Yeon Jae datang, ia kagum. wow..apa kau benar-benar ibuku? Ibu..
Yeon Jae berlutut dan memegang tangan ibu, apa kau tahu betapa bahagianya aku saat ini? Ibu menangis terharu.
Yeon Jae menghapus air mata ibu, jangan menangis. Ibu harus bahagia agar aku bisa bahagia juga. Ibu membelai wajah Yeon jae, keduanya berpegangan tangan dan tersenyum.
Ibu menemui Pak Kim. Pak Kim terpesona, ia langsung memanggil ibu mendekat.
Ibu dan Pak Kim duduk siap untuk foto. Keduanya tampak serasi.
Fotografer memanggil Yeon Jae untuk foto. Yeon Jae maju dan berdiri di belakang Ibu dan P. Kim.
Ibu memanggil Ji wook, Ji wook juga harus ikut foto dengan kita.
Yeon Jae memanggil Ji wook. Ji wook ikut bergabung dan mereka semua pose. Fotografer komen, benar2 keluarga yang menawan.
Yeon Jae memandangi foto pernikahan ibu dan tersenyum bahagia. Ia memberi tanda smile pada No. 13.
Yeon Jae keluar kamar dan melihat kemesraan Ibu dan Pak Kim. Pak Kim membantu Ibu mencuci piring. Yeon Jae tersenyum melihat mereka, ia merasa lega dan tenang sekarang.
Ibu menoleh dan Yeon Jae berkata akan keluar sebentar. Ibu tanya apa akan pergi menemui Ji wook. Yeon Jae berkata ibu bukan orang yang suka mengurus masalah pribadi putrinya. Pak Kim menawarkan diri mengantar Yeon Jae.
Yeon Jae menolak dan minta mereka menikmati masa bulan madu saja hehe. Yeon Jae melambai dan keluar.
Ibu berpikir ingin segera menikahkan Yeon Jae pada Ji wook. Pak Kim setuju jika Yeon Jae memang mau.
Yeon Jae menemui Eun Seok. Eun Seok tanya soal pernikahan Ibu Yeon Jae. Yeon Jae berkata itu tidak bisa disebut pernikahan (karena mungkin tidak dirayakan), tapi aku merasa lebih baik sekarang karena ibu sudah menikah lagi.
Aku merasa bahagia dan santai.
Eun Seok : Daftar keinginanmu sepertinya berjalan dengan baik.
Yeon Jae : Bagaimana kau tahu?
Eun Seok berkata ia tahu dari Hee Joo. Eun Seok tanya apa Yeon Jae sudah menyelesaikannya. Yeon Jae menggeleng, masih banyak yang harus dilakukan tapi tubuhku harus bertahan sampai saat itu.
Yeon Jae tanya apa itu mungkin.
Eun Seok : Karena kau memiliki dokter yang pintar, mungkin saja.
Keduanya ketawa geli.
Ji wook memandangi foto-foto Yeon Jae, ia tampak sedih. Bel berbunyi.
Yeon Jae datang membawa bahan-bahan masakan. Ji wook heran, untuk apa ini?
Yeon Jae ingin masak untuk Ji Wook, waktu itu kau memintaku masak kan? Ji wook berkata kenapa tidak mengajaknya, pasti melelahkan belanja sendirian.
Yeon Jae membenarkan, tapi ia ingin memberi kejutan untuk Ji wook.
Ji wook ingin membantu, tapi Yeon Jae melarangnya. Jangan lakukan apapun, hari ini aku yang akan melakukan semuanya.
Ji Wook tetap ingin membantu, akhirnya ia memeluk Yeon Jae dari belakang. Kalau seperti ini, tidak apa-apa kan?
Yeon Jae merasa senang, ah ini menyenangkan sekali.
Ji wook mengajak Yeon Jae tinggal bersama karena sekarang Ibu Yeon Jae dan Guru Kim sudah menikah.
Yeon Jae tidak bisa melakukannya, kau tahu kenapa.
Ji wook berkata Yeon Jae tidak perlu mencemaskannya, karena yang ia cintai adalah Lee Yeon Jae bukan hanya Lee Yeon Jae yang sehat.
Yeon Jae berkata ia sudah sangat bahagia sekarang. Ia bersama orang yang paling ia cintai di dunia. Bisa masak dan memandang wajah orang itu seperti ini.
Yeon Jae : Kau bilang kalau orang yang paling kau cintai adalah Lee Yeon Jae, apa kau tidak akan mencintai Lee Yeon Jae yang tidak bisa tinggal denganmu?
Ji wook tidak bisa menjawab, hanya menghela nafas. Yeon jae tanya, apa aku bisa masak sekarang?
Ji Wook mengangguk.
Yeon Jae menoleh, apa kau tidak akan melanjutkan apa yang kau lakukan tadi?
Ji wook ketawa dan memeluk Yeon jae lagi dari belakang, keduanya ketawa.
Ji wook : Kau mau masak apa?
Yeon Jae : Pasta dengan kerang.
Manager Noh berdiri sambil membawa piagam penghargaan dari Kementrian Budaya dan Pariwisata. Ia dipotret dan diwawancara oleh wartawan.
Nam Na Ri dan rekannya tidak mengerti kenapa Noh yang justru tampil di berita. Padahal ide wisata ini bukan dari Noh.
Noh mendapat telp, dari Yeon Jae. Noh heran kenapa Yeon Jae ingin bertemu dengannya. Noh minta maaf dan berkata bahkan sudah minta maaf dengan pantatnya, kau tidak mungkin masih marah kan? Noh takut Yeon Jae lapor pada Ji Wook.
Yeon Jae : Apa kau minta maaf karena itu ?(takut dilaporkan)
Noh memohon, ia tidak bisa dipecat karena ia punya anak.
Yeon Jae tahu, bukankah kau selalu membawa kartu panggilan internasional? Aku dulu pernah memberimu kartu itu sebagai hadiah ulang tahun.
Noh membenarkan, bagaimana aku bisa melupakannya.
Yeon Jae mengeluarkan map berisi rencana tur. Lihatlah ini, jika kau tertarik dengan ini..kau bisa meluncurkannya.
Noh tidak mengerti, kenapa Yeon Jae memberikan paket tur ini padanya. Tur itu untuk Ibu.
Yeon Jae : Waktu itu, saat ibumu meninggal dunia, aku menulisnya sepulang dari upacara pemakaman. Kau menyesal karena meskipun kau kerja di agen wisata, kau tidak bisa membawa ibumu untuk wisata. Melihatmu menangis, juga membuatku memikirkan ibuku sendiri.
Noh tampak terharu.
Noh memberikan ide itu kepada Ji wook. Ji wook tertarik, ini bagus. Manager Noh, apa ini buatanmu sendiri?
Noh awalnya mengiyakan. Ji wook minta Noh segera menjalankannya.
Noh akhirnya mengaku, ini adalah ide Lee Yeon Jae.
Ji wook tertegun.
Yeon Jae mengajak Ibu dan Pak Kim makan di resto mewah. Ibu protes, kenapa membuang uang untuk makan di tempat seperti ini?
Yeon Jae melakukannya karena Ibu ingin makan di tempat seperti ini, sekali saja. Aku yang bayar.
Makanan datang, wow..lobster nyam..nyam.
Yeon Jae dan Pak Kim bertukar pandang dan tersenyum.
Ibu kelihatan terpesona dan bingung, wah bagaimana cara makannya ini?
Pak Kim : Pegang kakinya dengan handuk, lalu bungkus, kemudian pukul perlahan dengan tang kecil ini. Apa aku boleh membantumu?
Ibu berkata ia bisa melakukannya.
Yeon jae dapat telp dari Ji wook. Yeon Jae berkata dengan bangga, aku sedang makan bersama Ibuku.
Yeon Jae menemui Ji Wook, kau tahu apa yang kumakan tadi? Lobster! Hari ini pertama kalinya aku makan itu.
Ji wook tanya kenapa Yeon Jae memberikan rencana itu pada Manager Noh. Yeon Jae ingin meluncurkan produk itu, karena sayang jika dibuang.
Ji Wook menyuruh Yeon Jae meluncurkannya sendiri.
Yeon Jae : Aku sudah mengundurkan diri dari perusahaan.
Ji wook ingin Yeon Jae kerja lagi. Yeon Jae tidak mau. Ji wook akan merekomendasikan Yeon Jae, bukankah wisata Wando yang mendapat penghargaan adalah idemu? Ini bisa dilakukan.
Yeon Jae : Tidak perlu seperti itu.
Ji wook berkata rencana ini sangat berharga, kenapa Yeon Jae tidak mau melakukannya sendiri. Yeon Jae memang ingin melakukannya, tapi ia takut kalau ia tidak bisa menyelesaikan apa yang sudah ia awali.
Yeon Jae : Aku tidak ingin menyebabkan masalah untuk yang lain karena sakit.
Ji wook : Aku akan memastikannya kalau itu tidak akan terjadi. Jika kau mau melakukannya, lakukan sendiri. Aku akan berusaha membuatmu bekerja lagi.
Ji wook bertemu Eun Seok dan berkata ia ingin membuat Yeon jae kerja lagi, aku ingin membantunya memenuhi impiannya. Tapi aku merasa cemas, apa mungkin tubuhnya akan kuat?
Eun Seok : Tentu saja, itu mungkin terjadi kalau ia merasa stres saat kerja. Tapi aku juga setuju jika ada sesuatu yang ingin ia lakukan dan harus dilakukan, itu akan membuatnya ingin hidup lebih lama lagi di masa depan.
Ji wook memberikan rencana itu pada ayahnya dan Presdir Kang menyukainya, ini bagus. Tentu saja ini harus dilaksanakan.
Ji wook : Sebenarnya orang yang menulis ini bukan karyawan di perusahaan kita. Selama menyiapkan proyek ini, aku ingin mempekerjakan-nya.
Tuan Kang marah, jangan bilang kalau maksudmu adalah wanita itu. Ji wook membenarkan.
Tuan Kang : Apa kau harus sejauh itu?! Aku memberi toleransi karena ia sedang sakit! Tapi kau ingin membawanya masuk ke perusahaan? Apa kau masih waras?
Ji wook : Bukankah rencananya sangat bagus? Bukankah ini menunjukkan kalau ia punya kemampuan untuk pekerjaan ini?
Tuan Kang : Apa gunanya punya kemampuan, bagaimana kalau terjadi sesuatu saat ia sedang kerja? Apa yang akan kau lakukan nanti?
Kenapa kau harus membawa wanita itu, yang hanya memiliki waktu beberapa bulan untuk hidup masuk ke dalam perusahaan..
Ji wook : Ayah sungguh kejam..
Tuan Kang : Kalau kau jadi aku, kau akan melakukan hal yang sama.
Ji wook : Bagaimana kalau Ayah juga sakit kanker? Saat itu, jika aku mengatakan pada Ayah, untuk tidak melakukan apa-apa, dan hanya tinggal saja di kamarmu, jika seperti itu, ayah tidak akan mengatakan apa yang ayah katakan saat ini, ya kan?
Tuan Kang tampak kesal, tapi ia diam saja.
Yeon Jae akhirnya kembali kerja. Ibu dan Pak Kim mengantarnya sampai pintu depan. Ibu sebenarnya tidak ingin Yeon Jae kerja lagi, Ji wook bahkan tidak menjemputmu.
Yeon Jae : Kami sepakat untuk tidak bersikap sebagai pasangan kekasih di kantor.
Pak Kim ingin mengantar Yeon Jae. Tapi Yeon Jae berkata tidak perlu, ia membungkuk dan melambaikan tangan pada orang tuanya. Aku akan segera pulang.
Yeon Jae jalan pergi dan Ibu tetap tidak mengerti kenapa Yeon Jae harus kerja lagi. Pak Kim hanya berkata untuk mengijinkan Yeon Jae melakukan yang ia inginkan, ini pertama kalinya aku melihatnya begitu bersemangat, ayo masuk.
Pak Kim dan Ibu jalan masuk. Kakek pemilik rumah marah2, ia teriak ke Pak Kim, semiskin apa dirimu, sampai kau harus tinggal di rumah wanita.
Pak Kim terkejut, tapi tidak marah dan berkata kalau ibu suka tinggal disini. Kakek ngomel, dasar tidak berguna.
Pak Kim : Kenapa kau tinggal sendirian?
Kakek itu kesal, apa urusanmu? (Dianya juga apa urusannya ngomong gitu ke Pak Kim, kalau aku pasti dah perang. hehe)
Pak Kim : Kalau kau punya waktu, apa kau mau main catur denganku?
Kakek tampak tertarik. Pak Kim ini benar2 sabar.
Yeon Jae jalan masuk ke kantor lamanya. Ia tampak gugup. Yeon Jae dapat sms, ternyata Ji wook mengirimkan fotonya dan memberi pesan, Fighting!
Yeon Jae tersenyum. Ia jalan masuk. Hye won langsung melambaikan tangan menyambutnya.
Noh : Silahkan..duduklah disana.
Yeon Jae duduk dan Nam Na Ri langsung komen, apa yang dilakukan Lee Yeon Jae disini?
Mereka meeting, Noh menjelaskan kalau proyek baru mereka juga adalah ide Yeon Jae, jadi ia akan ikut serta dalam proyek ini.
Nam Na Ri dan Seong Ah menyindir, baru kali ini melihat orang dapat promosi lewat pacar.
Noh menghentikan mereka, kalian tidak perlu seperti itu, dia cuma kembali untuk beberapa hari saja
Yeon Jae tanya pada Na Ri dan Seong Ah, apa kalian tidak suka dengan rencana ini? Keduanya berkata bukan begitu.
Yeon Jae : Kalau begitu kita mulai rapat, setelah ini aku akan mentraktir semuanya makan siang.
Yoon Bong Gil heran, kau biasanya pelit, apa yang terjadi? Yeon Jae ketawa, aku tidak pelit lagi. Pertama, kita diskusikan konsepnya dulu.
Selesai meeting, semua jalan ke lift untuk makan siang. Hye Won tanya apa Yeon jae tidak lelah. Yeon Jae berkata ia gugup karena kembali kerja, tapi tidak buruk.
Hye Won lega, itu bagus.
Pintu lift terbuka, ternyata Presdir Kang yang ada di dalam.
Semua membungkuk. Yeon Jae dan Presdir berpandangan, Yeon Jae membungkuk. Presdir kesal dan memerintah sekretaris untuk menutup pintunya.
Saat makan siang, Nam Na Ri menyindir Yeon Jae, pasti Presdir tidak merestui hubungan mereka.
Yeon Jae : Aku tidak mengerti, apa ada yang salah denganku? Dia menentangku karena aku banyak kekurangan.
Nam Na Ri dan Seong ah ingin tahu bagaimana awal hubungan Yeon Jae dengan Ji wook.
Yeon Jae cerita, ia pergi liburan dan mereka bertemu di sana.
Kedua gadis itu tidak percaya, apa hanya bertemu dengannya karena takdir lalu semua jalan dengan sendirinya? Dia pasti merayu Direktur terus menerus.
Jika kau mencoba dengan sungguh2, mungkin kau akan bisa mendapat seorang seperti Direktur.
Noh menyuruh Bong Gil juga memberanikan diri mendekati Na Ri. Na Ri melotot kesal.
Na Ri kesal dan menyuruh Yeon Jae pacaran saja di luar kantor, kenapa harus berkencan di kantor?
Yeon Jae : Aku tidak kembali kerja agar bisa kencan. Aku selalu ingin punya paket wisata dengan namaku. Jadi aku menulis rencana itu, dan karena aku punya kesempatan untuk melakukannya, aku pasti akan melakukan yang terbaik.
Presdir Im sudah punya calon baru untuk Se Kyung, putra ke-2 Tuan Park. Se Kyung tidak tertarik, ia ingin konsentrasi kerja saja.
Se Kyung masih ingin ke Line Tour, karena bagaimanapun, Line Tour memang perusahaan wisata terbaik saat ini untuk pasar wisata domestik. Se Kyung ingin pernikahannya berjalan normal dan minta ayahnya tidak ikut campur.
Se Kyung masuk ke kantor Line Tour. Nam Na Ri dan Seong Ah melihatnya dan bergosip, bagaimana Im Se Kyung bisa disingkirkan Lee Yeon Jae. Se Kyung mendengarnya dan melihat ke arah mereka.
Ji wook menyambut Se Kyung dan tanya apa mereka lebih baik mengganti lokasi pertemuan kalau Se Kyung tidak nyaman.
Se Kyung : Bukankah akan terlihat konyol jika aku pergi lagi?
Keduanya mulai membicarakan bisnis. Setelah selesai, Ji wook berterima kasih dan sekaligus minta maaf pada Se Kyung.
Se Kyung : Tidak perlu minta maaf. Ayahku sudah akan mengenalkanku pada pria yang jauh lebih baik darimu. Tolong sampaikan ucapan selamat ulang tahun pada Presdir, karena aku tidak akan bisa merayakan ulang tahun Presdir Kang.
Ji wook mengulurkan tangan, selamat tinggal.
Se Kyung ragu, tapi ia menyambutnya dan berkata seolah Ji wook tidak ingin bertemu dengannya lagi. Se Kyung pergi.
Yeon Jae menunjukkan sweater pada Ji wook. Ji wook berkata ini bukan gayanya, tapi ia cukup menyukainya. Aku bisa memakainya sampai 30 th lagi.
Yeon Jae : Ini bukan untukmu Ji wook.
Ji wook heran, apa jangan2 ini kado untuk ayahku? Yeon Jae membenarkan. Ji wook tanya darimana Yeon Jae tahu ulang tahun ayahnya.
Yeon Jae : Aku sudah kerja di Line Tour selama 10 th.
Ji Wook berkata tidak perlu melakukan itu. Yeon Jae heran, apa kau tidak suka kalau aku memberikan kado untuk ayahmu?
Yeon Jae ingin memberikannya langsung, tapi ia takut Tuan Kang justru akan marah dan merusak hari ulang tahunnya. Jadi tolong kau memberikan ini kepadanya demi aku.
Yeon Jae masuk dan ibu heran kenapa Ji wook sudah pulang. Yeon Jae berkata ia menyuruhnya pulang karena hari ini adalah ulang tahun ayahnya.
Ibu : Apa kau mau jalan2 di taman?
Yeon Jae menolak dan berkata ia lelah, aku ingin istirahat saja. Ibu menghibur, jangan sedih. Kau ini kencan dengan Ji wook bukan dengan ayahnya. Haha
Ibu mulai panik saat Yeon Jae kelihatan lemas. Ibu ingin mengambil obat atau kita ke RS saja?
Yeon Jae menenangkan Ibu, Ibu tidak seburuk itu, aku baik-baik saja.
Ibu : Kenapa kau harus kerja, ini hanya akan membuatmu lelah.
Yeon Jae berkata ia suka bekerja, rasanya seperti orang baru lagi karena aku sudah lama tidak kerja disana.
Yeon Jae ingin ibu memeluknya. Ibu berbaring dan memeluk Yeon Jae.
Yeon Jae gembira, rasanya nyaman sekali.
Ji wook menemui ayahnya. Tuan Kang minum soju sendirian. Ji Wook komen, ayah punya uang banyak, kenapa hanya minum soju? Menyedihkan memang.
Tuan Kang : Kenapa kau kesini?
Ji wook memberikan kado dari Yeon Jae yang langsung ditolak ayahnya.
Ji wook : Aku sebenarnya tidak ingin pergi, tapi dia ingin aku memberikan ini padamu jadi aku datang.
Tuan Kang marah, anak tunggalku..jatuh cinta pada wanita yang menderita kanker, apa kau ingin menentang ayahmu?Apa hebatnya wanita itu? Tidak ada yang bisa dibanggakan.
Ji wook : Aku bahagia saat bersamanya
Tuan Kang menyindir, ya kau pasti sangat bahagia dengan wanita yang sakit2an.
Ji wook : Ada kalanya saat aku sedih dan saat dimana aku ingin menangis, kadang rasanya hatiku sangat sakit seperti tercabik-cabik.
Tapi aku tetap merasa bahagia. Hidupku dulu selalu monoton dan tidak berarti dan meskipun aku meninggal nanti aku tidak akan peduli. Aku dulu seperti itu. Tapi sekarang berbeda.
Aku ingin hidup dengan sepenuhnya..karena dia.
Ji wook mengeluarkan surat, ini adalah hadiahku. Aku berhutang pada wanita itu untuk menemukan surat ibu. Ibu memintaku untuk tidak membencimu, Ayah.
Aku pergi sekarang, selamat ulang tahun.
Paginya, Ibu dan Pak Kim mengantar Yeon Jae kerja lagi, ini hari terakhir kau kerja kan? ibu ingin Yeon Jae menghabiskan 24 jam bersama dengannya.
Pak Kim juga minta waktu Yeon Jae 1 jam saja. Yeon Jae ketawa, baiklah. Aku mencintai ibu.
Ibu : Aku mencintaimu. Putriku.
Ibu merasa Yeon Jae sedikit demam. Yeon Jae berkata mungkin ia cuma gugup. Ibu aku pergi dulu.
Paket Tur Yeon Jae mulai dibuka dan Nam Na Ri teriak, pesanan pertama! Aduh bagaimana ini?Lalu teriakan staf lain, dua pesanan lagi.
Noh : Daebak!
Ji wook datang dan tanya situasinya, Noh lapor, baru dibuka 10 menit tapi sudah ada pesanan, sepertinya akan jadi hit.
Ji wook senang, semuanya sudah kerja keras. Malam ini aku traktir kalian makan.
Yeon Jae berdiri di balkon dan Ji wook mendekat, kau sudah kerja keras Lee Yeon Jae-ssi.
Yeon Jae : terima kasih.
Ji wook tanya bagaimana perasaan Yeon Jae. Yeon Jae merasa senang tapi juga sedikit menyesal. Aku seharusnya tidak berkata hanya ingin mengerjakan proyek ini saja.
Ji wook mengerti, katakan saja kalau kau ingin mulai kerja lagi, aku akan membuatnya terjadi. Karena aku Direkturnya.
Ji wook merangkul Yeon Jae.
Ji wook, Yeon Jae dan semua Staf Line Tour mengadakan jamuan makan, mereka bersulang menggunakan air. Manager Noh komplain. Tapi Nam merasa ini bagus karena tidak perlu minum alkohol.
Yoon tanya apa ini hari terakhir Yeon Jae kerja? Yeon Jae membenarkan. Yoon Bong Gil menyayangkan.
Seong Ah komen, Yeon Jae terlihat pucat. Yeon Jae berkata mungkin karena ia merasa gugup.
Ji Wook tampak cemas. Noh berkata Yeon Jae minum alkohol saja sedikit agar baikan. Yeon Jae minta Noh pesan saja kalau mau, karena ini adalah hari yang baik.
Yeon Jae permisi keluar. Ji wook kelihatan waspada.
Yeon Jae berdiri diluar resto Italia itu dan menghirup udara segar, wajahnya memang pucat.
Ji Wook keluar dan tanya kondisi Yeon Jae. Yeon Jae berkata ia sedikit demam.
Ji Wook meraba dahinya dan terkejut, panas sekali. Ji Wook panik dan akan membawa Yeon Jae ke RS.
Hye Won menyusul mereka, apa yang terjadi? Ji wook minta Hye Won masuk lagi, kami akan ke RS dulu.
Ji Wook menyetir dan minta Yeon Jae bertahan, kita akan sampai sebentar lagi.
Yeon Jae : Menyetir perlahan saja..
Eun Seok lari menyongsong mereka, bagaimana keadaannya? Ternyata Yeon Jae demam sampai 39C. Eun Seok tampak tegang. Ia tukar pandang dengan Ji wook, pindahkan ke ruang CT scan segera!
Hye Won mengatakan pada staf Line Tour kalau Ji Wook dan Yeon Jae pergi ke RS.
Eun Seok mengumpulkan keluarga Yeon Jae. Demamnya mencapai 40 derajat Celcius. Tapi meskipun sangat serius, kondisi Yeon Jae sudah stabil dan melewati masa kritisnya. Tapi sesuatu yang buruk masih akan terjadi.
Ibu : Apa artinya itu?
Eun Seok : Tidak ada banyak obat untuk kanker kelenjar empedu dan sayangnya pengobatan itu sudah tidak terlalu efektif.
Ji wook : Lalu kami harus bagaimana?
Eun Seok minta mereka mengambil keputusan. Hentikan pengobatan atau menggunakan obat yang baru.
Pak Kim memilih menggunakan obat. Eun Seok berkata keduanya ada kelemahan dan kelebihan. Menghentikan kemoterapi bisa mencegah penurunan kondisi fisik sementara dengan obat baru bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Tapi, sulit untuk menghindari apa yang terjadi seperti hari ini.
Untungnya, demamnya sudah turun, tapi jika ia demam lagi diatas 40C..maka tidak ada yang bisa kita lakukan lagi.
Ji Wook menemui Eun Seok dan tanya apa yang seharusnya mereka lakukan. Eun Seok berkata sebagai dokter ia juga tidak bisa tahu dengan pasti mana yang lebih baik, tapi satu hal yang pasti..dia akan bisa melaluinya, apapun yang kau pilih. Karena ia sudah melewati semuanya di waktu lalu.
Yeon Jae sadar dan ibu tanya kondisinya. Yeon Jae tanya apa aku benar2 sakit?
Ibu berkata sekarang sudah tidak apa-apa lagi. Ji wook minta Ibu dan Pak Kim pulang untuk istirahat, ia yang akan menjaga Yeon Jae.
Ji wook mengantar orang tua Yeon Jae keluar dari RS. Ibu tidak bisa membuat keputusan untuk Yeon Jae.
Ji wook : Yeon Jae dan aku akan memutuskannya. Tolong tunggu keputusan kami sampai sore.
Ibu dan Pak Kim setuju dan minta Ji Wook kembali.
Eun Seok masuk ke kamar Yeon Jae dan mengamatinya tidur. Eun Seok ingat semua kenangannya bersama Yeon Jae dan tampak sedih.
Eun Seok menggenggam tangan Yeo Jae.
Im Se Kyung menemui Tuan Kang. Ia datang untuk meeting tapi Ji wook tidak ada.
Tuan Kang berkata kalau Ji wook ke RS.
Seong Ah dan staf Line tour mulai mencemaskan Yeon Jae. Manager Noh hanya menghela nafas dan tampak sangat cemas.
Se Kyung pergi ke RS dan memberanikan diri membuka kamar Yeon Jae. Ia tertegun.
Di dalam, terlihat Yeon Jae sedang menjalani pengobatan sambil menggenggam tangan Ji Wook. Se Kyung minta Ji wook keluar dulu.
Ji Wook keluar. Yeon Jae tanya kenapa Se Kyung datang ke RS. Se Kyung merasa sedikit bersalah, ia minta maaf soal insiden cincin itu. Se kyung minta Yeon Jae bisa mengerti.
Yeon Jae : Kau tetap saja seperti ini. Aku menyukainya.
Se Kyung : Jaga dirimu, aku pergi.
Yeon Jae : Im Se Kyung..kau menyukai Ji wook, ya kan?
Se Kyung : Kalau iya, kau mau apa?
Yeon Jae : Menyerah saja. Selama aku masih disini, kau tidak bisa mendapatkannya.
Se Kyung mau tidak mau jadi tersenyum.
Se Kyung jalan keluar dan ia menangis. Mungkin patah hati dan kasihan bercampur jadi satu.
Ji wook membaca lagi daftar keinginan Yeon Jae di ponselnya.
Ibu juga membaca daftar keinginan Yeon Jae. Ia memandangi foto Yeon Jae yang mengenakan gaun pengantin, tampak cantik. Ibu menangis.
Eun Seok menemui Yeon Jae dan berkata kalau demamnya sudah turun. Kau akan segera merasa lebih baik.
Yeon Jae minta maaf, karena mereka bertemu di kondisi seperti ini. Jika saja kita ketemu sebagai teman lama saja, pasti akan lebih baik. Kenapa aku harus pergi ke RS ini padahal ada begitu banyak RS?
Eun Seok : Yeon Jae, kalau kau merasa bersalah. Kau harus melakukan apa yang kau janjikan padaku.
Yeon Jae : untuk terus hidup?
Eun Seok mengiyakan.
Ji wook masuk dan tanya apa Yeon Jae mau kencan. Lalu melihat Eun Seok, meskipun sepertinya kita perlu ijin dokter.
Eun Seok hanya tersenyum.
Ji wook mendorong kursi roda Yeon Jae keluar RS lalu menyelimuti Yeon Jae dengan sweater, anggaplah hari ini adalah Natal.
Yeon Jae : Konyol
Ji wook : Mungkin ini akan menjadi Natal Putih, apa kau tidak dingin?
Tiba2 turun salju. Tentu saja salju buatan dengan mesin haha. Yeon Jae curiga, apa kau melihat daftar keinginanku?
Ji wook : Jangan salah paham, aku takut tidak akan turun salju Natal ini, jadi aku menyiapkan ini sebelumnya.
Kau sudah mendapatkan keinginanmu yang ke-18, dari 20 keinginan masih kurang 4. Kita akan melakukannya nanti, nanti..nanti saja. Jika saat itu tiba..ayo kita gali cincin di bukit itu.
Yeon Jae tampak terharu. Ji wook mendekat dan mencium Yeon Jae. Yeon Jae memeluk Ji Wook.
Ji wook dan Yeon Jae masuk ke RS lagi dan tertegun melihat Presdir Kang yang sedang bicara dengan orang tua Yeon Jae.
Yeon Jae langsung membungkuk. Tuan Kang membalasnya dan tersenyum tipis. Wow..
Ji wook tampak lega dan membungkuk pada ayahnya.
Ji wook membantu Yeon Jae tidur di bednya. Ia menyelimuti Yeon Jae dan tidur di sampingnya sambil memeluk Yeon Jae.
Ji wook berkata mereka punya dua pilihan. Aku akan memilih satu yang akan memberi kita harapan, apa tidak apa-apa?
Yeon Jae tampak mengantuk, tentu saja.
Yeon Jae mimpi, ia dan Ji wook menikah di Okinawa dan Ji Wook menciumnya.
Suara Yeon Jae : Ini mimpi, ya kan?Karena ini mimpi indah, aku ingin tidur sebentar lagi.
Ji wook menatap Yeon Jae yang tertidur lalu ia juga memejamkan mata.
Beberapa waktu kemudian.
Ibu dan Pak Kim menerima paket. Pak Kim heran, siapa pengirimnya? Petugas berkata Lee Yeon Jae-ssi.
Keduanya membuka paket. Isinya ternyata couple t-shirt. Ibu membaca surat Yeon Jae, untuk kalian berdua dimana aku menghabiskan hidupku yang bahagia, aku mengirim kado kecil untuk kalian.
Hye Won dapat baju bayi dengan pesan : Jangan mirip Ayahmu, kau harus mirip ibumu. Hye Won tertawa.
Nam Na Ri dan Seong Ah mendapat bando dan baju yang cantik : Kuharap hatimu secantik penampilanmu.
Yoon Bong Gil mendapat wig hehe : Seperti di kelas Tango, kuharap kau juga bisa percaya diri di kantor.
Veronica dan teman2 Yeon Jae di kelas tango mendapat sepatu menari : Kudengar mendapat sepatu akan membawa kebahagiaan. Jadi aku mengeluarkan sedikit uang. (Sekaligus mungkin promosi drama KSA yang baru I do I do, yang bertema persepatuan hehe)
Noh mendapat Yeot (manisan yang lengket/aku bilang sih dodol Korea): Ini baik untuk darah tinggi.
Kakek pemilik rumah mendapat boneka anjing warna putih yang lucu : Malbok sudah hidup dengan baik di satu tempat.
Im Se Kyung mendapat cincin Wilson : Ini adalah cincin keberuntungan. Kuharap kau akan bisa menjerat pria yang baik.
Tuan Kang juga mendapat penjepit dasi : Ji Wook yang memilihnya..seharusnya aku yang memilihnya, ya kan?
Chae Eun Seok mendapat jubah dokter baru dengan bordir : Whoa, Ddong Seok sudah menjadi dokter berhati hangat. Terima kasih sudah menjadi dokterku.
Suara Yeon Jae : Waktu yang kuhabiskan bersama dengan kalian semua, adalah hidupku. Terima kasih karena sudah ada disisiku.
Ji wook benar2 membeli rumah besar dengan bukit dan danau di belakang rumah. Ia duduk di kamar kerjanya. Buku daftar keinginan Yeon Jae terbuka . Ji wook menggambar wajah di halaman terakhir dan menambahkan kata2 disitu.
Ji wook jalan keluar dan...menemui Yeon Jae. Hehe..Lee Yeon Jae belum meninggal.
Yeon Jae sibuk mengurus bunga krisannya. Ia menanam bunga itu diluar agar mekar saat musim dingin.
Ji Wook : Karena bunga itu harus hidup melewati musim dingin agar bunga itu bisa mekar dengan lebih cantik. (Ini juga berarti keinginan Ji Wook agar Yeon jae bisa melewati musim dingin ini.)
Yeon Jae menyiram bunga dan membenarkan. Ji wook mengajak Yeon Jae pergi ke satu tempat.
Yeon Jae dan Ji wook pergi untuk menyumbangkan organ tubuh mereka. Petugas itu menolak Yeon Jae, mungkin karena kondisi kesehatan Yeon Jae.
Yeon Jae masih berkeras untuk menyumbangkan kornea matanya.
Ji wook menepuk kepala Yeon Jae, tidak apa-apa masih ada aku. Ji wook tanya bagaimana aturan untuk menyumbangkan organnya.
Pria itu meminta Ji wook mengisi formulir pendaftaran dan juga mendapat ijin dari keluarga.
Ji wook dan Yeon Jae ke RS menemui Eun Seok. Yeon Jae asyik main dengan anak2. Ji wook dan Eun Seok memandanginya.
Eun Seok : Karena pengobatannya berhasil, aku ingin melanjutkannya.
Ji wook tanya berapa lama lagi Yeon Jae bisa hidup?
Eun Seok : Sudah bisa dikatakan sebagai mujizat kalau ia bisa mencapai kondisi ini.
Ji wook : Meskipun jarang, mujizat memang ada, ya kan?
Eun Seok : Tentu saja.
Yeon Jae jalan mendekat, ia senyum2. Apa yang kalian bicarakan? Kalian tidak mengajakku.
Eun Seok : Kami memperebutkanmu, karena kami saling cemburu satu sama lain.
Eun Seok dan Ji wook ketawa geli. Yeon Jae ingin ikut duduk. Ji wook geser dan Yeon Jae duduk di sebelah Ji wook.
Kakek pemilik rumah main catur Baduk/Catur Cina dengan Pak Kim. Ibu menonton mereka. Kakek ingin mengganti posisinya, tapi dilarang oleh Pak Kim.
Yeon Jae dan Ji wook datang. Keduanya melambai pada ibu.
Ibu merentangkan tangannya : Ayo sini..sini. Keduanya memeluk Ibu dan tampak gembira. Pak Kim juga senyum.
Kakek ingin mengambil kesempatan dengan memindahkan biji catur tapi ketahuan oleh Yeon Jae.
Ibu mengajak Yeon Jae dan Ji wook masuk. Yeon Jae menyiapkan minuman. Pak Kim, Ibu dan Ji wook ngobrol sambil makan buah.
Pak Kim tanya apa Ji wook senang tinggal bersama Yeon Jae. Ji wook mengiyakan.
Ibu memuji penampilan wajah Ji Wook, kau lebih segar sekarang. Kau terlihat lebih tampan dari sebelumnya.
Ibu menyuapi Ji wook buah, ini bagus untuk kulit.
Ji wook tersenyum, terima kasih.
Yeon Jae melihat mereka sambil senyum.
Yeon Jae jalan di sekitar pohon. Suara Yeon Jae : Sudah 6 bulan sejak aku didiagnosis dengan kanker ganas. Sejak itu, aku sudah hidup selama 7 bulan dan 2 hari. Aku tidak tahu sampai kapan lagi aku akan hidup.
Apakah untuk beberapa hari, atau beberapa bulan, atau lebih..itu tidak lagi penting. Aku hanya akan hidup untuk hari ini saja. Untuk saat ini, untuk hari ini, itu sudah cukup. Tanpa penyesalan.
Yeon Jae duduk dan membuka buku daftar keinginannya. Ia membaca No. 20 Dan akhirnya menutup mata di lengan orang yang kucintai.
Ada tambahan kata2 dari Ji wook : Ini adalah harapan yang dipenuhi setiap hari. Karena kau tertidur di lenganku setiap hari.
Yeon Jae tersenyum dan mulai menulis daftar keinginan baru. No. 21...
Ji wook jalan dan duduk di samping Yeon Jae, apa kau menulis daftar keinginan yang baru?
Yeon Jae : Ya aku menulis satu lagi.
Ji wook : Kalau kau tidak sakit, apa kau pikir akan mendapatkan hidup yang lebih baik sekarang?
Yeon Jae : Jika aku terus sebagai Lee Yeon Jae yang seperti dulu, yang diperlakukan tidak adil dan yang tidak berani bicara, aku tidak akan punya keberanian mendekatimu.
Aku tidak akan berpikir mengijinkan Ibu menikah lagi..dan aku tidak akan bepergian. Berjuang melewati hari-hariku. Ya mungkin akan seperti itu.
Hanya memimpikan kebahagiaan..tapi aku benar2 bahagia sekarang. Apa yang akan kita lakukan besok?
Ji wook : Besok...
Ji wook memeluk Yeon Jae, Hmmm...apa yang akan kita lakukan besok?
Daftar Keinginan Lee Yeon Jae
1. Membuat ibuku tersenyum sekali sehari
2. Balas dendam pada mereka yang melecehkanku.
3. Belajar Tango
4. Apapun yang kuinginkan, makan dan pakai, aku tidak akan menahannya.
5. Mencoba gaun pengantin.
6. Kencan dengan Junsu!
7. Bersepeda di sepanjang pantai.
8. Menjadi seperti tokoh utama wanita dalam film untuk sehari.
9. Menemukan cinta pertamaku.
10. Menyanyikan lagu cinta dengan orang yang kucintai.
11. Mendapat lamaran yang diimpikan semua wanita di dunia ini.
12. Berpartisipasi/ kerja sosial kapanpun aku bisa.
13. Membuat Ibuku menikah lagi.
14. Mendapat maaf dari S (Sonsaeng-nim/Guru)
15. Menjadi orang yang berarti untuk seseorang.
16. Meninggalkan jejak dari kehidupanku.
17. Meninggalkan kenangan yang mengesankan di depan orang2 yang kukenal.
18. Dicium sambil menikmati Natal Putih.
19. Melakukan apapun dengan orang yang kucintai.
20. Dan terakhir, menutup mata di lengan orang yang kucintai...
2. Balas dendam pada mereka yang melecehkanku.
3. Belajar Tango
4. Apapun yang kuinginkan, makan dan pakai, aku tidak akan menahannya.
5. Mencoba gaun pengantin.
6. Kencan dengan Junsu!
7. Bersepeda di sepanjang pantai.
8. Menjadi seperti tokoh utama wanita dalam film untuk sehari.
9. Menemukan cinta pertamaku.
10. Menyanyikan lagu cinta dengan orang yang kucintai.
11. Mendapat lamaran yang diimpikan semua wanita di dunia ini.
12. Berpartisipasi/ kerja sosial kapanpun aku bisa.
13. Membuat Ibuku menikah lagi.
14. Mendapat maaf dari S (Sonsaeng-nim/Guru)
15. Menjadi orang yang berarti untuk seseorang.
16. Meninggalkan jejak dari kehidupanku.
17. Meninggalkan kenangan yang mengesankan di depan orang2 yang kukenal.
18. Dicium sambil menikmati Natal Putih.
19. Melakukan apapun dengan orang yang kucintai.
20. Dan terakhir, menutup mata di lengan orang yang kucintai...
Kami berharap pemirsa semua akan selalu bahagia (^_^)
T A M A T
T A M A T
Notes :
Wow..what a drama ! intinya untuk selalu hidup dengan berarti seperti apapun kondisi kita. Jangan menunggu sakit dulu baru memikirkan lagi seperti apa kita ingin hidup dan dikenang kelak.
Untuk readers yang kebetulan sedang sakit, percayalah kalau itu hanya proses atau step yang harus kita lalui dan kita akan baik-baik saja.
Thank's for reading guys..have a great day today!!
Tirza Kwan logout.
Extra foto :)
Wow..what a drama ! intinya untuk selalu hidup dengan berarti seperti apapun kondisi kita. Jangan menunggu sakit dulu baru memikirkan lagi seperti apa kita ingin hidup dan dikenang kelak.
Untuk readers yang kebetulan sedang sakit, percayalah kalau itu hanya proses atau step yang harus kita lalui dan kita akan baik-baik saja.
Thank's for reading guys..have a great day today!!
Tirza Kwan logout.
Extra foto :)
Tim Tango. Tango dalam drama ini berhasil menyampaikan apa yang tidak bisa disampaikan para tokoh lewat kata-kata. Daebak.
Finally, vacation time!!! Cebu..here we go! All casts liburan ke Cebu Filipina setelah drama selesai.
SOAW [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment