Ho Jin jalan mendekat: Aku berkata kalau aku kesini untuk bertemu Dr. Go Da Kyung dan mereka mengijinkanku masuk.
Apa kau masih ingat? Ketika kita ada di ruang interogasi, apa yang kau katakan padaku? Saat itu, kau berkata kalau...ada banyak hal dalam hidup kita yang tidak bisa diubah.
Apa itu jawaban yang tepat? Seperti yang kau bilang, tidak ada cara untuk mengubahnya.
Ho Jin mulai menangis, apa kau tahu..sejak aku dilahirkan, orang yang paling banyak mendengarkanku adalah...kau. Jadi, terima kasih banyak.
Ho Jin menangis. Aku datang untuk mengatakan itu padamu.
Da Kyung tertegun, lalu menyusul Ho Jin, tunggu dulu. Meskipun demikian, kau tetaplah penjahat. Aku harus menangkapmu.
Ho Jin berkata ia senang bicara dengan Da Kyung, tapi ia harus pulang, ayah dan ibuku sedang menungguku.
Ho Jin pergi. Da Kyung jalan lagi dan bertemu Ji Hoon. Dokter!
Ji Hoon : Semua baik-baik saja kan? Tidak terjadi sesuatu kan? (Ji Hoon mencemaskan Da Kyung tapi tidak mengaku hahaha..)
Da Kyung : Tidak. Memangnya kenapa?
Ji Hoon : Ti..tidak apa-apa.
Da Kyung tanya kenapa Ji Hoon mencarinya. Ji Hoon tidak mengaku, ia hanya berkata kalau ia kebetulan lewat (yeah..)
Da Kyung tahu Ji Hoon mencemaskannya. Ji Hoon akan pergi tapi Da Kyung menahannya, Dokter! jika kau tidak terburu-buru, apa kau ingin melihat file bersama?
Da kyung mengajak Ji Hoon melihat file di komputer Woo Jae Won, kebanyakan isinya game pertarungan yang kejam, tapi juga ada draft pertama skenario game City Hunter.
Finalnya ternyata berbeda dari yang di tangan polisi. Dalam final, level 8 : Home Sweet Home. Yaitu menghabisi orang tua mereka.
Tertulis disitu, Selama masa sulit, apa mereka ada disisimu? Orang tuamu hanya tahu bagaimana menuntut tanggung jawab darimu. Anak perlu cinta dan perhatian. Orang tua yang tidak menghargai anak mereka seharusnya dibunuh.
Da Kyung sadar, tadi Lee Ho Jin pulang ke rumah. Dia berkata kalau ayah dan ibunya sedang menunggu dirinya.
Yi Han terus menekan Jae Won, sejak awal, kau dan Lee Ho Jin merencanakan pembunuhan berantai. Kau pasti tahu, ya kan? Siapa sasaran terakhirnya?
Ponselnya bunyi, dari Da Kyung. Yi Han mendapat informasi, rumah keluarga Lee Ho Jin?
Da Kyung memberikan informasi, tugas terakhir dari skenario game-nya tidak sama dengan yang di skenario pertama. Tugas terakhirnya adalah membunuh orang tuanya sendiri!
Mereka segera ke kediaman keluarga Lee Ho Jin, yang ada di komplek mewah.
Ayah dan Ibu Ho Jin sedang mulai makan. Ho Jin pulang dan ayahnya berkata, jika kau berpikir kalau aku membayar mahal biaya pengacara demi dirimu, kau salah.
Ayah Ho Jin : Itu bukan untukmu, ini untuk memastikan kalau keluarga kita tidak akan kena malu. Sejak awal, kau hanya membawa malu keluarga kita.
Ibu Ho Jin : Mulai sekarang, kita akhiri saja hubungan kita sebagai orang tua dan anak. Ini akan lebih baik untukmu, juga untukku dan ayahmu. Juga akan lebih baik untuk masa depan kakakmu.
Ibu Ho Jin mulai membereskan makanan di meja. Ia tidak mengijinkan Ho Jin makan.
Ho Jin : Aku...Aku belum makan. Aku benar-benar kerja keras. Meskipun aku tidak hebat seperti kakak, paling tidak aku sudah berusaha keras.
Ibu Ho Jin : Kau pikir kau sudah mencoba dengan keras? Sebenarnya kau sama sekali tidak berusaha. Itulah mengapa, karena kau adalah kegagalan. Masuk dan keluar kantor polisi seperti rumahmu saja.
Benar2 memalukan kalau kau masih hidup.
Ho Jin terpukul, ibu..kenapa kau tidak melihatku saat kau bicara? Di waktu lalu, ibu..kau selalu tersenyum saat melihatku.
Ibu : Aku juga berharap bisa seperti itu lagi, tapi itu tidak mungkin, ya kan? Kau pergi saja.
Beberapa saat kemudian, Da kyung dan Ji Hoon tiba lebih dulu di rumah Lee Ho Jin. Kondisi rumah gelap gulita. Ada orang disini?
Lalu mereka menemukan Ny. Lee terikat dengan mulut dilakban. Ji Hoon dan Da Kyung segera membebaskan Ny. Lee, Nyonya..anda tidak apa-apa?
Ny. Lee : Suamiku..suamiku dalam bahaya!
Ji Hoon : Dimana dia?
Ny. Lee : Lantai 2, di ruang belajar.
Ji Hoon berkata akan pergi melihatnya. Ji Hoon menemukan Tuan Lee juga terikat di kursi. Tapi pintunya terkunci.
Ji Hoon hanya bisa teriak dari luar kamar, apa kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?
Da Kyung masih menunggu bersama Ibu Ho Jin, tiba-tiba Ho Jin muncul di belakang mereka dengan palu di tangannya.
Da Kyung : Lee Ho Jin. Kau berkata kalau nyawa orang tidak bisa dikembalikan. Jika kau membunuh ibumu sekarang, kau akan menyesali saat ini selamanya.
Ho Jin : Minggir.
Da Kyung : Apa kau tidak menyayangi ibumu?
Da Kyung mencoba membujuk Ho Jin. Ho Jin teriak, minggir kataku! Ho Jin mendorong Da Kyung dan bersiap menyerang ibunya.
Ji Hoon berhasil mendobrak pintu ruang belajar.
Lee Ho Jin mengayunkan lengan untuk memukul ibunya dan .....
DOR! Yi Han muncul tepat waktu. Ia menembak Ho Jin.
Da Kyung mendekat ke Ho Jin. Ho Jin sekarat, Aku sudah bilang. Tidak ada jalan kembali....tidak bisa kembali.
Lalu Ho Jin meninggal.
Tubuh Ho Jin dievakuasi. Yi Han tampak aneh, Aku bertindak seperti polisi, dan menembak orang sampai mati. Ini pertama kalinya bagiku. Rasanya sama sekali tidak enak.
Orang yang melakukan pembunuhan...apa yang ada dalam pikiran mereka? Bagaimana perasaan mereka...saat mereka membunuh orang?
Da Kyung tidak percaya : Ibu Lee Ho Jin...tidak meneteskan air mata saat putranya meninggal. Dia hanya meminta kita tidak memperpanjang masalah ini.
Lee Ho Jin besar diantara orang tua seperti itu. Sekolah dan masyarakat juga tidak pernah mempedulikannya.
Mungkin lingkungan kita yang menciptakan pembunuh. Jauh di dalam hati manusia ada iblis. Apakah ingin membebaskan iblis itu ke dunia, adalah keputusan tiap individu.
Lee Ho Jin sudah memilih jalan yang salah.
Da Kyung mengecat kuku Da Hee dan ayahnya heran, apa yang kau lakukan? Lalu ia minta Da Kyung memilihkan warna cat yang lebih bagus.
Da Kyung : Mengapa? ini cukup bagus.
Da Kyung tanya kondisi Da Hee dan Ayah berkata kalau kondisinya tidak membaik.
Da Kyung : Ayah, ditengah jalan hidupmu, apa kau pernah berpikir untuk memulai lagi dari awal?
Ayah : Hidup terlalu melelahkan. Mengatakan hal-hal seperti itu sama sekali tidak berguna.
Da Kyung jalan sambil merangkul lengan ayahnya, cuacanya bagus. Ayah, apa yang kau inginkan untuk hadiah ulang tahun?
Ayah : Pertanyaan yang memalukan. Sudahlah, aku tidak perlu hadiah ulang tahun?
Da Kyung : Kenapa?
Da Kyung ingin mengajak Ayah makan, Ayah bersedia dan ia juga minta atasan Da Kyung datang. Ayah ingin pamer kehebatan-nya memasak.
Da Kyung : Atasanku? maksudmu Dr. Yoon Ji Hoon?
Ayah : Benar. Dia kerja keras untuk menjadikanmu dokter forensik yang hebat. Satu hari, aku ingin memasakkan makanan untuknya, ok?
NFS.
Dr. Jae Young heran kenapa Dr. Kim Wan Tae terlihat linglung.
Jae Young : Hyung, kenapa kau tidak semangat akhir-akhir ini.
Wan Tae kaget, Oh aku? Tidak tidak apa-apa.
Sepertinya Wan Tae masih merasa bersalah dengan bukti yang ia berikan ke Myung Han untuk kasus Seo Yoon Hyung.
Dr. Hong mengajak Dr. Jae Young bicara secara pribadi. Jae Young merasa kikuk, ia sibuk dan tidak tahu apa yang ingin dibicarakan Dr. Hong.
Dr. Hong berkata ia sudah memikirkan kejadian waktu itu dengan sungguh-sungguh.
Jae Young heran, apa?
Dr. Hong : Waktu itu..kita..di depan kantor Dr. Joo In Hyuk..hahaha peristiwa ciuman itu pastinya.
Dr. Hong berkata kalau Dr. Jae Young sudah mencuri ciuman pertamanya dan ingin tahu kenapa Jae Young melakukan itu.
Dr. Jae Young bingung menjelaskannya, ia belum bisa berkata apapun. Lalu Dr. Hong memotongnya, aku mengerti perasaanmu. Aku menerima perasaan tulusmu. Kita kencan saja secara resmi. Bagaimana?
Dr. Jae Young tidak bisa bereaksi hahahaha
Da Kyung mengajak (baca: menyeret dan memaksa) Ji Hoon untuk belanja. Ia ingin membelikan jaket hangat untuk ayahnya, mana yang bagus? Da kyung minta Ji Hoon membantu memilihkannya.
Da Kyung : Ayahku pergi ke pasar setiap pagi dan jaket yang hangat tapi tidak terlalu berat akan sangat cocok untuknya.
Da Kyung memilih macam2 jaket dan menjadikan Ji Hoon sebagai modelnya.
Ji Hoon tampak resah haha..ia sepertinya tidak nyaman berperan seperti seorang kekasih.
Ji Hoon berkata ia tidak enak kalau mengganggu pertemua keluarga.
Da Kyung meyakinkan kalau ayahnya sangat senang mendengar Ji Hoon mau datang. Kedatanganmu cukup sebagai hadiah untuknya.
Da Kyung juga membelikan jaket untuk Ji Hoon sebagai hadiah.
Ji Hoon menolaknya, tapi Da Kyung memegang tangan Ji Hoon dan memaksanya menerima hadiah.
Ji Hoon protes, kau ini kenapa? diam-diam memegang tangan orang. (Astaga Ji Hoon...)
Ji Hoon memenuhi undangan Ayah Da Kyung untuk makan dan minum soju bersama.
Ji Hoon mengucapkan selamat ulang tahun.
Ayah : Aku sudah tua. Aku merasa malu tentang ini. Tapi terima kasih sudah mau datang. Aku selalu ingin memintamu datang.
Hari ini akhirnya aku bisa melakukannya.
Ji hoon merasa Ayah tidak perlu melakukan ini. Tapi Ayah Da Kyung berkata ini memang seharusnya, karena Ji Hoon adalah pembimbing Da Kyung. Kau juga dokter NFS paling terkenal di negeri ini.
Da Kyung merasa tidak enak, Ayah.
Ayah DA kyung terus saja bicara dan berkata kalau menurutnya, Ji Hoon adalah calon paling cocok sebagai direktur NFS mendatang.
Da Kyung berusaha menjelaskan pada Ayahnya kalau Ji hoon sudah tidak lagi kerja di NFS.
Ayah : Apa? tidak kerja lagi disitu?
Ayah Da Kyung minta maaf, tapi Ji Hoon berkata tidak apa-apa. Wajar kalau Ayah Da Kyung tidak mengetahuinya.
Ayah Da Kyung minta Ji Hoon makan sashiminya, ini ikan kerapu (big one!) dan baru datang dari Jeju pagi sekali. Ji Hoon tidak suka sashimi haha
Ayah Da Kyung mengajari Ji Hoon cara makan sashiminya, ini makan bagian perut dan campur dengan saus. Bagaimana?
Ji Hoon menelannya dan berkata : Sa..sangat enak.
Mereka minum lagi, dan Ji Hoon sudah hampir mabuk padahal tidak minum banyak.
Ayah Da Kyung mulai mabuk juga tapi terus membujuk Ji Hoon minum. Ia bahkan memanggil Ji Hoon dengan sebutan Menantu Yoon, ayo minum lagi..
Da Kyung merasa malu, ia membungkam mulut ayahnya, sepertinya ayahku sudah minum banyak.
Ji Hoon sudah akan pulang, ia minta Da Kyung mengantar ayahnya istirahat. Tapi Ayah terus mengoceh, Da Kyung..kau dan Menantu Yoon terlihat cocok bersama.
Da Kyung benar2 malu, ayah! Apa yang kau katakan! Itu dr. Yoon. Bukan menantu Yoon.
Da Kyung bergegas menyeret ayahnya ke kamar dalam.
Da Kyung keluar lagi dan kali ini menemukan...Ji Hoon yang mabuk di bawah meja. Da Kyung kaget, dokter!
Ji Hoon mabuk ia bergumam : Aku benci sashimi....aku benci sashimi..
Da Kyung : Dokter, kau tidak apa-apa?
Da Kyung susah payah membawa Ji Hoon ke kamarnya. Da Kyung membaringkan Ji Hoon ke tempat tidurnya dan terjatuh di atas tubuh Ji Hoon. Ha!
Da kyung memandangi Ji Hoon.
Ji Hoon tidur dengan resah dan tanpa sengaja memukul Da Kyung. Da Kyung menyelimuti Ji Hoon, tapi selimutnya ditendang.
Da kyung justru berbaring di samping Ji Hoon, ia memandangi Ji Hoon dan menjelajahi wajah Ji Hoon dengan jarinya.
Paginya, Ji Hoon bangun dan kaget karena ini bukan kamarnya. Ji Hoon ingat ia pasti ada di kamar Da Kyung. Ji Hoon pergi keluar dengan diam-diam.
Da Kyung menyiapkan sarapan dan memergoki Ji Hoon, Dokter.
Ji Hoon : Ah..
Da Kyung : Apa tidurmu nyenyak?
Ji Hoon tanya kenapa Da kyung tidak kerja. Da Kyung geli, karena ini hari Minggu.
Da kyung minta Ji Hoon makan dulu, Ji Hoon berkata tidak biasa sarapan.
Da Kyung memaksanya, makan sup dulu. itu akan membuatmu merasa lebih enak. Da Kyung minta Ji Hoon masuk ke gudang untuk mengambil piring yang lebih besar.
Ji Hoon masuk ke dalam dan mencari piring diantara kardus2. Lalu justru menemukan video setengah terbakar di salah satu kardus itu. Itu adalah video yang memuat rekaman CCTV no.9 yang dibakar sunbae Da Kyung.
Rekaman tape yang menunjukkan Seo Yeon membunuh Yoon Hyung.
Ji Hoon heran : Kenapa ini disini? Kau berkata kalau Tuan Jung yang melakukannya?
Da Kyung minta maaf, ia sebenarnya ingin mengatakan ini pada Ji Hoon tapi menurut para ahli, rekaman itu sudah tidak bisa diselamatkan, jadi tidak ada bedanya, Da Kyung mengatakan pada Ji Hoon atau tidak.
Ji Hoon : Dimana Tuan Jung sekarang?
Da kyung : Kudengar ia ada di panti perawatan di Paju, kenapa?
Ji Hoon : Selama ini, kukira semua bukti dan saksi yang berkaitan dengan kasus Seo Yoon Hyung sudah lenyap, tapi ini berarti ada satu saksi lagi.
Ji Hoon ingin menemui Tuan Jung, karena dia juga ada di TKP waktu itu dan mungkin tahu mengenai bukti lainnya. Da Kyung mengerti dan keduanya pergi ke panti perawatan senior Da kyung itu.
Perawat mengantar Ji Hoon dan Da Kyung ke kamar PAk Jung, Pak Jung? kau mendapat pengunjung.
Pak Jung sudah buta, ia tidak bisa melihat siapa tamunya. Siapa itu?
Perawat menjelaskan kalau Pak Jung hilang penglihatan-nya karena penyakit.
Pak Jung tanya lagi, siapa itu? Da Kyung merasa sedih melihat kondisi seniornya. Da Kyung berkata kalau ini Dr. Yoon Ji Hoon.
Pak Jung senang mengetahui kalau Da Kyung mengunjunginya. Aku sudah lama, tidak mengunjungimu, senior.
Pak Jung : Aku sudah lama tidak melihatmu. Aku sudah mendengar tentang Dr. Go Da Kyung yang menjadi dokter forensik. Bagaimana kalian berdua bisa jauh-jauh kesini? Ada apa?
Ji Hoon : Pak, kau ada hubungannya dengan kasus Seo Yoon Hyung. Kau membakar video CCTV yang merekam Kang Seo Yeon saat membunuh Seo Yoon Hyung. Kaset CCTV no.9. Aku kesini tidak untuk membebanimu, aku hanya ingin mempelajari kasus ini dengan lebih baik lagi.
Bukti yang ada hubungannya dengan kasus Seo Yoon Hyung. Katakan padaku, apa ada kerusakan lain di TKP?
Ji Hoon mengerti perasaan Jung. Jung selama ini selalu menyalahkan diri sendiri, aku ingin mengurangi rasa bersalahmu. Aku harus menemukan kebenaran dibalik kematian tidak adil seorang pemuda dan juga kebenaran dibalik kematian lainnya. Itu adalah alasan bagi orang2 seperti kami untuk tetap hidup.
Pak Jung berkata tidak punya bukti yang dimaksud Ji Hoon. Pergilah, aku perlu sendirian untuk berpikir.
Ji Hoon : Jika kau memikirkan sesuatu, tolong kontak aku. Aku meninggalkan nomor kontak di staf depan.
Yi Han dan Woo Jin duduk bersama di taman. Yi Han tidak mengerti, Woo Jin adalah Jaksa, kenapa selalu menangani kasus pengemudi mabuk atau pengemudi tanpa SIM? Apa kau Jaksa spesialis pelanggaran lalu lintas?
Woo jin berkata tidak apa-apa.
Yi Han kesal, ini semua untuk menghukum Woo Jin, yang menangani kasus Kang Seo Yeon.
Kantor Jaksa dipenuhi orang seperti Kang Joon Hyuk, dia belum jadi Presiden, tapi sudah bertingkah seperti Presiden.
Woo Jin merasa jijik, Bukannya aku tidak bisa mendapatkan kasus. Tapi si pembunuh..dilindungi oleh seorang Ayah yang bisa menjadi Presiden negeri ini.
Itu rasanya benar-benar menyesakkan.
Myung Han menemui Kang Joon Hyuk. Kang heran tapi terlihat senang, Direktur? Tidak biasanya melihatmu disini. Apa kau baik-baik saja?
Myung Han minta maaf karena sudah mengganggu Kang.
Kang tersenyum dan tanya apa yang ingin dikatakan Myung Han. Myung Han hanya ingin memastikan kembali persetujuan yang sudah disepakati keduanya.
Kang : Perjanjian?
Myung Han : Kemandirian NFS.
Kang : ah, masalah itu.
Myung Han : Anda tidak akan melupakan masalah itu, tapi saya selalu mencemaskannya. Jadi saya memberanikan diri datang dan menemui anda.
Kang berkata kalau masalah ini baru bisa dibicarakan setelah pemilu. Myung Han hanya ingin satu jaminan, apa anda bisa menjamin kemandirian NFS?
Kang sebenarnya merasa tidak enak, tapi memaksakan ketawa. Baiklah, kau bisa mempercayaiku tentang itu.
Myung Han : Terima kasih.
Kang menambahkan, hanya saja...aku harap kau bisa mengerti satu hal. Masalah kemandirian NFS melibatkan banyak departemen dan biro. Ini bukan masalah sederhana. Biasanya, demi suatu kebenaran memerlukan sedikit pengorbanan.
Kuharap kau akan mempertimbangkan hal itu.
Myung Han : Apakah "pengorbanan kecil" itu adalah NFS?
Kang : Sebagai pemimpin dari suatu bangsa, seseorang harus berurusan dengan banyak masalah. Kadang kala, pengorbanan kecil tidak akan terhindarkan.
Tapi tentu saja, aku akan memikirkan masalahmu. Jangan kuatir, pergilah dulu. Ada masalah yang harus kuurus. Selamat tinggal.
Pengacara Jang tidak senang saat tahu Myung Han menemui Capres Kang sendirian. Myung Han berkata ada yang harus ia pastikan. Jang tidak suka, kau seharusnya tidak melakukan itu. Kau terlalu terburu-buru.
Myung Han berkata, baginya tidak ada yang lebih penting daripada kemandirian NFS, satu biro terpisah...tidak tunduk dengan tekanan dari luar.
NFS yang kuat, hanya mencari kebenaran ilmiah. Itu adalah impianku selama ini.
Myung Han : Aku..aku hanya ingin mendengarkan jawaban yang jelas.
Jang tanya jika mereka tidak bisa memenuhi kesepakatannya lalu apa yang akan dilakukan Myung Han. Myung Han berkata kalau perjanjian-nya harus ditepati, karena sudah banyak yang ia korbankan..untuk ada di posisinya sekarang.
Myung Han : Aku menangani masalah yang tidak ditangani dokter forensik lain dan menjalani jalan yang tidak seharusnya dilalui. Jika...perjanjian itu tidak bisa ditepati...
Jang memotongnya, meskipun tidak bisa, Myung Han tetap tidak boleh bertindak terlalu terburu-buru, karena Myung Han sudah memilihnya, kau sudah menyeberangi sungai yang tidak punya jalan kembali.
Pak Jung terbatuk-batuk, parah sekali dan perawat mengharuskannya tidur. Pak Jung minta perawat memanggil Dr. Yoon Ji Hoon, tolong panggil dia, minta dia datang kesini.
Perawat datang dan berkata kalau Dr. Yoon Ji Hoon sudah datang. Pak Jung memegang tangan pria itu, Pak Jung berkata kalau ia menyimpan salinan kaset CCTV No.9 itu dirumahnya. Dokter, gunakan itu untuk mengungkapkan kebenaran. Ini adalah permintaanku yang terakhir.
Kamera jalan dan menunjukkan wajah pria itu, ternyata orang itu adalah Pengacara Jang! si perawat pasti juga sudah dibayar, sigh...
Pak Jung meninggal dunia.
Da Kyung telp Ji Hoon dan berkata kalau Pak Jung meninggal. Ji hoon pergi ke rumah Pak Jung dan seorang wanita tua tampak ketakutan, apa yang kau cari?
Ji Hoon heran, cari apa?
Bibi : Bukankah kau satu dari orang2 yang baru kesini tadi?
Bibi itu berkata kalau ia ingin membereskan barang2 Pak Jung, tapi orang2 itu menyerbu masuk. Mereka belum pergi sebelum mendapatkan kaset video hitam itu.
Ji Hoon bertemu putri Pak Jung, kau adalah putri Pak Jung, benar kan? Aku bertemu ayahmu ketika kerja di NFS.
Nn. Jung : Ayah meninggalkan dunia ini dalam kesunyian, di sanatorium...apa kau mau menuduhku karena itu?
Ji Hoon berkata tidak menuduh Nn. Jung, ia hanya ingin tahu apa sebelum Pak Jung meninggal, ia menyebutkan sesuatu yang aneh?
Nn. Jung : Apa maksudmu?
Ji Hoon : Apa dia menyebutkan sebuah kaset video?
Nn. Jung : Kau juga tahu tentang itu, Dokter?
Banyak berita tentang pemilu yang akan dilaksanakan lusa. Para kandidat benar2 kampanye dengan luar biasa. Tapi Kang Joon Hyuk tampak tenang (karena merasa pasti menang).
Slogan Kang : Negara yang hebat, Presiden yang hebat.
Malamnya, Ji Hoon masuk ke NFS, memandangi slogan NFS : Kami hanya mencari kebenaran dengan ilmu pengetahuan.
Ji Hoon menemui Da Kyung. Da Kyung heran, Dokter? Ada apa?
Ji Hoon mengajak Da Kyung pulang bersama. Ji Hoon mengajak Da Kyung jalan-jalan di taman. Da Kyung heran, apa ada masalah dokter?
Ji Hoon : Tidak.
Da Kyung : Aneh saja melihatmu di taman.
Ji Hoon : Kenapa? Apa aku tidak bisa di taman?
Ji Hoon sebenarnya sering ke taman, bahkan sering nonton film. Kalau sedang tidak enak hati, aku suka mendaki gunung. Atau ke jimjilbang.
Da Kyung : Tapi, apa kau melakukannya sendirian? bukankah lebih menyenangkan kalau bersama seseorang?
Ji Hoon : Ke jimjilbang, bersama?
Da kyung : Ya.
Ji Hoon meraih tangan Da Kyung, saat melihatmu memegang scalpel, aku tidak pernah memperhatikan. Tanganmu...kecil sekali.
Da Kyung : Bagaimana denganmu Dokter? Aku tidak menyadarinya selama otopsi...tanganmu benar2 besar sekali.
Ji Hoon : Go Da Kyung. Kita...aku...aku mencoba mencari udara yang segar disini..tapi sepertinya terlalu dingin, ya kan? Ayo pergi.
Astaga..sebenarnya apa yang ingin dikatakan Ji Hoon. Ini terakhir kalinya mereka bertemu.
Ji Hoon mengantar Da Kyung pulang dan memintanya masuk. Da Kyung bingung, sebenarnya apa yang terjadi, apa ada masalah?
Ji Hoon : Maksudmu...jabat tangan? masuklah. Nanti...nanti kita bicara lagi.
Da Kyung memberikan kartu pada Ji Hoon. Ji Hoon heran dan Da Kyung minta Ji Hoon mengembalikan kartu itu padanya lagi nanti.
Kang Seo Yeon sedang memilih permata, cincin berlian dari Italia, edisi terbatas, hanya dibuat 100 biji. Pramuniaga berkata kalau cincin bentuk bunga dari berlian ini cocok untuk Nn. Kang.
Ji Hoon telp dan ingin bicara dengan Seo yeon.
Seo Yeon : Tentang apa?
Ji Hoon : Kau tahu alamat rumahku kan? tolong datang sekarang.
Seo Yeon : Kenapa aku harus menemuimu?
Ji Hoon hanya mengatakan kalau Seo Yeon akan menyesal jika tidak datang. Jika tidak mau menghabiskan waktu di penjara, sebaiknya datang. Aku ingin membahas sesuatu denganmu.
Ji Hoon menutup telpnya. Lalu melihat video tape di mejanya, Copy CCTV #9. Ji Hoon melihat ke atas, ada motto NFS disana : Kami hanya mencari kebenaran ilmiah.
Da Kyung masih membaca dan mengingat saat ia dan Ji Hoon bergandengan tangan.
Ponselnya bunyi, ada sms dari Ji Hoon : Datang ke rumahku dalam satu jam.
(Ini benar2 menyedihkan, Da Kyung tidak akan bertemu Ji Hoon lagi dalam keadaan hidup.)
Kang seo yeon tiba di apartemen Ji Hoon. Ji Hoon menyajikan teh dan keduanya duduk berhadapan.
Seo yeon : Kau meneleponku lebih cepat dari yang kuduga. Pikirkan itu, kau dan aku banyak memiliki persamaan, Dokter.
Kau tidak tahu bagaimana menyerah, aku juga. Lalu, apa lagi kali ini? Jeong Seok Gun, ya kan? ibunya menyerah atau lebih tepatnya aku minta dia menyerah.
Mungkin sekarang dia sedang siap-siap untuk imigrasi. Sekarang, kau benar2 tidak memiliki bukti apapun. Bagaimana kau akan menangkapku?
Ji Hoon : Apa kau tahu Pak Jung? Ketika Seo Yoon Hyung meninggal, ia ada diantara orang yang membersihkan jejak-jejak di TKP.
Dia adalah orang yang menyembunyikan video rekaman CCTV no 9.
Pak Jung sudah meninggal, begitu juga kejahatannya. Saat kau menyuap orang, kau tetap curiga kepada orang itu. Pak Jung juga tahu hal itu, jadi ia ingin jaminan dan membuat salinan dari rekaman aslinya sebelum menghancurkannya.
Seo Yeon : Maksudmu, kau punya salinannya?
Seo Yeon tidak percaya.
Ji Hoon menggertak, memang sayang karena salinan-nya juga diambil oleh anak buah Seo Yeon. Tapi kualitas gambarnya benar-benar bagus. Saat kau memeriksa riasan wajahmu di koridor sebelum membunuh Seo Yoon Hyung...
dan saat kau keluar dari ruang ganti. Menyalin tape benar2 sangat mudah, ya kan? Kau tinggal klik satu tombol sekali dan selesai.
Kau pasti tidak berpikir hanya ada satu salinan, ya kan?
Kang Seo Yeon membeku, ia kaget, tapi menutupinya dengan ketawa: Kau berbohong. Kau ingin main-main denganku sekarang?
Ji Hoon : Pak Jung sudah membuat keputusan. Meskipun ia ada di sanatorium, ia tidak bisa melupakan apa yang sudah ia lakukan. Aku tanya putri Pak Jung tentang itu.
Pak Jung sudah meminta putrinya kalau sesuatu terjadi padanya, putrinya harus membawa video itu ke polisi. Dia memberikan video itu pada anaknya tanpa mengatakan apa isinya.
Dan Nn. Jung menyembunyikan-nya. Bagaimana sekarang? Kau mengerti kan? Jika kau tidak ingin menghancurkan kampanye pemilu ayahmu...dengan ditahan di depan umum, serahkan dirimu.
Wajah Seo Yeon berubah, bagaimana kalau aku tidak mau?
Ji Hoon : Jika kau menolak, sekarang aku..akan membawa video itu ke stasiun TV. Orang akan bisa melihat seperti apa putri kejam dan pembunuh yang sudah dibesarkan Capres Kang. Kau habis.
Ji Hoon beranjak dan Seo Yeon menahannya, tunggu. Aku akan melakukan yang kau inginkan.
Da Kyung menuju apartemen Ji Hoon sambil senyum sendiri.
Ji Hoon terduduk di sofanya dan Seo yeon mendekatkan wajahnya, seperti akan mencium Ji Hoon.
Sign [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment