Ji Wook tidak suka sikap Se Kyung, apa ini caramu bicara pada orang yang baru kau temui?
Se Kyung mendengus, ia sudah pernah bertemu Yeon Jae sebelumnya. Se Kyung menyindir Ji Wook, kudengar kau kesini untuk urusan bisnis. Tapi ternyata juga membawa karyawan rendahan ini bersamamu.
Se Kyung : Ah bukan, dia bukan lagi karyawan rendahan, karena dia sudah dipecat.
Ji Wook tidak mengerti. Se Kyung dengan dingin menyindir, sepertinya kau tidak tahu apapun mengenai ini.
Ji Wook ke Yeon Jae : Apa kau adalah karyawanku?
Yeon Jae : Tidak lagi.
Se Kyung : Tentu saja, karena ia sudah dipecat.
Yeon Jae : Aku tidak dipecat. aku mengundurkan diri.
Ji Wook tanya, Yeon Jae tahu siapa dirinya, kenapa pura-pura tidak mengenal Ji wook.
Se Kyung melihat baju Yeon Jae, lumayan juga make-overmu! Kau pasti menghabiskan banyak uang. Apa kau mengikutinya kesini setelah tahu kalau dia datang kesini karena urusan bisnis?
Se Kyung : Apa kau ingin merayunya karena dia adalah putra Presdir?
Yeon Jae membela diri dan berkata kalau mereka ketemu karena kebetulan. Se Kyung tertawa, ia tidak percaya, tidak direncanakan?
Yeon Jae kesal kenapa harus mendengar pembicaraan ini, ia tidak punya alasan mendengar ini dari Se Kyung.
Se Kyung : Karena aku wanita yang akan menikah dengannya.
Ji Wook membenarkan. Se Kyung kesal dan berkata kalau mereka berdua bersekongkol, menyembunyikan siapa diri mereka dan main bersama. Bukankah dia wanita rendahan.
Ji Wook berkata ia mengerti maksud Se Kyung, tapi tidak ada apa-apa dan minta Se Kyung berhenti menghina Yeon Jae.
Se Kyung tidak terima, dia berkata kalau Yeon Jae adalah wanita yang mencuri cincin Andy Wilson, membuatnya membatalkan pertunjukan, dan berani menampar Se Kyung.
Se Kyung ke Yeon Jae : Dengan uang apa kau pergi kesini? Kau tidak terlihat seperti orang yang mampu datang ke tempat ini, apa kau kesini dengan uang yang kau dapatkan dari mencuri cincin itu?
Yeon Jae marah : Aku kesini dengan uangku sendiri, menggunakan tabunganku, uang yang kutabung dengan rajin setiap 3 th, dan aku sudah mengatakan kepadamu berkali-kali kalau aku tidak mencuri cincin itu.
Se Kyung : Sepertinya kau ingin menamparku lagi.
Yeon Jae teriak : Kau yang menamparku lebih dulu! Meskipun aku berkata bukan aku, tapi kau membuat orang seperti pencuri.
Ji Wook memperingatkan Yeon Jae untuk merendahkan suaranya, ini di lobi hotel.
Yeon Jae tahu Ji Wook pasti merasa malu karena dirinya, ia minta maaf karena keributan ini, semoga liburanmu menyenangkan. Yeon Jae pergi.
Se Kyung masih kesal dan menghina Yeon Jae. Ia tidak mengerti kenapa Ji wook jalan dengan wanita konyol seperti itu.
Ji Wook dengan dingin mengingatkan Se Kyung kalau mereka sudah sepakat tidak akan mencampuri urusan pribadi mereka masing2. Ji Wook ingin tahu kenapa Se Kyung ke Okinawa.
Se Kyung : Mungkin karena aku tahu kau akan melakukan ini disini.
Yeon Jae menerima telp dari perawat RS Korea tapi ia segera menutup telp sebelum perawat itu selesai bicara. Yeon Jae tidak ingin diingatkan akan penyakitnya.
Yeon Jae melihat pasangan suami-istri yang sudah tua menari tango, mereka pasangan Spanyol. Pria tua itu mendekati Yeon Jae dan menari dengannya, sementara istrinya melihat mereka.
Yeon Jae menangis, pria itu berkata meskipun ia tidak mengerti, tapi ia minta Yeon Jae tidak terlalu khawatir.
Yeon Jae : Aku ingin hidup, aku ingin bertemu seseorang dan jatuh cinta, dan hidup bersamanya untuk waktu yang sangat sangat lama, aku ingin seperti kalian, hidup sampai tua dengan rambut putih. Aku ingin terus hidup.
Saat ibuku meninggal, aku ingin ada disisinya. Menikah, punya anak. Sampai anakku menikah, sampai saat itu...sampai saat itu, aku ingin terus hidup.
Ji Wook dan Se Kyung minum bersama. Se Kyung tanya apa Ji Wook tidak berpikir apa yang akan terjadi kalau ayahnya tahu kejadian ini.
Ji Wook tidak peduli dan justru berkata kalau minuman-nya enak.
Se Kyung kesal, apa yang kau pikirkan?
Ji wook berkata terus terang, lebih baik jika kau tidak tiba-tiba datang menemuiku. Kau tidak datang karena merindukanku. Apa terjadi sesuatu?
Se Kyung marah, dia sudah tidak selera makan dan berdiri. Ji Wook tanya apa Se Kyung bisa pergi sendiri? Tapi jelas kelihatan kalau Ji wook sama sekali tidak berniat mengantar Se Kyung.
Ji Wook merenung perkataan-nya pada Yeon Jae.
Ibu Yeon Jae telp dan merindukan Yeon Jae, ia ingin Yeon Jae cepat2 pulang.
Yeon Jae menghela nafas : Kemarin benar2 kacau, aku akan segera kembali.
Ji Wook joging pagi-pagi dan saat masuk hotel, pelayan hotel berkata kalau wanita yang bersama Ji wook meninggalkan kalung di kamarnya. Maksudnya Yeon Jae.
Pelayan itu tanya apa Ji Wook bisa menyerahkan kalung ini saat di Seoul nanti?
Ji Wook berkata mungkin ia tidak akan pernah bertemu wanita itu lagi. Pelayan itu mengerti dan akan mengurusnya sendiri.
Ji wook tiba-tiba berubah pikiran, tunggu!
Yeon Jae pulang. Ibu belum datang. Yeon Jae masuk dan melihat kondisi rumah berantakan, cucian piring berjejal di bak cuci. Yeon Jae meletakkan barang2nya sambil menghela nafas.
Ibu pulang dan melihat sepatu Yeon Jae. Putriku sudah kembali! ia senang sekali dan langsung lompat-lompat sambil memeluk Yeon Jae, apa kau tahu betapa aku merindukanmu!
Ibu : Biar kulihat wajahmu, biar kulihat.
Tapi Yeon Jae kesal, kenapa kau tidak mencuci piring setelah selesai makan? Ibu berkata ia harus pergi cepat-cepat. Lalu melihat apa oleh-oleh yang dibawa Yeon Jae.
Yeon Jae masih ngomel, kenapa tidak membuang sampah, dan membiarkan lalat masuk. Yeon Jae mengeluh, bagaimana ibunya akan hidup jika ia tidak ada disini.
Ibu : Mulutmu itu ngomel terus.
Ibu membongkar barang2 Yeon Jae dan sedikit kecewa saat melihat Yeon Jae hanya membawa snack (seperti kue beras Jepang), tapi ini enak sekali. Ibu membuka koper Yeon Jae dan terpana dengan baju2 yang dibeli Yeon Jae.
Ibu : Omo! apa ini? Ah ini cantik sekali! Pasti ini mahal sekali. Darimana kau mendapat uang untuk membelinya?
Yeon Jae kesal dan nada suaranya meninggi, kenapa? Apa maksudmu aku tidak bisa membelinya? Apa aku harus mengenakan baju murahan setiap hari sampai aku mati? Aku punya uang dan aku menghabiskannya. Apa itu salah?
Ibu terpana, ia tidak mengira reaksi Yeon Jae seperti itu. Ibu akhirnya marah, kau senang-senang sendiri dan pulang. Kenapa kau marah padaku? Gadis jahat! Apa dia makan sesuatu yang jelek selama perjalanan?
Yeon Jae marah dan jalan masuk ke kamar. Ia langsung berbaring.
Ji Wook menghadiri meeting di perusahaan. Sang Woo memberikan presentasinya. Minggu depan mereka akan menyelesaikan rencana untuk peluncuran produk baru. Sang Woo juga lapor kalau pariwisata di Okinawa mulai tertarik mengadakan tur dengan bintang Hallyu.
Direktur Kim melihat ekspresi wajah Ji Wook yang sama sekali tidak tertarik dengan meeting kali ini, ia menyindir kalau sepertinya pekerjaan ini hanya dikerjakan oleh Park Sang Woo saja, lalu apa kerja Kepala Departemen?
Ji Wook dengan santai menjawab kalau ia bersenang-senang.
Presdir Kang terlihat marah dengan jawaban anaknya. Lalu Ji Wook menyambung, jika kau ingin mengembangkan produk wisata yang bagus, kau harus mengalami sendiri tujuan wisata itu. (seperti kata-kata Yeon Jae)
Untuk memutuskan apa tujuannya benar2 menarik. Kudengar seperti itu, jadi aku melakukannya.
Presdir Kang tertawa senang dengan jawaban Ji Wook.
Ji Wook masuk kantornya dan teringat nasihat Yeon Jae lagi padanya. Untuk mengalami dan merasakan sendiri paket wisata yang ia tawarkan. Jika tidak, bagaimana bisa berkata kalau paket ini menarik pada pelanggan.
Sang Woo masuk dan tanya apa ada yang perlu dibantu. Ji Wook tanya kemana ia bisa mendapatkan data-data karyawan.
Ji Wook membuka file karyawan dan melihat file Yeon Jae.
Yeon Jae mendapat telp dari Hye Won yang menanyakan liburannya. Hye Won ingin tahu apa Yeon Jae dan Ji Wook pulang bersama, apa yang kalian lakukan?
Yeon Jae berkata tidak ada yang terjadi. Hye Won mengeluh dan berkata kalau seharusnya Yeon Jae melakukan sesuatu. Seperti membujuknya minum alkohol dan menghabiskan malam bersama.
Yeon Jae : Sudahlah kita bicara lagi nanti.
Yeon Jae memutuskan telp. Lalu ia mendapat telp lagi. Yeon Jae pikir itu Hye Won, jadi ia menjawab, "Apa lagi?"
Ji Wook : Ini Kang Ji Wook.
Yeon Jae terperanjat.
Ji wook menunggu Yeon Jae di cafe. Yeon Jae ragu2 untuk masuk, tapi akhirnya masuk juga dan Ji wook minta Yeon Jae duduk.
Yeon Jae tanya kenapa Ji wook ingin bertemu dengannya. Ji Wook mengembalikan kalung milik Yeon Jae, petugas hotel memintaku mengembalikan padamu.
Yeon Jae heran, kalung ini tidak mahal dan Ji wook tidak perlu melakukan ini. (Yeah..Ji wook yang ingin bertemu Yeon Jae hahaha)
Ji Wook : Kau berbeda dibanding saat di Jepang.
Yeon Jae membenarkan, ini adalah aku yang sebenarnya. Yeon Jae memandang bajunya sendiri, ini aku, staf menengah yang tidak punya penghasilan besar dan tidak bisa membeli baju designer terkenal untuk dikenakan.
Ji Wook : Lalu kenapa kau seperti itu disana, baju mahal dan tinggal di resort terbaik.
Yeon Jae : Ada alasan mengapa aku melakukannya.
Ji wook : Kau pasti merasa aku menyukai gaya seperti itu, tapi aku tidak menyukainya. Mencoba merayuku, apa kau juga membawa Yakuza itu? Saat kau bersama Wilson, kau benar2 menjawab telpku ya kan? Aku tidak tahu kau adalah orang seperti ini, karena Wilson itu pemilih.
Aku takut kalau itu akan menyulitkanmu. Mengapa kau mengambil cincin itu? Berikan penjelasan.
Yeon Jae menahan tangisnya, ia kesal sekali. Apa yang ingin kau dengar? Jika aku berkata tidak benar, apa kau akan percaya? Kau tidak akan percaya. Di mata anak konglomerat, aku pasti seperti orang miskin yang ingin mencuri barang orang lain. Aku tidak tahu berapa harga cincin itu, tapi apa kau akan mencuri jika tahu kau akan kehilangan pekerjaanmu.
Aku ingin kerja di Line tour selama mungkin, tentu saja ada banyak hal yang salah dengan pekerjaan, tapi bagiku, itu adalah pekerjaan yang berharga. Dan juga tentang pertemuanmu denganku di Jepang, kau tanya saja pada yang diatas sana (maksudnya Tuhan), Aku juga, merasa sulit percaya kalau itu hanya kebetulan.
Aku pergi.
Yeon Jae jalan keluar, tapi merasa perutnya sangat sakit dan tidak bisa jalan. Yeon Jae berlutut menahan sakit, keringat dingin bercucuran dari dahinya.
Ji Wook keluar dan melihat Yeon Jae. Kau sakit?
Yeon Jae : Tidak apa-apa, kau tidak perlu repot.
Tapi Yeon Jae benar2 kesakitan dan akhirnya Ji Wook mengantarnya ke RS. Di mobil, Yeon Jae minta diantar ke RS Korea. Ji Wook heran, kau masih bisa memilih RSnya?
Di RS, Dr. Chae mendapat sindiran dari dua rekan kerjanya. Sekarang semua pasien Dr. Chae pindah kepadanya, dan ada 40 orang pasien!
Dr. Chae dingin menanggapi mereka dan jalan pergi. Tapi saat disudut ia mendengar kata-kata temannya, aku tahu cepat atau lambat dia akan kena masalah. Dokter lainnya menghela nafas, dia bahkan mengatakan itu di depan pasien lain.
Dr. Chae jalan dan mendengar anak perempuan pasien-nya juga akan pindah dokter. Dr. Chae hanya menghela nafas. Lalu ia mendapat laporan kalau Lee Yeon Jae masuk ke RS.
Dr. Chae bergegas menemui Yeon Jae. Yeon Jae kesakitan dan ditunggui oleh Ji Wook. Chae tanya berapa lama Yeon Jae kesakitan, ada 20 menit?
Dr. Chae tanya apa Ji Wook wali Yeon Jae. Yeon Jae langsung menjawab tidak. Ia tidak ada hubungannya sama sekali dengan orang itu.
Ji wook tampak tidak terima, kenapa berkata seperti itu? Yeon Jae mengusir Ji Wook. Dr. Chae minta Ji wook pergi dengan tatapan-nya.
Ji wook akhirnya pergi, meskipun kau tidak memintanya. Aku akan pergi.
Dr. Chae tanya sakit sebelah mana. Yeon Jae hanya minta obat penghilang rasa sakit. Dr. Chae kesal, itulah mengapa aku minta kau mengikuti pengobatan kanker! Ini tidak bisa kau tunda lagi.
Dr. Chae : Apa kau tahu berapa kali aku meneleponmu?
Chae minta Yeon Jae dipindah ke kamar dan ia akan beranjak. Yeon Jae menahan lengan Dr. Chae, Eun sook-ah, aku takut. Aku tidak mau mati seperti ini.
Dr. Chae menghela nafas, aku sudah berkata kalau aku akan memberimu waktu 6 bulan. Sebelum itu, aku tidak akan membiarkanmu mati.
Ji Wook jalan keluar RS dan ngomel sendiri, apa itu tadi? Aku bahkan mengantarmu ke RS dan kau ..?
Yeon Jae menjalani pemeriksaan MRI. Dr. Chae dan rekannya menemukan kalau ada batu di kelenjar empedu Yeon Jae, bukan pankreas.
Dan sudah menyebar di organ dalamnya. Dr. Chae minta hasil tes darah Yeon Jae dan pergi menemui Yeon Jae.
Dr. Chae masuk ke kamar Yeon Jae. Yeon Jae harus berbagi kamar dengan pasien wanita yang masih muda, anak itu mengagumi Dr. Chae.
Yeon Jae heran kenapa ekspresi Eun Suk seperti itu. Dr. Chae tanya sudah berapa lama Yeon Jae konstipasi?
Yeon Jae : Sekitar ..3 atau 4 hari?
Dr. Chae : Perutmu ...penuh kotoran, itu sebabnya terasa sakit.
Gadis di sebelah Yeon Jae langsung ngakak.
Dr. Chae dengan wajah tanpa ekspresi minta Yeon Jae menjalani proses enema (cuci perut, cairan dimasukkan lewat dubur untuk membuat kotoran cepat keluar)
Yeon Jae terpuruk di toilet, ia benar2 kesakitan hahaha
Yeon Jae kembali ke kamar dengan perlahan. Teman sekamarnya sibuk mengenakan make-up, ia geli, jangan bilang kalau Dr. Chae Eun Suk mencuci perutmu? Apa kau tahu? Kau tadi lucu sekali!
Yeon Jae kesal, sudah jangan menggodaku. Ini memalukan!
Gadis itu berkata lebih baik memalukan daripada mati. Yeon Jae setuju, lalu melihat kalau anak itu terus saja membedaki wajahnya.
Yeon Jae : Anak kecil! Kau tidak seharusnya memakai riasan di usiamu. Kulitmu membutuhkan pelembab. Aku ini 34 th, tapi tidak ada yang mengira aku usia 34th. Apa kau tahu kenapa?
Yeon Jae mendekatkan wajahnya agar gadis itu menyentuh kulitnya, kulitku..lihat. Lihat.
Gadis itu memegang pipi Yeon Jae dan berkata kau memang tampak usia 34th. Ha! Yeon Jae ngomel, kulit wanita adalah hidup wanita itu. Jika kau mulai pakai riasan di usia ini, dalam waktu 10 th, kau akan tampak jauh lebih tua.
Gadis itu berkata ia tidak akan hidup selama itu. Yeon Jae tertegun. Onnie, berbahagialah, karena kau akan segera keluar dari RS ini. Indeks hatiku meningkat, jadi aku harus tetap di RS. Jika aku boleh keluar dari RS, aku harus melakukan dua hal.
1. Aku akan makan tteokbokki di jalan dan
2. Tidur dengan pria.
Yeon Jae tidak tahu harus berkata apa, ia hanya memandangi anak itu dengan pandangan sedih, diusia semuda ini...
Anak itu berkata kalau ia tidak muda. Aku ini sudah 21 th.
Yeon Jae jalan keluar halaman RS dan menghirup udara segar. Ia menikmati langit dan bicara sendiri, Yeon Jae..kau masih hidup.
Yeon Jae boleh pulang dan bertemu Dr. Chae. Yeon Jae sedikit malu karena konstipasi-gatenya itu haha..
Dr. Chae komen, sepertinya mood Yeon Jae sudah lebih baik. Yeon Jae membenarkan, ia sudah kembali dari gerbang akhirat. Yeon Jae setuju untuk melakukan perawatan kanker.
Dr. Chae : Datanglah Senin depan.
Yeon Jae mengerti dan cepat2 pergi. Tapi setelah beberapa langkah, Yeon Jae berbalik dan teriak, Eun Suk-ah! Terima kasih! Yeon Jae melambai.
Dr. Chae tersenyum! wow..dia tersenyum ke Yeon Jae.
Yeon Jae naik bis. Ia mendapat permen dari seorang anak kecil.
Ibu anak itu geli, wah dia cantik ya? Lalu ia menjelaskan kalau anaknya hanya memberikan permen untuk wanita yang cantik. (astaga..kecil-kecil dah tahu orang cantik..)
Yeon Jae senang, benarkah? terima kasih. Yeon Jae menikmati pemandangan dijalan dan perasaannya semakin membaik.
Ibu Yeon Jae sedang membantu pelanggan memilih baju olah raga (iklan montbell dulu..). Pria itu pelanggan tetap disitu.
Yeon Jae datang menemui ibunya. Ibu!
Ibu minta Yeon Jae menunggu karena ada pelanggan. Pria itu memuji ibu yang tidak kelihatan punya putri yang sudah besar.
Setelah pria itu pergi, Ibu berkata kalau pria itu tampan dan badannya juga stabil. Yeon Jae berkata kalau pria itu terlalu muda.
Ibu heran kenapa Yeon Jae datang ke toko. Yeon Jae memeluk ibunya, aku merindukan ibu. Ibu mendorong Yeon Jae, apa kau sudah terkena krisis paruh baya? berubah mood dengan cepat.
Yeon Jae minta ibunya telp staf paruh waktu untuk menggantikannya. Ia ingin mengajak ibunya ke satu tempat.
Yeon Jae mengajak ibu ke spa karena merasa tidak enak. Ia liburan tapi ibu tidak ikut. Ibu berkata Yeon Jae sudah gila, ibu minta uangnya saja.
Tapi Yeon Jae berkata kalau selama ini ibu cerita kalau semua temannya melakukan ini, dan ibu tidak. Mulai sekarang, Yeon Jae minta ibu melakukan apa yang dilakukan orang lain juga.
Ibu dan Yeon Jae menikmati pijatan bersama (wah..Bad Guy scene!). Wanita yang memijat berkata kalau tidak banyak ibu dan putrinya yang datang bersama.
Ibu gembira dan berkata kalau putrinya membuatnya bahagia.
Sekretaris Se Kyung melapor padanya (Yan Rong!), kalau Se Kyung bisa mengajukan klaim sebesar 10 Miliar Won, tapi pengadilan pasti campur tangan dan jumlah maksimum akan jatuh di angka 300 juta Won.
Se Kyung : Kalau begitu, kita minta 300 juta won.
Sekretaris Se Kyung tanya, sebelumnya Anda berniat melupakannya. Bolehkah saya mengetahui apa niat anda dengan kasus ini?
Se Kyung mengaku ini karena ia kesal pada Yeon Jae.
Ji Wook ingat saat Yeon Jae kesakitan dan saat ia berkata kalau Ji Wook tidak ada hubungan apapun dengannya. Ji Wook menyesal, kenapa aku mengembalikan kalungnya?
Ji Wook : Seharusnya aku sudah membuangnya. Kenapa dia kesakitan?
Lalu Ji Wook merasa kalau ini bukan urusannya.
Ji Wook jalan ke arah bekas kantor Yeon Jae dan mendengar keluhan bos. Bos berbalik dan kaget melihat Ji Wook.
Ji Wook : Pasti sulit kalau harus kerja lembur.
Boss berkata tidak apa-apa. Ji Wook mentraktir semuanya makan.
Se Kyung telp Ji Wook dan berkata kalau ayahnya ingin mengajak Ji wook makan malam.
Ji Wook menolaknya, karena ia ada janji makan malam dengan stafnya.
Se Kyung : Batalkan, kau bisa makan malam dengan stafmu lain waktu.
Ji Wook : Aku juga bisa makan malam dengan ayah mertua lain waktu, ya kan?
Se Kyung : Kang Ji Wook!
Ji Wook : Aku sudah janji lebih dulu dengan mereka.
Ji Wook dan staf line tour makan bersama. Noh menjelaskan tentang rute di Gyeongido yang akan menjadi tujuan wisata baru.
Sebenarnya akan diluncurkan saat musim gugur, tapi tiba-tiba mereka mendapat perintah untuk meluncurkannya lebih awal.
Ji Wook menawarkan diri untuk menjelaskan ke ayahnya kalau masalah ini harus ditunda. Boss berkata tidak perlu, karena membuat segala yang mustahil jadi mungkin adalah keahliannya.
Mereka minum. Nam mendapat telp. Hye Won menanyakan perjalanan ke Jepang Ji Wook. Ji Wook berkata kalau perjalanan-nya sangat kacau.
Ji Wook : Nn. Lee Yeon Jae..dulu juga ada di grup ini kan?
Hye Won membenarkan.
Nam mendekat dan berkata kalau ada masalah. Son Byung Ho berkata ia tidak berniat membuka rute itu.
Nam : Tidak ada banyak waktu lagi sebelum upacara pembukaan. Apa yang harus kita lakukan? Kudengar ia sangat keras kepala, kita tidak bisa kalau tidak melaluinya.
Manager Noh pusing, ini benar2 membuatku sakit kepala.
Yun usul, kenapa tidak minta bantuan Yeon Jae saja.
Noh kesal, lupakan. Siapa Lee Yeon Jae sehingga kita harus meminta bantuannya untuk masalah ini?
Ji Wook sekalian saja tanya : Seperti apa Lee Yeon Jae itu.
Noh : Jangan menyebutnya, Hanya bicara tentang dia saja membuatku kesal. Dia tidak punya kemampuan dan tidak berguna, ia sama sekali tidak tahu terima kasih. Aku sudah hidup begitu lama, tapi baru kali ini aku ditusuk dari belakang oleh seseorang.
Yeon Jae dan ibunya membicarakan ayah Yeon Jae. Ibu cerita saat ayah Yeon Jae menciumnya, ia makan bawang putih.
Yeon Jae : Benarkah? jadi itu disebut ciuman bawang putih! Keduanya ketawa geli.
Pemilik rumah kesal karena mereka ribut dan membentak keduanya. Tapi Yeon Jae tidak peduli. Pemilik rumah marah2.
Ibu dan Yeon Jae berbaring bersama dan ibu senang sekali karena kulit wajahnya jadi sangat halus. Yeon Jae tanya apa ibu benar2 menyukainya.
Ibu : Tentu saja karena putriku memberikan facial yang sangat mahal. Tapi berapa lama lagi kau akan senang-senang?
Yeon Jae : Ibu, aku...sedang liburan.
Karena Yeon Jae selama ini selalu sibuk dengan pekerjaan dan bahkan tidak bisa makan bersama ibunya. Saat libur, ia ingin makan dan bicara dengan ibu, melakukan yang tidak bisa ia lakukan, aku ingin melakukan semuanya.
Ibu : Lalu bagaimana kita akan hidup nanti?
Yeon Jae janji tidak akan libur terlalu lama.
Ibu : Baiklah, kau bisa istirahat sebulan. Jika setiap hari dalam hidup Kim Sun Jung seperti hari ini, pasti akan menyenangkan.
Yeon Jae duduk di mejanya dan mulai menghitung jumlah tabungannya. Yeon Jae menyisihkan asuransi dan deposito untuk ibunya.
Yeon Jae menyimpan satu rekening untuk dipakai pribadi, aku terlalu banyak menghabiskan uang saat liburan, tapi aku cuma hidup 6 bulan, jadi aku akan tetap kaya sampai mati.
Yeon Jae mulai menulis : Daftar Yeon Jae.
20 Hal yang akan dilakukan sebelum aku mati :
1. Membuat ibu tertawa paling tidak sekali sehari.
2. Membalas dendam pada orang-orang yang menyiksaku.
3. Belajar Tango.
4. Tidak menahan hal-hal yang ingin kumiliki, kumakan, atau kukenakan.
5. Mencoba gaun pengantin.
Lalu daftarnya loncat ke no. 19. Melakukan semua ini bersama orang yang kucintai dan terakhir..
20. Menutup mataku di lengan orang yang kucintai.
Ji wook mandi dan mulai mendengar bisikan Yeon Jae : Bisayiro makka!
Ji wook tertegun, Bisayiro makka (lari di tengah hujan). Ji wook ingat saat ia lari sambil hujan-hujanan bersama Yeon Jae.
Yeon Jae memandangi kalungnya, lalu menyimpan-nya ke laci. Yeon Jae mulai beres-beres kamar dan rumah.
Yeon Jae kesalon dan memotong rambutnya.
Di kantor Line tour, manager Noh bingung karena istri kakek Son juga tidak mau mendengar mereka. Yun usul apa telp Yeon Jae saja?
Yeon Jae pergi ke toko handphone dan beli smartphone. Yang warnanya putih. Yeon Jae melihat ponsel barunya dan mengaguminya.
Penjaga toko minta SIM card Yeon Jae, ia akan membantu memasangkannya.
Yeon Jae memberikan ponsel lamanya, dan penjaga toko tidak percaya, kau sudah lama memakai ini.
Yeon Jae membenarkan, aku sendiri heran mengapa aku menggunakan-nya begitu lama?
Yeon Jae keluar toko dan langsung menghapus nomor2 yang tidak "berarti" baginya. No. Manager Noh adalah yang pertama dihapus.
Yeon Jae senang karena bisa menguasai ponselnya dengan cepat. Lalu Hye Won telp.
Yeon Jae kembali ke kantor Line tour, apa kabar semua? Hye Won menyuruh Yeon Jae duduk. Tapi Yeon Jae menolak.
Manager Noh masih bersikap seperti boss Yeon Jae. Yeon Jae tanya kenapa mencarinya.
Noh : Apa kau kenal Son Byung Ho? Orang yang mendapat keuntungan karena menjual tanah, dan membuka restoran. Pergi dan temui orang itu. Memohonlah kepadanya untuk mengijinkan kita mengembangkan rute tur yang baru.
Yeon Jae : Kenapa aku harus pergi?
Noh : Kenapa aku harus pergi? bukankah kita mengembangkan jalur itu bersama sejak musim semi? Mengapa kau pura-pura tidak tahu?
Yeon Jae : Aku sudah mengundurkan diri.
Noh : Siapa yang tidak tahu itu? Sekarang perusahaan sedang kesulitan, apa kau tidak bisa memberikan bantuan?
Yeon Jae : Bantuan?
Noh : Apa kau sudah mengundurkan diri selama sebulan atau setahun? Kau bergantung pada perusahaan ini selama 10 th.
Bukankah itu adalah alasan yang cukup untuk memberikan bantuan?
Yeon Jae : Aku merasa tidak ingin melakukannya.
Noh tidak percaya : Kau tidak merasa ingin melakukannya? Apa?
Yeon Jae : Aku tidak punya energi untuk membantu perusahaan ini. Aku pergi.
Noh : Jika aku memberimu uang, apa kau akan melakukannya?
Nam dan staf wanita lain tersenyum mencibir. Mereka merasa kali ini Yeon Jae pasti mau.
Yeon Jae tanya berapa jumlahnya. Noh kesal, berapa yang kau perlukan? Berapa yang cukup? 100 ribu won? 200 ribu Won?
Yeon Jae : Tidak cukup.
Noh teriak : 300 ribu Won. Tidak bisa lebih tinggi dari itu!
Yeon Jae : Meskipun 1 juta itu tidak mungkin. Jika..kau berlutut dan minta maaf padaku. Aku akan mempertimbangkannya.
Noh marah, kenapa aku harus melakukan itu?
Yeon Jae kesal, nanti jangan mendikte orang kesana sini untuk masalah ini. Aku tidak mau karena ini hanya membuang waktu. Aku benar2 sangat sibuk.
Yeon Jae jalan pergi dan bertemu Ji Wook. Keduanya bertatapan sejenak, tapi Yeon Jae tidak peduli dan jalan melewati Ji wook begitu saja ke arah lift.
Ji wook menyusul Yeon Jae dan tanya apa Yeon Jae sangat menyukai uang. Jika memang demikian, ia setuju membayar 1 juta Won untuk Yeon Jae.
Yeon Jae berkata Ji wook tidak mengerti kata2nya, ia sibuk.
Ji Wook melihat potongan rambut Yeon Jae dan berkata kalau Yeon Jae punya waktu untuk ke salon dan menata rambutnya.
Yeon Jae membalas, apa dia tidak boleh menata rambutnya? Karena baginya, menata rambut adalah hal penting.
Yeon Jae masuk ke lift dan berkata kalau ia lebih mementingkan permintaan maaf daripada uang, orang seperti kalian tidak bisa mengerti itu.
Noh marah-marah, bagaimana orang itu bisa menjadi sesombong itu?
Ji wook mendekat, aku tidak mengerti ini.
Noh langsung membungkuk. Ji wook berkata kalau waktu itu kau jelas mengatakan padaku kalau dia tidak berguna dan tidak punya kemampuan.
Tapi kenyataan-nya tidak ada staf lain yang bisa melakukan pekerjaan-nya. Bawa dokumennya ke kantorku!
Ji wook membuka file program tur baru itu dan mengenali sebuah pohon di atas bukit.
Ji wook akhirnya makan malam bersama Se Kyung+Ayah Se Kyung dan Presdir Kang.
Ayah Se Kyung menyindir kalau akhir2 ini Ji Wook sepertinya tertarik dengan pekerjaan-nya. Kemarin Se Kyung dan aku dikecewakan olehnya.
Ji wook berkata kalau ia makan malam dengan staf yang bertanggung jawab untuk satu proyek.
Presdir Kang berkata lebih baik memberi uang saja pada mereka. Jika orang dengan level tinggi duduk bersama, mereka mungkin merasa tidak nyaman.
Presdir Im sekarang membela Ji wook dan berkata ia benar, dia memang harus mencoba bergaul dengan stafnya. Kudengar Se Kyung mengikutimu dalam perjalanan bisnis.
Se Kyung menyindir, aku kemungkinan besar sudah mengganggu, dia sangat sibuk bekerja dan aku tiba-tiba muncul.
Ji wook membalasnya : Dia pintar mengejutkan orang.
Se Kyung akhirnya mengatakan kalau ia tidak akan menuntut Line tour dalam masalah Wilson, tapi ia tetap menuntut perseorangan.
Presdir Kang berkata kalau jumlahnya akan sangat besar (untuk perseorangan)
Tapi Se Kyung berkeras, ia ingin tanggung jawab orang itu. Karena staf yang menyebabkan masalah itu mengundurkan diri di hari itu juga dan itu sangat tidak bertanggung jawab.
Se Kyung berkata kalau ia dan Ji Wook harus pergi karena Ji Wook sudah memberikan hadiah tiket pertunjukan padanya. Dan pertunjukan-nya adalah hari ini.
Se Kyung tidak jadi melihat pertunjukan, ia justru belanja ke butik eksklusif. Se Kyung minta karyawan butik keluar dulu.
Ji Wook kesal, apa yang kau lakukan?
Se Kyung : Kau pikir apa yang kulakukan?
Ji Wook : Bukankah kau berkata ingin melihat pertunjukan?
Se Kyung : Aku ini Im Se Kyung! Aku bukan orang lain. Apa kau berharap aku akan melihat pertunjukan murahan itu?
Ji Wook kesal, seharusnya Se Kyung mengatakan ini sebelum pergi kesini.
Se Kyung : Bukannya aku sudah mengatakannya sekarang?
Ji Wook menarik tangan Se Kyung dan marah, apa kau pikir hanya kau yang tidak senang dengan pernikahan ini? Jika kau bertingkah seperti ini, lebih baik kita batalkan saja. Aku juga tidak tertarik padamu.
Ji Wook menghempaskan tangan Se Kyung dan jalan pergi, ia kesal sekali sambil melonggarkan dasinya.
Yeon Jae mencari alamat sekolah tango dan menemukan lokasinya. Ia segera masuk dan melihat sepasang penari sedang asyik bertango ria.
Para murid wanita mendesah, keren sekali...
Mereka ingin bisa menari dengan guru pria itu, rasanya pasti menyenangkan kalau dia bisa memeluk mereka sekali saja.
Tarian selesai dan semua memberi sambutan meriah. Guru pria itu jalan dan Yeon Jae seperti mengenalinya. Pria itu ternyata adalah Yun Bong Gil. Ia mengenakan wig.
Bong Gil juga melihat Yeon Jae dan jalan keluar. Yeon Jae mengejarnya, Kepala Bagian? Kau Kepala Bagian kan?
Bong Gil terpaksa berbalik dan pura2 baru menyadari kalau itu Yeon Jae. Yeon Jae heran, kau benar2 terlihat seperti orang lain.
Bong Gil : Nona Lee Yeon Jae, apa yang kau lakukan disini?
Yeon Jae : Aku kesini untuk belajar tango.
Seorang wanita memanggil Bong Gil. Guru Ramses, ayo semua menunggumu.
Bong Gil : Aku akan pergi sekarang.
Yeon Jae heran, Ramses? Bong Gil menjelaskan kalau itu nama julukannya.
Bong Gil minta Yeon Jae merahasiakan ini karena ia takut dikira pria genit. Yeon Jae hanya mengangguk-angguk.
Sang Woo lapor ke Ji wook kalau Grup Seo Jin berencana menuntut 300 juta Won.
Ji wook kaget, 300 juta Won?
Sang Woo membenarkan, ini menyangkut perusahaan dengan perseorangan (maksudnya Yeon Jae). Bukan ke Line tour. Sang Woo merasa ini aneh sekali.
Ji Wook mengerti dan minta Sang Woo pergi.
Ji Wook ragu, apa aku harus mengatakan ini padanya? Lalu memukul dahinya sendiri, kenapa juga aku harus ikut pusing.
Lee Yeon Jae menemui panggilan Manager Noh lagi. Kali ini di cafe. Yeon Jae kesal, apa lagi sekarang?
Noh minta Yeon Jae duduk dulu, ia menawarkan uang lebih besar lagi, bagaimana kalau 1 juta Won? Apa itu bisa?
Yeon Jae sebal dan ingin pergi. Noh mencegahnya, kenapa terburu-buru sekali. Katakan padaku, apa yang kau inginkan dariku?
Yeon Jae ingat daftar no.2nya, untuk menuntuk balas pada orang2 yang menyiksanya.
Yeon Jae : Aku ingin kau minta maaf padaku. Untuk semua yang sudah kau lakukan padaku. Pelecehan verbal, pelecehan seksual dan kata-kata kasar.
Kau harus minta maaf untuk semuanya.
Noh : Kau ini! Kau pelit sekali aku tahu, aku tahu. Aku minta maaf. Aku minta maaf. Apa itu bisa?
Yeon Jae : Tidak. tidak seperti itu.
Noh : Lalu apa yang kau ingin aku lakukan?
Ji Wook pergi mengunjungi lokasi tur baru. Ia teringat masa kecilnya, saat Ji Wook kecil dan ibunya menanam kapsul waktu di bawah pohon dan ibu berkata, apapun yang terjadi, Jika Ji Wook berusia 20 th, kita harus kesini lagi untuk melihatnya.
Ji wook tersenyum : Baiklah.
Ji Wook dewasa jalan mendekati bayangannya itu, tapi saat mendekat pohon itu sudah tidak ada. Ji Wook termangu.
Ji Wook pergi menemui Kakek Son. Kakek Son tanya dengan galak, kau siapa? aku sudah mengatakan dengan jelas. Jika kau menginginkan sesuatu dariku, kirim saja si keriting itu kesini.
Ji Wook : Rambut keriting? Apa maksud anda Nn. Lee Yeon Jae?
Kakek Sohn : Aku sudah mengatakannya berkali-kali. Aku tidak ingin bicara denganmu, brengsek. Pergi sana!
Ji Wook menahannya, Pak. Mengapa harus Nn. Lee Yeon Jae?
Manager Noh dan Yeon Jae ke kantor bersama-sama, semua staf heran. Noh menunjuk kursinya.
Yeon Jae duduk : Ayo mulai.
Semua heran, ada apa? Noh tampak tersiksa, apa aku harus melakukannya?
Yeon Jae : Ya.
Noh berdiri dengan tangan di telinga, lalu mulai menulis permintaan maaf dengan...pantatnya!
Nam dan staf lain membaca, Lee..Yeon...Jae...-ssi.
Ji Wook datang dan menghentikan kegiatan seru ini. Ji Wook berkata sudah menemui Kakek Son Byung Ho.
Noh langsung ingin mengusir Yeon Jae. Ia bersikap seolah-olah Yeon Jae yang berkeliaran di sekitar kantor, kau sudah mengundurkan diri. Kenapa kau kembali?
Yeon Jae marah, ini tidak adil. Tapi ia tidak bisa membantahnya.
Ji Wook : Apa terjadi sesuatu diantara kalian berdua?
Noh berkata kalau Yeon Jae akrab dengan Son Byung Ho dan ingin Noh melakukan hal konyol. Dia menilai dirinya terlalu tinggi.
Ji Wook : Benarkah? Tapi apa yang harus kita lakukan? Permintaan konyol yang dinginkan Lee Yeon Jae harus kau lakukan.
Noh seperti tercekik : Saya?
Ji Wook : Lakukan.
Yeon Jae memandang Ji Wook dengan bingung.
SOAW [1], [2], [3]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment