A Pure Paki Theme

Monday, January 14, 2013

Nice Guy episode 10

Share it Please
Ma Ru tidak mengira ia akan bertemu Seo Eun Gi lagi. Tapi kondisi Eun Gi tidak sama dengan Eun Gi yang dulu. Ia kehilangan kemampuan mengingat, ia bahkan tidak bisa mengingat alfabet dasar.

Sekretaris Hyun panik karena tidak menemukan Eun Gi. Direktur! Apa yang harus kulakukan? Kemana dia? Direktur?

Hyun melihat Jae Sik keluar dari toilet umum. Hyun tanya apa Jae Sik melihat seorang wanita muda. Rambutnya panjang, pakai rok putih, usianya sekitar 20th-an.
Jae Sik menunjuk ke arah rumah Ma Ru, kurasa aku melihatnya disekitar sana.
Hyun bingung dan mencoba mencari ke arah yang ditunjuk Jae Sik. Jae Sik masuk toilet lagi karena perutnya masih sakit.

Eun Gi menjelaskan kondisinya pada Ma Ru, ia kehilangan ingatan karena kecelakaan mobil. Ia juga tahu namanya dari wanita yang merawatnya. Satu hal yang dimiliki Eun Gi adalah kamera. Dan hanya ada satu orang dalam kamera itu, yaitu Kang Ma Ru.
Eun Gi : Eonni yang menjagaku yang mengatakan padaku kalau nama orang di kamera ini adalah Kang Ma Ru, jadi aku kesini mencarinya.

Sekarang Eun Gi ingat saat melihat wajah Ma Ru, kurasa kita benar2 saling mencintai. Eun Gi menangis.
Ma Ru terdiam, ia menahan air matanya dan memandangi Eun Gi.

Sekretaris Hyun menemukan mereka, ia masih tampak panik, Direktur! Bukankah saya bilang agar menunggu saya, kenapa anda pergi sendirian? Saya kira anda hilang. Hyun menangis. Lalu ia melihat Ma Ru dan menyapanya. Kita pernah bertemu sebentar di RS. Saya Sekretaris Direktur. (waktu Ma Ru jatuh ke jurang karena boneka Barbie Eun Gi)

Eun Gi tampak bangga dengan dirinya sendiri, kau luka kan saat itu? Aku menemukanmu. Aku lebih dulu mengenalimu, Kang Ma Ru.

Ma Ru membawa Eun Gi dan Sekretaris Hyun ke rumahnya. Eun Gi mengamati semua benda di rumah Ma Ru. Ia melihat cermin dan berkata seperti anak2, cermin.
Eun Gi melihat sekeliling, aku pernah disini sebelumnya, ya kan? Pasti aku pernah kesini. Aku pasti akan mengingat semuanya. Bersabarlah dan tunggu aku.

Ma Ru dan Hyun memandang Eun Gi dengan sedih. Eun Gi mencoba mengenali semua hal di rumah Ma Ru. Hyun menjelaskan, karena kecelakaan mobil itu, bagian otak besarnya, parietal dan temporal lobus mengalami kerusakan. Itu sebabnya, ia tidak saja menderita kehilangan ingatan, tapi juga pengetahuannya.
(Cat : Parietal lobus, bagian otak yang berhubungan dengan sensor perasaan, tekanan, sentuhan, rasa sakit. Temporal Lobus, untuk kemampuan mendengar, mencerna informasi, bahasa dalam bentuk suara.)

Juga tidak bisa membaca nama Kang Ma Ru. Selain ada masalah dengan membaca dan menulis, juga kesulitan membedakan kanan dan kiri, arah yang sederhana dan menghitung dengan jari. Meskipun tidak bisa dijelaskan, tapi banyak yang tidak normal. Kepribadiannya juga berubah drastis dari sebelumnya.
Itulah mengapa kami harus menghindari orang dan menyembunyikan Direktur. Jika Tae San, khususnya Han Jae Hee tahu soal kondisi Direktur, maka Direktur kami pasti tidak akan bisa mewarisi hak operasional.

Tae San akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan Direktur. Jika tidak hati-hati, nyawanya mungkin bisa terancam. Saya merasa kematian Presdir tidak begitu saja disebabkan oleh penyakit. Dari semua sudut, saya yakin Han Jae Hee terlibat dalam kematian Presdir.

Ma Ru terkejut dan menatap Hyun dengan tajam. Sekretaris Hyun melanjutkan, sebelum kesehatan Direktur diketahui orang, ia ingin menariknya dari dunia luar. Setelah tanpa sengaja melihat kamera di mobil saya, ia terus memohon saya untuk mencari Kang Ma Ru. Direktur bahkan berkata, kalau ia bertemu Kang Ma Ru, ingatannya pasti akan segera pulih.
Jadi, saya datang untuk minta bantuan anda. Untuk mempercepat kesembuhannya, untuk mengambil kembali posisinya yang dirampas, tolong bantu...


Ma Ru memotongnya, kenapa aku?
Hyun terkejut : Apa?
Ma Ru : Kenapa aku?
Hyun : Karena..anda adalah satu-satunya orang yang dipercaya dan dicintai Direktur.

Ma Ru yang tidak ingin berurusan lagi dengan Eun Gi mendekat dan jongkok di depan Eun Gi, kau menemukan orang yang salah, Agasshi. Kau dan aku, sama sekali tidak punya hubungan apapun. Pernah saling mencintai...siapa? Kita?
Hanya karena kita berfoto bersama, kau mengira kalau kita ini pasangan kekasih?

Ma Ru berkata ia tidak punya waktu senggang untuk membantu Eun Gi kembali ke posisinya semula. Eun Gi tampak bingung mendengarnya.

Pintu gerbang Ma Ru terbuka dan Jae Sik masuk. Ma Ru langsung menarik Eun Gi dan memeluknya, agar wajahnya tidak terlihat oleh Jae Sik.
Jae Sik melihat ke arah Hyun dan tanya, bukankah itu wanita yang kau cari tadi? Hyun membenarkan.

Jae Sik : Jadi mereka ini tamu Ma Ru, bagaimana kau dan Ma Ru..

Jae Sik jalan mendekat. Ma Ru semakin erat memeluk Eun Gi.
Jae Sik : Hei, apa yang kau lakukan di tengah hari seperti ini?
Ma Ru menatap tajam Jae Sik dan berkata ia ada urusan dengan wanita ini. Ia minta Jae Sik pergi dan bicara di telp saja.

Jae Sik kesal, dasar berandal. Jangan berdiri disana terus. Aku akan carikan kamar untukmu, ada hotel baru disana.
Akhirnya Jae Sik mundur, ya baiklah aku pergi. Jae Sik mengajak Hyun pergi tapi Hyun berkata ia akan pergi sebentar lagi.


Setelah Jae Sik pergi, barulah Ma Ru melepas pelukannya dari Eun Gi. Ia minta mereka menunggu sekitar setengah jam sebelum pergi.
Ma Ru jalan pergi, Eun Gi menahan lengannya, apa kita terbiasa bicara dengan gaya bahasa informal?

Eun Gi : Benar, kalau begitu aku juga tidak perlu menggunakan bahasa formal. Apa kau merasa aku ini memalukan? Karena aku jadi seperti ini, kehilangan ingatanku, dan jadi seperti orang idiot? Karena kau kecewa padaku, itulah mengapa kau pura-pura tidak mengenalku?
Kau hanya perlu menungguku sebentar saja, kau cukup mengajariku sedikit. Dengan begitu, aku akan mengingat apapun. Dan semuanya akan kembali seperti semula. Aku akan berusaha dengan keras mulai saat ini.

Ma Ru : Aku mengerti kalau kecelakaan itu sudah membuatmu salah menilai, hubungan kita tidak lebih dari sebuah foto bersama. Bukan cinta atau apapun. Kita dulu hanya pernah saling mengenal.

Ma Ru mencoba pergi lagi dan Eun Gi tetap menahannya. Hatiku mengetahuinya. Eun Gi meletakkan tangan ke dadanya, hatiku mengingatmu.
Ma Ru melepaskan diri, aku sibuk. Ma ru bicara pada Hyun, kalau kau ada waktu ajari saja dia menulis. Ma Ru menahan emosinya dan jalan pergi. Ma Ru berhenti sebentar di depan rumah, tapi tetap jalan pergi. Sekretaris Hyun kelihatan kesal, kasar sekali dia.


Tapi Eun Gi merasa ini semua adalah kesalahannya. Ia menjatuhkan diri di tanah dan memukul-mukul kepalanya sendiri.
Hyun terkejut dan menahan tangan Eun Gi, Direktur! Direktur! hentikan. Itu bukan kesalahan Direktur, kita datang ke tempat yang salah dan bertemu pria yang salah.

Eun Gi menggeleng, tidak. Aku mengenalnya. Aku ingat padanya. Benar, ini benar.

Ma Ru masuk ke dalam mobil. Ia terlihat menyesal, lalu mencoba menutupi perasaannya dan pergi.

Jae Sik ternyata belum pergi. Ia sengaja menunggu Eun Gi dan Sekretaris Hyun keluar dari rumah Ma Ru. Jae Sik sempat melihat wajah Eun Gi sekilas dan ingat kepanikan Hyun saat mencari Direkturnya.
Jae Sik mengamati keduanya lalu ingin telp Ahn Min Young.

Pengacara Ahn melihat telp Jae Sik, tapi ia tidak mengangkatnya. Mereka sedang meeting.


Jae Hee sekarang duduk di kursi Presiden dan mendengarkan presentasi salah satu Direktur.
Direktur itu lapor soal rencana konstruksi di pulau Jeju yang sudah di mulai sejak th 2008. Lokasi di P. Jeju itu sangat bagus untuk kesehatan manusia karena ada banyak sekali pohon.

Jae Hee melihat Direktur yang bertanggung jawab adalah Seo Eun Gi, bahkan dari perencanaan sampai operasional telah ditangani Eun Gi pribadi. Sekarang mereka hanya perlu mendapatkan ijin dari pemerintah lokal Jeju.
Jae Hee tidak peduli dan minta mereka menghentikan proyek itu dan minta mereka mengubah ijinnya. Jae Hee ingin mendapatkan ijin untuk pembangunan Bar VVIP terbaik di Asia. Karena itu adalah lokasi yang terbaik.

Direktur itu terkejut. Jae Hee tidak senang, ada masalah apa?
Direktur itu berkata Direktur Seo sudah berjuang selama 2 tahun hanya untuk mendapatkan ijin dari penduduk dan orang sekitar, persiapan lainnya memakan waktu 4 tahun, jika kita melepaskan proyek ini tanpa ijin.

Jae Hee tampak marah : Ijin? Ijin siapa? Ijin dari Seo Eun Gi yang telah hilang hampir setahun?
Direktur itu serba salah.

Jae Hee menyindir mereka : Ya, itu benar. Meskipun aku adalah Presiden Tae San Grup, tanpa ijin Direktur Seo Eun gi, aku tidak bisa melakukan apapun, ya kan? Tentu saja. Itu jelas sekali.
Jae Hee berdiri dan mengakhiri meeting.


Jae Hee jalan bersama Pengacara Ahn dan sekretarisnya. Jae Hee ingin tahu berapa banyak proyek yang dipegang Eun Gi.
Ahn : Resort, kosmetik, peralatan medis.

Jae Hee ingin mengadakan pertemuan anggota dewan pemegang saham dan ingin membuat pengumuman. Jae Hee ingin menghentikan Direktur Seo Eun Gi.
Sekretaris Jae Hee tampak terkejut. Jae Hee marah, apa sebenarnya yang mereka pikirkan. Mereka sulit sekali diajak maju. Berapa lama lagi Tae San harus menunggu agar mereka tahu kalau orang yang mereka tunggu sudah lenyap?
 
Pengacara Ahn berkata hampir mayoritas anggota dewan memihak Seo Eun Gi, mereka tidak akan dengan mudah menyetujui pemberhentiannya.
Jae Hee tidak peduli dan tetap ingin mencobanya.


Sekretaris Hyun dan Eun Gi sampai di rumah mereka. Eun Gi ingin diluar sebentar dan janji tidak akan kemana-mana.
Hyun mengerti, ia akan masuk. Tapi kalau Eun Gi terlalu lama, ia akan keluar.

Eun Gi berdiri dan memikirkan kata-kata Ma Ru yang kejam. Ia menekan dadanya : Pembohong.

Jae Sik ada di depan rumah mereka dan merekam Eun Gi. Ia ingin mengirimnya pada Pengacara Ahn, tapi Ahn tidak menggubris telpnya.
Jae Sik kesal, bahkan dia juga tidak mengangkat telpku. Jangat menyesalinya, dasar brengsek.

Jae Sik pergi. Ia tidak melihat sebuah mobil yang datang dan parkir di sebelah mobil sekretaris Hyun. Pengacara Park Jun Ha keluar dengan bunga mawar di tangan. Jun Ha berarti selama ini tahu dimana Eun Gi.


Eun Gi sibuk belajar. Kamar Eun Gi seperti kamar anak-anak. Ada angka2, perkalian, abjad, tabel2 yang ditempel di dinding, buku2 dll.
Jun Ha mengetuk pintu. Eun Gi tahu siapa yang datang, masuklah.

Eun Gi bicara tanpa menoleh, sebelum kepalaku luka dan kehilangan ingatanku, kau bilang aku adalah orang yang pintar kan?

Jun Ha membenarkan, kau bukan saja pintar saat kecil, aku sering mendengar orang menyebutmu jenius.
Jun Ha memberikan bunga mawarnya. Eun Gi senang sekali, ini cantik, terima kasih. (Eun Gi yang dulu pasti akan langsung membuangnya ke tong sampah tanpa minta maaf haha)

Jun Ha menyemangati Eun gi dan berharap Eun Gi segera kembali seperti dulu, ada banyak hal yang harus ia katakan pada Eun Gi.
Eun Gi : Tentang apa? apa tidak bisa dikatakan sekarang saja?

Jun Ha menggeleng, tidak sekarang. Setelah kau pulih dan bisa menerima apa yang akan kukatakan, baru aku akan mengatakannya padamu tanpa ragu atau menyembunyikan sesuatu.

Eun Gi memandangi namanya dan nama Ma Ru di dinding, apa aku bisa pulih lagi? Apa aku bisa kembali seperti dulu?

Jun Ha : Bisa. Aku akan memastikan kalau kau pasti pulih.

Ma Ru bertemu manager Jeong di bar karaoke. Ma Ru berhasil mendapatkan data yang diinginkannya. Jeong menangis terus menerus, ia tampak menyesal. Para gadis yang menemani keduanya heran, kenapa ajussi ini? Ma Ru minta mereka pergi dulu.
Ma Ru tanya apa Jeong ingin menyanyi. Apa aku harus menyanyi? Apa aku perlu memanggil para gadis itu lagi dan minta mereka menari?

Jeong menyesal, aku ini bukan manusia. Bahkan perusahaan sangat baik pada keluargaku, aku hanya memikirkan diriku sendiri dan menghianati perusahaanku.


Ma Ru membujuknya, jangan terlalu merasa bersalah. Demi istrimu yang sakit dan anak-anakmu, hati nurani, prinsip, atau apapun itu, kau bisa menyingkirkannya sesekali.
Jeong masih menangis, aku akan menderita hukuman dari surga.


Ma Ru tanya, Apa kau percaya kalau yang namanya surga itu ada dan bisa memberikan hukuman? apa kau percaya kalau Tuhan itu ada?
Ma Ru menjawab sendiri, aku tidak percaya kalau Tuhan dan surga itu ada. Kalau Tuhan memang ada, Dia tidak akan membiarkan dunia ini menjadi seperti ini.

Ma Ru minum alkohol tapi kehilangan selera dan berdiri, ia akan pergi. Tapi sebelum pergi, Ma Ru berkata ke Jeong, satu hari kalau kau mendengar pria bernama Kang Ma Ru tersambar petir, kau bisa percaya kalau Tuhan itu ada.

Ma Ru jalan pulang. Ponselnya bunyi. Ternyata dari seniornya di RS. Asisten Prof Suk. Dokter itu minta Ma Ru segera ke RS.

Ma Ru akhirnya datang. Ia tidak tertarik mendengarkan penjelasan seniornya. Dokter itu marah2 karena ternyata kondisi Ma Ru sangat parah. Ada pendarahan antara selaput pembungkus otak dan tulang kepala Ma Ru, dokter menyebutnya epidural hematoma.

Seniornya marah, apa kita sedang bicara tentang orang lain? Mungkin karena kecelakaan, jadi ada pendarahan kecil, kenapa kau tidak mengikuti nasihatku dan memeriksanya lebih awal? Kenapa kepalamu bisa sampai seperti ini, dasar brengsek.
Pasti ada gejalanya kan? Saat kau merasa pusing, mual dan sering muntah kau seharusnya segera ke RS dan tidak menunggu sampai sakitnya seperti ini. Kau pernah kuliah kedokteran sampai th ke-3, dasar kau ini.

Ma Ru : Aku akan komplain, dokter apa ini yang suka membentak pasiennya?
Senior Ma Ru tidak peduli dan minta Ma Ru segera masuk RS. Kita harus menghentikan pendarahannya dulu, kita akan membicarakannya lagi dan mengatur jadwal operasi.

Ma Ru berkata akan memikirkannya dulu, operasi itu punya efek samping kan? edema otak (ada cairan dalam otak), kejang, lumpuh, infeksi. Ada kemungkinan aku tidak akan bisa sadar juga.
Senior : Lalu?
Ma Ru janji akan memikirkannya, apa memang harus operasi? Senior Ma Ru marah lagi, lalu apa kau mau mati diam-diam?
Ma Ru : aku akan melaporkanmu karena mengancam pasien.
Senior : Ma Ru-ya!

Ma Ru tahu ia hanya punya kesempatan 20% untuk selamat. Lalu menenangkan seniornya, jangan cemaskan aku. Aku pasti akan operasi, aku akan melakukannya. Tapi ada beberapa hal yang harus kulakukan, aku minta obat penahan sakit saja, yang kuat ya.

Eun Gi menulis di bukunya. Ia menulis pengalamannya hari ini.

Hari ini, aku bertemu Kang Ma Ru. Aku mengenalinya pada pandangan pertama. Tapi pria itu terus saja berbohong padaku. Eun Gi jadi marah dan merobek kertasnya.

Jae Hee membaca tulisan Eun Suk. Ibuku selalu sibuk setiap hari. Jadi dia tidak punya waktu main denganku. Dia tidak membacakan cerita untukku.
Aku rindu Kak Eun Gi. Kuharap kak Eun Gi akan segera kembali dan memainkan game monster bersamaku.

Jae Hee menghela nafas. Eun Suk masuk kamar selesai mandi. Jae Hee minta bibi pergi dan ia mengurus Eun Suk. Jae Hee mengoleskan lotion untuk anaknya sambil tanya apa Eun Suk sungguh merindukan Eun Gi.
Eun Suk membenarkan. Jae Hee tanya kenapa, padahal kak Eun Gi suka marah2 pada Eun Suk.

Eun Suk : Bagaimanapun, ia tetap kakakku. Apa ibu tidak merindukan kak Eun Gi.
Jae Hee : Ya, ibu merindukannya. Tapi, jika kak Eun Gi kembali, Eun Suk dan ibu dalam bahaya.

Eun suk tidak mengerti apa maksud ibunya. Jae Hee memeluk Eun Suk, dan memintanya tidak menunggu Kak Eun Gi lagi. Kakak mungkin tidak akan bisa kembali lagi.
Dalam hati Jae Hee berkata : Ibu tidak akan membiarkannya mendekatimu.

Ma Ru pulang dan menemukan pesan Eun Gi : Kang Ma Ru, kalau nanti kau ingat aku. Telp aku. Aku akan menunggu. Seo Eun Gi.

Ma Ru menyimpan pesan itu dan jalan masuk. Ia melihat Jae Gil duduk sendiri sambil minum bir. Ia membagi bir pada Ma Ru.

Jae Gil tanya darimana saja Ma ru, apa habis menipu orang lagi.

Ma Ru menoleh, ia tidak suka dengan pertanyaan ini. Ma Ru tanya apa Choco sudah tidur.
Jae Gil : Dia lari dari rumah.

Ma Ru terkejut, apa?

Jae Gil : Dia membawa barang2nya dan pergi. Dia berkata tidak akan membawa apapun yang kau berikan kepadanya dan ia tidak akan memakai sesen-pun uang kotor itu.
Tadi, ia mengambil semua uang, tabungan, asuransi dan semua dana yang kau siapkan untuknya lalu memberikan semuanya pada anak yang datang waktu itu. Untungnya ayahnya yang kau tipu tidak jadi mati.
Dia menyuruh mereka menggunakan uang itu untuk biaya RS dan memulai hidup baru.

Ma Ru kelihatan menahan murka, Kenapa kau tidak menahannya? Saat ia melakukan tindakan gila itu kenapa kau tidak mencegahnya?
Jae Gil : Untuk apa? Aku merasa harus mendorongnya melakukan lebih.


Ma Ru marah sekali dan mencengkeram baju Jae Gil, kau brengsek!
Jae Gil tetap bicara, darimana coba anak kecil itu punya pikiran seperti itu? Bagaimana ia bisa begitu baik? Aku benar2 tidak mengerti, bagaimana kau bisa memiliki adik seperti itu?

Ma Ru : Apa kau tahu uang seperti apa itu? Apa kau tahu apa yang kualami demi mendapat uang itu untuknya?

Jae Gil tahu itu, aku tahu bagaimana caranya kau mendapatkan uang itu. Menjual tubuhmu saja tidak cukup, maka kau menghianati hatimu dan menjual jiwamu untuk mendapatkan uang itu!
Kau pikir Choco akan memakai uang seperti itu? Kalau situasinya dibalik, apa kau akan memakai uangnya? Lebih baik mati saja.

Ma Ru memukul Jae Gil. Tapi ia kelihatan menyesal dan seperti baru sadar apa yang dilakukannya selama ini.
Jae Gil tidak membalas. Ia menahan tangis, jadi..aku akan pergi juga. Jae Gil berdiri : Aku tadi ke rumah anak SMA itu, tiba-tiba aku merasa sulit tinggal seatap denganmu.

Jae Gil keluar rumah. Ma Ru terduduk di bangku kayu.


Jae Gil menyusul Choco ke jimjilbang/sauna. Choco sedang asyik memijat seorang Nenek sampai Nenek itu tidur nyenyak. Anak ini baik juga.
Jae Gil bicara dengan Choco. Choco tanya bagaimana kakaknya.

Jae Gil kesal dan menjitak Choco. Kalau kau merasa cemas seharusnya tidak melakukan itu.

Choco ingin menghilang sementara ini, agar kakaknya mulai sadar. Jae Gil tidak setuju, karena Chocolah, maka Ma Ru tetap bertahan hidup. Tanpa kau, si brengsek itu pasti sudah mati. Kau tidak boleh seperti itu pada kakakmu.
Meskipun orang menyalahkan dan mengkritiknya, hanya Choco yang tidak boleh melakukan itu.

Choco kesal, jika kau ingin membela kakakku, aku tidak mau dengar.

Jae Gil melepas tangan Choco, coba tempatkan dirimu di posisinya. Ma Ru yang melakukan semua itu, apa dia benar2 senang melakukannya? Sudah, kau malaikatnya dan dia setannya. Apa kau tahu uang seperti apa itu dan bagaimana ia mendapatkannya? Sudahlah, lakukan apa yang kau inginkan dan tetaplah memberontak.

Jae Gil menjitak Choco, lalu pergi.

Ma Ru membaca pesan Eun Gi dan menimbang apa akan telp atau tidak. Ia tidak mengangkat telp Jae Sik. Sementara Eun Gi memandangi catatannya dan menempel kembali lembaran kertas yang dirobeknya tadi.

Jae Hee tidur di samping tempat tidur Eun Suk. Di rumah besar itu sekarang hanya ada mereka berdua.
Ma Ru tiduran di halaman, ia memandangi langit malam.

Paginya, Min Young masuk kantor dan melihat keributan. Jae Sik ingin memaksa masuk kantor dan berkata ia adalah kakak Han Jae Hee. Jae Sik ingin bertemu Min Young.
Min Young tanya apa Jae Sik sudah makan. Jae Sik mengeluh tidak punya uang. Min Young langsung mengambil uang dan Jae Sik kesal, apa aku ini pengemis.

Min Young : Lalu berapa yang kau butuhkan?
Jae Sik ingin mendapatkan gedung di depan Gwang Ha Mun. Sebagai gantinya Jae Sik akan memberikan informasi soal penerus Tae San yang menghilang.

Jae Sik mengeluarkan rekaman video dan menunjukkan rekaman Seo Eun Gi pada Min Young, dia cantik juga. Jika ia kembali, tidak akan baik untukmu dan Jae Hee kan? Kalian berdua bisa ditendang keluar.

Min Young kelihatan takut : Dimana ini? Dimana kau melihatnya?
Jae Sik tidak akan memberikan info tanpa mendapat imbalan. Kau mau memberikan gedung itu atau tidak?

Jae Hee bicara dengan sekretaris Jo. Ia ingin tahu apa yang terjadi pada anggota dewan. Jo lapor para anggota dewan sedang serius diskusi, mereka merasa dikhianati karena Eun Gi diam2 menyelidiki mereka.
Tapi itu belum menjamin kalau mereka akan melawan Eun Gi. Jae Hee tampak pusing.

Jo menerima telp dari Pengacara Park. Park Jun Ha ingin bertemu Jo.

Jae Hee yang datang menemui Jun Ha. Jun Ha heran, untuk apa kau kesini?
Jae Hee tampak kesal dengan sikap Jun Ha. Ia duduk dan berkata ia menyuruh sekretaris Jo pergi untuk melakukan sesuatu.  Kalau ada yang ingin kau katakan, katakan saja padaku.

Jun Ha marah, kenapa Jae hee seenaknya saja mengambil data dari harddisk Direktur Seo. Laporan soal anggota dewan, kau kan yang memberikannya pada mereka? Agar anggota dewan tidak mendukung Seo Eun Gi. Apa rencanamu berikutnya?

Jae Hee mendengus. Sebagai pemimpin perusahaan ini, dia bahkan tidak mempercayai orang2nya. Dia harus melakukan penyelidikan yang kejam seperti ini. Apa itu masuk akal bagimu? Jika ini bocor ke media...

Jun Ha bicara keras : Bukan Direktur Seo yang melakukan itu. Eun Gi mendapatkannya dari mendiang Presdir. Eun Gi bahkan merasa marah dan menghancurkan file itu, aku heran bagaimana file yang sudah hancur bisa diperbaiki lagi, siapa yang melakukannya? aku benar2 heran.

Jae Hee mendekati Jun Ha dan berkata kenapa ia mempertahankan Jun Ha di Tae San. Padahal ia tahu Jun Ha pasti akan menikamnya dari belakang. Itu karena Jun Ha cukup menarik dan pintar bagi Jae Hee. Kau juga cukup pintar untuk memilih apa yang harus dilakukan untuk mengamankan masa depanmu sendiri. Seperti yang dilakukan ayahmu di masa lalu.
Jae Hee juga menegaskan, bagaimanapun dia adalah Presiden Tae San, jadi ia minta Jun Ha menghormatinya dengan pantas.

Ma Ru mimpi saat ia bicara dengan Eun Gi di tepi pantai. Saat ia berbohong hanya demi menyingkirkan Eun Gi dari hidupnya.
Lalu saat mobil mereka bertabrakan di terowongan. Ma Ru terbangun dan langsung cuci muka.


Jae Sik mengamati rumah Sekretaris Hyun + Eun Gi. Ia menunggu Hyun pergi keluar.
Eun Gi ada di halaman. Memotret semua hal disekitarnya dan mencoba mengingat kata2nya dalam bahasa Inggris.

Eun Gi : Ha neul adalah Sky.  Gu Reum (awan) adalah Clou..Clou..Ip (daun) adalah..

Eun Gi sulit sekali mengingat bahasa. Ia melihat kamera lagi dan satu2nya yang ia ingat adalah namanya sendiri dan juga Kang Ma Ru.

Jae Sik mengebel dan mengetuk pagar. Ia teriak, apa ada orang di dalam?
Eun Gi awalnya tidak membuka pintu, tapi Jae sik teriak dan berkata ia adalah orang suruhan Kang Ma Ru.

Jae Sik sudah hampir pergi. Tapi pintu gerbang mendadak terbuka dan Eun Gi muncul, siapa anda?
Jae Sik tersenyum dan memberi salam, kita tadi ketemu di rumah Ma Ru kan? Saya kakak Ma Ru.

Eun Gi langsung memberi salam, apa kabar. Jae Sik berkata ia disuruh Ma Ru membawa Nona Eun gi menemuinya. Ada yang ingin dikatakan Ma Ru pada Nona.
Eun Gi : Anda datang untuk membawa saya padanya?
Jae sik membenarkan.


Eun Gi langsung ceria dan berkata akan ganti baju, ia senang sekali. Jae Sik berkata tidak perlu ganti baju. Tapi Eun Gi minta Jae Sik menunggunya sebentar saja.
Eun Gi masuk dan memilih baju untuk dipakai. Ia juga memilih asesories. Ya ampun, anak ini ceria dan bahagia sekali. Kasihan.

Flashback, Jae Sik minta bayaran pada Min Young atas info tentang Eun Gi. Apa kau mau memberikan gedung itu padaku atau tidak?
Jae Sik tahu adiknya takut kalau Eun Gi kembali ke Tae San. Ia takut Eun Gi menyingkirkannya. Setiap hari merasa resah, apa kau tidak melihatnya? dia dipijat setiap hari tapi wajahnya tetap saja kelihatan tidak baik.
Jika ..aku membuat Nona ini tidak pernah lagi menginjakkan kaki ke Tae San, dan membuat Jae Hee yang menyedihkan itu bisa tidur nyenyak, apa percakapan ini akan lebih lancar?

Pengacara Ahn melihat Jae Hee merenung, ia tanya apa ada yang mengganggu pikiran Jae Hee.

Jae Hee berkata selalu saja ada masalah. Laporan mengenai para direktur, dan kekacauan diantara mereka. Jae Hee takut rencananya memberhentikan Seo Eun Gi akan jadi mustahil.
Pengacara Ahn berkata para Direktur itu percaya, dengan melindungi Eun Gi mereka telah membalas budi mendiang Presdir Seo. Ini tidak mudah membujuk pendapat yang sudah berlangsung selama 30 th lamanya



Jae Hee : Tidak pernah mudah bagi Han Jae Hee. Termasuk masalah ini, tapi aku selalu bisa lolos setiap kali ada masalah, dengan ajaib.
Jae Hee ingin tahu berapa jauh ia bisa melangkah. (dengan kata lain, Jae Hee memberi tekanan pada Min Young untuk melakukan sesuatu.)
Eun Gi kelihatan senang saat di mobil Jae Sik. Jae Sik tampak tidak enak, apa bertemu Ma Ru membuatmu sangat senang? Sebenarnya apa hubungan kalian?
Eun Gi : Kami pernah saling mencintai.

Jae Sik : Si berandal itu benar2 beruntung, dia juga jelek.
Eun Gi : Tapi ia jauh lebih tampan dibanding anda Ajussi.

Jae Sik menawarkan minum, panas sekali kan. Eun Gi mengambil minuman, terima kasih. Saya memang haus.
Jae Sik melirik Eun Gi. Ia sudah memasukkan sesuatu dalam minuman itu.

Sekretaris Hyun menemui Ma Ru. Ia tanya apa Direktur Seo ada di rumah Ma Ru. Ma Ru berkata Eun Gi tidak disini.
Hyun tampak bingung karena katanya Eun Gi akan kesini jadi ia datang menjemputnya. Hyun menunjukkan pesan Eun Gi padanya. (Untung Eun Gi suka meninggalkan pesan)

Ma Ru membacanya. Eun Gi menulis, Kang Ma Ru ingin bertemu dengannya. Ma Ru mengirim orang untuk menjemputnya.
Ma Ru terkejut, ia tidak mengirim siapapun untuk membawa Eun Gi. Hyun langsung panik. Siapa yang membawanya?

Ma Ru tahu, orang itu pasti dikenalnya. Ma Ru ingat Jae Sik sempat melihat Eun Gi.
Ma Ru langsung telp Jae Sik.

Jae Sik masih di jalan. Ia sibuk bicara dengan temannya di telp. Benar saja, Eun Gi tampak tidak sadar di bangku penumpang.
Jae Sik ternyata berencana menjual Eun Gi pada seorang germo. Ini bukan seperti gadis2 itu, dia berbeda.

Jae Sik melihat Ma Ru telp. Ia sengaja mematikan ponselnya. Ma Ru marah sekali, orang ini..
Sekretaris Hyun ingat sesuatu. Ia memasang GPS pada ponsel Eun Gi. Ma Ru langsung mengambil ponsel Hyun dan berkata akan mencari Eun Gi.

Ma Ru segera masuk ke mobil dan melihat ke arah mana Jae Sik membawa Eun Gi. Ke arah Gyeonggido. Ma Ru segera melarikan mobilnya ke sana.

Ma Ru kelihatan panik dan marah. Ia terus mengecek GPS dan menekan gas.

Jae Sik berhenti di satu rest-area. Ia meninggalkan Eun Gi di parkiran mobil. Jae Sik sakit perut lagi.

Ma Ru berhasil melacak keberadaan Eun Gi. Ia bahkan melewati mobil Jae Sik tapi tidak sadar.
Ma Ru parkir dan mencari Eun Gi di setiap mobil yang diparkir.

Ma Ru tidak berhasil menemukan Eun Gi. Ia memutuskan telp ponsel Eun Gi. Jae Sik yang mengangkatnya lalu mematikan ponsel itu.

Jae Sik menyalakan mobil dan bergegas pergi. Mobil Jae Sik melewati Ma Ru. Ma Ru jelas melihat Eun Gi yang pingsan di dalam mobil itu.

Ma Ru segera mengejar Jae Sik. Ma Ru memacu mobilnya gila-gilaan.

Ma Ru merapatkan mobil. Jae Sik melihatnya, ia terkejut. Ma Ru menekan gas dan menghadang mobil Jae Sik.

Jae Sik mengerem mendadak. Eun Gi sadar karena semua keributan ini. Ia melihat Ma Ru. Eun Gi terkejut.
Ma Ru turun dari mobil dan jalan langsung ke arah Jae Sik. Ma Ru siap membunuh Jae Sik.


Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment