A Pure Paki Theme

Sunday, February 17, 2013

Level 7 Civil Servant episode 7

Share it Please
Pil Hoon datang mendadak ke rumah Seo Won. Ia marah karena melihat Seo Won membongkar meja kerjanya. Pil Hoon ingin tahu siapa Seo Won sebenarnya. Do Ha yang kebetulan ada di rumah Seo Won harus sembunyi di dalam lemari. Pil Hoon curiga ada orang dalam lemari itu. Seo Won menghalangi Pil Hoon membuka lemari dan keduanya berkelahi.
Keduanya jatuh ke tempat tidur dan posisinya memang tidak menguntungkan. Saat itulah Ayah dan Ibu Kim datang. Keduanya tentu saja syok dan ayah langsung membuang kopernya. Seo Won dan Pil Hoon langsung berdiri. Ayah langsung menarik rambut Pil Hoon, siapa kau? dasar berandal!

Seo Won menghalangi ayahnya. Tiba-tiba Do Ha terjatuh dari lemari dan membuat semuanya semakin kacau. Pil Hoon tampak murka melihat Do Ha.
Ayah juga menarik rambut Do Ha. Ibu akhirnya marah dan memukuli putrinya. Pil Hoon marah diperlakukan seperti ini oleh Ayah.

Ayah semakin marah, kalian ini apa..bicara! Ayah menyuruh Ibu memeriksa apartemen Kyung Ja, siapa tahu masih ada pria yang sembunyi lagi. Haha... 
Ayah menyeret kedua pria itu ke ruang tengah. Ibu memeriksa dapur. Seo Won marah, ibu! Ibu kesal, jangan panggil aku ibu. Kau bukan putriku.

Do Ha membujuk ayah untuk bicara. Ayah tanya siapa ayah Do Ha. Pil Hoon ingin semua diselesaikan dengan penjelasan. Ayah jadi kesal, ia melepaskan Do Ha tapi tetap mencengkeram rambut Pil Hoon karena nada suaranya tidak sopan.
Ayah menyerang Pil Hoon lagi. Seo Won berusaha menghentikan ayahnya. Ayah teriak ke Pil Hoon, siapa ayahmu? Apa dia mengajarimu seperti itu?
Seo Won menarik ayahnya, bukan seperti itu, lepaskan dia. Seo Won memberi kode pada Do Ha untuk segera pergi.

Do Ha mengerti dan jalan beringsut untuk keluar. Pil Hoon tidak mau melepaskan Do Ha begitu saja, ia justru bertumpu pada Ayah dan menendang Do Ha.

Ayah melepaskan Pil Hoon. Pil Hoon mengejar Do Ha, kau mau kemana?
Do Ha : Kau tahu menggunakan kakimu.

Pil Hoon mencegah Do Ha pergi, aku harus bertanya padamu. Do Ha tidak mau dihentikan Pil Hoon, kau akan terluka kalau menghentikanku.
Pil Hoon dan Do Ha berkelahi di depan Ayah, Ibu dan Seo Won.
Do Ha menekan telapak tangan Pil Hoon ke atas, membuatnya kesakitan. Seo Won berusaha menghentikan keduanya. Ia justru terperangkap diantara kedua pria itu dan ini mengingatkanku pada permainan anak jaman RA Kartini wkk

Ayah menghentikan mereka, beraninya kalian berkelahi di depan orang tua. Apa ayah kalian mengajarkan itu? Ayah menggulung majalah dan memukul kepala Do Ha. Tapi saat akan memukul Pil Hoon, Pil Hoon menghindar. Ha!
Pil Hoon bahkan menghindar untuk kedua kalinya. Ayah tersinggung dan Ibu berkata Pil Hoon tidak sopan, kalau orang tua memukulmu, kau seharusnya berterima kasih dan menerima pukulan.

Pil Hoon marah : Aku tidak pantas dipukul. Akulah yang seharusnya marah dan aku ini sedang marah. Orang yang ingin tahu tentang apa yang terjadi bukan kalian berdua, tapi aku.


Ibu tidak percaya, anak ini kasar sekali. Seo Won minta orang tuanya berhenti. Ayah ingin memukul lagi tapi Pil Hoon menghindar lagi.
Ayah : Apa kau tahu kau berurusan dengan siapa? Dia ini..(Ayah hampir mengatakan kalau Kyung Ja adalah agen NIS)

Seo Won teriak gila-gilaan, Ayyaaaaaahhhhhhhhhh!!!!! membuat semuanya sakit telinga.
Do Ha, Seo Won dan Pil Hoon duduk menghadap ayah dan ibu. Pil Hoon duduk bersila. Ini membuat Ayah dan Ibu tidak senang. Kalau saja ini jaman Joseon, kita bisa mengatakan ini sebagai kejahatan besar. Ibu menyindir Pil Hoon, kau pasti berasal dari keluarga kaya, karena kau bersikap sombong.
Pil Hoon tidak mengerti. Seo Won harus menjelaskan, kalau dia tidak boleh duduk bersila, tapi duduk bersimpuh seperti Do Ha. Pil Hoon terpaksa duduk seperti Do Ha.
Ibu bicara sendiri, ia pernah dengar ada orang yang punya satu anak lelaki tapi punya dua menantu wanita. Ia tidak pernah mendengar ada yang punya seorang putri yang memiliki dua suami di saat bersamaan. Aku datang dan melihat ini, kau benar2 bersenang-senang sebelum menikah.
Seo Won : Ibu!
Ibu marah : jangan memanggilku ibu. Bukankah aku sudah bilang, jangan makan dengan sembarang pria? Bagaimana aku bisa punya anak perempuan seperti dirimu?


Ayah justru bicara saat mereka mendapatkan Kyung Ja, waktu itu aku akan tidur tapi kau terus saja mencolekku. Ibu protes, apa aku mencolek untuk melakukan itu?
Ayah : Apa kau mencolek agar aku tidak melakukan itu?
Ibu : Kalau kau terbangun karena itu setiap saat, maka kita akan memiliki sepuluh anak.

Do Ha spontan ketawa. Ayah kesal dan memukul Do Ha. Siapa namamu?
Do Ha mengaku : Kong Do Ha.

Ayah tanya pada Pil Hoon juga, tapi Pil Hoon tidak mau jawab, kenapa menanyakan namaku? ibu mengeluh, coba lihat bagaimana ia melotot pada kita.
Pil Hoon : Apa salahku sampai kau seperti ini?
Do Ha menghentikan Pil Hoon. Ia berkata pada Ayah kalau mereka semua adalah teman Seo Won.

Ibu heran, siapa Seo won? (oh great!) Kalian temannya, tapi kalian tidak tahu namanya?  Ibu ingin mengatakan nama asli Seo Won tapi Seo Won menghentikannya.

Seo Won bicara tanpa henti pada orang tuanya, apa aku pernah punya pacar? Kalian menyuruhku kencan setelah aku lulus, tapi setelah lulus kalian minta aku segera mendapatkan pekerjaan. Dan selama ini, apa kalian pikir aku bisa mencium pria dengan benar?
Pil Hoon kelihatan tidak percaya :)

Seo Won bergerak dan menyuruh kedua pria itu pergi. Seo Won terus bicara sambil jalan, kalian meyuruhku tidak dekat-dekat dengan pria. Ini sangat memalukan, melakukan ini pada teman-temanku, menarik rambut mereka.
Do Ha membungkuk dan bergegas pergi. Seo Won minta ayahnya diam saja, apa Ayah tidak bisa mempercayaiku? Kau pikir aku akan memanggil pria itu dan menyembunyikannya di dalam kulkas, lemari, atau di tempat tidur agar kau bisa mencarinya? Apa itu yang kalian pikirkan?

Seo Won menyuruh Pil Hoon pergi. Pil Hoon tidak mau, apa cuma kau yang mendapatkan kesulitan? Kau pikir cuma kau yang punya sesuatu yang harus dikatakan? Apa cuma kau yang tidak peduli? Apa kau melakukan ini karena kau tidak tahu kenapa aku datang kesini?
Ayah marah dan melempar buku ke arah Pil Hoon. Pil Hoon menangkapnya, jangan pedulikan urusan kami. Pil Hoon ingin mendengar penjelasan Seo Won.

Ayah : kesini kau!
Seo Won menghalangi Ayah dan menendang selangkangan Pil Hoon (lagi?), Seo Won menyuruh Pil Hoon menunggu diluar.

Pil Hoon keluar sambil menahan sakit. Ia masih menggedor pintu apartemen Seo Won. Do Ha menunggunya dan minta Pil Hoon berhenti, itu akan menyulitkan Seo Won.
Pil Hoon marah : Apa yang kau lakukan?
Do Ha minta Pil Hoon mengikutinya kalau ingin tahu.

Kyung Ja sepertinya menjelaskan kalau ini masalah tugas dan orang tuanya jadi merasa tidak enak, kami tidak tahu soal itu. Seo Won minta, apapun yang terjadi, siapapun yang kalian temui dan dimanapun, jangan katakan satu patah katapun tentang siapa diriku. Kemanapun kalian pergi, berapa kali aku harus mengatakan ini pada kalian!
Ibu melihat boneka monyet dan ingin memegangnya. Seo Won marah, jangan menyentuhnya. Dia harus tetap disitu!

Do Ha : Ini sudah setahun. Senang bertemu denganmu lagi tapi aku tidak bisa memberi salam dengan pantas padamu. Kau mungkin tidak percaya, tapi aku ingin kau menyelesaikan training sampai akhir denganku karena saat itulah kau akan sadar tidak bisa menang melawanku.
Pil Hoon : Kau siapa?
Do Ha : Kau tahu, Kong Do Ha. Agen NIS.

Pil Hoon tanya kenapa Do Ha ke rumah Seo Won. Do Ha hanya berkata ia main dan ia hanya teman dari masa lalu saja. Pil Hoon tanya kenapa Do Ha sembunyi.
Do Ha : Karena kupikir aku tidak boleh ketahuan.

Pil Hoon : Kita permudah saja, akan memalukan kalau seorang agen dipukuli hanya untuk menjawab pertanyaan.

Do Ha menolak menjawab, kau diusir di tengah2 dan mungkin kau tidak tahu ini, tapi kami tidak boleh dengan mudah menjawab pertanyaan tidak peduli siapa yang bertanya.
Do Ha mengaku ia menyukai Seo Won. Pil Hoon marah dan melayangkan pukulan. Keduanya berkelahi.

Do Ha mengeluarkan pistol. Pil Hoon heran, kalian seharusnya tidak boleh menggunakan senjata. Pil Hoon berusaha merebutnya, seperti waktu training itu. Pil Hoon kalah. Do Ha mengarahkan pistol tepat ke dada Pil Hoon.

Do Ha : Aku menang dan kau mati. Kau merasa tidak adil? Ini perbedaan antara kau dan aku.
Do Ha menyimpan pistolnya tapi Pil Hoon ingin tanding lagi. Do Ha tidak mau, ia hanya berkata setelah Seo Won keluar dari NIS, ia tetap mengontak Seo Won dan ia sering datang menemui Seo Won. Karena aku menyukainya. Hari ini ia berkata kalau ia menyukai dirimu.

Pil Hoon terkejut, ia tidak percaya. Do Ha menghela nafas dan menunjukkan wajah kalah, kukira itu juga konyol, karena ia menyukai orang sepertimu. Aku pergi, jangan sampai kita bertemu lagi.

Won Suk dan Young Sun melihat rekaman CCTV saat Presdir Han ditusuk. Mereka tidak melihat wajah Jae. Young Sun kagum, pria ini profesional karena bisa menghindari CCTV.

Won Suk setuju, pria ini adalah ancaman. Sejak JJ menghilang tidak terjadi apapun selama setahun. Gil Ro harus terus mengawasi ayahnya.
Pil Hoon telp Won suk dan berkata kalau perlu ia bisa ke kantor untuk memberikan konfirmasi. Karena ia sudah berkelahi dengan orang itu jadi ia tahu wajahnya. Won Suk melarangnya, ia hanya minta Pil Hoon menjaga ayahnya saja.
Won Suk tanya apa Pil Hoon ada di RS.
Pil Hoon : Tidak, polisi menjaganya dan ayah tidak ingin aku disana.
Won Suk marah, kau ini bagaimana? pergi ke RS sekarang!

Pil Hoon tidak mau. Won suk pusing, apa tugasmu? dimana dan apa yang kau lakukan saat ini? Pil Hoon berkata ia ada di depan rumah Seo Won.

Won Suk tanya apa yang kau lakukan di rumah Seo Won, apa ada masalah dengannya?

Pil Hoon ingin mengatakan soal Seo Won yang tertangkap CCTVnya, tapi tidak jadi dan berkata Seo won membelikan baju untuknya sebagai ganti bajunya yang kena darah.
Won Suk tanya apa mereka pacaran. Pil Hoon tanya apa mereka kelihatan serasi? Won Suk membenarkan, kalian memang berjodoh sejak awal.

Pil Hoon : Katanya wanita jodohku harus shio macan tapi Seo Won shio kerbau.
Won Suk ; Kau tidak percaya takdir, sudahlah berhenti telp kalau memang tidak ada yang kau laporkan lagi.
Pil Hoon minta senjata pada Won suk. Won Suk berkata mereka bukan orang yang menggunakan senjata.

Won Suk tampak senang karena hubungan Seo Won dan Gil Ro berjalan lancar. Young Sun tahu itu, Seo Won pasti bisa melakukannya, tapi bagaimana kalau Seo Won benar2 menyukai Gil Ro?
Won Suk : Kalau begitu dia tidak pantas menjadi agen.

Young Sun : Kalau Gil Ri tahu ia bukan agen dan ayahnya adalah penjahat, ia tidak akan menuntut kita kan?

Won Suk yakin itu tidak akan terjadi. Young Sun masih cemas Gil Ro akan menuntut mereka. Won Suk minta Young Sun berhenti berpikir seperti itu, aku tidak akan pernah lagi memanfaatkan orang dan membuang mereka begitu saja. Cari tahu saja siapa pria itu (Jae).
Young Sun ngomel, dia memanfaatkan orang dan tetap saja menyangkalnya.

Mi Rae bertemu Jae. Ia marah dengan tindakan Jae yang sembarangan, apa kau ingin kelihatan kuat? Apa ini seperti permainan bagimu?
Jae membenarkan, sampai misi selesai, ia menganggap kematian dan pembunuhan adalah bagian dari permainan.

Mi Rae tidak setuju, meskipun mereka harus membalas kematian JJ, ia tetap melakukan apa yang diperintah oleh perusahaan. Tapi Jae merusak semuanya. Oppa sudah menciptakan peluang dan kita belum kehilangan kesempatan.
Jae : Tapi kakakku sudah meninggal.

Jae menunjukkan foto Seo Won dan tanya Mi Rae siapa wanita itu. Mi Rae berkata dia adalah Kim Jeong Won, staf baru. Jae tanya apa wanita ini pacar Han Pil Hoon.
Mi Rae tidak ingin Jae membuat kekacauan lagi. Han Joo Man dan Han Pil Hoon hanya umpan. Mi Rae ingin Jae membunuh sasaran mereka saja. 

Jae memandang foto Seo Won, kalau Han Pil Hoon adalah jaminan, maka wanita ini juga.

Seo Won menyelinap keluar apartemen saat ibu dan ayah sudah tidur.
Seo Won mendapat video message dari Do Ha. Do Ha berkata, orang tua Seo Won menyenangkan dan mereka adalah orang baik. Do Ha ingin mentraktir mereka makan sebelum pulang ke desa.
Do Ha : Aku sudah bilang pada Gil Ro kalau kau menyukainya, jadi cepat selesaikan ini dan kembalilah. Aku tidak ingin melihatmu bersama Gil Ro untuk waktu yang lama.

Seo Won juga dapat sms dari Pil Hoon. Ia tidak mau menunggu lagi dan minta Seo Won keluar.
Saat Pil Hoon hampir pergi, Seo Won keluar rumah.
Pil Hoon bicara dengan Seo Won di cafe. Pil Hoon tanya kenapa Seo Won datang ke kantornya. Saat aku tidak ada disana, kenapa kau masuk ke kantorku?
Seo Won ingat saat ia membongkar lemari besi Pil Hoon. Seo Won menyangkalnya, aku tidak masuk kesana.

Pil Hoon mendengus, kau lupa atau bohong?
Seo Won : Aku tidak masuk kesana.
Pil Hoon : Kalau kau mengatakan yang sejujurnya, hari ini tidak akan menjadi hari terakhir bagi kita. Aku akan mengatakan padamu orang seperti apa dirimu itu.
Pil Hoon pergi.

Paginya, Seo Won kerja seperti biasa dan tampak gelisah menunggu Pil Hoon.

Pil Hoon bertemu Mi Rae di halaman kantor. Mi Rae mengajaknya minum kopi.  Pil Hoon jalan ke kantornya bersama Mi Rae.
Kepala bagian dan semua staf berdiri memberi salam. Mi Rae sengaja mendekati Seo Won dan memintanya membuatkan kopi untuk mereka.

Seo Won menolak karena sesuai aturan perusahaan, mereka tidak boleh menyuruh karyawan membuat kopi. Mi Rae tersenyum, itu sebabnya aku memintamu dan bukan menyuruhmu.
Seo Won tidak punya pilihan. Ia terpaksa membuat kopi untuk Pil Hoon dan Mi Rae.

Mi Rae menanyakan kondisi Presdir Han. Pil Hoon berkata ayahnya baik2 saja dan ia bisa keluar RS dalam seminggu. Mi Rae tanya apa kata polisi.
Pil Hoon : Mereka tidak bisa menemukan penyerangnya dan dianggap ini penyerangan biasa.

Mi Rae berkata ini tidak masuk akal karena kejadiannya di dalam gedung. Pil Hoon berkata itu kata polisi, jadi mereka ikut saja. Mi Rae sudah minta agar berita ini tidak tersebar keluar. Agar image perusahaan mereka tidak turun.

Seo Won masuk membawa kopi. Mi Rae berterima kasih dan minta Seo Won duduk, ia ingin menguji hubungan Pil Hoon dengan Seo Won dan sengaja bicara dengan gaya biasa saja. Mi Rae tanya apa Seo Won suka di kantor ini. Seo Won berkata ia bekerja keras.
Mi Rae membenarkan, ia berharap banyak pada Seo Won.


Pil Hoon tanya apa ada perusahaan lain yang mengincar Mi Rae. Mi Rae membenarkan, memang banyak yang mengincarnya. Pil Hoon berharap Mi Rae tetap disini karena ayahnya membutuhkan partner bisnis yang bagus.
Mi Rae berkata ia ingin tetap di perusahaan ini tapi Jeong Won sudah diambil Pil Hoon jadi apa boleh buat.

Mi Rae ke Seo Won, aku sebenarnya ingin kau ada dalam timku, aku tidak tahu kalau kau diambil ke dalam timnya.
Seo Won berterima kasih ke Pil Hoon. Tapi Pil Hoon sama sekali tidak melihatnya. Mi Rae sengaja melihat ke arah Pil Hoon, kau kenapa? Kau seperti ngambek. Apa kalian bertengkar?

Pil Hoon : Apa atasan dan karyawan bisa bertengkar?
Pil Hoon menyuruh Seo Won pergi. Mi Rae ingin sering bertemu Seo Won. Sebelum Seo Won keluar, Mi Rae sengaja mengajak Pil Hoon menjenguk Presdir di RS bersama.

Setelah Seo Won keluar, Pil Hoon minta Mi Rae tidak menyuruh karyawan membuat kopi lagi dan jangan bicara dengan gaya biasa pada karyawan baru. Mi Rae tanya kapan Pil Hoon akan menjenguk Presdir Han. Pil Hoon berkata akan pergi sendiri.
Mi Rae tersenyum : Apa ini, apa kalian kencan? Ini akan membuatku sedih.

Mi Rae yakin memang ada hubungan khusus antara Han Pil Hoon dengan Kim Jeong Won. Ia mengatakan informasi ini pada Jae. Tapi Mi Rae tidak yakin seperti apa hubungan keduanya dan minta Jae tidak bertindak semaunya.

Mi Rae minta Jae hati-hati karena Pil Hoon akan menemui Presdir di RS. Jae justru menunggu kesempatan ini karena ia ingin berkelahi dengan Pil Hoon sekali lagi, karena ini bisa menyulitkan agen NIS.
Mi Rae : Jika terjadi sesuatu padamu, kalau aku mati nanti aku tidak punya hak menemui oppa.


Sun Mi menjelaskan soal Mi Rae. Mi Rae masuk ke IT&TI 2 tahun lalu dan sebelumnya ia tinggal di Kanada. Tapi tidak ada jejak tentang Mi Rae di Kanada. Young Sun berkata Mi Rae tidak di Kanada, itu memang sengaja dirancang agar Mi Rae kelihatan seperti tinggal di Kanada. Siapa tahu ada yang menyelidiki latar belakangnya.

Sun Mi : Mi Rae tidak terdaftar di Korsel dan tidak ada alamat orang Korsel yang terhubung dengan Mi Rae.
Won Suk berkata, JJ menghilang dan sekarang muncul dua wajah baru. Young Sun merasa mereka tidak hanya memanfaatkan Han Joo Man, karena pasti sulit bagi orang2 itu kalau wajah mereka dikenal, mereka mungkin memanfaatkan yang lainnya.

Won Suk tanya apa Sun Mi sudah menemukan hubungan antara penyerang Han Joo Man dengan Kim Mi Rae. Sun Mi belum menemukan itu.

Seo won telp Sun Mi soal Mi Rae dan mendengar informasi seperti yang sudah didengar Young Sun dan Won Suk. Seo Won tanya soal luka Sun Mi.
Sun Mi : Akan meninggalkan bekas sedikit.
Seo Won minta maaf. Sun Mi memintanya segera menyelesaikan urusannya dengan Gil Ro. Sun Mi kesal, aku harus lembur kerja dan tidak bisa pulang, apa sulitnya dengan Gil Ro?

Pil Hoon datang dan memanggil Seo Won untuk bicara sebentar.

Pil Hoon tidak memandang Seo Won, ia akhirnya menunjukkan rekaman Seo Won saat membongkar meja kerjanya.

Pil Hoon sudah memeriksa file yang dicari Seo Won dan ternyata soal Kim Mi Rae. Dia adalah orang yang memiliki saham terbesar di perusahaan kami dan orang yang paling dibutuhkan ayahku. Aku memikirkan ini sepanjang malam dan dengan info itu, jika kau adalah mata-mata perusahaan, siapa yang sudah mengubahmu menjadi seperti ini dan berapa yang kau dapatkan dengan melakukan ini?
Apa yang harus kulakukan denganmu, aku sudah menghapus file aslinya dan ini satu-satunya salinan atas apa yang kau lakukan. Aku akan menghapusnya. Aku tidak tahu siapa yang menyuruhmu melakukan ini, tapi jangan hidup seperti itu. Aku bisa menangkapmu dan menyingkirkan dirimu.

Seo Won mencoba menjelaskan, bukan seperti itu. Tapi Pil Hoon tidak mau mendengar lagi.
Pil Hoon : Saat aku mengatakan namaku, seharusnya kau mengatakan namamu, tapi aku selalu tahu siapa dirimu selangkah lebih lambat, jadi aku selalu kecewa dan terluka. Tapi aku tidak akan melakukannya mulai sekarang. Aku akan tanya satu hal lagi untuk terakhir kalinya. Apa kau benar2 menyukaiku. Katakan padaku.
Seo Won : Jika aku mengatakannya, apa kau akan percaya padaku?

Pil Hoon : Tidak, aku tidak bisa mempercayaimu. Berhenti kerja dan jangan kembali kerja lagi. Aku minta satu hal lagi, ubah nomor ponselmu dan pindah dari tempat tinggalmu saat ini, agar meskipun aku mabuk dan meneleponmu, kau tidak akan bisa menjawabnya. Agar kalau aku mencarimu saat mabuk, kau tidak akan bisa bertemu denganku. Jangan biarkan kita bertemu lagi dimanapun juga.
Pil Hoon pergi.

Seo Won membereskan meja dan mengemasi barang2nya. Ia mengucapkan selamat tinggal pada rekan2nya dan melihat ke arah kantor Pil Hoon. Pil Hoon tidak melihat ke arah Seo Won sedikitpun.
Seo Won pergi dan ingat saat Pil Hoon minta maaf padanya di gedung bioskop.

Pil Hoon ingat saat ia tanya apa Seo Won benar2 menyukainya atau tidak. Lalu kata-kata Do Ha, bahwa Seo Won memang menyukai Pil Hoon.
Pil Hoon kesal, ia berdiri dan menutup tirai kantornya.



Ayah dan Ibu Seo Won ingin jalan-jalan, tapi tidak tahu arah dan memutuskan kembali pulang saja ke apartemen Seo Won.
Seo won menemui Won Suk. Won Suk heran kenapa Gil Ro memasang CCTV segala, apa dia tahu sesuatu, apa yang harus kita lakukan. Kita harus terus meskipun sudah ketahuan.
Seo Won tidak mau, ia ingin berhenti karena tidak bisa terus menerus membohongi Gil Ro yang benar2 menyukai dirinya.

Won Suk mengerti, aku tahu dengan baik. Seo Won tidak percaya, anda tahu dan anda tetap melakukannya? Nanti apa yang akan terjadi pada Gil Ro? Dia akan terluka sepanjang hidupnya. Setelah membuatnya seperti itu, bagaimana aku bisa tetap hidup?

Won Suk berkata itu akan sangat berat, lebih baik memang mati saja. Aku saksinya, jika ada ramuan lupa yang bisa menghapus semua ingatanmu, meskipun kau harus menjual semua hartamu kau akan menjualnya hanya untuk membeli dan memakannya.
Seo Won : Kalau anda tahu itu, katakan pada saya apa ini yang seharusnya dilakukan manusia?

Won Suk cerita, beberapa waktu lalu, sudah lama sekali saat aku masih merokok. Aku mendapat misi yang sangat penting, menangkap pemasok senjata di Korea yang aktif di LN. Untuk mendapatkan orang itu kami harus melalui dua orang. Presiden Kim dan Presiden Choi.
Kami pura2 melakukan bisnis dengan mereka dan memanfaatkan keduanya. Selama 3 tahun kami menyamar dan bekerja bersama mereka. Akhirnya kami bisa menangkap penjahat itu.
Tapi orang jahat itu tahu kalau kami memiliki dua orang informan. Penjahat itu membunuh keluarga informan itu. Presdir Kim memiliki seorang putri (Kim Mi Rae) dan Presdir Choi memiliki dua orang putra (JJ dan Jae). Anak-anak itu mendatangi kami dan memohon kami menyelamatkan orang tua mereka.

Masalahnya, jika kami tidak bergegas, penjahat itu akan lolos, jadi kami tidak punya pilihan selain harus memilih.

Seo Won : Anda tidak membantu mereka?
Won Suk : Orang itu bisa membunuh lebih dari 20 ribu orang dengan senjata buatannya, keputusannya bukan untuk bertindak demi anak-anak itu.



Seo Won : Bagaimana dengan anak-anak itu?
Won Suk merasa mereka pasti sudah meninggal karena semua keluarga mereka meninggal dunia.



Mi Rae ingat kematian JJ lagi, ia melihat Pil Hoon keluar dari mobil dan masuk ke RS. Mi Rae telp Jae, agar jangan sampai bertemu dengan Pil Hoon.


Seo Won masih tidak terima Won Suk meninggalkan keluarga itu padahal tahu kalau mereka akan mati. Won Suk berkata ia menyesalinya sampai saat ini. Jika aku melihat kembali saat itu, aku tidak punya pilihan kecuali tetap melakukannya.
Seo Won marah : Itu omong kosong.

Won Suk berkata nanti Seo Won juga akan mengalaminya, memilih antara misi dan hati nurani.
Seo Won : Dengan alasan melindungi orang banyak, anda memilih menghianati beberapa orang?

Won Suk berkata itu takdir mereka.
Seo Won merasa itu bukan takdir melainkan alasan. Won Suk minta Seo Won berhenti saja, kalau kau tetap mengeluh dan berkata kau tidak bisa melakukannya, maka berhenti saja.
Seo Won : Tidak. Karena anda mengatakan ini saya sadar sekarang. Saya akan melakukannya, tapi saya tidak akan melakukannya dengan cara anda.

Ibu Pil Hoon heran kenapa Pil Hoon tidak menemui ayahnya. Ayah justru tidak ingin Pil Hoon kesini. Pil Hoon mendengar percakapan mereka dan batal masuk ke kamar ayahnya.
Jae mengamati Pil Hoon dari sudut RS. 

Ayah-Ibu Seo Won menunggu Seo Won keluar dari kamar mandi. Mereka ingin Seo Won membantu Ayah soal pendanaan untuk program desanya. Tapi Seo Won sudah cukup lelah dengan beban pekerjaannya, ia hanya memberi mereka uang dan minta ayah-ibu jalan-jalan saja ke lokasi pariwisata.
Ayah kesal, kita lihat siapa yang menang, aku tidak akan pergi kalau dia tidak mengabulkan permintaan kita.

Seo Won meletakkan monyet Pil Hoon di tempat tidurnya dan minta orang tuanya tidak memindahkan monyet ini dari situ.
Seo Won menyelimuti monyetnya sebelum pergi.


Seo Won pergi ke kantor dan menemui Pil Hoon. Pil Hoon mengusirnya, sudah kubilang jangan datang kerja.
Seo Won mengaku ia memang melihat file Kim Mi Rae.

Pil Hoon : Keluar.
Seo Won : Aku ingin tahu siapa dia, wanita seperti apa dia yang dibicarakan di seluruh perusahaan bahwa dia akan menikah denganmu. Aku ingin tahu, semua orang tahu tapi kau tidak pernah bicara tentangnya sekalipun, jadi aku semakin ingin tahu jadi aku melihat filenya.
Meskipun aku harus melakukannya dengan cara seperti itu, aku tetap ingin melihatnya.

Pil Hoon : Aku tidak percaya padamu.
Seo Won : Jangan percaya padaku, tidak apa-apa jika kau tidak percaya. Karena itu bisa saja bohong. Tapi percayalah dengan apa yang akan kukatakan.

Flashback, Seo Won berkata ke Won Suk, jika saya tidak punya pilihan selain harus memilih misi, saya tidak bisa membuang hati nurani saja. Saya akan mengatakan yang sebenarnya pada Gil Ro. Tidak masalah kalau anda menganggap saya tidak pantas menjadi agen.

Seo Won : Aku menyukaimu.



Pil Hoon : Pergilah, aku harus pergi.
Seo Won : Tidak peduli kesalahan apa yang kulakukan padamu, aku tidak bohong kalau aku menyukaimu. Tidak peduli apapun yang terjadi, apa yang di dalam hatiku itu benar. Meskipun kau ketakutan nanti, aku akan tetap disisimu sampai akhir.

Pil Hoon : Seo Won ssi, bukan Kim Jeong Won ssi, kita sudah berakhir. Kupikir aku akan terluka, tapi ternyata tidak sama sekali. Aku ingin tahu bagaimana aku bisa hidup tanpa dirimu, tapi aku merasa lega. Aku berhenti menyukaimu sekarang.
Pil Hoon pergi.

Jae yang menyamar sebagai dokter menemui Presdir Han. Polisi tidak curiga dan mengijinkannya masuk. Ibu juga tidak curiga, Ibu sibuk nonton TV. Ia hanya berkata, sayang dokter datang.
Jae dengan sopan memberi salam pada Ibu dan mendekati Presdir Han.

Presdir Han juga nonton TV dan tidak melihat ke arah Jae. Jae tanya apa masih ada yang sakit. Han menjawab masih sakit disana-sini, tapi kurasa aku bisa segera pulang.


Jae : Lukanya tidak dalam, jadi tidak apa-apa. Anda tidak demam kan?

Jae mendekat dan berkata anda juga sepertinya sudah sehat, sekarang anda harus melakukan tugas anda. Putra anda sangat tampan. Sampaikan salamsaya kepadanya.
Han melihat ke arah Jae. Jae berkedip kepadanya lalu pergi. Han syok saat menyadari siapa Jae.

Presdir Han jadi resah dan ingin segera keluar dari RS. Membuat Ibu kebingungan.

Jae berpapasan dengan Pil Hoon di lorong RS. Pil Hoon merasa mengenali Jae dan mengikutinya.
Jae setengah menoleh dan melepas kaca matanya. Pil Hoon terkejut karena mengenali Jae. Ia mengejar Jae dari tangga sampai ke arah parkir mobil.
Pil Hoon lari cepat dan menjatuhkan Jae. Ini bukan pertama kalinya kita bertemu! Jae dan Pil Hoon berkelahi lagi.
Do Ha bertemu dengan Seo Won, ia memberikan minum untuk Seo Won. Apa masalahmu dengan Gil Ro sudah beres?

Seo Won berkata Gil Ro tidak menyukainya. Do Ha tidak mengerti kenapa Gil Ro seperti itu. Seo won mengerti, kalau ia adalah Gil Ro, ia juga tidak akan menyukai orang seperti dirinya ini. Kalau aku adalah Gil Ro, aku tidak akan diam saja (sudah menangkap basah orang yang mencuri lihat dokumen di mejanya tapi tidak lapor polisi). Karena ini Gil Ro, maka ia bisa begitu sabar. Aku benar2 tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Pil Hoon masih berkelahi dengan Jae. Jae menjatuhkan ponselnya. Pil Hoon hampir mengalahkan Jae. Jae mengancam akan melukai orang tua dan pacar Pil Hoon.
Pil Hoon berkata ia tidak punya pacar.

Ada mobil yang menabrak Pil Hoon. Jae langsung masuk ke mobil itu.
Pil Hoon terbaring di lantai parkir bawah tanah dengan tubuh berlumuran darah.

Mi Rae pelakunya. Jae tersenyum dan berkata Mi Rae pasti cemas itulah mengapa ia mengikuti Jae. Mi Rae hanya melakukan pesan JJ sebelum meninggal. Oppa minta aku melindungimu, kalau tidak orang seperti dirimu tidak ada artinya bagiku.
Pil Hoon berusaha bangun, ngeri melihatnya. Ia pasti sangat kesakitan. Pil Hoon melihat ponsel Jae. Ia berusaha mengambilnya.
Pil Hoon membuka file dalam ponsel dan melihat foto Seo Won. Ia ingat ancaman Jae yang ingin membunuh pacar Pil Hoon.

Pil Hoon langsung telp Ibu, ia tanya dimana Ayahnya. Ibu berkata Ayah tiba-tiba ingin keluar dari RS. Ibu minta Pil Hoon segera datang untuk membujuk ayah. Tapi Pil Hoon sudah menutup telpnya. Yang penting Ayah masih aman.
Pil Hoon berusaha telp Seo Won, tapi tidak diangkat-angkat, membuat Pil Hoon panik. Ia jalan tertatih-tatih menuju mobilnya.



Seo Won masih bicara dengan Do Ha. Ia berkata paling tidak hatinya lega, setelah semua kebohongan ini, ia sudah mengatakan satu hal jujur pada Pil Hoon.
Do Ha tanya apa itu, tapi Seo Won tidak mengatakannya.

Do Ha hanya minta Seo Won fokus, meskipun kau merasa kasihan padanya, tapi ini misi. Kalau kau goyah, kami tidak tahu siapa lagi yang akan mati, dan kita tidak tahu seberapa besar kejahatan Han Joo Man. Ini adalah takdir kita untuk terus menjalankan misi.

Pil Hoon menyetir dengan wajah panik. Ia terus berusaha telp Seo Won, kenapa kau tidak mengangkatnya?!
 

Do Ha : Disini tidak ada perasaan pribadi, ini bukan pekerjaan yang tidak ingin atau ingin kita lakukan. Ini adalah yang harus kita lakukan atau apa yang tidak seharusnya kita lakukan. Kita hanya tinggal membedakan diantara keduanya saja.
Seo Won : Apa yang kulakukan sekarang, maksudmu aku harus melakukannya?

Do Ha : Han Joo Man sudah mengekspor begitu banyak teknologi dan dia menguasai teknologi baru saat ini. Kau hanya perlu mengingat ini, Gil Ro juga adalah musuh kita. (Karena ayahnya menjual teknologi baru ke LN, itu akan melemahkan pertahanan Korsel)

Pil Hoon jalan menuju apartemen Seo Won. Ia menekan bel dan menggedor pintu, Seo Won! Seo Won!

Ibu membuka pintu dan terkejut melihat kondisi Pil Hoon yang berdarah-darah, ia ketakutan, apa itu darah?

Pil Hoon tanya apa Seo Won ada di rumah. Ibu masih bingung, siapa Seo Won? Pil Hoon tidak peduli lagi, katakan dia ada di rumah atau tidak?
Ibu : dia tidak ada di rumah. Pergilah sebelum aku memanggil polisi!

Pil Hoon : Ya, masuklah ke dalam, jangan membuka pintu untuk siapapun. Tidak peduli siapapun yang datang.
Pil Hoon jalan pergi.

Seo Won marah dan teriak, Gil Ro bukan musuh kita! Dia tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan ayahnya. Tapi Do Ha merasa meskipun tidak langsung, Pil Hoon tetap bekerja di perusahaan itu dan membantu ayahnya tanpa sadar sudah melakukan hal yang jahat.
Seo Won membuang muka, hentikan.

Do Ha mendekatinya, ia tidak ingin Seo Won gagal dalam misi ini. Karena kalau gagal, Seo Won akan dipindah dari tim ini dan Do Ha tidak mau itu, karena ia ingin satu tim dengan Seo Won. Kalau tidak ada Seo Won di tim ini, Do Ha pasti akan meninggalkan tim ini. Do Ha ada disini agar ia bisa melindungi Seo Won. Karena aku menyukaimu.

Seo Won berdiri dan berkata baginya Do Ha adalah teman terbaiknya dan rekan sekerja yang paling ia percaya juga hormati. Tapi tidak lebih dari itu.
Do Ha minta Seo Won tidak terlalu cepat membuat keputusan karena kau tidak tahu seberapa dalam aku mencintaimu.

Seo Won minta maaf dan akan pergi duluan. Do Ha menarik tangan Seo Won.
Seo Won terkejut, tapi perlahan ia melepas tangan Do Ha. Seo Won pergi.


 Seo Won jalan keluar. Ia mendongak melihat salju yang turun. Pil Hoon jalan setengah pincang ke arah "kantor" Seo Won dan melihatnya.
Pil Hoon teriak, Kim Seo Won!

Seo Won menoleh dan terkejut melihat baju Pil Hoon yang ternoda darah. Ia segera lari dan melihat kondisi Pil Hoon, apa yang terjadi? Apa kau terluka?

Pil Hoon tidak menjawab, ia marah, kenapa kau tidak mengangkat telpmu? Kenapa kau membuat orang mencemaskanmu seperti ini, apa yang kau lakukan yang begitu hebat. Apa hebatnya kau ini? Kenapa membuat orang menjadi gelisah seperti ini?

Seo won panik, ayo ke RS! Cepat. Seo Won mencoba menarik Pil Hoon. Seo Won mulai menangis karena cemas.

Pil Hoon menarik Seo Won dan memeluknya.
Pil Hoon : Siapa kau ini sampai tidak perlu membayar biaya mobilku dan tidak membayar biaya pembelian kosmetik. Siapa kau ini.
Pil Hoon semakin erat memeluk Seo Won.

Do Ha melihat monitor CCTV dan tertegun, ia melihat Pil Hoon memeluk Seo Won. Sun Mi heran dan berdiri untuk melihat monitor.
Tapi Sun Mi justru gembira, wow Seo Won berhasil, dia pura2 tidak bisa tapi akhirnya dia benar2 berhasil. Hebat.

Seo Won minta Pil Hoon segera pergi ke RS. Pil Hoon minta maaf, aku salah. Jangan mengganti nomor telp dan jangan pindah rumah.
Seo Won menangis, ia membalas pelukan Pil Hoon. Keduanya berpelukan erat di tengah salju.

Level 7 [1], [2], [3], [4], [5], [6]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment