A Pure Paki Theme

Friday, January 11, 2013

Flower Boy Next Door episode 2

Share it Please


Jin Rak membuka surat dari Apartemen 402 dan membacanya :

Dok Mi menulis : Cara untuk menghemat biaya utiliti (seperti air, pemanas, gas dll).
Kurangi pemakaian pemanas dan air sebanyak mungkin. Kalau kau menuang air panas ke dalam botol dan membungkusnya dengan handuk, maka botol itu akan tetap hangat untuk waktu yang lama.
Jangan buang air itu begitu saja meskipun airnya sudah dingin, tapi pakailah untuk menggosok gigi, cuci muka dan mencuci baju. Jangan menggunakan air dengan cara menyalakan kran, tapi tuang dalam ember untuk digunakan.
Daripada menggunakan mesin cuci, mencucilah dengan tangan untuk menghemat air dan listrik.

Ah..jangan menggunakan kompor listrik untuk merebus air, panaskan diatas kompor gas. Jangan membuang air yang sudah dipakai, tapi gunakan untuk menyiram air seni di toilet.
Dan selalu mencabut semua steker peralatan elektronik yang tidak dipakai. Kompor listrik dan selimut listrik, semua yang menghasilkan panas dengan listrik akan menimbulkan tagihan yang tinggi.
Rice cooker hanya dipakai untuk memasak beras, bukan untuk memanaskan nasi, kurangi menggunakan pemanas ruangan dan kenakan jaket untuk menghangatkan badan. Periksa seluruh apartemen, kalau ada panas yang bocor keluar segeralah tutup karena itu sangat membantu berhemat.

PS : Aku juga ingin minta tolong, apa kau bisa menjadi pemimpin demo menggantikanku hari ini? Tolong jawab aku.
Jin Rak : Apa ini? Ia ingin aku melakukannya lagi hari ini?
Dong Hoon mengambil surat itu dan mengernyit, tidak menyiram toilet setelah pipis? Uh..aku tidak bisa melakukannya, itu menjijikkan.

Jin Rak tanya apa hanya itu yang dilihat Dong Hoon. Dong Hoon membenarkan, apa lagi yang ada di situ? Jin Rak menjelaskan, Dok Mi ingin menyembunyikan kalau dia sebenarnya miskin tapi dia benar2 transparan.

Dong Hoon : Kau ini aneh kak, saat aku pertama kali melamar kerja, kau tanya, "Apa kau orang yang transparan?" Aku sampai mengira aku diinterview untuk pekerjaan di pemerintahan atau apa. Kau ini benar2 suka sesuatu yang transparan.

Jin Rak diam saja, ia membaca permintaan Dok Mi dan memutuskan jalan keluar untuk menemui Dok Mi. Tapi saat akan membuka pintu, belnya berbunyi.
Jin Rak heran dan membuka pintu.

Muncullah wajah Watanabe yang secerah rembulan. Tersenyum lebar sambil menawarkan kue. Jin Rak tanya siapa dia.
Watanabe mengenalkan diri, Halo, nama saya Watanabe Ryu, saya baru saja pindah ke gedung ini. Saya harap kita bisa menjadi tetangga yang akrab.

Dok Mi membuka jendela dan melihat Tae Jun lalu memastikan kalau Blackie baik2 saja. Lalu tindakan Dok Mi ketahuan Enrique yang langsung menunjukkan kalau ia MELIHAT Dok Mi.
Dok Mi panik ketakutan, ia..bisa melihatku?
Enrique marah : Jadi ini perasaan yang kurasakan? Lantai 4 apartemen kedua. Kena kau! Tunggu saja!

Enrique (hee..dia pake selop panda) terlalu terburu-buru, ia hanya memakai jaket, celana pendek dan langsung lari keluar.
Dok Mi mondar-mandir kebingungan, apa yang harus kulakukan? apa yang harus kulakukan?
 

Enrique jalan ke apartemen Dok Mi. Petugas keamanan bingung melihatnya, siapa orang itu?
Watanabe melihat apartemen Jin Rak+Dong Hoon dengan penuh rasa ingin tahu. Jin Rak tanya apa Watanabe tidak bisa bahasa Korea. Tapi Watanabe terlalu asyik melihat2 jadi tidak menjawab Jin Rak.

Dong Hoon kesal karena hal lain, yaitu penampilan Watanabe yang rapi dan komplain, kenapa semua pria tampan itu muncul dan membuatku kesal? Karena dulu dia ngga ada saingan. Hehe
Jin Rak mencoba menggigit kue dari Watanabe, tapi seperti menggigit batu. Kue apa ini? keras sekali.

Watanabe melihat lukisan Jin Rak dan terpesona. Itu lukisan kartun Dok Mi. Dong Hoon heran, apa ini? Rapunzel? (wkk)
Jin Rak mengambil lukisannya, kenapa kau melihat lukisanku? Lakukan saja bagianmu untuk menggambar latar belakangnya.

Dong Hoon : Tapi aku merasa pernah melihat wanita ini di satu tempat (lha tetanggamu itu apa..).

Dok Mi masih kebingungan, matanya...apa yang harus kulakukan? Dok Mi mencoba sembunyi di bawah meja, lalu keluar lagi.

Lift terbuka dan Enrique jalan keluar. Ia menunjuk apartemen 402, aku menemukannya.
Enrique mengintip lewat lubang pintu dan Dok Mi ketakutan.

Enrique menekan bel. Dok Mi kebingungan di balik pintu. Karena tidak segera dibukakan pintu, Enrique terus saja menekan bel. Tet..tettettet..!!
Dok Mi menutup telinganya, dalam hati ia teriak : Tinggalkan aku sendiri, tolong..!
Flashback,
Dok Mi dihipnotis. Terapis tanya, Nona Dok Mi, apa yang paling kau benci?
Dok Mi : Suara orang mengetuk pintu, suara telp berdering, suara interkom, suara orang memanggil namaku.
Terapis : Kenapa kau membenci semua itu?
Dok Mi tampak gelisah : Karena itu artinya aku harus menghadapi seseorang.

Terapis : Tapi kau tidak bisa hidup tanpa menghadapi orang. Sejak kapan kau mulai membenci bertemu dengan orang?
Dok Mi tidak menjawab. Terapis itu tanya lagi, apa sejak insiden itu?
Dok Mi diam saja dan menangis.

Kembali ke saat ini, Dok Mi tetap menutup telinganya, seolah berharap suara itu akan menghilang dengan sendirinya.

Enrique marah, apa kau tetap akan mengabaikan ini? Jika bel pintu tidak berhasil, aku akan menggunakan tinjuku.
Lalu mulailah Enrique menendang dan memukul pintu Dok Mi. Ciaaatt..!

Enrique menggila, buka pintunya! buka! Dok Mi justru segera memasang semua kunci pintunya, bahkan sampai lubang pintu untuk anjing juga langsung ditutup rapat.
Enrique teriak-teriak, aku tahu kau di dalam! buka pintumu!  Enrique terus menendangi pintu Dok Mi. Sampai Dok Mi terlempar jatuh di balik pintu.

Keributan itu terdengar oleh Jin Rak, Watanabe dan Dong Hoon.
Enrique mengancam : Kalau kau terus seperti ini, aku akan melaporkanmu ke polisi! Cepat buka pintunya!

Dok Mi membayangkan, dirinya ditangkap dan beritanya langsung masuk koran. Go Dok Mi, yang punya kebiasaan mengintip ke rumah orang lain ditangkap.
Buka! buka! Enrique tanpa ampun menendangi pintu Dok Mi.

Tetangga sebelah mengintip, ketiganya terkejut. Dong Hoon heran, siapa itu bajunya aneh. Lalu sadar, itu Enrique!
Jin Rak : Untuk apa Enrique datang?

Dong Hoon yakin, itu Enrique! Ini benar2 tidak bisa dipercaya. Dong Hoon segera mengeluarkan ponsel untuk merekam aksi Enrique.

Watanabe juga ingin melihat dengan jelas, tapi ia justru membuat semuanya rubuh ke lantai seperti tumpukan donat.

Enrique langsung diam, ketiga pria itu juga segera berdiri dan mengebaskan baju. Kedua pihak saling memberi salam, halo. Halo. Enrique mendekat ke pintu dan mengetuk pintu Dok Mi dengan lebih pelan haha.

Dong Hoon berbisik ke Jin Rak, tidak mungkin kalau gadis di apartemen 402 adalah pacar Enrique, ya kan?  Dong Hoon tersenyum puas, hebat..benar-benar hebat.
Enrique tampak kikuk dan nyengir, ia tanya apa mereka tahu siapa pria yang tinggal di apartemen ini.

Jin Rak memicingkan mata, pria?
Dong Hoon : Pria?
Watanabe sekalian belajar: Namja saram? wkkk

Enrique membenarkan. Jin Rak tidak mengerti, jadi tanpa tahu siapa penghuni apartemen itu, Enrique terus saja menggedor dan menendang pintu itu?

Enrique membela diri, pria yang tinggal disini sejak semalam terus saja mengintip rumahku. Enrique bersikap seolah dirinya sudah tercemar.
Jin Rak : Dia seorang wanita. Yang tinggal di apartemen itu adalah seorang wanita.
Enrique bengong.

Belum selesai salah paham ini, petugas keamanan datang, ada apa ini ribut2? Lalu ia melihat baju Enrique yang memang mencurigakan.
Enrique tidak tahu sikon dan tetap mengadu, ok, baik aku tidak peduli itu wanita atau pria tapi sejak semalam dia terus mengintipku.

Petugas mengulang laporan Enrique, ia tidak percaya. Tapi Enrique tetap yakin, sejak semalam aku sudah diintip, aku terus merasakannya dan aku bahkan merasakannya sampai saat ini. Enrique menggigil.

Tapi petugas keamanan menganggapnya lain dan mencengkeram baju Enrique, aku menangkapmu, dasar genit!
Bibi tetangga mereka keluar dan menambah kehebohan disitu. Petugas keamanan curiga, Enrique pasti tidak mengenakan apapun dibalik jaketnya. Ia mengira Enrique seorang eksibisionis.

Enrique panik, petugas itu salah paham. Jin Rak ingin menengahi tapi Dong Hoon menahannya, jangan ikut campur. Petugas ingin membawa Enrique pergi.

Dok Mi gelisah, ini salah paham. Ia bingung di dalam apartemennya. Akhirnya Dok Mi memberanikan diri dan keluar (baca : membuka sedikit pintunya).
Semua melihat ke arah Dok Mi. Enrique langsung mengenali Dok Mi. Hippo! maksudku anjing kami.
Dok Mi akhirnya berkata, lepaskan dia, Itu benar, saya yang salah.

Jin Rak mendengarnya. Ia berkata ke Dok Mi, ia yang akan mengurus masalah ini dan minta Dok Mi masuk saja. Jin Rak menarik pintu Dok Mi lagi dan berkata ia juga akan menggantikan Dok Mi sebagai pemimpin demo. Jin Rak langsung menutup pintu Dok Mi.
Jin Rak langsung membubarkan semuanya dan berkata ini semua hanya salah paham. Mereka tidak mengerti dan ingin tahu apa kata Dok Mi. Tapi Jin Rak sangat protektif (ckck..) dan menggiring mereka semua untuk pergi.
Petugas akhirnya mengerti dan menarik Enrique keluar. Enrique tampak kesal ketika ada di dalam lift.



Dong Hoon heran, apa gadis itu benar2 mengintip Enrique. Para gadis benar2 suka mengintip pria tampan.
Jin Rak membela Dok Mi, apa bagusnya dia sampai diintip segala?

Dong Hoon yakin Dok Mi melakukannya, kalau tidak kenapa Dok Mi tidak bisa memaki Enrique sebagai orang genit?

Jin Rak merasa karena Dok Mi baik dan murni. Dong Hoon tanya apa artinya.

Jin Rak : Ada sesuatu yang tidak bisa disembunyikan orang. No. 402 itu, matanya, caranya bicara, penampilannya dari depan dan belakang, dia baik.

Dong Hoon curiga : Apa kau sedang membuat film?


Enrique mendorong kursi ke depan jendelanya. Ini menyenangkan, tinggal di Korea tidak akan membuatku bosan.
Enrique mengambil kuas dan mulai mengukur, lalu melukis sesuatu.

Dok Mi menerima sms, honornya sebagai editor dibagi lagi. (karena perusahaan sedang tidak baik.) Dok Mi kesal, memangnya berapa jumlah dalam kontrak sampai harus dibagi lagi? Tapi Dok Mi tidak berani marah2 di sms, ia sms balik : Baiklah, fighting.
Dok Mi melihat keluar jendela. Ia terkejut karena Enrique langsung melambai kepadanya.
Dok Mi menutup jendela dan mengintip lagi. Ada pesan dari Enrique, aku akan segera kembali (hahaha)
Dok Mi heran, siapa sebenarnya orang itu. Dok Mi mendengar pengumuman untuk demo lagi.

Dok Mi memeriksa tempat penyimpanan beras. Ternyata beras dan makanannya menipis.  Dok Mi membuat daftar belanja, lalu berkata ia tidak ingin keluar tapi juga tidak ingin orang mengirimkan belanjaan kepadanya. Karena Dok Mi tidak mau berhadapan dengan manusia.


Gaya Dok Mi ini persis dengan tokoh wanita di webtoon Jin Rak. Jin Rak menjelaskan kisahnya pada Produser wanita, ada seorang gadis yang hidup dalam isolasi. Dia merasa paling bahagia kalau ia sendirian di kamarnya. Lalu satu hari pria yang tinggal di sebelah apartemennya mulai masuk ke dalam dunianya. Ini ceritanya.
Produser itu teriak, bukan seperti itu, bukan itu satu2nya alasan ia hidup terisolir, dengan kekuatan cinta, ia ditarik ke dalam dunia. Cinta adalah keajaiban.
Produser itu tanya berapa lama Jin Rak menyiapkan ini. Jin Rak menyiapkan semua ini kurang dari 3 tahun.

Produser itu kesal, ini mengesalkan. Kenapa pria itu tidak mengaku saja perasaannya pada gadis itu. Mengaku saja



Jin Rak berkata pria itu tidak bisa melakukannya, lalu bagaimana dengan gadis itu. Gadis itu kemungkinan besar akan mengakhiri persahabatannya dengan pria itu. Pria itu tidak boleh membiarkan dirinya mengakui perasaannya. Karena gadis itu bisa tertekan dan mengalami masa sulit.

Produser tersentuh, dia langsung mewek2 lalu menenangkan diri dan minta mereka mengirim previewnya lalu membuat rencana untuk episode 1.
Jin Rak dan Dong Hoon langsung bersemangat. Keduanya tos, tepatnya Jin Rak tos ke muka Dong Hoon.

Dok Mi keluar untuk menghadiri protes. Ia melihat Jin Rak. Dong Mi jalan tapi tersandung. Jin Rak otomatis berdiri. Ia tampak kikuk.
Seorang wanita membantu Dok Mi, apa kau baik-baik saja? kenapa tidak hati2? Dok Mi segera duduk.

Penjaga mengenalkan Watanabe yang baru pindah dari Jepang. Sekarang menghuni kamar no 403. Wow..Dok Mi dikepung cowok2 keren.
Watanabe berdiri dan mengenalkan diri, ia ke Korea untuk mempelajari masakan Korea. Semua bertepuk tangan dan melihat ke arah Watanabe. Hanya Jin Rak yang melihat ke arah  .. Dok Mi.

Jin Rak dan Dong Hoon protes, mau berapa lama lagi mereka harus demo. Karena mereka semua sibuk dan banyak pekerjaan. Penjaga membujuknya untuk bertahan sampai mendapatkan uang. Ia minta semua tanda tangan.

Enrique siap-siap untuk pergi. Ia juga menyiapkan handycam. Enrique mengarahkan handycam-nya ke apartemen Dok Mi.
Petugas minta semua menyiapkan ikat kepala dan yang lainnya lalu keluar. Ia ingin memanggil Dok Mi sebagai pemimpin demo. Tapi Jin Rak berkata ia yang akan melakukannya.
Petugas heran, bukankah Jin Rak tidak suka jadi pemimpin demo. Jin Rak memberi alasan, tiba-tiba aku mendapat dorongan untuk berjuang. Kompensasi! Kompensasi!

Semua percaya alasan Jin Rak. Jin Rak melihat ke arah Dok Mi. Dok Mi membungkuk berterima kasih.
Jin Rak tersenyum bahagia.
Watanabe berdiri dan berkata ia belajar banyak masakan dan mengundang semuanya. Ia mengajar masak setiap hari Rabu. Watanabe langsung keluar dan ajumma (Dayang Bong?) tetangganya langsung mengikuti. Semua mulai jalan keluar untuk siap2 demo.

Dok Mi menunggu sampai semua keluar. Jin Rak sengaja berdiri paling akhir dan dengan gaya anggun mendekati Dok Mi, ia berdehem sebentar dan berkata : Kau sudah kerja keras, kau harus masuk sekarang.  (Aku ngakak lihat gaya Jin Rak, gayanya seperti ngomong ...shall we dance? wkk)
Dok Mi tetap tidak beranjak, saya akan pergi nanti.
Jin Rak : Baiklah, seperti yang kau minta aku akan menjadi pemimpin untuk hari ini jadi kau bisa pulang ke rumahmu dengan tenang.
(gayanya itu haha..)

Jin Rak keluar tenda, ternyata Dong Hoon menunggunya diluar. Dong Hoon menarik lengan Jin Rak dan mengeluh, ada apa sebenarnya dengan gadis itu, kenapa bisa membuatmu menggantikannya memimpin demo?
Jin Rak mendiamkan Dong Hoon, nanti dia bisa mendengarnya. Ia menarik Dong Hoon pergi.

Enrique naik ke atas dan hampir bertemu dengan Jin Rak dan Dong Hoon yang turun. Ia mendengar pembicaraan mereka dan tahu kalau Dok Mi masih di atap.

Setelah merasa semua orang pergi, Dok Mi keluar tenda.  Ia menoleh dan melihat Enrique. Enrique melambai lalu datang mendekat.
Enrique : aku ingat kau, ajumma. Kita ketemu kemarin kan di depan apartemen Hyungku.

Dok Mi panik dan bicara dalam hati : Tidak ingat, jangan menjawab.
Herannya, Enrique seperti bisa mendengarnya, kau tidak mau menjawab, ajumma?

Dok Mi terkejut. Enrique mengeluarkan ponsel dan mengulang telp Dok Mi kemarin, saat ia minta bantuan untuk menolong Blackie.

Dok Mi, dalam hati : Apa yang harus kulakukan?
Enrique ketawa : Apa yang harus kulakukan? Semua bukti ada disini. Paman dari 119 datang ke apartemen kakakku kemarin dan tanya apa ada yang memelihara anjing dilantai 3, awalnya aku tidak mengerti apa maksud mereka tapi saat aku melihat wajahmu ajumma, aku mengerti. Itu sebabnya aku telp 119 dan minta rekaman pembicaraan dari mereka.

Dok Mi berkata sarkastis dalam hati : Kau hebat sekali, kau bukannya menyelamatkan dunia, kenapa kau mengganggu 119 padahal mereka sibuk.
Enrique : Bukannya aku menyelamatkan dunia, itulah mengapa aku merasa sedikit bodoh mengenai ini.
Dok Mi kaget, orang ini bisa mendengarnya?

Enrique mendekat, kau tidak mengintipku tapi mengintip hippo kami huh? Ajumma apa kau tidak bisa bicara?

Dok Mi dalam hati : Aku bukan ajumma, aku baru berusia 20-an, tolong pergilah.
Enrique : Katakan saja kau bukan ajumma dan tolong pergi, katakan sesuatu seperti itu paling tidak. Aku datang karena kupikir aku keterlaluan tadi pagi dan ingin menjelaskan tentang itu. Kalau kau melihat orang yang mengintipmu, bagaimana perasaanmu?

Dok Mi dalam hati : Jangan bertanya dan bicara terus..aku merindukan kamarku.
Enrique : Berhenti berpikir ingin segera pulang dan jawab aku.

Dok Mi syok, ia menatap tajam Enrique dan dalam hati tanya : Kau bisa mendengar perkataanku?
Enrique : Ya, nah ..kalau ada orang yang bicara kau harus melihat mata mereka. Lagipula aku ini tipe orang yang langsung mendatangi orang yang kuanggap penjahatnya. Itu benar, aku tidak tahu kalau itu kau ajumma.

Dok Mi dalam hati : Aku mengerti, tapi kenapa kau pikir aku ini seorang pria.
Enrique : Kenapa aku sampai mengira kau adalah pria, ajumma. Padalah kau ini jelas seorang gadis.

Dok Mi melihat sekeliling. Enrique tanya apa Dok Mi mengerti yang ia katakan?

Dok Mi mengangguk berkali-kali. Enrique menghentikan Dok Mi, ia meletakkan jari di dahi Dok Mi, sekali anggukan saja sudah cukup.
Keduanya bertatapan sejenak. Enrique heran apa Dok Mi kedinginan, hari ini lumayan hangat, kau bisa menarik kereta salju (seperti rusanya Santa Claus), hidungmu merah, kau pasti sangat kedinginan. Kalau begitu kita masuk ke tenda untuk bicara. Dok Mi mengangguk.
Saat Enrique masuk tenda, Dok Mi langsung kabur. Enrique mendengus, wah dia benar2 melarikan diri dariku.

Dok Mi sudah di depan apartemennya, tapi saat ia sedang mengambil kunci, Enrique sudah bersandar di pintunya.
Enrique tanya, dalam sepakbola posisi mana yang paling sulit? benar, posisi kiper. Sepertinya posisi itu paling bagus karena kau bisa menggunakan tanganmu, tapi tidak menyenangkan karena kau ada di kotak penalti, kau gemetaran dan menjaga titik itu agar tidak seorangpun bisa masuk. Bagaimana mengatakannya, kesepian dan sulit. Kau adalah kiper itu ajumma. Posisi itu benar2 sangat sulit. Kau harus kuat.
Enrique pergi.

Dok Mi masuk ke dalam apartemennya, ia bicara sendiri. Anjing itu namanya bukan Blackie, tapi Hippo. Ia menyentuh dahinya dan kesal, beraninya anak muda menggoda ajumma. Lalu kaget sendiri, kenapa aku memanggil diriku sendiri sebagai ajumma?

Enrique berdiri di luar apartemen, ia korek2 telinga dan heran, kenapa ajumma itu tidak mengatakan sepatah katapun, tapi kenapa aku merasa kami bicara banyak?


Enrique pergi ke kantor game. Ia merekam semuanya dan merasa kalau ia sudah dikuntit reporter.
Mereka memang merekam Enrique dan bahkan langsung saling kirim pesan online, wah Enrique di kantor kita!  dia keren sekali dll
Enrique menemui beberapa reporter. Mereka memuji bahasa Korea Enrique sangat bagus, meskipun tinggal di Spanyol.
Enrique ketawa, aku bagus kan? Aku benar2 bisa bicara bahasa Korea dengan baik. Aku juga belajar dari fabel/cerita tentang binatang dan frase.

Reporter : Meskipun kau menyebutnya kuliah, tapi bukankah kau berkata kau ingin mempromosikan game barumu?
Enrique : Jadi maksud pertanyaan ini adalah, bagaimana ini bisa disebut kuliah, padahal aku cuma ingin menjual game baru?

Reporter itu jadi tidak enak dan Enrique berkata apa kalian mau mengikutiku dan mendengar kuliahku? Aku tidak akan menjual game, aku hanya akan memberikan inspirasi pada orang.
Mereka jadi kurang senang dengan Enrique yang terlalu terus terang. Wkk namanya juga reporter Korea.

Enrique pulang naik bis sambil merekam sekitar Seoul. Istana Gyeongbok dll. Lalu ia mengecek ponselnya.
Berita tentang Enrique sudah menyebar di internet (menunjukkan betapa cepatnya online world di Korsel). Ada beberapa komen tentang dirinya. Enrique masih seperti anak-anak, Dia bukan apa-apa dll.



Enrique bicara sendiri, Enrique siapa yang mereka bicarakan ini? Ia menghela nafas dan melihat sms masuk, dari Seo Yeong, aku ingin banyak seafood di pasta Enrique, ok?
Enrique ingat pertanyaan-nya pada Seo Yeong, yang kau suka adalah Han Tae Jun, benar kan? Seo Yeong merasa serba salah dan minta maaf.

Enrique nyengir sendiri dan berkata, kuharap dia tidak jadi datang malam ini. Lalu baru sadar kalau udaranya dingin dan cepat2 menutup jendela.

Seo Yeong tampak gelisah, lalu memutuskan untuk mengirim sms.


Pada Han Tae Jun, atau tepatnya Dokter Han Tae Jun. Apa aku bisa datang malam ini? Sudah setahun aku tidak bertemu denganmu.
Tae Jun tampak serba salah. Mungkin tahu perasaan Enrique pada Seo Yeong dan merasa tidak enak.

Dok Mi membayar sewa apartemen di mesin ATM/daripada bayar ke manajemen langsung, ia memilih mesin.

Dok Mi pergi belanja di tempat yang sama dengan Enrique. Tapi keduanya tidak menyadari karena tenggelam dalam pikiran masing2.
Enrique memilih cumi dan minta cumi segar dalam jumlah banyak. Dok Mi mendengar suara Enrique dan terkejut, tapi saat menoleh ia tidak melihat Enrique karena tertutup orang lain. Dok Mi pulang.

Dok Mi tidak menyadari ada seorang wanita dalam mobil yang mengamati daerah sekitar apartemen Dok Mi. Sepertinya ia mencari seseorang karena sampai menyewa jasa detektif untuk mencari orang itu.
Dok Mi jalan ke arah kerumunan pendemo dan ia melihat Jin Rak. Dok Mi membungkuk dan berkata akan segera menyusul.
Jin Rak : santai saja..santai saja.
Jin Rak senyum2 sendiri dan Dong Hoon menyipitkan matanya, dia tahu sekarang.

Jin Rak berdiri di atas kotak dan memimpin demo dengan semangat.
Dok Mi jalan dan berdiri di barisan paling belakang. Jin Rak melihatnya dan memberikan tanda, ayo semangat.

Dok Mi mengangkat tangannya. Jin Rak semakin semangat.

Dong Hoon cengar-cengir dan bicara sendiri, bukannya "Pria Tampan di sebelah rumah" judulnya akan jadi "Skandal di sebelah rumah." Coba lihat dia..begitu gembira.
Dong Hoon ini perpaduan Si Won dan Jackie Chang. Love him.

Wanita itu keluar dari mobil mewahnya. Namanya Cha Do Hwi. Do Hwi melihat apartemen sekitar, tempat apa ini, jelek sekali. Apa benar dia tinggal disini?
Do Hwi mendengar suara teriakan protes, ia segera pergi ke suara itu. Do Hwi menemukan apa yang ia cari.

Do Hwi mencari Jin Rak. Jangan-jangan Jin Rak sengaja pindah ke apartemen ini untuk menghindari Do Hwi wkk.
Jin Rak melihat ke arah Dok Mi dan tersenyum. Do Hwi mengikuti pandangan Jin Rak dan terkejut. Ia kenal Dok Mi.

Do Hwi mendekat, Dok ...Mi?
Dok Mi tertegun, suara itu sepertinya tidak disukainya.
Do Hwi : Go Dok Mi?

Dok Mi melirik dan tampak sedikit takut. Do Hwi terbelalak, Dok Mi..ini benar kau? Omo..omo ternyata benar kau! Do Hwi memeluk dan memutar-mutar Dok Mi. Tapi Dok Mi sama sekali tidak senang bertemu Do Hwi.
Do Hwi : Astaga..kau sama sekali tidak berubah.

Dok Mi melihat ke arah Do Hwi dengan pandangan tidak percaya, lalu ia ingat..saat mereka masih di SMA.

Buku Dok Mi dibuang ke lantai saat ia sedang menulis. Pelakunya...Cha Do Hwi.
Dok Mi : Kenapa kau melakukan ini padaku?
Do Hwi dengan cuek menjawab : Pingin aja. (Ia melakukannya tanpa alasan)
Dok Mi memandang Do Hwi dengan pandangan terluka dan teror.

Do Hwi tanya apa Dok Mi tinggal disini, pasti ada banyak kebocoran di gedung ini. Aku sedang berpikir untuk menyewa apartemen disini, tapi aku tidak tahan kalau ada yang bocor. Tapi kurasa tidak mungkin ada air yang bocor, apa alasan protesnya?
Dok Mi selama ini hanya diam saja, masih dalam kondisi syok dan penuh teror. Mungkin ini yang dirasakan korban bullying ketika bertemu pelakunya.

Enrique jalan dan memeriksa apa sebenarnya alasan mereka protes. Lalu ia melihat Dok Mi.Enrique langsung lari dan menyapa Dok Mi, ajumma senang bertemu denganmu lagi..!

Do Hwi : Go Dok Mi-ya, pria disana itu..
Enrique : Go Dok Mi? ajumma jadi namamu Go Dok Mi?
Do Hwi melihat Enrique dan tanya, Dok Mi-ya, siapa pria ini?

Enrique menjawab sendiri, saya..adalah tetangganya, yang jadi alasan mereka protes. Kami adalah musuh dalam pertempuran apartemen ini, seperti Romeo dan Juliet. Tapi kami sekarang berteman.
(Aku suka jawaban Enrique hehe..tamparan telak untuk pem-bully yang suka merasa paling keren)

Do Hwi langsung merasa iri, ia pura2 ketawa lalu menoleh dan bicara sendiri dengan pelan, dia (Dok Mi) selalu saja beruntung. (tuh kan bener...dia itu iri pada Dok Mi.)
Do Hwi tanya apa Enrique tinggal di gedung itu. Enrique membenarkan.

Ada keributan diantara pendemo. Do Hwi langsung mendekat untuk melihat apa yang terjadi. Enrique juga mulai jalan ke arah mereka.

Tiba-tiba lengannya ditahan Dok Mi. Enrique terkejut, apalagi waktu Dok Mi tampak pucat dan ia hanya melihat Enrique dengan mata penuh air mata, aku..aku..apakah kau bisa..

Dok Mi tidak bisa meneruskan perkataan-nya, ia terlalu stress dan cuma menangis. Lalu jatuh pingsan.
Enrique menahan Dok Mi sebelum Dok Mi terjatuh. Ia terkejut melihat kondisi Dok Mi.
Dok Mi mimpi semua kejadiannya hari ini dan pertemuannya kembali dengan Do Hwi. Juga saat mereka masih SMA dan ia jadi korban bullying.
Dok Mi duduk dan menulis : "Mulut wanita itu..seperti keran rusak di desa pegunungan. Tidak setetespun keluar kalau dibutuhkan. Tapi seperti keran rusak, yang hanya bekerja dengan baik di keheningan malam. Semua kata-kata yang tidak bisa ia katakan saat itu...mengalir keluar setelah saat itu berlalu. Lain kali, aku akan memastikan untuk merespon seperti ini. Beginilah aku akan menjawab semua komentar. Ini, dia selalu berjanji pada dirinya sendiri. Wanita itu, selalu mengatakan kalimat paling mengesankan kalau dia sendirian dalam kamarnya."

Dok Mi terbangun dan melihat Hippo jalan di depannya. Ia kenal setiap sudut apartemen itu. Ia melihat treadmill dan membayangkan Tae Jun lari diatas treadmill itu. Dok Mi melihat Tae Jun membersihkan apartemen, sarapan.
Dok Mi jalan ke jendela dan melihat apartemen-nya sendiri.



Suara Enrique membangunkan lamunan Dok Mi, ajumma kau sudah sadar?
Dok Mi menoleh dan melihat Enrique sedang masak. Herannya tadi ia tidak melihat Enrique karena di kepala Dok Mi hanya ada Tae Jun.
Enriue komen, kau bisa melihat apartemenmu dari sini dengan jelas kan?

Dok Mi bingung : Kenapa aku disini?
Enrique : Kau pingsan tadi. Kupikir kau harus diperiksa. Kakakku dokter dan ia akan segera pulang.

Dok Mi sadar, kalau begitu yang dimaksud pasti pria tampan yang selalu diintipnya. Dok Mi panik dan berkata harus segera pergi.

Enrique menghalanginya, yang benar saja, kau mau kemana, tanpa mengucapkan terima kasih sama sekali?
Dok Mi : aku sangat menghargai ..pertolonganmu tadi.

Dok Mi jalan pergi. Enrique ganti menahan lengan Dok Mi. Wajahnya serius, bisakah kau...bisakah kau..

Enrique mengubah raut mukanya lagi dan dengan ceria ia tanya, ajumma apa kau bisa membantuku?

Dok Mi melihat dengan heran. Enrique menjelaskan, ia akan melakukan sesuatu yang benar-benar sulit. Aku ingin kau tetap disini bersamaku.



Dok Mi masih belum menjawab. Lalu terdengar suara pintu terbuka. Dok Mi menoleh ..
Masuklah Han Tae Jun. Pria impian Dok Mi.
Dok Mi bengong. Enrique melihat reaksi Dok Mi dan nyengir.

FBND [1]

Ep 3 Preview  
Enrique : Aku tahu kenapa kau mengintip. Kau suka Han Tae Jun kan? Aku akan mengakhiri cinta bertepuk sebelah tanganmu.
Cinta bertepuk sebelah tanganku selama 10 tahun juga...berakhir.

Ajumma, ayo kita membuat perjalanan perpisahan! Aku tidak punya banyak waktu. Aku tidak mau kau cuma tinggal di apartemen dan tertekan sendiri setelah melepasnya pergi. Jika kau takut dengan orang-orang. Cobalah untuk memeluk dunia di sekitarmu lebih lagi. Kalau kau memulainya, kau mungkin akan merasa lebih baik. Sebelum aku kembali ke Spanyol, aku akan menyeretmu keluar ...dan menunjukkan dunia kepadamu.

Notes :
Drama ini ternyata menarik. Enrique dan Dok Mi ini mirip, meskipun yang satu cerewet minta ampun dan yang lainnya diam seribu bahasa, tapi pasti ada kejadian traumatis yang membuat keduanya jadi seperti itu, untuk menyangkal dan menghindari sesuatu. Love this pair.
Jangan-jangan semua jadi suka dengan Dok Mi? haha I love that idea. Aku ngakak lihat Jin Rak lari mengejar mobil Enrique yang membawa pergi Dok Mi haha..nanti di ep 3.

Lalu Do Hwi, anak ini sepertinya punya segalanya, tapi kenapa selalu iri pada Dok Mi. Kalau tidak iri kenapa ia mem-bully Dok Mi? Aku ngga pernah di-bully dan mem-bully, jadi ngga tahu alasannya. Tapi kurasa dalam diri setiap pem-bully ada sindrom minoritas. Yang selalu merasa tidak lengkap kalau tidak menemukan orang yang lebih lemah dari dirinya untuk ditekan. Tapi drama ini realis sekali, benar2 menyenangkan.



Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment