A Pure Paki Theme

Tuesday, May 3, 2011

Sinopsis Sign Episode 10

Share it Please
Da Kyung jalan pulang ke pasar ikan, tempat ayahnya berjualan. Da Kyung memandang Ayahnya yang sedang menawarkan ikan pada seorang ibu.
Da Kyung mendekat dan ikut meyakinkan ibu itu untuk membeli ikan ayahnya.

Ayah Da Kyung heran melihat putrinya tidak kerja, tapi Da Kyung tidak memberi kesempatan ayahnya untuk tanya2. Da Kyung langsung membersihkan ikan untuk ibu tadi.

Saat akan membersihkan ikan, Da Kyung melihat pisau ikan di tangannya berubah jadi scalpel dan ia ingat saat mengotopsi Kim Jeong Woo semalam, dan Da Kyung merasa Kim Jeong Woo membuka matanya.
Da Kyung kaget dan melepaskan pisaunya. Ayahnya lari mendekat, ada apa? apa kau terluka?

Da Kyung jalan pergi untuk menenangkan diri. Ayahnya mendekat dan heran kenapa Da Kyung tidak kerja.
DA Kyung berkata dia diberi libur sehari dan ia pergi untuk mengatur kotak-kotak ikan.

Ji Hoon menelepon Pak Jung, apa kau sibuk?
Pak Jung tanya, dasar anak nakal. Ini pasti bukan masalah percintaan, apa ini tentang otopsi?

Ji Hoon menceritakan tentang kasus penembakan anggota geng itu, pelurunya ditemukan tapi dimusnahkan oleh Jaksa. Sekarang, tidak ada mayat untuk otopsi. Tidak ada cara untuk mengungkap kebenaran.

Pak Jung berkata kalau itu adalah kelemahan Ji Hoon. Kau seharusnya punya kepercayaan pada kemampuanmu dan terus maju. Apa kau ingat nasihatku? Semakin jalan-nya diblok, berarti keadaan-nya semakin penting.
Ji Hoon berkata kalau kali ini TKP-nya dipalsukan.

Pak Jung heran, kenapa?
Ji Hoon : Untuk menyembunyikan kebenaran.

Pak Jung menasihati untuk bersabar, lakukan penyelidikan menyeluruh untuk membedakan mana bukti yang asli dan mana yang palsu. Pada akhirnya, kebenaran akan muncul.
Tapi, kau harus berniat untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi. Selama itu kau, pasti bisa.

Yi Han pergi ke kantor ayahnya, dan ingin bertemu. Yi Han mengaku kalau dia adalah anak Jaksa Choi.
Ayah Yi Han sempat heran ketika sekretarisnya menyebut kalau putra anda ingin bertemu. Karena biasanya Yi Han berkata kalau dia adalah polisi. Pasti ada yang mendesak.

Ternyata sudah ada tamu di dalam. Jaksa Jung Woo Jin!
Yi Han ingin minta bantuan ayahnya untuk kasus penembakan di Gyeonggi, karena Jaksa Park ingin menutupi insiden penembakan ini. Jaksa Choi berkata kalau Jaksa Jung ingin mengambil alih kasus ini.

Tapi, kata Pak Choi, semuanya tergantung kesaksian teman Kim jeong Woo, Ji Dong Goo. Masalahnya, hubungan keduanya dekat, jadi kesaksian Dong Goo akan diragukan kredibilitasnya.

Pak Choi berkata pada Woo Jin, meskipun pembunuh-nya katanya militer Amerika, tapi unit militer mana, nama, pangkat, kau tidak tahu itu.
Yi Han : Bagaimana dengan selongsong parabellum?
Pak Choi : Lupakan, tidak mungkin dijadikan bukti.
Yi Han : Ayah!

Ayah Yi Han berkata kalau peluru dan selongsong yang diambil dari TKP dan hasil otopsi semuanya dibersihkan.

Yi Han kesal, jadi..abaikan saja, iya? Jaksa-Jaksa Korea Selatan, apa ini yang terbaik yang bisa kita lakukan? Hak dari mendiang tidak pernah penting dari awalnya?

Pak Choi : Aku..adalah Kepala Kantor Jaksa. Aku akan menghapus semua kecurigaan dan mengurus kasus ini dengan adil. Ini adalah tanggung jawabku.

Pak Choi ke Woo jin : Jung Woo Jin, kau menuduh rekan kerjamu. Organisasi Jaksa macam apa ini?
Pak Choi tanya apa Woo jin siap, meskipun Woo Jin mengikuti hati nurani, tapi jalan didepan tidak pasti, kau bisa saja dikeluarkan dari sini. Apa kau siap?

Woo Jin ingat kata2 Ji hoon, Iya, aku ingin mengetahui kebenaran-nya.

Pak Choi : Bagus, kalau begitu cari buktinya. Militer Amerika yang membunuh Yang Jeong Seo dan Kim Jeong Woo, namanya, unit, pangkatnya. Temukan orang itu.
Choi memberikan kasus ini pada Jung Woo Jin. Juga, karena kasus ini ada hubungannya dengan militer Amerika, ini bisa sangat berguna. Choi minta Woo Jin membentuk opini publik, sekali opini publik sudah terbentuk, saat itu..permainan akan dimulai.

Yi Han mulai kagum pada ayahnya, kau bisa sangat terhormat. Tapi, kenapa kau melakukan ini?
Pak Choi : Jauh di dalam, aku punya kesadaran juga.

Woo jin dan Yi Han mengirim dokumen dari mesin faks umum. Sehingga tidak akan terlacak.
Yi Han tanya, kenapa kau hanya mengirimkannya ke media online?

Woo Jin berkata lebih mudah seperti ini, karena mereka ingin mengacaukan opini publik. Yang paling cocok adalah media online.

Dokter Jae Young jadi salah tingkah saat bertemu dengan Dokter Hong pagi itu. Dokter Hong juga sama saja. Ini membuat Dokter Kim Wan Tae nyengir, tunggu dulu, kalian berdua, apa terjadi sesuatu diantara kalian berdua? Apa itu?

Dokter Jae young dan Hong menyangkal, tidak ada apa-apa!

Dokter Wan Tae yakin pasti terjadi sesuatu. Tiba-tiba Jae young mendapat telp dari Ji Hoon, dan ia mengecek internet. Di internet sudah tersebar berita kalau NFS dan kantor Jaksa menutupi kebenaran.

Dokter Joo gelisah, tapi Myung Han minta dia jangan panik. Ini hanya masalah kecil.
Dokter Joo : Tapi Direktur..

Myung Han berkata kalau Dokter Joo tidak perlu malu sebagai dokter yang melakukan otopsi atas Yang Jeong Soo. Apa otopsi itu bisa dipertanyakan?
Joo : Tidak.
Myung Han minta siapapun yang tanya, Dokter Joo harus tetap bertahan dan menjawab seperti itu.

Malam itu, Da Kyung memeriksa berkas-berkasnya lagi. Tiba-tiba Da kyung merasa ada orang dibelakangnya.

Da Kyung menoleh dan kaget, itu Kim Jeong Woo! berlumuran darah dan memandangnya, lalu jalan mendekat...

Da Kyung terbangun dengan syok, ia mimpi. Ponselnya bunyi, Dokter Ji Hoon menelepon-nya.
Dokter Ji Hoon minta Da Kyung pergi bersamanya ke satu tempat.

Ji Hoon mengajak Da Kyung ke TKP. Da Kyung mengikuti Ji Hoon tapi ia tidak bisa masuk ke lokasi, karena tiba-tiba melihat Kim Jeong woo yang berlumuran darah lagi.

Da Kyung hampir menangis dan berkata pada Ji Hoon, ia tidak bisa ikut, karena selalu melihat Kim Jeong Woo..dia selalu muncul di depanku. Aku menutup mataku dan mencoba melupakan apa yang terjadi tapi, dia selalu muncul di depanku.

Da Kyung : Aku pasti sudah melakukan kesalahan...otopsi seperti mendengarkan kata-kata terakhir orang yang sudah mati. Tapi aku pasti sudah membuat kesalahan, karena dia selalu muncul di depanku. Dokter..aku takut. Jika semua berakhir seperti ini..dan kita tidak bisa menemukan alasan sebenarnya mengapa dia meninggal..aku merasa ia akan menggangguku terus sampai aku mati.

Ji Hoon berkata mereka tidak punya waktu, jika tidak bisa menemukan bukti meyakinkan kalau ada militer Amerika yang terlibat, maka kasus ini selesai. TKP akan dibereskan besok.
Da Kyung menangis, ia benar2 tidak bisa masuk ke dalam. Ia takut sekali.

Ji Hoon : Selama kita bisa menemukan kebenaran-nya, dia tidak akan muncul lagi. Aku juga pernah mengalami hal seperti ini. Orang yang sudah meninggal itu akan mengejarku dalam mimpi. Tapi selama kita menemukan penyebab kematian-nya, dia tidak akan muncul lagi. Bukankah kau pernah kerja di CSI unit? aku perlu bantuan orang yang mengerti penyelidikan TKP, ayo masuk.

Lalu Woo jin dan Yi Han kembali ke kantor dan mulai memeriksa catatan militer Amerika yang keluar di saat terjadi insiden. Nama-nama prajurit Amerika itu banyak yang mirip nama bintang Hollywood haha

Ji hoon merekonstruksi kejadian berdasar kesaksian Ji Dong Goo. Flashback, hari itu, Kim Jeong Woo, Yang Jeong Soo tiba duluan disini. Mereka minum-minum. .

Dan ada militer Amerika duduk di meja belakang mereka.

Kim Jeong Woo menelepon Dong Goo, dimana kau, brengsek? Ayo cepat kesini. Kita sedang minum2.

Dong Goo mengiyakan, aku datang.
Dong Goo bertemu kenalan-nya di jalan dan ada tentara Amerika yang sudah membayar dimuka. Ji Dong Goo tiba sekitar jam dua, lalu melihat insiden itu

Ji Hoon berkata ada tiga tembakan, peluru, selongsong dan mayatnya lenyap, tapi pasti masih ada bukti. Jelas ada perkelahian antara Yang Jeong Soo dan tentara itu.
Ada luka yang dalam di dahi Yang Jeong Soo, tapi noda darah yang ditemukan disini adalah dari luka 2 peluru Yang Jeong Soo.

Da Kyung : Jadi ada yang membersihkan semua noda darah kecuali noda dari luka tembak?
Ji Hoon membenarkan, tapi meskipun semua jejak dihapus, pasti masih ada yang tertinggal.

Da Kyung tanya, bagaimana dengan Luminol? Cairan kimia, biasa digunakan untuk mendeteksi jejak darah yang tidak terlihat, dengan tanda warna biru yang bersinar dalam gelap.

Ji Hoon yakin jika ada yang ingin menyamarkan M9 Beretta sebagai Tokarev, tidak akan sembarangan menghapus noda darahnya. Mereka pasti memakai Sodium hipoklorit (komponen utama pemutih), jika noda darahnya dihapus dengan sodium hipoklorit, maka Luminol ini tidak akan berguna.

Ji Hoon mengeluarkan klorin, komponen utama dari sodium hipoklorit adalah klorin. Jika darah dihapus dengan sodium hipoklorit, maka dengan klorin pasti akan bereaksi.

Da Kyung komen, ini pertama kalinya dia dengar klorin dipakai untuk olah TKP. Ji Hoon membenarkan, ini pertama baginya juga. Aku sudah mendiskusikan dengan seniorku Jung Byung Do sebelumnya. Kuharap ini bisa berhasil.

Ji Hoon dan Da Kyung menyiramkan klorin ke seluruh lantai, meja, dan semua tempat yang diperkirakan akan ada percikan darahnya. Mereka menunggu.

Setelah beberapa saat, Da Kyung menunjuk sesuatu, Dokter! itu aku menemukannya! Mereka menyisir tempat itu, ah disana juga..

Setelah diikuti, percikan darah itu sampai ke kamar mandi. Da Kyung melihat di wastafel juga ada banyak bekas percikan darah. Sebelum pergi, dia pasti ingin membersihkan-nya.

Myung Han memastikan, kalau Jaksa Jang akan segera membawa keluar tentara Amerika itu. Segera meniggalkan Korea.

Ji hoon menemukan lap yang sepertinya untuk menghapus darah di dalam kloset. DNA-nya pasti sudah terkontaminasi oleh air.

Da Kyung berkata itu satu2nya bukti, aku berharap ada jejak. Saat keluar, Ji Hoon melihat pemberitahuan, Perhatian : Ada Pengurangan Air.

Ji Hoon marah dan membanting plastik berisi lap berdarah yang mereka temukan. Ini palsu! Tgl 19 Januari adalah hari terjadinya penembakan, jika suplai air dikurangi, maka meskipun kau menyiram toilet..lap ini tidak akan bisa turun. Juga, darahnya akan tetap ada di toilet. Kriminal itu tidak pernah pergi ke kamar mandi! Ini palsu!
Da Kyung kesal, siapa yang melakukan ini?

Ji hoon sadar, ini untuk menghambat kita. Mereka tidak ingin kita ada di sini.

Flashback, saat Lee Myung Han dan Jaksa Jang ada di TKP. Lee tanya, apa kau yakin kau bisa memanipulasi TKP?
Jaksa Jang tersenyum, ia yakin sekali. Lalu ada beberapa orang dengan penutup hidung dan kaus tangan latex. Mereka mengambil peluru dan selongsong di dinding.

Menghapus noda darah di lantai dan menyiramkan darah palsu yang akan menyesatkan penyidik.

Mereka bahkan meneteskan darah di wastafel, dan membuang lap yang dipakai untuk menghapus darah di toilet. Semua sudah diatur.

Jaksa Jang berkata, tidak mungkin Dokter Yoon Ji Hoon menemukan bukti disini. Mereka hanya akan menemukan bukti palsu. Biarkan Dokter Yoon Ji Hoon konsentrasi dengan bukti palsu ini, untuk memberikan waktu bagi kita menyelesaikan rencana kita.

Da Kyung dan Ji Hoon hampir putus asa, jika tentara itu meninggalkan Korea maka kasus akan ditutup dan selesai sudah!
Da Kyung : Jadi kita harus bergegas! tidak ada waktu lagi, bukankah kau mengatakan padaku untuk tidak menyerah? Apa kau tidak ingat?

Mereka memutuskan untuk kembali ke dalam dan memeriksa di tempat awal terjadinya perkelahian, kita harus menemukan lokasi dimana mereka berkelahi.
Da Kyung ingat saat ia kuliah CSI, pasti ada bukti di suatu tempat, kita mulai dengan tembok.

Yi Han dan Woo Jin masih mencari nama militer itu. Beberapa kali Yi Han bersandar karena kelelahan sambil makan sesuatu. Woo Jin juga minum kopi terus.

Da Kyung menemukan sesuatu di tembok, seperti bekas percikan darah. Dokter..bagian kiri dari dahi Yang Jeong Soo, terluka, iya kan?

Ji Hoon berkata, Biasanya, jika dahi terluka, maka darah akan menetes ke lantai, aku pikir tidak akan terpercik ke tempat setinggi itu. Lalu ia sadar, luka Yang Jeong Soo hanya bagian kiri dari dahinya, mungkinkah Yang Jeong Soo tidak terluka disini? Mungkin luka itu sebelum masuk ke dalam bar.
Mungkin, bukan Yang Jeong Soo yang berkelahi dengan tentara Amerika itu, Tapi Kim Jeong Woo!

Ji Hoon tanya, Jika itu Kim Jeong Woo, apa kau melihat luka saat kau menjalankan otopsi?
Da kyung panik, aku ..terburu-buru saat itu.

Ji Hoon teriak, pikirkan lagi! apa Kim Jeong Woo punya luka segar? Dari saat kau mengambil scalpel...pikir..pikirkan dengan keras. Kau harus mencoba dan mengingat.

Da kyung mencoba konsentrasi, saat ia memegang tangan kanan Kim Jeong Woo dan meletakkannya,..tangan ..tangan kanannya luka karena teriris atau lebam.
Da Kyung : seperti irisan dari pisau atau benda dari kaca yang tajam, mungkin benda logam.

Ji Hoon berpikir jika itu di tangan kanan, pasti darahnya tidak terciprat. Mereka melihat tirai di samping meja, turunkan tirai itu, kita lihat.
Keduanya menurunkan tirai dan Da kyung menunjuk di bawah, Dokter, disini.

Ada bercak darah yang cukup besar di tirai bagian bawah, darah Kim Jeong Woo, bagaimana ini bisa terjadi? Bahkan Kim Jeong Woo juga tidak sadar kalau ia sudah meninggalkan jejak di TKP.

Di kantor NFS, Dokter Jae Young masih kikuk kalau bertemu Dokter Hong haha, Dr. Kim Wan Tae meledek keduanya, ada apa dengan kalian berdua?
Jae Young sedang memeriksa foto2 otopsi Yang Jeong Soo. Kim Wan Tae ingin tahu kenapa memeriksa foto2 itu? Dr. Jae Young yakin ada yang aneh.

Jae Young : Dilihat dari manapun, ini mencurigakan dan aneh.
Kim Wan Tae berkata mereka gila, apa Jae Young ingin seperti Dr. Go Da Kyung?

Jae Young: Hyung, bukankah kita staf NFS? Staf NFS itu mengungkapkan kebenaran.
Kim Wan Tae heran, Jae Young semakin mirip dengan Dr. Yoon Ji Hoon saja. Dr. Hong membela Jae Young. pffft..hehe

Lalu Ji Hoon menelepon Jae Young, ia menggirim e-mail foto untuk dianalisa oleh Jae Young.
Ji Hoon minta Jae Young mengirim kopian-nya ke lab untuk identifikasi, ini penting sekali.

Jae young mengerti dan melihat foto itu, semua ikut lihat. Apa ini?

Jaksa Park menemui atasan-nya dan memberikan dokumen kasus penembakan itu. Kasus ini ditutup dengan kematian tersangka. Mohon tanda tangani, Pak.
Jaksa Senior ragu untuk memberikan tanda tangan, penembakan?

Jaksa Park : Benar. Bukti dari TKP, kesaksian saksi, hasil otopsi dari NFS. Semuanya konsisten.
Jaksa Senior heran, tapi tersangkanya lari dan kemudian mati? Jaksa Park membenarkan. Menteri setuju menutup kasus setelah membaca laporannya.

Jaksa senior masih tanya, kenapa tidak ada otopsi untuk tersangkanya? Jaksa Park berkata karena menurut bukti, kemungkinan tersangka adalah pembunuh adalah 99%. Dan keluarga tersangka juga menentang otopsi.

Jaksa senior : Kau percaya kalau ada kemungkinan 99% kalau tersangka adalah pembunuh?
Jaksa Park membenarkan.

Tiba-tiba Woo jin masuk bersama Ji hoon dan tim. Bagi kami, 99% tidak cukup. Kami perlu yang satu persen itu, iya kan?

Jaksa Park kaget dan berseru, kalian tidak bisa masuk tanpa ijin!

Woo Jin : Saya Jung Woo Jin dari Kantor Jaksa Penuntut Seoul. Ada yang harus saya katakan pada anda.
Park kalang kabut, apa yang kau lakukan?

Woo jin pantang mundur, ini mengenai kasus penembakan itu. Park menggeram, Jung Woo jin, ini adalah kasusku. kenapa kau ikut campur?

Woo Jin : Pak, saya punya bukti kalau pria yang meninggal itu, Kim Jeong Woo, bukan tersangkanya. Tapi korban.

Park minta Woo Jin pergi. Tapi bossnya minta Woo Jin untuk menjelaskan. Jaksa Jung sepertinya punya sesuatu untuk kita, kita dengar saja.

Ji Hoon memberikan foto, ini ditemukan di TKP.

Ji Hoon membuat rekonstruksi lisan, jadi setelah Kim Jeong Woo menelepon Dong Goo dan berkata akan menunggunya.

Tentara Amerika yang duduk di belakang mereka mengacungkan jari ke arah Yang Jeong Soo. Awalnya Yang Jeong Soo tersenyum, tapi senyumnya hilang ketika tentara Amerika mengarahkan jarinya ke bawah!
Kim Jeong Woo menoleh dan tentara itu juga melakukan hal yang sama padanya. Apa alasannya? tidak ada, sepertinya semuanya terpengaruh bir dan ingin cari keributan.

Kim Jeong Woo marah, dasar brengsek! ia jalan mendatangi tentara Amerika itu dan saling menantang. Lalu keduanya berkelahi.

Ji Hoon berkata, jadi yang berkelahi bukan Yang Jeong Soo, melainkan Kim Jeong Woo.

Kim Jeong Woo menarik name-tag tentara Amerika itu dan mengakibatkan tangannya luka karena tajamnya name-tag itu. Tentara itu memukul Kim Jeong Woo.
Kim Jeong Woo memegang tirai dan meninggalkan bercak darah di tirai, Kim Jeong Woo menarik tali tirai untuk membantunya berdiri. Itulah mengapa tirai dalam keadaan tergulung keatas.

Tentara itu mengacungkan pistolnya. Yang Jeong Soo berdiri dan tentara itu menembaknya, Kim Jeong Woo lari ke Yang Jeong Soo.
Tembakan kedua ditembakkan, kena tepat di dahi Yang Jeong Soo.

Lalu ia menembak Kim Jeong Soo.

Setelah itu, TKP dirusak. Mereka mengambil peluru dan selongsongnya dan memalsukan bukti.

Ji Hoon menarik tirai dan menunjukkan bercak darah Kim Jeong Woo.

Woo jin sudah memeriksanya, dan mereka menemukan tersangka, yaitu salah satu dari tentara yang bertugas di Kamp Amerika di Hallowon, kami punya nama dan pangkatnya.

Ji Hoon juga menunjukkan foto bercak darah yang sudah dianalisa oleh lab image NFS, ada cap name-tag tentara itu.

Woo jin sudah memeriksanya, dan mereka menemukan tersangka, yaitu salah satu dari tentara yang bertugas di Kamp Amerika di Hallowon, kami punya nama dan pangkatnya.

Ji Hoon memberikan foto tentara itu, dia sudah pernah terlibat dalam insiden kekerasan lain tahun lalu sesuai catatan Agen Polisi Nasional untuk masalah LN.

Pembunuh sebenarnya yang membunuh Kim Jeong Soo dan Kim Jeong Woo adalah tentara dari markas militer Hallowon, untuk Polisi Militer, petugas Justin Cooper.

Park marah, ia tidak percaya bukti ini. Ia ingin menyelidiki sendiri perkara ini.

Jaksa Choi masuk dan berkata tentu saja harus diselidiki lagi. Lalu memberi salam pada Jaksa Senior, apa kabar, sunbae. Jaksa Park sepertinya mencoba untuk menutupi fakta2 dari kasus ini. Jadi, mulai sekarang kami harus memonitor kasus ini.

Ini adalah surat perintah penangkapan untuk menahan Justin Cooper di Kamp Hallowon. Jung Woo Jin, mulai sekarang kasus ini adalah milikmu.

Woo jin tampak lega, ia berpandangan dengan Ji Hoon. Park terlihat bingung.

Woo jin membawa tim dan polisi ke Kamp militer di Hallowon. Woo jin segera keluar dari mobil, who's in charge here?

Seorang tentara, yang namanya Justin Bieber bwahaha serius! namanya Justin Bieber, tanya ada apa Nyonya?
Woo jin berkata ia dari Kantor Jaksa Seoul dan menunjukkan surat perintah penangkapan untuk Kopral Justin Cooper.

Tapi Justin Bieber berkata kalau Justin Cooper tidak ada di Kamp Hallowon lagi.
Woo jin heran. Ternyata Justin Cooper dikirim kembali ke Amerika, dia baru saja pergi 30 menit lalu.

Justin Cooper ada di mobil bersama Jaksa Jang. Jang berkata, kalau Cooper sampai ke USA, mungkin akan ada beberapa jurnalis Korea yang menelepon atau mengganggunya, dan tanya2. Jangan mengatakan apapun, mengerti?! Kita hampir sampai di Bandara.

Lalu terdengar suara sirene, polisi bersama Woo Jin mengejar mereka.
Jaksa Jang menenangkan Cooper, mereka tidak bisa menangkapmu kalau kau sudah sampai, ok? Lalu ke sopir, cepat!

Sebuah mobil polisi menghadang mobil mereka dan mobil lain mengepungnya.

Jaksa Jang keluar dan berkata pada Woo Jin kalau ia adalah pengacara Justin Cooper, apa kau mencari klien-ku? ada apa?

Woo Jin dengan dingin berkata, sebelum saya menahan anda dengan tuduhan menyembunyikan tersangka pembunuh, tolong minggir.

Beberapa polisi menarik Cooper dari dalam mobil. Woo jin membacakan tuduhan dan hak-nya, Kopral Justin Cooper, you're under arrest for the murder of two Korean civilians. You have the right to remain silent. Anything you saya can and will be used against you in a court of law. You have the right to speak to an attorney. Do you understand these rights? Take him.

Justin Cooper teriak2, we came here to protect you people. But it seems you all feel victim by us.

Woo Jin membalasnya, aku tidak menahanmu karena kau tentara Amerika, atau karena kau punya warna kulit berbeda. Aku menahanmu karena kau membunuh orang. Itu satu2nya alasan.

Myung Han duduk di kursinya dan menenangkan diri, lalu Ji Hoon menemuinya. Aku dengar kau memecat Dokter Joo.
NFS dipermalukan oleh kasus ini karena memalsukan bukti dan otopsi, masyarakat ingin tahu apa yang terjadi dan Dokter Joo yang dijadikan kambing hitam.

Myung Han berkata kalau Dokter Joo yang melakukan otopsi atas Yang Jeong Soo, tentu saja ia harus bertanggung jawab.

Ji Hoon menyindir, tanggung jawab itu bukankah seharusnya ditanggung bersama semua yang terkait dengan otopsi itu?

Myung Han : Apa kau ingin NFS akan jatuh karena ini? Ini akan jadi kekalahanmu sama seperti aku, integritas NFS yang kita berdua coba pertahankan...akan runtuh.
Semua yang sudah dilakukan para pendahulu kita, semua pengorbanan mereka, akan dihancurkan dalam sekejap mata.

Ji Hoon yakin, kepercayaan itu pasti akan tumbuh kembali.
Myung Han : Kau masih saja orang idealis seperti biasanya.

Ji hoon berkata ia datang bukan untuk berdebat, ia datang untuk minta Da Kyung dipanggil lagi.

Ji Hoon : Dokter Forensik Go Da Kyung. Dia memberikan bantuan luar biasa untuk kasus ini demi mempertahankan integritas NFS, jadi tolong akui dan panggil dia kembali.

Myung Han mengeluarkan name-tag Da Kyung dan meletakkan-nya di meja. Ji Hoon mengambilnya dan beranjak pergi.

Myung Han berkata pada Ji Hoon, sedikit nasihat saja, impian idealis-mu itu, jauh dari kenyataan. Sebelum kau terluka, cepatlah kembali pada realita.

Ji Hoon membalas, Profesor, dulu kau juga pernah punya idealisme dan kesadaran. Aku harap kau tidak akan lupa mengapa kau menjadi dokter forensik.

Ada berita tentang penangkapan militer Amerika dan persidangannya.

Da Kyung masih sibuk membantu ayahnya jualan ikan. Ayah Da Kyung teriak, hei, Da Kyung! Aku dengar NFS kacau dalam penyelidikan. Apa baik2 saja di kantor?
Da Kyung teriak, ayahnya jangan mencemaskannya.

Da Kyung meletakkan ikan2nya dan ada seorang pria yang mendekat, apa kau jual ikan paus? Apa kau tidak jual ikan paus?
Da Kyung kaget, Dokter! Ji hoon menggoda Da Kyung, kau cocok disini, seperti istri tukang ikan. Da Kyung kesal.

Ji Hoon datang dan memberikan name-tag milik Da Kyung, ajumma, kau harus kembali kerja besok pagi! Seorang wanita memberikan ini setelah minum2, aku tidak ingat siapa. Dia bilang ini adalah kartu yang tidak terkalahkan.

Da Kyung menerimanya dan tersenyum senang. Ji hoon mengancamnya, mulai sekarang jika kau membuat kesalahan, aku akan mengubahmu jadi gurita seperti yang ada di sini. Hati2 jika kau salah lagi, kau akan pergi...selamanya.

Ji hoon jalan pergi sambil bergumam, dimana yang jual ikan paus ?
Da Kyung teriak, Dokter, terima kasih! ia menangis, terima kasih!

Paginya, Dokter Joo jalan pergi meninggalkan NFS.

Empat sekawan, Dr. Jae Young, Dr. Hong, Dr. Kim Wan Tae dan Dr. Ahn mengamatinya, ah dia tidak sadar apa yang ia lakukan..masih sombong.
Akhirnya dia jatuh. Direktur Lee Myung Han juga, memperlakukan-nya seperti anjing, tidak punya perasaan.

Myung Han bersama Jaksa Jang mengamati Dokter Joo. Jang berkata, jika kau dalam bahaya, seperti cicak, tinggalkan ekormu dan selamatkan dirimu. Itulah mengapa aku berkata kalau dunia adalah tempat yang mengerikan.

Jang berkata kalau Dr. Joo In hyuk bagaikan kuda di dalam catur, ia harus berkorban untuk dirimu.
Myung Han berkata kalau ia tidak menendang Joo In Hyuk, Myung Han berkata akan memanggil Dr. Joo lagi nanti. Sekarang, aku akan membiarkan-nya pergi untuk sementara. Jangan pernah menghianati orang yang ada di pihakmu.

Jang : Direktur, sepertinya kau punya sisi lemah. Untuk mendapatkan kekuatan, kau harus jadi lebih kuat. Tidak punya kekuatan..apa kau pernah kehilangan seseorang yang sangat penting?

Myung Han : Alasan kenapa aku ingin kekuasaan, adalah karena aku tidak ingin mengalami situasi seperti itu lagi. Rasa kegagalan yang kejam, aku tidak ingin melaluinya lagi.

Setelah sendirian, Myung Han membuka laci dan mengeluarkan amplop. Dari dalam amplop ada dokumen lama. Ada foto tiga pria.

Dokter Jung Byung Do, Myung Han dan seorang pria lain yang sepertinya adalah ayah Dr. Yoon Ji Hoon. Myung Han menghela nafas dan ia seperti akan menangis!

Da Kyung masuk kerja dengan semangat. Ia langsung masuk ruang otopsi untuk langsung kerja.
Teman2nya memberi selamat pada Da Kyung yang senyum lebar. Kami mencemaskanmu, senang sekali kau sudah kembali.

Ji Hoon masuk dan minta semua tenang. Semua memberi hormat dan Da Kyung memberikan sarung tangan lalu mereka mulai kerja.

Ada mayat : Seorang pria, usia 45th. Meninggal di rumah, sepertinya sakit diabetes, tapi tidak dalam kondisi yang mengakibatkan dia meninggal secara mendadak. Mendiang dan istrinya sering bertengkar.
Sehari sebelum dia meninggal, dia membeli banyak pil tidur.

Ji hoon membagi tugas. Kim Wan Tae dan Jae Young membantunya, Dr. Ahn memotret. Tapi Da Kyung dikirim ke tempat lain. Aku ingin kau melakukan otopsi untuk kasus istimewa.

Da Kyung terpaksa pergi. Menemui dr. Hong dan dr.Goo Sung Tae, ia harus memeriksa cacing tanah haha..
Ini didapat dari KFDA (Korean Food and Drug Adm), sejak bulan lalu, cacing tanah ini muncul di produk makanan perusahaan tertentu.

Kita harus menentukan siapa yang dengan sengaja memasukkan cacing2 ini selama proses produksi. Da Kyung harus memeriksa cacing itu.
Da Kyung bingung, tapi dimana saya harus memotongnya?

Dokter Hong juga tidak tahu. Bagaimana menentukan kepala dan ekor cacing itu. Keduanya bingung.

Ji Hoon telp, apa otopsi cacing tanah itu sudah selesai?
Da Kyung berkata belum, mulai juga belum.

Ji Hoon kaget, apa yang kau lakukan? main2 dengan cacing? Kau punya 30 menit! Lalu bantu otopsi Dr. Kang. Apa kau juga sudah memeriksa jadwal untuk besok?
Besok, kau harus melakukan otopsi untuk korban tenggelam, sorenya otopsi orang yang sudah meninggal karena kasus luka dalam, lalu berikan laporan padaku sebelum jam 9 malam.

Da Kyung syok dengan tugas itu, apa?
Ji Hoon meralat, bukan, jam 7 malam. tidak..jam 6 sore.
Da Kyung : Sudah semua?

Ji Hoon : Jangan lupa, ada perjalanan resmi dalam beberapa hari ini. Laporkan detilnya padaku.
Da Kyung hampir menangis, Dokter! dokter! tapi Ji Hoon sudah menutup telpnya. Da Kyung mengeluh, bagaimana ia bisa melakukan semua itu?

Beberapa hari kemudian, Da Kyung menyetir dengan wajah kusut. Dokter, apa kau tidak keterlaluan?
Ji Hoon yang tadinya tiduran, duduk dan tanya apa maksudmu?

Da Kyung mengeluh, selama beberapa minggu ini, ia tidak pernah makan makanan yang layak sekalipun, kematian karena pendarahan, serangan jantung, keracunan, kematian karena kecelakaan..semua otopsi itu harus ditulis laporannya, apa kau tidak tahu betapa sibuknya aku?

Da Kyung : Dan lagi, menyiapkan perjalanan ini...

Di NFS, Dr. Hong dll melihat siaran TV. Ada rumor mengenai NFS.
Seorang pria yang tidak diperlihatkan wajahnya berkata, 20 th lalu, ada sebuah kasus, saat seorang petinggi perusahaan H meninggal karena penyebab alamiah. Kematian itu dilaporkan karena sebab alamiah. Tapi sebenarnya, penyebab sebenarnya disembunyikan.

NFS bertanggung jawab untuk otopsi itu.

Myung Han kalang kabut, siapa yang melakukan interview ini? Anak buahnya berkata mereka tidak bisa menentukan siapa orang itu, apa ada hubungan dengan NFS atau bukan/

Myung Han : Ada hubungan atau tidak, itu tidak penting. Selidiki ini. Siapa orang itu, cari tahu!
Anak buahnya mengerti dan pergi.

Jung Byung Do juga melihat berita itu dan wajahnya muram. Telp berdering, dari Myung Han.

Myung Han : Ini aku, orang yang tahu siapa orang dari kasus 20 th lalu bukankah hanya kau, Pak dan juga aku? Hanya kita berdua. Dari mana ini berasal? Kita harus menghentikan ini.

Bagi NFS, ini adalah masalah hidup dan mati. Aku tidak bisa menghentikan penyelidikan di dalam NFS. Pak, kau harus menghentikan Dr. Yoon Ji Hoon.
Jika Dr. Yoon Ji Hoon ...tahu kalau masalah ini ada hubungannya dengan kematian ayahnya. Semuanya akan selesai. Apa kau mengerti maksudku?

Jung Byung Do : Aku mengerti.

Lalu ada ketukan di pintu. Jung tanya, siapa?

Pintu terbuka, Dokter, kami datang mengunjungimu. Yoon Ji Hoon bersama Da Kyung masuk. Ternyata mereka pergi mengunjungi Byung Do.
Ji Hoon tersenyum lebar.
Da kyung ikut menyapa, Apa kabar, saya Go Da Kyung.

Jung Byung Do melihat keduanya dengan pandangan bingung.
Myung Han juga tampak tertekan di kantornya dan berpikir keras.
Ji Hoon tersenyum gembira bertemu Pak Jung.

Sign 9

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment