P. Kyung Hye : Orang yang kau lihat di depanmu adalah Sang Putri.
Seung Yoo terpana. Se Ryung yang ada di balik pintu juga syok.
Seung Yoo teringat saat ada dayang yang menumpahkan teh. Ia marah dan merasa P. Kyung Hye adalah dayang itu, beraninya seorang dayang...
P. Kyung Hye memotongnya, ceritanya panjang. Tapi aku adalah Putri Kyung Hye.
Seung Yoo : Jika ini lelucon tolong hentikan. Putri yang kukenal bukanlah dirimu.
P. Kyung Hye : Jika kau tidak bisa mempercayaiku, maka kita pergi dan temui Baginda dan juga Putra Mahkota.
Sekarang Seung Yoo mulai goyah, apa ini benar? Lalu siapa gadis yang saya temui? P. Kyung Hye tidak menjawab. Seung Yoo mendesaknya, Saya tanya siapa dia!
P. Kyung Hye : Dia dayang yang menggantikanku agar aku bisa jalan-jalan keluar istana.
Seung yoo tidak percaya : Seorang dayang?
P. Kyung Hye berkata ia tidak menyangka kalau lelucon kecil akan jadi seperti ini. Seung yoo marah, lelucon? Apa anda sengaja bercanda dengan saya?
P. Kyung Hye : Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Tolong mengerti. Aku tidak akan mengungkit masalah antara Jikgang Kim dan gadis itu lagi, jadi kau harus berhenti memikirkannya juga.
Jikgang Kim dan aku, harus menikah. Aku yakin Jikgang mengerti alasan dibelakang pernikahan kita. Jangan berpikir untuk menemukan gadis itu. Aku sudah mengusirnya keluar istana.
Se Ryung jatuh terduduk di balik pintu. Ia mendengar semuanya.
Seung Yoo terpukul dan marah, tanpa basa basi ia bangkit dan jalan pergi. Seung yoo berhenti sejenak di halaman dan merasa bingung.
P. Kyung Hye membuka pintu dan Se Ryung masih tetap duduk, apa anda memanggil saya ke istana hanya untuk ini?
P. Kyung Hye : Kau sudah mendengarnya sendiri.
Se Ryung berkata sebenarnya P. Kyung Hye tidak perlu melakukan ini karena dia tidak punya niat lain. Se Ryung hanya ingin minta maaf.
P. Kyung Hye marah, bukan untuk minta maaf, tapi kau ingin mendapat kesempatan untuk berdekatan dengannya, ya kan?
Se Ryung : Yang Mulia!
P. Kyung Hye : Aku membutuhkannya, bukan untuk hal remeh seperti cinta. Aku membutuhkannya demi melindungi Putra Mahkota dan diriku sendiri dari tangan licik Ayahmu.
Se Ryung kaget : Merampas takhta? Apa maksud anda dengan itu? Apa maksud Anda, Ayah saya akan mencelakai keponakan-nya sendiri demi takhta?
P. Kyung Hye berkata seluruh dunia sudah tahu, kecuali mereka berdua.
Se Ryung tidak percaya, Ayah saya bukan orang seperti itu.
P. Kyung Hye menantangnya, jika kau tidak mempercayaiku kenapa tidak tanya sendiri padanya.
Seung Yoo melamun di kantornya. Prof kepala tanya kenapa Putri memanggil Seung Yoo. Guru lain menyindir, sejak mereka berhenti bertemu untuk belajar, Putri pasti sangat merindukannya.
Guru Yeom tanya apa ini bukan karena kau terpesona dengan kecantikan Tuan Putri?
Seung Yoo tiba-tiba ingat saat pertama bertemu Se Ryung. Seung Yoo-lah yang membuka tirai karena merasa Putri ingin menentangnya dengan menolak belajar dan mengganggu guru-gurunya.
Seung Yoo ingat ekspresi terkejut Se Ryung. Seung Yoo bergegas lari ke kamar belajar. Membuat Prof dan guru lain heran, ada apa dengannya?
Seung Yoo masuk lagi ke kamar belajar, dimana ia pertama bertemu Se Ryung. Seung Yoo membuka tirainya dan tentu saja tidak ada siapapun disana.
Se Ryung dalam perjalanan pulang, ia minta Yeo Ri menghentikan tandunya. Se Ryung keluar dan berkata ingin pergi ke satu tempat. Ia minta Yeo Ri pulang duluan. Se Ryung pergi tanpa peduli protes Yeo Ri.
Shin Myun dan Im Woon patroli bersama, mereka mendapat ucapan terima kasih dari masyarakat karena merasa lingkungan-nya semakin aman. Terima kasih Tuan, tidak ada penjahat lagi dijalanan.
Shin Myun minta Im Woon jangan lengah, para penjahat itu hanya sembunyi untuk sementara. Penjahat itu akan segera mengacau lagi.
Shin Myun tanya penjahat yang lolos waktu itu dan Im Woon berkata sejak insiden Jikgang Kim, mereka belum muncul lagi. Keduanya sepakat memeriksa lagi.
Shin Myun dan Im Woon memacu kuda mereka ke lokasi dimana Seung Yoo diserang. Shin Myun turun dari kuda dan melihat seorang gadis berdiri sendirian.
Shin Myun mendekatinya, apa anda baik-baik saja?
Gadis itu menoleh, ternyata Yi Se Ryung. Se Ryung sedang menangis dan berkata tidak apa-apa.
Shin Myun kaget, kenapa Se Ryung pergi ke tempat berbahaya seperti ini lagi.
Se Ryung ingin minta maaf pada Seung Yoo secara pribadi tapi tidak bisa melakukannya. Itu yang membuatnya sedih.
Shin Myun berkata Se Ryung pasti punya alasan. Kalau Seung Yoo tahu, aku yakin dia akan mengerti.
Se Ryung minta Shin Myung merahasiakan masalah ini dari Seung Yoo. Se Ryung ingin minta maaf secara pribadi nanti.
Shin Myun menyanggupinya. Ia juga ingin mengantar Se Ryung pulang karena daerah ini berbahaya, aku tidak tenang kalau kau pergi sendirian.
Shin Myun mengantar Se Ryung sampai rumah. Ia mengamati Se Ryung jalan masuk dan ingat kata2 P Suyang, bagaimana Beom Ong? Kalau kita menjadi besan?
Shin Myun sudah mulai menyukai Se Ryung.
Seung yoo stress dan minum-minum di Gibang. Seorang Gisaeng mendekatinya, kenapa Tuan baru datang sekarang? Meskipun Tuan hanya datang sekali-sekali, saya akan merasa senang kalau Tuan mencari saya, Myung wol (the spy? haha)
Seung Yoo merasa terganggu, kau boleh pergi.
Myung Wol masih ingin disitu, tapi Seung Yoo mulai kesal, kuminta kau pergi. Akhirnya Myung wol jalan pergi.
Seung Yoo menghela nafas dan ingat kata-kata P. Kyung Hye : Agar aku bisa jalan-jalan keluar istana, dia adalah dayang yang menggantikanku.
Myung Wol cemberut dan mengadu pada rekan gisaeng lainnya, bukankah perasaan gisaeng adalah perasaan juga.
Teman Myung Wol heran, kenapa dia tiba-tiba minum di siang hari seperti ini, apa yang terjadi padanya? Myung Wol yakin, itu pasti karena gadis itu. Gadis yang dipanggilnya "Yang Mulia", "Yang Mulia" itu.
Myung Wol : Aku sudah tahu itu karena dia memanggilnya dengan begitu perhatian.
Mereka tidak percaya, apa benar dia menyebut gadis itu seperti itu? Myung Wol yakin. Dia mendengarnya dengan jelas. Ketiga Gisaeng itu pergi dan orang suruhan P. Suyang tampak puas dengan informasi yang didengarnya.
P. Suyang dan tim menerima laporan itu dari Han Myung Hoe. Sang Putri?
Mereka kaget, apa keduanya benar2 pergi ke Gibang?
Han berkata kalau para Gisaeng mengatakan semuanya dengan detil. P. Onyeong dan Kwon Ram kaget, apa ini berarti Tuan Putri bisa keluar dan masuk istana sesuka hatinya?
P. Suyang ragu, bagaimana mereka bisa percaya kata-kata Gisaeng. Tapi Han berkata kalau benar maka Kim Seung Yoo tidak akan bisa hidup lagi, ia akan pergi dan mencari tahu.
P. Suyang setuju, lakukan dengan hati-hati. Hari pemilihan untuk Pangeran Pendamping akan segera tiba, kau harus bergegas.
P. Suyang pulang dan heran melihat Se Ryung masih diluar, apa yang kau lakukan tengah malam seperti ini? Masuklah.
Se Ryung ragu-ragu dan ingin bicara dengan ayahnya. Keduanya masuk ke ruang belajar dan Se Ryung tanya, apa P. Suyang menginginkan takhta.
P. Suyang heran, Takhta? Bagaimana kau bisa mengatakan masalah ini dengan begitu gampang?
Se Ryung : Apa Ayah membahayakan nyawa Putra Mahkota dan Putri?
P. Suyang menyangkalnya, darimana kau mendengar gosip itu? Apa kau melihat Ayahmu seperti itu juga?
P. Suyang : Aku tidak peduli bagaimana dunia menuduhku. Selalu ada orang yang mencoba menjebakku. Tapi jika putriku sendiri melihatku seperti itu, maka ayahmu ini benar-benar sia-sia saja hidupnya.
Omong kosong yang dikatakan orang dengan tujuan tidak jelas bisa membahayakan nyawa seseorang dalam sekejap mata. Itu adalah tragedi terbesar bagiku sebagai anggota Keluarga Raja.
Se Ryung minta maaf. P. Suyang menghiburnya, sudahlah, tidak apa-apa.
Seung Yoo pulang dalam keadaan mabuk malam itu. Ia dipapah kakaknya. Kim Jong Seo marah, besok adalah hari terakhir pemilihan Pangeran Pendamping. Kenapa kau seperti itu?
Seung Yoo bergumam : Saya minta maaf Ayah.
Kim Jong Seo tanya apa terjadi sesuatu. Tapi Seung Yoo menjawab tidak yakin. Ayahnya marah dan membentak, Apa?
Lady Ryu sangat terkejut. Seung Kyu berkata akan membawa adiknya kedalam dulu.
Seung Kyu memberikan sup anti mabuk untuk adiknya, ia kesal sekali. Berapa banyak anggur yang kau minum?
Seung Yoo tidak menjawab, ia terjatuh dan tidur.
Lady Ryu masuk membawa baju untuk Seung Yoo, adik ipar, ini baju resmi yang harus kau kenakan besok pagi.
Lady Ryu menghela nafas, aigoo ini orang yang akan menjadi Pangeran Pendamping negri ini, ..
Seung Kyu keluar dengan kesal, diikuti istrinya. Setelah kakak dan kakak iparnya keluar, Seung Yoo membuka mata, ia menghela nafas.
Seung Yoo bangun pagi-pagi dan mengenakan baju resmi dibantu pelayannya. Lalu menghadap ayahnya.
Kim Jong Seo memberikan nasihat, kau harus ekstra hati-hati dengan semua tindakanmu. Kau sudah dipilih menjadi Pangeran Pendamping, jadi kau tidak boleh memperlihatkan tingkah laku yang tidak pantas.
Seung Yoo tanpa ekspresi, dia hanya mengiyakan kata2 ayahnya.
Kim Jong Seo : Sebenarnya, kita akan menyambut menantu perempuan. Tapi, ini juga sangat membahagiakan karena kita akan menjadi keluarga dengan Keluarga Raja, kita harus menyambut Yang Mulia ke dalam keluarga kita dengan baik.
Seung Kyu dan istrinya membungkuk, ya Ayah.
Ah Gong : Paman, apa kau akan tinggal di istana?
Lady Ryu tersenyum dan berkata kalau Tuan Putri yang akan meninggalkan istana.
Ah Gong : Aku ingin segera melihat Tuan Putri.
Kedua orang tuanya tertawa, tapi wajah Seung Yoo sama sekali tidak terlihat gembira. Oh man...dia pasti stress sekali.
Se Ryung akan berangkat untuk belajar ke istana. Lady Yoon menghentikannya dan berkata kalau ia mendengar Se Ryung sudah menjauhi istal kuda. Lady Yoon berkata ia sangat lega.
Se Ryung minta maaf karena sudah membuat ibunya cemas.
Lady Yoon tersenyum dan berkata sudah waktunya untuk menikahkan Se Ryung. Ayahmu sudah memiliki calon yang cocok, kau harus hati-hati mulai sekarang.
Se Ryung diam saja. Ibunya heran kenapa tidak menjawab. Akhirnya Se Ryung membungkuk dan mengiyakan.
Se Ryung dan Seung Yoo sama saja, keduanya seperti kehilangan roh mereka, kasihan.
Seung yoo minta pelayannya kembali duluan dan memacu kuda ke istana.
Seung Yoo menemui Eun Geum dan berkata ingin bertemu pelayan yang dimaksud Putri itu. Eun Geum berkata tidak tahu gadis itu.
Seung Yoo tidak percaya, bukankah kau Dayang pribadi Putri?
Eun Geum berkata tidak tahu kemana gadis itu dipindahkan. Seung Yoo ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan dan ingin nama gadis itu.
Eun Geum : Anda akan segera mengikuti pemilihan terakhir untuk calon Pangeran Pendamping, mengapa anda masih bisa mencari wanita lain?
Apa anda tidak tahu, dengan melakukan ini, anda akan melukai Yang Mulia?
Seung Yoo marah, apa sekarang kau mengajari apa yang harus kulakukan?
Eun Geum takut, ia minta maaf. Seung Yoo berkata akan mencari tahu. Lalu jalan pergi.
Eun Geum berseru, Pura-pura sebagai Putri...jika kenyataan bahwa seorang dayang pura-pura menjadi Putri diketahui, maka nyawa dayang itu...tidak akan tertolong. Jadi saya mohon jangan sampai masalah ini tersiar keluar.
Eun Geum membungkuk dan jalan masuk.
Eun Geum menghadap Putri. Ia lapor kalau Seung Yoo mencarinya karena ingin tahu keberadaan Se Ryung-agassi. Apa yang harus kita lakukan, Yang Mulia?
P. Kyung Hye tampak terluka, dimana Se Ryung?
Eun Geum : Dia pasti ada di Jong Hak.
P. Kyung Hye minta Eun Geum menemui Se Ryung dan melarangnya untuk muncul di istana untuk sementara ini. Eun Geum mengerti dan segera pergi.
Seung Yoo masih disekitar situ dan melihat Eun Geum jalan bergegas ke satu tempat. Ia curiga dan mengikuti Dayang putri itu.
Eun Geum jalan terus sampai ke Jong Hak. Seung Yoo heran, bukankah ini Jong Hak?
Seung Yoo mengikuti Eun Geum dan melihatnya berbisik pada seorang gadis. Seung Yoo waspada, karena dari belakang, gadis itu mirip Se Ryung. Gaya busana dan juga rambutnya.
Guru Yeom lewat dan melihat Seung Yoo, Apa yang kau lakukan disini?
Eun Geum kaget dan gadis itu menoleh, ternyata dia Se Jeong, adik Se Ryung. Seung Yoo tampak kecewa.
Eun Geum dan Se Jeong bergegas pergi. Guru Yeom mengingatkan Seung Yoo untuk segera pergi ke lapangan untuk pemilihan Pangeran Pendamping.
Se Ryung ada dalam tandu, ia memikirkan kata-kata ibunya kalau ayah sudah memilih calon untuk menjadi suami Se Ryung.
Seung yoo ada di depan gerbang, ia ingin penjaga mengingat lagi. Itu sekitar pk. 3 sampai 5 sore, tgl 15 (saat bulan purnama) saat tandu itu lewat untuk pemeriksaan.
Penjaga gerbang pusing, banyak sekali tandu yang masuk ke dalam setiap hari. Bagaimana saya bisa ingat semuanya?
Seung Yoo : Dia menyebutkan nama keluarganya saat masuk.
Penjaga : Apa anda tahu berapa banyak anggota keluarga Raja yang bisa masuk Jong Hak?
Seung Yoo : Tuan, Jelas kau yang mengijinkannya masuk. Dia seorang gadis dengan wajah terang seperti bulan, hidungnya lurus, dan bibirnya bagus.
Penjaga itu kesal, kalau dia mengintip wanita bangsawan yang masuk dan keluar istana, dia akan dipenggal. Meskipun mereka membuka jendela tandunya, saya paling hanya mendengar suara mereka. Kenapa anda mencarinya?
Tandu Se Ryung mendekat, penjaga lain tanya, dari kediaman mana dan Yeo Ri berkata : Ini putri Su Yang Dae Gun.
Seung Yoo melihat mereka, tapi ia tidak berpikir itu Se Ryung.
Tandu Se Ryung jalan melewatinya. Se Ryung tidak membuka jendela, tiba-tiba ia mendengar suara penjaga, Lihat, Jikgang Kim, apa anda tidak akan pergi? Selamat untuk pemilihan anda!
Se Ryung terperanjat dan memberanikan diri membuka jendela. Se Ryung melihat Seung yoo yang tampak sedih dan bingung.
Se Ryung menatapnya dari dalam tandu, ia teringat saat bersama Seung Yoo. Dari awalnya hanya ingin melihat seperti apa calon suaminya, lalu saat mereka berkuda dan saat di Gibang, semua hal manis yang mereka alami bersama.
Seung Yoo menoleh ke tandu, tapi Se Ryung sudah menutup jendela tandunya.
Se Ryung mencengkeram Chima (rok) dan berusaha menahan perasaan-nya. Tapi Se Ryung ingin melihat Seung Yoo lagi, ia membuka jendela lagi. Seung Yoo sudah tidak ada.
Se Ryung masuk ke kelasnya. Se Jeong langsung tanya apa Se Ryung bertengkar dengan Tuan Putri, karena Dayang pribadi Putri menemuinya dan berpesan agar Se Ryung tidak masuk istana dulu.
Se Ryung diam saja. Se Jeong kesal, dia pikir dia itu siapa. Memerintah kita untuk datang dan pergi.
Kim Jong Seo menghadap Raja, ia membungkuk menyembah Raja.
Raja tampak bahagia, hari ini adalah pemilihan untuk Pangeran Pendamping. Dimana Perdana Menteri dan aku akan menjadi besan. Aku akan menyerahkan putri manjaku dalam penjagaanmu, besan.
Kim Jong Seo : Saya merasa terhormat. Tapi pihak P. Suyang, apa tidak terlalu tenang?
R. Munjong : Aku sudah mengirim Shin Suk Ju untuk mengawasi mereka. Jadi seharusnya tidak akan ada masalah.
Kim Jong Seo : Yang Mulia, menurut pendapat hamba, pernikahan kerajaan seharusnya segera dilaksanakan setelah proses pemilihan akhir.
Raja setuju, kesehatan-nya juga semakin memburuk, kita harus segera melakukan itu.
Kim Jong Seo menyembah, saya merasa terhormat.
P. Onyeong ingin bertemu Raja. Raja heran kenapa paman-nya ingin bertemu. P. Onyeong berkata kalau P. Suyang, P. Anpyeomh dan semua anggota keluarga Raja ingin bertemu dengan Raja.
Raja : Sebenarnya ada masalah apa?
Seung Yoo duduk sendiri dan merenung. Ia mengingat kata2 Putri, Jikgang Kim dan aku harus melakukan pernikahan ini. Aku yakin kau mengerti alasan dibaliknya. Aku tidak akan menyinggung masalah antara Jikgang Kim dan gadis itu lagi.
Jadi, jangan memikirkannya lagi.
Seung Yoo menghela nafas, semua hanya karena seorang gadis...
Kim Seung Yoo sadar, politik dan cinta tidak bisa disatukan. Seung Yoo jalan dan akan masuk ke lokasi pemilihan.
Jung Jong sudah hadir, ia terpesona dengan istana, temboknya yang tinggi dan sangat luas. Jung Jong lari2 menemui Seung Yoo, mengapa kau baru datang sekarang?
Oh dear...mereka keren dengan seragam biru mudanya hehehe..
Seung Yoo mengamati Jung Jong dan tersenyum, kau terlihat keren dengan baju seperti itu. Jung Jong bangga, tidak jelek kan?
Jung Jong berkata kalau ia akan mengijinkan Seung Yoo menjadi saksi kalau dia, Jung Jong akan diangkat menjadi Pangeran Pendamping. (dan heran-nya, benar terjadi haha)
Seung Yoo hanya tersenyum dan jalan bersama Jung Jong ke dalam. Mereka dihentikan pasukan.
Kapten : Siapa diantara kalian yang adalah Jikgang Kim Seung Yoo?
Seung Yoo dan Jung Jung merasa heran.
Raja menemui keluarga Kerajaan dan ingin tahu ada masalah apa.
P. On Yeong berkata kalau hasil perhitungan kecocokan antara hari lahir Jikgang Kim Seung Yoo dan Putri sudah keluar.
Raja tanya apa ada masalah dengan hasilnya. P. Onyeong berkata meskipun Pangeran Pendamping sudah ditentukan dan proses pemilihan ini hanya formalitas, mereka tidak bisa memilih seseorang yang akan membawa kehancuran dalam keluarga Raja.
P. Anpyeong tidak percaya, membawa kehancuran? Apa maksudmu Jikgang Kim Seung Yoo?
Tolong jaga perkataanmu!
Raja ingin tahu hasilnya dan mereka membukakan pintu untuk Park. Sebelumnya Park gemetaran membawa baki berisi hasil perhitungan di luar aula.
Park jalan masuk dan memberikan hasilnya. Kasim mengambil hasilnya dan memberikan pada Raja Munjong.
Raja membacanya dan tampak pucat, ia ingin penjelasan.
Park dengan gemetar menjelaskan, kalau keduanya tidak cocok. Pernikahan mereka akan membuat keluarga Raja hancur seperti hutan yang terbakar.
Kim Seung Yoo berkarakter api yang akan membakar pohon besar dan bahkan membakar pohon kecil disekitarnya. Pohon besar adalah Putri, sementara Pohon kecil adalah Putra Mahkota.
Raja dan pihak Kim Jong Seo marah. P. Onyeong minta pernikahan mereka dibatalkan. Raja minta Shin Suk Joo menjelaskan.
Shin Suk Joo yang sudah berpihak pada P. Suyang berkata kalau Park mengatakan yang sebenarnya. Shin Suk Joo berkata ia merasa curiga dan minta petugas Gwansanggam lain untuk memeriksa, ternyata hasilnya sama dengan hasil Petugas Park.
Raja Munjong terpukul. Pihak Suyang mendesak untuk mengeliminasi Kim Seung Yoo dari kandidat dan mencari calon Pangeran lain.
Saat Raja tertekan, P. Suyang tanya apa rencana Baginda dengan Kim Seung Yoo? Memilih ataupun mengeliminasi calon Pangeran membutuhkan usaha besar.
Raja minta semua kandidat Pangeran Pendamping dipanggil menghadap.
Kasim mengerti dan akan melaksanakan saat ia mendapat laporan kalau Seung Yoo ditangkap.
Raja Munjong : Ada apa?
Kasim tampak bingung : Yang Mulia, Jikgang Kim Seung Yoo dibawa petugas kantor Inspektur Jenderal.
Raja Munjong dan pihak Kim Jong Seo syok.
Kim Seung Yoo dibawa ke kantor Inspektur Jenderal (Saheonbu). Saat jalan ke dalam, ia bertemu Myung Wol. Seung Yoo heran, kenapa Myung Wol kesini.
Seung Yoo dibawa ke depan petugas. Petugas tanya, apa benar kau Jikgang Kim seung Yoo?
Seung Yoo membenarkan. Petugas tanya apa Seung Yoo pernah membawa Tuan Putri ke Gibang? Ada orang diluar yang lapor kalau kau memancing Tuan Putri dan bersikap tidak pantas dengan Putri diluar istana. Ada bukti dan saksi mata.
Seung Yoo tertegun, ia bingung sekali...
Raja Munjong juga hampir pingsan saat mendengar tuduhan yang ditujukan pada Kim Seung Yoo. Apa ? Jikgang Kim Seung Yoo memancing Tuan Putri keluar istana dan pergi ke Gibang?
Raja syok apalagi dengan banyaknya teriakan, ini sudah mencemari reputasi Keluarga Raja, bahkan mengeksekusi Kim Seung Yoo berkali-kali juga tidak akan cukup! Tolong keluarkan perintah untuk membawa Kim Seung Yoo ke pengadilan.
Raja : Bawa Kim Seung Yoo, aku akan memeriksanya sendiri!
(Chugu = Dimana Raja memeriksa sendiri tersangka dalam Pengadilan)
Para gadis keluarga bangsawan selesai belajar dan mereka jalan ke satu tempat. Se Jeong heran dan tanya mereka mau kemana. Seorang gadis bangsawan berkata ia mendengar ada orang yang akan diinterogasi dan ingin melihatnya. Se Jeong juga ingin lihat dan menarik Se Ryung untuk ikut.
Kim Jong Seo sudah menunggu di lapangan pemeriksaan. Rombongan P. Suyang masuk dan mendekati Kim Jong Seo, bukankah saya sudah bilang, kalau anda menolak tawaran saya, anak anda juga akan kehilangan nyawa mereka?
Kim Jong Seo marah, jika anak itu tidak bersalah. Aku jelas akan membuat mereka yang menjebak anakku membayarnya!
Para gadis bangsawan berdiri ingin tahu. Dua dayang istana berkata kalau orang itu dengan berani memancing Putri keluar istana, apa dia sama sekali tidak takut pada Raja?
Se Ryung kaget. Lalu mereka berseru bukankah itu Kim Jikgang?
Se Ryung melihat Seung Yoo. Seung Yoo jalan melewati mereka dan menoleh, ia juga melihat Se Ryung.
Keduanya berpandangan dengan syok. Lalu petugas menyeret Seung Yoo pergi.
Se Ryung langsung lari dan Seung Yoo tidak bisa melihatnya lagi.
Seung Yoo dibawa menghadap Baginda, disana sudah ada Ayahnya dan pihak P. Suyang. Juga para Menteri dan pejabat. Seung yoo melihat ayahnya sekilas dan menunduk.
Se Ryung lari dengan cepat ke satu tempat.
Seung Yoo dibawa menghadap Baginda, disana sudah ada Ayahnya dan pihak P. Suyang. Juga para Menteri dan pejabat. Seung yoo melihat ayahnya sekilas dan menunduk.
Seung Yoo berlutut, lalu menghormat dan Raja tanya apa benar laporan yang diberikan oleh kantor Inspektur Jenderal. Kalau Seung Yoo memancing Putri keluar dari istana dan melakukan banyak hal tidak pantas?
Seung yoo : Tidak, saya tidak melakukannya.
P. Onyeong : Kau masih berani menyangkalinya? Kau tidak membawa keluar Putri dari istana?
Seung Yoo berkata kalau itu bukan Putri.
P. Anpyeong : Kalau itu bukan Putri, apa berarti wanita lain? cepat katakan siapa dia! Mungkin kami bisa mengampuni nyawamu.
Seung Yoo bingung, ia ingat kata2 Eun Geum kalau mereka tahu yang sebenarnya, maka nyawa gadis itu ada dalam bahaya. Lalu teringat wajah Se Ryung tadi, yang ada di antara gadis bangsawan. Seung Yoo terdiam.
Raja dan semua orang mendesak Seung Yoo. Seung Yoo hanya berkata kalau dirinya tidak melakukan hal yang memalukan lainnya.
Raja masih tanya apa Seung Yoo bertemu Putri diluar istana?
Se Ryung memaksa masuk ke kediaman Putri meskipun Eun Geum mencegahnya.
Putri menatap Se Ryung dengan tajam, Bukankah aku sudah bilang, jangan menampakkan bayanganmu di halaman istana? Beraninya kau..
Se Ryung memohon, Yang Mulia..orang itu..guru..
P. Anpyeong : Jadi kenyataan-nya, kau memancing Putri keluar istana, tapi tidak ada hal yang terjadi? Beraninya kau menghina Putri?
Dan sekarang kau menyangkal perbuatan kurang ajarmu?
Seung Yoo : Apa maksudnya menghina? Perkataan anda berlebihan.
P. Onyeong : Kau..kau kurang ajar.
Seung Yoo ke Raja : Baginda, bagaimana saya berani berbohong di depan anda?
Tolong percaya kalau saya dan Tuan Putri tidak bersalah. Saya jamin kalau tidak ada hal tidak pantas yang terjadi antara Tuan Putri dan saya.
Raja : Apa itu benar?
Seung yoo : Hamba rendah ini bersumpah dengan nyawanya.
Se Ryung : Guru ditangkap karena saya dan sekarang dituduh. Harus ada yang keluar dan membuktikan kalau Guru tidak bersalah, benar kan?
Yang Mulia, saya mohon ijinkan saya masuk ke lapangan pemeriksaan.
Putri tidak setuju, meskipun Se Ryung pergi, apa yang bisa kau lakukan? Apa kau akan mengaku kalau kau menyamar menjadi Putri?
Se Ryung : Jika itu bisa menyelamatkan guru, maka...saya akan melakukan itu.
P. Kyung Hye : Jika dia harus diselamatkan, aku yang akan menyelamatkannya. Jika dia akan mati, dia akan mati oleh tanganku juga.
Se Ryung tertegun.
P. Kyung Hye jalan pergi, Eun Geum lari-lari mengejarnya, Tuan Putri anda akan kemana?
Seung Yoo masih diperiksa, P. Onyeong terus saja menyerangnya, apa kau benar2 tidak bersalah?
Kwon Ram memberi isyarat pada seorang bawahannya. Lalu ia memberikan surat pada Raja. Yang Mulia, ini adalah surat dari Kim Seung Yoo yang ditulis untuk Putri.
Seung Yoo kaget, dan mengeluh dalam hati.
Raja membuka surat Seung Yoo dan membacanya, Yang Mulia, saya juga sangat bahagia kemarin. Apa yang terjadi di hutan juga akan menjadi kenangan indah untuk kita berdua di masa depan. Saya mohon anda menerima ini sebagai tanda janji kita."
Raja marah, surat itu sebenarnya tidak aneh, tapi memang bisa diartikan lain. Siapa yang menulis surat ini? Kau, ya kan? Kenapa kau tidak bicara?
Seung Yoo menghela nafas : Ya, saya yang menulisnya.
Semua kaget, P. Suyang tampak puas. Kim Jong Seo mengeluh. Seung Yoo ingin mencoba menjelaskan, tapi Raja sudah marah dan menyuruhnya diam.
P. Onyeong memanas-manasi, sebagai guru Jong Hak, dia bertemu Putri diluar istana dan melakukan hal memalukan dan tidak bermoral. Karena kejahatan yang mencemari reputasi Keluarga Raja, mohon hukum mati Kim Seung Yoo.
Kim Jong Seo marah sekali dan P. Suyang tampak senang.
Raja : Aku..akan..
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita, dia tidak bersalah. Semua kaget dan menoleh. Ternyata P. Kyung Hye. Ia jalan masuk dan menghormat pada Raja Munjong.
Raja : Kenapa kau disini?
P. Kyung Hye ingin mengatakan sesuatu tapi Raja berkata Putri tidak perlu ikut campur.
P. Kyung Hye : Ananda bertemu dengan Jikgang Kim secara kebetulan diluar istana. Dengan kata lain, saya meninggalkan istana dengan kemauan sendiri.
Tidak ada hubungannya dengan Kim Jikgang.
Raja marah, demi bersama orang ini, kau melakukan tindakan tidak bermoral?!
Seung Yoo terlihat serba salah dan tidak enak pada Putri.
P. Kyung Hye : Karena tinggal dalam istana sepanjang hidup saya, saya sangat ingin tahu kehidupan diluar tembok istana, jadi saya ingin melihatnya.
Kim Jikgang yang saya temui secara kebetulan diluar istana, tidak melakukan hal yang tidak pantas pada saya, tapi justru menyelamatkan saya dari situasi berbahaya.
Abba Mama, saya tidak melakukan apapun yang akan mempermalukan Abba Mama dan Keluarga Raja. Jika saya harus dihukum karena meninggalkan istana, saya akan bersedia menerimanya.
Tapi...P. Kyung Hye menatap tajam ke arah Suyang, saya tidak bisa menerima tuduhan palsu.
P. Suyang hanya tersenyum tipis memandang Putri.
P. Onyeong : Bagaimana kami tahu bahwa yang anda katakan itu benar?
P. Kyung Hye marah, apa kau mencurigaiku? Kalau begitu..tangkap juga aku dan periksa aku!
Seung Yoo kaget dan mencemaskan Putri.
Raja Munjong : Putri, pergilah dulu.
P. Kyung Hye : Abba Mama!
Raja teriak, berapa lama lagi kau akan mempermalukan ayahmu? Ini bukan tempat yang bisa kau masuki sesuka hatimu! Pergilah!
P. Kyung Hye tidak bisa membantah, ia membungkuk dan pergi.
Raja gemetar menahan marah, Jikgang Kim Seung Yoo akan dikeluarkan dari daftar calon Pangeran Pendamping. Masalah ini tidak boleh diungkit lagi.
Kim Seung Yoo menunduk. Kim Jong Seo juga lemas.
Lalu petugas datang membawa petisi. Raja semakin pusing, apa itu? Ternyata itu petisi yang meminta Jikgang Kim Seung Yoo dieksekusi.
Shin Suk Joo : Yang Mulia, menghina keluarga Raja adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan, Mohon Kim Seung Yoo dieksekusi.
Perkataan Shin Suk Joo membuat Raja, Kim Jong Seo dan Seung Yoo terkejut. Karena selama ini, Shin Suk Joo selalu memihak Raja dan Shin Myun bahkan adalah teman Seung Yoo.
Raja : Masalah ini ditunda sampai besok.
Raja jalan pergi.
Kim Seung Yoo dibawa pergi dan bertemu Putri Kyung Hye diluar. P. Kyung Hye tampak kesal dan tidak berdaya.
Seung Yoo hanya membungkuk pada Putri. Putri kembali ke kediaman-nya.
Eun Geum menutup pintu kamar Putri. Tiba-tiba Se Ryung muncul dan menarik Eun Geum, ia melarang Eun Geum bersuara.
Se Ryung membawa Eun Geum keluar dan tanya bagaimana pemeriksaan-nya.
Eun Geum : Sepertinya sulit baginya untuk lolos dari hukuman mati.
Se Ryung kaget, apakah dia tidak mengatakan yang sebenarnya, kalau yang ia temui saat itu bukan Yang Mulia?
Eun Geum membenarkan, kalau sampai akhir Seung Yoo tidak menyebut nama Se Ryung. Eun Geum berkata kalau sebelumnya Jikgang Kim datang mencari Se Ryung dan ia memperingatkan kalau Seung Yoo mengatakan yang sebenarnya, maka Se Ryung bisa kehilangan nyawanya.
Eun Geum : Saya tidak tahu apa ini karena itu.
Se Ryung menahan tangan Eun Geum dan memohon, tolong bantu aku.
Seung Yoo dibawa ke penjara, ia tampak pasrah dengan nasibnya.
Raja mendapat laporan Kasim kalau ada banyak petisi yang harus dibaca Raja. Raja marah dan tidak mau membacanya.
Kasim : Yang Mulia, Perdana Menteri Kim Jong Seo ingin menghadap anda.
Raja : Aku tidak ingin bertemu dengannya.
Kim Jong Seo hanya bisa pergi dengan wajah muram.
P. Suyang cs merayakan kemenangan mereka. P. Onyeong dan Kwon Ram menyindir Shin Suk Ju.
Mereka berkata tidak pernah mengira Shin Suk Joo akan mengatakan itu. Sekarang Kim Seung Yoo tidak punya pilihan lain kecuali menerima hukuman-nya.
Kwon Ram : Jika ia punya kesalahan, yaitu kejahatan karena dilahirkan dalam keluarga yang salah dan bertemu dengan orang tua yang salah. Benar-benar sayang.
P. Suyang tersenyum, kalau dia menjadi sekutuku, dia akan menjadi sangat bermanfaat.
P. Onyeong : Tapi sebagai gantinya, kau mendapatkan putra Bujehak (Chief Scholar, jabatan Shin Suk Ju), ya kan? Bukankah dia jauh lebih baik dari Kim Seung Yoo?
Shin Suk Ju : Anda terlalu memuji.
Eun Geum keluar dari penjara dan berkata pada Se Ryung kalau petugasnya adalah kenalan lama Eun Geum. Jadi dia akan mengijinkan anda untuk masuk sebentar.
Se Ryung menggenggam tangan Eun Geum, terima kasih. Lalu bergegas pergi.
Eun Geum menghela nafas, bagaimana semuanya jadi tidak terkendali?
Se Ryung jalan masuk dan penjaga menunjukkan sel Seung Yoo. Se Ryung jalan mendekat lalu melihat Seung Yoo duduk di dalam sel.
Se Ryung sedih melihatnya. Seung Yoo mengangkat wajah dan terkejut melihat Se Ryung, ia segera berdiri.
Se Ryung mendekat, apa kau terluka?
Se Ryung memohon, besok, saat fajar merekah, katakan yang sebenarnya, kalau kau bertemu denganku dan bukan dengan Tuan Putri. Hanya jika kau melakukan itu maka kau akan hidup.
Seung Yoo bingung, bagaimana kau bisa datang ke tempat seperti ini? Berapa lama lagi kau akan membuatku cemas?
Se Ryung : Kumohon, katakan saja yang sebenarnya.
Seung Yoo : Apa kau bersedia mati menggantikanku?
Se Ryung : Aku akan baik-baik saja. Aku sebenarnya ingin mengatakan padamu sebelumnya. Sebenarnya, aku adalah...
Terdengar suara penjaga : Yang Mulia!
Se Ryung kaget dan menoleh, ternyata P. Suyang masuk ke dalam penjara. Se Ryung ketakutan.
Seung Yoo bingung, ia berusaha melihat siapa yang datang.
P. Suyang memandang Se Ryung dengan murka!
PM [1], [History], [2], [3]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment