A Pure Paki Theme

Monday, May 2, 2011

Sinopsis Sign Episode 9

Share it Please
Setelah mengganggu kuliah Myung Han, Ji hoon menemui Myung Han. Ji hoon berkata kalau ia bertemu dengan seseorang yang dikenal dengan baik oleh Myung Han saat di Jepang.

Ji Hoon : Putri Kang Jun Hyuk, ketua partai yang berkuasa yang mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden. Nona Kang Seo Yeon.

Myung Han berkata ia baru pertama kali mendengar nama itu. Myung Han tidak kenal gadis itu.
Ji hoon menyindir, dengan cara otopsi sembarangan atas Seo Yoon Hyung, kau jadi Direktur NFS, apa kau puas?

Myung Han berkata ia tidak mengerti maksud Ji hoon, tapi jelas di NFS, tidak ada hasil otopsi yang dipalsukan. Ji Hoon membalas, selama dia ada di NFS, Ji Hoon tidak akan membiarkan apapun merusak reputasi NFS, aku tidak akan duduk saja dan melihat. Rahasia dibalik kematian itu akan diungkapkan.

Myung Han masuk mobilnya dan terlihat cemas. Ia menelepon Dokter Joo In Hyuk dan tanya apa bukti insiden Seo Yoon Hyung sudah dihancurkan seperti instruksinya.
Joo ragu, tapi ia mengiyakan. Myung Han tanya tentang serat dari bukti itu, apa sudah dihancurkan juga?

Joo : Oh..itu..
Myung Han tidak percaya, kau tidak menyingkirkan itu? Apa kau sudah gila?
Dokter Joo minta maaf dan janji akan segera menghancurkannya. Myung Han marah, jangan cuma bicara, lakukan. Ini kesempatan terakhirmu.

Da Kyung pulang ke rumahnya. Da Kyung membongkar semua barang2nya dan Ayahnya heran, kau sedang apa?
Da Kyung mencari barang2 yang ia bawa dari kantor NFS Selatan. Da kyung panik, barang2 yang di kotak itu hilang.

Ayah Da Kyung berkata kalau ia menyimpan-nya di gudang. Da Kyung segera mencarinya dan menemukan yang ia cari. Da Kyung pergi lagi, Ayah aku akan segera kembali.

Diluar, Da Kyung bertabrakan dengan Choi Yi Han. Atau tepatnya, Yi Han tidak bergeser sedikitpun sementara Da Kyung jatuh di tanah bwahaha..

Yi Han heran, kau mau kemana, terburu-buru seperti ini?
Yi Han melihat bukti di tangan Da Kyung, tunggu..jangan2 ini tentang kasus Seo Yoon Hyung?

Keduanya duduk di cafe, jadi kau mencuri buktinya? tanya Yi Han. Da Kyung menjawab, ia tidak bisa diam saja.
Yi Han tanya, lalu apa rencanamu? pergi ke NFS dan berkata ini dicuri dan tolong periksa ini?

Da Kyung berkata, ia tahu ini tidak bisa dibenarkan tapi otakku seperti akan meledak. Aku tidak tahan. Di Jepang aku melihat wanita yang membunuh Seo Yoon Hyung, aku melihatnya di CCTV. Mantel wanita itu..punggung wanita itu..aku sudah melihatnya sebelumnya. Aku melihatnya dengan mataku, berdiri di depanku.
Da Kyung : Seperti orang bodoh, aku tidak mengenalnya.

Yi Han : Orang yang sudah membunuh Seo Yoon Hyung adalah Kang Seo Yeon, iya kan? Aku dengar dia pergi ke Jepang.

Da Kyung kaget, petugas Choi, kau sudah tahu ini? pembunuh Seo Yoon Hyung ada hubungannya dengan wanita itu, kau tahu ini? Tapi kau mengabaikannya? Bagaimana kau bisa seperti itu?

Yi Han minta Da Kyung tenang. Da Kyung tidak bisa tenang, karena ada gadis lain yang akan dihukum 15 th, bagaimana aku bisa tenang?

Yi Han : Lalu apa yang bisa kulakukan? Kau pikir aku ingin mengabaikannya? Jika aku punya kemampuan, wanita itu, Kang Seo Yeon akan ditangkap dan dimasukkan penjara, dia akan dipenjara seumur hidup. Tapi Jaksa tidak akan menuntutnya. NFS berkata pembunuhnya adalah orang lain, kau ingin aku melakukan apa?

Yi Han minta Da Kyung membantunya, demi negara ini, apa kau bisa membantuku?
Yi Han menjelaskan, ada penembakan di utara Gyeonggi dan ada yang mati. Mayatnya sudah dikirim ke NFS. Itu tembak menembak antar geng, tapi penembaknya kabur. Yi Han berkata semua ini bohong dan orang yang disebut sebagai penjahat itu, adalah satu-satunya saksi dalam insiden ini.

Da Kyung geram, lalu siapa pembunuh sebenarnya. Yi Han berkata, seorang tentara dari militer Amerika.

Yi Han mengajak Da Kyung ke tempat latihan tembak. Yi Han mengajar, setelah melihat mata kebo itu/ bull's eye, angkat kepalamu dan tahan nafasmu. Tembak.

Tentu saja tembakan Da Kyung meleset. Yi Han berkata keakuratan adalah hal yang paling susah. Bukan karena tembakan ini dilakukan oleh seorang wanita, tembakan anggota militer yang baru saja masuk juga seperti itu.

Bahkan dia, yang sering latihan beberapa kali seminggu, hanya bisa mendapat akurasi sebesar 50% saja. Jadi, bagaimana mungkin seorang anggota geng biasa bisa menembak seseorang dengan keakuratan seperti itu? di dahi lalu di jantung.

Ji Hoon kembali ke kantornya dan Dokter Jang Jae Young menemui seniornya itu. Ada hal penting yang harus dikatakan Jae young.

Jae Young berkata ketika Dokter Joo melakukan otopsi, ada yang aneh. Ada kasus penembakan, dan seharusnya TKP harus dianalisa, tapi aku dengar NFS dipindahkan dari TKP. Itu pasti perintah Direktur Lee Myung Han.

Ji Hoon mulai tertarik. Dokter Jae Young berkata bukankah ini aneh? jika yang digunakan adalah pistol Tokarev, pistol itu memiliki laras yang sangat pendek dan untuk orang biasa akan sangat sulit mengenai sasaran meskipun sudah menembak 10 kali. Tapi disini, tembakan-nya tepat di dahi.

Ji Hoon segera pergi menemui Dokter Joo sambil membawa file dari Dokter Jae Young. Yang kesal karena Ji hoon masuk ke kantornya begitu saja.

Ji hoon marah, sejak kapan anggota geng negeri ini menggunakan senjata seperti di barat dan jadi pembunuh profesional?
Dokter Joo marah, ini adalah kasusku. Dan minta Ji Hoon tidak ikut campur.

Ji hoon teriak, jika dilakukan dengan benar maka dia tidak akan ikut campur. Anggota geng Yang Jeong Soo dibunuh dalam sekejap mata, ditembak tepat di dahi dan di jantung, oleh orang yang terlatih. Semua juga tahu. ini bukan hanya masalah geng!

Dokter Joo kesal, kau pikir aku memalsukan hasil otopsi?

Ji Hoon : Kenapa NFS tidak memeriksa TKP? Apa yang kau sembunyikan?
Tidak ada kata Dokter Joo, peluru dan selongsongnya ditemukan di TKP, juga darahnya, semua sesuai. Yang Jeong Soo dibunuh oleh anggota gengnya, Kim Jeong Woo.

Ji Hoon : Yang kau katakan harus benar. Jika bukan seperti itu, maka hasil otopsi itu dipalsukan.

Ji Hoon minta Jae Young mencari informasi mengenai kasus ini dan ia akan pergi memeriksa TKP.
Dokter Jae Young cemas, kau benar akan pergi ke sana? Kau baru saja kembali, ini akan terlihat mencurigakan.
Ji Hoon tidak peduli, memang dia adalah orang seperti itu.

Dokter Joo melapor pada Myung Han yang sedang berbicara dengan Jaksa Jang kalau Ji Hoon mulai tertarik dengan kasus penembakan ini. Karena beberapa saat lalu, Ji Hoon berdebat dengan dokter Joo tentang kasus ini.

Dokter Joo berkata sepertinya dokter Yoon pergi ke TKP. Jaksa Jang yang ada bersama Myung Han juga resah karena mereka belum menemukan Kim Jeong Woo.

Sebelumnya Jaksa Jang mengatakan kalau pertemuan antara Korea, Amerika dan Jepang akan diadakan di Dept Perdagangan dan Luar Negeri. Membahas nuklir Korut dan akan menghukum Korut karena tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya. Kang Joon Hyun akan memang karena mendapat dukungan kuat dari Amerika.
Sehingga penting sekali menemukan Kim Jeong Woo sebelum orang lain.

Jaksa Jung Woo Jin menemui seniornya Jaksa Park, ada yang ingin ia bicarakan. Tentang kasus tembak menembak antar anggota geng di Utara Gyeongi.
Jaksa Park mengeluh dan berkata itu cuma kekacauan antar geng yang berebut wilayah kekuasaan. Itu gila.

Woo Jin berkata kalau anggota geng jarang sekali menggunakan pistol, mereka punya aturan sendiri, biasanya mereka menggunakan pisau dan mereka tidak membunuh.
Jaksa Park berkata kalau aturan itu untuk dilanggar.
Woo jin : Tapi ini tidak ada hubungannya dengan obat-obatan. Perkelahian anggota geng. Satu menembak dan membunuh yang lain. Apa kau merasa ini tidak aneh? Kenapa dia dibunuh.

Park menjawab kalau Woo Jin akan tahu jika Kim Jeong Woo tertangkap. Tapi kenapa kau sangat tertarik, apa kau tahu sesuatu?
Woo Jin berkata ia hanya ingin tahu bagaimana seniornya menyelesaikan kasus ini.

Kembali ke Da Kyung-Yi Han. Da Kyung janji akan segera memeriksa kembali bukti dan catatan otopsi dari NFS. Ia akan menemui Yi Han lagi nanti. Da Kyung sudah akan pergi ketika Yi Han menerima telp dari Dong Goo (yang tahu dimana Kin Jeong Woo).
Dong goo memohon bantuan Yi Han. Baik, kata Yi Han. Aku akan pergi.

Yi Han mengajak Da Kyung pergi menemui Dong Goo.

Ji Hoon tiba di TKP, ia heran melihat Woo Jin sudah ada disana. Woo Jin menyapanya, sunbae..
Ji Hoon tanya kenapa Woo Jin ada di sini, apa ada yang harus disembunyikan dari kasus ini juga. Sehingga kau datang kesini?

Ji Hoon menyindir, kau juga tahu pembunuh Seo Yoon Hyung, apa karena ini mengapa kau ingin kerja sebagai Jaksa Umum? Selalu mengikuti perintah dari kuasa yang lebih tinggi, melempar orang tidak bersalah ke penjara...itulah mengapa kau kerja sebagai Jaksa Penuntut Umum?

Ji Hoon berkata kalau ia tahu, Woo jin bukan orang seperti itu. Woo jin hanya makan sekali dalam sehari, tidur kurang dari satu jam sehari (astaga...lebih canggih dari bloger hehe), hidupmu sangat sulit. Kau sebenarnya punya idealisme, tapi sekarang kau bukan orang yang sama lagi.
Woo jin tanya, apa Ji Hoon mau dengar penjelasan-nya? Apa kau akan mendengar kalau aku bicara?

Ji hoon membenarkan, kau lihat sendiri, aku tidak punya waktu mendengarkan penjelasanmu.

Woo Jin mengaku ia sudah membuat kesalahan, dan ia menyesalinya sekarang. Jadi, aku ingin tahu tentang kasus ini. Aku ingin tahu apa yang terjadi di dalam sana.

Ji hoon akhirnya mengijinkan Woo Jin membantunya.

Di dalam, Ji hoon menjelaskan, kalau dalam kasus penembakan, noda darah adalah bukti paling penting. Kau harus tahu itu.

Ji Hoon : Noda darah digunakan untuk menemukan titik pendarahan.
Ji hoon menunjuk satu tempat, disini, dimana pendarahan-nya berawal, ini bisa dilacak dengan noda darah. Kita bisa tahu bagaimana dan dimana penembakan itu terjadi, ditembakkan dari mana dan berakhir dimana.

Ji Hoon : Kita harus kerja secara terbalik. Saat mencari titiknya. Kita harus mengukur ukuran noda darahnya. Untuk mencari tahu sudutnya, bagi lebar noda darah dengan panjangnya, mirip seperti trigonometri. Yang ini bersudut 30 derajat, dari nodanya, darahnya adalah dari kepala.

Ini arah tembakan-nya. Kita tidak bisa mengabaikan setetes darahpun. Arah semua noda darah adalah titik pendarahan dari tempat korban ditembak.

Titik pendarahan-nya adalah...123 cm diatas tanah. Tinggi Yang Jeong Soo adalah 180 cm, jadi korban tidak dalam keadaan berdiri. Saat ia berdiri dari kursinya, ia ditembak di dada, melihat arah noda darah...

Ji Hoon menjelaskan, ini arah dimana peluru ditembakkan, jika peluru ditembakkan dari sini, maka orang yang menembak mempunyai tinggi badan antara 180-a85 cm. Kau tahu berapa tinggi Kim Jeong Woo?

Woo Jin melihat catatan-nya : 170 cm.

Ji Hoon yakin, tersangkanya pasti bukan Kim Jeong Woo, tapi orang lain yang lebih tinggi.

Sementara itu, Dokter Jae Young menyelinap ke kantor Dokter Joo In Hyuk. Ia memeriksa komputer dokter Joo.

Tapi ketika Dokter Jae Young keluar, ia kepergok oleh Dokter Hong! Dokter Hong Sook Joo?
Dokter Hong : Sejak kemarin aku merasakan ada yang aneh. Apa yang kau lakukan di kantor Dokter Joo In Hyuk?

Dokter Jae Young menyangkal kalau ia sudah menyelinap. Dokter Hong yakin ia melihat Dokter Jae Young masuk dan keluar dari kantor Dokter Joo. Katakan yang sebenarnya.
Dokter Jae Young : Katakan apa?
Dokter Hong : Yang kau sembunyikan dariku.

Dokter Jae Young menolak untuk mengatakan-nya dan Dokter Hong berkata, baik kalau begitu aku akan tanya pada Dokter Joo In Hyuk, Dokter! Dokter! Dokter Joo In Hyuk!

Dokter Jae Young membungkam mulut Dokter Hong, tapi Dokter Hong terus teriak, Dokter Joo In Hyuk, dia ..masuk ke kantormu!

Sebelum terjadi huru hara, Dokter Jae Young segera membungkam Dokter Hong dengan...mulutnya bwa...!! Jae young mencium Hong!

Dokter Hong menjatuhkan kopinya dan syok, tapi tangannya bergerak ke pinggang Dokter Jae Young.
Dokter Joo datang dan kaget melihat kedua orang itu. Kalian..apa yang kalian lakukan?
Dokter Jae Young segera melepaskan Dokter Hong dan pergi sambil menutup mukanya, gila! gila!

Sementara Dokter Hong juga pergi ke arah berlawanan, tapi kelihatan sekali kalau dokter ini...senang hahaha kasihan Jae Young.

Ji Hoon dan Woo Jin menemukan noda darah yang lain dan mereka menyimpulkan kalau noda darah ini adalah milik Kim Jeong Woo.
Woo jin mengatakan semua yang ia dengar dari Dong Goo, anggota geng yang kenal dengan Yi Han, kalau pelakunya kemungkinan besar adalah tentara Amerika.

Ji Hoon sadar, kalau dari 3 peluru yang ditembakkan. Satu ada dalam tubuh Kim Jeong Woo, dan itu adalah satu-satunya bukti mereka. Ji Hoon minta Woo Jin menghubungi Yi Han.

Yi Han dan Da Kyung menemui Dong Goo diluar sebuah klinik. Dong Goo ketakutan karena Jeong Woo akan segera mati, dia sekarat. Yi Han tanya dimana Jeong Woo sekarang.

Dong Goo membawa Yi Han dan Da Kyung menemui Jeong Woo yang sudah menjadi mayat. Dia sudah meninggal karena lukanya.

Da Kyung membuka selimut dan membuka kemeja Jeong Woo. Jelas terlihat bekas luka tembak. Jadi positif kalau Kim Jeong Woo bukan pelaku, melainkan korban dalam insiden ini.

Polisi datang dan memerintah untuk menangkap Dong Goo karena sudah menyembunyikan pembunuh. Ia kesal karena satu-satunya saksi sudah mati.
Yi Han memanggilnya. Senior, Kim Jeong Woo meninggal karena luka tembak. Kim Jeong Woo bukan pembunuh tapi dia adalah korban yang lainnya lagi.

Woo jin berusaha menelepon Yi Han, tapi Yi Han tidak mengangkatnya.
Ji Hoon berkata mereka harus segera menemukan Kim Jeong Woo.

Polisi menelepon Jaksa yang menangani kasus ini/senior Woo Jin yang ..juga sedang bersama Jaksa Jang. Polisi lapor kalau mereka menemukan Kim Jeong Woo dan ia sudah mati.

Jaksa menegaskan, dari luka peluru? Baiklah dan ia menyuruh polisi memasukkan mayat Kim Jeong Woo ke kamar mayat.

Polisi tanya apa tidak lebih baik dikirim ke NFS? Tapi Jaksa berkata kalau keluarga Kim Jeong Woo tidak ingin ada otopsi, dengan alasan religius.

Yi Han tidak terima ketika mendengar keputusan itu. Ia protes pada seniornya, bagaimana ini, biarpun keluarga menolak, tapi untuk kasus ini bukankah seharusnya jaksa berkeras melakukan otopsi? Bagaimana bisa tidak dilakukan otopsi?
Senior Yi Han tidak suka dengan keputusan ini, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan, tanpa ijin dari kantor Jaksa, tidak akan ada otopsi.

Da Kyung sudah membuat keputusan gila, ia mengunci dirinya di dalam kamar bersama mayat Kim Jeong Woo dan membiarkan Yi Han dan polisi lain di luar.

Yi Han teriak2, Dokter Go Da Kyung! buka pintunya! Dokter Go Da Kyung! Kenapa kau seperti ini? Dokter!

Da kyung tidak peduli, ia segera menelepon Ji Hoon. Dokter, ini Go Da Kyung.
Ji Hoon : Ada apa?
Da Kyung : Ada mayat di depanku.
Ji Hoon kaget, apa?
Da Kyung menjelaskan, mayat dari kasus penembakan di Utara Gyeongi, mayat Kim Jeong Woo.

Ji hoon ingin tahu dimana Da Kyung tapi Da Kyung tidak bsia mengatakannya. Kami menemukan mayatnya, tapi Kantor Jaksa tidak mengijinkan dilakukan otopsi. Jika terus seperti ini, mayatnya akan hilang. Apa yang harus kulakukan Dokter?
Ji Hoon minta Da Kyung mengatakan dimana dia dan Ji Hoon akan kesana.

Tapi Da Kyung berkata tidak ada waktu lagi dan ia minta Ji Hoon membimbingnya melakukan otopsi via telp! whoa!

Woo Jin melarangnya, otopsi tidak boleh dilakukan tanpa ijin, ia akan berusaha meyakinkan kantor Jaksa, tunggulah.

Da Kyung tidak bisa lagi menunggu, jika ia menunggu maka alasan kematian orang ini tidak akan ditemukan, ingat kasus Seo Yoon Hyung?
Ji Hoon : Apa kau yakin kau tidak akan menyesalinya?
Da Kyung : Ya.
Ji Hoon : Apa kau punya scalpel?

Woo Jin panik, apa kau gila? Otopsi tanpa ijin..itu bunuh diri! Jangan lakukan itu.
Ji hoon ke Da Kyung : Apa kau punya scalpel?
Da Kyung mencarinya dan ia menemukannya.

Sementara itu Yi Han terus menggedor pintu, Dokter Go Da Kyung! buka pintu! Apa kau gila? Dokter Go Da Kyung! Buka pintunya sekarang!!
Turunkan pisaunya! Otopsi tanpa ijin berarti masalah!

Da Kyung ke Ji Hoon, Dokter aku siap.
Ji hoon minta Da Kyung menemukan luka peluru dan mengatakan padanya posisi tepatnya. Woo Jin protes, apa kau sudah gila? Hentikan ini!

Da Kyung : Sekitar 2-3 cm dibawah iga kiri.
Ji Hoon : periksa bentuknya, bulat atau oval?
Da Kyung : Oval
Ji Hoon : bentuk oval, sekitar 2-3 cm dibawah iga kiri. Tunggu. Jung Woo Jin, duduk!
Ji Hoon menunjukkan bagaimana penembakan itu terjadi pada Woo Jin.

Ji Hoon tahu Da Kyung tidak akan punya waktu untuk melakukan operasi, maka ia menyuruh Da Kyung membuat irisan dibawah iga kiri.

Da Kyung melakukannya sambil berkata, Kim Jeong Woo..aku akan menyelidiki secara mendalam, mengapa kau meninggal. Apa kau mau membantuku?

Diluar, Yi Han terus menggedor. Dokter Go Da Kyung! Buka pintu! sekarang!
Di dalam tekanan, Da Kyung terus mencari peluru dibawah bimbingan Ji Hoon dan akhirnya, Dokter. Aku menemukannya!

Ji Hoon : Kau menemukan-nya? Katakan cepat, penampilannya? ukuran, permukaan, segalanya.
Da Kyung : Warna, kuningan. Ukuran, diameter sekitar 1 cm, tapi dibawah pelurunya ada ukiran, huruf P. Apa artinya?

Ji hoon : P? P adalah singkatan dari Parabellum, peluru 9mm Parabellum, digunakan dengan pistol tangan M9 Baretta oleh Militer Amerika.

Yi Han akhirnya bisa membuka pintu itu, apa yang kau lakukan?

Da Kyung : Aku mengumumkan penyebab kematian Kim Jeong Woo, yaitu peluru 9 mm Parabellum.

Da Kyung membuat polisi senior sakit kepala. Da Kyung berkata kalau peluru ini adalah bukti penting. Polisi tidak percaya, apa kau sadar bagaimana posisimu sekarang ini?

Jaksa Park yang mengurus kasus ini datang. Apa ini wanita itu? Kau melakukan otopsi itu?
Da Kyung mengaku.
Jaksa Park marah, apa kau gila? Kau perlu ijin untuk melakukan otopsi, apa kau tidak tahu?

Da Kyung tahu itu. tapi ia merasa bertanggung jawab untuk melakukan otopsi. Jaksa teriak, mau otopsi atau tidak, aku yang memutuskan-nya!
Da Kyung berkeras, otopsi penting untuk menyelesaikan kasus dan penilaian Jaksa salah.

Jaksa Park : Untuk memberikan otorisasi otopsi medis adalah tugas Jaksa tapi kau..sudah merusak mayatnya. Merusak mayat adalah kejahatan, kau tahu itu. Ijinmu sebagai dokter forensik dicabut dan kau diskors dari forensik selama 7 tahun. Karirmu tamat.

Ji hoon masuk bersama Woo Jin, hentikan itu. Selesai atau tidak akan diputuskan oleh NFS. Aku dokter forensik dari NFS, Yoon Ji Hoon. Ayo! Ji hoon menarik Da Kyung.
Jaksa Park marah dan teriak, aku belum selesai!

Ji hoon juga marah, karena kantor Jaksa tidak mengeluarkan ijin otopsi hanya karena keluarga. Keluarga tidak memutuskan apa akan dilakukan otopsi atau tidak, ini adalah tugas Jaksa. Jika kau ada keberatan, kirimkan saja ke kantor NFS. Ji Hoon menarik Da Kyung pergi.
Jaksa Park ingin mengejar mereka, tapi Woo Jin menahan-nya. Sunbae, sudah cukup.

Da Kyung hampir menangis dan tanya apa dia benar2 tidak bisa menyelesaikan otopsi itu? Ji hoon berkata jika kau menemukan peluru, maka itu adalah satu2nya bukti, jika kau bersalah, maka bukti yang kau temukan tidak bisa dipakai, Jika ijin sebagai dokter forensik dicabut, maka bukti yang kau temukan akan jadi kotor. Ini hanya awal, jangan menyerah.

Woo Jin tanya pada Jaksa Park, apa kau yakin itu adalah pelanggaran? seniornya tidak mengerti kenapa Woo Jin seperti ini.

Woo jin berkata, ditemukan peluru Parabellum di tubuh Kim Jeong Woo. Peluru yang biasa digunakan oleh militer Amerika.

Jaksa Senior : Aku tidak percaya dokter forensik wanita itu.
Woo Jin : Aku tidak percaya padamu, Sunbae.

Woo jin : Jika seseorang meninggal karena penembakan, meskipun keluarganya menentang dilakukan otopsi, tapi Otopsi tetap harus dijalankan.
Jaksa Park marah, apa kau menuduhku menutup-nutupi?

Woo jin hanya minta sunbaenya mengeluarkan ijin, jika tidak maka bukti yang ditemukan di tubuh Kim Jeong Woo tidak berguna.
Tapi sunbaenya tetap tidak setuju dan tidak mengakui otopsi yang dijalankan Da Kyung.

Ji Hoon mengantar Da Kyung pulang. Ayah Da Kyung ada di depan rumah menunggunya. Keduanya keluar dari mobil. Ayah Da Kyung membungkuk dan berterima kasih karena Ji hoon mau mengantar putrinya pulang.
Ji hoon juga membungkuk memberi salam. Ayah Da Kyung marah pada putrinya karena lari begitu saja tadi pagi dan tidak mengangkat telpnya, ia cemas sekali.

Ayah Da Kyung mengundang Ji Hoon minum teh, tapi Ji Hoon menolak. Ia banyak pekerjaan. Ayah Da Kyung minta maaf karena putrinya ceroboh dan pasti banyak melakukan kesalahan.

Ji Hoon : Tenanglah. Tolong mengerti, berikan dia kasih sayang dan bimbing dia. Putri anda adalah dokter forensik yang baik.
Ini mengejutkan Ayah Da Kyung, apalagi Da Kyung.

Ji Hoon pulang dan Da Kyung mengantarnya sambil menangis terharu. Da Kyung tidak percaya, apa aku benar2 dokter forensik yang baik?
Ji Hoon : Kau ini membuat banyak masalah, tapi kau juga kerja keras. Tidur sana.
Ji Hoon menjalankan mobilnya dan Da Kyung menangis terharu, terima kasih..benar2 terima kasih..

Yi Han mengikuti Woo jin, bagaimana kau akan mengatasi ini? Apa seperti yang kau lakukan atas kasus Seo Yoon Hyung? Apa kau mau menuntut Jaksa senior?

Woo jin minta Yi Han tidak menyebut kata Jaksa seperti itu, Woo Jin tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak ada bukti.

Yi Han tidak mengerti, bukankah peluru Parabellum ditemukan dalam tubuh Kim Jeong Woo?

Woo jin berkata buktinya tidak valid karena otopsinya dilakukan tanpa ijin. Yi Han dengan sinis menyindir Woo Jin yang hanya mencemaskan karirnya sebagai Jaksa, kau menyedihkan.

Jaksa Jang murka, apa Yoon Ji Hoon saja tidak cukup? Siapa dokter forensik Go Da Kyung?
Myung Han tanya bagaimana dengan peluru di tubuh Kim Jeong Woo? Jaksa Jang berkata sudah disingkirkan oleh Jaksa Park, tapi sekarang ada orang yang tahu tentang peluru Parabellum.

Jaksa Jang berkata kalau bukti itu ilegal dan jika ijin dokter forensik itu dicabut maka buktinya akan jadi tidak berguna. Direktur, keluarkan dokter itu segera aku yang akan berurusan dengan militer Amerika. Tentara itu, Justin (bukan Bieber haha) harus segera meninggalkan negeri ini. Selama pembunuhnya lenyap, meskipun publik tahu sesuatu, maka kasusnya tidak akan jelas.

Paginya, Da Kyung berdiri di depan kantor, ia memegang Name-tagnya. Ji hoon datang dan melihat Da Kyung, ia tahu Da Kyung gelisah.
Ji hoon mendekati Da kyung, apa yang kau lakukan? Takut?

Ji Hoon mengajak Da Kyung masuk. Da Kyung jalan mengikuti Ji Hoon. Semua rekan kerjanya kasak kusuk dibelakang Da Kyung, tapi keduanya terus jalan menuju kantor Ji Hoon.

Keduanya bertemu Myung Han dan Dokter Joo. Myung Han mengajak semua pergi ke kantor Da Kyung. Myung Han berkata kalau Polisi Seoul menulis surat keluhan atas insiden kemarin malam.
Ji Hoon marah, orang yang meninggal karena kasus penembakan dan tidak ada otopsi. Ini tidak seperti dulu. Myung Han berkata kalau ijin otopsi ada di tangan Jaksa dan kita hanya bisa melakukan otopsi jika kita mendapat ijin.

Ji hoon teriak, jangan mengatakan kata-kata yang agung lagi! Apa kau merencanakan ini? Ji hoon marah2, kita tidak berurusan dengan penembakan antar anggota geng.
Kita semua tahu itu, TKP-nya dirusak, lalu Jaksa ikut menutupi, NFS juga ikut partisipasi, bukan hanya itu..profesor dan direktur forensik..semua bersatu dalam konspirasi ini!

Dokter Joo : Hei! Yoon Ji Hoon, apa kau punya bukti?
Ji Hoon teriak, ditemukan peluru Parabellum di tubuh Kim jeong woo! ini menimbulkan kecurigaan pada militer Amerika.

Myung Han menghentikan mereka dan berkata ada persoalan yang bisa timbul disaat pembicaraan antara Korea, Amerika dan Jepang. Masalah kecil tapi bisa memberikan pengaruh besar untuk negara kita. Jika melihat orang seperti apa yang dibunuh...dia adalah sampah, kotoran, tidak berguna untuk negara kita. Tindakan kita harus benar.

Ji Hoon tidak setuju, saat kita masuk ke ruang otopsi, ada beberapa hal yang tidak akan kita pedulikan. Kita tidak akan peduli dengan kebangsaan orang itu, ras, lelaki atau perempuan...kaya atau miskin..hal seperti itu sama sekali tidak jadi masalah. Tidak seorangpun pantas dibunuh.

Myung Han : Untuk apa dilakukan otopsi? untuk hak orang yang sudah meninggal? Bukan, itu untuk mereka yang masih hidup. Untuk kepentingan sosial.
Ji hoon tetap tidak setuju, tidak seorang manusia pun yang berhak mencabut hak hidup orang lain.

Myung Han : Dalam dunia nyata, kekuasaan seperti itu ada. Karena keadilan hanyalah kata-kata. Jika kau mau mengubah kesalahan itu, kau harus punya kekuasaan. Itu adalah kekuasaan dari posisi lebih tinggi. Selama aku memiliki kekuasaan, maka semuanya bisa diselesaikan.

Myung Han ke Da Kyung, Dokter Forensik Go Da Kyung melakukan otopsi tanpa ijin dari Jaksa. Keluarga dari mendiang keberatan atas otopsi dan jenazahnya sudah rusak. Sebagai Direktur NFS, aku secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya.

Ji hoon tidak terima, ini tidak mungkin.
Myung Han berkata kalau Polisi juga minta pengunduran diri Dokter Go Da Kyung dan anggota komite juga setuju.

Da Kyung tanpa membantah menyerahkan kartu ID-nya pada Myung Han. Ji hoon tidak percaya ini.
Myung Han menerima kartu ID itu dan berkata, ini adalah kekuasaan. Apa kau mengerti?
Lalu Myung Han dan Joo keluar.

Ji hoon : Apa yang kau lakukan? Kenapa kau melepaskan bukti yang kau temukan dengan susah payah?

Da Kyung menoleh dan menangis, ia minta Ji hoon membantunya menemukan bukti itu lagi. Kartuku, bukti peluru..aku percaya kalau kau akan menemukannya lagi.

Da Kyung terisak : semua bisa berkata aku tidak baik dan membuat kesalahan. Tapi Dokter, kau berkata kalau aku adalah dokter forensik yang sangat bagus. Aku percaya padamu.

Satu-satunya bukti, peluru Parabellum dilenyapkan oleh Jaksa dan mayatnya tidak ada lagi untuk diotopsi. Dan kali ini, Dokter, kau benar. Jadi aku percaya kalau kau akan menyingkapkan kebenaran-nya. Da Kyung jalan keluar sambil berkata, aku tidak membawa barang2ku karena aku yakin, aku pasti akan kembali.

Da Kyung jalan pergi sambil menangis.

Ji hoon jalan dan memandang Da Kyung pergi dengan sedih.

Myung Han dan Jaksa Jang pergi ke TKP. Myung Han melakukan olah TKP sendiri dan ia mengaku, Dokter Yoon Ji Hoon, apa kau tahu mengapa dia begitu hebat?

Myung Han : Bukan hanya dalam otopsi-otopsi...apakah itu TKP atau kehidupan pribadi. Dia adalah orang yang memiliki integritas. TKP dari kasus penembakan ini..TKP ini lebih penting daripada otopsi. Apa kau yakin kalau kau bisa memalsukan TKP?

Jaksa Jang tersenyum, semua sempurna, semua jejak yang ada hubungannya dengan militer Amerika sudah dibersihkan. Bukti peluru itu juga sudah diurus.
Myung Han hanya menghela nafas.

Ji hoon memeriksa foto-foto kasus penembakan itu sekali lagi dan ada yang menelepon-nya.

Sign 8

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment