Yi Gak menemukan Park Ha, bangun..sadarlah, buka matamu. Park Ha sempat buka mata sebentar lalu pingsan.
Yi Gak menggendong Park Ha keluar dan menutupi hidung Park ha dengan saputangan basah yang dibawanya.
Yi Gak memasukkan Park Ha ke ambulance, lalu ia baru batuk2. Man Bo lari mendekat, Yang Mulia..anda tidak apa-apa?
Yi Gak membawa Park Ha pulang dan memberinya obat racikannya sendiri, untung saja kau tidak mengalami luka bakar. Ini obat untuk menenangkan syarafmu, minumlah.
Park Ha minum obat Yi Gak dan mengernyitkan wajahnya, pahit sekali. Yi Gak menyuapkan permen mint (Park Ha candy) untuk Park Ha.
Park Ha berkata ia sudah baikan dan Yi Gak bisa pergi. Yi Gak mengerti dan menyelimuti Park Ha. Ia minta Park Ha istirahat.
Park Ha mengembalikan sapu tangan sulam milik Yi Gak. Yi Gak mengambilnya, tapi terjatuh dan tanpa sengaja menutupi sebagian wajah Park Ha.
Yi Gak terkejut. Park Ha heran, kau kenapa?
Yi Gak mungkin ingat Bu Yong, tapi ia belum berpikir ke situ. Yi Gak hanya memberi alasan kalau ia punya pekerjaan penting dan Park Ha tidur saja.
Se na keluar dari lokasi meeting dan kesal karena Yi Gak meninggalkan meeting begitu saja. Ia mencoba telp Man Bo.
Se Na ingin tahu kenapa Man Bo telp Pemimpin Tim Tae Yong.
Man Bo masih ada di lokasi kejadian, mungkin masih harus memberikan keterangan. Man bo mengiyakan dan hanya berkata, Park Ha-ssi ada di gudang..lalu tidak jelas lagi karena suara2 lain dan Man bo batuk.
Se Na berkata ia mengerti dan menutup ponselnya. Se Na tampak geram.
Se Na langsung menghadap Presdir dan lapor masalah ini. Nenek marah besar, apa? Dia mendapat telp dari Park Ha lalu lari begitu saja dari pertemuan?
Se Na mengiyakan. Kontrak Pembelian langsung dibatalkan.
Nenek kesal, ini bukan hanya pembatalan pembelian, tapi ini sangat memalukan. Nenek menyalahkan Park Ha atas semua ini. Nenek minta Se Na telp Tae Yong, panggil dia untuk menemuiku sekarang.
Yi Gak lari2 masuk kantor, ia bertemu manager Pyo di dalam lift. Pyo juga marah, apa kau tahu berapa besar masalah yang sudah kau perbuat?
Siapa yang pergi di tengah2 acara tanda tangan kontrak? Apa kau tidak mengerti betapa pentingnya proyek ini? Seberapa penting itu bagimu? Apa kau sudah gila?
Yi gak minta maaf.
Pyo berkata kalau pihak Tae Mu pasti akan menggunakan insiden ini untuk menunjukkan bahwa kau tidak kompeten. Mereka akan menyerangmu.
Yi Gak janji akan melakukan yang lebih baik lain waktu.
Pyo semakin kesal, tidak ada lain waktu. Proyek ini adalah ujian untukmu. Pihak Tae Mu mungkin akan mencoba melemparmu dari perusahaan. Bersiaplah.
Yi Gak bertemu Nenek. Nenek memarahinya habis2an, apa kau ini punya otak? Apa kau akan terus seperti ini?
Yi Gak minta maaf. Nenek tidak terima, ia tanya kenapa Park Ha memanggil Yi Gak, dimana anak itu sekarang.
Yi Gak mencoba menjelaskan, Park Ha di rumah, ia kece..tapi Nenek tidak mau dengar, di rumah? Aku tidak percaya ini.
Nenek tidak habis pikir, Park ha pasti tahu kalau Tae Yong sudah bertunangan dengan Se Na, lalu kenapa masih di rumah itu. Nenek ingin Yi gak pindah ke rumahnya.
Yi gak menolak, ia harus tetap di rumah atap itu. Kita sudah sepakat.
Nenek : Kalau begitu minta Park Ha pergi dari sana segera. Tidak. Aku akan mengatakannya sendiri pada Park Ha dan memastikan kalau ia mengerti. Aku akan pergi dan menemuinya malam ini.
Telp Park Ha dan minta dia jangan kemana-mana. Kenapa tidak menjawab? Apa kau tidak dengar/
Yi Gak terpaksa mengiyakan.
Malamnya, Joseon 4 mengajak Park Ha makan samgyetang. Man bo memberikan ayamnya untuk Park Ha, Noona, kau pasti sangat ketakutan hari ini. Makan ini untuk mendapat kekuatanmu lagi.
Yong Seol juga memberikan ayamnya. Park ha tersenyum lebar, terima kasih.
Chi San protes, hei..apa Park Ha nuna satu-satunya pasien disini? Aku baru saja dioperasi usus buntu.
Yi Gak tersenyum dan memberikan ayamnya untuk Chi San, ini untukmu. Chi San langsung tersenyum senang. Yi Gak juga menanyakan kondisi Chi San.
Chi San berkata masih sedikit sakit, tapi ia bisa menahannya. Selama ia tidak ketawa, maka tidak akan ada masalah.
Yong Seol dan Man Bo mengangguk, lalu keduanya membalikkan mata mereka dan menggoda Chi San.
Chi San mati2an menahan ketawa, ia kesakitan.
Yi Gak dan Park Ha ketawa geli. Yi Gak menoleh ke arah Park ha dan tampak senang melihat Park Ha ceria lagi.
Mereka selesai makan, Yong Seol dan Man Bo berkata akan beli bir sebelum pulang. Mereka mengajak Chi San meskipun Chi San belum boleh minum bir, hanya menemani mereka saja. Sementara Yi Gak dan Park Ha pulang.
Chi San bersedia ikut asal mereka janji tidak akan membuatnya ketawa. Keduanya janji. Mereka membungkuk ke arah Yi Gak lalu jalan pergi.
Yi Gak tampak geli dan menghitung, 1..2...3, lalu ia melihat Yong Seol dan Man Bo mulai membalikkan mata lagi dan Chi San memegang perutnya.
Chi San teriak2, Yang Mulia, Yang Mulia! ...saya ingin pulang!
Tapi Yong Seol dan Man Bo menahannya sambil menyeret Chi San pergi. Kasihan Chi San haha..
Yi Gak dan Park ha ketawa geli.
Nenek dan bibi Wang ada di depan apartemen atap. Mereka menunggu sampai Yi Gak dan Park ha pulang.
Yi Gak dan Park Ha jalan pulang. Yi Gak lebih dulu melihat Presdir dan Bibi Wang. Ia langsung menghalangi pandangan Park Ha. Yi Gak mengajak Park Ha pergi ke lain tempat dan beli es krim.
Park ha heran dan mencoba melihat ke arah apartemen, ia melihat Nenek dan Bibi Wang. Bukankah itu Presdir. Yi Gak berkata, dia benar-benar sangat marah.
Yi Gak : Kami gagal tanda tangan kontrak hari ini, dia salah paham dan mengira itu semua adalah kesalahanmu. Jadi lebih baik, kita menghindarinya sekarang.
Park Ha berkata memang itu adalah salahnya.
Tapi Yi Gak tidak ingin Park Ha kena marah lagi, ia segera menggandeng Park Ha, lebih baik kita menghindarinya sekarang, ayo ikut aku cepat.
Yi gak dan Park Ha jalan bersama. Park ha minta maaf, gara2 dirinya semuanya kacau. Yi Gak berkata dia yang seharusnya minta maaf, aku tidak seharusnya mengirimmu ke gudang. Sesuatu yang buruk hampir saja menimpamu.
Park Ha juga berterima kasih karena Yi Gak bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk menerobos api demi dirinya.
Yi Gak : Aku yang berterima kasih, hari ini aku melihatmu tertawa lagi.
Park Ha : Kenapa kau bersyukur kalau aku tertawa?
Yi Gak takut kalau karena dia, Park Ha tidak bisa tertawa lagi. Park ha mencibir, jangan salah paham. Kau jangan menentukan kapan aku menangis atau tertawa.
Yi Gak dan Park Ha duduk di atas bukit sambil memandang lampu kota. Yi Gak tanya apa Park Ha ingat dengan kata2nya saat mabuk.
Park Ha pura2 tidak ingat. Yi Gak berkata, waktu itu kau bilang kau sedang sial. Di kota sebesar Seoul ini, dari semua tempat, kenapa kau jatuh diatas atap rumahku? Itu yang dinamakan sial.
Park Ha menyangkal, aku tidak pernah mengatakan itu. Yi Gak yakin Park Ha tidak ingat karena mabuk. Park ha menyangkalnya lagi. Aku yakin tidak pernah mengatakan hal seperti itu.
Yi gak berkata, setelah mendengar kata2 Park ha, ia memikirkan hal ini dengan serius. Kau sebelumnya hidup dengan tenang, lalu tiba2 aku jatuh di rumahmu, pasti sangat sulit bagimu. Aku minta maaf.
Park ha yakin, pasti akan lebih baik jika Yi Gak jatuh ke rumah yang lebih bagus.
Yi gak : Tidak..aku menyukainya, tapi kukira itu kesialan bagimu.
Park Ha : Saat aku mengatakan kesialan, aku tidak bermaksud benar2 seperti itu.
Yi Gak heran, bukannya tadi katanya tidak bilang seperti itu? Park Ha buru2 menjelaskan, itu hanya misalnya saja.
Yi Gak dapat sms dari Yong Seol, Nenek sudah pergi.
Park ha tanya apa Presdir sudah pergi. Yi Gak berkata belum, katanya masih di sana. Park Ha terkejut dan tampak takut.
Yi Gak berkata nenek pasti sangat marah dan sebaiknya kau menghindarinya. Park Ha mengerti. Yi Gak tersenyum sendiri. weee....dasar.
Park Ha mengajak Yi Gak makan lagi. Kali ini ia mencampur cola dan minuman seperti sprite atau 7 Up. Park Ha memberikannya ke Yi Gak, ini sangat manis.
Yi Gak menerimanya dan ia juga siap makan. Yi gak membelah sumpit kayu dan menggosoknya seperti kebiasaan Park Ha.
Park Ha komen, Yi gak sudah sangat melebur dengan kehidupan di jaman ini. Dulu kau sama sekali tidak bisa melakukan apapun.
Park Ha mengira dulu Yi Gak orang gila. Yi Gak membalasnya, dulu kupikir, kau ini orang bertubuh kecil tapi suaranya keras sekali dan sangat menjengkelkan.
Yi Gak : Yong Seol ingin membunuhmu dengan pedangnya. Apa kau tahu berapa kali aku harus menghentikannya?
Lalu keduanya saling mengejek kekonyolan masing2 saat pertama bertemu. Park Ha mengejek, saat Yi Gak panik karena jarinya tergores dan berdarah, ia mengangkat tinggi jarinya, kau mengangkat jarimu seperti ini tinggi sekali.
Park ha tidak ingin bilang, tapi orang2 menyebut orang seperti itu, cengeng.
Yi Gak tidak terima disebut cengeng. Yi gak membalas, apa kau tahu, hanya demi membantumu menjual strawberi, aku sampai harus menggunakan kostum panda dan jatuh pingsan.
Park Ha tertegun, itu bukan Becky? Yi Gak sadar, ia keceplosan. Park Ha tampak malu, apa ini? Aku benar2 dibodohi.
Yi Gak menutupinya, kau selalu melihatku dengan mata seperti ini. Bagaimana aku bisa mengatakannya padamu? Yi gak mengangkat dua matanya menunjukkan kalau sedang marah. Tapi saat pergi kencan buta, kau kelihatan cantik.
Park Ha kesal, apa ini, kau memberikan penyakit lalu penawarnya? Park ha balas memuji, saat Yi Gak potong rambut Yi Gak kelihatan sedikit tampan.
Yi Gak : Itu bukan karena aku memotong rambutku. Aku memang sudah tampan sejak dulu. (Gubrag.) Kau melihatku dengan mata kepalamu sendiri tapi masih belum sadar?
hahahaha....
Park Ha kesal minta ampun. Sombong sekali.
Yi Gak dapat sms, kali ini dari Chi San, kenapa anda belum pulang?
Park Ha tanya apa Nenek sudah pulang. Yi Gak bohong lagi dan berkata belum. Nenek pasti sudah bertekad bulat.
Park Ha bingung, lalu apa yang harus kita lakukan?
Yi Gak mengajak Park Ha pergi ke tempat lain.
Park Ha ragu, apa memang harus?
Park Ha dan Yi Gak jalan lagi. Keduanya ingat saat pertama mereka bertemu. Yi Gak dengan kenangannya sendiri, Park Ha juga. Lalu keduanya berpandangan sambil tersenyum.
Kemana mereka menghabiskan waktu malam2 seperti ini? Jimjilbang, tentu saja. Yi Gak dan Park Ha berbaring di sauna. Park Ha membuka mata dan melarang Yi Gak tidur, mereka harus pulang.
Yi Gak tanpa membuka mata berkata kalau Nenek belum pulang dan masih menunggu di depan rumah.
Park Ha heran, benarkah? Apa dia tidak merasa lapar? (Karena mereka saja sudah makan malam 2 kali hehehe..)
Yi Gak berkata kalau makanannya diantar pada Nenek.
Sekarang Park Ha curiga, kau bohong, ya kan? Selama ini kau bohong kalau Presdir tidak pergi, ya kan? kau benar2 pembohong.
Yi Gak cuek dan tetap berbaring sambil menutup matanya. Park Ha duduk tegak dan membalas, aku dulu juga membohongimu soal gas helium itu.
Park Ha menoleh, ternyata Yi Gak benar2 tidur pulas. Park Ha menghela nafas dan mengambil bantal kotak. Ia melapisinya dengan handuk dan meletakkan bantal itu di bawah kepala Yi Gak.
Park ha ingin menyentuh wajah Yi Gak tapi membatalkannya.
Yi Gak bermimpi. Saat di taman bersama Bu Yong saling melantunkan puisi.
Yi Gak terbangun, ia menghela nafas. Kenapa adik ipar sering muncul dalam mimpiku akhir2 ini?
Park Ha jalan mendekat sambil memberikan sikhye (minuman khas jimjilbang) untuk Yi Gak. Minum ini, setelah itu kita pulang.
ParkHa dan Yi Gak jalan pulang sambil berpayungan. Se na sudah menunggu mereka. Yi Gak memberikan payungnya kepada Park Ha.
Se Na : Apa kau lupa kalau kita seharusnya melihat lokasi untuk pertunangan kita, pagi ini?
Yi Gak minta maaf. Ia akan segera bersiap. Park Ha dan Se Na saling memandang dengan dingin.
Park Ha mulai packing barang2nya. Ia melihat boneka lobak itu (yang mulai dijual di berbagai situs online.) Park Ha ingat saat mereka mendapatkannya di taman ria. Park Ha juga membawa boneka itu.
Yong Dong Man dan Tae Mu menyambut beberapa direksi yang akan mengikuti rapat. Keduanya mendapat banyak pujian dari anggota direksi.
Dong Man tertawa dan berkata itu semua berkat bantuan para direksi. Tae Mu mempersilahkan mereka masuk.
Nenek membuka rapat. Para Direksi langsung menolak memberikan promosi untuk Pemimpin Tim Yong Tae Yong. Bukan hanya masalah kontrak saja, tapi mereka juga berpikir ada yang tidak beres dengan otak Tae Yong.
Mereka tidak suka jika Tae Yong harus mewarisi perusahaan, hanya karena hubungan darah. Jika terus seperti ini, mereka ingin melakukan restrukturisasi manajemen perusahaan.
Dong Man ingin Tae Yong mengambil tanggung jawab. Pyo membela, semua ini terjadi karena Tae Yong menyelamatkan nyawa orang.
Tae Mu berkata akan memberi kesempatan sekali lagi pada Tae Yong.
Nenek bertemu Yi Gak dan Tae Mu. Nenek marah pada Yi Gak, apa kau tahu betapa malunya aku karena dirimu saat pertemuan dewan direksi?
Yi gak minta maaf. Nenek berkata kalau Tae Mu meminta dewan memberi kesempatan pada Tae Yong sekali lagi.
Nenek mengingatkan, ini benar2 kesempatan terakhirmu. Kau harus menemukan produk yang bagus, dan harus lolos evaluasi. Cobalah mengalahkan Tae Mu kali ini.
Yi Gak menatap tajam Tae Mu.
Tae Mu menunduk, lalu membalas tatapan Yi Gak dengan gaya meremehkan.
Yi Gak bertemu dengan anak buahnya.
Man Bo yakin, jika kompetisi dengan Direktur Yong Tae Mu, mereka pasti akan kalah.
Chi San juga yakin, ini pertempuran yang tidak bisa kita menangkan.
Yong Seol : Jika kita tidak bisa menang, maka yang terbaik adalah menghindarinya.
Yi Gak : Dalam pertempuran, saat kau meremehkan musuhmu, kau akan meningkatkan kesempatan untuk dikalahkan 10 kali. Kita akan membiarkan-nya meremehkan kita, lalu kemungkinan kita menang akan meningkat 10 kali.
Sekretaris Hwang menemui Tae Mu dan lapor kalau Tim Tae Yong ada di dalam ruangan selama 3 jam dan tidak bersuara.
Tae Mu tidak terlalu peduli barang apa yang akan mereka pilih, laporkan saja padaku aktivitas mereka.
Sekretaris Hwang tanya apa Direktur punya produk bagus. Tae Mu memberikan dokumen. Hwang membukanya dan terkejut, ini sepatu tenis yang sedang tren di Hollywood kan?
Hwang memuji Tae Mu yang sudah hampir mendapatkan kontraknya. Anda benar2 mengesankan.
Yi Gak : Pihak lawan kita jelas akan mencoba berbagai cara untuk mengamati kita dan mengganggu pekerjaan kita. Jika pihak lawan akan menggunakan taktiklicik, kita harus melawan mereka.
Man bo : Pertama, kita harus membuat daftar perusahaan yang akan kita kontak.
Chi San : Saya akan membicarakannya dengan staf kantor dan membocorkan sedikit dari rencana kita.
Yong Seol : Kita harus bersikap seolah hidup kita tergantung pada kesepakatan2 itu.
Yi Gak mengantar Se Na memilih gaun pertunangan. Se Na tanya bagaimana pendapat Yi Gak. Yi Gak berkata bagus. Kita ambil saja yang ini.
Se Na tidak yakin, apa kau benar2 menyukainya?
Yi Gak mengiyakan. Se Na tidak puas, apa kau bisa mengatakan yang lainnya? Seperti aku kelihatan cantik/
Yi Gak : Aku minta maaf, kau terlihat cantik.
Kelihatan sekali tidak tulusnya haha. Se Na berkata akan segera ganti baju lalu pergi.
Se Na dan Yi Gak minum kopi bersama. Se Na heran, ia merasa semakin dekat dengan Tae Yong. Tapi kenapa sepertinya Tae Yong semakin menjauh.
Yi Gak berkata : Bukan seperti itu, tolong jangan berpikiran seperti itu.
Se Na memang merasa seperti itu. Yi Gak minta maaf dan tanya kenapa Se Na merasa seperti itu. Apa yang sudah kulakukan sampai kau merasa seperti itu? Katakan semuanya.
Se Na berkata bukan karena Yi Gak, tapi lebih karena Park Ha. Karena Park Ha, aku merasa tidak aman. Hubungan kita...aku merasa Park Ha akan merampasnya.
Yi Gak membela Park Ha, Park ha bukan orang seperti itu. Dia mungkin akan memberikan miliknya tapi ia tidak akan pernah mencuri dari orang lain. Kau salah paham tentang ini. Wee..mengena sekali.
Wajah Se Na langsung berubah, ia tidak terima Yi gak berkata seperti itu. Kenapa kau berkata aku salah? Meskipun aku mengatakan sesuatu yang salah, bukankah seharusnya kau mendukungku?
Yi Gak : Se Na.
Se Na minta maaf, ia pergi duluan. Se Na pergi dan wajahnya tampak kurang senang. Se Na berhenti sebentar, seperti ingin memberi kesempatan pada Yi Gak untuk menahannya, tapi Yi Gak tidak melakukannya. Haha..pikiran Yi Gak penuh dengan Park Ha.
Yi Gak pulang dan melihat Park Ha membereskan kardus2. Isinya baju, sepatu dll yang akan dibuang. Park Ha ingin membawa bunga lotus itu juga. Tapi Yi Gak tidak mengijinkannya. Kalau mau lihat, kau bisa mampir ke sini.
Park Ha tidak mau, bagaimana aku bisa mampir.
Yi Gak tanya apa Park Ha akan pergi jauh. Park Ha belum tahu. Yi Gak kesal, kalau belum tahu bagaimana bisa pergi?
Park Ha : Aku berencana pergi ke satu tempat yang lebih baik dari disini.
Yi gak : Mana mungkin ada tempat yang lebih baik dari sini.
Park Ha : Kenapa? Kenapa tidak bisa ada tempat seperti itu? Ruang yang lebih luas, pemandangan yang indah, mudah transportasinya. Ada banyak tempat seperti itu.
Park Ha tanya soal stok kembang api. Yi Gak berkata mereka membelinya untuk merayakan sesuatu kan. Park ha juga ingin membawanya, karena mulai sekarang ada banyak hal yang akan ia rayakan.
Yi Gak : Baik, bawa saja semuanya. Semuanya!
Park Ha kesal, dasar idiot.
Yi Gak tidak terima, apa idiot?
Keduanya bertengkar seperti pasangan kekasih yang harus pisah tapi masih saling suka dan sekarang mereka rebutan hak asuh anak anjing peliharaan mereka hahaha...
Mimi dan Becky terkejut sekaligus tidak terima saat mendengar Yi Gak oppa akan bertunangan dengan wanita lain. Keduanya ingin Yi Gak bersama Park Ha. Ini tidak masuk akal!
Joseon 3 hanya bisa menunduk, maafkan kami. Kami juga tidak bisa menghalanginya, karena kami punya alasan yang tidak bisa kami katakan.
Park Ha ke apartemen Mimi. Mimi tanya apa itu alasan Park ha menanyakan pekerjaan kepadanya. Karena kau akan pergi?
Park Ha : Kau sudah dengar rupanya.
Mimi tidak mengerti kenapa harus pergi. Park ha hanya ingin info tentang pekerjaan. Mimi berkata pamannya punya perusahaan pertamanan dan sekarang sedang cari orang.
Park Ha semangat, itu bagus. Dimana itu?
Mimi : Pohang. (sekitar 315 km dari Seoul. Jauh.)
Park ha tertegun, tapi ia berkata tidak masalah mau ke Pohang atau Jejudo. Park ha ingin Mimi mempromosikannya ke pamannya.
Park Ha kembali ke atas dan memandangi apartemen atapnya, juga lukisan pantai itu sambil menangis.
Paginya, Tae Mu mendapat laporan dari Hwang kalau pihak Yi Gak pergi ke travel agen dan ingin membeli paket perjalanan dengan tema Jeju.
Tae Mu tanya siapa managernya, dan minta Hwang telp dulu.
Joseon 3 menemui Manager travel itu, Tuan Kim. Seperti yang sudah diduga, Tuan Kim menolak mereka dan berkata sudah ada yang membuat perjanjian dengannya.
Se Na menemui Park Ha, berapa lama lagi kau akan tinggal di rumah ini?
Park ha berkata akan mengurusnya dan minta Se Na tidak perlu cemas. Se Na berkata Tae Yong tidak akan tinggal di rumah Nenek, jadi kemungkinan besar ia akan ikut Tae Yong tinggal di rumah ini.
Park Ha sebal, apa maumu?
Se Na ingin Park Ha tidak mencampurinya. Park Ha marah, mendengar itu membuatku tidak nyaman, jadi tolong diamlah. Aku akan mengurus masalahku sendiri.
Se Na memberikan baju baru untuk Tae Yong, ia minta Park Ha menyimpan-nya. Se Na pergi.
Park Ha masuk kamar dan menulis surat. Mimi datang memanggilnya. Park Ha melipat surat itu dan menyelipkan-nya di bawah kotak tissue.
Mimi heran kenapa ponsel Park Ha tidak menyala. Apa baterainya mati? Park Ha tidak tahu, ia tidak mengeceknya.
Mimi minta Park Ha segera ke Pohang. Soalnya ada banyak saingan, kau harus bergegas dan pergi kesana.
Park Ha mengerti dan segera pergi. Ia minta alamatnya ke Mimi. Park Ha akan pergi dalam 3 hari.
Park Ha juga memberikan surat pengunduran diri ke perusahaan home shopping. Park Ha beralasan ia ingin belajar sesuatu.
Yi Gak mengadakan pertemuan dengan Joseon 3. Ketiganya membuat teh celup dengan serius, seperti meditasi.
Yi Gak tanya bagaimana hasilnya. Chi San menjawab, seperti yang sudah diperkirakan..lalu ia nyengir, mereka menghalangi semua pergerakan kita!
Yong Seol : Mereka benar2 dalam kegelapan.
Man Bo : Membuat keributan di timur, menyerang dari barat. Mereka jatuh ke dalam semua hal yang sudah anda rencanakan.
Yi Gak : Jadi, saat perhatian mereka terpusat pada yang lainnya, aku ingin pergi ke pabrik facial-mask lagi.
Yi Gak keluar. Joseon 3 membungkuk, setelah itu mereka tos, sukses.
Yi Gak ingin bertemu pemilik pabrik, tapi sekretarisnya berkata bossnya tidak di kantor.
Yi Gak : Dia tidak ingin bertemu denganku?
Sekretaris minta maaf. Yi Gak berkata akan terus menunggu.
Joseon 3 pura2 lesu karena semua kontrak mereka ditolak. Mereka sengaja akting di depan asisten Hwang. Chi San mengeluh, aigoo..bagaimana kita akan bertahan.
Yong Seol juga mengeluh, kenapa sulit sekali mendapatkan kontrak? Mereka bahkan berpikir ingin berhenti dari pekerjaan ini.
Man Bo pura2 memberi semangat, ada apa dengan kalian? Ayo kita harus semangat dan kali ini kita ke Samchuli Kimchi.
Mereka jalan melewati Hwang yang menyembunyikan diri. Chi San menyindir, akhir2 ini banyak sekali parasit di perusahaan ini.
Hwang lapor ke Tae Mu, kali ini mereka ke Pabrik Samchuli Kimchi. Hwang akan telp manager Byeon Jae Hyun.
Tae Mu mulai kendor dan berkata mulai sekarang Hwang saja yang mengawasi mereka.
Pemilik pabrik masker akhirnya keluar. Yi Gak masih menunggu. Presdir menghela nafas dan berkata akan mendengar proposal Yi Gak, ayo masuk ke dalam.
Yi Gak tampak senang.
Se Na membereskan barang2nya dan jalan keluar. Tae Mu menghalanginya, apa ini? Kenapa kau mengundurkan diri dari perusahaan dan tidak bicara dulu denganku?
Se Na merasa tidak perlu mendiskusikan apapun dengan Tae Mu. Semua orang tahu kalau aku akan bertunangan.
Tae Mu minta Se Na pergi ke Inggris mengunjungi ibunya, ia akan mengurus masalah disini.
Se Na tidak percaya, apa yang akan kau urus? Tae Mu janji, saat Se Na pulang nanti, semua akan kembali seperti sedia kala.
Tae Mu : Tae Yong tidak akan ada disini dan Ayah tidak akan bisa berkata apapun padamu lagi. Aku akan menyelesaikan segalanya.
Se Na tidak mau, semua sudah selesai.
Tae Mu marah, kau tidak bisa bersama Tae Yong dan menarik lengan Se Na. Membuat barang2nya berhamburan. Direktur Yong Dong Man melihat keduanya dan tampak kesal pada anaknya.
Se Na sepertinya tidak benar2 menyukai Tae Mu, ia hanya ingin menikah dengan orang yang mentereng. Kalau ada yang lebih mentereng kenapa tidak. Sementara Tae Mu benar2 menyukai Se Na.
Dong Man memanggil Tae Mu, ia marah. Yong Tae Mu, kau masih belum melepaskan Sekretaris Hong? Setelah ia dekat denganmu, ia ganti bersama Tae Yong, seperti harga yang digantung di baju. Setelah ia membandingkan mana yang terlihat lebih mahal, dia memutuskan kalau Tae yong lebih berharga. Itulah mengapa ia memilih Tae Yong.
Tae Mu akan membuat Se Na memilihnya kembali. Ayahnya semakin marah dan membuka rahasia Se Na. Apa kau pikir kau tahu wanita seperti apa Sekretaris Hong itu? Hong Se Na itu bukanlah apa-apa selain setumpuk kebohongan dari kepala sampai jempol.
Tae Mu tidak mengerti. Ayahnya berkata kalau latar belakang keluarga yang dikatakan Se Na hanya bohong semata. Ibunya profesor di Inggris? sebenarnya dia menjual ikan di pasar. Dia sudah menipumu selama 2 th ini.
Tae Mu marah dan pergi.
Yi Gak mencari Park Ha, tapi stafnya berkata kalau Park Ha sudah mengundurkan diri dari perusahaan hari ini. Apa dia tidak mengatakannya padamu?
Yi Gak pulang dan kamar Park Ha sudah kosong. Yi Gak mencoba telp tapi ponsel Park Ha tidak aktif. Yi Gak duduk di tangga dan tampak resah.
Yi Gak masuk lagi ke kamar Park Ha, ia duduk di tempat tidur Park Ha, lalu melihat surat di meja.
Yi Gak mengambil surat itu dan membacanya,
Untuk Pangeran Yang Bodoh,
Saat Yang Mulia membaca surat ini, aku sudah meninggalkan rumah atap ini dan tiba di tempat lain. Tentu saja, tempat yang jauh lebih bagus.
Terima kasih karena sudah memberikan kenangan indah untukku. Aku menikmati waktu yang kita habiskan bersama. Jangan merasa bersalah. Tolong sampaikan ucapan perpisahan pada Yong Seol, Chi San dan Man Bo untukku. Aku akan merindukan kalian semua.
Selamat tinggal.
Dari orang yang lebih bodoh, Park Ha.
Yi Gak tampak terpukul.
Park Ha ada di bis menuju Pohang.
Tae Mu pergi ke pasar dan melihat Ibu Park Ha yang sekarang ia ketahui sebagai Ibu Se Na. Ibu sedang marah2 dengan pelanggan yang ingin menukar ikan yang sudah dibelinya. Masalahnya, ikan itu usianya sudah berhari-hari. Ya jelas tidak enak.
Tae Mu mendapatkan alamat toko dari ayahnya, Cari toko Dong Hae Seafood, itu toko ikan ibu Se Na.
Tae Mu mendekat dan memberi salam. Ibu terkejut, Omo! bagaimana kau bisa kesini?
Tae Mu menanyakan kabar ibu. Ia berkata sedang ada bisnis di sekitar sini dan melihat Ibu. Ibu senang sekali, sekarang ia sudah baikan. Ini karena tonik dan fisioterapi dari Tae Mu.
Ibu mengundang Tae Mu masuk. Tae Mu tampak jijik dengan kondisi pasar, tapi ia tetap masuk dan duduk di satu2nya kursi yang ada disana.
Tae Mu tertegun melihat foto keluarga di dinding. Itu foto Tuan Park, mantan suami Presdir Jang.
Ibu memberikan teh, lalu sadar dengan arah pandangan Tae Mu. Ia mengambil foto, ini ya?
Ibu menunjuk Park Ha, yang kecil ini Park Ha. Waktu itu aku minta kau mempekerjakannya.
Tae Mu masih syok, ia mengiyakan saja.
Ibu tanya ada apa. Tae Mu heran, soalnya waktu Park Ha menulis lamaran, katanya ia tidak punya keluarga lagi, hanya dirinya. Dia tidak berkata punya ibu.
Ibu tertawa, oh itu..jangan berpikir kalau itu aneh, ini karena kami adalah keluarga yang baru dibentuk. Aku membawa anak ini dan pria ini membawa Park Ha. Dan kami tidak pernah mendaftarkan pernikahan kami di catatan sipil.
Tae Mu ingat saat Park Ha mengantar belanjaan untuk Se Na dan memanggilnya eonni. Tae Mu tanya apa pria ini ayah kandung Park Ha. Ibu membenarkan dia meninggal dunia 2 th lalu.
Tae Mu kembali ke kantor dan mengeluarkan foto Jang sekeluarga lagi, benar, memang pria yang sama. Tae Mu tersenyum, ia punya ide.
Tae Mu telp Se Na dan memintanya bertemu. Se Na menolak, ia sedang menyetir dan tidak mau bicara panjang lebar.
Tae Mu ingin membicarakan masalah keluarga Se Na.
Yi Gak menggedor rumah Becky, dimana Park Ha? Becky tidak tahu. Yi Gak tanya Mimi, tapi Mimi pergi ke pertemuan penulis komik-web.
Yi Gak teringat isi surat Park Ha.
Se Na menemui Tae Mu. Tae Mu menawari Se Na minum tapi ditolak. Se Na kesal, ingin bicara tentang keluargaku? Kau pasti sudah mendengarnya dari ayahmu. Tentang ibuku?
Tae Mu tanya apa karena itu maka Se Na diancam oleh ayahnya. Kau ini putri dari keluarga terpandang atau bukan siapapun orang tuamu, aku tidak peduli. Tapi kenapa kau harus bohong tentang itu.
Tae Mu : Park Ha adalah adikmu, tentu saja kalian tidak ada ikatan darah, jadi dia hanya adik yang kau kenal?
Se Na tampak marah, apa yang ingin kau katakan?
Tae Mu berkata ia sungguh2, ia tidak peduli dengan semua kebohongan Se Na. Kau bisa percaya padaku. Ada yang lebih penting dari ini, aku menemukan putri Presdir Jang.
Park Ha adalah putri Presdir di HK. Se Na, bukankah kau mencarinya dengan foto yang diberikan Presdir Jang padamu? Tapi kau tidak ingin menemukannya karena kau tidak ingin semua kekayaan Presdir Jang jatuh ke tangan Park Ha.
Se Na marah, lalu? Apa yang ingin kau katakan?
Tae Mu : Se Na, kau bisa menjadi putri Presdir Jang. Kalau tidak, sebagian besar kekayaan perusahaan kita akan diserahkan pada Park Ha, begitu saja. Jika kau menjadi putri Presdir Jang, perusahaan ini akan menjadi milikmu dan aku. Tentu saja, Tae Yong akan diusir dari perusahaan dengan tangan kosong ke jalanan. Kau mengerti maksudku?
Yang paling penting adalah mengirim Park Ha ke tempat sejauh mungkin, agar ia tidak terlihat di perusahaan dan muncul di depan Presdir Jang. Aku akan mengurus sisanya. Se Na, kita bisa pura2 tidak terjadi apa-apa. Tetaplah bersamaku seperti sebelumnya.
Pasangan pencuri, klop banget.
Se Na merenungkan kata2 Tae Mu di mobil. Ia keluar mobil dan menghela nafas. Padahal Se Na juga putri Jang, aku ingin lihat reaksinya saat tahu kalau dia juga anak kandung Jang. Mungkin bisa gila karena syok.
Yi Gak menunggu Park Ha sambil menyalakan kembang api. Satu demi satu, Yi Gak terus saja menyalakan kembang api itu.
Paginya, Park Ha pulang. Ia tertegun melihat Yi Gak duduk di halaman. Yi Gak tampak kesal. Park Ha tanya apa yang dilakukan Yi Gak.
Yi Gak : Aku seharusnya menanyakan hal yang sama padamu.
Park Ha : Apa?
Yi Gak : Bukankah kau pergi?
Park Ha berkata ia belum pergi. Park Ha melihat kembang apinya, apa ini? Semua kembang apinya sudah dinyalakan? Itu kan punyaku!
Yi Gak meledak, ia teriak : Apa kau tahu betapa susahnya aku mencarimu? Yang kau tinggalkan hanya surat dan aku tidak bisa menghubungimu! Apa kau mau aku mati jantungan? Kenapa kau membuatku menjadi seperti ini? Kenapa kau mengubahku seperti ini?
Kemarin, sepanjang hari, hatiku rasanya sakit dan terpukul. Rasanya sangat menyesakkan sampai akan meledak. Aku merasa tercekit meskipun aku bernafas! Aku merasa sangat frustrasi sepanjang hari! Aku kira aku akan gila! Tidak peduli sekeras apa aku teriak, itu tidak membuatku merasa lebih baik!
Tapi saat melihat wajahmu, aku sadar...aku..aku..merindukanmu sepanjang hari. Aku menyukaimu.
Yi Gak menangis. Park ha juga menangis, ia kesal, Kau selalu melakukan apapun yang kau inginkan. Park berbalik memunggungi Yi Gak.
Yi Gak menarik lengan Park Ha dan menciumnya.
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
Notes :
Apa bisa endingnya kaya film Jumanji ya, jadi Yi Gak kembali ke Joseon saat ia masih kecil, waktu ditanya di dalam sidang, seperti apa istri yang diinginkan Putra Mahkota. Yi Gak bisa menjawab yang tidak hanya cantik diluar tapi juga orang yang pintar, tulus dan jujur.
Lalu plat besi Hwa Yong yang terbang bisa dihindari oleh Bu Yong. Jadi Yi Gak tetap dengan Bu Yong.
Hwa Yong bertemu jodoh yang mirip Tae Mu. Lalu kelak Se Na dengan Tae Mu.
Tae Yong bisa bertemu Park Ha di waktu yang sudah ditetapkan, 19 Februari 2010 dan tidak ada yang meninggal. Hehe..maunya.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment