Ibu tidak mengerti, ini dari pengadilan, apa mereka akan membuat kesalahan seperti itu? Yeon Jae meyakinkan Ibu, mereka juga manusia, aku tidak melakukan kesalahan.
Yeon Jae minta ibu percaya padanya. Ia juga menyuruh Ibu pergi nonton TV saja dan melanjutkan rencana mereka makan semangka.
Yeon Jae masuk kamar dan ingat saat Se Kyung menamparnya lalu menuduhnya mencuri cincin.
Yeon Jae ingin bertemu Se Kyung tapi Se Kyung harus menghadiri penandatanganan MOU, jadi Se Kyung tidak ada di kantornya.
Se Kyung bertemu ayahnya, Ji Wook dan Presdir Kang. Kakak Se Kyung datang terlambat. Ia mengenalkan diri, saya Im Se Yun. Presdir Kang menyambutnya.
Ji wook mengenalkan diri. Kakak Se Kyung komen, adiknya sangat aneh, ya kan? Ji Wook hanya berkata kalau Se Kyung bukan wanita rata-rata.
Ji Wook dan Se Kyung mengumumkan MOU kerja sama grup Seojin dan Line Tour.
Yeon Jae muncul dan melihatnya.
Keduanya mengenalkan Presdir Im, yang segera maju untuk memberi kata sambutan sekaligus mengumumkan pertunangan mereka. Ji Wook tampak terkejut. Yeon Jae kelihatan sedih.
Se Kyung melihat Yeon Jae dan mendekatinya. Ini bukan tempat untuk orang sepertimu. Yeon Jae mengajak Se Kyung pindah tempat untuk bicara.
Yeon Jae minta Se Kyung menarik kembali tuntutan hukumnya. Se Kyung menolak, aku punya kasus melawanmu. Kerugian dari biaya sewa art center, tiket pesawat Wilson dan lain-lain.
Yeon Jae bisa mengerti itu kalau ia benar2 mencuri cincin itu. Yeon Jae ingin tahu apa Se Kyung seperti ini karena ia sudah menamparnya?
Se Kyung berkata ia bisa menarik tuntutan hukum itu dengan syarat, Yeon Jae harus berlutut di depannya dan segera minta maaf.
Yeon Jae tidak mau, lututnya menolak untuk berlutut di depan orang seperti Se Kyung.
Emosi keduanya semakin memanas. Se Kyung mengancamnya, kita lihat seberapa lama kau bisa bersikap sok hebat di depanku.
Yeon Jae : Baik! Kita akan bertempur sampai akhir. Im Se Kyung, aku pasti akan memenangkan tuntutan hukum ini. Orang benar tidak akan kalah. Jadi kalau saatnya tiba, aku tidak akan melepaskanmu. Yeon Jae akan menunjukkan orang seperti apa Im Se Kyung itu sebenarnya.
Rombongan Ji Wook dan para Presdir muncul. Presdir Im marah, siapa Yeon Jae, kenapa berani bicara seperti itu pada Se Kyung.
Se Kyung menjelaskan kalau Yeon Jae adalah mantan karyawan Line tour yang karena kesalahannya telah membuat perusahaan mereka rugi besar, jadi aku mengajukan kompensasi untuk kerugian ini.
Presdir Kang malu sekali dan segera memerintah orang mengusir Yeon Jae. Ji Wook mencegahnya, itu tidak perlu, percakapan mereka sepertinya sudah selesai. Bagaimanapun, hari ini adalah hari baik.
Se Kyung setuju, ia langsung menggandeng lengan Ji Wook dan jalan pergi bersama rombongan.
Ji Wook menoleh ke arah Yeon Jae. Ia tampak bersalah tapi tidak berdaya.
Presdir Im mengajak Ji Wook mengukur jas, ia ingin menghadiahkan jas untuk calon menantunya. Ayah Ji Wook minta maaf pada Presdir Im tentang insiden Yeon Jae tadi. Im berkata tidak perlu minta maaf, itu kesalahan sekuriti yang membuat Yeon Jae bisa masuk ke dalam.
Penjahit jas memuji tubuh Ji Wook yang bagus, ia bagus mengenakan apa saja. Presdir Kang mengusulkan kegiatan berkuda untuk dilakukan bersama tapi Ji wook permisi ingin pergi dulu.
Im Se Yun menyindir Ji Wook, sepertinya dia tidak kelihatan gembira sejak awal. Apa mungkin dia tidak suka mendengar berita pertunangan ini?
Se Kyung : Mana mungkin dia tidak bahagia? Kita seharusnya sendirian di hari seperti ini.
Ji Wook dan Se Kyung keluar, Se Kyung minta kelak di hadapan keluarganya Ji Wook harus pura2 menunjukkan wajah gembira. Khususnya di depan kakak-ku.
Ji Wook curiga Se Kyung sudah tahu tanggal pertunangan mereka. Se Kyung heran, kenapa harus dipermasalahkan. Toh cepat atau lambat mereka akan menikah. Bukankah wajar menetapkan tanggal pertunangan?
Ji Wook kesal, semua orang melakukan apa yang mereka inginkan tanpa memberitahuku dulu, ayahku juga. Cukup sudah.
Se Kyung tanya apa ini karena wanita itu.
Ji Wook : Aku tidak tahu, ini karena pertunangan atau wanita itu. Aku akan memikirkannya.
Ji wook pergi.
Ji Wook berusaha mencari pengacara untuk Yeon Jae. Ia menemui pengacara kantor, yang tidak bisa banyak membantu karena MOU grup Seojin dan Line Tour.
Yeon Jae juga mencari pengacara untuknya. Tapi Pengacara itu ternyata terkait dengan Grup Seojin, sehingga nanti akan timbul konflik jika ia mengambil kasus Yeon Jae.
Yeon Jae pulang dan pura2 jadi pengantar makanan untuk mengejutkan Ibunya. Ibu mencemaskan tuntutan itu, tapi Yeon Jae minta ibu tenang dan makan kue beras.
Ji wook menemui pengacara lain yang kebetulan adalah temannya. Ia heran kau akan bertunangan dengan Im Se Kyung tapi kau ingin aku mengambil kasus lawan-nya?
Ji Wook : Berapa kali kau ingin menanyakan hal yang sama padaku? Bagaimana kau bisa jadi pengacara kalau begini?
Pengacara itu berkata tidak mudah berurusan dengan Grup Seojin. Kau yakin karyawan itu tidak mencuri cincin?
Ji Wook : Tentu saja. Dia bukan orang seperti itu.
Pengacara itu nyengir, jadi ini tentang perasaan...apa kau menyukai wanita itu? haha..
Ji Wook : Aku tidak bilang dia seorang wanita.
Pengacara : Tapi dia wanita kan? Pasti seorang wanita.
Ji Wook : Hei..itu tidak seperti yang kau kira.
Temannya hanya nyengir..ya aku mengerti.
Ji wook dan Yeon Jae bertemu di depan les tango. Ji Wook berkata ia menemukan pengacara untuk Yeon Jae dan akan memberikan nomornya. Tapi ia melakukan ini bukan karena punya perasaan apapun pada Yeon Jae.
Yeon Jae mengerti, ia tidak akan salah paham.
Ji wook latihan dansa dan ia selalu membuat kesalahan. Ramses sampai stress. Tapi setelah ganti pasangan lagi dan Ji wook berpasangan dengan Yeon Jae, ia ternyata bisa melakukan dengan benar.
Ji wook terkejut, aku melakukannya dengan benar? Tadi itu tango kan?
Yeon Jae geli, apa kau begitu senang? orang lain bisa menguasai langkah ini dengan mudah dan kau memerlukan 20 kali latihan, sekarang kau bisa, apa kau sangat senang?
Ramses juga tampak heran : Direktur setelah berganti pasangan, anda bisa melakukannya dengan baik.
Eun Seok ingat saat Junsu membacakan surat khayalan Yeon Jae. Ia meletakkan kepalanya di atas buku dan tampak resah.
Eun Seok pulang dan membuka buku bacaan anak-anak, ada fotonya dan Yeon Jae waktu masih kecil. Ha! berarti benar hehe..
Ji wook dan Yeon Jae ikut acara kumpul2 dengan teman les tango mereka. Seorang wanita mulai tanya2 soal pekerjaan dan identitas Ji Wook.
Ji wook awalnya hanya menjawab pendek2, tapi wanita itu tanya terus. Akhirnya Ji wook berkata, tinggi 184cm, berat 75 kg. Ukuran sepatu 275. Toleransi alkohol 5 botol. Tidak ada hobi dan keahlian. Aku putra tunggal di keluargaku. Itu cukup, ya kan?
Wanita itu jadi diam.
Yeon Jae menceritakan masalah pekerjaan-nya dan perlakuan buruk Noh. Teman-nya usul untuk melakukan sesuatu yang lebih buruk pada Noh. Yeon Jae mengiyakan, jika ia punya kesempatan.
Yeon Jae banyak minum malam itu. Mereka kagum, apa Yeon Jae memang pintar minum. Yeon Jae berkata ia seharusnya berhenti minum karena sesuatu tapi hari ini ia sedang senang.
Yeon Jae ditagih iuran untuk minum tapi tidak punya uang, ia berkata kalau Ji wook yang mentraktir semua orang. Ji Wook terkejut tapi akhirnya membayar untuk mereka.
Yeon Jae jalan duluan dan Ji Wook harus menyusulnya. Ji wook ingin memberikan nomor telp pengacaranya, tapi Yeon Jae ingin pergi ke tempat kedua untuk minum.
Yeon Jae pergi ke kolam renang diatas atap gedung. Yeon Jae memberikan tas dan sepatunya pada Ji Wook lalu berdiri di pinggir kolam dengan kedua lengan terentang. Ji Wook hanya menghela nafas.
Yeon Jae terjun ke dalam kolam renang. Ji wook kesal, apa kau sudah gila?
Yeon Jae : Apa kau tidak pernah ingin berenang di malam hari saat tidak ada orang?
Ji wook : Tidak.
Yeon Jae : Kau tidak menyenangkan.
Yeon Jae pura2 perlu bantuan dan Ji Wook ingin menarik Yeon Jae. Yeon Jae justru menarik Ji wook masuk ke dalam kolam.
Awalnya Ji wook kesal tapi keduanya akhirnya main air.
Keduanya duduk di dekat kolam. Yeon Jae tanya apa Ji Wook ingat apa yang terjadi di Okinawa, saat itu ia benar2 senang.
Ji wook heran bukannya hari ini juga kelihatan senang? Apa kau tahu kalau kau ini aneh?
Ji Wook merasa Yeon Jae pasti sangat bahagia karena bisa melakukan apa yang ia inginkan.
Yeon Jae : Aku selalu menahan melakukan hal-hal yang ingin kulakukan, tapi aku tidak ingin seperti itu lagi. Aku merasa aku akan menyesal kalau aku mati nanti.
Aku harus melakukannya besok pagi, aku akan melakukannya besok pagi, aku terus mengatakan itu, lalu aku takut kalau satu hari apa yang disebut "besok pagi" mungkin tidak akan pernah datang.
Ji wook heran, kau bicara apa? Sudah masuk besok pagi satu jam lagi. Keduanya ketawa.
Ji wook melanjutkan, Kau bahkan tidak tampak cemas sedikitpun dengan tuntutan hukum itu kan?
Yeon Jae tidak akan mencemaskannya, sepertinya memang ia tidak perlu mencemaskannya. Aku percaya..tidak akan ada yang terjadi. Ia percaya karena ia merasa tidak bersalah.
Yeon Jae juga melarang Ji wook terlalu mencampurinya, jangan pergi ke kelas tango lagi. Kalau memang mau belajar tango cari guru les privat saja, itu yang biasa dilakukan orang berduit.
Yeon Jae berdiri dan ingin pergi. Ji Wook menahannya, apa maksudnya itu?
Yeon Jae : Sebelum aku mati, kukira akan menyenangkan jika aku bisa kencan dengan(orang seperti)mu. Jadi aku berpikir untuk merayumu.
Ji wook : Kalau kau merayuku, kau pikir aku akan jatuh hati padamu? Apa kau memenuhi kualifikasi untuk itu?
Yeon Jae : Itulah mengapa aku berpikir untuk mundur. Selamat untuk pertunanganmu.
Ji wook akhirnya melepaskan Yeon Jae.
Presdir Kang marah karena mendengar Ji Wook mencari Pengacara. Ia marah2 pada Ji Wook, kau ini sungguh bodoh. Apa kau pikir Se Kyung menuntut untuk uang? Apa ia mengajukan tuntutan hukum karena ia tidak punya uang?
Dia ditampar tanpa alasan. Dia hanya ingin memberi wanita itu pelajaran. Dalam situasi ini, kau ada di pihak mana?
Ji Wook membela Yeon Jae, dia itu karyawan kita dan ini untuk membuktikan ketidakbersalahan-nya.
Ayahnya tidak mau tahu, ia hanya ingin Ji Wook melindungi posisinya dan mengingatkan siapa yang akan dinikahinya. Im Se Kyung.
Ji wook : Aku tahu. Wanita termahal di negeri ini.
Ayahnya memberi tiket konser opera yang paling disukai Se Kyung.
Yeon Jae pergi kesana sini untuk mencoba menyelesaikan masalah tuntutan hukumnya.
Yeon Jae pulang dan main dengan anjing milik pemilik rumahnya. Yeon jae berkata anjing itu paling tidak punya masalah.
Pemilik rumah keluar, ia galak sekali, apa yang kau lakukan? jangan sembarangan menyentuh anjing orang lain!
Anjing itu namanya Malbok dan sepertinya sengaja dikasih makan banyak agar cepat gemuk karena akan dimakan.
Yeon Jae terkejut mendengarnya. Kakek, apa kau mau memakan Malbok?
Kakek itu membenarkan, aku ingin membuat sup untuk hari Malbok (di akhir musim panas beberapa orang Korea suka membuat sup dari daging anjing untuk menghangatkan badan menjelang musim gugur.)
Yeon Jae : Kakek, bagaimana kau bisa melakukan itu?
Kakek marah, urus saja urusanmu sendiri.
Yeon Jae melihat kalender dan waktunya tinggal seminggu lagi. Yeon Jae mengendap-endap lalu melarikan Malbok. Jadi saat pemilik rumah keluar, ia tidak bisa menemukan Malbok.
Pemilik rumah kebingungan karena anjingnya hilang.
Eun Seok menunggu telp dari Yeon Jae. Ia sampai mengira ponselnya rusak haha.
Eun Seok menolak ajakan dokter lain untuk datang ke pertemuan karena ia ada janji. Mereka tidak percaya, tapi kebetulan Yeon Jae telp dan ingin bertemu Eun Seok.
Yeon Jae ingin ke rumah Eun Seok.
Eun Seok membuka pintu. Yeon Jae datang bersama Malbok yang dengan cueknya langsung masuk. Eun Seok bingung melihatnya.
Yeon Jae minta bantuan Eun Seok menjaga Malbok. Namanya sama dengan nama hari dimana ia biasa dikorbankan. Situasinya mirip denganku (yang diambang kematian).
Tidak ada yang bisa ia mintai pertolongan kecuali Eun Seok. Hye Won sedang kencan dan ibunya alergi bulu anjing. Yeon Jae minta Eun Seok menerima Malbok beberapa hari saja sampai ia menemukan rumah yang tepat untuk anjing ini.
Eun Seok terpaksa mengiyakan. Yeon Jae ingin mengajak Eun Seok makan diluar tapi Eun Seok mengajak Yeon Jae makan di rumah saja karena ia tidak ingin meninggalkan anjing ini sendirian saja di rumah.
Ji wook memikirkan Yeon Jae. Saat mereka berdansa dan semua kata-kata Yeon Jae.
Eun Seok masak untuk Yeon Jae. Yeon Jae ingin membantu tapi Eun Seok jadi panik dan mengusir Yeon Jae. Ini adalah dapurku! hehe..
Yeon Jae melihat buku2 Eun Seok, wah kau banyak membaca buku. Ia menemukan buku masa kecil mereka, Anne of Green Gables.
Yeon Jae heran, ini adalah bukunya. Ia sudah lama mencarinya, ternyata disini. Kau hebat sekali, kau menyimpannya dengan baik. Yeon Jae membuka buku itu dan mengagumi dirinya sendiri, bagaimana anak usia 9th bisa membaca buku seperti ini?
Eun Seok tampak cemas kalau foto mereka ketahuan Yeon Jae.
Yeon Jae mengutip kata2 Eliza, Dunia tidak seperti yang kau pikirkan. Tapi kenyataan kalau dunia tidak seperti yang kau pikirkan, membuat dunia jadi menarik. Karena itu akan mengejutkanmu dengan hal2 yang tidak kau bayangkan.
Eun Seok dengan tenang mengambil buku itu sebelum Yeon Jae menemukan foto mereka, makanannya sudah siap.
Yeon Jae dan Eun Seok makan. Yeon Jae berkata Eun Seok seharusnya jadi koki daripada dokter. Yeon Jae tidak bisa makan seharian karena ada sesuatu.
Yeon Jae cerita kalau ia belajar tango. Disaat ia merasa sedih aku bertemu seorang kakek dan berdansa tango dengannya, saat itu hatiku jadi terasa hangat dan tenang. Jika kau punya waktu apa kau mau belajar tango?
Eun Seok tidak tertarik.
Ji Wook mencoba menenangkan pikirannya dengan bertemu teman-temannya. Ia minum bersama mereka. Teman Ji Wook geli, Ji Wook pasti stres dengan pernikahannya sampai muncul di tempat seperti ini.
Ji wook mendengar seorang gadis tanya siapa yang akan dinikahi Ji Wook. Ji wook berkata tidak perlu tahu dan minta gadis itu duduk dekatnya. Temannya ketawa, kau ini benar2 luar biasa.
Yeon Jae menunggu bis bersama Eun Seok. Eun Seok mengingatkan Yeon Jae untuk datang ke RS minggu depan. Yeon Jae masuk bis dan melihat Eun Seok jalan pergi. Tapi saat bis jalan, Eun Seok menoleh dan memandang ke arah Yeon Jae.
Eun Seok pulang disambut oleh Malbok, sepertinya Eun Seok gembira juga mendapat Malbok. Tidak lama ia bersin2. Eun Seok ternyata alergi bulu anjing juga, tapi demi Yeon jae ia bersedia menerima Malbok. Oh so sweet..
Salah satu teman Ji Wook berciuman dengan seorang gadis disitu. Gadis disisi Ji Wook juga mulai merayunya. Ji wook tidak suka, ini tidak menyenangkan. Lalu jalan pergi.
Pemilik rumah ribut mencari Malbok di rumah Yeon Jae. Ia menuduh Yeon Jae menculik Malbok dan mengancam mereka untuk segera pindah.
Ibu kesal sekali dan marah pada Yeon Jae yang ikut campur urusan orang. Yeon Jae tidak tega kalau Malbok harus dimakan oleh pemilik rumah. Ibu minta uang bulanan pada Yeon Jae.
Yeon Jae ke ATM untuk ambil uang. Tapi tidak bisa. Yeon Jae mengecek rekeningnya dan pihak bank berkata kalau semua tabungannya dibekukan.
Yeon Jae terkejut. Bank berkata pembekuan ini akan segera dibuka setelah masalah tuntutan hukum diselesaikan.
Yeon Jae mencoba telp seseorang dan tanya kenapa mereka tiba2 membekukan rekeningnya. Petugas pengadilan berkata sudah mengirim pemberitahuan dan minta Yeon Jae mengecek pada tetangganya. Mungkin mereka yang menerimanya.
Petugas berkata tidak ada gunanya bicara dengannya, coba bicara dengan orang yang mengajukan tuntutan hukum.
Ji Wook dapat telp dari teman pengacaranya. Ia berkata kalau Yeon Jae belum juga muncul menemuinya. Ji Wook mengerti dan minta temannya tidak perlu pusing lagi.
Ji wook memutuskan tidak akan membantu Yeon Jae lagi, aku seharusnya tidak perlu peduli dengan karyawan wanita yang mengundurkan diri. Ia telp Se Kyung mengajaknya nonton opera. Ji Wook akan menjemput Se Kyung.
Ji wook mendapat telp dari Yeon Jae. Yeon Jae ingin bertemu dan bicara pada Ji Wook. Ji Wook meminta Yeon Jae datang ke rumahnya. Yeon Jae mengerti.
Ji wook pulang dan tampak gugup. Ia mulai merapikan rumah hehe..
Ji wook bahkan sengaja membuka bukunya agar kelihatan seperti habis membaca, merapikan bantal2, ia juga memilih baju untuk dikenakan.
Bel berbunyi. Ji wook terkejut dan melempar begitu saja bajunya. Ia membuka pintu, selamat datang.
Wajah Ji Wook berubah, ternyata Im Se Kyung yang berdiri di depannya. Se Kyung membawa jas hadiah dari ayahnya. Ji Wook masuk ke kamar ganti dan mengenakan jas sambil telp Yeon Jae.
Ji Wook minta Yeon Jae kembali saja. Kurasa aku tidak bisa menemuimu hari ini.
Yeon Jae sudah ada di depan rumah Ji Wook, ia ingin sms kalau pembicaraannya cuma sebentar. Tapi justru melihat Se Kyung dan Ji wook keluar dari dalam rumah bersama.
Ji Wook membukakan pintu untuk Se Kyung. Lalu ia melihat Yeon Jae. Keduanya saling memandang sebentar.
Ji wook berbalik dan masuk mobil. Ia pergi bersama Se Kyung.
Ji Wook nonton opera tapi tidak konsentrasi, ia terus melihat jam. Akhirnya Ji wook pergi meninggalkan pertunjukan dan Se Kyung begitu saja.
Ji wook pulang ke rumah dan melihat Yeon Jae masih menunggunya. Yeon Jae tanya apa kencan Ji wook menyenangkan.
Ji wook ingin tahu apa yang ingin dikatakan Yeon Jae, pasti sangat penting sampai menunggunya selama 3 jam.
Yeon Jae berkata kalau rekeningnya dibekukan. Ia punya dua rekening, tabungan dan deposito semuanya tidak bisa diambil. Sekarang ia hanya punya kurang dari 10 ribu Won.
Ji wook menyindir, kau begitu berani dan percaya diri beberapa waktu lalu dan malam ini kau datang untuk meminjam uang?
Yeon Jae tidak akan pinjam uang, ia hanya ingin minta bantuan Ji Wook untuk bicara dengan Im Se Kyung agar membuka kembali rekening bank-nya, ia juga tidak minta Im Se Kyung menarik gugatannya.
Ji Wook kesal, bukankah kau melihat kami bersama tadi? bukankah lebih baik kau bicara sendiri dengannya tadi. Tapi kau menunggu sampai selarut ini..Jadi apa alasanmu memintaku bicara padanya? Apa karena kau seorang wanita...kau berharap bisa mendapat pertolongan dari seorang pria? Itu akan membuatku simpati?
Ji Wook telp asistennya untuk memasukkan dana 300 Juta Won ke rekening Lee Yeon Jae.
Yeon Jae marah, kalau seperti itu berarti secara tidak langsung mengakui kalau ia salah dan benar mencuri cincin itu. Lalu bagaimana ia akan membayar hutangnya pada Ji wook.
Ji Wook teriak, kau tidak perlu membayarnya kembali! Jangan menggunakan uang itu sebagai alasan untuk terus menggangguku. Aku juga tidak berharap terlibat dengan wanita seperti dirimu!
Aku tidak ingin melakukannya lagi.
Yeon Jae tersinggung dan ingin menampar Ji Wook.
Ji wook menahan tangan Yeon Jae, ambil uang itu dan pergilah. Jangan pernah muncul di depanku lagi!
Ji wook seperti putus asa, Karena kau..aku merasa aku bisa gila.
SOAW [1], [2], [3], [4], [5]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment