A Pure Paki Theme

Wednesday, April 3, 2013

Nice Guy episode 16

Share it Please
 source : facebook

Eun Gi dan Ma Ru jalan ke arah rumah lama Ma Ru sambil bergandengan tangan. Eun Gi benar-benar bahagia malam itu.

Eun Gi berhenti dan berkata ke Ma Ru, kau ingin aku mengingat orang seperti apa dirimu dulu, benar kan? Aku ingat sekarang.
Kau adalah yang dipilih Seo Eun Gi atas nama cinta. Kau adalah orang yang membuat hatiku berdebar. Sebelum aku kehilangan ingatanku, kau adalah orang yang seperti itu bagiku.

Ma Ru menahan air matanya. Karena semua ini bisa berakhir kalau Eun Gi benar-benar ingat apa yang terjadi.
Jae Hee menyetir sendiri dengan perasaan kacau.

Eun Gi menunjuk depan bekas rumah Ma Ru, apa kau ingat? Disini...waktu itu disini, aku mengaku padamu.
Ma Ru terlihat sedikit terkejut. Eun Gi kelihatan kecewa, itu...kau tidak ingat? Kau tidak mengingatnya?

Ma Ru ingat saat Eun Gi menemuinya malam2 di tengah hujan dan menyatakan perasaannya lalu niatnya untuk hidup bersama Ma Ru selamanya.

Ma Ru mengaku, aku ingat. Eun Gi tampak senang dan tanya apa itu mungkin, apa permintaannya saat itu bisa dilakukan? Jawab aku.

Ma Ru tersenyum dan mencium Eun Gi. Setelah itu Eun Gi langsung melamar Ma Ru, ayo kita menikah. Aku ingin menikah denganmu, Ma Ru. Aku tidak ingin menjadi tunangan palsumu, aku ingin kita benar-benar menikah.

Setelah kita menikah, aku juga ingin menjadi bagian dalam keluargamu. Dalam keluargamu yang hangat dan sungguhan. Eun Gi menarik tangan Ma Ru, ayo kita menikah. Eun Gi menunggu jawaban Ma Ru. Ma Ru terharu, ia tersenyum dan mengiyakan, baiklah. Ayo kita menikah.

Eun Gi menangis karena senang. Ia berkata ada satu tempat yang harus mereka kunjungi.

Eun Gi benar-benar tidak membuang waktu. Ia menarik Ma Ru ke butik gaun pengantin dan menunjuk gaun pengantin yang diinginkannya. Bukankah itu cantik?
Ma Ru membenarkan. Eun Gi senang, kau juga menyukainya? Ma Ru mengangguk.  Eun Gi ingin mengenakan gaun itu di pernikahan mereka nanti.

Ma Ru tampak sedih. Tapi tetap berusaha tersenyum.

Keduanya jalan pulang dan Eun Gi ingin menikah besok pagi. What? haha semangat sekali. Eun Gi ingin siap-siap. Ia sudah mendapatkan gaun, sekarang tinggal gedungnya.
Ma Ru setuju saja. Eun gi tanya apa lagi yang harus disiapkan.

Ma Ru : Bagaimana dengan bulan madu?
Eun Gi setuju, kau benar. Kita mau kemana? Kau punya tempat khusus? Ma Ru berkata kemana saja juga tidak apa-apa.

Eun Gi tanya berapa anak yang harus kita miliki?
Ma Ru : Seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.
Eun Gi cemberut : Itu sedikit sekali. Paling sedikit kita harus punya 9 orang anak. Kita bisa membuat tim baseball sendiri.
Ma Ru ketawa.

Eun Gi melanjutkan lagi, lupakan tentang tim baseball, mereka bisa menjadi apa saja, kita jangan memaksa mereka menjadi orang lain. Ma Ru tersenyum dan mengangguk, aku setuju.

Eun Gi ingin Jae Gil yang jadi MC untuk pernikahan mereka, lalu Choco menyanyi untuk kita, tapi siapa yang akan menikahkan kita?
Ma Ru menggeleng, aku juga tidak tahu. Aku belum pernah melakukan ini.
Eun Gi ingin tanya pada Sekretaris Hyun, tapi Hyun juga belum menikah. (Masih single tapi rumahnya gede haha)
Wajah Ma Ru tiba-tiba mulai berubah sedih.

Jae Hee minum soju sendirian di sebuah kedai kecil. Ada seorang ajussi mabuk yang mendekatinya, kenapa wanita cantik seperti dirimu minum sendiri, ayo..tuangkan soju untukku.

Jae Hee marah, singkirkan tanganmu. Apa kau pikir aku kesini hanya untuk menuangkan soju untuk sampah sepertimu?
Pria itu marah, apa? Jae Hee sudah mabuk dan ia marah-marah, ia juga melihat sekeliling dan teriak, kalian lihat apa? minum saja, apa yang kalian lihat? kalian tidak cukup pantas bahkan hanya untuk melihatku.

Ahn Min Young masuk ke kedai itu dan minta maaf. Ia mengajak Jae Hee pulang. Nyonya, anda mabuk.
Jae Hee menyindir Min Young, bagaimana kau tahu tempat ini? mata-matamu pasti banyak.

Pria yang tadi ingin menggoda Jae hee berkata ke Min Young, dia ini wanita gila. Pengacara Ahn kesal dan memukul pria itu.

Ahn mengajak Jae hee pergi. Jae Hee bicara sendiri, aku biasa pergi kesini. Sebelum aku mengenal Tae San, aku kesini bersama Ma Ru. Aku ingin tahu apa dia masih sering kesini?

Ma Ru masih jalan bersama Eun Gi. Eun Gi tanya dimana mereka tinggal setelah menikah nanti, apa di rumah yang sekarang? Kalau begitu kita harus membeli perabotan baru, atau tempat tidur baru juga sudah cukup.

Ma Ru menghentikan Eun Gi. Ma Ru ingin menikah setelah Eun Gi mendapatkan kembali ingatan-nya.
Eun Gi : Kenapa?

Ma Ru tanya bagaimana kalau kau berubah pikiran setelah ingatanmu pulih? Eun gi tidak merasa ia akan berubah pikirannya.
Ma Ru : Siapa tahu? setelah ingatanmu kembali, mungkin akan ada pria yang lebih baik menunggumu.
Eun Gi : Aku tidak akan bersama pria itu.
Ma Ru : Kau tidak akan pernah tahu.

Eun Gi tetap merasa tidak akan ada pria lain selain Ma Ru. Ma Ru tersenyum, tapi tetap ingin menikah nanti saja. Nanti, kalau ingatanmu sudah kembali dan saat itu, kalau kau tetap ingin menikah dengan Kang Ma Ru, memiliki anak-anak dan menua bersama, maka saat itu kita akan menikah.
Kalau kau tetap memiliki perasaan yang sama, maka aku juga tidak akan melepaskanmu.

Ma Ru memeluk Eun Gi. Aku tidak akan pernah melepaskan dirimu, apapun yang terjadi. Tidak peduli apapun yang dikatakan orang.

Pengacara Ahn mengantar Jae Hee pulang. Bibi membantu Jae Hee naik ke tempat tidurnya lalu meninggalkan mereka. Ahn membungkuk dan ingin mencium Jae Hee. Tapi Jae Hee memalingkan wajahnya.
Jae Hee masih tidak mengerti ia bicara ke Min Young, Seo Eun Gi..apa gadis itu sudah gila? Melepaskan Tae San hanya untuk Kang Ma Ru? Dia pasti gila. Aku..Han Jae Hee, sudah membuang Kang Ma Ru demi mendapatkan Tae San. Aku..aku yang benar kan?
Coba kau tanya pada setiap orang di jalan. Siapa yang benar dan siapa yang normal, Han Jae Hee atau Seo Eun Gi? Tanyalah apa yang akan mereka lakukan. Benar. akulah yang benar. Kita melakukan yang benar kan?

Pengacara Ahn tanya apa Jae Hee ingin kembali ke masa lalunya. Apa Jae hee ingin melepas Tae san seperti Seo Eun Gi dan kembali ke sisi Kang Ma Ru.  Bukankah kau berkata kalau kau tidak akan melakukan itu?
Bukankah kau seseorang yang tidak pernah bisa melakukan itu, Han Jae Hee?
Aku..karena kau berkata kalau kita akan menjalani jalan ini, dan kau bersedia menjalaninya, aku menghianati Presdir Seo yang mempercayaiku lebih dari siapapun di dunia ini, dan aku harus sampai sejauh ini, bahkan harus terlibat dalam kematiannya. Begitulah aku sampai disini.
Aku akan memaafkanmu yang mulai melenceng dari tujuan utama. Tapi ini adalah peringatan terakhir. Untuk perjalanan kita berikutnya, biarlah hanya mendiang Presdir Seo saja yang jadi korban kita. Jangan menambahkan Kang Ma Ru dalam daftar.


Jae Hee tampak syok dan tanya apa maksud Ahn.
Pengacara Ahn diam saja dan jalan pergi. Jae Hee teriak, aku tanya apa maksudmu?

Ahn berbalik, tunggu, korbanmu bukan hanya satu tapi dua. Dan Kang Ma Ru yang menebus kesalahanmu itu. Ahn membungkuk sekilas lalu pergi.
Jae Hee tampak tertekan dengan perkataan Ahn.

Eun Gi berusaha mengingat kecelakaan yang terjadi di terowongan, tapi tetap tidak bisa mengingat wajah pengemudi mobil yang satunya lagi. Eun Gi memegang kepalanya. Choco tanya apa Eun Gi baik2 saja.
Eun Gi : Aku tidak apa-apa.
Choco menghela nafas, hidup benar-benar sulit untukmu dan juga kakak. Kau masih muda tapi kenapa kau begitu menderita. Tapi kalau kau bertahan sampai akhir, pasti semuanya akan menjadi baik.

Eun Gi mengingat perintah Dokter untuk berusaha keras mengingat hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya. Kenapa Eun Gi sampai menyetir keluar jalur dan ingin mati.


Eun Gi punya ide dan pinjam komputer pada Choco. Eun Gi mencari berita tentang kecelakaannya di internet. Eun Gi menemukan artikel yang dicarinya.

Choco terkejut dan tampak panik saat Eun Gi membaca artikel kecelakaan itu.
Eun Gi terus membaca dan menemukan inisial orang yang terlibat kecelakaan dengan dirinya. Tuan K.

Choco tanya kenapa Eun Gi harus mencari berita soal kecelakaan itu, itu hanya akan membuatmu terluka. Eun gi berkata ini perintah dokternya, untuk memulai dari kenangan yang paling menyakitkan. Dari situ, aku bisa mendapatkan ingatanku kembali.
Eun Gi tanya ke Choco, siapa Tuan K ini? Choco panik dan hanya mengangkat bahunya. Tapi Eun Gi tampak benar2 mencemaskan Tuan K, apa orang itu luka parah? dia tidak mungkin meninggal kan?

Kang Ma Ru sedang membaca dokumen kerja saat Jae Gil masuk dan memakinya, apa kau mau mati?
Ma Ru heran, apa katamu? kenapa kau bicara ngawur lagi?

Jae Gil kelihatan marah, apa kau tahu siapa yang barusan kutemui?
Ma Ru tidak terlalu tertarik dan mengerjakan dokumennya lagi: Siapa?
Jae Gil : Tae Oh-hyung. Dia seniormu saat di FK. Dia juga ahli syarafmu di RS.

Ma Ru baru berhenti kerja, ia melihat ke arah Jae Gil. Jae Gil sekarang menangis dan duduk di lantai, ia kelihatan lemas, aku tidak tahu kalau sakitmu separah itu.

Jae Gil mulai menangis keras. Ma Ru terkejut dan buru-buru membungkam mulut Jae Gil.
Ma Ru : Jangan keras2, nanti mereka akan mendengarmu.
Jae Gil tidak peduli, ia melepas tangan Ma Ru, biarkan saja mereka mendengarnya! biarkan mereka tahu semuanya!

Jae Gil : Aku akan mengatakan semuanya pada mereka. Aku akan mengatakan pada Choco dan Eun Gi.
Jae Gil ingin berdiri tapi Ma Ru menahannya, kumohon Jae Gil. Kumohon, kali ini saja.
Jae Gil menangis.

Ma Ru mengajak Jae Gil minum soju. Jae Gil menatap Ma Ru dengan pandangan sedih. Ma Ru menghela nafas, apa aku sudah mati? Aku tidak akan mati, kau tahu. Itu tidak terlalu serius sampai akan membunuhku.
Jae gil mengajak Ma Ru ke RS. Ma Ru tanya apa yang dikatakan Tae Oh-hyung padamu sebenarnya? Apa katanya? kalau aku akan mati jika tidak dioperasi?

Jae Gil tidak peduli, ia akan menyeret Ma Ru ke RS besok pagi. Kau harus tahu itu!
Ma Ru berkata memang itu yang diinginkan RS. RS tidak ingin bertanggung jawab.

Jae Gil teriak stres, Operasi saja, dasar kau brengsek keras kepala!
Ma Ru tetap santai, apa kau tahu orang seperti apa Kak Tae Oh itu? dia selalu omong kosong, saat kami masih di kampus...

Jae Gil menghentikan Ma Ru, ia tetap akan mengatakan semuanya pada Choco dan Eun Gi. Semua hal gila yang dilakukan teman baikku Kang Ma Ru demi mereka. Mereka harus tahu dan aku akan mengatakan semuanya pada mereka.

 Ma Ru menjelaskan, ia tidak ingin dioperasi bukan karena Choco atau Eun Gi. Dibandingkan hidupku dan agar tetap hidup, apa mereka lebih penting?
Jae Gil minta Ma Ru tidak membohongi diri sendiri.

Ma Ru berkata ia sudah melakukan yang terbaik untuk mereka. Untuk Choco, demi membuatnya sehat seperti saat ini, aku membuang perasaan jijikku dan menjual tubuhku.
Eun Gi..untuk Eun Gi, aku sudah melakukan banyak hal, tapi itu rasanya cuma setengah dari hutangku padanya.

Jae Gil terisak, Ma Ru..

Ma Ru : Setengahnya lagi tergantung pada Eun Gi. Kenapa ia mempercayai orang sepertiku adalah kesalahannya.
Itu adalah bagian yang harus ia tanggung.

 Jae Gil kesal, tutup mulutmu brengsek. Kenapa kau seperti ini!

Ma Ru takut kalau terjadi sesuatu saat ia dioperasi dan ia meninggal di meja operasi, atau aku menjadi lumpuh karena pengaruh operasi, atau jika aku kehilangan ingatanku..apa yang akan terjadi dengan Kang Ma Ru? Betapa menyedihkannya si brengsek itu, apa kau tahu?

Jae Gil : Kenapa kau selalu berpikir buruk?
Ma Ru : Karena hidupku selalu buruk.
Jae Gil menangis : Ma Ru-ah..

Ma Ru berkata ia begitu bahagia sampai rasanya akan gila. Choco adiknya sudah tidak sakit lagi dan sudah sehat. Itu saja sudah membuatku sangat bahagia. Dan Seo Eun Gi yang kutunggu selama ini telah kembali. Tidur di rumahku, makan bersama, berangkat dan pulang kerja bersama.
Kapanpun aku memalingkan kepalaku, aku bisa melihatnya tersenyum padaku. Apa itu masuk akal? Biarkan aku menikmatinya sedikit lebih lama lagi, Jae Gil. Aku ingin menikmati kebahagiaan yang tidak bisa kupercaya ini sedikit lebih lama dan kemudian aku akan bersedia dioperasi.

Jae Gil tetap menangis sejak tadi. Ma Ru tersenyum, aku tidak akan mati. Aku tidak akan mati jadi jangan khawatir. Pastikan saja mereka tidak mengetahuinya. Biarkan aku berbahagia sedikit lebih lama.
Jae Gil memaki Ma Ru, dasar gila. Ia tidak bisa berhenti menangis. Ma Ru hanya menghela nafas dan minum sojunya.

Eun Gi belum tidur, ia bicara sendiri, kita hampir sampai Ma Ru. Aku yakin kalau aku akan segera bisa mengingat semuanya. Tunggulah sebentar lagi. Jangan melarikan diri.

Paginya, Choco dan Eun Gi sibuk sekali di dapur. Eun Gi ingin memasak sup belut- chueotang untuk Ma Ru. Choco sangat geli dengan belut hidup itu sampai ia tidak berani mendekat. Choco tidak percaya Eun Gi berani menyentuh belut2 hidup itu.
Eun Gi bersikap santai, ya aku bisa melakukannya. Choco tanya bagaimana caranya. Eun gi menunjuk sarung tangan karet, pertama pakai itu dulu, lihat belutnya dan tangkap.
Choco tampak kagum, wow..Eonni hebat! Jae Gil kelihatan geli melihat mereka.

Choco berkata ke Jae Gil, kalau Eun Gi akan memasak sup belut untuk kakaknya. Jae Gil mendekat, wah Ma Ru sungguh beruntung. Choco sesumbar, aku juga bisa membuatkan sup kobra kalau kau menyukainya. Ha!

Jae Gil melihat belut itu, wah belutnya segar sekali. Jae Gil menangkap belut dan menggoda kedua gadis itu. Eun Gi dan Choco langsung menjerit dan lari. Jae Gil ketawa.

Ma Ru mendengar suara tawa mereka, ia masih memejamkan matanya tapi berkata dalam hati : Aku mendengar suara tawa temanku, adikku dan kekasihku..

Jae Gil sekarang membantu dua gadis itu masak. Setelah kalian selesai mengurus sayuran, tambahkan garam ke belut. Jae Gil kesal karena Choco memotong2 taoge panjang, hei jangan mencincangnya. Apa kau mau buat bubur, ambil kepalanya saja. Jae Gil juga membantu Eun Gi mengupas kentang.

Ma Ru dalam hati : Mereka adalah bagian mimpi yang paling indah, enak dan mengagumkan di dunia yang bisa kuimpikan. Aku takut mimpi ini akan lenyap kalau aku membuka mataku. Itulah mengapa aku tidak ingin membuka mataku. Terima kasih karena kalian memberikan hadiah pagi yang seindah ini.

Eun Gi menyelinap ke kamar Ma Ru dan mencium pipinya. Lalu bergegas keluar lagi.
Ma Ru membuka mata : Aku tidak akan serakah dan minta lebih. Aku tidak akan berharap lebih. Aku sekarang ...bahagia.

Sementara Han Jae Hee, sarapan sendiri di meja makan yang besar dan kosong. Bibi jalan masuk dengan panik, Nyonya...saat saya mengantar Eun Suk sekolah, kakak Nyonya menerobos masuk.
Jae Shik jalan masuk, hei Jae Hee. Wah kau sedang sarapan? bagus sekali. Aku juga belum makan. Jae Shik langsung duduk dan makan sayur langsung dengan tangannya.

Jae Hee menyuruh bibi membersihkan meja. Jae Shik menyindirnya, kata orang jangan mengganggu anjing yang sedang makan. Jae Hee membanting sendok dan melarang bibi memberikan sebutir nasipun pada Jae Shik kalau tidak mau dipecat. Jae Hee pergi.


Jae Shik masih menunggu sampai Jae Hee akan ke kantor. Jae Shik berkata Jae Hee pasti terkejut saat ia tiba2 menusuk dari belakang, ya kan? Itu cuma reaksi reflek saja. Untuk membalas apa yang kau lakukan padaku. Jadi jangan terlalu kesal soal itu.

Jae Hee murka dan menatap Jae Shik dengan tajam. Jae Shik mengeluh, jangan melihatku seperti itu, adikku.
Jae Hee : Apa yang harus kulakukan untuk membunuhmu?
Jae Shik : Mana aku tahu? Membunuh orang adalah keahlianmu! Wow...

Jae Shik berkata kalau Jae Hee tidak jahat kepadanya, ia juga tidak akan melakukan itu, aku ini bukan orang gila, kau tahu itu.

Jae Shik membelai kepala Jae hee. Jae Hee murka dan membentaknya, singkirkan tanganmu dari kepalaku! Jae Hee menendang Jae Shik. Aku ingin kau keluar dari rumah ini sebelum aku memanggil penjaga.

Jae Shik kesakitan, lalu ia tanya apa Jae Hee berniat membunuh Kang Ma Ru?

Jae Hee terkejut. Jae Shik mendapat sebuah tawaran dan saat ini ia sedang menganalisa. Apa kau merasa lebih baik Ma Ru menghilang dari dunia ini?

Jae Shik ternyata pergi ke rumah Ma Ru. Choco menyajikan sup belut buatan mereka, silahkan. Ini buatan kami bertiga, rasanya sedikit aneh, tapi kami menyebutnya sup asin saja.
Jae Gil masuk sambil membawa susu. Ia kesal sekali pada Jae Shik, kau ini aneh sekali apa kau harus minum susu sebelum makan nasi? Jae Shik berkata itu memang kebiasaannya.

Jae Shik mencicipi sup belut ala Choco dkk dan membanting sendok, sup belut apa ini?
Jae Gil menarik mangkuknya, ya sudah jangan dimakan. Jae Shik menahan mangkuknya, aku tidak bilang tidak akan kumakan.

Jae Shik tanya dimana semua orang. Choco menjelaskan, Ma Ru pergi kerja bersama Eun Gi. Ia akan kerja part-time dan Jae Gil akan mencari kerja.
Jae Shik berkata kalau Ma Ru tidak ada, Choco tidak akan apa-apa karena ada Jae Gil. Choco heran, apa maksudnya?

Jae Shik : Orang kan tidak akan tinggal bersama bertahun-tahun. Ada kalanya orang akan pergi. (maksudnya siapa tahu ia memutuskan membunuh Ma Ru)
Kenapa kalian tidak menikah saja?

Tapi Jae Gil menganggapnya lain karena semalam ia tahu penyakit Ma Ru.

Jae Hee minta tolong Kim Jung Hoon untuk menyebar berita tentang Eun Gi dan ia akan memberikan perusahaan kertas Han Woo itu pada Direktur Kim. Jae Hee berkata ke Ahn, mereka masih bisa membuat Eun Gi dinyatakan tidak kompeten tanpa mengotori tangan sendiri.

Jun Ha menunjukkan berita tentang amnesia yang diderita Eun Gi pada Ma Ru. Ma Ru tidak tahu harus melakukan apa, karena meskipun mereka bisa mengatasi Jae Hee, berita tentang ketidak mampuan Eun Gi akan segera muncul.

Jun Ha : Jadi, tanpa konsultasi denganmu ataupun Direktur Seo sebelumnya, aku melakukan sesuatu.

Jae Hee membaca berita pernikahan Seo Eun Gi dengan Kang Ma Ru. Ia syok. Pengacara Ahn menjelaskan, kalau mereka menyatakan Eun Gi sudah tidak kompeten lagi, maka semua warisan dan kekayaan-nya akan jatuh ke tangan suaminya.
Jae Hee marah sekali. Ia mati langkah. Pengacara Ahn berkata mereka sudah mengalahkan kita. Ia tidak mengira pihak Eun Gi akan melakukan itu.

Jae Hee menyerbu masuk ke kantor Ma Ru. Apa kau menikah dengan Seo Eun Gi? Ma Ru membenarkan.
Jae Hee tidak percaya, meskipun kalian berdua tidak tahu aturan, bagaimana dia bisa mengatakan pada media tanpa mengatakan pada orang tuanya lebih dahulu?

Ma Ru : Sejujurnya kami akan menikah dulu dan kemudian baru mengumumkannya belakangan. Aku tidak tahu bagaimana bisa bocor, kami juga heran.

Jae Hee merasa karena otak Eun Gi bermasalah, maka mungkin sekali kalau Eun Gi tidak dalam keadaan bisa berpikir secara rasional. Ma Ru memotongnya dan berkata kalau anda membicarakan soal kestabilan mental, bukankah anda yang paling tidak stabil mentalnya diantara kami, Presdir?

Jae Hee menuduh Ma Ru membuat pernikahan kontrak untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Ma Ru tanya apa itu yang ingin dipercaya Jae Hee?
Jae Hee mengancam, kalau aku mengatakan pada Eun Gi semuanya tentang hubungan kita, apa yang akan terjadi?

Ma Ru mendekat dan menawarkan ide, bagaimana kalau kita berciuman dan mengirimnya ke Eun Gi? Dengan demikian, dampaknya akan lebih terasa, benar kan?
Eun Gi, tidak hidup di masa lalu, tapi di masa depan.


Jae Hee mengubah taktiknya dan benar2 minta Ma Ru membatalkan pernikahan mereka. Batalkan dan pikirkan baik-baik sekali lagi.
Jae Hee bahkan menggenggam tangan Ma Ru. Coba pikirkan, kenapa kau harus menikah dengannya? Apa memang Eun Gi yang terbaik untukmu? Apa tidak ada cara lain? Pikirkan dengan lebih rasional. Pikirkan sekali lagi.

Ma Ru menarik tangannya, lalu mendekat. Akulah yang membutuhkan Eun Gi. Tanpa Eun Gi, aku tidak bisa melewati satu haripun. Nuna.
Ma Ru bersikap resmi lagi, Apa jawaban itu sudah menjawab pertanyaan anda, Presdir?
Kata-kata itu membuat Jae Hee menangis.

Jae Hee bertemu Eun Gi di lorong kantor. Ia menyindir Eun Gi, katanya sudah melepas Tae San. Kenapa sekarang masih kerja. Eun gi berkata ia bisa memberikan semuanya pada Jae Hee. Tapi ternyata ada banyak orang yang bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi Tae San, jadi Eun Gi merasa ia harus membantu mereka, apapun yang terjadi.

Jae Hee tanya apa Eun Gi akan menikah dengan Kang Ma Ru? Eun Gi mengiyakan. Jae Hee tanya apa Eun Gi sudah memeriksa orang seperti apa Kang Ma Ru itu?
Eun Gi : Ya. Aku sudah mengenalnya sebanyak yang kubutuhkan.

Jae Hee menyarankan agar Eun Gi memeriksa Ma Ru lebih dalam, untuk melihat betapa menariknya orang itu.  Dia sepertinya punya banyak kulit untuk dikelupas.
Eun Gi : Tentu.

Jae Hee tiba-tiba tanya, apa Choco masih menangis saat tidur? Apa Jae Gil masih menderita klaustrophobia? Ini membuat Eun Gi bingung, bagaimana kau bisa tahu soal Choco?

Untungnya Jun Ha datang dan mengajak Eun Gi untuk meeting, anda sudah terlambat Direktur.

Jun Ha membawa Eun Gi ke kantor Ma Ru dan menjelaskan, ia tidak punya cara lain untuk melawan klaim yang menyatakan Eun Gi tidak kompeten secara profesional selain pernikahan kalian berdua. Jun Ha minta maaf.

Eun Gi menyukai ide itu, akan lebih baik kalau itu sungguhan dan bukan hanya sebagai strategi.
Jun Ha juga memberikan daftar pertanyaan yang mungkin ditanyakan para Direktur itu kepadanya. Ma Ru minta Eun Gi menghafalkan jawabannya. Bukankah kau bagus dalam menghafalkan?
Eun Gi mengerti, aku akan mempelajarinya.

Jun Ha berkata ia harus pergi karena ada meeting lagi, Jun Ha minta Ma Ru melanjutkan trainingnya.

 Eun Gi memanggil Jun Ha. Eun Gi tanya soal kecelakaan setahun lalu, saat itu sepertinya aku menyetir melawan arus dan menabrak sebuah mobil. Apa yang terjadi dengan pengemudi mobil itu?

Ma Ru tampak tegang. Jun Ha berkata, pengemudinya wanita dan ia selamat, ia meninggalkan RS dan pindah ke luar negeri bersama keluarganya.  Jun Ha minta Eun Gi tidak mencemaskannya.
Jun Ha minta Eun gi tidak memikirkan itu, wanita itu pasti hidup dengan baik. Tae San sudah memberikan kompensasi yang besar untuknya.

Tapi Eun Gi tidak percaya begitu saja. Ia minta Sekretaris Hyun mencari informasi soal pengemudi mobil yang terlibat tabrakan dengannya.
Hyun : Kenapa anda ingin mencarinya?

Eun Gi : Pengacara Park berkata pengemudi itu seorang wanita. Tapi orang yang akhir-akhir ini muncul dalam ingatanku adalah seorang pria.

Ma Ru merenung dan merasa ingatan Eun Gi akan kembali tidak lama lagi.

Jae Gil mondar-mandir di depan ruang audisi. Ia ingat kata2 Ma Ru, betapa bahagianya dia saat ini sampai akan gila rasanya. Ma Ru senang karena Choco sehat. Setelah ia bisa menikmati kebahagiaan ini sedikit lebih lama, ia akan setuju dioperasi.

Jae Gil mengintip ruang audisi. Giliran Choco untuk menyanyi. Choco seperti biasa, gugup dan tidak bisa bersuara. Choco hampir menyerah.

Jae Gil masuk ke ruang audisi dan membungkuk pada para juri. Ia minta ijin mengiringi Choco dengan piano, dia memiliki suara seperti Mariah Carey, tapi dia sedikit takut kalau ada di depan orang asing. Jadi ia tidak pernah bisa menyanyi seutuhnya. Apa saya boleh membantu?
Juri memberikan ijin dan Jae Gil mulai memainkan piano. Itu lagu Alicia Keys “If I Ain’t Got You”


Walaupun untuk kalimat awal, Choco sedikit lemah, tapi rasa percaya dirinya mulai timbul karena Jae Gil dan Choco bisa menyanyikan lagu itu dengan bagus.

Jae Gil berkata dalam hati : Choco, Ma Ru sedang mengalami masalah berat. Ini giliran kita membantunya. Ini giliran kita.
Ma Ru tidak bisa konsentrasi kerja dan gelisah.


Sekretris Hyun tanya pada Park Jun Ha, apa Kang Ma Ru yang ada dalam mobil yang ditabrak Direktur Seo.
Jun Ha terkejut. Hyun bingung apa yang harus ia katakan pada Direktur. Jika ia tahu bahwa Kang Ma Ru adalah orang yang terlibat dalam kecelakaan itu, dia akan sangat terpukul.

Jun Ha minta Hyun merahasiakan ini. Jangan katakan apa-apa, katakan seperti yang kukatakan. Orang itu sudah pindah ke LN. Kalau ia masih bertanya, katakan aku bingung orang itu pria atau wanita. Tolong katakan seperti itu.


Eun Gi masuk ke kantornya dan menemukan sebuah amplop. Isinya adalah laporan kecelakaan. Entah siapa yang meletakkan laporan itu di meja Eun Gi. Eun Gi membaca nama-nama yang terlibat kecelakaan.
Pengemudi 1 : Seo Eun Gi
Pengemudi 2 : Kang Ma Ru.

Eun Gi terkejut. Ia jatuh karena syok. Eun Gi mulai ingat kejadian kecelakaan itu, ia ingat sekarang semua perasaan marah, sedih dan frustrasi sampai ingin bunuh diri dan mati bersama....Kang Ma Ru. Benar, Eun Gi bisa melihat dengan jelas wajah pengemudi mobil yang datang dari arah berlawanan.

Eun Gi ingat saat ia ingin tahu siapa Tuan K itu, Choco kelihatan gelisah dan tanya kenapa Eun Gi ingin tahu soal kecelakaan yang sudah berlalu.
Eun Gi juga menghubungkan dengan perkataan Jun Ha barusan, kalau pengemudi mobil itu seorang wanita dan sudah pindah ke LN. Semua orang seperti berkomplot membohonginya.

Ma Ru mengetuk pintu kantor Eun Gi lalu jalan masuk. Eun Gi sudah duduk manis di mejanya dengan wajah tersenyum.
Ma Ru sama sekali tidak curiga, ia masih Ma Ru yang benar-benar mencintai Eun Gi. Ma Ru mengajak Eun Gi menghadiri rapat dewan direksi. Kau siap>
Eun Gi : Ya.

Keduanya jalan menuju ruang sidang. Ma Ru berkata Eun Gi cukup bicara seperti yang sudah dilatih.
Eun Gi mulai ingat kejadian sebelum kecelakaan, saat ia bertemu Ma Ru di pantai. Ma Ru berkata ia sudah janji dengan seseorang untuk datang ke pantai ini tapi tidak pernah bisa. Orang yang kucintai, Han Jae Hee.

Ma Ru tetap bicara, kau akan mendapat banyak pertanyaan tentang ingatanmu yang hilang.
Eun Gi ingat perkataan Ma Ru, orang yang kuinginkan adalah Han Jae Hee, bukan Seo Eun Gi.

Ma Ru : Meskipun kau lupa jawabannya, jangan panik dan tetaplah tenang.
Eun Gi ingat saat Ma Ru membelai rambutnya dan berkata, itulah mengapa kau mudah sekali tertipu. Aku harus mempertaruhkan nyawaku untuk menyelamatkan wanita seperti dirimu, wanita dengan karakter buruk seperti kau, yang tidak bisa mempercayai orang lain. Itulah mengapa kau tertipu olehku.

Ma Ru menepuk bahu Eun Gi untuk memberinya semangat, tapi Eun Gi justru ingat saat Ma Ru menepuk bahunya di pantai dan berkata : Tidak ada yang tidak akan kulakukan untuk mendapatkan Han Jae Hee nuna kembali.

Eun Gi memaksakan diri tersenyum, aku mengerti. Ia jalan menuju ruang meeting.

Direktur Kim tanya soal rumor yang beredar tentang kondisi kesehatan Direktur Seo Eun gi yang tidak normal yang sudah menyebar, apa itu benar? Ada rumor bahwa anda juga membuat kesalahan dengan Presdir Nam. Apa itu benar?
Ma Ru dan Jun Ha memberi kode pada Eun Gi untuk mulai menjawab sesuai skenario yang mereka siapkan.

Eun Gi menatap tajam keduanya sebelum berdiri. Ia mengaku, saya menderita amnesia. Ma Ru dan Jun Ha terkejut, ini tidak sesuai kesepakatan.

Eun Gi : Saya menderita amnesia dan kerusakan otak ringan. Ini disebabkan karena kecelakaan lalu lintas. Saya tidak bisa mengingat apapun dan harus mulai dari awal lagi, mulai menemukan siapa diri saya sebenarnya.
Saya sudah melakukan usaha yang sangat keras untuk berada di posisi ini. Tidak seperti yang anda semua pikirkan, saya tidak ada niat untuk bersembunyi di balik punggung Deputy Direktur. Kalau anda memutuskan bahwa saya tidak pantas menjadi Direktur di Tae San, saya akan turun dari posisi sebagai Direktur. Dan saya akan mulai dari awal lagi sesuai dengan kemampuan saya dan posisi saya seharusnya. Untuk pertama kalinya, sebagai anggota Tae San, tolong berikan saya kesempatan untuk memulai lagi.

Ma Ru tertegun, ia seperti mulai curiga. Jun Ha tampak pasrah. Jae Hee dan Pengacara Ahn tidak mengira Eun Gi akan mengatakan ini.

Eun gi berdiri di kantornya. Ma Ru masuk dan memujinya, hebat. Itu adalah Seo Eun Gi yang kukenal.
Eun Gi berbalik dan tersenyum. Terima kasih. Semua orang memarahiku, tapi hanya kau satu-satunya yang memujiku.


Ma Ru menarik tangan Eun Gi dan berkata ia baru saja menerima gaji. Ma Ru tanya apa yang diinginkan Eun Gi. Pikirkan baik-baik, aku punya uang banyak.

Eun Gi : Bunga, tas, samgyeopsal.
Ma Ru geli. Eun Gi menyambung, dan..sebuah ciuman. Ma Ru tersenyum.

Ma Ru belanja dengan hati senang sore itu. Ia membeli tas tangan yang cocok untuk Eun Gi.
Maru juga beli kopi dan rangkaian bunga. Kasihan Ma Ru, benar-benar kelihatan bahagia.

Eun Gi sudah ingat semuanya. Ia berdiri di depan altar Ayahnya, Presdir Seo.
Eun Gi menangis, maafkan aku Ayah. Aku terlambat.

Eun Gi ingat perkataan ayahnya saat ia masih kecil : Seo Eun Gi, sadarlah! Aku mempertaruhkan segalanya padamu. Aku tidak membutuhkan anak lelaki, kau bisa melakukan semuanya. Kenapa kau menangis dan menunjukkan kelemahan? Kau adalah orang yang akan memimpin Tae San kelak!
Kau harus tersenyum kalau kondisinya berat. Kalau kau mau menangis, lakukan sendirian. Kau tidak boleh menunjukkan kelemahanmu pada orang lain. Jangan percaya pada siapapun, jangan menunjukkan niatmu yang sebenarnya. Seperti itulah Seo Eun Gi dari Tae San akan bertahan. Apa kau mengerti?


Eun Gi kecil memeluk boneka Barbienya. Ayah kesal dan membuang boneka itu.
Eun Gi hampir menangis : Appa..!

Presdir Seo marah : Jangan  bermain dengan mainan anak perempuan seperti ini lagi! Takdirmu bukan hanya menjadi perempuan biasa.
Ibumu menghianatiku, tapi kau tidak boleh melakukan itu. Kau satu-satunya yang kupercaya di dunia ini, Seo Eun Gi. Kau mengerti?
Eun Gi kecil mengangguk.

Sekarang, Eun Gi menyentuh kaca altar ayahnya, ia bicara dalam hati : Maafkan aku, aku membuat kesalahan. Kalau saja aku tidak pergi menemui Ma Ru hari itu, kalau saja aku tidak mencari pria mengerikan itu, ayah tidak akan meninggal dan masih tetap disini. Aku bersalah. Aku bersalah, Ayah.
Eun Gi menangis.

Ma Ru menunggu Eun Gi di taman. Eun Gi datang terlambat.

 Eun Gi masih duduk di rumah abu, pandangannya kosong, penuh rasa bersalah.

Ma Ru menunggu sampai malam sekali. Sampai hampir tidak ada orang di taman itu.
Setelah beberapa saat, Eun Gi akhirnya datang. Eun Gi melihat semua barang yang dimintanya di bangku taman, tapi Ma Ru tidak kelihatan.

Ma Ru muncul di belakang Eun Gi : Apa kau baru saja datang?
Eun Gi memaksakan senyuman dan mengiyakan. Ma Ru tanya apa Eun Gi sudah menyelesaikan apa yang harus ia lakukan?
Eun Gi hanya bergumam.
Ma Ru menunjuk bangku, itu hadiah-hadiahku, hadiah ke-1, 2, 3. Eun Gi pura-pura senang, semuanya cantik.
Ma Ru : Kau menyukainya?

Eun Gi mengangguk, semuanya kesukaanku. Ma Ru menghela nafas, ah leganya. Eun Gi mengucapkan terima kasih.

Ma Ru mendekat, dan...hadiah ke-empat. Ma Ru mencium Eun Gi. Awalnya Eun Gi seperti tulus mencium Ma Ru, tapi kemudian ia membuka matanya. Sorot matanya dingin sekali.
Ini kebalikan dengan kejadian di Kastil Hirosaki.

Notes :

Wah..Seo Eun Gi sudah ingat lagi, tapi pura-pura tidak ingat. Seru

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment