Eun Gi melarikan diri dari rumahnya dan menggedor gerbang Ma Ru di tengah hujan deras. Baru setelah cukup lama, gerbangnya terbuka dan Ma Ru keluar dengan kondisi tubuh luka parah.
Jae Hee selesai memasak dan berdandan. Ia jalan keluar rumah. Pengacara Ahn ternyata ada di depan rumah keluarga Seo dan melihat Jae Hee keluar. Ia kelihatan tidak senang.
Kembali pada Eun Gi yang menyatakan isi hatinya, itu adalah ciuman pertamaku. Ciuman yang kita lakukan di dekat Kastil Hirosaki. Mengatakan kalau aku mencintai seseorang juga adalah yang pertama kalinya. Ini adalah pertama kalinya dalam 29 tahun hidupku.
"Aku mencintaimu, Seo Eun Gi". Aku mendengar pernyataan yang membuat hati berdebar seperti itu untuk pertama kalinya, semuanya karena dirimu. Seo Eun Gi yang sepertinya memiliki segalanya, Seo Eun Gi yang tidak merasa iri oleh apapun yang ada di dunia ini, tapi sebenarnya telah hidup dalam kehidupan yang menyedihkan.
Tapi..tapi...karena seorang pria bernama Kang Ma Ru, aku merasa senang untuk bangun, bernafas, dan hidup untuk pertama kalinya. Aku memikirkan ini ribuan kali sampai kepalaku rasanya akan pecah. Meskipun aku harus kehilangan segala yang kumiliki. Aku tidak boleh kehilangan pria ini. Itu kesimpulanku lima jam yang lalu.
Ma Ru mendekat dan menghapus air mata Eun Gi. Sementara Jae Hee sudah tiba di lingkungan rumah Ma Ru dan mulai jalan ke atas sambil membawa makanan.
Eun Gi melanjutkan : Jadi, satu-satunya keinginanku saat ini adalah, melihatmu setiap hari, mengatakan kalau aku mencintaimu setiap hari, mendengar kalau kau mencintaiku setiap hari, memimpikan mimpi yang sama setiap hari, melahirkan anak-anak dan membesarkan mereka, dan menua bersamamu.
Apa itu mungkin?
Ma Ru akhirnya memeluk Eun Gi. Ia melihat seseorang berdiri di belakang mereka. Han Jae Hee.
Jae Hee tampak syok. Ma Ru menatap tajam Jae hee dan memeluk Eun Gi semakin erat.
Jae Hee akhirnya meletakkan kotak makanan itu di pinggir jalan lalu pergi. Eun Gi sama sekali tidak menyadari kehadiran Jae Hee.
Ma Ru membawa Eun Gi masuk ke dalam rumah dan mengobati kaki Eun Gi yang lecet2 karena jalan tanpa sepatu. Ma ru tanya dimana sepatu Eun Gi dan kenapa pergi kesini telanjang kaki.
Eun Gi hanya memandangi Ma Ru, dan berkata ia tidak ingat dimana sepatunya.
Ma Ru : Kau belum makan kan?
Eun Gi tidak menjawab dan hanya mencemaskan kondisi Ma Ru. Ia ingin menyentuh wajah Ma Ru tapi Ma Ru selalu menghindar, tidak membiarkan Eun Gi menyentuh lukanya. Eun Gi menyesal, wajah tampan ini jadi hancur.
Ma Ru berkata ia tidak punya makanan di rumah saat ini, ia akan pergi dan membeli makanan. Kau mau makan apa? Eun Gi masih mencemaskan luka Ma Ru.
Ma Ru mengambil baju Choco dan memberikannya pada Eun Gi, ini baju adikku, ganti bajumu dulu. Ma Ru menghentikan Eun Gi yang masih meributkan lukanya. Sejujurnya, aku suka dengan tampangku saat ini. Jauh lebih mirip manusia. Wajah yang tampan itu sedikit membosankan.
Melihat reaksi Eun Gi, Ma Ru menekankan, aku tidak bercanda. Aku tidak membubuhkan obat agar lukanya sembuh lebih lama. Aku akan pergi beli makanan dulu.
Ma Ru mengambil baju ganti dan jalan keluar. Saat ia ganti baju, baru kelihatan luka-luka di punggungnya dan Ma Ru masih kesakitan.
Eun Gi duduk di kamar Ma Ru, ia bicara sendiri. Katakan padaku, aku melakukan hal yang benar. Ini adalah kehidupan yang diharapkan ibu untuk Eun Gi. Meskipun jalannya akan sulit, tolong bantu aku sehingga aku bisa melaluinya dengan lancar. Berikan aku kekuatan, Ibu.
Ma Ru keluar rumah dan melihat bungkusan makanan dari Jae Hee untuk beberapa lama. Ma Ru memutuskan untuk tidak mengambilnya, ia jalan pergi.
Jae Hee kembali ke rumah keluarga Seo. Tapi tidak segera masuk. Ia duduk diam dalam mobil. Pengacara Ahn mengetuk jendela mobil Jae Hee, membuatnya terkejut.
Saat Ma Ru pulang, Eun Gi sudah tertidur di lantai kamar Ma Ru.
Ma Ru menyiapkan tempat tidur dan menyelimuti Eun Gi. Ma Ru duduk di samping Eun Gi. Ia melihat ada foto lama yang diletakkan di meja.
Ma Ru jalan dan melihat foto itu. Ada pesan Eun Gi : Aku bosan dan menemukan ini di lacimu, jika cuacanya bagus besok pagi, bagaimana kalau kita pergi ke sana. Perjalanan pertama kita, hanya kita berdua. Eun Gi.
Sebenarnya, itu adalah foto dari Jae Hee. Flashback, Jae Hee lari-lari menemui Ma Ru. Ma Ru, Kang Ma Ru, kau disini. Apa kau sedang belajar?
Ma Ru tersenyum dan tanya soal interview Jae Hee. Jae Hee menunjukkan foto pantai itu, pemandangannya indah kan? Ayo kita pergi kesana, perjalanan pertama kita bersama.
Jae Hee : Aku akan mencoba mencari cuti, agar kita bisa pergi setelah kau selesai ujian.
Ma Ru : Aku akan memikirkannya.
Jae Hee kesal, hei jangan menolaknya dan jual mahal. Kalau kau seperti itu, aku akan pergi dengan pria lain. Tidak apa-apa kan?
Ma Ru langsung merebut foto di tangan Jae Hee, tentu saja tidak boleh. Ia tersenyum dan melihat foto itu, dimana tempat ini?
Tapi Ma Ru yang sekarang benar-benar berbeda, ia memandangi foto itu dengan blank.
Ma Ru memandangi Eun Gi yang tertidur, membelai rambutnya dan menunduk mencium pipi Eun Gi.
Paginya, Jae Gil duduk di pinggir jalan dan menangis putus asa. Apa yang harus kulakukan, Ma Ru? Choco kita...apa yang harus kulakukan?
Tiba-tiba Choco berdiri di belakang Jae Gil dan menepuk pundaknya, kau sedang apa? Jae Gil terkejut dan ketakutan, hei! Kau ini orang atau hantu?
Choco : Aku? tentu saja orang.
Jae Gil bingung, bukankah kau sudah mati?
Choco : Kenapa aku harus mati? Oppa, kau menangis ya?
Jae Gil menyangkal. Ia dengar dari bibi pemilik rumah kalau Choco mati karena makan racun tikus. Jae Gil bahkan berpikir akan terjun ke laut. Apa ada Choco lain di penginapan itu?
Choco : Anjing mereka namanya Choco. Apa Choco mati karena makan racun tikus?
Jae Gil kesal sekali, kenapa bibi itu menamakan anjingnya Choco dan membuatku bingung.
Choco berkata ayahnya memberikan nama anjing kepadanya. Oppa, kau mungkin tidak tahu, tapi ada dua anjing dengan nama Choco di lingkungan kami. Jae Gil tidak habis pikir, kenapa ayah Choco memberi nama itu pada anaknya.
Choco : Waktu kecil aku selalu menangis. Aku baru berhenti menangis saat ia memberiku coklat. Aku berhenti menangis saat dipanggil Choco, jadinya ia menamakanku Choco. Ayah tidak begitu menyukaiku, ia hanya menyayangi Ma Ru oppa.
Jae Gil : Jadi kau cemburu sekarang?
Choco menggeleng, ia hanya takut kalau ia nanti punya anak. Mereka mungkin mengira nama ibunya adalah nama makanan. Choco mengajak Jae Gil pergi. Kasihan sekali anjing itu, dia cukup manis, apa racun tikus itu enak rasanya?
Jae Gil tiba2 memanggilnya, Ji Hyun.
Choco bingung, tidak ada orang lain disekitar mereka. Jae Gil menjelaskan, sekarang namamu Ji Hyun. Artinya kau pintar dan bijaksana. Aku sebenarnya ingin memberikan nama itu untuk calon putriku kelak, tapi aku memutuskan untuk memberikannya untukmu. Kang Ji Hyun.
Choco senang sekali. Aku menyukainya, benar2 menyukainya. Lalu ingin mengubah nama keluarganya juga dengan Jeon. Jeon Ji Hyun wkk..(memang kalau dilihat sekilas Lee Yubi seperti Jeon Ji Hyun kecil)
Choco mengejar Jae Gil dengan pertanyaan, oppa..apa kau tadi berkata akan terjun ke laut saat mengira aku mati?
Jae Gil gengsi dan menyangkalnya, aku? kapan? mengapa? tidak akan. Choco berkata ia jelas mendengarnya. Jae Gil menyangkal dan menjitak Choco lagi.
Eun Gi masih tidur. Ma Ru jalan keluar untuk membeli baju untuk Eun Gi. (Iklan baju dulu. Drama ini banyak iklannya sigh.)
Ma Ru memilihkan jaket untuk Eun Gi dan juga sepatu. Sepertinya Ma Ru pintar sekali dalam menentukan ukuran badan wanita wkk, seperti Gu Yong Ha.
Ma Ru jalan ke kasir untuk membayar dan melihat berita tentang pernikahan Jae Hee di koran. Ma Ru teringat lagi kata-kata Jae Sik. Ma Ru tampak cemas.
Ma Ru pulang dan tidak mengangkat telp dari Jae Hee.Jae Hee kelihatan kesal. Ia ingat percakapannya dengan Pengacara Ahn semalam.
Ahn : Presdir tahu semuanya.
Jae Hee terkejut mendengarnya dan kebingungan. Apa yang harus kulakukan?
Ahn menjelaskan bahwa sekretaris Jang memang selalu memeriksa CCTV bahkan sejak mendiang Nyonya masih ada. Semalam, Presdir mengadakan pertemuan dengan Pengacara Park dan Jaksa Min tanpa mengikutsertakan-nya. Surat wasiatnya juga sudah ditulis ulang.
Semua aset Presdir, saham perusahaan, akan diwariskan pada Direktur Seo Eun Gi.
Jae Hee panik : Lalu bagaimana denganku? tidak..tidak. Eun Suk-ku? Eun Suk-ku, juga adalah putra Presdir. Bagaimana dengan Eun Suk-ku?
Jae Hee ingin mengajak Ahn Min Young menghadap Presdir. Kita berlutut dan memohon ampun padanya sampai ia memaafkan kita. Pengacara Ahn.
Ahn menolak, ini bukan sesuatu yang bisa kita mohon pada Presdir, dia adalah orang yang tidak akan pernah memaafkan kita. Kau tahu juga kan? Orang seperti apa Presdir itu.
Ahn menambahkan kalau Eun Gi juga sudah tahu tentang niat Kang Ma Ru dan hubungan Jae Hee dengan Ma Ru. Jae Hee benar2 terkejut, Eun Gi tahu hubunganku dengan Ma Ru?
Ahn : Benar, itu sebabnya ia sengaja tetap bersama Ma Ru untuk membuatmu marah. Paling tidak seperti itu menurutku. Kau dan aku tidak akan bisa melawan Presdir dan Direktur Seo. Kita tidak berarti di depan mata mereka.
Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah berkemas dan segera pergi besok pagi.
Jae Hee mencoba telp Ma Ru lagi tapi tetap tidak diangkat. Akhirnya Jae Hee meninggalkan pesan untuk Ma Ru.
Jae Hee akting dan teriak2, pura-pura dalam keadaan terancam bahaya. Ma ru, tolong aku. Kakakku, kakakku akan membunuhku sekarang. Hanya kau yang bisa kuhubungi, aku minta maaf Ma Ru. Hanya kali ini saja, tolong aku sekali ini saja.
Jae Hee bahkan melempar botol anggur ke arah kaca untuk memberikan efek teror. wow...
Jae Hee menurunkan ponselnya dan bersikap biasa lagi. Astaga wanita satu ini.
Eun Gi bangun, hari sudah mulai siang. Eun Gi heran sendiri, Seo Eun Gi bagaimana kau bisa tidur sampai saat ini? Apa rumah ini begitu nyaman?
Ma Ru jalan pulang dan akhirnya membuka voice mail dari Jae Hee. Matanya membesar karena cemas setelah mendengar suara Jae Hee yang penuh kepanikan.
Ma Ru segera telp Jae Hee, Jae Sik hyung, dimana dia sekarang? Telp polisi saja. Apa kau terluka? Separah apa?
Jae Hee tidak menjawab. Ma Ru teriak marah, jangan cuma menangis. Bicaralah! Halo? dimana tempatnya?
Eun Gi memanggil Ma Ru tapi tidak ada jawaban. Eun Gi jalan keluar dan duduk di halaman, ia tersenyum bahagia melihat bajunya yang dijemur. Seperti membayangkan kalau ia benar-benar tinggal di rumah itu.
Eun Gi merasa mendengar sesuatu dan membuka pintu gerbang. Tidak ada siapapun. Eun Gi hanya menemukan dua tas baju di depan gerbang.
Eun Gi mengeluarkan isinya dan tampak senang. Apalagi ada pesan Ma Ru di dalam : Ayo kita jalan-jalan.
Tidak lama Eun gi menerima sms dari Ma Ru, Terjadi sesuatu dan aku harus pergi ke satu tempat. Hari ini sudah terlambat, kita akan pergi besok pagi. Ada makanan di meja, tolong makan dulu.
Eun Gi tampak sedikit kecewa. Tapi ia seperti terhibur dengan jaket dan sepatu pemberian Ma Ru. Eun Gi mencobanya dan ternyata pas.
Ada sms lagi yang masuk, isinya : Kang Ma Ru, Han Jae Hee, Villa Yang Pyeong.
Eun Gi tertegun dan ini membuatnya tidak ceria lagi.
Han Jae Hee yang mengirim sms itu. Ia ada di villa dengan wajah terluka. Sementara kondisi ruangan sudah kacau balau. Semua ini sengaja dilakukannya untuk membuat Ma Ru jatuh dalam perangkapnya.
Ma Ru menyetir ke arah Villa Yang Pyeong. Ia tiba dan langsung masuk karena pintu gerbangnya tidak terkunci. Ma Ru menemukan Jae Hee dalam ruangan tengah. Kondisi ruangan itu berantakan dan Jae Hee duduk meringkuk di balik pilar.
Ma Ru melihat Jae hee yang kehilangan sebelah sandalnya. Ia ingat saat pertama kali melihat Jae Hee remaja, duduk meringkuk ketakutan.
Ma Ru membungkuk dan melihat luka Jae Hee. Ia tanya dimana Jae Sik. Jae Hee berkata tidak tahu, mungkin lari setelah mendengar Ma Ru datang. Ma Ru tanya kotak obat dan Jae Hee berkata mungkin ada di ruang tamu. Jae hee berkata ia tidak berharap Ma Ru datang, terima kasih Ma Ru. Ma Ru pergi mengambilnya.
Jae Hee langsung berubah lagi wajahnya. Wow benar2 memuakkan.
Ma Ru mencari kotak obat dan menemukannya. Ia mendapat telp. Ternyata dari Jae Sik. Kenapa kau tidak mengangkat telpmu brengsek!
Ma Ru heran, siapa ini?
Jae Sik kesal, dasar kau. Apa kau tidak kenal suara kakakmu? Cepat ke kantor polisi dan tebus aku.
Jae Sik ribut dengan seorang wanita, wanita itu menuntut Jae Sik membayarnya dan Jae Sik teriak2 karena mengira ia sudah ditipu.
Ma Ru tidak begitu mempedulikan isi cerita Jae sik, ia hanya ingin tahu dimana Jae Sik sekarang.
Jae Sik : Busan. Kantor polisi Busan.
Ma Ru tertegun, kalau Jae Sik di Busan, tidak mungkin dia disini memukuli Jae Hee. Ma ru sadar, Jae Hee memanfaatkan dirinya lagi.
Wanita itu merampas telp Jae Sik dan minta Ma Ru mentransfer uang 3 juta Won (apa?) ke rekeningnya. Jae Sik mengambil telpnya kembali dan minta Ma Ru menambahkan 1 juta Won untuk uang sakunya (hei! memangnya Ma Ru Bank Korea? dasar.)
That woman's expression really makes my day bwahaha
Ma Ru mematikan ponselnya, ia tampak menahan marah. Jae Hee merencanakan semuanya.
Ma Ru jalan ke ruangan dalam dan jongkok di depan Jae Hee. Ia mulai mengobati luka Jae Hee. Jae Hee memandangi Ma Ru dengan mata penuh air mata.
Eun Gi tiba di depan villa Yang Pyeong dan melihat dua mobil. Mobil Ma Ru dan Jae Hee.
Jae Hee mengamati Ma Ru dan pura-pura menyesali diri, sebenarnya apa yang kulakukan padamu? Kau benar, aku gila, aku tidak waras. Aku tergoda oleh sesuatu dan membuatku kehilangan kendali. Aku salah, aku bersalah Ma Ru.
Ma Ru terdiam, seperti berpikir, lalu ia bicara : Nuna, kau benar-benar mengenalku dengan sangat baik. Kau mengenalku lebih baik dari diriku sendiri, dari Kang Ma Ru mengenal dirinya sendiri.
Aku yang peragu, aku yang tidak ingin percaya, dan aku yang menyangkal diriku sendiri. Nuna kau seperti orang yang tumbuh dalam diriku, kau mengenalku sampai membuatku merinding. Benar kan?
Eun Gi jalan masuk ke dalam villa dan mendengarkan percakapan mereka.
Jae Hee : Apa maksudmu dengan itu?
Ma Ru : Itulah sebabnya hatiku...sebenarnya tidak ingin membalas dendam. Tapi ini karena obsesi gilaku kepada Nuna.
Jae Hee : Ma Ru.
Ma Ru menirukan Jae Hee : "Ma Ru tolong aku", kapanpun kau mengatakan itu, aku bahkan meninggalkan adikku yang sedang demam tinggi. Dan lari kepadamu seperti orang gila, seperti Kang Ma Ru 6 tahun yang lalu. Kau tahu kalau aku akan datang kepadamu lagi.
Tidak peduli apapun yang dilakukan Nuna, aku akan mengerti, aku bersabar, aku akan memaafkanmu dan akan menahan semuanya. Kau juga tahu semua itu, ya kan?
Meskipun aku dipermalukan seperti ini, aku tetap saja tergila-gila padamu. Seperti orang gila. Seperti orang yang tidak waras, seperti orang dengan amnesia selektif, seperti orang yang tidak punya harga diri. Aku akan mendengarkan apapun yang kau katakan.
Eun Gi mengepalkan tangannya, ia gemetaran. Jae Hee memotong perkataan Ma Ru. Kau berkata aku tidak pantas berada di tempat itu, dan kau ingin membawaku turun, ya kan? Baiklah, aku akan turun. Selama aku tetap memilikimu, aku akan melepaskan semuanya. Aku akan kembali ke tempat dimana aku berasal.
Ke tempat sampah atau ke tempat yang lebih buruk dari itu, aku akan turun ke bawah.
Eun Gi tidak tahan lagi dan jalan meninggalkan villa itu.
Jae Hee terus saja berjanji akan membereskan semuanya, aku akan melakukan semuanya saat ini, hari ini.
Ma Ru : Tidak, jangan lakukan itu. Jangan lakukan itu. Dimanapun Han Jae Hee, atau kemanapun tujuan akhir Han Jae Hee, tidak peduli itu neraka atau kemanapun..aku tidak tertarik lagi.
Jae Hee : Apa maksudmu? Aku tanya apa maksudmu?
Ma Ru : Artinya, perasaan obsesifku kepada Han Jae Hee, telah lenyap.
Ma Ru jalan pergi meninggalkan Jae Hee yang tampak terpukul dan marah.
Ma Ru jalan di halaman villa dan tidak sanggup menahan air matanya. Semua kenangan manisnya bersama Jae Hee terbayang lagi. Saat mereka masih kuliah,
semua kebersamaan mereka. Jae Hee yang pintar memasak dan selalu memasakkan makanan enak untuk Ma Ru, Jae Gil dan Choco. Semua masa-masa indah mereka. Kenapa Jae Hee bisa berubah seperti itu.
(Astaga suara Junsu mendayu-dayu.)
Ma Ru melihat Eun Gi memacu mobilnya meninggalkan villa. Ma Ru kelihatan heran.
Jae Hee telp dan tanya apa ini karena Eun Gi? Apa kau punya perasaan terhadap Eun Gi? Atau kau memang sudah jatuh cinta kepada Eun Gi? Kang Ma Ru.
Ma Ru : Aku membuat kesalahan. Aku menyesal menyeret Eun gi ke dalam masalah ini.
Jae Hee menghela nafas.
Ma Ru telp Eun Gi. Tapi Eun Gi tidak mau mengangkatnya.
Jun Ha menemui Presdir dan mencemaskan kondisi Presdir Seo. Anda kelihatan tidak sehat, Presdir.
Tuan Seo menanyakan Eun Gi. Jun Ha berkata ia sudah mengontak Direktur tapi tidak dijawab. Jun Ha juga menanyakan Jae Hee, saya tidak melihat Nyonya, apa dia pergi ?
Tuan Seo : Pengacara Park, pastikan kau menjalankan instruksi yang sudah kuberikan.
Jun Ha menghela nafas, apa anda benar2 harus melakukan ini? Apa anda tidak mau memikirkan Eun Suk?
Tuan Seo berkata ia tidak akan lama lagi di dunia ini, jika ia tidak melakukan ini, maka akan sangat menyulitkan untuk Eun Gi kita yang akan kutinggalkan.
Eun Gi juga tidak mengangkat telp dari Jun Ha. Ia berhenti di dekat rumah Ma Ru. Lalu Eun Gi memutuskan untuk pergi lagi.
Saat mobil Eun Gi pergi, mobil Ma Ru tiba.
Ma Ru pulang dan melihat Eun Gi sudah melipat baju Choco dengan rapi. Ma Ru mengambil foto pantai dari Jae Hee dan membaliknya. Ada catatan dari Jae Hee. Ma Ru merasa Eun Gi pasti sudah melihat ini.
Jae Hee pergi ke bank dan masuk ke ruang safety box. Ia ingat kata-kata Pengacara Ahn, Presdir sudah menghunus pedangnya. Kali ini, kurasa kita tidak akan bisa lolos. Tidak peduli dimana, kumohon bersembunyilah.
Aku akan mengurus masalah disini, jangan kembali ke rumah dan bersembunyilah dulu.
Jae Hee membuka lemarinya dan mengamati sebuah dokumen. Ia ingat peristiwa 6 tahun lalu. Jae Hee menerima telp dari seorang pria yang ingin melaporkan Presdir Tae San, Seo Jeong Gyu.
Jae Hee : Apa isi laporannya? Apa saya boleh tahu siapa yang mengajukan laporan ini? Dimana anda? Saya reporter berita HBS Han Jae Hee.
Jae Hee pergi ke losmen dan menemui pria yang terbunuh waktu itu. Jae Hee menerima dokumen, anda ingin melaporkan ini pada masyarakat?
Pria itu membenarkan. Skandal seks Seo Jeong Gyu, kucuran dana ilegal, investasi real estate ilegal, transaksi mata uang asing ilegal, pencucian uang diluar negeri.
Aku ingin mengungkapkan semua ini pada publik. Aku ingin menghancurkan Grup Tae San dan presdir Seo Jeong Gyu. Akan kulakukan.
Jae Hee meletakkan dokumen itu dan minum soju. Apa anda pikir ini akan berakhir? sebuah topan memang berhasil mematahkan cabang pohon dan membuat daun2 berguguran untuk sementara waktu, tapi ketika musim semi tiba, cabang baru akan tumbuh dan daun-daun akan tumbuh kembali.
Pria itu tidak percaya, apa?
Jae Hee menolak membantu dan justru menyarankan pria itu untuk membawa dokumen itu dan membuat kesepakatan dengan Tae San. Kau memberikan hidupmu pada Tae San tapi mereka membuangmu, pakai ini untuk minta mereka membayar kerugianmu.
Jae Hee berdiri dan minta orang itu memikirkannya sehari dan kontak dia lagi.
Pria itu terkejut, kau..kau mengenal Seo Jeong Gyu? Jae Hee menyangkalnya. Pria itu ingat, benar, aku ingat sekarang. Kudengar ada reporter HBS yang disukai Presdir. Apa kau orangnya?
Jae Hee marah, paman ini benar-benar..
Pria itu mengamati Jae Hee, benar, kau memiliki wajah yang akan disukai Presdir. Reporter apa yang begitu seksi dan cantik seperti ini?
Pria itu kesal dan mencoba memperkosa Jae Hee. Dalam kondisi terdesak, Jae Hee meraih botol anggur dan memukul kepala pria itu. Pria itu terjatuh dan kepalanya membentur sudut meja kayu. Jadi bukan pukulan Jae Hee yang membuatnya tewas, tapi saat ia jatuh dan kepalanya membentur meja kayu-lah penyebab kematian-nya.
Jae Hee sekarang memiliki amplop itu dan akan ia jadikan sebagai bahan untuk negosiasi.
Eun Gi sampai di tepi pantai. Ia turun dari mobil dan memandangi pantai.
Eun Gi mengeluarkan kamera (iklan Samsung Galaxy) dan memotret pantai itu, persis seperti foto yang ia lihat di kamar Ma Ru. Eun Gi mengirim foto itu pada Ma Ru.
Jae Hee pulang dengan dokumen itu. Ia berpikir di dalam mobil.
Jun Ha mulai memeriksa semua dokumen tentang Jae Hee dan pengacara Ahn. Sepertinya Jun Ha serba salah. Ahn pasti adalah seniornya dan ia memikirkan nasib Eun Suk yang bagaimanapun adalah keturunan Presdir Seo dan adik Eun Gi.
Pengacara Ahn juga mulai mengemasi semua barang2nya.
Eun Gi duduk sendiri memandangi pantai. Tidak lama, Ma Ru muncul. Ma Ru jalan mendekat dan duduk di samping Eun Gi.
Ma Ru : Bukankah kita sepakat akan pergi bersama, kenapa kau pergi sendiri?
Eun Gi : Aku tiba-tiba ingin melihat laut. Ah, terima kasih untuk baju dan sepatunya, bagaimana kau bisa tahu ukuranku dengan benar? Kau benar2 playboy.
Eun Gi berkata pantai ini lebih bagus aslinya daripada di foto. Aku tidak tahu kalau negara kita masih punya tempat sebagus ini. Kalau kau, ini bukan pertama kalinya kau kesini, ya kan?
Ma Ru : Ini pertama kalinya bagiku. Aku berjanji untuk datang kesini dengan seseorang sebelumnya, tapi pada akhirnya kami tidak bisa kesini.
Eun Gi : Dengan siapa?
Ma Ru : Orang yang kucintai.
Eun Gi : Siapa orang itu?
Ma Ru menatap Eun Gi dan mengaku : Han Jae Hee.
Eun Gi seperti tidak percaya dengan pendengarannya dan keduanya berpandangan.
Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment