Seo Won menangis dan akhirnya memeluk Pil Hoon. Keduanya berpelukan erat di tengah salju.
Do Ha dan Sun Mi melihat mereka dari monitor CCTV. Do Ha ingat perkataan Seo Won bahwa ia tidak lebih adalah teman baik bagi Seo Won.
Pil Hoon sudah mendapat perawatan RS. Tangannya digantung sebelah dan lukanya diperban. Seo Won mendengar penjelasan Pil Hoon soal lukanya, ini tabrak lari. Seo Won menawarkan diri mengontak seniornya di kepolisian. Pil Hoon berkata ia juga tahu senior di kepolisian. Kau tidak lapar?
Seo Won : Apa kau lapar? Apa kita pulang saja dan aku bisa membuatkan makanan untukmu.
Pil Hoon heran, apa orang tuamu sudah pulang? (soalnya tadi barusan bertemu Ibu Seo Won)
Seo Won benar2 lupa kalau orang tuanya ada di rumah, ah ya orang tuaku ada di sana, mereka paling main kartu dan berkelahi.
Ayah dan Ibu memang benar2 main kartu dan bertengkar.
Seo Won membicarakan ayah dan ibunya. Pil Hoon tersenyum dan merangkul Seo Won. Seo Won menghindar, kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Apa kau gila?
Pil Hoon membenarkan, aku pasti sudah gila.
Seo Won : Hanya karena kita sudah pelukan sekali dan kau pikir kau bisa melakukan ini. Kau benar2 tidak sopan.
Pil Hoon cuek dan merangkul Seo Won lagi, aku tidak tahu kenapa aku tidak sopan. Seo Won menghindar, hentikan. Kenapa melakukan ini di jalan.
Pil Hoon : Itu karena kau manis.
Seo Won : Aku manis, huh?
Pil Hoon tanya kenapa Seo Won lama sekali menyadari ini. Apa yang membuatmu begitu lama datang padaku? Pil Hoon mulai mendekat, ingin mencium Seo Won.
Seo Won mencubit luka Pil Hoon. Pil Hoon kesakitan.
Seo Won : Biasanya kalau kau menyukai seseorang, kau akan merasa sakit. Jika kau semakin dekat kau akan semakin kesakitan. Bagaimana kalau kita saling menyukai saja dan tidak terlalu jauh seperti mencintai.
Pil Hoon mengecek jamnya, 14 Feb 2013 jam 7:15 malam (o iya, ep 8 ini tayang pas valentine mg lalu.) jangan lupa, kata cinta keluar dari mulutmu untuk pertama kalinya.
Seo Won : Jangan lupa, aku punya pria ideal yang berbeda denganmu.
Pil Hoon tanya siapa pria itu. Seo Won berkata ada seorang paman. Pil Hoon tanya, siapa paman itu?
Seo Won : Won Bin. (Ha!)
Pil Hoon cemberut, apa Won Bin tinggal di sebelah rumahmu? Seo Won tanya apa Pil Hoon tidak melihat film Ajussi? Won Bin tertembak dan menyelamatkan anak perempuan kecil. Anak itu ingin memeluknya, tapi Won Bin melarangnya mendekat karena anak itu akan kena darahnya. Itu yang seharusnya dilakukan seorang pria. Tapi kau ini apa? memelukku dan membuatku kotor kena darah.
Pil Hoon akhirnya mengajak Seo Won beli baju baru. Mereka mencoba berbagai macam baju sesuai pesan sponsor.
Pil Hoon terus saja melihat ke arah Seo Won dan tersenyum. Pil Hoon ada di kantor polisi dan Won Suk menunggu di dekatnya.
Pil Hoon membantu mereka membuat sketsa wajah Jae.
Seo Won lapor pada NIS soal IT&TI dan Mi Rae. Mi Rae sepertinya kerja di perusahaan itu, tapi sebenarnya urusannya hanya dengan Presdir Han, mereka mengerjakan peluang investasi baru.
Young Sun melihat Seo Won yang terlalu ceria, ia takut Seo Won benar2 jatuh cinta pada Gil Ro dan bukan hanya pura-pura saja.
Won Suk yakin Seo Won bisa mengendalikan emosinya, karena ia adalah orang yang menduduki peringkat pertama dalam latihan dan mengendalikan perasaan. Young Sun tampak menyesal menyeret Gil Ro dalam masalah mereka.
Won Suk : Seon Joon meninggal saat mengikuti Han Joo Man, siapa yang bisa kita tugaskan untuk mengawasi Han Joo Man. Sedangkan kita tidak tahu siapa yang mengejar Han. Karena Gil Ro adalah anaknya, tidak ada yang akan curiga sama sekali dan Han Joo Man juga tidak akan sadar kalau ia sedang diawasi.
Young Sun : Apa kau percaya dengan laporan Gil Ro?
Won Suk percaya, tapi karena Han Joo Man adalah ayah Gil Ro, aku takut Gil Ro akan ragu di saat terakhir. Itulah mengapa aku mengirim Seo Won.
Direktur Oh datang. Won Suk minta Young Sun tidak mengatakan apapun pada Direktur Oh.
Direktur Oh tanya soal penyerangan Presdir Han, apa Won Suk tahu sesuatu. Won Suk berbohong dan berkata tidak tahu.
Direktur tidak percaya dan menuduh Won Suk bohong. Ia tanya Young Sun, apa Won Suk bohong. Young Sun balik tanya, apa mereka harus menggunakan lie-detector.
Direktur Oh kesal dan minta mereka tidak menyembunyikan informasi apapun, segera lapor dengan benar, kalian mengerti?
Pil Hoon dan Seo Won naik mobil. Pil Hoon mencoba memegang tangan Seo Won, tapi Seo Won menghindar. Pil Hoon mencobanya lagi. Akhirnya Seo Won tanya apa Pil Hoon ini suka cari perhatian. Pil Hoon membenarkan. Keduanya akhirnya berpegangan tangan.
Pil Hoon mengajak Seo Won melakukan perjalanan. Seo Won heran, bukannya ini sedang melakukan perjalanan.
Pil Hoon : Ini hanya menyetir biasa. Kau pasti tidak mau pergi kalau aku mengajakmu pergi 1 malam 2 hari (yay..), jadi pilihlah antara 2 malam 3 hari atau 3 malam 4 hari.
Seo Won : Kalau pria ingin menggandeng tangan, pria itu ingin memeluk dan kalau kau memeluknya, mereka ingin mengajakmu melakukan perjalanan. Baiklah, ayo kita pergi.
Pil Hoon terkejut. Ia mendadak menghentikan mobilnya. Seo Won terkejut, ada apa? Kau mengejutkanku.
Pil Hoon syok : Aku lebih terkejut lagi. Kenapa kau begitu mudah setuju? Kau tidak seperti ini biasanya.
Seo won : Katanya kau tidak suka tarik-ulur (dalam cinta) kalau kau kencan, kau ingin segera dekat, lalu pergi jalan-jalan dan melakukan banyak hal.
Pil Hoon menyetir lagi : Apa kita akan benar2 melakukan perjalanan?
Seo Won membenarkan. Pil Hoon tanya berapa lama, 2 malam 3 hari? 3 malam 4 hari?
Seo Won : Apa yang kau inginkan?
Pil Hoon berbisik, 4 malam 5 hari.
Seo Won setuju, tapi Pil Hoon harus mengenalkannya pada orang tua Pil Hoon dulu. Pil Hoon menghentikan mobil lagi. Seo Won tanya kenapa berhenti lagi. Pil Hoon enggan mengenalkan Seo Won pada orang tuanya.
Seo Won ingin bertemu mereka, kalau kita berdua ini kencan, kita harus mengatakan pada mereka dan dengan resmi memberi salam pada mereka.
Pil Hoon tidak bisa. Seo Won heran, kenapa? Apa kau malu karena diriku?
Pil Hoon lebih malu karena orang tuanya, khususnya ayahku. Seo Won mengerti, lupakan saja. Kita tidak akan bisa pergi jalan-jalan.
Pil Hoon : Baiklah aku akan bicara dengan ibuku dulu dan mengatur pertemuan.
Keduanya berhenti untuk minum di cafe. Pil Hoon ingin memberi salam pada orang tua Seo Won juga. Tapi Seo Won ragu, apa Pil Hoon yakin ingin melakukan itu.
Pil Hoon ingat saat ayah Seo Won salah paham dan menarik rambutnya. Ia juga tidak ingin bertemu mereka dulu. Seo Won setuju, nanti saja kalau kita sudah tidak sakit hati lagi.
Seo Won minta Pil Hoon berhenti minum bir karena Pil Hoon masih harus menyetir. Pil Hoon ingin istirahat saja, ada hotel di sini. Seo Won kelihatan kesal. Pil Hoon buru-buru menambahkan, kita bisa memesan kamar terpisah.
Seo Won setuju dan membiarkan Pil Hoon minum bir. Pil Hoon senang. Ia tanya apa suatu saat mereka akan bertengkar lagi.
Seo Won : Mungkin saja. Mungkin kita akan bertengkar hebat. Meskipun hal seperti itu terjadi, percayalah pada ketulusanku.
Pil Hoon : Kurasa kita tidak akan bertengkar lagi, saat itu bukannya aku tidak percaya identitasmu, aku tidak percaya pada hatimu. Sekarang aku percaya semuanya tentang dirimu.
Seo Won : Kau mau minum bir?
Seo Won memesan sekotak bir lagi. Pil Hoon berkata ini menyenangkan, tidak harus bertengkar denganmu dan seperti ini terus.
Kata siapa tidak bertengkar. Karena pengaruh alkohol Pil Hoon belum habis, Seo Won harus menyetir dan Seo Won benar2 parah. Ia gemetaran dan tidak bisa memilih jalur yang benar. Pil Hoon minta Seo Won santai saja, jangan terlalu memberi tekanan pada bahu.
Seo Won menyalahkan Pil Hoon, kenapa tadi minum alkohol. Pil Hoon tidak mau disalahkan, bukannya aku ingin istirahat dan baru pergi lagi?
Seo Won minta Pil Hoon diam, aku tidak bisa menyetir kalau ribut. Pil Hoon tidak percaya, apa ketenangan akan membuatmu menyetir dengan lebih baik? mundurkan kursinya sedikit dan injak remnya. Seo Won menginjak rem terlalu dalam.
Seo Won menyetir di belakang truk yang jalan pelan. Ia ingin menyalakan lampu sen tapi yang nyala justru wiper wkk...panic attack.
Lalu tiba-tiba Seo Won salah masuk jalur dan hampir ketabrak kendaraan dari arah berlawanan. Pil Hoon ketakutan, ia teriak2 pada Seo Won, lihat kaca spionnya! Seo Won marah2 karena dibel oleh mobil lain. Seo Won menyalakan lampu sebagai tanda minta maaf pada mobil lain.
Pil Hoon teriak : Apa kau tidak mau minta maaf padaku?
Seo Won marah, kenapa kau teriak padaku? Pil Hoon setuju bicara lebih tenang. Menyetir pelan-pelan saja.
Pil Hoon marah lagi karena Seo Won hampir selip. Apa kau tidak tahu yang disebut rem itu. Apa kau bodoh?
Seo Won : Bodoh?
Seo Won murka dan nyetir gila-gilaan. Pil Hoon harus memohon-mohon agar Seo Won memelankan mobilnya. Ini bahaya ..kumohon, pelan-pelan.
Presdir Han menyerah dan berkata ke Mi Rae, ia akan melakukan keinginan bos Mi Rae. Jadi jangan menyentuh Pil Hoon.
Mi Rae : Untunglah anda memutuskan sebelum terlambat.
Presdir Han mengancam Mi Rae, kalau mereka menyentuh putranya, ia akan membuka semua yang mereka lakukan pada polisi dan kalian akan ditangkap.
Mi Rae tidak gentar, karena jika Han bicara maka anda juga akan kena masalah karena menjadi kaki tangan kami.
Presdir Han bisa melakukan apapun untuk melindungi anaknya. Mi Rae ingin ikut bertemu dengan Direktur Park juga.
Presdir Han kesal : Lakukan apapun yang kau inginkan.
Seo Won ingin parkir, tapi tidak bisa. Ia tidak bisa parkir mobil dengan cara mundur. Pil Hoon heran, kapan kau mendapatkan SIM?
Seo Won : 6 tahun lalu.
Pil Hoon : Kau tidak latihan selama training kan?
Seo Won berkata ia sedang mencoba melakukan sesuai latihan waktu itu. Tapi Seo Won hampir menabrak mobil lain.
Pil Hoon langsung teriak : Ya!
Seo Won minta maaf. Pil Hoon ngoceh tentang cara parkir, pindah gigi, lurus saja. Seo Won tidak bisa konsentrasi. Pil Hoon bicara lagi, soal wanita memang seperti itu, tidak bisa menyetir dan banyak melakukan kesalahan dalam menyetir.
Seo Won tersinggung, itu pengecut namanya. Merendahkan orang karena ia tidak punya kemampuan. Berkata kalau wanita itu seperti ini dan menghina...
Seo Won kehilangan kendali setir dan membuat Pil Hoon teriak lagi. Seo Won kesal, kenapa kau marah terus?
Pil Hoon : Kapan aku marah?
Seo Won tidak tahan dan pergi. Ia keluar dari mobil dan lari. Pil Hoon teriak, hei! kau mau kemana? Pil Hoon mengejar Seo Won.
Pil Hoon menyusulnya, disini tidak ada taksi. Seo Won tidak peduli. Pil Hoon heran, kenapa kau marah?
Seo Won : Menyetir seperti itu adalah pertama kalinya, tapi kau tidak punya pengertian.
Pil Hoon : Lalu kau? Selama ini kau hanya bicara apa yang kau pelajari tapi tidak mendengar sepatah katapun yang kukatakan. Apa kau tahu, itu harga diri yang tidak perlu? saat parkir, apa kau tanya padaku bagaimana cara melakukannya? Kalau seperti ini terus, lebih baik kita...
Seo Won : Apa? lebih baik apa? Putus? Baik, kita putus saja.
Pil Hoon : Siapa yang bilang putus? Apa kau tidak mau menariknya kembali?
Seo Won : Tidak mau. Katakan saja, akan lebih baik apa?
Pil Hoon : Kalau kita akan terus bertengkar karena sesuatu seperti ini maka kau seharusnya tidak mengatakan kalau kau menyukaiku. Kenapa orang yang saling menyukai harus bertengkar karena masalah seperti ini. Aku tidak akan teriak lagi.
Seo Won : Kau bisa teriak, karena aku harus menerima kalau kau marah tentang sesuatu yang lebih dari ini. Aku lapar, kita parkir dan makan saja.
Pil Hoon nyengir dan tiba2 menggendong Seo Won. Seo Won teriak2. Tapi Pil Hoon menggendongnya sampai ke mobil mereka. Lalu memarkir mobil dengan benar.
Pil Hoon berkata kalau ia membuka pintu mobil itu artinya : Aku salah, aku minta maaf dan aku tidak akan melakukannya lagi.
Seo Won berkata kalau ia masuk mobil tanpa protes itu artinya : Kau tidak perlu minta maaf dan aku tidak marah lagi.
Seo Won masuk ke mobil. Pil Hoon tanya, apa Seo Won masuk dengan mengatakan sesuatu atau tidak mengatakan apa-apa dan masuk saja.
Seo Won jadi kesal, kau mau masuk mobil atau tidak?
Pil Hoon : Ya.
Mi Rae bertemu dengan Jae. Mi Rae berkata semua akan berakhir dalam beberapa hari dan Jae bisa melepas para agen NIS itu. Saat mereka keluar untuk membunuh Direktur maka kita bisa keluar meninggalkan negara ini.
Jae sepertinya tidak terima. Kalau cuma membunuh Direktur siapa yang akan tahu kalau ini adalah pembalasan dendam kita. Siapa yang akan tahu kalau mereka (NIS) telah melakukan kesalahan.
Mi Rae : Apa kau ingin balas dendam agar ada orang yang mengetahuinya?
Jae ingin mendapat permintaan maaf dari Direktur. Mi Rae merasa itu sia-sia, karena orang2 itu tidak akan minta maaf, mereka tidak pernah sekalipun minta maaf.
Jae curiga pada Pil Hoon. Han Pil Hoon itu, teknik yang ia pakai untuk berkelahi sama dengan yang digunakan oleh para agen NIS itu. Aku tidak tahu siapa namanya. (Do Ha, Sun Mi)
Mi Rae tidak membutuhkan Pil Hoon kalau Presdir Han patuh. Tapi Mi Rae mengijinkan Jae kalau mau melawan Pil Hoon. Jae tersenyum.
Pil Hoon membaca buku catatan yang digunakan Ayah Kyung Ja untuk memukulinya. Di dalam buku itu, Ayah membuat perencanaan soal energi untuk perkembangan desanya. Ayah lumayan detil dalam menulis dan membuat perencanaan. Pil Hoon tersenyum dan membaca semuanya.
Seo Won bangun pagi, setelah memberi salam pada orang tuanya, ia membenarkan boneka monyetnya. Kenapa wajahmu menghadap ke bawah?
Ayah memanggil Seo Won untuk sarapan. Ayah ingin Seo Won membantu soal proyeknya. Tapi Seo Won tidak memperhatikan ayahnya. Ia hanya minta pada orang tuanya, bahwa mulai saat ini namanya Kim Jeong Won. Jangan mengatakan pada siapapun kalau namaku adalah Kyung Ja. Mengerti?
Seo Won bertemu rekan2 agen-nya dan berkata kalau tidak mendapatkan data soal Kim Mi Rae.
Won Suk ingin semuanya memikirkan hubungan 4 orang itu. JJ, Mi Rae, Han Joo Man dan Jae. Mereka ada dalam satu tim. Kemungkinan Han Joo Man keluar dan Jae bukan bagian dari mereka.
Seo Won melihat monitor dan mengenali wajah Jae, siapa orang itu?
Won Suk : Kenapa? Apa kau mengenalnya?
Seo Won : Aku melihatnya bersama Mi Rae, saat ia mengunjunginya di kantor.
Young Sun : Kau yakin?
Seo Won yakin. Do Ha tanya lagi, kau hanya melihatnya beberapa detik, jadi bagaimana kau bisa yakin. Seo Won yakin ia tidak salah lihat, karena Jae wajahnya tampan.
Sun Mi : Jadi pasti kau akan mengingatnya.
Young Sun minta Seo Won dekat dengan Mi Rae. Seo Won bingung, bagaimana ia bisa dekat dengan Mi Rae secara tiba-tiba.
Young Sun tidak mau tahu dan minta Seo Won melakukannya. Kapan kau akan ke rumah Gil Ro?
Seo Won : Tidak lama lagi.
Sun Mi memuji kemampuan Seo Won yang bisa mendapatkan pria dengan cepat.
Pil Hoon membuat ibu terkejut karena tiba-tiba ingin mengenalkan pacarnya. Ibu tampak panik, apa kau menghamilinya?
Pil Hoon tidak percaya : Ibu, bukan seperti itu. Aku ingin mengenalkannya dengan resmi padamu dan berkencan.
Ibu tanya shio gadis itu, bagaimanapun kau harus kencan dengan gadis shio macan. Tidak boleh dengan yang lainnya. Pil Hoon bohong dan berkata kalau pacarnya shio macan.
Ibu kelihatan tertarik dan tanya bagaimana keluarganya. Pil Hoon berkata mereka baik, keluarga yang dinamis dan aktif. Ibu terkejut, kau sudah bertemu mereka? Apa kau mengucapkan salam pada mereka?
Pil Hoon : Bukan seperti itu.
Ibu minta Pil Hoon bertemu keluarga pacarnya dulu.
Pil Hoon : Kenapa?
Ibu ingin pihak pria yang datang lebih dulu untuk minta ijin pada keluarganya. Baru pihak wanita datang dan minta ijin. Lalu kalau anak itu baik dan kedua pihak setuju maka kita akan menyelesaikannya.
Pil Hoon bingung, kami tidak akan menikah. Hanya kencan. Ibu kesal, kalau kau tidak akan menikah kenapa harus kencan?
Pil Hoon : Hanya karena kau berkencan, apa berarti kau akan menikah?
Ibu : Apa orang tidak kencan dulu baru menikah?
Pil Hoon membenarkan, mereka memang seperti itu, aku tidak tahu. Aku cuma ingin mengenalkanmu kepadanya. Ibu tidak ingin kenalan kalau Pil Hoon tidak berencana untuk menikah.
Ayah datang. Ibu tanya apa Ayah akan keluar rumah, padahal ini hari Minggu. Pil Hoon mengajaknya pergi bersama.
Ibu berkata Pil Hoon akan mengenalkan gadis yang akan dinikahinya. Pil Hoon berkata, ia hanya mengenalkan seorang gadis saja dan belum berencana menikah.
Ayah yang takut terjadi sesuatu justru menyuruh Pil Hoon keluar negeri beberapa bulan. Pergilah ke Kanada, ada temanku disana dan kau akan belajar bisnis disana.
Pil Hoon : Ayah, aku ingin mengenalkan seorang gadis. Ini pertama kalinya aku akan mengenalkan seseorang pada ayah.
Ibu juga berkata kalau gadis ini shio macan dan keluarganya baik. Tapi ayah tidak ingin mengurus ini sekarang, ia minta Ibu segera mengepak barang2 Pil Hoon. Pergilah hari ini juga. Ayah bergegas pergi.
Agen NIS ribut, semua teriak, Park Dong Gyul bergerak!
Young Sun memerintah Do Ha dan Sun Mi membawa senjata lalu mengikuti Park Dong Gyul. Sun Mi dan Do Ha mengisi pistol mereka. Tanpa sengaja Sun Mi menembakkan senjatanya di kantor. Mengejutkan semua orang.
Do Ha segera bergerak, ia setengah merangkul Sun Mi dari belakang untuk mengendalikan senjatanya.
Young Sun bludreg dan teriak ke Sun Mi, apa kau tidak tahu dasar-dasar yang diperlukan untuk keamanan? Dari mana kau belajar menangani senjata seperti itu? Siapa orang brengsek yang melatihmu?
Won Suk mengangkat tangannya.
Young Sun minta Sun Mi segera meninggalkan ruangan, kalau kau melakukan ini sekali lagi, kau tidak akan pernah memegang senjata lagi selamanya.
Won Suk jalan mengikuti Young Sun, Akulah yang melatihnya. Aku yang mengajarinya.
Young Sun kelihatan kesal dan minta Seo Won pergi bersama.
Park Dong Gyul tiba di lokasi pertemuan. Do Ha dan Sun Mi mengawasi mereka. Sun Mi lapor, Mi Rae tiba.
Sun Mi mengagumi kaki Mi Rae yang panjang. Sun Mi mengantuk karena kurang tidur. Do Ha memandangi Sun Mi. Sun Mi tanya kenapa melihatnya seperti itu? Apa aku cantik? Apa kau naksir kepadaku?
Do Ha minta Sun Mi tidur sebentar. Sun Mi mengeluarkan pistol dan menodong Do Ha.
Do Ha : Apa yang kau lakukan?
Sun Mi : Coba rebut pistolku. Nafasmu sangat berat tadi.
Do Ha : Meskipun itu pistol kosong, jangan pernah mengarahkan pistol pada rekanmu sendiri.
Do Ha keluar mobil. Sun Mi kelihatan kagum, dia berkarisma.
Do Ha ingat, ia mendapat perintah dari Direktur Oh untuk melaporkan semua gerak gerik timnya. Laporkan semua padanya. Apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya, semua kegiatan mata-mata dan sebagainya. Jangan sampai ada yang ketinggalan.
Do Ha berkata Direktur bisa mendapatkan laporan dari pemimpin tim mereka. Direktur Oh berkata kalau Won Suk tidak akan lapor kepadanya, ia ingin melakukan semuanya sendiri.
Do Ha ragu melakukannya karena ini melanggar aturan.
Direktur Oh : Itu penghianatan, karena kau mungkin akan mengambil teknologi itu nanti.
Do Ha tidak akan menghianati timnya apapun yang terjadi. Direktur Oh mengerti itu, tapi kalau tim Do Ha melakukan kesalahan dan melindunginya berarti melakukan penghianatan lebih besar. Apa itu sulit bagimu? dengarkan aku, sejak awal kau sudah ada di pihakku, jadi kau hanya perlu mematuhiku. Itu misimu.
Do Ha : Apa maksud anda?
Direktur Oh : Apa kau tidak ingat? saat aku menyelamatkanmu saat kau hampir mati ditembak?
Flashback, Do Ha sadar di ranjang RS. Itu adalah kejadian saat ia ada di Timor Leste. Oh ada di sampingnya dan berkata untung saja Do Ha masih muda (sehingga bisa pulih cepat.). Oh memuji cara Do Ha yang melempar ponselnya ke truk para pemberontak itu, sehingga mereka bisa melacak keberadaan orang2 itu.
Do Ha tanya dimana yang lain dan dimana ia sekarang. Oh berkata, bukan waktunya Do Ha mencemaskan orang lain, kau tidak menembak gadis itu dan mengikuti perintah. Kau bisa dipenjara karena itu.
Do Ha tanya siapa Oh dan berasal dari mana, apa kau reporter?
Oh menawari Do Ha pekerjaan yang lebih besar, demi negara. Do Ha minta identitas Oh. Oh memberikan kartu namanya, aku dari NIS. Pikirkan ini dan kontak aku.
Do Ha sekarang telp Direktur Oh dan berkata kalau Han Joo Man, Mi Rae dan Park Dong Gyul bertemu. Saya mengawasi mereka saat ini. Mi Rae adalag orang yang baru mereka temukan, saya akan memberikan file tentang Mi Rae pada anda.
Do Ha melihat Pil Hoon. Ia lapor, Han Gil Ro juga hadir.
Han Joo Man bertemu Direktur Park dan minta Park memberikan teknologi kavitasi itu. Mereka akan mendapatkan uang dalam jumlah yang amat besar. Park takut, kalau kita tertangkap apa yang akan terjadi.
Mi rae berkata ia akan menunjukkan cara agar tidak pernah tertangkap.
Presdir Han minta Park mempercayai Mi Rae, apa aku akan membiarkan teman sekampungku masuk penjara?
Pil Hoon datang dan memberi salam pada ayahnya dan Tuan Park. Presdir Han terkejut, apa yang kau lakukan disini?
Pil Hoon datang karena ada janji dan ia melihat mobil ayahnya.
Presdir Han marah, ia teriak kenapa Pil Hoon tidak mau menurut. Pil Hoon berkata ia hanya ingin memberi salam sebentar dan pergi.
Presdir Han terlalu cemas, ia justru menyiram teh ke Pil Hoon dan memintanya segera pergi.
Pil Hoon terkejut, ia sakit hati. Ayah kenapa kau seperti ini?
Presdir Han teriak : Jika aku menyuruhmu seperti itu, maka kau seharusnya mengerti!
Pil Hoon : Baik, aku akan menghilang dari depan ayah, aku tidak melakukan ini karena aku ingin didekatmu. Pil Hoon membungkuk pada Tuan Park dan pergi.
Presdir Han melanjutkan pembicaraan, berapa jumlah yang diinginkan Direktur Park.
Tapi Tuan Park tanya, apa kau masih seperti itu dengan Pil Hoon? Itu terjadi saat ia masih muda, jadi berhenti marah tentang itu sekarang. Pil Hoon tidak melakukan itu dengan sengaja untuk membunuhmu. (What?)
Mi Rae tampak tertarik dengan percakapan ini.
Presdir Han tidak ingin Park bicara masalah ini, jawab saja berapa jumlah yang kau inginkan? Berapapun itu, aku akan membayarmu.
Pil Hoon masuk ke dalam mobil dan ingat saat ayahnya ditikam, ayahnya berkata ini berbahaya dan memintanya untuk lari. Pil Hoon menelungkupkan wajah di setir mobil dan menunggu.
Young Sun ke cafe bersama Seo Won. Ia minta Seo Won jangan lengah meskipun Gil Ro berkata ia percaya pada Seo Won. Pria memang seperti itu, mereka berkata percaya pada kita tapi tetap saja ingin tahu. Seo Won yakin Gil Ro tidak seperti itu.
Young Sun tanya rencana Seo won setelah bertemu orang tua Gil Ro.
Seo won akan memberi salam dan mendekati mereka, sering berkunjung dan membongkar lemari besinya.
Young Sun : Setelah itu? Apa yang akan kau lakukan dengan Gil Ro setelah itu?
Seo Won tahu ia harus bertanggung jawab untuk hati Gil Ro, dan hatinya dan semuanya. Young Sun menebak, kau menyukai Gil Ro kan?
Seo Won : Saya tidak bisa melakukan itu kan? Itu adalah hak yang dimiliki seorang agen.
Young Sun cerita, dulu ia dan seorang rekan agen harus pura2 menyamar sebagai suami istri demi sebuah misi. Kami benar2 menunjukkan kalau kami menikah dan pergi ke bandara untuk bulan madu. Tapi aku bertemu pacarku di bandara yang melakukan perjalanan bisnis.
Kami benar2 akan menikah.
Seo won : Apa yang terjadi?
Young Sun : Aku menangis dan berkata aku tidak bisa mengatakan padamu sekarang. Aku akan mengatakan padamu nanti, tolong percaya padaku kalau aku benar2 mencintaimu. Tapi kami putus. Setelah itu, rasanya sungguh menakutkan untuk kencan. Apapun yang terjadi tidak akan ada pria yang akan mempercayaiku, tidak ada pria seperti itu. Apa Gil Ro akan mempercayai ketulusanmu nanti saat ia tahu semuanya. "Aku menipumu, tapi benar kalau aku menyukaimu." Apa ia akan percaya kata2 seperti itu?
Seo Won : Dia mungkin tidak akan mempercayainya, tapi saya akan membuatnya percaya karena hati saya ini benar.
Pil Hoon masih menunggu ayahnya di mobil. Ia tidak tahu Jae ada di atap siap dengan sniper. Jae ingin membidik Pil Hoon.
Lalu pindah ke Sun Mi, lalu Jae membidik ke Do Ha. Jae tidak menemukan orang yang ia inginkan. (Oh dan Won Suk sepertinya)
Do Ha melihat ke arah kaca spion. Jae menembaknya.
Do Ha menarik Sun Mi untuk merunduk. Sun Mi terkejut, ada apa? Do Ha berkata ada sniper yang menembak kaca spion. Do Ha minta Sun Mi lapor ke markas dan tetap di mobil, bahaya, jangan keluar.
Jae tersenyum, aku harus menyebar ketakutan agar para petinggi itu keluar.
Do Ha keluar dari mobil dan melihat ke atas. Sun Mi lapor ada penembakan. Won Suk segera memerintah untuk minta bantuan polisi agar menutup jalan dan menyebar foto tersangka.
Sun Mi melihat Tuan Han dan Mi Rae pergi bersama. Tuan Park dengan mobil lain. Pil Hoon mengikuti mereka.
Young Sun berkata ia harus pergi dan mengingatkan Seo Won akan interviewnya waktu itu, kalau kau ingin sebuah negara yang memberikan satu emosi. Seo Won membenarkan.
Young sun mengingatkan, seorang warga negara yang telah dimanfaatkan dan dibuang tidak akan pernah merasa emosional tentang negara kita, jika kau tidak punya keyakinan itu maka jangan menyukai Gil Ro.
Seo Won yakin dengan dirinya sendiri, jika tidak, saya akan memilih mengambil jalur test broadcasting itu.
Young Sun : Aku hanya memberikan penghianatan untuk kekasihku demi negara dan misi. Aku menghianati satu orang. Aku adalah orang yang tidak punya hak menjadi agen dan bukan kau.
Presdir Han minum sendirian di rumah. Pil Hoon mengawasinya. Pil Hoon tampak mencemaskan ayahnya.
Won suk pulang ke rumah dan disambut dengan baik oleh istrinya. Istri Won Suk memberikan vitamin untuk suaminya. Istri Won Suk tanya apa suaminya punya waktu untuk datang konsultasi soal sekolah di USA.
Won Suk minta istrinya saja yang mengurus itu. Istrinya sangat bahagia dan tanya apa Won Suk bahagia. Won Suk membenarkan, ia sangat bahagia sampai ia merasa takut.
Anak perempuan mereka datang dan berkata akan keluar. Ibu memergoki rokok di tas putrinya. Ibu langsung menyusul putrinya untuk minta penjelasan.
Won Suk mengambil rokok milik putrinya dan berkata dengan lelah, ayahnya bekerja demi negara dan putrinya merokok rokok impor.
(Won Suk ini kelihatan tidak terlalu bahagia dengan keluarganya, apa dia benar2 ingin berkeluarga. Sebagai agen sepertinya memang cocok tidak menikah.)
Seo Won masuk kerja dan melihat hadiah di mejanya. Hadiah dari Pil Hoon, sebuah PC Tablet (enak sekali haha..). Seo won menyalakan tabletnya dan ada instruksi tentang parkir :)
Seo Won melihat ke arah Pil Hoon. Pil Hoon tersenyum. Seo Won menulis pesan, aku menarik kembali kata-kataku tentang tidak menarik lagi apa yang kukatakan soal putus. (Intinya, tidak putus)
Pil Hoon nyengir.
Malamnya, Pil Hoon mengantar Seo Won pulang. Seo Won tanya kapan ia bisa bertemu orang tua Pil Hoon. Pil Hoon berkata tidak lama lagi. Ada masalah di rumah.
Seo Won : Masalah apa? Apa serius? Apa mereka tidak ingin aku datang?
Pil Hoon : Tidak, ibuku ingin aku bertemu orang tuamu dulu dan baru kau datang, itu urutannya.
Seo Won ganti terkejut, ayah dan ibuku? tidak bisa.
Pil Hoon : Aku harus menemui mereka.
Seo Won panik, kau tidak bisa menemui mereka sekarang. Pil Hoon berkata ia gemetaran juga tapi ia harus berani, seperti seorang pria.
Pil Hoon nekad menekan bel. Ibu tanya siapa? Seo Won panik dan memukul Pil Hoon, cepat pergi. Kau sudah gila ya?
Pil Hoon tetap ingin bertemu mereka. Ibu keluar dan salah paham, ia mengira Seo Won memeluk Pil Hoon. Ibu langsung menarik rambut putrinya, kau tidak bisa memeluknya seperti itu! Kau sangat menyukainya ya? Apa kau mau mati? Seo Won teriak, bukan seperti itu bu!
Pil Hoon berdiri kikuk di depan ayah dan ibu Seo Won, ia ingin kenalan secara resmi. Saya Han Gil Ro. Pil Hoon memakai namanya saat di NIS.
Ayah protes, memangnya kenapa dengan satu jalan? (han gil).
Pil Hoon menghormat tapi hanya setengah badan (90 derajat). Ayah dan Ibu sama sekali tidak terkesan. Apa itu yang namanya resmi? Bukankah itu hanya mengangguk?
Seo Won minta Pil Hoon menghormat sampai berlutut.
Pil Hoon benar2 melakukannya, ia berlutut dan membungkuk, tapi dengan gaya wanita. Ibu langsung komen soal tangan Pil Hoon, lihat tangannya. Sepertinya tangan Pil Hoon kebalik atau apa. Pil Hoon juga tidak bisa duduk dengan benar.
Orang tua Seo Won mengeluh, apa kita ini orang mati? Ibu berkata, kalau ada yang lihat pasti mengira ini upacara kematian. (posisi tangan Pil Hoon kebalik haha, itu biasa dipakai dalam upacara kematian.) Sebenarnya seperti apa ia dididik sampai tidak tahu tentang itu.
Seo Won melihat tangan Pil Hoon, Pil hoon dengan bangga menunjukkan pada Seo Won. Ayah dan Ibu berguman, lihat itu, dia benar2 mengantar kepergian kita. Kita mati.
Seo Won menjelaskan, kalau kau menghormat, wanita meletakkan tangan kanan diatas dan pria meletakkan tangan kiri diatas.
Pil Hoon memperbaikinya dan ingin melakukan penghormatan lagi. Ayah kesal, apa ini peringatan kematian? kenapa melakukannya dua kali? Ibu berkata, ia ingin membunuh kita dua kali. Haha..
Seo Won minta Pil Hoon duduk saja. Ayah berkata, setengah hidup orang ditentukan oleh sikap dan setengahnya lagi ditentukan oleh hukum. Dia bahkan tidak tahu cara menghormat dengan benar, apa pekerjaan ayahmu?
Pil Hoon : Dia seorang pebisnis.
Ayah : Apa kau seorang chaebol?
Pil Hoon : Bukan, tapi hanya rata-rata saja.
Ayah mendengus, sepertinya kau punya uang. Bisnis itu bagus tapi tidak bisa mengalahkan kekuatan manusia. Bla bla..
Ayah bahkan hampir salah lagi menyebut nama Seo won. Ia nyaris menyebutnya Kyung...Tapi Seo won memberi kode pada ayah.
Ayah bingung, sekarang kau siapa? Pil Hoon tampak heran sedikit, lalu ayah ingat lagi, Jeong Won kami..ah sudahlah aku tidak ingin bicara lagi. Ayah meminta Pil Hoon pulang kalau tidak ada lagi yang akan dikatakan.
Ayah dan Ibu sepakat tidak akan menyetujui hubungan Pil Hoon dengan putri mereka.
Ibu berkata ia bahkan tidak bisa memberikan Bosohn (anjing mereka) pada Pil Hoon.
Pil Hoon nyengir, oh anjing itu ya? Ibu tersinggung, jangan menghina anjing kampung mentang2 kau dari Seoul.
Ayah dan Ibu minta Pil Hoon pergi saja. Pil Hoon tidak keberatan, tapi sebelum pergi, ia menyerahkan catatan milik ayah.
Ayah tampak lega, aku sudah mencari ini kemana-mana, kukira hilang.
Pil Hoon juga memberikan proposal untuk ayah.
Beberapa saat kemudian, Pil Hoon dan Ayah sudah serius diskusi tentang proyek ayah. Itu tentang biogas. Ayah ingin menyatukan kotoran ternak di desa dengan kotoran manusia untuk menghasilkan energi. Ibu komen, apa kau ingin menyuruh kami makan kotoran. Ayah kesal dan minta Ibu diam saja kalau para pria sedang bicara. Ha!
Pil Hoon menjelaskan, tapi Tuan Kim..Ayah langsung perhatian.
Pil Hoon : Jika anda mengirim gas ini langsung ke rumah2, tekanannya akan berkurang dan gasnya akan kehilangan tenaganya.
Jadi anda memerlukan sesuatu untuk mengendalikan aliran gas.
Seo Won tampak mulai kagum pada Pil Hoon. Pil Hoon mengeluarkan ponsel dan menunjukkan diagram untuk membuat mesin yang mengendalikan aliran gas. Ayah gemetaran melihatnya, kau ini benar-benar anak seorang pebisnis. Dia sudah mempersiapkan diri.
Pil Hoon menjelaskan, dengan mesin ini, anda bisa mengubah sisa pembuangan desa menjadi gas dan energi. Jadi seperti modul eco-village. Yang artinya anda mungkin bisa menerima pendanaan dari pemerintah.
Ayah syok, ibu dan Seo Won terkejut. Jadi selama ini semua ocehan ayah ada benarnya? haha
Ayah langsung menarik Pil Hoon. Pil hoon otomatis memegang kepalanya, ia takut ditarik lagi rambutnya oleh ayah. Tapi ayah benar2 senang, kau menginap saja. Wkk..
Ibu langsung memukul Ayah, menginap? dimana? Ibu tanya Pil Hoon, apa kau tidak punya rumah? Apa kau tidak akan pulang
Pil Hoon : Saya akan pulang.
Pil Hoon memberikan hadiah untuk Ibu, tentu saja kosmetik dari Seo Won. Jika anda memakai ini selama sebulan, maka kulit ibu akan kembali hidup dan ibu akan kelihatan 15 tahun lebih muda.
Ibu melihat hadiah Pil Hoon, dan ia kelihatan senang. Ibu tiba-tiba tanya apa Pil Hoon sudah makan, ia akan memasak untuk Pil Hoon, aku tidak tahu apa kau suka makanan desa. Ibu bergegas pergi ke dapur.
Pil Hoon tukar pandang dengan Seo won. Ia tersenyum bangga. Seo Won tersenyum senang.
Seo Won mengantar Pil Hoon keluar, ia berterima kasih. Sudah lama tidak melihat Ibu tersenyum dan Ayah juga kelihatan gembira. Aku tidak pernah memikirkan itu.
Pil Hoon : Aku tahu mereka bicara bahasa Korea, tapi sulit mengerti logat mereka.
Seo Won setuju. Keduanya jalan tanpa menyadari Kong Do Ha muncul dan melihat keduanya.
Pil Hoon berkata orang tua Seo Won adalah orang2 baik. Seo Won berkata, ia yakin orang tua Pil Hoon juga baik.
Pil Hoon : Tidak ayahku.
Seo Won : Jangan begitu. Kau tidak seharusnya menghakimi orang tuamu. Terima saja mereka apa adanya. Kau menerimaku apa adanya. Meskipun aku bohong terus kepadamu.
Pil Hoon : Semua orang berbohong.
Seo Won heran, kau juga berbohong? Pil Hoon membenarkan. Seo Won tanya lagi, kau bohong padaku? Pil Hoon tersenyum : Tidak.
Seo Won kelihatan senang, meskipun itu bohong, tapi aku tetap senang mendengarnya.
Pil Hoon mendekat, dan minta Seo Won latihan parkir. Seo Won dengan bercanda memeragakan cara parkir. Pindah gigi, lihat arah, putar setir dll.
Pil Hoon mendekatkan wajahnya ke wajah Seo Won. Terima kasih. Karena menempatkan monyet itu kembali di tempat yang seharusnya.
Ibu mencoba kosmetik dari Pil Hoon lalu jalan keluar dan menemukan ponsel Pil Hoon. Anak ini mirip Jin Joo, ia meninggalkan ponselnya. Ayah tidak henti memuji Pil Hoon, dia benar2 sangat siap.
Pil Hoon pergi. Seo Won tersenyum dan berbalik. Ia tertegun karena melihat Do Ha.
Do Ha mendekat. Seo Won heran, ada apa? Do Ha berkata ia cemas, tidak ada yang terjadi kan?
Do Ha memberikan pistolnya pada Seo Won untuk jaga-jaga. Seo Won menolaknya, tidak perlu.
Do Ha berkata mereka diserang lagi hari ini. Seo Won terkejut, apa ada yang luka? Tidak, kata Do Ha. Tapi ini bahaya, jadi ambil ini.
Seo Won berkata, misi Do Ha dan misinya berbeda, posisimu dan posisiku juga berbeda, jika aku membutuhkan senjata, aku yang akan memutuskannya.
Do Ha : posisimu juga berbahaya, saat kami diserang, Gil Ro juga ada.
Seo Won terkejut mendengar ini.
Pil Hoon sadar ia ketinggalan ponsel di rumah Seo Won. Pil Hoon jalan kembali. No!
Do Ha ; Tidak ada yang tahu Gil Ro sekarang ada di pihak siapa.
Seo Won minta Do Ha tidak mengatakan itu, Gil Ro tidak tahu apa-apa.
Do Ha minta Seo Won tidak memihak Gil Ro, Gil Ro hanyalah misi dan targetmu, jangan lakukan itu lagi dengan Gil Ro.
Seo Won : Apa?
Do Ha berkata "ini", dan memeluk Seo Won.
Pil Hoon jalan masuk ke halaman apartemen dan melihat keduanya.
Ini keterlaluan. Pil Hoon benar-benar sakit hati dan marah.
Notes :
Seharusnya Pil Hoon mulai pura-pura saja mulai ep berikutnya. Pura2 percaya pada Seo Won dan Won Suk dan mengamati mereka. Seharusnya Pil Hoon pura2 memberi laporan. tapi tidak semuanya dilaporkan pada Won Suk, lebih baik ia mulai mencari tahu dan menyelidiki sendiri karena kelihatannya Pil Hoon lumayan berbakat. Contoh, ia bisa memberikan data-data lengkap untuk proyek biogas ayah Seo Won karena Pil Hoon serius memberi perhatian disitu dan ingin mengambil hati orang tua Seo Won.
Sedih lihat Pil Hoon dibohongi terus. Ayo Pil Hoon fight back!
Level 7 [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment