendengar suara tangisan aneh. Jo Sanggung menghela nafas dan tampak prihatin, kenapa anda selalu seperti ini?
Ratu melihat cermin dan justru melihat bayangan Heo Yeon Woo remaja. Ia panik dan segera membanting kaca lalu menyingkirkan kotak kaca itu jauh2. Ratu ketakutan sekali.
Ibu Suri Tua juga mendengar suara tangisan. Ia tanya pada Bak Sanggung, apa kau mendengar ada yang menangis?
Bak sanggung : Seseorang menangis? Saya tidak mendengar apapun.
Ibu Suri Tua berpikir, suara itu dari Paviliun Bulan Tersembunyi, jelas dari situ.
Nok Young sedang jalan dan tiba2 ia berhenti, ia merasa tidak enak. Nok Young melihat langit dan berpikir, takdir yang ingin diputuskan oleh manusia, akan dilanjutkan oleh langit. Setelah perubahan di langit, semuanya akan kembali seperti sebelumnya.
Serangkaian teror akan datang dan tidak ada yang bisa melarikan diri.
Sementara P. Min Hwa ingat kata2 tabib kalau ada pria yang menanyakan Yeon Woo. P. Min Hwa juga ketakutan. Ia ingat saat menyaksikan ilmu gelap yang diarahkan ke Yeon Woo dan saat Neneknya tanya, oh sayang..apa kau ketakutan? Sebentar lagi, Tuan Putri kau akan mendapat apa yang kau inginkan.
Min Hwa akhirnya tertidur.
Min Sanggung membangunkan Min Hwa dan berkata kalau Uibin..
Min Hwa langsung bangun, ia mencemaskan suaminya. Apa terjadi sesuatu pada suamiku? Min Sanggung berkata bukan begitu, Uibin mendengar kalau Yang Mulia Raja sakit, jadi dia segera kembali.
Min Hwa senang sekali mendengar suaminya pulang dan langsung lari ke kamar suaminya. Tidak peduli larangan Min Sanggung.
Yeom sedang ganti baju saat Min Hwa menyerbu kamarnya. Min Hwa langsung memeluk punggung Yeom. Min Hwa mengeluh, suaminya jelas sudah pulang tapi kenapa tidak segera menemuinya.
Yeom tersenyum, ia berkata baru saja akan menemui Min Hwa setelah cuci muka. Min Hwa berkata sangat merindukan Yeom, aku benar2 ingin bertemu denganmu.
Yeom berbalik dan memeluk Min Hwa.
Ibu Suri Tua bertemu Menteri Na dan berkata kalau ia mendengar rumor tentang suara orang menangis dari Paviliun Bulan Tersembunyi.
Menteri Na mengira ini berkaitan dengan gerhana matahari. Ibu Suri Tua tidak setuju, jika ini ada hubungannya dengan gerhana matahari, karena terjadinya baru-baru ini.
Menteri Na berkata saat gerhana, energi matahari (Yang) dikuasai oleh energi bulan (Yin) dan akibatnya, orang2 yang lemah akan merasa resah. Apa Yang Mulia mendengar suara tangisan ini?
Ibu Suri Tua marah, kau pikir aku ini orang lemah? Menteri Na ketakutan, saya pantas mati Yang Mulia.
Ibu Suri Tua ingin menghilangkan rumor dan ia minta Na untuk mengurus masalah ini. Na usul untuk memanggil Nok Young agar bisa konsultasi.
Ibu Suri menolak, karena jika kantor astronomi dan seongsucheong muncul bersama, maka rumornya justru akan semakin berkembang. Ibu Suri ingin Na mengurusnya sendiri. Ibu Suri ingin tahu apa bisa mengusir suara itu dengan upacara Gusik.
Menteri Na bingung, upacara itu untuk menenangkan roh yang gelisah. Tapi roh itu bersedia ditenangkan atau tidak, itu masalahnya dan bukankah itu tugas Seongsucheong?
Ibu Suri : Apa ada cara lain?
Menteri Na :Ada satu cara rahasia.
Nok Young, Seol, dan Jan sil ingin menemui Wol. Penjaga melarang mereka. Nok Young mengulurkan uang ke Seol dan akhirnya penjaga memberi ijin. Tapi hanya boleh satu orang.
Seol ingin masuk tapi Nok Young melarangnya, bawa Jansil kembali ke Seongsucheong. Seol kesal tapi akhirnya mengikuti perintah Nok Young.
Nok Young masuk ke sel dan sedih melihat kondisi Wol. Anakku..bagaimana keadaanmu? Apa kau bisa menahannya?
Wol mendekat ke Nok Young, Shinmu.. Wol minta maaf karena sudah membuat masalah, Seol dan Jansil pasti mencemaskannya.
Nok Young menghela nafas, orang yang harus kau cemaskan adalah dirimu sendiri. Nok Young menangis. Wol heran, kenapa ibu angkatnya menangis.
Nok Young menceritakan tentang A Ri, teman baiknya, dia baik dan tulus. Terakhir kali aku melihatnya ..dia ada disini. Dan pesan terakhirnya padaku..adalah kau. Dia memintaku melindungimu, tidak peduli apapun yang terjadi dan menekankan itu berulang-ulang.
Nok Young : Tapi aku tidak sungguh2 melakukannya, aku ingin melindungimu, tapi justru membuatmu dipenjara.
Wol menghibur Nok Young, Shinmu, kau selalu berhati-hati melindungiku, merawat anak yang dibuang sebagai anakmu sendiri, membesarkan aku, dan menjaga aku sampai saat ini. Apa kau masih ingat? Saat aku tidak ingin jadi peramal dan mencoba bunuh diri, kau berkata jika langit sudah memilihmu, pasti ada alasan yang mendalam dibelakangnya. Kau bisa menahan penderitaan apapun, dan itu sebabnya kau dipilih.
Wol : Saat itu aku melakukan introspeksi. Di dunia ini tidak ada penderitaan tanpa arti. Alasan kenapa langit telah mengijinkan aku menanggung penderitaan ini, punya arti yang lebih mendalam.
Nok Young hanya memandangi Wol dan ia membuka jangotnya. Nok Young melipatnya lalu berdiri, ia memberi hormat dengan resmi pada Wol.
Wol bingung dengan tindakan Nok Young, Shinmu..
Seol dan Jansil kembali ke Seongsucheong. Mereka mendengar 3 peramal bergosip ria tentang Wol. Mereka mencemooh Wol, yang berani menggoda anggota keluarga Raja. Bukan hanya Raja bahkan juga keluarganya. Mereka merasa Wol lebih baik mati saja.
Seol murka. Ia teriak dan menjatuhkan satu peramal. Lalu mengarahkan pedang ke dua peramal lain, katakan lagi! Aku ingin lihat siapa yang berani mengatakannya. Aku juga ingin tahu apa aku berani membunuh hari ini.
Ketiga peramal wanita itu lari ketakutan. Jansil mendekat dan menenangkan Seol. Seol menahan tangis karena marah.
Nok Young menggunakan bahasa resmi dan menyebut Wol dengan panggilan Agassi. Mulai sekarang anda akan menghadapi lebih banyak kesulitan.
Wol kebingungan, Shinmu, apa yang kau lakukan? Bagaimana kau bisa memanggilku Agassi?
Nok Young : Satu-satunya orang yang bisa mengerti, satu2nya orang yang bisa memilih, hanyalah anda. Jadi jangan mencari solusi dari luar, tanyakan pada hati anda.
Wol : Apa yang kau katakan? Apa itu bisa mengusir keraguanku?
Nok Young : Tidak peduli sekejam apa kebenaran yang anda hadapi, tolong ingat satu hal. Agassi, anda lebih kuat dari orang lain. Agassi, anda harus menggunakan kebijaksanaan anda sendiri untuk membuat pilihan yang benar.
Keteguhan anda akan membantu anda menahan semua penderitaan ini. Jadi, Agassi, anda harus percaya pada diri anda sendiri dan mematuhi takdir anda.
Nok Young berkata dalam hati, kemudian...anda tidak boleh mengampuni saya.
Nok Young pulang ke Seongsucheong dan ditahan oleh Seol. Seol sama sekali tidak bersikap sopan pada Nok Young lagi. Nok Young minta Seol menurunkan suaranya.
Seol : Kenapa aku harus menurunkan suaraku? Selama ini aku sudah mempercayaimu dan mengikuti perintahmu. Kau bilang jika aku ingin mempertahankan nyawa Agassi, aku harus mengunci mulutku dan aku sudah malakukannya.
Setiap kali Nonaku yang malang bertanya tentang kehidupannya dulu, aku selalu berbohong dan berkata aku tidak tahu. Lalu apa ini? Bagaimana ia bisa dikirim ke Seohwalinseo?
Sudah cukup buruk saat ia menjadi jimat hidup, sekarang ia harus pergi dan tinggal di tempat menyedihkan seperti itu.
Nok Young berkata mulai saat ini, ia tidak bisa lagi ada di sisi Wol dan melindunginya. Ini adalah takdir Agassi.
Seol : Ini tidak ada hubungannya denganmu kan, bagaimana kau bisa mengatakannya dengan begitu mudah?
Nok Young berkata, meskipun di sekitarnya dipenuhi kegelapan, tapi di dalamnya tersembunyi sebuah bulan yang cahayanya tidak akan bisa ditutupi. Sampai dia bisa bersinar dengan sendirinya, kita hanya bisa menunggu.
Seol jelas tidak mengerti, jelaskan padaku apa maksudmu itu!
Nok Young : Tidak lama lagi semua kebenaran akan terungkap, kita hanya bisa menunggu. Sekarang semua ada di tangan Agassi.
Hyung Sun lapor, dalam setengah jam Wol akan dikirim ke Seohwalinseo. Raja tampak tidak berdaya, ia sudah kalah.
Hyung Sun : Yang Mulia.
Raja : Ada apa?
Hyung Sun : Lebih baik saya membangun manusia salju. Tapi..kali ini adalah yang terakhir. Musim semi akan segera tba dan salju akan mencair. Saya akan mencari salju bersih yang belum diinjak orang. Ini terakhir kalinya saya akan membuat manusia salju untuk anda.
Raja tersenyum, ia berterima kasih pada Hyung Sun. Hyung Sun memberinya kesempatan menyelinap keluar untuk melihat Wol. I love ya..Hyung Sun.
Wol dibawa menuju Seohwalinseo. Raja dan Kim Chae Woon menyamar jadi bangsawan biasa dan melihat Wol dari jauh.
Wol menoleh ke arah mereka, tapi keduanya menyembunyikan diri.
Ratu Yoon marah ke Jo Sanggung, kenapa kau tidak memakai pelayan itu lagi tanpa ijinku? Jo Sanggung mengira Ratu tidak memerlukan pelayan wanita itu lagi.
Ratu tetap ingin mendengar tentang Raja dari pelayan itu. Pelayan itu berkata kalau semalam, Raja membebas tugaskan semua pelayan dan jalan meninggalkan istana hanya ditemani Pengawal Kim Chae Woon. Lalu pergi ke penjara.
Ratu tertawa mengarah ke histeris. Jo Sanggung menenangkan Ratu, Yang Mulia pasti ingin memastikan identitas kriminal itu. Itulah mengapa Yang Mulia pergi kesana.
Ratu tidak mendengar perkataan pelayannya, ia berpikir, seharusnya ia tidak boleh membiarkan anak itu hidup. Aku tidak seharusnya membiarkannya hidup.
Lalu Ratu Yoon melihat bayangan Yeon Woo di kaca rias lagi. Ratu kali ini benar2 ketakutan dan histeris. Ia melemparkan barang2 ke arah kaca rias dan teriak2. Tangan Ratu berdarah terkena pecahan kaca.
Jo Sanggung panik dan memanggil tabib istana.
Raja dan Woon jalan, mereka melihat tabib istana yang tergopoh-gopoh ke istana Ratu. Raja heran, apa yang terjadi.
Tabib : Yang Mulia Ratu..
Ratu Yoon meringkuk sendirian, ia marah dan melarang semua mendekat. Ia mendengar suara orang masuk dan teriak marah, bukankah aku sudah melarang siapapun masuk?!
Raja masuk, bersama tabib istana dan Jo sanggung. Ratu menoleh ke arah Raja lalu membuang mukanya.
Raja mengulurkan tangan, minta kain perban ke perawat. Jo Sanggung mengambilkan kain perban dan menyerahkan ke tangan Raja. Tabib dan semua pelayan keluar meninggalkan mereka.
Raja jalan mendekat dan duduk di depan Ratu. Ratu membuang muka karena marah.
Raja akan membalut tangan Ratu. Ratu menolak. Raja menarik tangan Ratu Yoon dan membalut lukanya.
Ratu buka suara, anda pikir, hanya anda yang terluka karena cinta. Lalu bagaimana dengan cinta saya. Apa itu berarti hati saya tidak berarti? Yang Mulia adalah cinta pertama saya.
Ratu menangis. Kehilangan orang yang anda cintai membuat hati anda sakit. Yang Mulia seharusnya tahu itu lebih baik dari orang lain, jadi kenapa anda begitu kejam?
Pengemis yang mengemis tiap hari bahkan tidak mendekati penderitaan yang saya rasakan. (Kasihan juga Bo Kyung ini.)
Raja melunak dan memeluk Ratu. Ratu menangis tersedu-sedu. Raja berpikir dalam hati, ini terlalu sedih, aku, Ratu, kakak-ku dan anak itu..
Wol diarak di jalan, orang-orang melihatnya dan mengira Wol benar2 pezinah. Mereka marah dan mulai melempari Wol.
Ny. Heo jalan bersama pelayannya, ia melihat Wol sekilas. Ny. Heo terhenti, hatinya tiba2 menyadari sesuatu. Ny. Heo langsung berbalik dan berusaha mendekati Wol, Yeon Woo..Yeon Woo..
Wol merasakan sesuatu dan ia menoleh. Tapi sayang, Ny. Heo terjatuh karena dorongan orang2. Jadi Wol tidak melihat apa-apa.
Ny. Heo menangis, memanggil nama Yeon Woo. Pelayannya minta orang2 menyingkir, Nyonya..ada apa? Ny. Heo menangis di pelukan pelayan-nya.
Wol dibawa keluar dari gerbang kota. Tapi bukan ke Seohwalinseo. Petugas Kejaksaan bertemu dengan Pengawal Istana. Petugas Kejaksaan minta Wol ikut dengan Pengawal istana itu.
Wol melihat Penjaga Istana menyerahkan uang suap ke Petugas Kejaksaan. Wol protes, bukankah kita akan ke Seohwalinseo? Tunggu! kalian mau membawaku kemana?
Pengawal istana berkata Wol akan tahu setelah tiba disana. Wol marah, apa kau akan melanggar hukum?
Petugas itu berkata dibanding dengan hukum yang kau taati, ada hukum yang lebih berat lagi. Ikut aku.
Yang Myung-gun terkejut, ia mendapat laporan kalau kriminal yang akan dibuang itu tiba-tiba menghilang di tengah jalan.
Pelayannya membenarkan, ia sudah mengikuti perintah Yang Myung-gun untuk pergi ke Seohwalinseo dan menunggu, tapi ia mendengar kalau Wol hilang.
Yang Myung segera keluar rumah untuk mencari Wol. Kim Chae Woon sudah menunggunya di halaman.
Yang Myung : Apa yang kau lakukan disini? Woon tanya Yang Myung mau kemana.
Yang Myung : Aku tanya kenapa kau disini?
Woon : Bukankah anda tidak diijinkan untuk pergi, tolong kembali ke dalam.
Yang Myung tanya, Woon datang sebagai teman atau atas perintah Raja.
Yang Myung-gun mulai menghunus pedangnya. Akhir2 ini aku sering mendengar pedang ini memanggil, karena aku tidak diijinkan keluar maka aku takut kalau tanganku akan kehilangan kendali saat memegang pedang ini.
Woon : Pangeran.
Yang Myung : Setelah aku bertanding beberapa jurus denganmu, mungkin aku akan ingat ilmu pedangku, apa kau bersedia bertanding denganku.
Woon diam saja. Yang Myung tersenyum getir, benar..kau adalah Woon yang melindungi Yang Mulia. Kau tidak akan menghunus pedangmu tanpa perintah Kerajaan.
Woon : Dibandingkan dengan kebaikan yang palsu, kadang kebencian yang palsu lebih berbahaya. (Wow..Kim Chae Woon..kapan dia sepuitis ini? hehe)
Yang Myung : Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan menunggu perintah Kerajaan?
Keduanya bertempur beberapa jurus. Kim Chae Woon sempat berkata, berbahaya menghunus pedang dalam kemarahan. Lebih berbahaya lagi menghunus pedang demi cinta. (Contoh kasus : Bidam)
Yang Myung menyerang Woon. Woon menghunus pedangnya dan berhasil menjatuhkan pedang Yang Myung.
Woon : Anda marah kepada siapa?
Yang Myung menahan tangis, jika aku tahu jawabannya, aku tidak akan gila seperti ini.
Woon : Kenapa anda tidak bisa mengerti pemikiran Yang Mulia?
Yang Myung : Lalu mengapa kau tidak bisa mengerti perasaan seorang teman? Apa kau akan melaporkan aku?
Woon heran, apa maksud Yang Myung. Yang Myung menjelaskan, ia sudah menghunus pedang pada Woon yang bertanggung jawab atas keselamatan Raja..bukankah itu berarti penghianatan.
Woon : Hari ini disini, tidak ada Woon dan tidak ada majikan. Hanya..teman yang telah bersahabat selama bertahun-tahun.
Yang Myung-gun tampak sedikit terguncang. Wa..dibalik sikap Woon yang sedingin kayu, ternyata dia orang yang paling sensitif dan bisa menjadi jembatan diantara kakak-adik.
Wol dibawa masuk gerbang istana. Ia terkejut, bukankah tempat ini adalah istana? Lalu Menteri Na mendekat.
Flashback, Menteri Na memberi usul, untuk menenangkan roh dalam paviliun Bulan Tersembunyi, harus ada orang yang menjadi mediator roh. Jadi tubuh orang itu akan menerima roh yang resah itu. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh peramal dengan kemampuan yang tinggi.
Ini adalah sejenis pengorbanan. Membuat orang itu berbagi ruangan dengan roh dan agar roh itu masuk ke dalam tubuhnya.
Ibu Suri Tua heran, apa benar ada sesuatu seperti ini. Menteri Na membenarkan, memang ada. Menteri Na juga menambahkan, apalagi sebentar akan ada gerhana matahari dimana energi Yin akan meningkat, menggunakan peramal itu sebagai korban akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ibu Suri Tua : Jadi, tangisan dalam peviliun Bulan Tersembunyi juga akan lenyap?
Menteri Na mengiyakan, hanya resikonya, peramal yang menjadi mediator harus menyingkirkan rohnya sendiri dan menerima roh asing. Ini benar2 berbahaya. Jika hantunya terlalu kuat maka 9 dari 10 peramal, pasti jiwanya akan dimakan oleh roh itu. (menurutku bukan dimakan, tapi ditawan oleh roh. Jadi roh orang itu ada di bawah kekuasaan roh yang lebih kuat dan baru akan dilepaskan pada saat hari penghakiman kelak.)
Atau dia bisa kehilangan identitasnya. Paling buruk ia akan kehilangan nyawanya. Tidak ada peramal yang bersedia berkorban.
Ibu Suri Tua tahu orang yang tepat.
Wol dilempar masuk ke bekas kamarnya dulu. Menteri Na berkata kalau paviliun ini sudah ditinggalkan. Tidak peduli seberapa kuat kau teriak, tidak ada gunanya. Jangan menyia-nyiakan energimu. Lakukan saja tugasmu dengan patuh.
Aku akan kembali lagi besok.
Menteri Na cepat2 keluar. Ia dibantu anak buahnya menggembok pintu, menahannya dengan lemari kayu. Menteri Na juga menggembok tiap jendela. Wol benar2 terkurung di dalam kamar itu.
Wol berusaha keluar dengan menggedor dan mendorong pintu2 tapi usahanya sia-sia saja.
Menteri Na menghadap Ibu Suri Tua dan melaporkan tugasnya. Menteri Na berkata sudah memberi penjelasan singkat pada Wol untuk menenangkan roh dalam Paviliun Bulan Tersembunyi. Dia akan mengerti.
Ibu Suri Tua minta Na merahasiakan masalah ini, khususnya pada Yang Mulia Raja.
Menteri Na mengerti.
Ibu Suri Tua juga minta Wol dikembalikan ke Seohwalinseo jika kebetulan wol masih hidup. Karena kelak, ia mungkin masih akan berguna.
Wol masih kelihatan panik dan mencoba keluar. Lalu ia melihat sekeliling, ia melihat jimat dimana-mana. Dan jubah resmi Putri Mahkota di atas tempat tidur.
Wol ingat kata2 dua peramal wanita tentang roh penasaran Putri Mahkota yang kemungkinan besar merasa tidak adil. Wol melihat jubah Putri Mahkota dan tanya, apa roh yang harus kutenangkan adalah kekasih Raja?
Kepala Naegeumbu memerintah semua anggotanya untuk bersiap mengamankan upacara Gusik di aula Daejeon. Jika kalian menemukan orang yang masuk tanpa ijin, kalian harus segera...
Ia mencari Hong Kyu Tae, dasar ..dimana berandal itu.
Kepala Naegeumbu masuk ke ruang otopsi dan terperanjat waktu melihat Hong Kyu Tae sedang asyik memeluk mayat. Hei! Hong Kyu Tae. Dasar brengsek..apa yang kau lakukan? hei..apa kau sudah gila?
Hong sedang konsentrasi, apa seperti itu? Hyungnim. Kalau orang sudah meninggal, apa mungkin tetap mempertahankan suhu tubuhnya? Kalau mereka dipeluk dalam jangka waktu lama, apa suhu tubuhnya akan tetap bertahan.
Kepala Naegeumbu terkejut. Bagaimana bisa orang mati memiliki suhu badan seperti orang hidup? Jika..jika ada kasus seperti itu, maka..orang itu tidak mati.
Hong Kyu Tae : Orang itu tidak mati..
Hong segera menghadap Raja dan lapor kalau mantan Tabib keluarga Heo berkata kalau tidak menemukan sakit tertentu dan juga dia tidak mengerti kenapa Agassi mengalami kesulitan bernafas dan sakit di dadanya.
Catatan harian dari Sekretaris Kerajaan saat itu juga mencatat kalau alasan penyakit Putri Mahkota saat itu tidak jelas.
Raja : Jadi kemungkinan dia tidak meninggal karena sakit tapi karena pembunuhan.
Hong : Menurut tabib yang memeriksanya, tidak ada tanda-tanda racun atau pembunuhan. Ini bukan pembunuhan.
Raja : Apa tidak ada tanda yang lain yang lebih khusus?
Hong : Itu...dua jam setelah dia meninggal, mayatnya masih sangat hangat, ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang khusus.
Tabib menyatakan kalau saat itu nadinya tidak berdetak.
Hong janji akan menyelidikinya lebih lanjut. Hyung Sun masuk dan mengingatkan Raja soal upacara Gusik. Raja harus siap-siap.
Raja mengerti dan memberi pesan pada Hong untuk mengawasi gerak-gerik pejabat tinggi juga petugas istana. Lalu melaporkannya pada Raja. Hong Kyu Tae mengerti dan keluar.
Wol terbangun dan merasa ada seseorang di dekatnya. Ia duduk dan melihat Yeon Woo remaja. Wol terkejut, tapi ia memberanikan diri menyapa, anda datang.
Raja bersiap untuk upacara Gusik. Prof Astronomi menghadap dan lapor semua persiapan telah selesai.
Raja duduk di tengah lapangan dan melihat ke langit, ke arah matahari.
Wol memandang punggung Yeon Woo remaja, ia ingin tahu sebenarnya apa yang menyebabkan Yeon woo terus menerus menangis.
Wol : Apa mungkin karena anda merindukan Yang Mulia? atau mungkin banyak yang ingin anda katakan pada Yang Mulia?
Tolong katakan pada saya. Saya akan mendengarkan semua yang harus anda katakan. Saya akan tinggal bersama anda dan menangis bersama dengan anda. Apa sebenarnya alasannya?
Tolong katakan pada pelayan rendah anda.
Yeon Woo perlahan menoleh dan melihat ke arah Wol, lalu tersenyum lembut. Wol tertegun.
Wol terbangun, ternyata itu semua adalah mimpi.
wol tiba-tiba merasa sesak dan kesakitan. Ia tidak bisa bernafas, kejadian mistis yang menyerang Yeon woo saat remaja sekarang dialami lagi oleh Yeon Woo dewasa.
Raja melihat ke langit, matahari mulai tertutup oleh bulan.
Sementara Wol semakin kesakitan dan sesak nafas, ia merangkak ke arah pintu dan berusaha membuka pintu. Mirip malam ketika Yeon Woo dapat serangan gaib.
Suara Nok Young : Ketika lonceng kematian telah diperdengarkan, matahari dan bulan akan bertemu. Pernikahan yang sudah ditakdirkan, yang diceraikan oleh tangan manusia, akan diteguhkan oleh Langit. Setelah langit berubah, semuanya akan kembali ke posisinya semua.
Raja memikirkan kondisinya, penyakit dengan penyebab yang tidak diketahui. Pembunuhan tanpa jejak.
Wol berkeringat dingin dan ingat saat Nok Young duduk di kamarnya waktu ia sakit, Agassi..penyakit anda mematikan.
Wol bingung, Shinmu..
Lalu ia ingat saat ayahnya masuk kamar membangunkannya dan membawakan 'obat' untuknya. Saat ia 'meninggal' dan Tuan Heo memeluk tubuhnya sambil menangis. Semua kejadian saat Yeon Woo meninggal, sekarang Wol mengingatnya dengan jelas.
Wol duduk dan menangis putus asa. Aboji...Eomeoni..ia ingat semua! . Lalu saat Raja bertanya, apa kau pernah bertemu denganku beberapa waktu lalu? Lalu ia ingat PM Hwon. Saat keduanya bertemu pertama kali dengan payung merah itu.
Raja tanya, apa kau benar2 tidak mengenalku? coba keluarkan lagi semua memorimu. Wol ingat saat bertemu dengan PM Hwon dan Hwon tanya apa kau mengenaliku? Wol menangis.
Saat PM Hwon menemuinya terakhir kali, tidak masalah selama aku mengenalimu.
Lalu saat Raja berkata : tolong katakan pada anak itu, kalau aku sangat menyukainya.
Wol menangis keras dan memukuli dadanya. Ia teriak dan memukul lantai. Wol sekarang ingat kalau dia adalah Heo Yeon Woo dan semua yang terjadi padanya. Ia marah, sedih, dan menyesal sekaligus.
Di tengah gerhana matahari. Raja tiba2 sadar, jika itu ilmu sihir hitam maka semuanya mungkin saja terjadi.
Nok Young mengunjungi kuburan A Ri, ia membersihkan rumput liar dan daun2an di atas kuburan itu.
Nok Young : Selubung sudah dibuka. Setelah hari ini, mereka akan menghadapi kesukaran lain. Aku mohon padamu untuk melindungi mereka.
Raja masuk ke kamarnya dan segera memerintah Hyung sun untuk memanggil Nok Young diam-diam. Hyung sun terkejut, Apa? mengapa anda ingin bertemu Seongsucheong Gukmu?
Raja kesal, kenapa masih berdiri saja? Cepat bawa dia kesini!
Raja berpikir, apa ilmu gaib bisa digunakan untuk membunuh. Gukmu Jang yang terkenal memiliki ilmu terbaik di Joseon pasti bisa memberiku jawaban.
Menteri Na jalan ke Paviliun Bulan Tersembunyi bersama 3 pengawal. Ia mengajak Kapten untuk masuk ke dalam, melihat apa Wol masih hidup atau sudah mati.
Kalau sudah mati, keluarkan lewat pintu pemakaman, jangan biarkan orang lain melihatnya.
Keduanya masuk dan perlahan membuka pintu. Keduanya tampak ketakutan saat melihat Wol.
Wol duduk bersila dengan kepala menunduk.
Menteri Na mendorong Kapten untuk memastikan, Wol masih hidup atau sudah mati.
Kapten sebenarnya takut, tapi ia tidak punya pilihan. Ia jalan mendekat dan menyentuh bahu Wol.
Wol membuka matanya dan perlahan mengangkat kepalanya.
Menteri Na : Jadi..Heo Yeon Woo...apakah dia sudah ditenangkan?
Wol : Ya. Gadis itu ..tidak akan pernah menangis lagi.
The Moon [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment