A Pure Paki Theme

Sunday, January 29, 2012

The Moon That Embraces the Sun 6

Share it Please
Tidak bisa dikatakan kesedihan Hwon saat mendapat berita dari Kasim Hyung Sun, kalau Yeon woo meninggal dengan tenang, seperti tertidur di lengan Kepala Sarjana.
Hwon juga tidak berdaya, ia tidak boleh pergi untuk melihat penguburan Yeon Woo. PM Hwon histeris, lepaskan aku! Yeon Woo! Yeon Woo!

Penguburan Yeon Woo berlangsung sederhana, di atas tebing persis seperti dalam penglihatan A Ri dan Nok Young. Hanya dihadiri beberapa orang, keluarga dan teman dekat Penasehat Heo. Woon juga hadir.

Ny. Heo menangisi putrinya, anakku! anakku! Ia tidak tahan dan hampir pingsan saat peti Yeon Woo diturunkan.

P. Yang Myung tiba di lokasi penguburan, tapi ia terlambat datang. Yang Myung hanya bisa menangis melihat peti Yeon woo perlahan diturunkan ke dalam liang lahat dan beberapa orang mulai menutupinya dengan tanah.

Bo Kyung menyambut ayahnya. Menteri Yoon berkata kalau tidak lama Bo Kyung akan masuk istana, apa kau siap?
Ny. Yoon : Apa Bo Kyung kita akan menjadi Putri Mahkota?

Bo Kyung : Apa dia sudah meninggal?
Menteri Yoon memastikan kalau Yeon Woo sudah meninggalkan dunia ini.

Bo Kyung duduk di kamarnya dan melihat gelang yang dibuat Yeon woo untuk Hwon. Bo Kyung ingat kata2 ayahnya, jika Bo Kyung ingin memenangkan hati Putra Mahkota, mulai sekarang lupakan perasaan kasihan dan bersalah pada Yeon Woo. Ingat kemarahan dan penghinaan yang kau rasakan saat sesuatu dicuri darimu.
Jika kau tidak mengerti ini, berhenti menginginkan posisi itu sekarang.

Bo Kyung mengingat lagi perasaan saat ia menangis melihat PM Hwon dan Yeon woo malam itu.

PM Hwon berdiri di depan istananya dan memikirkan lagi saat ia menyalahkan diri sendiri. Dan Yeon Woo berkata ini bukan salah PM Hwon.
Yeon Woo : Apapun yang terjadi, saya tidak akan menyalahkan anda.

P. Yang Myung datang menemui Hwon. Ia marah dan menangis. PM Hwon melihatnya, kakak...bagaimana guruku?
PM Hwon : Anak itu, aku ingin melihat Putri Mahkotaku untuk terakhir kalinya. Kakak, apa kau melihatnya?

P. Yang Myung marah, mengapa anda ingin tahu mengenai itu? Yang Mulia, apa sebenarnya yang anda lakukan? Anda berani menginginkan melihatnya untuk terakhir kalinya?

PM Hwon tampak bingung, kakak.
P. Yang Myung : Saat anak itu diusir dari istana seperti kriminal, Yang Mulia, apa yang anda lakukan?
Saat dia menderita antara hidup dan mati, Yang Mulia..apa yang anda lakukan?

PM Hwon tertekan, Jangan katakan itu lagi.

P. Yang Myung : Saat dia dikubur ke dalam tanah yang dingin, Yang Mulia..apa yang anda lakukan? Saat orang tua dan kakaknya menangis dengan kesedihan mendalam, apa yang anda lakukan?
PM Hwon membentaknya, Hyeongnim!

P. Yang Myung masih belum puas, bukankah anda memiliki segalanya, Yang Mulia? Cinta Yang Mulia, hati penuh pengabdian pada anda sebagai saudara, dan bukankah kita sangat dekat seperti saudara sedarah, Yang Mulia? Satu hal...pasti ada satu saja yang bisa saya inginkan untuk diri saya sendiri. Tapi bahkan itu juga tidak bisa menjadi milik saya?

Hanya dia satu-satunya bagi saya. Dialah satu-satunya yang saya inginkan. Paling tidak satu saja, saya hanya ingin satu saja. Tapi itu juga tidak bisa anda berikan pada saya? Jika itu saya ..saya akan melindunginya..dengan semua yang saya miliki dan mempertaruhkan nyawa saya sendiri. Saya pasti akan melindunginya.
Yang Mulia...anda tidak melindunginya dengan benar. Di kehidupan mendatang, dia akan menjadi milik saya. Di kehidupan mendatang, sayalah yang akan melindunginya.

PM Hwon tertegun, ia baru menyadari kalau kakaknya juga mencintai Yeon Woo.

Ibu Suri memuji Nok Young, kau sudah kerja keras. Saat aku melihat kalau ia tampaknya akan bertahan, aku mulai gelisah. Tapi sepertinya, kemampuanmu bukan hanya gosip belaka. Kelak, aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu Seongsucheong.

Nok Young : Saya tidak pantas menerima pujian. Tapi hari ini saya punya permintaan pada anda.
Ibu Suri ingin tahu apa keinginan Nok Young. Nok Young ingin meninggalkan Seongsucheong untuk sementara waktu. Nok Young berkata ia sudah menggunakan ilmunya untuk membunuh dan itu adalah pantangan. Karena ini, tubuh dan roh Nok Young telah terluka lumayan parah, ia ingin pergi ke gunung untuk sementara waktu. Demi memulihkan kondisinya.

Ibu Suri awalnya tidak ingin Nok Young pergi. Nok Young berkata kalau keberadaannya bisa membahayakan konspirasi Ibu Suri dan ia juga janji akan kembali. Ibu Suri akhirnya setuju.

Yeon Woo membuka matanya! Yeon Woo masih ada di dalam peti, ia merasa panik dan ketakutan. Lalu jatuh pingsan lagi karena sesak kekurangan oksigen.
Nok Young sepertinya memberikan obat yang membuat Yeon woo pingsan dan terlihat seperti mati suri.

Nok Young memerintah orang untuk menggali kembali kubur Yeon Woo. Cepat! Hari sudah mulai terang! Cepat! Nok Young tampak panik.

Tiba-tiba Seol muncul, ia luka-luka dan tidak mengenakan sepatu. Berarti majikan baru Seol kejam, kasihan..untung dia lari. Nok Young juga terkejut melihat Seol.
Yeon Woo setengah sadar dan samar2 melihat Nok Young, tukang gali tanah, dan Seol. Lalu ia pingsan lagi.

Yeon Woo masih pingsan dan ia mimpi banyak hal, Ayah..Ibu..Kakak. Lalu PM Hwon. Yeon Woo sadar, ia duduk dan tampak bingung. Yeon Woo melihat Jan sil, peramal kecil yang diselamatkan Yang Myung waktu itu.

Jan Sil menatap Yeon woo dengan tajam tapi tanpa ekspresi.
Yeon Woo : Kau siapa?
Jan Sil : Aku? Aku Jan Sil.
Jan Sil langsung lari memanggil Nok Young dan Seol.

Seol lari masuk, Nona! Nona, kau sudah sadar?
Tapi Yeon Woo tidak kenal Seol, kau siapa? Seol terperanjat.
Seol bingung dan memandang Nok Young dengan wajah penuh tanya.
Yeon Woo : Kau siapa? Dimana ini? dan siapa aku?

Seol dan Jan Sil duduk diluar. Jan sil tiba2 berkata pada Seol : Onnie, kasihan kau. Kau harus menjadi bayangan Nona ini selama hidupmu.

Jan Sil bicara sesuatu yang sepertinya tidak ada hubungannya, Jika bunga salju (Seol) terlalu dekat dengan api (Yeom), maka salju akan mencair. Jadi kau tidak boleh mendekatinya. (Ini kemungkinan ramalan Jansil atas hubungan Seol dan Yeom)
Tapi Seol tidak mengerti.

Nok Young menjelaskan kalau Yeon Woo adalah peramal dan pingsan saat ritual entrance (kerasukan). Anda baru sadar hari ini. Karena kekuatan magis yang sangat tinggi, kau kehilangan ingatanmu. Jadi mulai sekarang, aku akan menjadi walimu.
Yeon Woo menanyakan keluarganya, dimana keluargaku?

Nok Young berkata ia tidak tahu, karena ia melihatnya jalan di jalan raya. Kau memiliki sinar yang luar biasa disekelilingmu.

Yeon Woo tanya apa keluarganya membuangnya. Apa mereka membuangku karena memiliki kekuatan supranatural?

Nok Young : Kau sudah menjadi peramal. Jadi yang terbaik adalah melupakan masa lalu. Alasan mengapa langit mengambil ingatanmu, mungkin dengan tujuan agar kau melupakan masa lalumu dan hidup sebagai peramal.
Yeon woo menangis, tapi ia mengangguk pasrah.

PM Hwon berpapasan dengan Yoon Dae Hyung serta rombongannya. Yoon menyapa PM Hwon, Yang Mulia, anda pasti memiliki banyak kecemasan selama waktu ini.

PM Hwon dengan santai menjawab, kecemasan apa? Ini salahku karena tidak hati-hati menangani pemilihan. Langit berkuasa penuh tentang siapa yang akan lahir, tua dan sakit, apa yang bisa dilakukan manusia tentang itu?

Yoon : Dalam hal itu, pelayan setia anda tidak punya tujuan.
PM Hwon menyindir : Di dunia ini bagaimana mungkin tidak ada tempat untuk Menteri Personel? Jika seseorang benar2 ingin mencari tempat untuk dirinya sendiri, bahkan jika ia harus menarik pengendara dari punggung kuda, dia akan menemukan jalan untuk memaksakan dirinya ke atas sana.
Lalu Hwon pergi.

Yoon memandang Hwon dengan wajah kesal. Hehehe..tunggu aja..Yoon semakin tua sementara Hwon akan semakin kuat.

Keluarga Heo masih berat melepaskan Yeon Woo. Tuan Heo masih membayangkan Yeon Woo di sekitar rumah. Yeom mendekati ayahnya.

Mereka minum teh di dalam. Tuan Heo berkata kalau lokasi pembuangan-nya sudah diputuskan. Meskipun kita jadi bersalah, ini adalah harga yang harus kita bayar untuk kejahatan itu. Kau tidak bisa mengeluh pada Yang Mulia.

Yeom mencemaskan Putra Mahkota, betapa kesepiannya dia.

Tuan Heo mengingatkan Yeom, kau tidak boleh lupa kalau kau adalah anak buah Yang Mulia Putra Mahkota, sampai hari dimana kau bisa membantu Putra Mahkota, kau harus berlatih dengan rajin dan tidak boleh malas.

Seorang pelayan memanggil Tuan Heo, Tuan Besar, tolong keluar sebentar.

Ternyata Ny. Heo membawa masuk seorang gadis pengemis dan menganggapnya sebagai Yeon woo. Ny. Heo memberi pengemis itu makan.
Tuan Heo terkejut melihatnya, Istriku!

Ny. Heo minta anak itu tetap di dalam, jangan keluyuran diluar lagi.
Anak perempuan itu sampai hampir tersedak karena Ny. Heo terus saja menyuapinya makanan kesukaan Yeon woo. Yeom menepuk2 punggung anak itu, kau tidak apa-apa?

Yeom akhirnya membawa pengemis kecil itu keluar. Tuan Heo berusaha menyadarkan istrinya, sampai kapan kau akan seperti ini? Hentikan ini kumohon..Yeon woo kita sudah meninggal. Dia sudah meninggal, istriku..
Tuan Heo dan istrinya menangis sedih. Tuan Heo menghibur istrinya, sudah..tidak apa-apa.

Seorang pria menunggu Nok Young, ia sudah menyiapkan perahu. Pria itu adalah Hye Gak sepertinya peramal istana juga.

Nok Young minta Yeon Woo bergegas naik ke kapal, tapi Yeon Woo tetap merasa berat meninggalkan kotaraja.
Nok young : Ada apa? Apa kau merasa tidak enak badan?

Yeon Woo : Tidak..tapi pergi..disaat keluargaku mungkin masih ada disini. Ada kemungkinan kalau aku tidak akan pernah melihat mereka lagi.

Nok Young meminta Yeon Woo segera naik. Nok young minta maaf pada Hye Gak karena sudah merepotkannya. Hye Gak berkata kapanpun Nok Young membutuhkan bantuan, datang saja dan cari aku.
Nok Young minta Hye Gak mengurus semua saat ia pergi.

Hye Gak melambai pada Yeon woo : Jaga dirimu, Nona! Jika kita bertemu lagi kelak, kau harus sering tersenyum!

Hye Gak : Saat bulan bersembunyi, kegelapan negeri ini akan semakin dalam. Tapi ini proses alamiah, satu hari bulan akan muncul lagi dan kembali.

Seol heran kenapa Yeon Woo melihatnya seperti itu. Yeon Woo tanya kenapa Seol memanggilnya Nona. Jan Sil langsung menjawab, Onnie..ini karena kau adalah bulan.
Yeon woo bingung : Bulan?

Nok Young mencoba menjelaskan, karena kau melayani roh yang kuat, itulah mengapa orang memanggilmu seperti itu.
Yeon Woo : Aku seorang peramal, ya kan?

Nok Young berpikir : Ini dia, A Ri..dua, manusia, kerja. (Karena huruf cina Wu seperti dua peramal wanita sedang menari berhadapan)

Seol menangis, ia sedih karena tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Yeon Woo heran, kenapa kau menangis? Seol hanya berkata bukan apa-apa.

Nok Young berpikir, itu terserah Yeon Woo. Kembali sebagai Ibu negeri ini sesuai posisimu yang sesungguhnya atau hidup sebagai peramal? semua adalah pilihannya.
Kapal mereka semakin menjauh.

Sekarang adalah hari pernikahan PM Hwon dengan Bo Kyung. Bo Kyung sedang dirias untuk hari besar ini.

Ny. Yoon tampak puas, meskipun ada banyak lika-liku dalam pernikahan, tapi kau sekarang menjadi pengantin Putra Mahkota.
Ia pesan, kalau Bo Kyung masuk istana, kau harus ingat kalimat ini. Sejak awal, posisi Putri Mahkota adalah milikmu. Kau tidak menggantikan siapapun. Kau baru saja mendapatkan lagi posisi aslimu. Jadi bagaimanapun, kau harus percaya.

Bo Kyung janji mengingatnya. Aku tidak akan membiarkan orang lain melihat kelemahanku. Kelak, siapapun itu, mereka tidak bisa mengambil alih posisiku.

Upacara dimulai, PM Hwon menjalani prosesi dengan wajah dingin, tanpa ekspresi. PM Hwon melihat Menteri Yoon yang tersenyum. Ia mengingat benar ekspresi Yoon Dae Hyung. (Tidak sabar menunggu Hwon mencincang Yoon)
PM Hwon menghela nafas dalam2 sebelum meneruskan prosesi.

Sementara itu P. Min Hwa justru tidur ketakutan dalam kamarnya. Ia ingat kata2 Ibu Suri kalau sekarang, Tuan Putri, anda akan mendapat apa yang anda inginkan.

PM Hwon menunggu Bo Kyung masuk ke dalam tandu. Ia melihat ke atas dan memandang hujan gerimis. PM Hwon merentangkan tangan menyentuh tetesan air hujan, (OK. OST time-Back in time) ia ingat Yeon Woo. Karena hujan adalah arti nama Yeon Woo.
PM Hwon tersenyum merindukan Yeon woo.

Bo Kyung jalan ke arah tandu dan melihat PM Hwon memandang langit.

Kasim Hyung Sun mengingatkan, Yang Mulia..tolong angkat tirai untuk Putri Mahkota agar dia bisa masuk ke dalam tandu.
Tapi PM Hwon tidak mendengarnya, ia tenggelam dalam kenangan-nya sendiri.
Bo Kyung akhirnya melihat ke langit juga.

P. Yang Myung juga teringat Yeon woo. Namamu Yeon Woo..
Yang Myung ingat saat memayungi Yeon Woo dengan tangannya menghindari hujan.

Tahun berlalu....

PM Hwon sudah tumbuh dewasa, sekarang ia Raja. (welcome, Kim Soo Hyun). Raja Hwon berdiri di atas jembatan dan merentangkan tangan untuk menahan tetesan air hujan.

Kasim Hyung Sun datang, sudah waktunya kembali ke istana. Ia ingin menyiapkan teh panas atau arak hangat. Raja geli, Hyung Sun..
Kasim : Ya Yang Mulia.
Hwon : Bagaimana kau bisa selalu ..secerewet ini.

Hwon memerintah para menteri untuk keluar. Karena udara sangat segar dan cocok untuk bermain bola. Permainan bola yang dimaksud Hwon mirip golf. Mungkin kakek moyangnya golf (Jadi ingat perkataan Lee Shin, kalau golf ditemukan saat jaman Joseon. Ingat permainan golf Chae Kyung?)

Para Menteri memuji saat Raja memukul bola, bahkan ada yang berkata kalau Raja membuat lubang di langit.

Tiba-tiba Hwon memegang dadanya, seperti menahan sakit dan berkata sekarang giliran Menteri Perpajakan.

Hwon membalas memuji menteri itu saat menteri itu berhasil memukul bola dengan baik. Kau benar2 bagus dalam permainan ini. Kau seharusnya sibuk dengan urusan publik, jadi kapan kau punya waktu jadi ahli dalam permainan ini?
Menteri Perpajakan : Saya hanya beruntung. Lubang ini lebih besar sedikit dibanding dengan yang lain.

Raja ketawa dan berkata kalau Menteri itu pasti tahu dimana lubang terbesar yang ada di istana ini. Menteri Perpajakan kaget, bagaimana saya bisa tahu itu?
Tiba-tiba Raja jadi serius, Kalau begitu..aku akan membawamu kesana.

Raja Hwon langsung meninggalkan lapangan golf dan jalan ke istana, Kasim Hyung Sun bingung, ia dan para Menteri mengikutinya.
Raja masuk ke penyimpanan dokumen kerajaan dan membuka kotak yang ia temukan. Hwon membukanya. Para menteri bingung, Yang Mulia anda tidak bisa seperti ini.

Raja membuka laporan demi laporan, ia membaca sambil ketawa sinis. Ratusan orang dipaksa kerja sebagai budak dan tidak punya makanan serta pakaian. Saat musim dingin mereka hanya bertahan dengan selembar kulit anjing. Mereka harus menerima mati kedinginan. Jika mereka tidak sanggup membayar pajak tanah, maka tanahnya akan disita sedangkan pejabat setempat bahkan menikahi putri mereka sebagai selir?

Raja : Ini ada surat menuduh Petugas Yoon Sun Il karena menerima suap dan meperjualbelikan posisi di pemerintahan.
Lalu ia seperti sadar, kalau ini Yoon Sun Il, bukankah dia adalah sepupu Menteri Perpajakan?

Para Menteri mulai gelisah, itu adalah tuduhan palsu, Yang Mulia.

Raja jadi serius : Dia memenuhi kantungnya sendiri dengan gandum yang diberikan pada rakyat. Untuk membangun rumahnya sendiri, ia memindahkan orang tanpa permisi. Dia mengusir rakyat untuk merebut tanahnya, lalu memaksa orang itu untuk bekerja, membuat mereka menderita dan menyalahgunakan kekuasaan.
Isi laporan ini benar2 membuat pendengarnya sedih dan menangis. Tapi...kenapa laporan ini tidak jatuh ke tanganku?

Menteri berkata sebenarnya akan memeriksanya sendiri nanti. Raja marah, apa kau tidak bisa melihat tanggalnya? Sudah sebulan lewat!
Menteri membela diri, karena masalah itu tidak begitu penting maka...

Raja murka, siapa bilang ini tidak penting? Apa ada yang menunjukmu sebagai hakim yang menilai kesakitan dan penderitaan orang? Apa kalian mengerti? Ini adalah lubang terbesar di dalam istana. Birokrat dan politik, itu adalah hal-hal yang menghalangi komunikasi antara aku dan rakyatku. Lubang terbesar.

Menteri Yoon berkumpul dengan Menteri lainnya, mereka mengeluh, dia sudah tumbuh dewasa. Sudah dewasa.
Belum lama sejak Ibu suri memerintah dari balik layar, tapi sekarang ia ingin mencampuri semuanya, ini benar2..

Para menteri itu heran, hari ini Raja kelihatan sangat sehat, kenapa Yang Mulia tidak menyimpan energinya dan menggunakan-nya dalam kamar daripada mengurus masalah seperti ini?
Para menteri juga tidak mengerti kenapa Raja menggunakan semua alasan dan menolak pergi ke kamar Ratu, meskipun Raja bisa menyembunyikan-nya tapi jelas terlihat ia lelah. Seorang menteri usul untuk mengirim Raja berlibur.

Yoon menghela nafas, apa kau tidak mengerti Yang Mulia? Dia baru berkata akan mengurus masalah ini sendiri, jika Yang Mulia mengurusnya, bagaimana kau bisa terus menggelapkan uang?
Kalian tahu, semua menghinaku karena aku mendapatkan posisi atas dasar keluarga, tapi aku bisa melihat ini seperti kalian juga, yang paling penting adalah ini kesempatan bagus untuk secara diam-diam mengurus masalah itu. Anjingmu sendiri, jika diganggu akan menggigit juga. Jika kau baik padanya, maka ia akan mematuhi tuannya.

Menteri Yoon menghadap Ibu Suri dan lapor kalau desakan agar Raja mengambil selir terus mengalir. Dewan istana telah mencoba mencegah masalah ini meluas. Tapi Yang Mulia pasti akan segera tahu.
Yoon : Siapa tahu hati Yang Mulia tergerak dan mendengarkan saran mereka lalu membiarkan selir mengandung keturunan-nya...

Ibu Suri marah, ini tidak boleh terjadi. Ratu yang harus mengandung keturunan Yang Mulia.

Yoon putus asa, karena Raja selalu menolak pergi ke kediaman Ratu. Dengan alasan sakit. Ini sudah cukup lama. Jika Yang Mulia terus seperti ini, maka kelahiran keturunan Raja tidak akan segera terjadi.

Yoon juga berkata kalau dibandingkan dengan kediaman P. Yang Myung yang selalu dipenuhi oleh orang yang menawarkan perjodohan. Bagaimana jika Yang Mulia tidak memliliki keturunan untuk naik takhta..
Ibu Suri kesal, Menteri! Raja masih hidup. Jadi kau harus membuat dunia tahu kalau ia masih hidup.

Menteri Yoon menemui Raja dan menyarankan agar Raja berlibur sementara ini. Anda bekerja sangat keras dan ini menimbulkan masalah setiap kali Yang Mulia mengunjungi Ratu. Pertama, tinggalkan masalah ini dan rawatlah kondisi kesehatan Yang Mulia.

Raja menyindir, aku hanya menunjukkan sedikit kelelahan, dan kau langsung menyinggung masalah anak. Apa kau mencemaskan kesehatanku, atau kau takut apa aku akan hidup atau mati?

Yoon : Saya mohon, anda tidak perlu berkata seperti itu.

Raja : Jadi, apa kau akan ikut denganku? oh..aku hampir lupa, jika aku tidak di istana, kaulah yang berkuasa penuh untuk semua yang terjadi di istana.
Ini adalah kesempatan bagus untuk mengurus masalah nasional atas namaku. Kalau begitu aku tetap saja di istana dan tidak akan ke mata air panas. Apa aku salah, menteri?

Tiba-tiba Kasim Hyung Sun masuk dan berkata kalau Ibu Suri ingin bertemu Raja.

Raja menyindir Yoon lagi, sepertinya nenek-ku akan mengatakan hal yang sama sepertimu, ya kan?

Raja masuk ke istana Ibu Suri dan disambut Ratu (Wow..Cho Sun-SKKS) dengan hangat. Tapi Raja hanya memandang Ratu dengan dingin dan tidak membalas sapaan-nya. Ia jalan terus ke arah kamar Ibu Suri.

Ibu Suri minta Raja liburan untuk memulihkan staminanya. Raja menolak karena banyak masalah negara yang harus diselesaikan.

Ibu Suri : Masalah negara bisa ditunda. Tapi mendapatkan keturunan tidak bisa ditunda.
Ratu Han berkata kalau kesehatan Raja adalah yang terutama. Raja berkata kesehatan-nya tidak masalah, jadi tidak perlu khawatir.

Ibu Suri menoleh ke arah Ratu, lalu kenapa Ratu belum mengandung juga?
Ratu setengah menangis, saya minta maaf, ini karena ketidakberuntungan saya. Saya telah membuat Yang Mulia merasa cemas.

Ratu Han menghibur Bo Kyung, ini bukan salah Bo Kyung. Karena kesehatan Yang Mulia tidak baik, Ratu jadi harus tetap di istana sendirian setiap hari. (Hahaha..pembalasan yang kejam. Hwon sama sekali tidak pernah menemui Bo Kyung)
Bo Kyung : Bukan itu, saya yang tidak becus melayani Yang Mulia.

Ibu Suri mencemaskan Bo Kyung, kasihan Ratu. Yang Mulia jika anda tidak menjaga kesehatan, anda tidak akan memiliki keturunan. Ini tidak boleh terjadi pada Raja.
Ibu Suri berkata untuk menyerahkan masalah negara pada para menteri dan juga kepadanya yang telah memerintah dari balik layar selama ini.

Raja : Menyerahkan negara pada Menteri juga sesuatu yang pantang dilakukan penguasa.

Ibu suri jadi marah, Yang Mulia siapa yang anda maksudkan? Raja berkata tidak menunjuk pada siapapun, ini hanya bicara saja, tidak serius.
Ibu Suri mengancam, jika Yang Mulia tidak mendengarkan permintaanku..maka aku tidak punya pilihan. Park-sanggung, mulai sekarang aku tidak akan makan apapun.

Ibu Suri murka, jika Raja tidak menghormati keinginan nenek tua-nya maka tidak ada gunanya lagi keberadaanku. Hari ini, aku akan mogok makan dan akan kelaparan sampai mati disini.
Ratu Bo Kyung dan Ratu Han panik, mereka mencoba membujuk Ibu Suri, tapi Raja sepertinya tidak terlalu peduli.

Ratu Han menemui Raja dan tampak sedikit kesal, Yang Mulia cobalah memenuhi keinginan Ibu Suri, hormatilah Ibu Suri.
Raja : Masalah berlibur bukan masalah kecil.

Ratu Han membujuk untuk pergi ke lokasi yang tidak terlalu jauh.
Anda sudah membuat Nenek marah, apa masih ingin membuatnya semakin marah?

Kasim Hyung Sun masuk dan minta Raja keluar, ini tentang..Ratu.

Ratu Yoon (Bo Kyung) berlutut dan menangis di luar kediaman Ibu Suri, memohon agar Ibu Suri tidak seperti ini. Ini semua salahnya karena tidak mampu menarik perhatian Yang Mulia dan minta Ibu Suri tidak marah.
Ratu Yoon minta Ibu Suri menghukum-nya saja.

Raja tiba dengan rombongan. Ia minta Ratu berdiri.
Ratu : Chon Na.
Raja : Udara sangat dingin, jadi cepat berdiri.

Ratu tetap ingin berlutut sampai Ibu Suri menghentikan mogok makan. Raja berkata akan meminta Ibu Suri mengakhiri ini dan tidak akan membiarkannya mogok makan, jadi kau sebaiknya berdiri.

Ratu Yoon akhirnya berdiri, tapi entah karena kakinya kram atau pura2, ia hampir jatuh. Raja otomatis menangkapnya. Hyung Sun dan para dayang langsung memalingkan muka.

Raja tersenyum dan mendekatkan mulutnya ke telinga Bo Kyung, ia berbisik, kau memiliki Ibu suri di dalam istana, dan ayahmu di luar istana. Kau beruntung memiliki banyak pendukung, Ratu.

Raja : Apa kau lupa dengan yang kukatakan saat pernikahan kita?

Ratu ingin membebaskan diri dari pelukan Raja, tapi justru Raja menahan punggungnya dan terus berbisik, Siapa tahu kau lupa, aku akan mengingatkan lagi, kau dan keluargamu mungkin akan mendapatkan semua keinginan kalian, tapi jangan berharap untuk mendapatkan hatiku. Karena kau tidak akan pernah mendapatkan-nya.
Raja melepaskan Ratu Yoon dan jalan pergi. Ratu berdiri gemetaran, menahan tangis.

Ratu kembali ke kediaman-nya, ia menahan marah.
Ratu Yoon : Apa Yang Mulia masih belum melupakan-nya? Anda tahu orang itu sudah lama mati. Ratu istana ini bukan anak itu, melainkan aku.

Dayang lapor kalau P. Min Hwa tiba. Ratu mengijinkannya masuk. P. Min Hwa (Nam Bo Ra!) masuk dan Ratu Yoon langsung mengubah ekspresi wajahnya, ia tersenyum pada Min Hwa.

Min Hwa masih seceria dulu dan tampak polos. Ia memberi hormat pada Ratu. Ratu heran, kenapa P. Min Hwa ingin menemuinya.

P. Min Hwa berkata ia datang menemui Ratu Han dan ibunya menyuruhnya datang menghibur Ratu Yoon. Ratu Yoon berkata ia bersalah karena tidak bisa mendapatkan keturunan.

P. Min Hwa dengan polos berkata : Ini bukan karena Yang Mulia tidak beruntung, tapi karena tidak ada cinta diantara Yang Mulia dengan kakak.
Ratu Yoon bagai tertampar, Apa?

P. Min Hwa : Diantara pria dan wanita tidak perlu ada keberuntungan. Ini tentang saling menyayangi. Kakak tidak pernah mengunjungi Ratu karena dia tidak menyukai Yang Mulia..
Ok, cukup..Bo Kyung hampir meledak haha, ia langsung tanya kenapa Min Hwa ke istana hari ini.

P. Min Hwa terkejut, ia malu menjawab. Ia habis mengunjungi bagian astrologi Istana dan mencari tanggal yang tepat untuk menghabiskan malam pengantin bersama suaminya. (Min Hwa menikah dengan Guru Heo haha..)

Ratu Yoon tampak cemburu. P. Min Hwa segera pamit, karena jika suaminya tidak menemukan-nya, ia takut suaminya akan cemas. Jadi Min hwa segera pulang. (Kalau tidak pasti akan dicekek Bo Kyung haha)

P. Min Hwa tiba di rumah dan keluar tandu, tapi masuk lagi dan menulis sesuatu di kertas kuning, sepertinya tanggal2. Min Hwa menambahkan tanggal sendiri haha..

Min Hwa ada di luar kamar Yeom dan berseru, suamiku ini istrimu. Kenapa kau tidak menjawab? kalau begitu aku masuk ya..
Dayangnya berusaha mencegah, tapi Min Hwa tetap masuk ke kamar Yeom.

Ada seseorang tidur sambil memunggungi Min Hwa. P. Min Hwa duduk, suamiku. Kenapa kau tidak membaca buku dan tidak mengganti bajumu? Kenapa kau masih di dalam selimut padahal kau tahu aku akan datang?
Min Hwa berkata ia ke istana menemui Raja dan mampir ke kantor astrologi istana. Aku mendapatkan tanggal dimana kita bisa menghabiskan malam sebagai suami-istri.

Dayang Putri masih diluar dan Yeom muncul. Dayang itu terkejut, kenapa Uibin disini? Lalu siapa yang di dalam?

Min Hwa mendekati orang yang tidur itu, lihatlah dan kau akan tahu, hari ini adalah kesempatan baik. Lagipula selimutnya juga sudah dipasang. Semua berkata untuk menempa besi saat mendidih.
Pria dibalik selimut itu menjawab : Bukan mendidih, tapi menempa besi saat masih panas.

Min Hwa kaget, itu bukan suara suaminya, siapa kau?
P. Yang Myung muncul : Orabeoni-mu! (Hello....Il Woo!!)
Min Hwa syok : Yang Myung Orabeoni!

P. Yang Myung merampas kertas kuning itu dan Min Hwa panik, kembalikan padaku. Cepat kembalikan. Haha mereka ini lucu sekali.
P. Yang Myung membacanya dan berkata ia bisa melihat tanggal2 yang ditulis Min Hwa sendiri di tengah2 ini.

Min Hwa kaget, kau..bagaimana kau tahu?
P. Yang Myung : Bagaimana kau bisa memalsukan hal seperti ini? Siapa yang tidak bisa melihatnya?
Min Hwa kesal, Orabeoni..

Yeom masuk, jangan bilang kalau kalian berdua sedang bertengkar
P. Yang Myung : Berdebat. Wanita ini ingin melakukannya saat masih panas. (hahaha)

Min Hwa malu dan merampas kertas kuning itu. Ia keluar sambil berkata, kau benar2 menyebalkan kakak!
P. Yang Myung mengeluh, aigoo...bagaimana aku bisa memiliki hubungan seperti ini dengan adikku?

Diluar, P. Min Hwa masih kesal, dan ia melampiaskannya pada sepatu Yang Myung. Putri membuang sepatu P. Yang Myung ke atap. Dayangnya syok.

Yeom : Kenapa kau selalu seperti ini?
Yang Myung : Aku...ada apa denganku?
Yeom : Setiap kali kau datang, kau membuat Tuan Putri marah.

Yang Myung kesal, ia tidak tahan melihat Yeom dipaksa jadi Uibin (Suami Putri). Saat mendiang Raja masih hidup, ia ingin memintamu membantu Raja yang sekarang. Tapi mengapa mereka menghalangi orang berbakat sepertimu?
Aku hanya kesal dengan mendiang Raja, Raja dan P. Min Hwa.

Yeom minta P. Yang Myung jangan berkata seperti itu. P. Min Hwa adalah penyelamat keluarga Heo. Seluruh keluargaku tidak dihukum mati dan tetap selamat sampai sekarang berkat Tuan Putri.
P. Yang Myung : Ini bukanlah kemurahan, ambisi besar dan pengetahuanmu yang luas terkubur seperti ini.

P. Yang Myung keluar dan melihat sepatunya sudah lenyap. Yang Myung berkata ada kucing pencuri (Min Hwa) yang mengambil sepatunya. Yeom terkejut dan menawarkan sepatunya untuk dipakai Yang Myung.
Tapi itu bukan masalah besar. Yang Myung mengeluarkan sepatu cadangan dari tas haha, karena dia sering berpetualang, jadi pasti punya sepatu cadangan.

Yeom heran kenapa P. Yang Myung bepergian lagi akhir2 ini. Yang Myung mengeluh, ada banyak 'lalat' yang memenuhi pintu rumahnya setiap saat. (Banyak yang ingin mengikat perjodohan dan mungkin ada beberapa klan yang ingin mengangkat Yang Myung jadi Raja)

Yang Myung memandang ke satu arah dimana Yeon woo sering duduk. Yeom tahu dan menghentikan Yang Myung, tolong jangan melihat lagi.
Yang Myung tanya apa Yeom tidak ingin tahu. Yeom tidak mengerti, tahu tentang apa?

Yang Myung : Jika dia masih hidup, seperti apa dia?
Yeom : Yang Mulia..
Yang Myung : Aku tumbuh dewasa bersama kau. Tapi dalam ingatanku, adikmu..tetaplah berusia 13th.

P. Yang Myung jalan pergi dan Yeon Woo 13th imajinasinya muncul. Yeon Woo tanya apa yang dipikirkan Yang Myung.
P. Yang Myung ; Aku memikirkanmu.
Yeon Woo tanya apa Yang Myung tidak akan ke istana.

P. Yang Myung : Apa dia (Yeom) memintamu mengatakan ini?
Yeon Woo : Tidak, saya hanya merasa kalau dia menunggu anda.
P. Yang Myung : Siapa yang akan menungguku?
Yeon Woo : Yang Mulia Raja.

P. Yang Myung : Setelah aku menyakiti hatinya, buat apa ia masih menungguku?
Yeon Woo berkata kalau Raja menunggu Yang Myung. Yang Myung berkata, Yeon Woo selalu saja bicara tentang Yang Mulia.

Yeon Woo : Tidak ada seorangpun di istana yang bisa Yang Mulia ajak berbagi. Dia pasti sangat kesepian.
Yang myung : Bukankah Yang Mulia memiliki Woon disisinya?

Yeon Woo : Yang Myung-gun, tolong lindungi Yang Mulia.
Lalu Yeon Woo menghilang.

Yang Myung mendekati rumahnya dan melihat banyak orang di depan kediaman-nya. Seorang pria berseru, Yang Myung-gun!
Yang Myung terkejut dan melarikan diri dari mereka. Para bangsawan itu mencari Yang Myung kesana sini, Yang Myung-gun. Yang Myung-gun..

Setelah lepas dari kejaran para bangsawan itu, Yang Myung bicara sendiri, sekarang kau puas? Beginilah aku melindungi Yang Mulia.
(P. Yang Myung berusaha menghindar dari para bangsawan yang ingin mendudukkan-nya ke takhta. Beginilah cara Yang Myung menjaga Hwon.)

Raja gelisah dalam tidurnya. Ia mimpi Yeon Woo, Yeon Woo berkata kalau semua adalah salahnya dan bukan salah Hwon. Lalu kata2 Ibu Suri saat Yeon Woo dikubur, kalau semua adalah kesalahan Hwon.

Lalu Yang Myung yang sedih dan menyalahkan dirinya. Kalau itu saya, saya akan melindunginya, bahkan kalau saya harus mempertaruhkan semua yang saya miliki, bahkan kalau perlu saya akan melindunginya dengan nyawa saya.
Raja terbangun.

Kim Chae Woon yang menjaga Raja tanya : Apa ini mimpi yang sama lagi?
Raja : Kaukah itu Woon?
Woon : Ya, Yang Mulia.

Raja mengajak Woon jalan keluar mencari udara segar. Raja tanya apa Woon tahu kenapa paviliun ini dinamakan Bulan Tersembunyi.

Woon : Karena menggunakan kata Eun dari Eunjang dan Wol dari Wolryang (Eunjang= rahasia, Wolryang = bulan) jadi berarti Bulan Tersembunyi.

Raja berkata hampir benar, tapi tidak sepenuhnya benar. Karena saat mendiang Raja membangun paviliun ini, bulan dalam kolam terlihat sangat cantik, sehingga ia ingin memilikinya selamanya.
Raja : Jadi meskipun tidak ada bulan di langit, dia masih bisa melihat bulan. Jadi itulah mengapa tempat ini disebut Paviliun Bulan Tersembunyi.

Woon mengerti dan akan mengingatnya.
Raja : Aku juga menyembunyikan bulan disini. Saat aku merindukannya maka aku bisa melihatnya kapan saja.

Raja melihat pantulan bayangan-nya dan juga bulan di kolam, meskipun matahari dan bulan tidak bisa muncul di langit saat bersamaan, paling tidak di kolam ini, bukankah kita bersama?
Kim Chae Woon melihat kolam dan ia melihat pantulan bayangan bulan di dekat Raja.

Di tengah malam di kegelapan hutan, Jang Nok Young melakukan ritual sambil membaca doa-doa. Tiba-tiba nyala lilin padam.
Jan Sil muncul, Gukmu-nim.

Nok Young : Kenapa kau kesini?
Jan Sil memberikan surat dari pendeta Tao Hye Gak. Nok Young menyuruh Jansil menyalakan lilin lagi.
Jan Sil heran, jangan bilang guru tidak menyalakan lilin saat naik kesini.

Nok Young membaca surat, isinya : Musim sudah berubah. Waktunya sudah tiba, aku akan menemuimu dalam tiga hari.

Paginya, Nok Young membawa rombongan-nya kembali ke ibukota.

Jan Sil, Seol dan seorang gadis dengan jangot menutupi kepalanya. Semuanya jalan turun dari kapal.
Nok Young menoleh dan berkata pada Yeon woo dewasa, Nak, kau bisa kembali sekarang.

Gadis itu menurunkan jangotnya, dan menunjukkan wajah Yeon Woo dewasa.

Notes :
Semua pemeran remaja benar2 luar biasa. Apalagi Yeo Jin-gu. Keren. Tidak sabar nunggu Jin-gu besar hahaha..


Cepat besar..cepat besar..kalian pasti jadi aktor hebat :)

The Moon [1], [2], [3], [4], [5]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment