A Pure Paki Theme

Sunday, January 20, 2013

Flower Boy Next Door episode 4

Share it Please
Enrique mengajak Dok Mi melakukan perjalanan perpisahan. Untuk merayakan perpisahan mereka pada cinta masing-masing.
Jin Rak tidak terima dan lari mengejar Dok Mi.

Jin Rak lari sekuat tenaga dan mengejar mobil Enrique. Ia berhenti dan teriak dengan seluruh kekuatannya : Berhenti!! aku bilang berhenti!!!!

Enrique menekan rem dalam-dalam, tapi bukan karena teriakan Jin Rak. Melainkan ... ada pengendara sepeda yang tiba-tiba muncul di depan mereka. Wkk..
Enrique reflek mengulurkan tangan di depan dada Dok Mi, agar Dok Mi tidak terbentur ke dashboard mobil cie...keren juga dia.


Sementara Jin Rak, ia tidak sanggup teriak lagi. Jin Rak batuk-batuk kehabisan nafas. well..aku tahu persis apa yang terjadi, selama ini Jin Rak duduk manis di depan komputer berjam-jam, dan hanya menggambar untuk webtoon. Jarang olah raga, hanya jalan ke sana sini untuk beli makan dan tiba-tiba harus lari, menuruni 4 lantai. Lari lagi mengejar mobil dan teriak. Yah pasti ia batuk2.

Dok Mi melirik tangan Enrique di depan dadanya. Ia melotot ke arah Enrique.
Enrique melihat ke arah Dok Mi dan baru sadar posisi tangannya. Ia segera menurunkan tangan dan menekan gas. Mereka berangkat. Sama sekali tidak menyadari Jin Rak yang berusaha menghentikan mereka.

Jin Rak tidak berdaya melihat mobil Enrique yang semakin menjauh. Ia batuk-batuk. Dong Hoon melihatnya, apa yang terjadi? kenapa kau ada di luar? apa mereka memaksa kita pindah?
Jin Rak masih terengah-engah, ia hanya menggelengkan kepala, tidak.

Dong Hoon menghibur Jin Rak, jangan khawatir hyung, hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Kita bisa mendapatkan kontrak untuk webtoon kita. Kita harus punya harapan. fighting!

Jin Rak tampak murka, matanya berkilat menahan air mata : Aku duluan. Aku tahu dia lebih dulu, siapa si brengsek itu! Kenapa semuanya begitu mudah untuk si brengsek itu!
Dong Hoon sampai terkejut melihat kemarahan Jin Rak.

Enrique menyetir dengan wajah ceria sepanjang jalan. Dok Mi mengamati Enrique, lalu melihat ke jendela dan menghela nafas.

Dong Hoon sibuk mengirim sms. Ia tanya kenapa tadi Jin Rak marah-marah. Apa yang lebih dulu dari Enrique? Apa yang kau lakukan lebih dulu dari Enrique? Zombie soccer? dia membuatnya sebelum dirimu. Tidak mungkin ia bisa membuat semua karakter itu hanya dalam 1 atau 2 bulan.
Jin Rak marah, jangan samakan aku dengan Enrique.

Dong Hoon yang tidak tahu sikon, justru tanya soal Enrique dan Dok Mi, apa mereka benar2 kencan? Apa kira-kira terjadi sesuatu diantara mereka saat saling bertukar pesan tentang penghematan energi.


Jin Rak kesal : Tutup mulutmu!
Dong Hoon langsung mengkeret.

Enrique dan Dok Mi masih di jalan
[Tidak ada yang namanya kebohongan baik dan kebohongan putih?]

Dok Mi mencoba minta Enrique berhenti dan berkata kalau kurang baik jika mereka pergi bersama. Enrique tidak mau karena mencemaskan nenek Dok Mi, katanya nenekmu dalam bahaya?
Dok Mi bingung, sejak kapan aku berkata Nenek ada dalam bahaya?

Enrique langsung menasihati : Kalau orang tua sakit..itu selalu berbahaya. Kita harus baik kepada orang tua kita. Kita harus merawat mereka baik-baik. Waktu tidak menunggu kita.

Dok Mi mencari alasan lain, aku hanya membawa ponsel, tidak membawa dompet dan tas. Jadi aku harus pulang.


Enrique : Tenanglah, pakai uangku saja. Kenapa kau ingin sekali pulang? Kita harus bergegas. Saat ini kita tidak akan berhenti, kita akan terus jalan sampai kita tiba disana.
Dok Mi tidak punya alasan lagi. Ia menyandarkan kepala ke kaca dan mengeluh dalam hati.


Jin Rak masih bad-mood. Dong Hoon jadi serba salah, ia ingin tahu ada apa dengan Jin Rak. Dong Hoon mengira Jin Rak marah dengannya karena sebelum ini, Jin Rak tidak pernah teriak seperti itu kepadanya. Dong Hoon mengira Jin Rak kesal karena masalah uang.
Jin Rak melotot ke arah Dong Hoon. Dong Hoon cepat-cepat pergi.

Di lantai bawah, Do Hwi dan teman2nya memeriksa kotak pos. Do Hwi menyuruh mereka mencari orang bernama Oh Jae Won, apa orang itu tinggal di apartemen ini atau tidak.
Do Hwi menemukan surat untuk Go Dok Mi, ia terkejut. Katanya Dok Mi tidak tinggal disini.


Dong Hoon muncul. Do Hwi segera melempar surat2 ke arah temannya, lalu dengan gaya yang menggelikan ia menyibakkan rambut dan akting terkejut melihat Dong Hoon.
Dong Hoon mengenalinya : Nona yang sepatunya rusak!

Do Hwi : Yang kemarin. Untuk yang kemarin, terima kasih banyak.

Do Hwi benar-benar palsu. Sangat palsu sampai teman-temannya sendiri mendadak merasa mual wkk.

Dong Hoon tanya untuk apa Do Hwi kesini. Do Hwi berkata temannya tinggal disini. Dong Hoon langsung merasa ini takdir dan tanya di apartemen berapa.
Do Hwi : 402

Dong Hoon merasa ini benar2 takdir, karena ia tinggal di no. 401. Apa kau dan aku memang sudah ditakdirkan?
Teman-teman Do Hwi langsung merasa Dong Hoon keren. Do Hwi melotot pada mereka.

Do Hwi mengenalkan diri, namaku Cha Do Hwi. Dong Hoon memuji nama Do Hwi. Lalu berkata kalau namanya Yoon Dong Hoon.
Do Hwi ingin tahu nama Jin Rak. Dong Hoon berkata, Oh Jin Rak. Do Hwi tertegun, namanya berbeda.

Petugas keamanan datang mengenakan setelan rapi, ia senang melihat banyak gadis dan berkata ia bagaikan kupu-kupu di tengah hamparan bunga. Gadis2 itu tertawa.

Dok Mi berlatih berbohong. Aku mendapat telp, nenekku sudah sehat. Dia akan pergi ke permandian air panas bersama teman-temannya. Jadi aku salah mengartikan telpnya.

Dok Mi mendengar seorang gadis bicara dengan pacarnya di telp. Dengan pacar pertama, ia bilang ada di perpustakaan dan sibuk belajar. Tapi melarang pacarnya mencarinya karena nanti ia bisa tidak jadi belajar.
Telpnya berdering lagi, gadis itu menjawab dengan mesra : Jagi-ya! ah aku ada di rumah bersama orang tuaku.
Lalu tidak lama ia menutup ponselnya dan pacar ke-3 muncul, kau kemana saja? Gadis itu langsung merayu pacarnya dengan kata2 yang sama persis seperti yang dikatakan untuk pacar pertama. Astaga anak ini..


Dok Mi hanya menghela nafas, ia jalan pergi : Itu bukan bohong huh...
Enrique menepuk pundaknya, ajumma!

Dok Mi menghela nafas dan berbalik. Enrique cerita dengan semangat, toko snack Korea benar2 terbaik. Benar-benar unik, ada gurita yang bergerak-gerak. Enrique memperagakan gerakan gurita dengan tubuhnya. Oya, sebenarnya aku ingin mengaku.

Dok Mi : Aku akan mengaku duluan. Nenekku baik-baik saja. Aku berbohong karena aku tidak ingin pergi. Tapi saat aku mulai berbohong, kebohonganku jadi membesar. Maafkan aku.
Kau punya hak marah. Kau boleh marah padaku sampai kau puas. Aku benar-benar ..minta maaf.

Enrique awalnya melihat ke arah Dok Mi dengan serius, lalu mulai konyol lagi : Kita kan bisa kembali. Tapi aku juga ingin mengaku. Tadi waktu mendapat sms darimu, aku terkejut dan langsung pergi hanya dengan kunci mobil. Aku lupa membawa uang. Aku tahu aku lapar dan mobilnya juga lapar. Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?
Dok Mi tampak bersalah : Maafkan aku, ini salahku.

Enrique sedikit serius : Kalau kau mengatakan maaf sekali lagi, kurasa aku akan benar-benar marah.
Dok Mi menunduk.
Enrique : Baiklah, ..bagaimana kalau kita menyelesaikan masalah kita saja?


Enrique mendekati gadis2 di food court dan memuji mereka, ia pinjam uang 10 ribu Won, janji akan mengenalkan mereka cowok keren kalau sudah sampai Seoul.
Ketiga gadis itu setuju dan berfoto bersama Enrique. Enrique senang sekali dan melambaikan uang ke arah Dok Mi hahaha..

Enrique bersikap resmi di depan para paman dan bibi, ia pinjam uang lagi 10 ribu Won, dan menunjukkan artikel tentangnya di internet. Mereka percaya dan meminjamkan uang.
Enrique menghibur anak perempuan kecil dan sepertinya ia dapat uang lagi wkk.

Dok Mi tersenyum lembut saat melihat Enrique di tengah keluarga kecil itu.

Senyum Dok Mi lenyap waktu segerombolan anak-anak SMA melewatinya. Mereka bersikap kasar pada Dok Mi, minggir. Jangan di tengah jalan. Kenapa kau menghalangi jalanku?
Dok Mi langsung pucat dan tampak ketakutan. Ia ingat saat SMA. Waktu teman2nya menindasnya. Dok Mi kelihatan tidak bisa bernafas. Ia masih trauma. Dok Mi segera keluar dari food-court itu.

Dok Mi duduk sendiri di halaman parkir. Enrique lari-lari ke arahnya, ajumma. Go Dok Mi-ssi..kenapa kau duduk sendirian disini, apa kau tidak kedinginan? Coba lihat, kau benar2 membeku. Apa kau baik-baik saja?

Dok Mi : Aku baik-baik saja. Ayo pergi. Kita pulang saja.
Enrique : Kau benar2 kelihatan kurang sehat, kenapa tidak makan sesuatu dulu yang hangat dan menghangatkan badan?

Dok Mi teriak : Aku mau pulang ke rumah! sekarang!
Enrique terkejut.

Ryu Watanabe memberikan jus untuk Dong Hoon, ia sudah mempelajari bahasa slang mereka dan Dong Hoon memujinya, wah kau cepat belajar.

Dong Hoon kirim pesan untuk Jin Rak, katanya kau ingin lukisannya modern, apa kau suka?
Jin Rak : Tidak, aku tidak suka. Gambar lagi.
Dong Hoon pusing membacanya.

Jin Rak mengecek lukisan Dong Hoon dan ia terkejut karena sebenarnya gambar Dong Hoon bagus, bagaimana anak ini bisa menggambar sebagus ini padahal ia pesta terus setiap malam?
Jin Rak menghela nafas lalu melihat surat Dok Mi, ia mendesah. wajahnya jadi lembut, ahh..bahkan tulisan tangannya sangat cocok dengan dirinya.

Enrique masuk mobil dan bersiap pulang. Dok Mi minta maaf lagi, karena Enrique sebenarnya lapar tapi harus jalan karena Dok Mi ingin pulang.
Enrique : Apa kau bisa berhenti minta maaf?

Enrique menyalakan pemanas. Tempat dudukmu pasti akan terasa hangat. Enrique membantu Dok Mi memasangkan sabuk pengaman, Dok Mi terkejut karena wajah Enrique dekat sekali dengannya.
Enrique juga mengatur tempat duduk Dok Mi, agar Dok Mi bisa tiduran. Santai dan istirahat saja. Aku akan menggunakan navigasi agar kita bisa pulang dengan aman.


Dok Mi tidur. Enrique meliriknya dan ingat waktu Dok Mi duduk sendiri dan berkeras ingin pulang. Enrique juga ingat komennya tentang Dok Mi, bahwa Dok Mi adalah kiper dalam permainan bola. Lalu saat Dok Mi menangis dan memegang lengannya erat2 sebelum pingsan.

Mata Enrique berkilat dan tiba-tiba ia membelokkan mobil ke arah yang lain. Waduh..:)

Do Hwi pura2 salah menekan bel. Ia sengaja menekan bel apartemen Jin Rak. Oh maaf, saya salah menekan bel. Ini 401 ya?
Jin Rak ingin langsung menutup pintu tapi Do Hwi pura2 kakinya kejepit. Jin Rak membuka pintu lagi, ia terkejut. Kau tidak apa-apa?

Do Hwi mengiyakan dan berkata sepertinya kita pernah bertemu? ah aku ingat. Kau menolongku semalam. Saat aku mematahkan hak sepatuku. Apa kau tidak ingat?
Jin Rak : Ah ya.
Do Hwi : Ah..aku tidak tahu apa artinya kemarin dan hari ini, padahal aku ingin menekan bel apartemen 402. Kalau begitu..permisi.

Do Hwi pura2 jalan pergi. Jin Rak tiba2 sadar, lalu menarik tangan Do Hwi. Do Hwi langsung menjatuhkan diri ke pelukan Jin Rak dengan ekspresi siap menerima ciuman. Jin Rak tidak percaya melihat wanita ini.
Jin Rak melepaskan Do Hwi, lalu tanya, kau kesini untuk menemui penghuni apartemen 402?
Do Hwi : Ya.

No. 402 masih tidur di mobil. Dok Mi terbangun, ia melihat sekeliling dan terkejut. Enrique masih duduk di sampingnya, lalu nyengir. Ajumma, aku minta maaf. Sepertinya aku salah memasukkan alamat di GPS-nya.
Dok Mi memandangi pantai dengan takjub. Enrique berkata, wow..bagaimana bisa di dunia sebesar ini, rasanya hanya ada kau dan aku bersama GPS itu.

Dok Mi menangis saat memandangi pantai. Ia keluar dari mobil dan jalan ke pantai.

Enrique mengikutinya. Ia memandangi Dok Mi dengan heran, apa dia tidak akan mengatakan apapun? wow..kenapa ia bersikap seperti melihat laut untuk pertama kalinya?

Dok Mi berdiri memandang lautan. Enrique lari dan dengan ceria berdiri di samping Dok Mi.
Enrique melihat sesuatu dan matanya bersinar. Ia segera lari ke satu arah. Dok Mi menarik nafas dan menghirup udara laut sebanyak mungkin. Wajahnya terlihat damai.
Enrique menemukan ember, sekop, mainan dll di pasir, mungkin ditinggalkan anak-anak. Enrique dengan riang main pasir dan mulai membuat istana pasir.

Dok Mi menikmati pantai, lalu berbalik melihat Enrique asyik membangun istana.

Tidak lama, istana Enrique jadi dan Dok Mi mengamatinya. Enrique sibuk memotret pantai.
Enrique mengarahkan kamera pada Dok Mi dan memotretnya. Ia nyengir dan minta Dok Mi membuat tanda victory.

Enrique jalan mundur dan ingin mengambil gambar Dok Mi dengan sebaik mungkin. Ia jongkok. Enrique tidak sadar mulai masuk laut.
Dok Mi mencoba memperingatkan, awas..dibelakangmu! ombaknya....
terlambat...Enrique sudah jatuh ke laut. Brrr pasti dingin sekali.

Do Hwi mencoba telp Dok Mi, tapi tidak diangkat dan ia menutupnya. Tidak diangkat.
Jin Rak : Kenapa kau langsung menutupnya? Maksudku meskipun sepertinya telp itu berdering di sana, tapi bisa saja ponselnya tidak menyala. Atau kalaupun menyala, ia belum sempat mengangkatnya ..

Do Hwi jadi murka : Sudah berdering 3 kali. Bahkan kalau dia ada di Halla-san, dia pasti mendengarnya.
Jin Rak mengoreksi, kukira gunung Baekdu.

Do Hwi menekan rasa kesal dan berkata ia ingin mengejutkan Dok Mi, jadi tidak bilang kalau mau datang.
Jin Rak : Tapi apa katamu tadi? Cha..cha..
Do Hwi mengira Jin Rak tanya namanya : Cha Do ..Hwi.

Enrique dan Dok Mi menemukan toko kecil, mereka masuk. Enrique menyapa, Kakek apa di dekat sini ada toko yang besar? Saya menjatuhkan kamera ke laut.
Dok Mi lebih mencemaskan sepatu Enrique yang basah, kakimu bisa beku nanti.

Enrique ketawa, tidak apa-apa. Tapi aku belum mendownload fotoku ke komputerku.
Enrique bicara pada pemilik toko, kakek, apa saya boleh pinjam handuk kering? Lebih baik lagi kalau anda punya hairdryer.

Pemilik toko diam saja. Dok Mi segera mengamatinya, ia melihat baju dan selop pemilik toko. Dok Mi sadar lalu berbisik pada Enrique, Nenek.
Enrique tidak mengerti. Dok Mi menjelaskan, dia bukan Kakek, tapi Nenek.

Enrique baru sadar, ah..anda ternyata Nenek. Nenek anda cantik sekali dengan topi itu.

Nenek itu menoleh dan berkata, aku punya hairdryer dan handuk. Kalau kamera itu tidak benar2 terendam, kau bisa mengeringkannya. Tidak apa-apa. Tapi kalian harus makan dulu. Terserah kalian.
Dok Mi dan Enrique tukar pandang. Hehe..Nenek itu jadi ramah.

Dok Mi menunggu Enrique. Beberapa Nenek tertawa melihat Enrique, aigoo..dia seperti menantu perempuan baru. Enrique pinjam celana Nenek itu haha dan dia sengaja berpose menggelikan di depan Dok Mi.

Dok Mi tersenyum. Enrique nyengir dan duduk di samping Dok Mi, kau ketawa kan?  wow baju ini benar2 nyaman. Enrique ketawa lebar, ia melihat kimchi dan langsung memakannya.

Beberapa menit kemudian, Dok Mi mengambil kimchi dan memakannya bersama ubi rebus. Enrique mengikutinya. wow ini enak sekali.
Enrique ingin minum makgeolli, Dok Mi melarangnya, tidak boleh. Kau masih harus menyetir nanti.

Enrique mengangguk, ia sedikit cemberut. Lalu menunjuk, eh apa itu?
Dok Mi menoleh. Enrique cepat2 menuang makgeolli dan meminumnya, ia nyengir.

Dok Mi marah dan menyandera botol makgeolli itu. Enrique tampak sedih. Dok Mi jadi kasihan dan menyerahkan botol makgulli di tangannya.
Enrique protes : Apa itu tadi? Sinar matamu..sepertinya kau mengasihaniku saat ini. Itu tidak benar.

Dok Mi diam saja. Enrique nyengir dan mengambil botol makgeolli, ia minum dengan puas. Ahh...wow, ini enak sekali.

Enrique makan jeon/pancake sambil bicara, Ajumma, meskipun kak Tae Jun itu tampak sempurna diluar, tapi di sisi lain, ia sama sekali tidak sempurna. Bagaimanapun, ia adalah manusia biasa. Cinta bertepuk sebelah tanganmu itu tidak sempurna.


Dok Mi minta Enrique berhenti membicarakan cinta bertepuk sebelah tangan, karena aku yang memulainya maka aku juga yang akan mengakhirinya.
Rahasia yang tidak akan diketahui orang lain. Tidak bisa dibandingkan dengan cinta pertamamu.

Enrique : Tapi aku tahu, aku memergokimu. Ini tidak terlalu rahasia, kau tahu itu.
Dok Mi : Bagaimana kau bisa tahu?

Enrique : Karena mirip. Caraku melihat Seo Young dan caramu melihat Tae Jun..sangat mirip. Itulah sebabnya aku tahu. Hanya karena kau menyembunyikannya, bukan berarti itu bisa disembunyikan.


Jin Rak masih bicara dengan Do Hwi, tapi dengan tujuan untuk mendapat informasi tentang Dok Mi. Jin Rak tidak percaya Do Hwi teman Dok Mi, kalau teman bukankah seharusnya saling kontak? paling tidak sms?

Do Hwi berkata ia tinggal di LN dan saat ia pulang, ia mengurus bisnis shopping jadi ia merasa kecapaian dan tidak sempat mengontak Dok Mi. Lalu ia baru bertemu lagi kemarin dan sangat gembira.  Do Hwi tanya apa Jin Rak sudah tinggal selama 3 th di apartemen ini.
Jin Rak membenarkan.

Kembali ke pasangan di tepi pantai. Para Nenek meninggalkan toko itu. Enrique sudah menghabiskan 2 botol makgeolli, ia  mabuk. Enrique ketawa-ketiwi dan memberi salam dengan sopan pada Nenek2 itu, selamat jalan.
Enrique mengarahkan kamera pada Dok Mi, lalu ketawa, ternyata tidak rusak. Sepatuku sudah kering...kurasa aku harus ganti baju.

Dok Mi mengajak Enrique ke laut lagi, untuk menghilangkan mabuk.
Enrique tidak mengerti kenapa Dok Mi ingin cepat pulang, apa kau tidak merasa sesak ada di dalam ruangan sepanjang waktu?  Manusia hidup di dalam rumah, bangun pagi, dan cuci muka lalu pergi kesana sini untuk meninggalkan aromanya di dunia ini (aku suka kata2 ini). Apa kau tidak pernah mendengarnya?


Tapi apa kau takut pergi keluar? atau...kau tidak suka cuci muka?

Dok Mi : Tidak terasa menyesakkan. Aku menyukainya. Dan aku merasa damai di tempatku yang kecil. Aku menyukainya.
Do Hwi masih ada di apartemen Jin Rak. Ia tanya apa Jin Rak menggambar manga. Jin Rak bicara sendiri, tidak mudah melakukan itu. Do Hwi tanya, apa maksudnya tidak mudah menggambar manga?
Jin Rak : Tidak, maksudku ..tidak mudah sekolah SD sampai SMA bersama.

Do Hwi tidak senang dan mengalihkan pembicaraan, apa kau tidak melakukan hal lain selain menggambar manga?
Jin Rak : Setelah aku memulai webtoon-ku, aku tidak akan punya banyak waktu luang.
Do Hwi : Webtoon? Ah...jadi kau punya pekerjaan lain, dan manga hanya hobi?

Do Hwi mengajak Jin Rak makan malam diluar. Jin Rak minta Do Hwi telp Dok Mi lagi. Do Hwi kesal dan berkata akan pergi saja. Jin Rak menahan tangan Do Hwi lagi, cha...
Do Hwi mengira Jin Rak menanyakan namanya, ia menjawab..Cha Do Hwi.
Sebenarnya Jin Rak ingin menawarkan minum teh. Teh=Cha.

Jin Rak : Kenapa tidak minum teh dulu dan coba meneleponnya lagi?

Enrique lari mengelilingi Dok Mi di pantai. Ia lari mengelilingi istana pasir dan terjatuh di pantai.

Enrique berdiri di samping Dok Mi, ia menunjuk Dok Mi. Aku menarik kembali perkataanku kemarin. Cintaku berakhir...cintaku hancur. Kurasa tidak tepat mengatakan seperti itu. Hanya karena cinta sudah berakhir dan hancur.. Kita tidak akan bisa berkata "Ya, tamu berikutnya.." bagaimana menurutmu?
Semua selalu selesai dengan sendirinya. Jika kita membiarkannya, maka semua akan kembali ke tempatnya semula.

Enrique lari lagi dan berkata ke Dok Mi, ajumma..ajumma, kurasa laut ini membuat hatiku terbuka lebar, jauh lebih lebar. Aku merasa laut benar2 membuka hatiku. Enrique menari-nari.

Ponsel Dok Mi bunyi. Dok Mi melihat nama Do Hwi dan sama sekali tidak berniat mengangkatnya.
Enrique : Kenapa tidak kau angkat? sudah berdering sejak tadi.

Enrique melihat ke satu arah, eh apa itu? Dok Mi menoleh. Enrique menekan tombol terima di ponsel, lalu melarikan diri.

Dok Mi menghela nafas dan menempelkan ponsel ke telinga.
Do Hwi : Dok Mi-ya?

Jin Rak langsung duduk di lengan sofa dan ikut mendengarkan.

Do Hwi : Dok Mi, kau dimana? Aku datang menemuimu. Surprise..
Dok Mi : Dimana tempat tinggalku? Kau tidak tahu tempat tinggalku.
Do Hwi : ocean village, apartemen 402. Itu rumahmu. Kapan kau pulang?

Jin Rak berbisik, sampai Dok Mi-ssi pulang, tetap tunggu disini. Do Hwi mengatakannya, ia akan menunggu sampai Dok Mi pulang.
Dok Mi : Aku jauh dari rumah, jangan menungguku.
Dok Mi mematikan ponselnya. Ia bicara sendiri, biarlah kita bersikap seolah tidak saling mengenal.

Do Hwi tidak percaya, Dok Mi memutuskan telpnya lagi. Ia berkata ke Jin Rak kalau Dok mi pergi jauh.
Jin Rak terkejut, kalau begitu dia tidak bisa pulang hari ini? Apa masuk akal kalau dia menginap diluar, di dunia yang menakutkan ini?

Jin Rak minta Do Hwi telp lagi dan tanya dimana Dok Mi. Jin Rak merasa mengenal Dok Mi, karena ia sudah mengamatinya selama 3 th ini. Dia jelas bukan tipe orang yang akan menginap di luar seperti itu.
Do Hwi berkata, sebagai temannya, daripada Dok Mi tidak pernah menginap di luar selama beberapa tahun, aku lebih suka Dok Mi yang punya alasan menginap diluar.

Jin Rak membentaknya, omong kosong macam apa ini!
Do Hwi terkejut. Ia sama sekali tidak mengira Jin Rak seperti ini. Jin Rak sadar dan minta maaf, ia mondar-mandir dan tetap mencemaskan Dok Mi.

Do Hwi tanya bagaimana dengan teh-nya. Ia pura2 demam dll. Jin Rak mengusir Do Hwi, kata Dok Mi ia tidak akan pulang, apa kau masih tetap disini? Aku mau keluar.
Do Hwi memaksakan diri tersenyum.

Dong Hoon pulang dan bertemu petugas pengadilan. Orang itu mencari Tuan Oh Jae Won. Dong Hoon heran, tidak ada yang bernama Oh Jae Won disini.

Jin Rak keluar bersama Do Hwi. Dong Hoon nyengir lebar, wah apa yang kalian lakukan berdua saja? Apa aku pulang terlalu cepat?


Jin Rak langsung memarahi Dong Hoon. Do Hwi tersenyum dan berpamitan dengan manis.

Petugas pengadilan tanya, Tuan Oh Jae Won? Jin Rak membenarkan.
Dong Hoon terkejut. Do Hwi juga, ternyata benar. Oh Jin Rak adalah Oh Jae Won.
Petugas itu minta kartu identitas Jin Rak. Jin Rak memberikannya. Dong Hoon benar2 bengong.

Do Hwi menunggu petugas pengadilan di lift dan mengeluarkan karakter aslinya, ia memastikan kalau Jin Rak memang benar Oh Jae Won.

Jin Rak membaca surat dari pengadilan. Dong Hoon tanya, sebenarnya siapa nama asli Jin Rak.
Jin Rak memberikan surat itu, pengadilan sudah mengabulkan permohonanku. Sekarang namaku Oh Jin Rak, aku tidak punya nama lainnya lagi. Jin Rak mengubah namanya dari Oh Jae Won ke Oh Jin Rak.

Dong Hoon terkejut, kenapa Jin Rak mengubah namanya. Jin Rak tidak mau menjelaskan, bagaimanapun aku bukan penjahat. Jadi jangan takut. Meskipun kau ingin tahu, jangan tanya. Kau mengerti?

Hari sudah malam, pasangan Enrique-Dok Mi masih terdampar di tepi pantai menunggu pengaruh alkohol Enrique habis. Nenek itu sudah menutup tokonya.
Nenek : Di saat seperti ini, selalu saja ada anak muda seperti kalian bertanya-tanya. Dan aku selalu menjawab seperti ini, bis ke Seoul sudah tidak ada. Jadi kalian harus menginap disini semalam. Aku akan memberikan harga yang murah. Dan...aku menawarkan sarapan.

Enrique berkata ke Dok Mi, ajumma, kalau kau tetap ingin pulang aku tidak punya pilihan selain menyetir dalam kondisi mabuk. Aku tidak mau mengatakan ini, tapi aku bukan orang yang bisa masuk berita karena membuat masalah. Aku sudah melihat di internet, kita harus menunggu selama 5 jam lagi (sampai pengaruh alkoholnya benar2 hilang). Kita tunggu beberapa jam lagi.

Nenek : Aku punya kamar kosong.

Dok Mi menghela nafas dan Enrique tampak tidak punya pilihan.
(Andaikan mereka ini tiba2 punya ide untuk bepergian bersama beberapa hari lagi hihihi...)


Penghuni apartemen selesai demo. Mereka jalan pulang. Jin Rak mengamati apartemennya. Dong Hoon heran, apa yang kau lihat?
Jin Rak : Sudah kubilang jangan lupa mematikan lampu sebelum keluar, apa kau tidak ingat apa yang dikatakan No. 402 tentang menghemat listrik?
Dong Hoon nyengir : Air seni itu?
Jin Rak menendangnya dan berkata yang diingat Dong Hoon hanya soal air seni saja dan melupakan semua tips penghematan itu.


Dok Mi dan Enrique jalan mengikuti Nenek. Enrique membawa kayu bakar. Nenek menunjukkan tempat bermalam, tidur di dalam lebih baik daripada mati beku di dalam mobil.
Nenek minta mereka hati-hati, karena suka ada hantu yang mengganggu. Dok Mi langsung ketakutan.

Jin Rak bertanya di forum online, apa alasan seorang gadis menginap diluar. Jawaban forum semakin membuat Jin Rak tertekan, gadis itu melarikan diri dari cinta, ia menipu dirimu, karena ia tidak menyukaimu.
Jin Rak marah2 sendiri, dimana jawaban yang polos dan jujur? Kenapa tidak ada? Seharusnya ada jawaban yang benar paling tidak satu.

Dong Hoon dan Ryu Watanabe mengamati Jin Rak dengan bingung. Ryu kembali ke dapur. Dong Hoon heran, ia tanya ada apa sebenarnya, kenapa Jin Rak emosi sekali.
Dong Hoon : Hyung, makanlah. Bagaimana kalau kali ini kau mulai kencan? Katanya kau belum pernah berciuman.
Jin Rak : Siapa bilang?

Dong Hoon : Aku yang mengatakannya, tapi kelihatannya memang benar. Tadi itu, gadis itu (Do Hwi) mendekati tipeku, tapi ia menyukaimu Hyung. Aku bisa melihat dari caranya melihatmu. Cara matanya menilai pria benar-benar payah.
Jin Rak : Kalau kau suka ambil saja. Dia akan segera pindah.

Dong Hoon : Apa itu caramu menyingkirkan gadis itu? Baiklah, saat ini, kita lihat seperti apa tipe gadis yang kau sukai.

Enrique-Dok Mi duduk di depan api unggun. Enrique tanya apa Dok Mi tidak suka kalau ia memanggilnya ajumma.
Dok Mi tidak terlalu memikirkannya. Enrique tanya apa sebenarnya pekerjaan Dok Mi.

Dok Mi : Aku editor. Aku mengedit untuk memastikan tidak ada kesalahan pada buku yang akan diterbitkan.
Enrique kagum, wah berarti kau pasti tahu banyak kata2 sulit.
Dok Mi : Tidak..aku menggunakan kamus saat mengedit.

Enrique : Benarkah? Yah! aku tahu itu bukan karena kau tidak bisa menulis. Aku pintar bicara tapi aku tidak bisa menulis dengan baik.
Enrique mengatur kayu bakar, ia tersenyum. Rasanya hangat kan?

Dok Mi merasa menyesal, karena aku..karena kebohonganku..
Enrique memotongnya, aku juga berbohong. Jadi kau tidak perlu merasa bersalah. Artinya kita saling membohongi.

Dok Mi heran, kau bohong tentang apa dan kenapa? Aku sudah mengatakan kebohonganku kepadamu.

Enrique berpikir sebentar : Go Dok Mi, kenapa kau meninggalkan gedung yang hangat dan memilih duduk membeku sendiri di bangku taman di luar? Daripada bertemu orang, kau memilih untuk mati beku? Apa kau sangat takut pada orang?
Saat kau tidur tadi..aku sadar aku tidak ingin membawamu pulang ke rumahmu. Karena jika aku mengantarmu pulang, kau akan kembali ke persembunyianmu. Jika kau takut pada orang-orang, kenapa kau tidak mencoba mendekati dunia lebih dulu?
Aku yakin, kalau kau melakukannya. Kau akan bisa tahan berada di dekat orang-orang. Sampai aku pulang ke Spanyol. Aku akan membawamu jalan-jalan dan menunjukkan dunia kepadamu.

Dok Mi : Aku ingin minta tolong.
Enrique : Katakan, aku pasti melakukannya.
Dok Mi : Saat kita kembali ke Seoul. Apa kau bisa tidak mengenaliku lagi? Meskipun kita bertemu secara kebetulan..Apa kau bisa jalan saja tanpa mempedulikanku?

Enrique tertegun, matanya kedip-kedip lagi. Lalu ia sedikit cemberut, apa itu tidak terlalu kejam, padahal kau sudah tahu apa yang terjadi padaku. Dan kita berdua..sudah saling tahu satu sama lain.

Dok Mi : Karena kau tahu begitu banyak tentang diriku...itu membuatku tidak nyaman. Itulah sebabnya aku tidak menyukainya.

Enrique tampak bingung, apa itu mungkin? Bagaimana kita bisa tidak saling kenal padahal kita sudah saling kenal? Bukankah itu...pengecut namanya?

Dok Mi mulai marah : Jangan bicara seolah kau mengenalku padahal kau baru bertemu aku beberapa hari. Kau tidak tahu siapa aku.
Kita mungkin tidak akan bertemu lagi, tapi kalaupun kita bertemu lagi, jangan pedulikan aku.

Enrique tampak terpukul, bagaimana kau bisa mengatakan kata2 keras semudah itu. Apa aku juga harus merasa tidak enak karena kau tahu banyak tentang diriku?

Tapi Enrique langsung ceria lagi, ok, deal. Nanti, daripada berkata kalau kita tidak saling kenal, anggap saja kita tidak pernah bertemu sebelumnya, ok?

Dok Mi : ok.
Enrique berdiri dan jalan ke arah mobilnya.


Dong Hoon mendengar tipe wanita ideal Jin Rak :
-wanita yang bisa mengalah lebih dulu,
-wanita yang bisa mengatakan "aku minta maaf" lebih dulu,
dan..Wanita yang tidak serakah. Juga..wanita yang tetap jujur meskipun tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa melihatnya.

Dong Hoon : Omong kosong apa ini? apa tipe wanita idealmu adalah pemenang Nobel untuk Perdamaian?
Jin Rak : Ada wanita seperti itu. Anak muda sepertimu tahu apa.

Dong Hoon mulai mengerti, wanita seperti penghuni apartemen 402?  Jin Rak..jangan-jangan..ah yang benar saja. Apa kau benar-benar menyukai wanita itu?
Jin Rak diam saja dan menatap tajam Dong Hoon.

Enrique ada di mobil dan melihat-lihat foto Dok Mi sambil nyengir.

Dok Mi duduk di dalam kamar. Ia mengetik di ponselnya. 
Apa kebenaranmu? Jawab sejujurnya. Kapanpun seseorang menanyakan itu kepadanya, dia akan menutup mulutnya erat-erat.
Kebenaran adalah sesuatu yang tampak seperti permen atau coklat manis saat bungkus luarnya dibuka. Sama seperti kulit dibutuhkan untuk melindungi darah dan daging di bawahnya...kebohongan dibutuhkan untuk melindungi kebenaran.
Daripada tetap jujur dan membuka semua lukanya ...memasang senyuman di wajahnya dan berbohong..terasa lebih aman baginya.


Dok Mi meletakkan ponsel dan menghela nafas. Tiba-tiba lampu kamarnya mati, lalu hidup lagi. Mati-hidup-mati-hidup..beberapa kali.

Dok Mi kelihatan panik dan ia ingat kata2 Nenek soal lampu yang kedap-kedip, itu tandanya roh-roh hantu akan menangkapmu. Dok Mi ketakutan dan teriak keras.

Enrique yang tertidur di mobil jadi terkejut dan terbangun.

Ia bergegas keluar mobil dan lari ke arah rumah Nenek. Enrique membuka sepatu dan berusaha membuka pintu, ada apa?

Enrique menerobos masuk dan Dok Mi lari keluar. Keduanya bertabrakan dan jatuh ke lantai dalam kegelapan.
Waktu lampu kembali menyala, ternyata Enrique jatuh tepat diatas badan Dok Mi dan tanpa sengaja bibir mereka bersentuhan. (Haiyah..)
Keduanya membuka mata dan syok. Oops.

Preview ep 5

Enrique : Apa yang sudah kulakukan?
Enrique menjelaskan tentang ciuman itu pada Dok Mi, itu tidak sengaja.
Jin Rak gelisah. Aku ingin tahu, apa dia baik-baik saja di sana sendiri, apa ia makan dengan benar, apa dia bahagia disana, ini membuatku cemas.


Enrique : Aku akan menarikmu keluar sebelum aku pergi. Tunggu saja.
Enrique menendang pintu apartemen Dok Mi, Ajumma!

Jin Rak dan Dok Mi bertemu di lift dan keduanya tersenyum satu sama lain.

FBND [1], [2], [3]

Notes :
Mihihihi....serial ini seger sekali. Aku berharap, Enrique menarik Dok Mi keluar sekali lagi dan kali ini jalan beberapa hari keliling Korea.
Lalu Jin Rak kalang kabut dan menyusul mereka dengan menumpang mobil Do Hwi. Kayanya bakal seru kalau ceritanya seperti itu haha..

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment