PM Yi Sun duduk di sudut istana yang sepi. Tengok kanan-kiri, aman. PM Yi Sun mengeluarkan pipa dan tembakau dari balik jubahnya. PM Yi Sun ingin mencoba merokok! Ah ..kenakalan anak remaja.
Tiba-tiba P. Dong Pyeong muncul, kalau anda melakukan itu pagi-pagi dengan perut kosong, maka anda bisa sakit.
PM Yi Sun terkejut : Dong Pyeong! Kau seharusnya mengumumkan kedatanganmu.
P. Dong Pyeong : Apa asyiknya itu? bagian paling baik saat anda melakukan hal yang tidak seharusnya anda lakukan adalah perasaan takut ketahuan.
PM Yi Sun tertarik, apa itu yang dilakukan orang-orang? P. Dong Pyeong membenarkan, bahkan ada orang yang tidak tahu malu dan melakukannya di depan orang lain. Tapi kebanyakan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
P. Dong Pyeong mengambil pipa dan tembakau PM Yi Sun, dan berkata ini yang biasa dilakukan orang2 kasar. PM Yi Sun tertarik untuk belajar hal-hal yang biasa dilakukan orang2 kasar, bukankah anak lelaki jika sudah berusia 12 tahun, biasanya mereka akan semakin tangguh dan kasar?
P. Dong Pyeong tanya apa PM Yi Sun memang harus melakukan apa yang dilakukan orang2 kasar itu.
PM Yi Sun : Ya, aku ingin tahu bagaimana menjadi orang kasar.
P. Dong Pyeong bersedia mengajari PM Yi Sun, pelajaran pertama adalah bagaimana meludah sejauh mungkin. P. Dong Pyeong mengambil kuda-kuda dan mengumpulkan ludahnya lalu meludah. Jauh sekali.
Para kasim dan dayang istana bersorak, memuji kehebatan P. Dong Pyeong.
PM Yi Sun ingin belajar. Ia mengikuti setiap langkah P. Dong Pyeong dan ternyata PM Yi Sun memang memiliki bakat alami menjadi preman, ia bisa meludah tepat di samping jejak ludah P. Dong Pyeong. Semua staf PM benar2 kagum. Haha kacau memang.
Kasim Yang datang dan mengingatkan Yi Sun, kalau dia sudah terlambat menghadiri pertemuan dengan Yang Mulia Raja.
PM Yi Sun terkejut, astaga benar!
PM Yi Sun jalan ke arah istana Raja. Ia berhenti di depan pintu dan mendengar percakapan Raja dan Menteri Min.
Menteri Min ingin Raja menandatangani surat keputusan untuk memberikan kekuasaan pada dirinya untuk urusan perdagangan di ibukota.
Raja Hyeonjong terlihat ragu membubuhkan tanda tangannya (Su Kyeol). Ia mencoba menolak dengan halus kalau pekerjaan Menteri Min sudah banyak, kalau ia setuju maka pekerjaan Menteri Min akan bertambah banyak saja. Menteri Min hanya melirik ke arah Raja dan sepertinya Raja tidak berkuasa menolak.
PM Yi Sun masuk ke ruangan ayahnya. Menteri Min membungkuk pada PM Yi Sun. PM Yi Sun memberikan surat pada ayahnya, Abba Mama, tolong berikan tandatangan anda.
Raja heran, untuk apa Yi Sun meminta tanda tangannya. PM Yi Sun menjelaskan, ia ingin mengumpulkan setiap tanda tangan Raja termasuk tandatangan ayahnya. Ia ingin memeriksa setiap tanda tangan. Karena tanda tangan adalah sesuatu yang unik dari seseorang. Tergantung pada jenis tinta yang digunakan dan bagaimana cara penggunaannya. Saya dengar itu bisa menunjukkan kepribadian yang dimiliki seseorang.
Yi Sun ingin menciptakan tanda tangannya sendiri untuk menandatangani dokumen legal yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Kata-kata Yi Sun sebenarnya sengaja ditujukan untuk Menteri Min yang menginginkan lebih banyak lagi kekuasaan tapi bukan demi masyarakat, melainkan demi partai dan kepentingannya sendiri.
Raja : Dokumen untuk masyarakat?
PM Yi Sun : Ya. Karena meminta tanda tangan bukan berarti kau pasti mendapatkannya.
PM Yi Sun menoleh ke arah Min, oh..kau masih disini?
Menteri Min melihat ke arah Putra Mahkota dengan kesal lalu minta diri pada Raja, Yang Mulia..saya akan kembali lagi nanti. Min jalan keluar.
Raja menegur anaknya, Sun, Menteri Min itu pejabat senior, kau tidak boleh sembarangan. PM Yi Sun tahu bahwa Min masih di depan pintu, ia sengaja berkata dengan keras untuk menyindir Min.
PM Yi Sun : Saya yakin dia memang seperti itu, karena anjing yang bebal tidak punya rasa takut pada harimau. Dia menyebut dirinya pejabat tinggi, dia seharusnya tahu itu.
Menteri Min jelas tidak suka, apa? anjing yang bebal? Dia (Yi Sun) benar-benar sombong.
Ok Jung masih berkabung untuk ayahnya dan menangisi nasibnya. Ia melihat beberapa anak perempuan yang datang dan mengambil kain yang dijemur, lalu masuk ke sebuah ruangan. Ok Jung ingin tahu dan mengintip ruangan itu. Ia melihat beberapa anak sibuk menyulam dan menjahit.
Mereka membuka pintu kelas dan membuat Ok Jung jatuh. Mereka tanya, kau siapa? Salah seorang berkata, dia anak itu, yang ayahnya baru saja dikuburkan.
Ny. Kang mendekat, ternyata kau disini. Ia mengajak Ok Jung masuk ke dalam kelas. Ternyata tempat itu adalah sekolah menjahit. Joseon Esmod ceritanya. Ny. Kang menjelaskan, mereka adalah anak-anak di lingkungan sekitar sini yang tidak punya harapan, ada yang tidak punya orang tua. Ny. Kang menampung mereka dan mengajari mereka menjahit untuk membuat pakaian, bahkan cara mewarnai kain.
Ny. Kang mengenalkan Ok Jung pada Hyang Yi (calon teman dan staf Ok Jung), dia sangat pintar menyulam. Hyang Yi sangat ramah dan langsung bersahabat dengan Ok Jung. Gadis lain juga tersenyum pada Ok Jung. Ok Jung mulai bisa melupakan kesedihannya.
Lalu ada Ja Kyung yang meskipun masih kecil, sudah ahli mendisain baju. Tapi Ja Kyung kelihatan tidak menyukai Ok Jung. Ada seorang murid lagi, namanya Kka Koong, dia sangat ceria dan paling pintar menjahit.
Ny. Kang mengenalkan alat-alat jahit pada Ok Jung, jarum, benang, gunting, bidal, mistar, dan setrika (plat besi dan baranya) adalah tujuh teman yang dibutuhkan wanita dalam kamarnya, itu adalah cara kami menyebutnya.
Ok Jung : Tujuh teman?
Ny. Kang akan memberikannya pada Ok Jung kalau Ok Jung mau. Ok Jung tentu saja senang, ia ingin belajar menjahit, agar bisa menghidupi dirinya sendiri sampai kakaknya menemukan dirinya. Ny. Kang terharu, ia sadar bahwa Ok Jung adalah anak yang kuat. Chi Soo datang, ia minta ibunya keluar karena ada tamu.
Jang Hyeon menemui Ny. Kang dan ingin mengambil Ok Jung. Ny. Kang menyindir Jang Hyeon, anda baru sekali bertemu dengan anak itu dan anda sudah bersedia merawatnya, anda sungguh murah hati.
Jang Hyeon ketawa, Nyonya lebih lagi, untuk orang yang tidak anda kenal, anda bersedia mengadakan upacara penguburan untuknya. Keduanya sama-sama ingin membesarkan Ok Jung. Jang Hyeon merasa Ok Jung adalah bagian keluarganya dan tidak bisa membiarkan Ok Jung dirawat oleh orang lain.
Ny. Kang ingin membesarkan Ok Jung karena Ok Jung punya bakat menjahit, ia cerita saat Ok Jung menjahitkan baju penguburan untuk ayahnya. Jang Hyeon jadi semakin ingin mengambil Ok Jung dan berjanji akan memberikan pendidikan menjahit untuk keponakannya.
Ny. Kang tidak percaya begitu saja, kalau Jang Hyeon memang tulus ingin merawat Ok Jung, kenapa Jang Hyeon membiarkan keributan beberapa hari lalu itu bisa terjadi. Maksudnya kenapa tidak membantu keluarganya saat mereka dikejar2 pemburu budak.
Ny. Kang : Saya hidup sebagai penjual kain dan saya tahu siapa anda (sejauh apa kekuasaan perdagangan Jang Hyeon). Hanya ada dua kemungkinan mengapa anda ingin merawat Ok Jung. Pertama, anda ingin memanfaatkannya untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan atau anda ingin mendapatkan pendapatan tambahan. (dijual, dijadikan gisaeng dll)
Tapi tidak mungkin kalau untuk uang. Apa saya salah?
Jang Hyeon ketawa. Lalu Ok Jung datang menemuinya, Paman.
Ok Jung ingin tinggal bersama Ny. Kang saja. Ia ingin sekal belajar menjahit disini. Ok Jung ingin pamannya mengijinkannya.
Jang Hyeon : Apa kau benar2 ingin tinggal disini?
Ok Jung : Ya, tapi saya juga ada permintaan. Apa paman bisa mencari kakak saya?
Jang Hyeon bersedia mencari Jang Hee Jae dan ia mengalah untuk sementara. Jang Hyeon hanya membelai kepala Ok Jung.
Sebelum Jang Hyeon pergi, Ny. Kang juga bertanya satu hal. Tuan Jang, apa anda ingat seorang petugas kesehatan bernama Kang Hee Sun?
Jang Hyeon terkejut, apa nyonya mengenal pria itu? Ny. Kang berkata dia adalah satu-satunya kakak yang dimiliki Ny. Kang. Saya mendengar tentang anda dari kakak saya.
Jang Hyeon tersenyum dan ingat satu kejadian. Jang Hyeon menahan lengan seorang pria di pinggir tebing, jangan lepaskan tanganku. Pria itu memohon, agar Jang Hyeon menyelamatkannya, ia bersedia memberikan semua hartanya untuk Jang Hyeon. Tapi sepertinya Jang Hyeon gagal menyelamatkan Kang Hee Su
Jang Hyeon menyuruh Kwang San untuk menyelidiki soal bisnis Ny. Kang. Kwang San berkata Ny. Kang memang memiliki toko kain yang cukup besar dan laris di kota. Jang Hyeon mengangguk.
Ny. Kang mulai mengajarkan tentang kain dan cara menjahit pada Ok Jung. Mereka belajar mewarnai kain. Lalu mendengar penjelasan Ny. Kang soal mode baju.
Baju bisa kelihatan sama, tapi modelnya berbeda dan akan berubah sedikit demi sedikit, seperti perubahan panjang lengan baju. Anak-anak semangat dan Kka Koong komen, lengan bajunya bisa2 hanya sampai di bahu. Hyang Yi memukul kepalanya, pikiranmu memang penuh skandal. Semua ketawa.
Ok Jung juga ingin mengajukan idenya, tapi ia memilih menggambarnya, karena akan lebih mudah untuk menjelaskan. Ok Jung menggambar desain baju model baru, hanbok ala baju chiang-i Cina yang tanpa lengan dengan bawahan panjang.
Semua temannya kaget, bagaimana bisa jeogori berada di bawah lutut. Ok Jung menjelaskan, baju bisa saja dibuat lebih panjang dan tidak perlu rok bawahan. Baju ini juga akan menonjolkan lekuk panggul wanita. Menurut Ok Jung, kecantikan wanita memang harus ditonjolkan.
Ny. Kang tampak kagum, memang saat ini model seperti ini belum ada dan dianggap tidak sopan, tapi siapa tahu suatu saat kalau ada seorang saja yang mengenakannya, lalu ada lagi, dan lagi, maka akan muncul suatu tren baru. Ja Kyung yang biasanya selalu mendapat pujian, jadi cemburu. Sementara anak-anak lain tepuk tangan kagum.
Anak-anak menyelesaikan pelajarannya hari itu dan pulang. Mereka melambai ke Ok Jung. Ok Jung tetap menyelesaikan jahitannya setelah kelas selesai.
Di saat yang sama, PM Yi Sun menyelinap ke luar istana dengan bantuan Dong Pyeong-gun.
Paginya, Ok Jung menunjukkan hasil desainnya pada teman-temannya. Semua teriak ngeri karena baju itu tipis dan tanpa lengan.
Ok Jung menempelkan bajunya pada Hwang Yi yang mendorong Kka Koong untuk mencobanya. Kka Koong langsung terpesona, ia merasa seksi dengan baju itu haha (Kka Koong ini sepertinya gisaeng ternama yang jadi teman Ok Jung di awal ep.)
PM Yi Sun marah-marah, anak burungnya tidak bergerak. Ia menyalahkan anak kucing peliharaan Kasim Yang. Ini perbuatan Na-bi (butterfly) kan? Kalau bukan, karena ulah siapa lagi?
Kasim Yang membelai Na-bi dengan ketakutan, Yang Mulia..Na-bi tidak mendekati sarang itu seharian ini.
PM Yi Sun teriak, mana tabib? panggil dia. Kebetulan Tabib istana memang sudah dalam perjalanan, Yang Mulia ..anda memanggil saya?
PM Yi Sun mengulurkan anak burungnya, periksa nadinya. Tabib mengira ia harus memeriksa nadi Yi Sun. Tapi PM Yi Sun teriak, bukan itu. Tapi ini. Ia mengulurkan anak burungnya pada tabib.
Tabib istana bingung. Yi Sun tidak mau tahu, bagaimanapun caranya tabib harus membuat anak burungnya bernafas lagi, karena ini satu-satunya yang ia miliki selain P. Dong Pyeong.
Jang Hyeon membicarakan masalah pasar dengan anak buahnya. Ia meminta Kwang San memberi pelajaran pada orang yang berdagang dengan ilegal. Jang Hyeon ini merasa sebagai agen tunggal yang resmi, dan ia ingin semua membeli darinya.
Kka Koong asyik membaca komik hot, wajahnya sudah merah-hijau-kuning. Ok Jung melihatnya, kau sedang membaca apa? Ok Jung ikut mengamati gambar wanita yang ada di buku itu. Ok Jung tampak tertarik.
Hyang Yi ikut bergabung dan marah pada Kka Koong yang tidak meminjamkan komik itu, keduanya rebutan komik. Ok Jung menahan buku itu, ia tertarik dengan lukisan hanbok wanita itu. Bagaimana bentuk hanbok saat wanita itu duduk dan berbaring. Hahaha melihat hal yang sama dengan konteks berbeda. Dimana aku bisa mendapatkan buku seperti ini?
Ok Jung penasaran dan pergi ke toko buku untuk mencari buku-buku dengan gambar hot. PM Yi Sun juga ada disana. Ia melihat buku komik merah itu dan matanya membesar.
PM Yi Sun dan Ok Jung sama-sama meraih buku itu.
PM Yi Sun : Aku melihatnya lebih dulu.
Ok Jung : Tapi tanganku menyentuhnya lebih dulu.
Ok Jung berusaha menarik buku itu. PM Yi Sun tidak percaya, apa kau tidak malu? kau kan seorang gadis. Ok Jung berhasil menarik buku itu, kenapa harus malu? Aku hanya ingin melihat apa yang ingin kulihat.
PM Yi Sun : Di tengah hari seperti ini, saat semua orang bisa melihatmu?
Ok Jung : Aku bukannya melihat hal yang baru.
PM Yi Sun benar-benar jantungan, apa? apa katamu? Jadi maksudnya, kau sudah melihat hal-hal yang belum pernah kulihat sebelumnya?
Ok Jung dengan santai membenarkan, ya. Lekuk indah seorang wanita.
Ok Jung jalan keluar toko buku. Yi Sun penasaran dan mengikutinya. Diluar, ada anak berandal yang pura-pura menabrak Ok Jung lalu mencopet dompetnya.
PM Yi Sun melihatnya, hei kau! berhenti. Ok Jung dan berandal itu berhenti. PM Yi Sun langsung minta berandal itu mengembalikan dompet Ok Jung. Ok Jung baru sadar dompetnya dicopet.
Muncul berandal lain dan Ok Jung mengajak Yi Sun pergi saja, tapi PM Yi Sun tidak mau kalah dan menantang mereka, ia mempraktekkan ilmu meludah ajaran P. Dong Pyeong. Ketiga berandal itu sampai kaget, mereka juga merasa bangsawan satu ini benar2 menjijikkan. Sampai satu saat, ludah Yi Sun mengenai mereka.
Ok Jung langsung menarik Yi Sun untuk lari karena takut berandalan itu marah.
Parahnya lagi, kelompok dagang Jang Hyeon bertemu dengan kelompok dagang yang lain. Mereka ingin bertarung merebutkan pasar. PM Yi Sun dan Ok Jung terperangkap di tengah dua massa beringas itu.
Keduanya teriak ketakutan. Mereka berusaha menghindari kerusuhan itu, tapi justru seperti menari dan saling berpelukan. Kekacauan yang mendekatkan mereka.
PM Yi Sun merebut buku komik itu dari Ok Jung dan menyimpannya.
Untungnya PM Yi Sun dan Ok Jung segera ditarik oleh seorang pedagang. PM Yi Sun tanya apa yang terjadi. Pedagang itu berkata mereka sedang perang. Negara hanya mengijinkan mereka dagang jika mereka punya surat ijin. Tapi mereka ini hanya mencoba untuk bertahan hidup. Meskipun artinya mereka harus membayar pada toko yang resmi.
PM Yi Sun : Kalau begitu kalian harus mengikuti hukum negara.
Pedagang itu kesal, apa kau menyuruh kami mencuri? Kami kelaparan.
PM Yi Sun ingin menghentikan kekacauan itu, ia ingin menarik perhatian mereka dengan menjatuhkan tumpukan peti berisi ikan.
Peti2 itu jatuh dan semua terdiam. Tanpa melihat ikan-ikan yang berhamburan, PM Yi Sun naik ke atas tumpukan peti dan teriak, aku bilang, hentikan perkelahian!
PM Yi Sun mulai ceramah, pertempuran hanya digunakan untuk menyelamatkan rakyat dari serangan. Yi Sun sempat melirik ke arah Ok Jung dan tersenyum bangga, ia pamer.
Orang-orang mulai melihat ikan yang berhamburan dan menjarah ikan. Pedagang ikan murka, kau pikir ini milik siapa?
PM Yi Sun panik, hei, kau tidak boleh berkelahi. PM Yi Sun tanya berapa harga semuanya, ia akan bayar. Tapi pedagang itu sudah terlalu marah dan menarik lengan PM Yi Sun sampai lengan bajunya robek. Ok Jung menarik PM Yi Sun dan mengajaknya lari.
Ok Jung mengajak PM Yi Sun sembunyi dalam gudang. PM Yi Sun berkata seharusnya mereka tidak lari, ia benar-benar bisa membayar semuanya itu. Ok Jung tahu itu, meskipun keluargamu sangat kaya. Tapi kalau kau membeli semua ikan itu, kau akan kena masalah nanti
PM Yi Sun tersentuh dan senang, kau mencemaskanku? (Maklum, di istana hampir tidak ada yang benar2 memikirkan Putra Mahkota. semua adalah pelayannya, tapi tidak ada yang bisa dianggap teman.)
Ok Jung masih ketakutan karena kekacauan tadi, tapi perhatian PM Yi Sun justru terpusat pada kulit halus Ok Jung yang terlihat di balik jeogorinya. wkkk hormon puber.
PM Yi Sun memalingkan wajahnya, ia kelihatan panik dan merasa bersalah.
Jang Hyeon muncul di pasar, ia duduk di atas gama/tandu. Jang Hyeon menegur para pedagang, meskipun undang2 tentang perdagangan lokal sudah dikeluarkan, kalian tetap saja melakukan perdagangan dengan ilegal.
Jang Hyeon memerintah Kwang San untuk menangkap para pedagang itu.
Menteri Min tiba dan menghentikan kekacauan itu. Jang Hyeon menyindir, kenapa pejabat tinggi seperti anda, bersedia masuk ke pasar bau dan kacau seperti ini.
Menteri Min berkata perdagangan pasar sekarang ada di bawah yuridiksinya. Ia sedang memeriksa siapa yang membuat keributan dan Menteri Min menemukan Jang Hyeon sebagai dalangnya. Menteri Min ingin menangkap Jang Hyeon.
Anak buah Jang Hyeon sudah mulai bergerak untuk melawan, tapi Jang Hyeon menahan mereka.
Jang Hyeon menjelaskan pada Min, pedagang yang melakukan perdagangan ilegal itu yang seharusnya ditangkap. Lagipula, anak kecil pun tahu kalau andalah yang membiarkan semua bisnis ilegal di pasar ini. Lalu...dimana keadilannya? Jang Hyeon ketawa.
Menteri Min minta bukti, mana buktinya kalau aku mengijinkan orang-orang yang tidak punya ijin untuk berdagang. Aku akan menunjukkan pada semua orang disini kalau kaulah yang melakukan perdagangan ilegal.
Jang Hyeon : Tindakan ilegal selalu dilakukan diam-diam dan tidak diketahui orang, kecuali kalau anda bodoh.
Menteri Min marah dan memaksa Jang Hyeon diturunkan dari tandunya, lalu dipaksa berlutut di depannya.
Menteri Min : Aku peringatkan. Hanya karena kau punya sedikit uang untuk menyuap, maka kau merasa berhak naik ke atas tandu untuk bangsawan (byeong gyo ja), bahkan tandu untuk pejabat junior (jang bo gyo) juga masih terlalu bagus untukmu.
Menteri Min membuka topi Jang Hyeon dan melemparnya ke tanah.
Menteri Min : Kalau aku membiarkan pedagang ilegal berjualan di pasar dan membuat kekacauan di pasar, kau yang kesana-sini dengan tandu khusus bangsawan akan merusak susunan hirarki Joseon. Kau masih belum tahu dimana tempatmu.
Jang Hyeon pasti marah sekali, tapi ia pura-pura tertawa, Daegam..kalau itu yang anda pikirkan, seharusnya anda mengajarkan-nya pada orang bodoh seperti saya ini.
Menteri Min menyuruh Jang Hyeon membakar tandunya, tandu yang sudah dicemari oleh orang rendahan sepertimu, siapa yang akan mau menginjakkan kaki ke atasnya. Bakar saja tandu itu.
Jang Hyeon : Kwang san...tunggu apa lagi? cepat bakar tandunya!
Kwang San terpaksa membakar tandu majikannya yang dihiasi kulit harimau mahal. Semua orang terkejut dan anak buah Jang Hyeon hanya menghela nafas. Menteri Min ketawa puas, ayo pergi.
Jang Hyeon masih berlutut, lalu berdiri setelah Min lewat. Ia memandang kobaran api dan juga Min. Kobaran apinya terlihat indah. Tunggu dan lihat saja. Jang Hyeon benci sekali dengan Menteri Min. Jang Hyeon ingin sekali membunuh Min dengan tangannya sendiri satu saat nanti dan menjadikan sisa tubuh Min sebagai pupuk di kuburan Hong Ju, putrinya.
PM Yi Sun dan Ok Jung masih bersembunyi di gudang. Semua gerak-gerik Ok Jung tiba-tiba menjadi ancaman berbahaya untuk jiwa muda Yi Sun wkk.
PM Yi Sun tidak tahan dan lari keluar gudang, kurasa mereka sudah tidak mengejar lagi. Ok Jung juga keluar dan tanpa sengaja, lengannya menyentuh lengan PM Yi Sun. PM Yi Sun mulai kebingungan.
Tiba-tiba hujan turun. Keduanya lari ke dalam gudang lagi dan mereka berdiri dekat sekali. Saling menatap.
Malamnya, PM Yi Sun teriak2 sendiri di kamarnya, ia merasa sangat malu. Ini pasti gara-gara hujan! Itu sebabnya aku memandangi kulitnya dari balik bajunya.
PM Yi Sun guling-guling sendiri, ini karena hujan, hujan sialan itu. Kenapa dia tiba-tiba terlihat seperti itu?
PM Yi Sun ingat Ok Jung lagi, ia memukul kepalanya sendiri. Lalu ingat, itu bukan karena hujan. Bahkan sebelum hujan, aku sudah melihatnya seperti itu.
PM Yi Sun tidak sadar bahwa Kasim Yang duduk di dekatnya. PM Yi Sun terkejut, sejak kapan kau ada disitu? Apa kau mendengar semuanya?
Kasim Yang kelihatan mengantuk dan bingung, tentu saja saya mendengarnya karena saya tidak pernah meninggalkan tempat ini. Saya pikir anda jadi gila.
Ok Jung juga memikirkan pertemuannya dengan PM Yi Sun. Ia sampai tidak konsentrasi menjahit dan jarinya tertusuk jarum. Teman-temannya menggoda Ok Jung.
Anak-anak pergi jalan-jalan ke pasar. Semua mengagumi asesoris yang dijual di jalan. Tiba-tiba ada polisi yang memukuli pencuri. Pencuri itu mirip Jang Hee Jae.
Ok Jung langsung ingin mendekat, Hee Jae-orabeoni! Hyun Chi Soo mencegahnya, tapi Ok Jung tetap ingin melihat, apa pencuri itu benar kakaknya atau bukan. Ok Jung melepaskan tangan Chi Soo.
Ternyata anak itu bukan kakaknya dan Ok Jung juga ikut didorong oleh polisi sampai jatuh. Hyang dan Kka Koong menolongnya. Ok Jung tidak bisa jalan, ternyata lututnya terkilir.
Hyun Chi Soo tanpa banyak bicara langsung menggendong Ok Jung. Whoa...kenapa yang keren selalu tidak mendapatkan gadisnya? sigh..
Ja Kyung melihat mereka dengan cemburu. Ja Kyung murka dan menggunting-gunting baju karya Ok Jung.
Chi Soo mengobati lutut Ok Jung dengan penuh perhatian. Ok Jung mengucapkan terima kasih.
Hyang dan Kka Koong datang. Chi Soo jalan pergi. Kka Koong cerita, Chi Soo adalah anak gelandangan yang diadopsi oleh Ny. Kang 3 tahun lalu. Ny. Kang memang berhati mulia.
Ok Jung jalan masuk bersama teman2nya, ketiganya terkejut saat melihat baju karya Ok Jung dalam kondisi hancur. Hyang Yi berkata, beberapa waktu lalu, ia melihat Ja Kyung keluar dari ruangan ini.
PM Yi Sun membahas masalah kemarin dengan P. Dong Pyeong. P. Dong Pyeong ingin kepastian, Jadi, anda menciumnya atau tidak?
PM Yi Sun : Untungnya, aku berhenti sebelum melakukannya.
Dong Pyeong-gun tidak mengerti, apa maksud anda berhenti sebelum melakukannya? Jika seorang pria sudah memutuskan, ia harus melakukannya, apapun yang terjadi. Aku juga melakukannya semalam. (ampun deh anak2 ini)
PM Yi Sun : Kau mencium seseorang semalam? Apa aku akan segera mendapatkan seorang bibi?
Dong Pyeong-gun : Saya belum berpikir sejauh itu.
PM Yi Sun : Lalu kenapa kau menciumnya? Tapi tidak berniat menikahinya.
P. Dong Pyeong : Karena saya hanya ingin menciumnya.
Menurut Yi Sun, kalau sudah mencium seorang gadis, maka ia harus menikahinya. Dong Pyeong tidak setuju, bagaimana kalau keluarga menentang? Pernikahan kerajaan bukan sesuatu yang akan langsung disetujui hanya karena anda mencium seorang gadis.
P. Dong Pyeong : Apa karena sebuah ciuman yang akan kubagi bersama calon tunanganku kelak, apa aku harus menekan hasratku? Di saat paling krusial dalam hidupku?
PM Yi Sun : Yah..kalau kau bisa menahannya..
P. Dong Pyeong mendekat, di hari musim semi yang panas, anda tiba-tiba merasakan hasrat yang panas, dan anda tiba-tiba merasa ingin kehangatan sebuah ciuman. Tapi mana..mana gadisnya? Apa yang akan anda lakukan jika itu terjadi?
PM Yi Sun : Kalau aku sendirian..ya aku akan menahannya.
P. Dong Pyeong tidak yakin, di Joseon ini hanya sedikit orang yang bisa menahannya, mungkin bisa dihitung dengan jari.
P. Dong Pyeong memegang lengan PM Yi Sun, kalau hasrat anda tidak tertahankan lagi, panggil saya saja. PM Yi Sun syok, ia langsung menutup mulutnya rapat2, karena ia pikir P. Dong Pyeong ingin menciumnya.
P. Dong Pyeong melanjutkan : Saya akan mengenalkan gadis yang tepat untuk anda.
P. Dong Pyeong tanya tentang gadis yang dipikirkan PM Yi Sun, apa dia dari kalangan bangsawan? dan bisa menjadi Putri mahkota? PM Yi Sun tidak tahu. Yang ia ingat hanya kulit Ok Jung yang putih (gubrag)
PM Yi Sun memohon lagi, ia merayu P. Dong Pyeong untuk menggantikannya, tolong kenakan bajuku dan duduk diam di istanaku. P. Dong Pyeong tidak mau, kalau ketahuan, aku bisa diusir dari istana. PM Yi Sun merayunya, kumohon, kali ini aku tidak akan terlambat lagi.
PM Yi Sun sebenarnya sudah janji pada Ok Jung dan sebagai pria, tidak pantas kalau kita melanggar janji.
P. Dong Pyeong mengalah, tapi harus kembali tepat pk 5:30 jangan lewat jam itu.(biasanya jam 6 sore PM Joseon harus belajar dengan para guru) PM Yi Sun senang sekali, dan mencium pipi P. Dong Pyeong, aku tahu hanya kau yang bisa kuandalkan.
P. Dong Pyeong membersihkan pipinya dan protes : Yang Mulia!
PM Yi Sun mengembalikan buku komik hot itu pada Ok Jung. Ok Jung senang sekali dan langsung duduk mengamati lukisan hanbok dalam buku itu.
PM Yi Sun mengamati Ok Jung dari jauh dan hatinya sudah benar-benar naksir pada Ok Jung.
PM Yi Sun menguasai dirinya dan memanggil Ok Jung, apa yang kau lakukan? PM Yi Sun melempar buntalan berisi baju pada Ok Jung, itu bajuku yang sobek karena kejadian kemarin, kau janji akan memperbaikinya.
Ok Jung mengambil benang dan jarum, ia berusaha memasukkan benang ke dalam lubang jarum, tapi karena cahaya dalam gudang itu remang-remang, Ok Jung susah sekali memasukkan benang.
PM Yi Sun tidak sabar, Ya! apa kau tidak bisa memasukkan benang ke lubang jarum? PM Yi Sun mengambil benang-jarum di tangan Ok Jung dan ingin membantunya, tapi sama saja. PM Yi Sun juga tidak bisa. Keduanya berebut benang-jarum itu. Tentu saja hal itu membuat keduanya menjadi semakin dekat dan PM Yi Sun nekad mencium Ok Jung.
Keduanya langsung bubar saat ayam dalam kandang itu mulai ribut dan melompat ke arah mereka. Keduanya langsung lari keluar gudang.
PM Yi Sun dan Ok Jung lari dan menenangkan diri di luar. PM Yi Sun tanya, apa Ok Jung punya harapan.
Ok Jung : Tentu saja, setiap orang punya harapan.
PM Yi Sun ingin tahu harapan Ok Jung. Ok Jung ingin sebuah baju istimewa. PM Yi Sun tanya baju seperti apa, gaun atau jeogori yang berwarna-warni?
Ok Jung menjelaskan, ia ingin baju yang saat dipakai bisa menghapus dan membersihkan posisi orang yang paling rendah sekalipun.
PM Yi Sun : Mana ada baju seperti itu?
Ok Jung menghela nafas, itulah ..kenapa disebut harapan.
PM Yi Sun : kurasa disebut harapan karena mustahil dilakukan.
PM Yi Sun tiba2 punya ide, harapan itu tidak benar-benar mustahil. Aku pikir aku bisa memberikan baju seperti itu untukmu. Kau hanya perlu menjadi seorang wanita.
Ok Jung bingung, tuan muda..
PM Yi Sun : Jadilah wanitaku, dan kau tidak dianggap lagi sebagai orang dari latar belakang rendahan. Itu artinya, aku akan menjadi bajumu.
PM Yi Sun mengulurkan jarinya, aku janji..aku janji akan menjadi bajumu. Ok Jung mengaitkan jari kelingkingnya dan keduanya tersenyum.
PM Yi Sun sadar sudah terlambat dan ia harus segera pulang, kalau tidak, pamannya bisa kena masalah. PM Yi Sun ingin bertemu Ok Jung lagi, di tempat yang sama dalam 4 hari.
Ok Jung terkejut : Kita akan bertemu lagi?
PM Yi Sun : Karena kau setuju menjadi wanitaku, tentu saja kita harus bertemu lagi. Kita bertemu di bawah pohon ini. (Itu pohon-nya Choi Young! sarang-namu, Buyeo.)
PM Yi Sun melambai pada Ok Jung dan lari pulang ke istana.
Para menteri dari dua partai yang saling bermusuhan (Seoin-Namin) ribut di dalam Daejeon. Keduanya saling menyalahkan dan mendesak Raja untuk memutuskan mana yang benar diantara mereka.
Menteri Min dari Seoin mendesak Raja, Yang Mulia, tolong putuskan siapa yang salah diantara kami. (Masa pemerintahan Hyeonjong memang terjadi banyak pergolakan diantara partai Politik, masalahnya biasanya sepele/bagi kita. Yaitu menentukan masa berkabung dan berapa lama janda Raja harus mengenakan baju berkabung dll)
Raja Hyeonjong terbatuk-batuk, sepertinya Raja sakit. Ia kelihatan pusing.
PM Yi Sun tiba di Daejeon, ia heran kenapa mereka semua masih di dalam, padahal ini sudah lewat jam untuk acara resmi. (Jam ini seharusnya digunakan PM dan Raja untuk diskusi bersama.)
Para Kasim dan Dayang Daejeon hanya bisa membungkuk minta maaf.
PM Yi Sun kesal dan mengintip ruangan Daejeon. Ia melihat Min dan yang lainnya mendesak ayahnya.
Raja Hyeonjong : Kalau aku membenarkan partai Seoin, maka partai Namin akan memberontak. Dan begitupula sebaliknya. Maka aku..aku..
Raja tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena batuk dan hampir jatuh. Para kasim menahannya.
PM Yi Sun menerobos masuk ke Daejeon, Abba Mama! Yi Sun membantu Ayahnya, Ayah. Panggil tabib istana! Cepat!
PM Yi Sun marah dan membentak semua menteri, hentikan semuanya ini!
Menteri Min menegur Yi Sun, Anda belum boleh ikut campur dalam masalah ini, Yang Mulia Putra Mahkota.
PM Yi Sun marah : Ikut campur? Aku bukan bicara sebagai Putra Mahkota, tapi sebagai anak yang mencemaskan ayahnya. Apa berbakti dan mencemaskan orang tuanya adalah kesalahan?
Menteri Min tetap pada pendiriannya : Anda bersalah.
PM Yi Sun murka, ia berdiri dan membantah Min, aku tidak melakukan kesalahan. Meskipun aku ditanya ratusan kali, aku akan tetap melakukan hal yang sama dan aku tidak bersalah.
Min : Anda mengganggu dan ikut campur saat ada pertemuan resmi negara, itu melanggar peraturan. Jadi, anda sudah melakukan kesalahan. Jika takhta tidak bisa menentukan mana yang benar dalam kabinet bagaimana bisa ada keadilan dan kebenaran?
PM Yi Sun : Tapi bagaimana dengan posisi Raja? Semua kekuasaan berasal dari Raja, tapi dengan mengabaikan hak Raja, apa kalian pikir semuanya bisa dicapai asal kabinet masih ada?
Raja Hyeonjong hanya bisa memandang ke arah putranya, ia masih batuk-batuk dan mungkin sadar, kalau putranya akan memancing permusuhan dari pihak para menteri.
Menteri Min : Apa anda memang berpendapat demikian? Kalau semua kekuatan berasal dari Raja?
PM Yi Sun terdiam, ia tidak bisa menjawab.
Hari itu adalah upacara penobatan Putra Mahkota secara resmi, tapi tidak ada satu pun anggota partai yang datang. Seoin dan Namin sekarang bisa bersatu untuk memberi pelajaran pada Putra Mahkota yang merasa bahwa semua kekuatan ada di tangan Raja. Sekarang kalau tidak ada pendukungnya, apa yang bisa dilakukan Raja?
Ratu Myeongseong lari ke Daejeon, ia menemui suaminya. Yang Mulia, apa benar bahwa anggota kabinet masih kesal dengan Putra Mahkota sehingga mereka menolak menghadiri upacara inagurasi? Saya akan bicara dengan kakak saya (Menteri Min), karena ini Putra Mahkota, pasti dia bersedia membantu.
Raja Hyeonjong : Ini semua adalah tanda permusuhan yang mereka berikan pada Putra Mahkota, untuk memangkas kekuatan masa depan Putra Mahkota.
PM Yi Sun marah, ini adalah upacara penobatanku sebagai Putra Mahkota dan mereka berani tidak menghadirinya? PM Yi Sun ingat pertanyaan Menteri Min, apa anda sungguh berpikir bahwa semua kekuasaan berasal dari Raja?
PM Yi Sun jalan keluar. Kasim Yang menahan kakinya, saya pantas mati Yang Mulia. Kasim Yang mencegah PM Yi Sun untuk pergi, tapi Yi Sun sudah marah, ia melepaskan diri dari Yang dan keluar.
PM Yi Sun jalan di halaman Daejeon dan melihat semua persiapan sudah matang, tapi tidak ada satupun pejabat yang hadir. PM Yi Sun membaca nama-nama pejabat yang seharusnya hadir, ia tidak percaya, ini benar-benar penghinaan kepadaku!!
Menteri Min duduk di kantornya, apa sekarang anda mengerti PM Yi Sun? Darimana asalnya kekuasaan itu? Kekuasaan bukan hal yang dengan mudahnya datang sendiri. Kekuasaan adalah sesuatu yang dimiliki orang-orang yang tahu bagaimana memanfaatkannya.
Ok Jung pergi ke Sarang-namu, ia merapikan diri dan menunggu PM Yi Sun.
PM Yi Sun tidak bisa menemui Ok Jung hari itu, ia mungkin tidak ingat Ok Jung saat itu, karena Yi Sun harus berdiri di depan para Menteri dan mengaku kalau sikapnya waktu itu memang keterlaluan. Karena ia masih muda dan masih harus banyak belajar, jadi masih banyak melakukan kesalahan. PM Yi Sun menundukkan kepala dan minta maaf.
Menteri Min tersenyum sinis : Minta maaf? Karena anda masih muda jadi anda melakukan kesalahan.
Menteri Min ketawa, semua anggota kabinet menertawakan PM, mereka bersedia memaafkan PM karena beliau masih muda dan kurang pengalaman.
Tapi PM Yi Sun benar2 marah, malamnya, ia teriak frustrasi di istana. P. Dong Pyeong berusaha menenangkannya.
PM Yi Sun : Paman, coba lihat. Joseon bukanlah Joseon yang kupikirkan selama ini. Aku kira kekuasaan dan martabat Raja datang dari dirinya sendiri. Tapi ternyata tidak seperti itu.
Kekuasaan Raja dipegang oleh anggota kabinetnya dan bahkan rakyat saling berperang diantara mereka sendiri. Dan aku, aku tidak akan menjadi Raja yang akan diterima oleh orang-orang jahat di dalam sana (para menteri), tapi aku akan menjadi Raja yang akan diterima oleh rakyat. Dan aku akan memastikan bahwa rakyatku tidak akan kelaparan lagi. Dan orang-orang jahat di dalam sana, tidak akan bisa lagi berjalan dengan angkuhnya kesana-sini.
Hujan turun deras sekali. PM Yi Sun tidak bergerak, ia masih marah.
Lalu Ok Jung...kasihan sekali anak ini. Dia masih ada di atas bukit dan berusaha mencari tempat berteduh. Ok Jung tetap menunggu PM Yi Sun disana.
PM Yi Sun jatuh sakit. Ia pingsan karena emosi dan kelelahan. Raja melihat kondisinya dan heran kenapa anaknya belum juga sadar.
Kasim Yang menjelaskan, kondisi fisik PM sangat menurun, mereka tidak bisa menurunkan demamnya meskipun sudah minum obat. Semua berlutut minta ampun.
Raja hanya menghela nafas, ia tahu putranya sangat marah dan terluka. Raja janji tidak akan membiarkan apa yang terjadi hari ini meskipun ia harus menebus dengan nyawanya.
PM Yi Sun sadar dan menangis marah, ia mendengar perkataan ayahnya.
Ok Jung juga kehujanan di atas bukit dalam cuaca yang sangat dingin. Hyun Chi Soo lari ke atas mencarinya. Ok Jung tidak tahan lagi dan jatuh pingsan. Chi Soo langsung menggendongnya pulang.
PM Yi Sun menemukan anak burungnya mati dalam sangkar. Kasim Yang tanya apa dia perlu memanggilkan tabib lagi. Tapi kali ini PM Yi Sun menolak, tidak perlu.
Kuburkan saja, kita harus melepaskan hal-hal yang seharusnya kita lepaskan.
Ok Jung juga jatuh sakit dan dirawat oleh Ny. Kang. Ny. Kang tanya kenapa Ok Jung hujan-hujanan diatas sana.
Ok Jung pergi kesana karena ia ingin mencoba percaya. Anak itu sepertinya jujur dan ia ingin mempercayainya.
Ny. Kang tanya percaya pada apa.
Ok Jung : Dia bilang dia punya baju yang setelah dikenakan akan bisa mengubah nasib seseorang, meskipun orang itu budak, ia bisa berhenti menjadi budak. Baju dengan kemampuan seperti itu.
Guru, baju seperti itu, tidak ada kan di dunia ini? Dan saya rasa bukannya dia tidak bisa memberikan baju seperti itu pada saya, tapi ia tidak muncul karena saya adalah orang rendahan. Itu yang membuat hati saya sakit.
Ny. Kang menghibur Ok Jung, mungkin saja bukan seperti itu. Tapi yang penting adalah kau harus belajar menerima situasi apapun yang terjadi. Dan juga, kau harus berjuang untuk mengatasi situasi itu.
Dan..kalau kau ingin melawan dunia dengan kekuatanmu sendiri, kau membutuhkan senjata.
Ok Jung : Senjata?
Ny. Kang : Kekayaan. Kau harus memiliki kekayaan. Dan untuk memulainya, aku akan membimbingmu.
Ok Jung : Guru, saya akan bekerja keras.
Ny. Kang tersenyum dan memeluk Ok Jung, cepatlah sehat dan pulih. Berdirilah teguh, masih banyak yang harus kita kerjakan di depan.
Ny. Kang membuka toko kain baru di pasar dan memanggil seniman topeng dalam acara pembukaannya. Semua bergembira. Ny. Kang melambai ke Ok Jung. Ok Jung membalasnya. Chi Soo tanya apa Ok Jung sudah sehat.
Ok Jung : Ya, Chi Soo orabeoni.
Ja Kyung ingin menarik perhatian Chi Soo, tapi Chi Soo sibuk memperhatikan Ok Jung. Ja Kyung cemburu.
Jang Hyeon mengamati sisa tandunya yang gosong terbakar, ia jelas marah. Kwang San lapor bahwa toko Ny. Kang yang dibuka sudah sangat laris, semuanya terjual.
Jang Hyeon tersenyum, semuanya terjual habis. Lalu ia ingat kejadian di tebing waktu itu. Jang Hyeon memang sengaja melepaskan tangan pria itu sampai jatuh ke dasar tebing. Orang itu benar Kang Hee Su, kakak Ny. Kang.
Jang Hyeon secara tidak langsung menyuruh Kwang San menghancurkan bisnis Ny. Kang. Jang Hyeon ingin mendapatkan Ok Jung sebagai alat untuk balas dendamnya. Jika Ny. Kang masih kuat dan bisa melindungi Ok Jung, maka Jang Hyeon tidak bisa segera membalas dendam. Jang Hyeon ingin anak itu dan juga uangnya.
Ny. Kang menyuruh Chi Soo mengantarkan nota untuk pembeli barang mereka. Ny. Kang sibuk menyiapkan barang untuk dikirim.
Ja Kyung ingin menemani Chi Soo pergi tapi ditolak. Chi Soo juga memperingatkan Ja Kyung agar tidak merusak baju buatan Ok Jung lagi, atau dia tidak akan tinggal diam. Ja Kyung semakin panas.
Ok Jung memanggil Ja Kyung, ia membawa makanan. Ok Jung ingin membagi makanan untuk semua temannya. Ja Kyung kesal dan ingin memberi pelajaran pada Ok Jung.
Ja Kyung berkata kalau Ok Jung ditunggu Ny. Kang di gudang kain. Ok Jung percaya dan pergi ke gudang kain. Guru..
Ny. Kang menyiapkan kain dan heran, bagaimana bisa Jang Hyeon pulang dari perjalanan itu dengan membawa kekayaan besar tapi justru kakaknya menghilang dan tidak ada kabarnya sampai saat ini.
Ja Kyung mengunci Ok Jung di dalam gudang. Ok Jung panik dan menggedor pintu gudang.
Diluar gudang, Kwang San menyiramkan minyak tanah ke sekitar gudang lalu menyalakan apinya. Gudang kain itu dengan cepat terbakar. Ok Jung ada di dalam gudang.
Ok Jung ketakutan, api! tolong aku..buka pintunya! Ja Kyung sebenarnya melihat Kwang San sekilas, tapi ia tidak terlalu curiga.
Api di gudang semakin membesar dan ruangan itu meledak. Ja Kyung ketakutan, Ok Jung!
Ny. Kang dan yang lainnya datang. Ja Kyung mengaku, Ok Jung ada di dalam. Ny. Kang terkejut dan semua lari ke arah gudang.
Ny. Kang berkata pada orang2 ada anak di dalam gudang. Tapi mereka tidak berani masuk karena apinya sudah besar sekali. Nanti mereka bisa mati.
Ny. Kang sangat menyayangi Ok Jung, ia tidak berpikir dua kali. Ny. Kang langsung menyiramkan air ke tubuhnya, menutup mulut dan hidungnya dengan handuk basah dan menerobos masuk.
Hyang Yi dkk teriak2 panik, guru! guru!
Ok Jung sudah pingsan di dalam gudang. Ny. Kang menemukannya dan menyadarkan Ok Jung, keduanya berusaha keluar dari gudang.
Ny. Kang melihat sebuah balok jatuh ke arah mereka. Reflek, Ny. Kang mendorong Ok Jung menjauh. Balok itu menjatuhi Ny. Kang. Ok Jung panik dan berusaha mengangkat balok api itu dari tubuh gurunya. Tapi tidak berhasil.
Ny. Kang menyuruh Ok Jung segera pergi saja. Ok Jung tidak mau, kita pergi bersama, guru. Ny. Kang luka parah dan meninggal dunia. Ok Jung teriak2, guru! guru!
Ok Jung dewasa gelisah dalam tidurnya, guru..guru..
Polisi datang dan berusaha memadamkan api. Hyun Chi Soo datang, mana eomoni? Saat tahu Ny. Kang ada di dalam, Chi Soo langsung menerjang ke dalam. Chi Soo teriak, eomoni!!! Ok Jung pingsan.
Ok Jung dewasa terbangun karena mimpi buruknya, guru..
Lady Min duduk dan seorang seniman membuat lukisan resmi untuk diajukan dalam pemilihan Putri Mahkota.
Suara Menteri Min : Putriku sudah dibesarkan dengan satu tujuan, yaitu menjadi Ratu untuk Joseon, tidak ada jalan lain.
PM Yi Sun dewasa melihat daftar calon Putri Mahkota. Wajahnya kelihatan kesal. Ia meletakkan tangan diatas lukisan wajah Lady Min.
Seja-bin kan thaek myeong bu do rok |
Ok Jung [1]
Notes :
Ternyata drama ini berhasil membuatku penasaran wkk. Drama ini seperti menjelaskan semua latar belakang hubungan Sukjong-Jang Ok Jung-Ratu Inhyeon dalam drama lain (baca : Dong Yi). Kenapa Sukjong hanya bersikap resmi pada Inhyeon tapi menyiapkan konser pribadi lagu-lagu cinta untuk Jang Ok Jung. Mata Sukjong yang bersinar kalau melihat Ok Jung di halaman istana dan kebiasaan main baduk sambil berdiskusi antara Sukjong dan Ok Jung.
Lalu rasa frustrasi Sukjong saat hubungannya dengan Ok Jung hanya tinggal hubungan bisnis dan negosiasi. Drama ini memberikan keseimbangan, bahwa dalam satu masa, hubungan Sukjong dan Jang Ok Jung yang terkenal sebagai wanita paling cantik di Joseon saat itu, ternyata pernah benar-benar murni, tanpa intrik kepentingan politik dan kekuasaan.
Pemeran Ok Jung remaja mirip pemeran Jang Ok Jung dalam Dong Yi ya, warna hanbok2nya juga mirip.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment