A Pure Paki Theme

Friday, May 10, 2013

Jang Ok Jung episode 10

Share it Please
Ok Jung masih berada di depan gerbang istana saat pintu gerbang tiba-tiba terbuka dan para dayang keluar dengan posisi menghormat.
Ok Jung berdiri dan mendengar seruan : Buka jalan..! Ratu baru telah tiba...!

Ok Jung melihat Inhyeon ditandu masuk istana dengan prosesi Ratu. Ok Jung tidak langsung menghormat tapi justru berdiri dan menatap Inhyeon dengan tajam. Inhyeon hanya melirik dingin ke arah Ok Jung.

Petugas mendorong Ok Jung karena menghalangi jalan. Ok Jung terjatuh. Ia menatap Inhyeon dengan marah.
Iring-iringan Inhyeon jalan melewati Ok Jung. Inhyeon tidak melihat ke arah Ok Jung lagi sampai ia masuk istana.
Bangsawan Jo Sa Seok sekarang mendengar hubungan istimewa antara Ok Jung dan Raja dari P. Dong Pyeong. P. Dong Pyeong minta Ibu Suri Agung Jo melindungi Ok Jung. Ibu Suri Agung Jo merasa saat ini kekuasaan Ibu Suri Myeongseong sangat besar, apalagi ada partai Seoin yang mendukungnya.

Bangsawan Jo memohon agar Ibu Suri Jo tidak menyerah, Ok Jung mungkin satu-satunya harapan bagi partai Namin untuk bertahan.
P. Dong Pyeong : Mungkin masih ada jalan.

Ibu Suri Myeongseong menyambut Lady Inhyeon dan menganggapnya sebagai Ratu resmi. Dayang Joo berkata perjalanan mereka kurang menyenangkan karena Dayang Jang ada di depan gerbang istana. Ibu Suri Myeongseong menenangkan Inhyeon, perempuan bernama Jang itu sudah berakhir sekarang.

Ibu Suri berkata ia sengaja mengusir Jang karena begitu seorang gungnyeo sudah keluar dari istana, siapa yang bisa menjamin kesuciannya? Itulah mengapa Jang tidak boleh melayani Yang Mulia Raja. Kecuali ia menerima perlindungan dari keluarga Raja, dia tidak akan pernah bisa kembali.

Tiba-tiba terdengar suara P. Dong Pyeong, Ya..dia akan menerima perlindungan dari keluarga Raja. Ibu Suri terkejut, P. Dong Pyeong! Siapa anggota keluarga Raja yang akan menerima pelayan rendahan seperti itu?
P. Dong Pyeong membungkuk : Saya. Saya, Dong Pyeong-gun Yi Hang dari keluarga Raja akan melindungi kekasih Yang Mulia Raja, Jang Ok Jung. Sampai Yang Mulia sadar.

Ibu Suri tertawa histeris, kenapa anda mau repot-repot melindungi wanita murahan itu?

P. Dong Pyeong : Yang Mulia sudah memberikan perintah kepada saya. Kalau terjadi sesuatu padanya, Yang Mulia ingin saya melindungi Jang Nain. Jadi, Jang Nain akan kembali ke istana tanpa ternoda dibawah perlindungan saya. Saya akan mengantar Nain Jang sekarang. Permisi.


P. Dong Pyeong pergi. Ibu Suri dan Inhyeon jelas kelihatan cemas. P. Dong Pyeong menemui Ok Jung.
Pertanyaan pertama dari Ok Jung adalah, Bagaimana kondisi Yang Mulia? Apa dia masih belum sadar? Ok Jung jelas kelihatan panik dan cemas.


P. Dong Pyeong menghela nafas dan mengajak Ok Jung pulang ke rumahnya. Keluarga Raja P. Dong Pyeong Yi Hang akan melindungi Jang Nain sampai Yang Mulia Raja memanggilmu kembali.
Ok Jung menangis dan berterima kasih pada P. Dong Pyeong.

Inhyeon diantar masuk ke kamar Sukjong dan mulai merawat Sukjong yang masih pingsan.

Ny. Yoon dan Hee Jae menunggu Ok Jung dengan gelisah di kediaman P. Dong Pyeong. Ok Jung dan P. Dong Pyeong tiba. Ibu Ok Jung langsung memeluk putrinya sambil menangis. Anakku sayang..apa yang kau lakukan sampai diusir dari istana?
Ok Jung menangis, ia tidak berdaya dan mencintai Yang Mulia Raja. Ok Jung ingin memasukkan Yang Mulia di dalam hatinya.

Ny. Yoon melepas pelukannya, memasukkan Yang Mulia Raja ke dalam hatimu? tidak..tidak boleh. Kau tidak boleh memasukkan Yang Mulia dalam hatimu. Oh anakku yang malang..bagaimana hidupmu nanti? Ny. Yoon memeluk Ok Jung sambil menangis.

Jang Hee Jae marah. Ia membanting pisaunya di depan pamannya. Katakan paman, siapa yang sudah membuat Ok Jung seperti ini. Jang Hyeon menanggapi emosi Hee Jae dengan santai, untuk apa kau bawa pisau seperti itu. Hee Jae akan membawa adiknya ke Qing kalau tahu bahwa akhirnya akan seperti ini.

Jang Hyeon merasa ini sudah mendekati ke tujuan mereka karena ternyata Ok Jung dan Yang Mulia Raja saling mencintai, mereka tidak perlu susah payah. Kalau Hee Jae kesal, pergi saja ke cenayang untuk mengirim guna-guna ke Ibu Suri Myeongseong. Jang Hyeon ketawa.

Ibu Suri mendengar nasihat cenayangnya untuk mengadakan ritual pengusiran roh. Cenayang itu berkata syaratnya, Ibu Suri harus berendam dalam air es dan hanya mengenakan selembar baju saja.
Dayang Hong langsung protes, tidak bisa Yang Mulia, di cuaca seperti ini, anda tidak boleh melakukannya.

Ibu Suri Myeongseong sudah bertekad, putranya terbaring tidak berdaya. Sebagai Ibu paling tidak ia harus melakukan sesuatu.
Menteri Min dan Kim menahan rombongan Ibu Suri yang akan pergi ke lokasi ritual. Menteri Min tidak percaya, Ibu Suri akan mengadakan ritual di istana yang tenang ini. Jika Yang Mulia melakukannya, ini akan menggoncangkan dasar negara kita. Joseon adalah negara yang menganut faham Kong Hu Chu.
Ibu Suri bertekad melakukannya, Yang Mulia Raja terbaring pingsan, dan aku tidak banyak melakukan apa-apa. Paling tidak hanya ini yang bisa kulakukan.

Menteri Min masih mencegahnya, melakukan ritual pun tidak akan membuat Yang Mulia Raja sadar. Ibu Suri marah, apa Menteri Min menyumpahi Raja agar tidak pernah sadar lagi? Menteri Min minta maaf, tapi bukan itu maksudnya, ia ingin para tabib saja yang melakukan usaha dengan lebih keras lagi.
Ibu Suri sudah tidak bisa dicegah, ia sudah melakukan semua keinginan Menteri Min, paling tidak kali ini ia ingin melakukan keinginannya sendiri. Ibu Suri pergi.

Menteri Min kesal dan ingin mengajukan petisi tapi Kim Man Gi (asli, aku sering salah ngetik nama satu menteri ini, jadi siapa coba? siapa lagi..Kim Nam Gil wkk) mencegahnya, biarkan saja. Bagaimana kalau kita lepaskan saja, hanya sekali ini saja.


Ibu Suri Myeongseong benar-benar mengikuti ritual yang diadakan cenayang wanitanya. Setelah berdoa pada roh-roh, cenayang itu mulai kerasukan dan berjalan mengelilingi altar diikuti Ibu Suri.
Ritual berikutnya, Ibu Suri harus berendam dalam bak air dingin dengan baju tipis di tengah udara malam yang dingin. Gila memang.

Inhyeon lari menemui Ibu Suri. Inhyeon mohon Ibu Suri menghentikan ritual ini, udaranya sangat dingin, biar dia saja yang menjalaninya. Ibu Suri menolak, ini adalah karmanya dan hanya dia yang harus melakukannya.

Inhyeon juga ingin melakukan ritual itu tapi Ibu Suri mencegahnya, kalau terjadi sesuatu dengan dirinya, Inhyeon sebagai Ratu baru harus menjaga Yang Mulia Raja. Inhyeon mengalah dan menahan kesedihannya.

Ibu Suri naik ke tangga dan masuk ke kolam besar. Ibu Suri duduk di tengah kolam, lalu para dayang memasukkan es ke dalam kolam. Ibu Suri menggigil kedinginan. Hong Sanggung harus menuang air dingin ke atas kepala Ibu Suri, ia gemetaran karena tidak tega melihat pengorbanan Ibu Suri.


Tabib istana terus memberikan perawatan akupuntur untuk Sukjong. Sukjong bermimpi masa remajanya saat bertemu Ok Jung.
Saat itu, Yi Sun janji ada cara untuk keluar dan mengubah nasib Ok Jung, cara untuk keluar dari kelas bawah, menikahlah denganku, kau bisa menjadi istriku. Aku akan menjadi bajumu. Aku akan menutupimu.

Sukjong sadar. Ia membuka matanya dan mendengar suara seorang wanita memanggilnya, Yang Mulia..apa anda sudah sadar? Sukjong melihat bayangan Ok Jung. Ia mengira itu benar-benar Ok Jung. Sukjong memanggilnya, Ok Jung-ah..
Tapi saat matanya sudah lebih jelas, wanita di sampingnya ternyata adalah Min Inhyeon. Sukjong tampak bingung, matanya mencari Ok Jung. Bisa dibayangkan perasaan Inhyeon menjadi orang yang tidak diinginkan. (Lagian, kalau dipikir maksain banget memang ya pernikahan politik ini.)


Ibu Suri masuk dibantu oleh dayang Hong, Ibu Suri kelihatan pucat tapi sangat lega melihat bahwa putranya sudah sadar.
Ibu Suri duduk dan menggenggam tangan Sukjong, doaku tidak sia-sia. Ibu Suri batuk. Sukjong tampak cemas, Ibunda..apa Ibunda sakit?

Ibu Suri berkata ia hanya bahagia melihat Raja sadar kembali. Ibu hanya punya satu keinginan lagi. Ibu Suri menarik tangan Inhyeon dan meletakkannya di atas tangan Sukjong.


Reaksi pertama Sukjong adalah berusaha menarik tangannya, tapi Ibu Suri menahannya. Yang Mulia, tolong sambut Ratu baru kita. Ini permintaan Ibunda yang terakhir. Sukjong kesal sekali tapi ia diam saja.

Paginya, Sukjong menghadiri sidang dewan istana. Ia berkata hampir saja masuk ke gerbang akhirat dan rasanya senang kembali lalu melihat mereka lagi. Sukjong tanya apa agenda rapat hari ini.
Para Menteri punya satu agenda tunggal, yaitu segera mengadakan Pernikahan Kerajaan dan mengangkat Ratu baru.

Menteri Kim Man Gi memohon agar Raja tidak membuatnya menjadi orang yang bersalah terus. Kim Man Gi memohon, tolong lupakan putri saya yang tidak beruntung itu dan segera mengangkat Ratu baru.
Sukjong tampak kesal, ia berpikir Kim Man Gi telah kembali dan tidak bisa melepaskan akarnya sebagai orang partai Seoin.

Ibu Suri Agung Jo berusaha menemui Raja, tapi Raja tidak ada di tempat karena sedang jalan-jalan bersama Kasim Yang. Ibu Suri Agung Jo tampak kecewa. Lalu Ibu Suri Myeongseong datang, ia tanya apa yang akan dikatakan Ibu Suri Jo pada Raja.
Ibu Suri Agung Jo hanya ingin mengucapkan selamat karena Raja sudah sadar lagi.
Ibu Suri Myeongseong tahu, Ibu Suri Jo pasti ingin mengatakan soal Ok Jung. Ibu Suri Agung Jo yakin Raja pasti ingin tahu dimana Ok Jung, karena Raja mencintai wanita itu sampai Raja bersedia menyelamatkannya.

Ibu Suri Myeongseong marah, siapa yang menyelamatkan siapa? Itu cuma kecelakaan. Ibu Suri Myeongseong melarang Ibu Suri Jo keluar masuk seenaknya ke dalam kediaman Raja, tapi itu tidak berlaku untuk Ibu Suri Myeongseong, karena Raja adalah putranya.
Mana ada ibu yang tidak boleh masuk ke kamar putranya sendiri? Ibu Suri Jo murka dan berkata Ibu Suri Myeongseong tidak bisa menghalangi takdir diantara mereka. Ok Jung dan Raja sudah ditakdirkan untuk bersama, takdir tidak bisa datang dari depan, tapi takdir akan masuk lewat pintu belakang.

Ibu Suri Myeongseong teriak dan menyuruh para dayang mengantar Ibu Suri Agung Jo pergi. Ibu Suri Agung Jo merasa pusing tapi tidak mau disentuh dan jalan sendiri.

Ibu Suri Myeongseong memerintah semua staf Raja untuk merahasiakan masalah Ok Jung. Tiba-tiba Ibu Suri Myeongseong batuk-batuk dan muntah darah.
Sukjong jalan-jalan ke tempat ia biasa bertemu Ok Jung, lalu ingat masa remaja mereka. Sukjong mulai mengerti kalau gadis remaja yang ia temui waktu itu adalah Ok Jung. Sukjong tersenyum, itu sebabnya wajahnya tampak familiar.

Kasim Yang datang. Sukjong mengira itu Ok Jung, Ok Jung-ah..?

Kasim Yang membungkuk dan minta maaf, mereka berkata Ok Jung sudah pergi ke Qing. Setelah kejadian itu, Ok Jung ketakutan dan minta ijin pergi ke Qing.
Sukjong terpukul, dia tidak ada di Joseon lagi?

P. Dong Pyeong masuk ke paviliun tamu dan menemui Ok Jung. Ok Jung ingin tahu, apa ada kabar dari istana.
P. Dong Pyeong membenarkan, Raja sudah sadar.

Ok Jung menangis lega dan bahagia. Syukurlah..
Ekspresi Ok Jung ini membuat hati P. Dong Pyeong hancur. Ok Jung ingin menemui Sukjong tapi P. Dong Pyeong menahannya.

Ok Jung tidak bisa ke istana. Ibu Suri Myeongseong pasti akan mencegahnya. Ok Jung hanya ingin menemui Raja karena Raja tidak peduli meskipun ia dari Namin dan orang rendahan.

P. Dong Pyeong berkata Ibu Suri Myeongseong berasal dari partai Seoin yang pasti akan menentang Ok Jung. Ok Jung berkata ia tidak berasal dari partai Namin.

P. Dong Pyeong : Tapi Ibu Suri Agung Jo dan Bangsawan Jo Sa Seok berasal dari partai Namin. Apa kau tahu orang seperti apa Raja itu? Dia orang yang paling kusayangi tapi juga orang yang paling menakutkan bagiku. Dia tidak akan bisa mencintai wanita dengan tulus. Selalu ada hembusan angin beraroma darah di sekitarnya.
Bahkan saat ini, Raja sedang bersiap mengadakan upacara Pernikahan Kerajaan.

Ok Jung terkejut : Pernikahan Kerajaan?

 P. Dong Pyeong memegang lengan Ok Jung, bagaimana kalau kau pergi ke Qing saja bersamaku?

Ok Jung tidak mau. Ok Jung tidak peduli dengan semua itu. Tidak ada yang ia inginkan di Qing. P. Dong Pyeong membungkuk dan tanya apa yang diinginkan Ok Jung.
Ok Jung : Saya hanya menginginkan Yang Mulia Raja.
P. Dong Pyeong terpukul dan melepaskan lengan Ok Jung.

Sukjong dibantu para dayang mengenakan busana resmi untuk pernikahan kerajaan. Dayang istana membacakan urut-urutan ritualnya.
Sukjong kesal, aku sudah tahu. Aku sudah pernah melakukannya jadi tidak perlu diingatkan. Dayang minta maaf.

Inhyeon juga mulai mengenakan busana resminya, wonsam buatan Ok Jung. Para pelayan memuji kecantikan Inhyeon, anda cantik sekali Agassi, oh maaf..Jungjeon Mama.
Inhyeon berkata ia belum mengadakan upacara pernikahan kerajaan, jadi jangan memanggilnya seperti itu.

Ok Jung duduk di kamarnya dan memikirkan Sukjong. Ia ingat semua janji Sukjong kepadanya. Ok Jung akhirnya membuat keputusan.
Ok Jung keluar menemui P. Dong Pyeong yang sedang memainkan gayageum. Ok Jung berkata ia bersedia pergi ke Qing bersama P. Dong Pyeong.

P. Dong Pyeong terkejut. Ok Jung-ah..
Tapi Ok Jung punya satu permintaan. Ia ingin bertemu Sukjong sekali saja. Tolong katakan pada Yang Mulia tentang keberadaan saya, dan kalau saat itu Yang Mulia tetap tidak mau menemui saya, saya akan pergi ke Qing bersama anda tanpa penyesalan.

P. Dong Pyeong sakit hati, kau tidak memikirkan diriku sama sekali. Bagaimana aku selalu memandang kepadamu selama ini, seperti apa perasaanku padamu.
Ok Jung terkejut, P. Dong Pyeong..
P. Dong Pyeong menahan tangisnya. Ia mendorong gayageum dengan marah lalu pergi.


P. Dong Pyeong jalan masuk ke istana. Tapi pengawal istana melarangnya masuk atas perintah Ibu Suri Myeongseong. P. Dong Pyeong memerintah mereka minggir. Tapi mereka tidak mau memberi jalan.
P. Dong Pyeong menarik pedang kapten dan mengarahkannya ke leher pengawal itu. Kau harus membunuhku dulu. Tapi kau tahu apa yang akan terjadi pada orang yang melukai keluarga Raja, ya kan?

Pengawal mundur dan P. Dong Pyeong jalan masuk. Ia langsung menerobos ke kamar Sukjong.

Sukjong heran tapi senang, Paman? kukira kau sudah pergi ke Qing.
P. Dong Pyeong membungkuk, ada yang harus saya katakan tapi apa bisa mereka keluar dulu, Yang Mulia?

Sukjong bisa merasakan nada bicara pamannya yang serius. Ia memerintah Kasim Yang dan para dayang keluar. Mereka mengingatkan kalau Raja harus segera melakukan ritual, tapi Sukjong berkeras minta semua keluar.

P. Dong Pyeong tanya apa bagi Raja seorang wanita itu tetaplah alat dalam politik. Sukjong membenarkan, ia tidak berubah, memang seperti itu. Tapi ada satu pengecualian di dunia ini.
P. Dong Pyeong : Apa Yang Mulia bisa melepaskan takhta demi seorang wanita itu?

Sukjong : Aku tidak pernah menganggap takhta itu ada sejak awal.

P. Dong Pyeong akhirnya mengatakan kalau Ok Jung ada di kediamannya. Sukjong terkejut, Ok Jung..bagaimana Ok Jung bisa ada di kediamanmu?
P. Dong Pyeong : Setelah diusir oleh Ibu Suri, bisa tersebar rumor tentang Jang Nain kalau ia tinggal di kediaman biasa..jadi saya melindunginya sebagai keluarga anda. Apa yang akan anda lakukan sekarang. Tolong berikan jawaban pada saya.

Jawaban Sukjong adalah...jalan keluar sambil melepas jubah kebesarannya/gujangbok. Sukjong keluar kamar dan teriak memanggil Kepala Pengawal Istana, Hyeon Moo.

Sukjong memerintah Hyeon Moo menyiapkan kuda dan mengikutinya. Keduanya pergi ke kediaman P. Dong Pyeong. Sukjong ingat janjinya kepada Ok Jung. Jang Ok Jung...kau ada di kediaman P. Dong Pyeong?
P. Dong Pyeong memandangi jubah Sukjong yang dibuang begitu saja di lantai. P. Dong Pyeong merasa sedih, Ok Jung..aku mengirimmu ke tempat dimana aku tidak bisa melindungimu lagi.
Ibu Suri Myeongseong syok saat mendengar laporan dari Dayang Hong, kalau Raja pergi sebelum mengadakan ritual pernikahan. Ini sama sekali tidak masuk akal. Yang Mulia Raja pergi kemana?
Dayang Hong berkata Raja pergi setelah bertemu P. Dong Pyeong. Ibu Suri terkejut, bukankah P. Dong Pyeong sudah dilarang masuk istana, apa Raja pergi ke kediaman P. Dong Pyeong untuk menemui perempuan bernama Jang itu?
Ibu Suri marah sekali dan batuk-batuk, lalu jatuh pingsan karena marah.

Inhyeon masih bersiap, ia kelihatan bahagia sekali. Salah seorang pelayan masuk dan tampak panik, Nona..ada masalah. Inhyeon merasa ini soal pembawa pesan dari istana untuk acara ritual. Pelayannya berkata Raja bahkan belum memerintah pemberi pesan itu untuk pergi. Sekarang Raja menghilang.
Inhyeon syok, Raja menghilang? Apa maksudnya, aku ingin bertemu ayahku.

Menteri Min masuk ke kamar putrinya dengan wajah keruh. Ia berkata untuk saat ini sepertinya mereka harus menunda upacara ritual dan menunggu berita lagi dari istana.

Inhyeon : Tidak, kita harus melaksanakan ritual hari ini apapun yang terjadi. Ini adalah pernikahan kerajaan.

Menteri Min diam saja, ia berkata dalam hati, Yang Mulia...saya akan pastikan anda membayar untuk penghinaan hari ini.
Sukjong dan Hyeon Moo tiba di kediaman P. Dong Pyeong dan melihat Ok Jung berdiri di teras depan menunggunya. Keduanya tampak lega dan saling menatap penuh kerinduan.

Ok Jung dalam hati : Saya sudah bertekad untuk melupakan Yang Mulia. Tapi memikirkan tidak bisa memasukkan Yang Mulia di dalam hati saya..membuat saya takut.

Sukjong menghabiskan malamnya bersama Ok Jung.
Sementara Inhyeon duduk di kamarnya, masih mengenakan Wonsam lengkap dengan semua asesorisnya.
Inhyeon menangis karena merasa terhina dan sedih. Inhyeon tahu Sukjong tidak pernah mencintainya tapi ia juga sepertinya tidak mengira kalau ia akan diperlakukan sejauh ini. Ditinggal calon pengantin pria di hari pernikahan mereka.

Sukjong mengatur rambut Ok Jung dan membentuknya menjadi sanggul lalu menyelipkan asesoris di rambut Ok Jung. Ia memeluk Ok Jung dari belakang. Kau cantik sekali, itu sebabnya aku selalu memikirkanmu.
Ok Jung ketawa, anda bisa bercanda seperti itu juga?
Sukjong : Aku banyak membuat kebodohan, bercanda seperti ini bukan apa-apa.

Sukjong ingin mengeluarkan keputusan untuk mengangkat Ok Jung sebagai selirnya. Ok Jung terkejut, anda akan melakukan itu?

Sukjong : Aku akan melakukannya dan akan membangun kediaman khusus untuk kita. Kita akan membesarkan anak-anak disana.
Sukjong ketawa sendiri. Tapi wajah Ok Jung tidak begitu gembira. Sukjong tanya apa ada yang mengganggu pikiran Ok Jung.

Ok Jung tidak ingin seperti itu, karena itu akan menyusahkan Sukjong. Pernikahan Kerajaan baru saja diumumkan, keputusan Raja akan membuat keributan. Apalagi ia berasal dari kelas rendahan.
Sukjong : Wanita milik Raja adalah wanita milik Raja, siapa yang berani menyinggung masalah status sosial?
Ok Jung tidak perlu ditunjuk sebagai pendamping secara resmi, asal ia bisa bersama Sukjong, Ok Jung sudah puas.

Sukjong janji akan mengirim orang untuk menemui Ok Jung, kembalilah ke istana. Ok Jung memeluk Sukjong. (Ah In senyum lagi disini, tapi kenapa seperti nyengir wkk..)

Sukjong tanya apa Ok Jung ingat ada seorang bangsawan remaja yang ingin menjadikan Ok Jung sebagai istrinya. Ok Jung tidak ingat.

Hyeon Moo memanggil Raja, maaf Yang Mulia, Ibu Suri dalam kondisi kritis. Kita harus segera kembali ke istana.
Menteri Min meminta seseorang untuk melenyapkan Ok Jung. Pria itu sedikit ragu, kalau itu adalah wanita di kediaman P. Dong Pyeong..
Menteri Min marah, lakukan saja sesuai perintahku! Pria itu mengerti dan akan melakukannya dengan diam-diam.

Seorang gisaeng mendengar percakapan mereka dan lapor pada Jang Hyeon.
Jang Hyeon : Apa itu yang kau dengar?

Gisaeng itu membenarkan, ia juga mengeluh soal larangan alkohol itu, gibangnya jadi sepi. Oh ya, wanita di kediaman P. Dong Pyeong itu kan keponakan Tuan, bukankah Tuan harus melakukan sesuatu? Jang Hyeon hanya tersenyum. 
Sukjong menemui Ibu Suri Myeongseong. Ibunda kenapa Ibunda bisa sakit? Dayang Hong menjelaskan, Ibu Suri baru saja melewati masa kritisnya.
Sukjong merasa lega. Ibu Suri tanya apa Sukjong menemui Ok Jung. Sukjong membenarkan dan ia berkata akan mempertimbangkan Ok Jung sebagai selirnya.
Ibu Suri menolaknya, aku tidak akan bisa menerimanya. Sukjong tidak mengerti bukankah Raja boleh memiliki selir. Lalu kenapa Jang Nain tidak boleh ?
Ibu Suri berkata karena Jang berasal dari kalangan rendahan dan dari partai Namin. Mereka pasti sengaja mendorongnya untuk merayumu. Sukjong jelas tidak terpengaruh dengan ini.

Sukjong marah, apa itu sebabnya maka Ibunda mengusir Jang Nain dari istana dan berkata kalau ia lari ke Qing padahal ia ada di kediaman P. Dong Pyeong?
Ibu Suri melakukan itu karena merasa putus asa, kalau Yang Mulia membawa masuk wanita murahan itu, itu akan menggoncangkan negara. Lagipula, ia merayu Yang Mulia dengan bantuan partai Namin, ini akan membawa angin beraroma darah di istana.

Sukjong kesal, Jang Nain tidak pernah merayunya, ia yang jatuh cinta pada Ok Jung. Ibu bicara soal angin beraroma darah hanya karena seorang gungnyeo yang bahkan belum ditunjuk sebagai selir resmi?
Ibu Suri tidak percaya, putranya berani memihak Ok Jung di depannya. Apa alasan saya sakit sekarang ini? Saya menyelamatkan nyawa anda, bagaimana Yang Mulia bisa melakukan ini kepada Ibu? Dia tidak akan bisa kembali ke istana ini, tidak sampai tanah menutupi mata saya!
Sukjong hanya menghela nafas.

Ok Jung mendapat kunjungan dari Dayang Joo, dayang yang dulu pernah melayani mendiang Ratu Ingyeong.
Dayang Joo menanyakan kabar Ok Jung dan berkata ada pesan rahasia dari Yang Mulia Raja. Yang Mulia ingin bertemu Ok Jung secara diam-diam, dayang Joo minta Ok Jung bersiap dan mengikutinya.

Ok Jung ingat janji Sukjong yang akan mengirim orang menemuinya. Apalagi ini Dayang Joo, yang pernah melayani Ratu Ingyeong. Ok Jung percaya dan pergi bersama Dayang Joo.

Dayang Joo membawa Ok Jung ke sebuah jalan sepi dekat gudang. Ok Jung heran kenapa mereka pergi ke tempat seperti ini. Tiba-tiba ada tiga orang pembunuh menyergap Ok Jung dan memaksanya masuk ke dalam gudang.

Ternyata di dalam sudah ada Menteri Min. Ok Jung bingung, siapa anda?

Menteri Min mengamati Ok Jung dan ia berkata, wajah Ok Jung memang mirip dengan gungnyeo yang menggantung diri setelah terlibat insiden dengan P. Boksun.
Ok Jung terkejut, siapa Tuan. Bagaimana anda bisa mengenal Hong Joo? Dan kenapa anda menyeret wanita rendahan seperti saya kesini?

Menteri Min senang karena Ok Jung tahu posisinya, tapi beraninya kau mendekati dan merayu Yang Mulia Raja? Kau orang paling rendah dari kelasmu, beraninya kau menginginkan posisi yang bukan hakmu!
Ok Jung tersinggung, wanita rendahan juga memiliki perasaan, Tuan.
Menteri Min tetap berkata Ok Jung tidak tahu posisinya, apa kau tahu harga budak? Harganya lebih murah daripada harga seekor kuda!


Ok Jung murka dan berdiri, seorang pembunuh ingin menahannya tapi Ok Jung mengibaskan tangan pria itu. Saya mungkin sudah diusir dari istana, tapi tetap saja saya adalah wanita milik Yang Mulia Raja.
Jika anda memperlakukan wanita milik Raja seperti ini, itu sama saja dengan penghianatan!

Menteri Min tidak peduli, baginya hanya Ratu yang bisa dianggap sebagai wanita milik Raja. Kau memang kasar sekali. Menteri Min memberi Ok Jung satu pilihan, kalau Ok Jung bersedia pergi ke Qing dan meninggalkan semuanya, maka ia akan membiarkan Ok Jung hidup.
Ok Jung menolaknya, Yang Mulia Raja sudah berjanji tidak akan pernah melepaskan tangan saya. Jadi saya tidak bisa melanggar janji itu lebih dahulu.

Menteri Min murka, janji? menggunakan janji itu sebagai alasan, kau sudah menghisap darah berharga bangsawan bagaikan lintah, aku tahu persis. Aku sudah memberimu kesempatan, tapi kalau kau berkeras dan tidak mau menyelamatkan nyawamu, lebih baik kau menghilang saja bagaikan asap.
Menteri Min memerintah anak buahnya mengurung Ok Jung di dalam gudang lalu membakarnya.

Ok Jung teriak-teriak, daegam tolong keluarkan saya! keluarkan saya! Anak buah Min memasukkan obor dari seluruh penjuru jendela gudang dan membakar Ok Jung hidup-hidup.
Ok Jung ketakutan dan teringat lagi peristiwa kebakaran yang pernah ia alami saat masih remaja yang menewaskan gurunya. Ok Jung ketakutan.

Ok Jung terjatuh, ia pingsan. Ok Jung ingat saat ia menunggu bangsawan muda yang berjanji akan mengubah nasibnya. Jadilah istriku dan kau tidak akan ada di kelas rendahan lagi. Ok Jung akhirnya mengerti kalau bangsawan remaja yang berjanji padanya waktu itu adalah Yang Mulia Raja.

Jang Hyeon sudah tahu ini dan minta Kwang San segera menyelamatkan Ok Jung sebelum terlambat.
Kwang San menerjang gudang dengan beberapa orang dan menemukan Ok Jung, Nona! Mereka segera menyelamatkan Ok Jung.

P. Dong Pyeong panik karena tidak menemukan Ok Jung di kediamannya. Seorang pelayannya berkata Ok Jung pergi bersama seorang gungnyeo.

Ibu Suri Jo murka saat mendengar Ok Jung menghilang. Jo Sa Seok sudah menyebar orang untuk mencari Ok Jung. Ibu Suri Jo menduga ini pasti perbuatan Ibu Suri Myeongseong atau partai Seoin.
Kita harus menemukan Ok Jung, karena dia satu-satunya jembatan antara partai Namin dan Raja.
Jo Sa Seok yakin Ok Jung pasti akan kembali dalam keadaan hidup.

Sukjong terkejut saat mendengar berita Ok Jung menghilang, aku mengirim seseorang? P. Dong Pyeong membenarkan, katanya seorang gungnyeo dari istana mengajak Ok Jung pergi.
Sukjong marah, kalau seorang gungnyeo dari istana, itu pasti perbuatan ibuku! Sukjong segera pergi menemui ibunya. P. Dong Pyeong tahu Ok Jung pasti akan menderita kalau tinggal di istana kelak.

Ibu Suri Myeongseong menerima kunjungan Inhyeon. Ibu Suri menggenggam tangan Inhyeon, kau pasti sangat terluka karena acara ritual itu. Aku akan mencari hari lain yang sesuai, jadi jangan terlalu dipikirkan.
Inhyeon mengerti, takdir adalah sesuatu yang akan datang, jadi saya akan menunggu dengan sabar. Ibu Suri menghela nafas kenapa putraku tidak menyadari gadis bijaksana ini?

Pintu kamar Ibu Suri terbuka dan Sukjong jalan masuk. Inhyeon langsung berdiri untuk menghormat. Sukjong sama sekali tidak menggubrisnya, bahkan mungkin tidak sadar kalau ada Inhyeon di kamar itu.
Sukjong marah pada Ibu Suri, apa yang Ibu lakukan kepada Ok Jung?

Ibu Suri tidak percaya ini, kenapa Yang Mulia menanyakan wanita bernama Jang itu kepada saya? Bukankah anda yang menyembunyikannya entah dimana?
Sukjong : Dia mengikuti seorang gungnyeo dari istana, siapa lagi yang melakukan ini kalau bukan Ibunda?

Ibu Suri sakit hati, apa sekarang anda meragukan ibu? Curiga kalau Ibu akan melukai wanita bernama Jang itu? astaga.
Sukjong berkata dengan keras, tidak peduli seperti apa Ibunya dan Partai Seoin menentang Ok Jung, ia akan menemukan Ok Jung dan membawanya ke istana! Jika Ibunda melukainya..saya tidak akan pernah memaafkan anda, meskipun itu adalah Ibunda.

Ibu Suri Myeongseong menangis : Yang Mulia, bagaimana anda bisa melakukan ini padahal saya jatuh sakit karena mendoakan kesehatan anda? Bagaimana..bagaimana..


Ibu Suri kesakitan dan hampir pingsan. Inhyeon segera merangkulnya, Dae Bi Mama!
Sukjong tidak peduli, ia berbalik dan teriak minta Hyeon Moo segera menyiapkan tim pencari, aku akan mencarinya sendiri. Sukjong jalan keluar.

Inhyeon benar-benar tersinggung dan tidak suka dengan sikap Sukjong.

Sukjong memerintah Hyeon Moo mencari Ok Jung ke seluruh ibukota. Kalau tidak ketemu, kau harus menyebar gambar Ok Jung ke delapan propinsi. Kalau kita tidak bisa menemukannya...pokoknya temukan dia! Hyeon Moo mengerti.

Inhyeon menemui Sukjong. Inhyeon tanya apa Sukjong akan membawa Ok Jung ke istana kalau berhasil menemukannya?
Sukjong : Apa maksudmu?
Inhyeon : Kalau Yang Mulia berhasil menemukan Jang Nain apa anda akan menentang Ibu Suri yang jatuh sakit karena mendoakan anda dan menentang partai Seoin yang berkuasa, dan anda akan mengacaukan seluruh istana lalu anda akan membawanya kembali ke istana?

Sukjong : Kalau aku melakukannya?
Inhyeon : Anda tidak mengurus masalah yang lebih sulit dan anda akan membuang waktu hanya untuk bertengkar dengan para menteri? Saya akan melakukannya untuk anda. Saya akan meyakinkan Ibu Suri dan akan menenangkan para Menteri.


Sukjong ingin tahu apa alasan Inhyeon ikut campur masalah ini? Inhyeon berkata ini masalah Nae Myeong Bu, dan seharusnya diatasi di dalam Nae Myeong Bu/istana dalam.
Sukjong : Diatasi di dalam Nae Myeong Bu..itu artinya hanya pemimpin Nae Myeong Bu (Ratu) yang bisa mengatasinya. Apa kau ingin membuat kesepakatan denganku? Dengan posisi Ratu sebagai hadiahnya?

Inhyeon tidak suka disebut membuat kesepakatan. Anggap saja ini alasan diantara kita berdua.

Inhyeon menemui Ibu Suri Myeongseong dan mengatakan soal rencananya mengijinkan Ok Jung masuk ke istana. Ibu Suri tidak setuju, kau tidak boleh melakukannya. Sebaiknya segera melakukan Pernikahan Kerajaan, itu sudah ditentukan saat aku menjabat menjadi pengganti Raja dan bahkan Rajapun tidak bisa membatalkannya.

Inhyeon tahu itu, tapi Sukjong membutuhkan alasan untuk melakukan Pernikahan kerajaan, dengan kata lain, Sukjong mau menikah kalau Inhyeon mengijinkan Ok Jung masuk istana. Inhyeon ingin membuat Sukjong merasa tenang.
Ibu Suri mengeluh, tapi jika perempuan itu merayu Raja dengan wajahnya, Ratuku yang berbudi luhur tidak akan bisa menghadapinya.


Inhyeon yakin, selir tetaplah selir. Saya akan menunjukkan harga diri seorang Ratu. Bunga tidak akan tetap berwarna merah dalam 10 hari dan kecantikan wanita tidak akan bertahan lama, waktu akan menghilangkan nafsu yang muncul di masa muda. Jadi saya mohon, biarkan saya mengatasinya.
Ibu Suri Myeongseong akhirnya bisa ditenangkan.

Sukjong memanggil Inhyeon menemuinya. Ia cerita, ada seorang wanita..bahkan di tengah keputusasaan dia bangkit kembali dengan senjata harapan.

Dia bersinar lebih cemerlang dari bintang di langit dengan bakatnya...dan aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya karena sinar cemerlang yang keluar dari dalam dirinya. Tapi dia tidak melihatku dan membuatku menderita. Dia membuatku marah.

Dia adalah cinta pertamaku...Jang Ok Jung.
Inhyeon menahan tangis saat mendengar ini.

Sukjong : Aku egois dan kejam pada Ratu Ingyeong, sama sekali tidak memperhatikan dirinya..tapi aku memberikan hatiku untuk Jang Ok Jung tanpa kalkulasi politik apapun. Jadi..apa kau masih tetap ingin melakukan Pernikahan Kerajaan denganku?
 

Inhyeon bersedia, saya akan melakukannya untuk anda. Pernikahan ini sudah diputuskan tanpa mempedulikan pendapat anda dan adalah tanggung jawab Ratu untuk membuat Yang Mulia merasa tenang.
Tapi saya memiliki satu permintaan. Setelah Pernikahan Kerajaan, ijinkan saya menemuinya sebagai Ratu. Kalau anda membiarkan saya memiliki kebanggaan itu, saya pasti akan membawa wanita yang anda cintai untuk Yang Mulia.

Inhyeon jalan keluar dari kediamannya dengan mengenakan dangui khas keluarga Raja. Semua pelayan membungkuk dengan wajah menghadap ke tanah Selamat Yang Mulia Ratu..!

Inhyeon tersenyum. Menteri Min melihat ke arah putrinya sambil tersenyum.

Jang Hyeon : Akan terasa lebih menyenangkan duduk di kursi itu setelah menggulingkan seseorang daripada naik ke atas dengan mudah. Jadi silahkan saja kalau mau memanjat ke atas, Min Yoo Jung.
(Wkk..dia ini seperti bernarasi. Kenapa aku tidak bisa membenci Jang Hyeon ya..aneh memang.)

Ok Jung tidur dengan gelisah. Ia mimpi buruk soal insiden kebakaran itu, penghinaan Min Yoo Jung, serta percintaan-nya dengan Sukjong. Kata2 Sukjong bahwa wanita milik Raja adalah wanita milik Raja, siapa yang berani menyinggung soal strata sosial? Ok Jung terbangun sambil menangis. Lalu memanggil Sukjong.

Jang Hee Jae marah pada pamannya, bagaimana paman bisa melakukan itu? Paman tahu bahaya apa yang mengancam Ok Jung, tapi tetap membiarkan Ok Jung menjadi umpan penjahat2 itu.
Jang Hyeon dengan santai menjawab : Itu sebabnya aku menyelamatkannya tanpa terluka sedikitpun.

Hee Jae : Tapi tetap saja, paman bisa menyelamatkannya lebih cepat lagi atau tidak membiarkannya pergi ke sana sama sekali.
Jang Hyeon : Apa kau tahu apa yang dibutuhkan Ok Jung saat ini? Suatu kesadaran diri.
Hee Jae : Kesadaran diri?

Jang Hyeon : Sadar kalau ia memerlukan kekuatan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Entah itu kekuatan uang atau kekuasaan. Baru setelah itu, dia akan menggandeng tanganku.

Sukjong akhirnya bersedia menerima Inhyeon sebagai Ratu barunya. Upacara penobatan dan pernikahan kerajaan digelar.
Ibu Suri Myeongseong tersenyum puas. Semua Menteri dan pejabat memberi ucapan selamat untuk Raja dan Ratu barunya. Inhyeon tersenyum ke arah Sukjong.

Tapi Sukjong sama sekali tidak berekspresi, melihat lurus ke depan dengan wajah kesal.

Ok Jung berdiri di dekat sarang-namu, pohon tempatnya menunggu Yi Sun waktu itu. 

Jang Hyeon mendekatinya dan berdiri di samping Ok Jung. Jang Hyeon komen, ini pertama kalinya aku berdiri dan menghadap ke arah yang sama denganmu.

Ok Jung : Siapa orang yang mencoba mencelakai saya?
Jang Hyeon : Min Yoo Jung, ayah Ratu yang sekarang.

Ok Jung : Apa saya adalah orang akan menghalangi jalan bangsawan itu? 

Jang Hyeon : Kau menghalangi jalan putrinya menjadi Ratu, tapi dia akhirnya duduk di kursi itu juga karena dirimu. Raja pasti mengira kau menghilang atau mati. Apa kau sadar sekarang keinginan membara saat kau tidak bisa mendapatkan apa yang kau inginkan?
Kemarahan saat orang lain mengambil apa yang kau inginkan dari dirimu. Kau dilempar ke jalanan bahkan setelah Yang Mulia Raja memberikan hatinya kepadamu.

Putri Min Yoo Jung mendapatkan kursi itu bahkan tanpa cinta dari Yang Mulia Raja. Hanya karena dia terlahir dari keluarga Bangsawan. Tanpa usaha sedikitpun, dia duduk di posisi yang tidak berani kau impikan. Tapi ini belum terlambat. Ok Jung-ah...kenapa kau tidak menggandeng tanganku dan mendapatkan apa yang kau inginkan?

Ok Jung menangis : Saya akan menggandeng tangan paman dan saya akan mendapatkannya. Jadi tolong bantu saja.
Jang Hyeon : Apa yang kau inginkan?
Ok Jung : Yang Mulia Yi Sun di istana dan selir tingkat 1, Bin.
Jang Hyeon : Yi Sun dan Bin.
 

Ok Jung : Saya akan mendapatkannya, untuk melakukan itu saya akan kembali ke istana. Paman harus mempertaruhkan nyawa untuk mewujudkan itu dan saya akan memberikan apa yang paman inginkan.
Jang Hyeon : Apa yang kuinginkan?

Ok Jung : Status sebagai Ayah Mertua Yang Mulia Raja dan suksesi keturunan Paman. (Keturunan dengan darah Jang bisa duduk di takhta)
Kemudian saya akan menunjukkan kepada mereka yang berkata bahwa orang kelas rendahan tidak akan bisa menjadi apapun atau dicintai oleh siapapun. Kemudian saya akan membuat dunia berada di bawah kaki saya dan akan menghancurkan mereka. Saya akan kembali ke istana untuk melakukan itu.


Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9]

Notes :
Akhirnya bisa posting juga hehe...
Oh my..Jang Hyeon is so damn evil yet so good. Jang Hyeon bisa membangkitkan kemarahan di hati Ok Jung agar tidak diinjak lagi oleh para bangsawan yang menganggap rakyat kelas bawah/budak lebih murah dari seekor kuda. Kebangkitan Jang Ok Jung yang penuh intrik dimulai.

Inhyeon, menurutku dia itu politikus sejati dan memang akhirnya bisa memenangkan hati rakyat Korea sampai sekarang, meskipun tidak pernah mendapatkan hati Sukjong. 
Sukjong dalam episode ini terlalu dikuasai emosi, seharusnya dia tidak bersikap seperti itu pada ibunya, meskipun ibunya memang ngeselin. Sukjong juga berhutang maaf pada Inhyeon soal aksi runaway-groom-nya itu, meskipun ia tidak setuju dengan pernikahannya. Soalnya Sukjong itu bukan pria biasa, dia itu Raja yang semua sikapnya adalah hukum. Tidak pantas kalau dia berlaku seperti itu. Memang siapa yang bilang jadi Raja itu enak?
Ibu Suri juga seharusnya stay cool saja, pura2 menyetujui Ok Jung dengan syarat harus menikah dengan Inhyeon. Justru Inhyeon yang akhirnya bisa menekan penghinaan dan bangkit demi partainya, politikus asli memang.
Drama ini benar-benar keren.

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment