A Pure Paki Theme

Tuesday, May 22, 2012

Rooftop Prince episode 16

Share it Please
Yang Mulia & Park Ha : Dah..dah Tae Mu...
Tae Mu : ggrrrr..%^&%$!!!

Tae Mu menunjuk "Tae Yong" yang terbaring koma dan menjelaskan kondisinya. Semua orang di kantor HS terkejut. Presdir Seo panik. Tae Mu mengatakan niatnya untuk mendepak CEO baru karena dia bukanlah adik sepupunya Yong Tae Yong, orang itu adalah penipu.

Tiba-tiba Yi Gak duduk. Orang-orang di kantor langsung berseru kaget. Nenek pingsan. Pyo panik dan teriak minta dipanggilkan ambulance. Yi Gak melihat ke arah Tae Mu dan memanggilnya, Tae Mu hyung..

Tae Mu membeku. Lalu menoleh perlahan, ia syok melihat "Tae Yong" sadar. Tae Yong-ah?
Yi Gak : Kenapa aku disini?

Tae Mu berpaling karena terlalu kaget. Yi Gak menunduk dan menyadari cincin di jarinya yang lupa ia lepas. Perlahan ..Yi Gak memasukkan tangannya ke dalam selimut.
Tae Mu menoleh lagi dan tanya, apa kau sudah sadar? apa kau tahu apa yang terjadi?

Yi Gak menunduk dan memegang kepalanya, kepalaku sakit. Tae Mu mengerti dan berkata akan memanggil dokter.

Setelah Tae Mu pergi, Yi gak baru bersikap biasa.

Joseon 3 bergegas memasukkan Tae Yong asli ke dalam sebuah ambulance. Kaya City Hunter aja.
Tepat saat ambulance bergerak, Tae Mu jalan keluar dari RS dengan linglung.

Park Ha..oh kasihan sekali Park Ha. Dia berdiri menunggu Yi Gak sampai malam di taman. Park Ha bingung kemana perginya Yi Gak.
Park Ha jalan pulang sambil berpikir, kenapa Yi gak tidak menjawab telpnya. Lalu ia ingat lagi saat Yi Gak menghilang, Park Ha panik, dia tidak kembali ke Joseon begitu saja kan?

Park Ha lari ke apartemen dan tampak lega karena semua lampu di apartemen sudah menyala. Ia berpikir semua ada di rumah.
Park Ha masuk ke dalam dan teriak, Yang Mulia..Yang Mulia..tapi tidak ada jawaban. Park Ha memanggil Yong Seol, Man Bo dan Chi San. Tetap tidak ada jawaban.

Park Ha masuk ke kamar Yi Gak, kosong. Park Ha tertegun. Ia jalan keluar, apa tidak ada orang?

Park Ha mulai menangis, ia berseru : Apa benar-benar tidak ada orang disini? Apa kalian sudah pergi? Apa kalian semua kembali ke Joseon? Begitu saja? tanpa mengatakan apapun?!
Park Ha menangis tersedu-sedu lalu duduk di tangga.

Manager Pyo menjemput Yi Gak di RS. Ia minta Yi Gak pulang ke rumah Nenek. Sedangkan anak buahnya akan sembunyi di rumah Pyo untuk sementara.

Pyo : Sampai semua ini selesai, jangan bicara pada siapapun. Jangan menghubungi siapapun juga. Jika kita ketahuan, bukan cuma rencana kita, tapi perusahaan dan kita semua akan tamat. Kalian semua mengerti maksudku?

Yi Gak mengiyakan, jangan khawatir. Kami bukan orang yang akan membuka mulut di depan sembarang orang.
Pyo minta Yi Gak tidak bicara dengan aksen Joseon-nya lagi. Kau harus bicara seperti Tae Yong.

Chi San berkata Yi gak pasti bisa karena sudah latihan. Yi Gak mencoba mengubah aksen bicaranya dan Pyo minta Yi gak latihan lebih banyak lagi.
Pyo memberikan kacamata, pakai ini. Ini kacamata yang biasa dipakai Tae Yong. Kau hanya perlu melakukan seperti yang kita rencanakan. Kau harus benar2 ekstra hati-hati agar tidak ketahuan.

Man bo : Tapi apa kami benar2 tidak diijinkan mengontak siapapun?
Yong Seol : Park Ha akan sangat cemas.

Pyo meletakkan jarinya di bibir Yong Seol (wuih..) Tidak boleh. Sama sekali tidak boleh. Pyo melepaskan jarinya dan Yong Seol langsung membersihkan bibirnya bwahaha..

Pyo mengantar Yi Gak ke rumah Nenek, kau harus bertemu Nenekmu dulu.
Yi Gak tanya dimana Yong Tae Yong asli. Sebelum pulang ke rumah, ia ingin menemui Yong Tae Yong dulu.

Pyo mengantar Yi Gak ke sebuah RS dan menunjukkan kamar Tae Yong. Yi Gak masuk dan memandang Tae Yong.

Yi Gak tampak sedih, ia berkata dalam hati : Yong Tae Yong...kau adalah reinkarnasiku, jadi mengapa kau terbaring disana dan tidak bisa bangun? Apa kau memanggilku kesini karena kau merasa tidak terima karena tidur terus seperti ini?
Aku merasa seperti melihat kematianku sendiri, dan rasanya sangat menyakitkan hatiku. Aku akan membalas kejahatan yang sudah dilakukan kepadamu. Semua hal yang seharusnya kau lakukan jika kau sadar, aku akan melakukannya untukmu. Sampai kau kembali, aku akan melindungi posisimu baik-baik. Jadi kau harus kuat.
Kau harus kuat dan sadar.

Yi Gak mengeluarkan kacamata Tae Yong dan memakainya. Ia jalan keluar.

Pyo Taek Soo tanya apa rencana Yi Gak untuk Tae Mu. Pyo berkata mereka punya hak untuk mengusir Tae Mu dari perusahaan sekarang ini.
Yi Gak : Biarkan saja dia disana. Aku membutuhkan dirinya.

Pyo tanya apa maksud Yi Gak. Yi Gak ingin menemukan bukti nyata kalau Tae Mu membunuh Yong Tae Yong. Dia harus ada di dekat kita untuk membantu kita.

Pyo : Bagaimana caranya?
Yi Gak : Kalau kau menyulut api di depan sarang rubah, rubah itu pasti akan keluar sendiri.
Pyo Taek Soo tersenyum senang. Ia mengerti maksud Yi Gak.

Tae Mu tampak gelisah, ia menunggu seseorang di lobby kantor. Yi Gak muncul dan memanggil Tae Mu.
Tae Mu menutupi groginya dan tersenyum, apa kau tidak apa-apa datang ke kantor secepat ini?

Yi Gak akting sebagai Tae yong dan cukup mengesankan. Yi Gak berkata, memang sedikit melelahkan saat jalan, tapi RS memintaku untuk sering bergerak. Kopinya harum sekali, karena sudah 2 th, kenapa kita tidak minum kopi bersama?
Tae Mu mengiyakan.

Yi Gak tidak minum kopi krim manis lagi, tapi ia minum kopi kesukaan Tae yong (yang mungkin rasanya lebih pahit.) Rasanya enak sekali. Akan benar2 tidak adil jika aku harus mati tanpa merasakan ini lagi, ya kan kak?
Tae Mu mengiyakan dengan gugup. Tae Mu tanya kapan Tae Yong berencana kerja di perusahaan.

Yi Gak berkata ia tidak tertarik dengan perusahaan. Bukankah ada kau yang mengurusnya?
Tae Mu mengiyakan, tapi mungkin saja kau berubah pikiran. Yi Gak berkata ia tidak pernah berubah, aku ini sudah tidur saja selama 2 th sejak kecelakaan itu, bagaimana mungkin aku mengubah pikiranku? Masih sama saja.

Tae Mu tanya apa Tae yong ingat sesuatu sebelum kecelakaan.
Yi Gak : Itu sesuatu yang tidak bisa kuingat, benar2 membuatku frustrasi.

Tae Mu masih ingin tahu sejauh apa Tae Yong bisa mengingatnya.

Yi Gak : Seberapa jauh? kak..apa maksudmu tentang pertemuan kita di AS?

Tae Mu syok, itu...kau mengingatnya? Yi Gak balas bertanya, apa aku mengingat itu? lalu, apa kita memang bertemu saat di AS? kau bilang kita tidak bertemu. Katanya kau tidak bertemu denganku saat di AS.
Tae Mu seperti blank, oh ya.

Yi Gak : Kak, apa benar kalau kau tidak bertemu denganku sebelum kecelakaan?
Tae Mu langsung membenarkan, oh benar, aku tidak bertemu denganmu.

Yi Gak tersenyum senang, bagaimanapun benar2 menyenangkan bisa bertemu denganmu dan ngobrol seperti ini lagi. Kak, apa kau masih main squash? Ayo kita main bersama lagi satu saat. Tae Mu mengiyakan.

Park Ha menemui Pyo Taek Soo dan berkata ia tidak bisa menemukan Joseon 4. Mereka juga belum kembali ke rumah. Semua ponselnya mati.

Pyo berkata kalau Tae yong, Chi San, Man Bo dan Yong Seol juga tidak datang kerja bersamaan. Ia mengaku sangat cemas.
Park Ha datang ke kantor karena mengira mereka mungkin telp kantor, ia takut terjadi sesuatu pada mereka, seperti kecelakaan.

Pyo kelepasan bicara dan dengan yakin berkata kalau itu tidak terjadi. Park ha terkejut dan tanya apa Pyo tahu yang sebenarnya terjadi.
Pyo : Oh..maksudku ..Yong Tae Yong asli sudah muncul.

Park Ha terkejut, Yong Tae Yong asli? Pyo berkata saat Tae yong asli muncul, mereka berempat tiba2 menghilang bersama, ini aneh.
Park Ha tampak terpukul, mereka pasti sudah kembali ke Joseon. Pyo terlihat heran tapi ia diam saja.

Park Ha jalan keluar dengan wajah blank. Ia melewati Yong Tae Mu tapi tidak sadar. Justru Tae Mu yang melihat Park Ha dan menoleh.
Tae Mu melihat Tae Yong jalan sambil membawa kopi. Park Ha pasti akan melewati Tae Yong dan Tae Mu menunggu reaksi Tae Yong.

Benar saja, Park Ha berhenti dan tampak syok melihat Yi Gak.

Yi Gak jalan dan menoleh ke arah Park Ha, wajahnya tampak heran tapi ia menunjukkan wajah tidak mengenali Park Ha.

Yi Gak justru melambai ke arah Tae Mu. Yi Gak jalan melewati Park Ha dan menunjukkan kopinya ke Tae Mu, Kak..ayo!

Park Ha merasa terpukul. Ia berdiri mematung, tanpa terasa air matanya mulai keluar.

Setelah kondisi aman, Yi gak bergegas lari mencari Park Ha. Ia masih sempat memandang punggung Park Ha dari atas.
Park Ha jalan pulang dengan perasaan kacau.

Yi Gak menahan semua perasaan-nya. Ia menyerukan nama Park Ha dengan suara lirih.

Tae Mu masuk kantornya. Ia mendapat fax. Tae Mu melihatnya dan terkejut karena isinya adalah : Pembunuh, Pembohong.
Tae Mu ingat saat Yi Gak menuduhnya sebagai pembohong dan juga pembunuh saat di bar.

Yi Gak masuk kantor dan tanya apa itu. Tae Mu menyembunyikan fax itu di tumpukan dokumennya dan berkata hanya fax dari suplier. Yi gak berkata kalau Tae Mu selalu sibuk setiap waktu.
Tae Mu : Tidak sesibuk itu.
Yi Gak : Karena kau sibuk aku tidak akan mengganggumu. Aku akan ke toko buku dan beli buku.

Tae Mu tidak terlalu peduli, ia hanya mengangguk, ya lakukan saja. Yi gak tersenyum tipis di belakang punggung Tae Mu lalu ia pergi.
Setelah Yi Gak pergi, ia meremas kertas fax itu dan marah2.

Yi Gak lari ke apartemen atap. Ia bergegas masuk ke kamarnya dan mengambil ponsel Tae Yong yang disembunyikan di bawah tempat tidurnya.

Yi Gak akan keluar tapi terkejut karena mendengar suara orang. Ada yang datang. Ternyata Yong Tae Mu!

Yi Gak sembunyi di balik tangga. Saat Tae Mu jalan ke ruangan lain, Yi Gak cepat2 lari keluar apartemen.

Yi Gak lari menuruni tangga. Hampir saja bertemu Park Ha yang keluar dari apartemen Mimi. Yi Gaklangsung pergi jauh-jauh dari apartemen atap.

Park Ha masuk ke dalam rumah dan terkejut karena rumah berantakan. Tae Mu sudah menjungkir-balikkan barang2 mereka.
Park Ha marah, apa yang kau lakukan? Kenapa masuk ke rumah orang tanpa ijin?

Tae Mu tanya dimana 4 orang yang tinggal disini. Park Ha berkata ia tidak tahu. Tae Mu berkata kalau mereka sudah ditipu oleh 4 orang itu.
Park Ha : Aku tidak ditipu, maaf tapi kau harus keluar.

Yi Gak pergi ke rumah Pyo Taek Soo. Joseon 3 menyambutnya. Mereka kelihatan tegang sekali. Yi Gak menyerahkan ponsel Tae Yong ke Man Bo dan menyuruhnya melanjutkan rencana mereka.
Man bo tanya apa faxnya tiba tepat waktu. Yi Gak mengiyakan.

Chi San tanya apa Yang Mulia yakin tidak diikuti orang. Ia tegang sekali. Tiba2 terdengar bel, semua tegang. Lalu Yong Seol berseru, pizzanya datang. Semua langsung mengerubuti pengantar pizza.

Joseon 3 membagi pizza mereka dan tampak sangat kelaparan. Sampai mereka berani melarang Yi Gak untuk makan! Karena kalau Yi Gak ikut makan, maka jatah mereka berkurang apalagi masih harus menyisihkan untuk Pyo Taek Soo.
Yi Gak kesal, aku tidak akan makan.

Mereka mengeluh, kapan bisa keluar. Mereka bahkan tidak sempat mengambil baju ganti dan semua baju Taek Soo tidak cukup karena ukurannya berbeda.
Yi gak menghela nafas, kalian semua sudah menderita. Ayo pergi dan beli baju baru.

Joseon 3 kegirangan dan Yi Gak tersenyum geli. Yi Gak mencoba mengambil pizza lagi tapi tetap dilarang juga. Sampai tanpa sengaja ia menjatuhkan sepotong pizza ke lantai. Yong Seol jadi marah. Ha!

Yi Gak mengajak mereka ke toko. Man Bo melihat baju dengan motif bendera AS, Chi San langsung jatuh hati dengan dress pink!, Yong Seol tetap tertarik setelan hitam. Yi Gak memilihkan t-shirt untuk mereka.
Yi Gak : Bagaimana?
Joseon 3 menyukai baju baru mereka. Yi Gak mengajak anak buahnya pergi.

Tae Mu dan Se Na makan bersama. Tae Mu sibuk dengan pikirannya. Ia tidak dengar saat Se Na tanya kenapa Presdir Jang ingin bertemu dengan mereka.

Tae Mu minta maaf, tapi ia merasa Jang pasti ingin mereka membantunya mencari Park In Joo. Jangan biarkan ia tahu tentang Park Ha. Kalau dia tanya kenapa kau bohong, timpakan saja kesalahannya padaku. Kau tetap harus menjaga hubungan baik dengan Presdir Jang.

Se Na mengerti dan saat bertemu Jang, ia mengatakan apa yang diminta Tae Mu. Meskipun Direktur Yong Tae Mu meminta saya melakukannya seharusnya memang saya tidak melakukan itu. Saya benar2 minta maaf.
Se Na mengeluarkan cincin Jang dan mengembalikannya. Anda begitu baik pada saya dan saya sudah mengecewakan anda.

Jang minta kali ini Se Na jujur. In Joo..kau tahu dimana dia berada, ya kan?
Se Na : Saya tidak tahu.

Jang terkejut, kau benar2 tidak tahu? Lalu dari mana kau mendengar cerita tentang ayahnya yang meletakkan In Joo di perutnya, itu benar2 cerita In Joo.
Se Na mengaku mendengarnya dari radio.

Park Ha menunggu "Tae Yong". Saat Tae Yong lewat, Park Ha pura2 tidak melihatnya. Tae Yong berdiri menunggu lift dan tanpa sadar meletakkan tangan di balik punggung seperti gaya Yi Gak.

Mata Park Ha membesar, ia jelas tahu kalau itu gaya Yi Gak. 'Tae yong' mengeluarkan ponsel dari sakunya dan tanpa sengaja menjatuhkan cincin.

Cincin itu menggelinding dan berhenti tepat di depan kaki Park ha. Park ha membungkuk dan mengambilnya. Itu cincin yang ia beli di jalan bersama Yi Gak.

Park Ha tampaklega sekaligus marah, mati kau.

Yi Gak jalan di lorong. Tiba-tiba ia ditarik orang! Ternyata Park Ha. Yi Gak terkejut. Park Ha menangis, kau..idiot.

Yi Gak tidak bisa bohong lagi dan ia memeluk Park Ha. Aku merindukanmu.

Park ha menangis kesal, kau pikir aku tidak akan mengenalimu?
Yi Gak tersenyum, sekarang setelah aku melihatmu, hatiku terasa tenang. Keduanya berpelukan di tangga.


Yi Gak dan Park Ha duduk di tangga. Yi Gak berkata harus pergi.
Park Ha : Mulai sekarang, aku tidak bisa datang untuk mencarimu, ya kan?

Yi Gak mengangguk. Park Ha berkata akan pergi dulu dan bersiap berdiri.
Yi Gak menahan tangan Park Ha lalu menciumnya.

Yi gak tersenyum, terima kasih karena mempercayaiku. Park ha tersenyum, dasar idiot. Aku pergi.
Park Ha jalan, lalu berbalik lagi. Ia memberikan cincin milik Yi Gak, kalau kau menghilangkan ini lagi, kau benar-benar akan mati!
Yi Gak menerima cincin itu sambil tersenyum.

Yi Gak masuk ke kantor Tae Mu, ia duduk di meja Tae Mu dan mulai memeriksa. Yi Gak menemukan foto di laci Tae Mu, ia ingat itu foto Park Ha kecil dan ayahnya. Yi Gak belum sempat melihat wajah ibu Park Ha saat Tae Mu masuk.

Tae Mu terkejut, apa yang kau lakukan?

Yi Gak tersenyum, aku menunggumu kak. Aku melihat2 apa yang sedang kau kerjakan.
Tae Mu : Jika kau ingin tahu, kau tinggal tanya.

Petugas pengirim paket datang, dia sebenarnya Man bo yang menyamar. Man bo memberikan paket untuk Tae Mu.
Yi Gak melirik sedikit dan jalan mendekat, kak, apa itu?

Tae Mu membuka kotak itu dan terkejut karena isinya adalah fotonya bersama Tae Yong saat di NY.

Yi Gak terus saja bicara tanpa terpengaruh oleh paket. Oh ya, Nenek ingin kita datang untuk makan siang. Sepertinya ada yang ingin ia katakan pada kita.

Tae Mu tidak memperhatikan, ia gugup melihat foto itu. Yi Gak tanya, Kak, ada apa?
Tae MU : Bukan apa-apa.
Yi Gak : Apa kau baik-baik saja?

Tae Mu cepat2 menutup kotak foto dan berkata akan mengajak Yi Gak makan siang.
Yi Gak : Kak, apa kau tidak mendengar perkataanku? Nenek meminta kita kesana untuk makan.
Tae Mu : Oh ya.

Yi Gak dan Tae Mu sampai ke rumah Nenek. Yi Gak menyapa Nenek dengan ceria, Kami disini Nenek. Ini Chungguk-jang, ya kan Nenek?
Nenek membenarkan dan menyuruh keduanya duduk. Senang melihat kalian bersama lagi. Ini membuat Nenek kalian merasa tenang.

(Chunggukjang adalah oncom ala Korea haha..mirip doenjang. Kedelai direbus dan difermentasikan ditambah beberapa lembar merang yang diikat. Ditutup kain dan diamkan 3 hari. Nanti muncul kaya sarang laba2 putih yang lengket. Angkat merangnya, lalu aduk. Bisa ditambah garam kalau suka. Kalau mau diolah, harus ditumbuk sedikit. Mungkin kalau dimasak rasanya kaya taoco asin kali.)

Nenek berkata ke Tae Mu kalau ia ingin Tae Mu melupakan insiden yang terjadi akhir2 ini dan meminta Tae Mu fokus saja pada pekerjaan di kantor dan memandang ke depan.
Tae Mu mengiyakan.

Bibi Wang masuk dengan paket, Eonni ada paket. Nenek heran, paket apa. Bibi Wang membaca isinya, katanya foto yang dibingkai.
Tae Mu kaget bukan main, ia takut kalau itu adalah paket yang sama yang ia terima di kantor. Tae Mu ingin membuka paket itu di dapur saja.

Bibi Wang merampas paket itu, kenapa harus dibuka di dapur? Buka disini saja. Bibi membukanya dan heran melihat foto di dalam paket.
Yi gak menahan geli dan berdiri, ia juga ingin melihat. Yi gak pura2 heran, siapa yang mengirimnya? Nenek dan Bibi tidak tahu.

Yi Gak meletakkan foto itu sengaja menghadap ke arah Tae Mu. Foto anak anjing lucu. Yi gak berkata ia lapar dan mengajak semua makan.

Tae Mu menyetir pulang dan ia dapat telp dari telp umum. Ternyata dari Yi Gak. Yi gak tanya apa Tae Mu sudah mendapatkan paketnya.

Tae Mu menghentikan mobil dan marah2. Yi Gak berkata, Tae Mu yang mengusirnya keluar.

Tae Mu murka : Apa yang kau inginkan?!
Yi Gak : Pikirkan saja apa yang kuinginkan.
Yi gak menutup telp.

Tae Mu tidak terima dan melacak balik nomor telp itu. Ia mendapatkan lokasinya. Ternyata telp umum diseberang apartemen atap. Tae Mu kesal.

Park ha sedang menyiram bunga2nya, saat Tae Mu datang sambil marah2, keluar kau sekarang juga! Park Ha terkejut, apa yang kau lakukan?
Tae Mu marah dan menyuruh Park Ha menunjukkan dimana Yi Gak. Park Ha berkata kalau Yi Gak tidak disini.

Tae Mu masuk rumah dan teriak2, ia mendorong Park Ha dan merusak barang2.
Tae Mu menjungkir balikkan pot2 bunga milik Park Ha. Park Ha marah.

Tae Mu teriak, kau tetap kontak dengannya, ya kan? Minta dia keluar dan tidak sembunyi seperti tikus dan muncul di depanku sekarang juga!

Yi Gak melihat apa yang terjadi dari seberang jalan. Ia sudah ingin maju, tapi ia menahan dirinya. Yi Gak marah melihat Park ha ketakutan. Ia mengepalkan tangan karena geram.

Park Ha duduk di tengah tamannya yang berantakan. Park Ha mendapat sms, dari 'idiot'. Park Ha tersenyum.

Park Ha jalan turun meninggalkan apartemen. Tae Mu masih menunggunya. Park Ha tahu kalau ia diikuti Tae Mu.

Park Ha jalan ke subway. Tae Mu ikut jalan ke subway. Park Ha beli tiket dan menunggu kereta. Tae Mu ikut menunggu dengan wajah setengah ditutup koran.
Kereta datang dan Park Ha jalan masuk. Tae Mu ikut masuk ke dalam kereta.

Park Ha menunggu sebentar, lalu beberapa saat sebelum pintu kereta tertutup, Park Ha lari keluar.
Tae Mu terlambat mengejar Park ha. Akhirnya ia justru terperangkap di dalam kereta. Park Ha tersenyum puas, sepertinya sudah belajar dari Oh Hani :)

Kereta berlalu dan tampak Yi Gak di seberang rel. Ia tersenyum dan melambai ke arah Park Ha.

Park Ha tertawa lebar ke arah Yi Gak.

Keduanya duduk di taman, Yi Gak melihat foto masa kecil Park Ha lagi dan memastikan kalau memang benar foto ini yang ia lihat di laci meja Tae Mu.
Yi Gak tidak mengerti kenapa Tae Mu memiliki foto Park Ha.

Park Ha ingin tahu apa Yi Gak melihat wajah ibunya. Yi Gak tidak sempat melihatnya karena tertutupi. Park Ha minta Yi Gak memotret foto itu.
Yi Gak mengiyakan, aku akan mencobanya. Mulai sekarang, Yong Tae Mu akan terus mengikutimu jadi kau harus hati-hati.

Park Ha minta Yi Gak tidak mencemaskannya, aku ini kuat. Yi Gak berkata dulu ia pikir Park Ha itu setangguh dan sekuat pria, tapi sekarang dimataku kau hanya seorang wanita lemah. Jadi, hatiku merasa tidak tenang.

Park Ha : Kau cukup mencemaskan dirimu sendiri saja.
Yi Gak menggenggam tangan Park Ha. Park Ha membalasnya.

Park Ha menemui Ibu dan berkata kalau ada orang lain yang punya foto ulang tahun ke-1nya.

Ibu terkejut, ada yang memiliki foto itu? darimana ia mendapatkannya? Ibu tiba2 sadar, mungkin saja justru dari ibu kandungmu. Apa mungkin Park Ha, kau akan menemukan ibu kandungmu?
Park Ha juga baru sadar. Ibu tanya siapa yang punya foto itu, tanya padanya darimana ia dapat foto itu.

Park Ha berkata ia juga belum jelas, tapi ia akan mencari tahu.

Park Ha tidak sabar menunggu kabar dari Yi Gak, ia justru langsung menemui Tae Mu dan menunjukkan foto miliknya tanpa wajah Jang. Kau mengenali foto ini kan?
Tae Mu terkejut, tapi pura2 tenang : Apa ini?

Park Ha tidak percaya kalau Tae Mu tidak tahu, bukankah kau punya foto yang sama? Tae Mu tanya darimana Park Ha mendengar itu.
Park Ha hanya minta Tae Mu mengatakan dimana ia dapat foto itu. Foto itu diambil saat hari ulang tahunku yang pertama.

Tae Mu tetap menyangkal, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Park Ha ingin Tae Mu mengatakan dimana ibunya.
Tae Mu mendelik kesal, kalau begitu katakan dulu dimana pembohong itu.
Park Ha marah, ia mengambil fotonya lalu pergi.

Ibu mengundang Se Na makan, tidak peduli dengan penolakan Se Na. Ibu mengeluh kalau ia sedikit terpukul hari ini.
Se Na tidak menanggapi dan Ibu kesal, kalau orang bicara seharusnya kau memberikan tanggapan.

Se Na : Kenapa? Kenapa kau merasa terpukul?

Ibu cerita kalau Park Ha kemungkinan besar bisa bertemu lagi dengan ibu kandungnya.

Se Na kaget sekali. Ibu terus saja bicara, ini bagus, ya kan? Park ha berkata ia sudah menemukan orang yang punya foto yang persis sama dengan foto miliknya.
Tentu saja ia pasti ingin menemukan ibu kandungnya. Benar..itu yang seharusnya ia lakukan. Tapi hatiku masih merasa sedikit...

Se Na tidakingin mendengar lagi, ia meletakkan sendoknya dan segera lari pergi. Ibu kesal sekali, apa? kenapa kau pergi? Aigoo..gadis brengsek ini.

Se Na menemui Tae Mu dan keduanya sepakat membakar foto Park Ha saat kecil. Apa ini bisa menghentikan Park Ha menemukan ibunya? mana mungkin.

Park Ha saat ini sedang bersama Jang. Park Ha berkata jika ia mencoba menemukan ibu kandungnya, mungkin ibu tirinya akan merasa sedih. Jang membenarkan, ya mungkin saja.
Park Ha cerita, saat ia kembali ke Korea dari AS mencari ayahnya, ayahnya sudah meninggal. Ia mengira akan sebatang kara, tapi ternyata masih ada ibu tirinya yang menerimanya dengan baik. Apa sebaiknya aku menghentikan mencari ibuku?

Jang : Apa itu perasaanmu yang sebenarnya?
Park Ha menggeleng, ia ingin mencari ibu kandungnya.

Jang mengerti, ia juga sangat ingin bertemu dengan putri kandungnya yang hilang. Aku berharap, putriku juga mencariku. Daripada satu pihak saja yang mencari, bukankah akan lebih cepat jika kedua pihak mencoba saling mencari satu sama lain?

Park Ha merasa senang kalau ada seseorang disana yang ternyata masih punya hubungan keluarga dengan dirinya. Park Ha ingin bertemu ibu kandungnya meskipun hanya sekali saja.

Jang : Kalau kau memiliki kesempatan menemukan ibumu, maka kau harus mencobanya.

Yi Gak membongkar laci Tae Mu lagi, tapi kali ini fotonya sudah tidak ada. Ia bingung, waktu itu jelas foto Park Ha ada disini.

Jang bertemu Man Ok. Jang berkata ingin membawa Se Na pulang ke HK.
Man Ok terkejut, Hong Kong?

Jang minta maaf, ia tahu ia sudah janji akan membiarkan Se Na tetap menjadi anak Man ok selamanya, tapi sekarang ia tidak bisa memenuhi janjinya.
Saat Se Na berbohong padaku dan mengatakan kalau dia adalah putriku yang kedua, aku tidak bisa mengatakan apapun.

Man ok merasa malu, ia minta maaf karena tidak mendidik Se Na dengan benar.

Jang : Jangan mengatakan itu, kenapa harus minta maaf? Aku yang seharusnya minta maaf. Aku...akan berhenti mencari putriku yang lain dan akan menjadi ibu yang baik untuk Se Na. Apa kau mau mengijinkanku?
Aku minta maaf, eonni.

Man Ok : Dia itu adalah putrimu. Apa yang perlu dimaafkan? Jika itu demi kebaikan Se Na, tapi..apa tanggapan Se Na tentang ini?
Jang belum mengatakannya pada Se Na, aku harus mendapat persetujuanmu dulu kak.

Se Na mengunjungi Jang, tanpa sengaja ia mendengar Jang telp.
Jang berkata pada suaminya di HK, kalau ia sudah bertemu putri kandungnya dan akan membawa anak itu ke HK bersamanya.

Se Na syok, ia pikir Jang sudah tahu kalau Park Ha adalah putrinya, padahal Jang bicara tentang Se Na sendiri.

Se Na jalan keluar dan telp Tae Mu. Se Na tampak gemetaran, ia panik. Se Na berkata kalau Presdir Jang sudah menemukan Park Ha, apa yang seharusnya kita lakukan?

Tae Mu sedang memeriksa barang yang akan dikirim, ia terkejut tapi minta Se Na tenang dulu. Tae Mu melihat mobil boks freezer yang besar dan mendapat ide.
Tae Mu minta Se Na mencari tahu darimana Jang tahu kalau Park Ha adalah putrinya. Ia akan melakukan sesuatu.

Park Ha duduk di bangku dekat apartemen. Ia mengamati foto masa kecilnya.

Tae Mu telp dan ingin bertemu Park Ha. Ini mengenai ibu kandung Park Ha. Tae Mu mengerti Park Ha kesal soal kemarin, itu karena emosi pribadinya saja. Tapi hari ini ia ingin bertemu Park Ha, karena Tae Mu merasa bisa membantu Park Ha bertemu ibu kandungnya.
Park Ha setuju, aku seharusnya pura2 tidak tahu apa-apa.

Park Ha akhirnya pergi bersama Tae Mu. Kita mau kemana?
Tae Mu berkata akan membawa Park Ha ke tempat dimana ibunya menunggu, tapi ia tidak bisa mengatakannya karena ini permintaan ibu Park Ha. Tolong kau mengerti.
Park Ha mengiyakan.

Di satu jalan yang sepi, Tae Mu menghentikan mobilnya. Park Ha heran, kenapa? Ada apa dengan mobilnya?
Tae Mu berkata ia mendengar ada bunyi aneh dari arah tempat duduk Park Ha. Kau tidak mendengarnya?
Park Ha tidak dengar apa-apa.

Tae Mu berkata ia akan keluar untuk mengeceknya. Tae Mu keluar dan jalan putar ke arah tempat duduk Park Ha. Tae Mu menyiapkan sapu tangan chloroform.

Tae Mu membuka pintu di samping Park Ha, ia seperti mendengar sesuatu. Tae Mu berkata ada buku petunjuk di belakang tempat duduk pengemudi. Tae Mu minta Park Ha mengambilnya.

Park Ha menoleh untuk mencari buku. Tiba-tiba Tae Mu langsung membekap Park Ha dengan sapu tangan chloroform. Park Ha pingsan.

Tae Mu gemetaran, ia langsung menutup pintu dan melarikan mobilnya ke tempat pembuangan sampah. Di sana sudah ada truk freezer itu.

Yi Gak memeriksa foto Tae Yong satu per satu. Ia menemukan foto yang menarik, ada seseorang di latar belakang yang tampak tidak asing.
Yi Gak membesarkan foto dan terkejut, Park Ha! ini jelas Park Ha.

Yi Gak bingung, bagaimana hal seperti ini bisa terjadi? Park Ha juga ada disana.

Tae Mu menyandarkan Park Ha di dalam freezer. Ia mengambil ponsel Park Ha dan memotretnya.
Tae Mu mencari no Yi Gak. Ia langsung tahu kalau orang dengan ID 'idiot' plus tanda hati, yang ada di speed dial #1 adalah si penipu itu.

Tae Mu mengirim MMS pada Yi Gak. Yi Gak membuka pesannya, ia terkejut saat melihat Park Ha pingsan.

Yi Gak langsung telp balik, siapa kau? Katakan siapa kau?!
Tae Mu : Ini aku.

Yi Gak marah2, Yong Tae Mu kau brengsek! Apa yang kau lakukan?!
Tae Mu : Ada apa? tenanglah.

Yi Gak murka, jika kau berani menyentuh Park Ha. Aku bersumpah kau akan mati. Aku akan membunuhmu sendiri! Tae mu mana terpengaruh dengan Yi Gak, ia tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu, ini melelahkan.
Tae Mu berkata mulai sekarang, ia yang memegang kendali, Park Ha duduk di belakang mobil freezer dan sepertinya ia akan jadi es balok.

Yi Gak : Aku..aku akan menghancurkanmu! Tidak akan ada ampun lagi!
Tae Mu teriak, lalu kenapa kau memancingku dengan foto itu?! Bawa ponsel dan foto-fotonya lalu datang sekarang juga.

Yi gak langsung ngebut. Ia ingin segera menyelamatkan Park Ha. Pikirannya dipenuhi peringatan Pyo Taek Soo dan ancaman Tae Mu. Yi gak tampak kalut.

Tae Mu melihat tangan Park Ha mulai bergerak. Tae Mu dengan tenang menutup pintu mobil freezer lalu menguncinya.
Tae Mu pergi meninggalkan lokasi itu.

Park Ha sadar, ia merasa kedinginan. Park Ha berdiri dan ketakutan saat mengetahui kalau ia ada di dalam mobil freezer.
Park Ha menggedor pintu dan teriak2. Apa ada orang? Halo? Apa ada orang disana? tolong aku! Siapa saja..tolong aku! Park Ha menangis ketakutan.

Yi Gak masih menyetir dengan kecepatan tinggi, tapi tiba2 ia menghentikan mobilnya. Yi Gak sadar jika ia pergi, maka ia masuk ke dalam jebakan Tae Mu dan tidak akan bisa mengungkap kecelakaan Tae Yong. Tapi bagaimana dengan Park Ha?

RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]

Notes :
Ceritanya kok putar2 di masalah rahasia ibunya Park Ha ya? lama banget. Harusnya dipercepat aja soal maminya Park Ha itu. Yi Gak langsung tahu hubungannya dan langsung tahu kalau yang dibunuh bukan Putri Mahkota, tapi Bu Yong dll.

Aku pinginnya Yi Gak kembali saat Bu Yong belum dibunuh, lalu menggagalkan pembunuhan. Yi Gak juga pergi ke rumah Yong Seol dan mencegah bangsawan gila membunuh ibu dan adik perempuan Yong Seol.
Yi Gak seharusnya cepat2 aja kembali ke Joseon, biar Tae Yong juga cepat sadar dan memerankan bagiannya. Aku ngga sabaran ya?! ^_^

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment