A Pure Paki Theme

Thursday, April 11, 2013

Nice Guy episode 20 - Final

Share it Please
Finally, he is smilling

Ma Ru mengajak Eun Gi untuk lari. Ke tempat manapun yang diinginkan Eun Gi. Ke tempat dimana tidak ada satupun orang yang bisa menemukan mereka.
Larilah denganku, Seo Eun Gi.

Eun Gi menolaknya, ia menarik tangannya dari tangan Ma Ru. Kukira kau salah paham. Hubungan kita sudah lama berakhir. Sekarang bagiku, Tae San, menemukan kebenaran tentang kematian ayahku dan Pengacara Park yang masih belum sadar ...jauh lebih penting daripada Kang Ma Ru.
Eun Gi menerima telp dan ia berkata harus pergi dulu.

Ma Ru menahan tangan Eun Gi dan memeluknya erat-erat. Benar-benar tidak ingin melepaskan Eun Gi. Eun Gi terlihat goyah sebentar.
Ma Ru melepaskan pelukannya. Ia tersenyum dan mengijinkan Eun Gi pergi, pergilah. Tapi tangan Ma Ru tetap ingin menahan lengan baju Eun Gi. Meskipun akhirnya dilepas juga.

Eun Gi jalan pergi dengan wajah sedikit linglung. Ma Ru juga duduk diam di bangku RS.

Eun Gi menemui Sekretaris Jo. Eun Gi tanya apa Jo sudah menerima informasi yang dikirimnya. Jo membenarkan.
Eun Gi juga berkata ia mempunyai informasi tentang rekening Jo serta gambar mobil Jo yang tertangkap kamera CCTV mengikuti mobil Pengacara Park di dekat lokasi kecelakaan. Apa kau tahu artinya itu?

Jo berusaha menyangkal tuduhan Eun Gi, ini salah paham dan ia tidak terlibat dalam kecelakaan Pengacara Park. Kalau mobilnya ada di sana itu cuma kebetulan saja.

Eun Gi mengerti dan meminta Jo untuk duduk. Jo membungkuk dan siap duduk. 
Tiba-tiba Eun Gi menendang kursi yang akan diduduki Jo, sehingga Jo jatuh terjengkang. Puas! wkk
Eun Gi langsung mencengkeram kerah baju Jo. Kenapa orang sepertimu harus membunuh Pengacara Park? aku tidak perlu mengerahkan banyak orang untuk menangkap orang seperti dirimu. Siapa yang menyuruhmu? Katakan saja. Siapa orang yang memberimu perintah!
Wow Seo Eun Gi...keren. Love this girl.


Jo ketakutan, bukan seperti itu.
Eun Gi tersenyum sinis, baiklah terus saja menyangkalinya. Terus saja membuatku marah dan aku bisa menggunakan cara yang tidak pantas digunakan manusia. Terus saja menyangkalinya.

Keduanya tidak sadar kalau ada mata-mata Pengacara Ahn yang mengintip.
Pria itu lapor ke Ahn. Ahn ingin tahu dimana Kang Ma Ru.

Ma Ru ada di rumah Jae Hee. Ma Ru mengajak Jae Hee pergi ke kantor polisi.
Ma Ru sudah mengirim rekaman ponsel Jun Ha ke polisi sebelum ia pergi ke sini dan Ma Ru yakin besok pagi rekaman itu pasti sudah diterima Polisi.

Jae Hee tidak mau mati konyol sendirian, ia mengancam akan mengungkap semua daftar dana illegal yang diwariskan pada Eun Gi, semua informasi illegal tentang Tae San.
Jae Hee ingin tahu reaksi Ma Ru kalau terjadi sesuatu pada Eun Gi.

Ma Ru tersenyum, ia tahu masalah yang akan dihadapi Eun Gi itu berat. Itulah mengapa Ma Ru sudah mengajak Eun Gi melarikan diri saja. Kupikir dia akan setuju tanpa keberatan, tapi Eun Gi menolakku. Ia berkata ada hal yang harus ia urus dan masalah yang harus ia bereskan.
Melihat sikap Eun Gi, aku tiba-tiba merasa tenang. Gadis itu, apapun yang terjadi atau meskipun kau melukainya saat ini, ia bisa mengatasinya. Sekarang, meskipun aku tidak ada di sisi Eun Gi dia akan baik-baik saja. Aku mungkin hanya akan menjadi bebannya saja. Jadi kalau kau mau mengungkapnya. Lakukan saja. Tentu saja kalau itu salah, maka pasti akan ada konsekuensinya.

Ma Ru minta Jae Hee menyerahkan diri. Kau tidak bisa lari lagi, aku akan menunggumu.

Jae Hee tidak mau kalau hanya mendapat cangkang Ma Ru saja dan bukan cintanya.  Jae Hee tidak membutuhkan rasa kasihan ataupun simpati dari Ma Ru. Aku tidak akan pernah menyerahkan diriku. Aku lebih baik mati, Ma Ru.
Jae Hee mengajak Ma Ru mati bersama saja.

Ma Ru marah : Kalau kau mau mati, mati saja sendiri! Aku tidak akan mati. Kenapa aku harus mati? Aku tidak melakukan kesalahan. Meskipun tanpa cinta, aku bisa hidup dengan baik sendirian. Bukannya aku selalu mendapat apa yang kuinginkan. Aku tidak pernah egois atau penuh keserakahan dalam hidupku, tidak sekalipun. Apapun yang ingin kulakukan, apa yang kuinginkan, apa yang kuimpikan...apa pernah aku mendapatkan semuanya paling tidak sekali dalam hidupku? Aku bisa hidup dengan baik tanpa cinta. Aku akan menemukan cara untuk bertahan.
Mati itu bagaikan neraka. Kenapa hidup harus seperti neraka juga? Aku jelas tidak akan ma ..(ti).

Tiba-tiba Ma Ru kesakitan dan seperti akan muntah. Jae Hee terkejut, Ma Ru-ah..!
Ma Ru menahan sakit dan berkata kalau Jae Hee ingin ditemani ke kantor polisi, Jae Hee bisa telp Ma Ru kapan saja. Sulit pergi ke kantor polisi sendiri. Aku akan menemanimu.
Ma Ru jalan pergi, ia sempat berhenti sebentar, lalu pergi lagi.

Eun Gi menunggu Jun Ha. Ia memikirkan ajakan Ma Ru untuk melarikan diri. Eun Gi bisa merasakan kesungguhan dalam kata-kata Ma Ru, tapi beban di pundak Eun Gi masih banyak.
Eun Gi menghela nafas dan memijat lengan Jun Ha. Tiba-tiba tangan Jun Ha bergerak.

Eun Gi terkejut dan memanggilnya. Oppa! Oppa! Eun Gi dengan penuh harap menunggu Jun Ha sadar kembali.

Jae Gil pulang, ia heran kenapa ruang tamu masih gelap gulita. Apa belum ada yang pulang? Jae Gil menyalakan lampu dan terkejut karena melihat Ma Ru pingsan di ruang tamu.
Jae Gil panik dan mencoba membangunkan Ma Ru. Ma Ru! Ma Ru!
Choco lari ke RS. Ia panik dan terjatuh. Choco bertemu Jae Gil, bagaimana oppa? Jae Gil berkata ada dokter yang menjaga Ma Ru.

Choco : Kau sudah tahu selama ini ya kan? Kau tahu kalau kakakku sakit dan kenapa kau tidak mengatakan apapun? Bukankah aku ini adiknya? Aku adalah adik satu-satunya yang ia miliki di dunia ini.
Jae Gil berkata kalau Ma Ru tidak ingin Choco tahu penyakitnya. Jae Gil juga tidak ingin Choco cemas.

Choco menyesal, ia duduk lemas di lantai,  bagaimana aku bisa tidak tahu? kalau aku demam sedikit saja, oppa segera menyadarinya. Kakakku tahu meskipun aku hanya merasa sakit sedikit saja.
Kakak sakit seperti ini, bagaimana aku bisa tidak tahu?

Choco menangis. Jae Gil juga menangis. Ia berkata, karena Ma Ru adalah kakakmu dan kau adalah adiknya. Jae Gil minta Choco menemui Ma Ru. Jae Gil belum bisa menahan tangis, jadi ia tidak bisa ke dalam.
Choco jalan ke arah pintu kamar dan hampir membuka handelnya. Tiba-tiba ia berubah pikiran dan jalan pergi. Jae Gil bingung, Choco..kau mau kemana?



Ma Ru masih pingsan. Prof. Suk Min Hyuk duduk menunggu Ma Ru.
Ma Ru sadar dan langsung duduk karena menyadari ada Profesornya. Prof Suk minta Ma Ru tetap berbaring, tapi Ma Ru memilih duduk.

Prof Suk kesal : Dasar anak nakal yang tidak pernah mendengarkan. Tae Woo berkata kalau aku bertemu denganmu, aku harus memukulmu sedikit.
Prof Suk menghela nafas, tapi bagian mana yang bisa kupukul agar kau bisa menggunakan rasiomu. Dasar anak nakal.

Ma Ru hanya tersenyum. Prof Suk berkata ia sudah mengatur jadwal operasi untuk Ma Ru besok pagi. Tidak boleh terlambat, bahkan satu jam saja. Karena kau keras kepala, maka peluangmu sekarang tinggal 50/50. Kau jelas tahu itu. Apa kau tidak takut?
Ma Ru : Saya pikir saya akan merasa takut, tapi saya merasa lebih baik dari yang saya bayangkan.

Prof Suk mengangguk : Apa ada yang ingin kau lakukan sebelum kau meninggal? seperti bertemu seseorang atau menagih uang? Atau jika ada pengakuan cinta yang belum kau katakan, lakukan saja. Aku akan memberimu ijin keluar.
Ma Ru tersenyum.
Prof : Kenapa kau tersenyum?

Ma Ru : Apa anda ingin menakut-nakuti pasien menyedihkan seperti saya? Saya masih punya kesempatan hidup 50%. Kenapa anda berkata saya akan meninggal?
Prof Suk : Ingin saja, kenapa memangnya? istirahatlah.

Prof Suk mengaku, selama ini ada satu hal yang paling ia sesali. Yaitu saat merawat Seo Eun Gi yang dipercayakan Ma Ru kepadanya. Jelas setelah Eun Gi bisa mengingat kembali, hal pertama yang ia lakukan adalah mengejar Ma Ru. Prof Suk menyesal karena sudah membantu Eun Gi mengingat bukannya berusaha menghentikannya.
Prof Suk menunjuk Ma Ru, kau harus bertahan hidup. Bertahanlah dan kita duel satu lawan satu, ok? (saingan dalam dunia bedah syaraf)
Ma Ru tersenyum. Ia hanya bersandar di dinding sambil menghela nafas.



Jun Ha sadar. Meskipun lemah, ia bisa mengenali Eun Gi.  Eun Gi menangis lega.
Jae Hee masih duduk di ruang makan, ia tidak menyalakan lampu. Jae Shik datang dan minta bibi menyalakan lampu. Jae Shik duduk di samping Jae Hee dan menawarkan hot dog yang sedang dimakannya. Jae Hee diam saja.


Jae Shik : Apa kau ingat hot dog ini? Saat aku masih muda, aku memukuli anak yang mengejek ibu kita karena menjadi PSK. Lalu aku masuk penjara anak nakal. Saat aku pulang, aku sangat merindukanmu, jadi aku pergi ke depan sekolahmu. Saat itu kau sedang makan hot dog bersama teman2mu.
Aku lapar sekali, jadi aku minta hot dogmu segigit saja. Tapi kau melemparkan hot dog itu ke tanah. Kau ingat kan? Sejak dulu, kau selalu memperlakukanku seperti ini. Seperti anjing kampung yang hanya lewat begitu saja. Tidak sekalipun memanggilku Oppa.

Jae Shik berdiri dan mengelus kepala Jae Hee. Aku benar2 akan membunuh Kang Ma Ru. Jae Hee terkejut, Han Jae Shik! Aku sudah bilang, aku tidak akan diam saja kalau kau membunuh Ma Ru!

Jae Shik : Kau pikir aku akan peduli, kau mau diam atau tidak kalau mereka menawarkan apartemen untukku?
Jae Hee : Jadi?

Jae Shik mengaku, aku sebenarnya ingin tutup mata saja dan membunuh Ma Ru demi apartemen itu. Tapi ada adik Ma Ru, chiki chiki Choco Choco itu. Anak itu ...sering sekali memberikan makanan untukku. Untuk orang yang akan membunuh kakaknya.
Kemarin, aku sudah membulatkan tekad untuk membunuh Ma Ru, tapi ..anak itu..memasak sup rumput laut dengan daging sapi kualitas terbaik untuk ulang tahunku.

Jae Shik meninggikan suaranya, jadi bagaimana aku bisa ..membunuh kakaknya? Bagaimana aku bisa membunuhnya setelah aku makan sup rumput laut itu?!
Karena anak itu, apartemenku sekarang musnah.

Jae Shik menyalahkan Jae Hee, ini juga karena salahmu. Kalau saja kau memperlakukanku lebih baik sedikit seperti layaknya manusia, dan masak sup dan nasi untukku, Aku..Han Jae Shik..apa kau pikir aku akan menukarkan apartemenku dengan semangkuk sup rumput laut itu? HA?! ITU KARENA SALAHMU!

Jae Shik mulai tenang dan berkata, tidak perlu membunuh Ma Ru karena Ma Ru sedang sakit parah, tidak lama lagi, Ma Ru juga akan mati sendiri.

Jae Hee terkejut, apa katamu? Ma Ru sakit parah? Katakan apa yang terjadi!


Ma Ru berdiri dan memikirkan kata-kata Prof Suk. Untuk melakukan apa yang ingin dilakukan sebelum meninggal.
Choco ternyata melarikan diri ke karaoke. Jae Gil mematikan musik dan minta Choco pergi menemui Ma Ru bersamanya.
Choco menolak. Ia takut kalau kakaknya bertemu dengannya, maka kakaknya akan merasa lega dan tidak takut kalau harus meninggal. Karena waktu Choco sakit dan Ma Ru harus masuk penjara, Choco terus berjuang untuk hidup agar bisa bertemu Ma Ru. Jadi Choco tidak mau bertemu kakaknya sebelum dioperasi.
Jae Gil mengerti. Jae Gil menerima telp dari Jae Hee. Jae Hee ingin tahu apa yang terjadi pada Ma Ru.

Jae Hee bersiap ke RS, tapi tangannya gemetaran. Jae Hee ingat kata2 Ma Ru yang tidak mau diajak mati bersama. Kenapa aku harus mati? Aku tidak melakukan kesalahan apapun.
Jae Hee bertemu Eun Gi yang pulang untuk mengambil baju. Eun Gi memandang Jae Hee dengan dingin dan tidak menyapanya sama sekali.

Jae Hee ingat kata2 Ma Ru, bahwa ia bisa bertahan tanpa cinta. Jae Hee memutuskan menemui Eun Gi.
Eun Gi tidak suka Jae Hee masuk kamarnya begitu saja. Jae Hee diam saja dan hanya menatap Eun Gi.
Eun Gi : Kenapa? apa kau ingin menyerangku sekarang?
Jae Hee : Ma Ru..sakit parah.

Eun Gi tertegun. Eun Gi jalan dengan pandangan blank di RS. Eun Gi sudah mendengar dari Jae Gil, Ma Ru mengalami pendarahan di otaknya akibat kecelakaan di terowongan itu.
Ma Ru sudah diminta melakukan operasi di RS tapi selalu menolak. Karena Ma Ru harus mengembalikan Eun Gi ke posisinya semula.
Jae Gil juga mengatakan kalau Ma Ru sangat bahagia bersama Eun Gi dan ingin menikmati kebahagiaan sedikit lagi. Karena kalau ia dioperasi, ia tidak tahu apa yang akan terjadi.

Eun Gi berdiri di depan kamar Ma Ru, ia sudah akan membuka pintu, tapi ragu.
Ma Ru menoleh ke arah pintu karena merasakan sesuatu.
Ma Ru membuka pintu dan keluar, tapi tidak ada siapapun disitu.

Eun Gi jalan keluar RS dengan wajah pucat. Ia ingat semua kata-kata kejam yang dikatakannya pada Ma Ru di hari pernikahan mereka.
Sekarang Eun Gi menangis penuh penyesalan di sepanjang jalan.

Jae Hee juga menangis sendirian di kamarnya. Ia tidak jadi menemui Ma Ru.


Pengacara Ahn telp. Ahn minta Jae Hee mendengarkan baik-baik. Sejak awal, Ahn memang berambisi untuk menguasai Tae San.
Ahn : Yang ingin kumiliki bukan Han Jae Hee melainkan Tae San. Han Jae Hee sama sekali tidak menaruh curiga dan hanya dimanipulasi oleh Ahn Min Young. Itulah sebabnya aku bertanggung jawab atas kematian Presdir Seo dan  Seo Eun Gi.

Jae Hee syok, ia teriak di telp, apa katamu?! Pengacara Ahn! Ahn Min Young!
Ahn : Ahn Min Young ingin menguasai Tae San, maka ia harus menyingkirkan semua rintangan. Dan itulah sebabnya ia harus menyingkirkan Seo Eun Gi.

Jae Hee : Kau dimana sekarang? Katakan padaku! Kau dimana?
Ahn : Nanti kalau kau menyerahkan diri ke polisi, katakan saja seperti itu. Jangan goyah, jangan panik.

Jae Hee teriak-teriak. Tapi Min Young tidak menggubrisnya dan menutup telpnya.

Pengacara Ahn melihat Eun Gi yang jalan ke arahnya dengan wajah blank.
Jae Hee gemetaran dan panik, ia takut Ahn benar2 akan membunuh Eun Gi. Jae Hee mencoba telp Eun Gi.

Eun Gi mengambil ponsel, tapi saat melihat nama Jae Hee, ia mematikan ponselnya. Jae Hee frustrasi dan membuang ponselnya.
 Ma Ru berbaring di kamarnya. Jae Gil menemui Ma Ru dan berkata tidak bisa mengontak Choco karena sedang liburan bersama temannya. Mungkin anak itu tidak mendapat sinyal. Ma Ru justru lega, itu bagus. Kalau dia tahu, dia bisa cemas.
Jae Gil tanya apa Ma Ru tidak bertemu Eun Gi, apa Eun Gi tidak menjengukmu? Aku melihatnya naik dari lantai 1.

Ma Ru terkejut, Eun Gi datang kesini? Jae Gil membenarkan, kau tidak bertemu dia?
Ma Ru : Kapan? Kapan dia datang?


Ma Ru lari keluar dari RS. Eun Gi jalan di trotoir dan ingat ajakan Ma Ru untuk lari, tapi Eun Gi menolak karena saat ini ada yang lebih penting bagi Eun Gi dibanding Ma Ru.
Eun Gi tiba-tiba berhenti lalu berbalik dan lari ke arah RS. Saat ini, Ma Ru yang paling penting bagi Eun Gi.

Ma Ru berdiri di depan zebra cross. Ia melihat ke seberang dan melihat Eun Gi. Ma Ru kelihatan sangat lega. Sekali saja, aku ingin melihatmu sekali saja.
Eun Gi juga melihat Ma Ru di seberang jalan. Ma Ru tersenyum lega ke arah Eun Gi.

Lampu berubah warna dan semua mulai menyeberang. Ma Ru jalan menyongsong Eun Gi. Eun Gi juga mulai jalan.

Keduanya semakin mendekat. Tiba-tiba Ma Ru melihat Ahn Min Young jalan dengan cepat ke arah Eun Gi.
Ma Ru panik, ia langsung lari ke arah Eun Gi. Ma Ru memeluk dan memutar tubuh Eun Gi. Ahn Min Young menikam Ma Ru.
Ma Ru terdiam, instingnya benar. Ahn memang berniat mencelakai Eun Gi. Ma Ru menggantikan Eun Gi dan menerima tikaman Min Young.

Min Young jalan pergi dan menghilang di tengah orang-orang.
Eun Gi tidak menyadari apa yang telah terjadi dan mengira Ma Ru memeluknya karena luapan emosi. Eun Gi menangis.
Lampu berubah merah lagi. Ma Ru dan Eun Gi masih ada di tengah jalan. Ma Ru semakin erat memeluk Eun Gi.

Jae Hee duduk di depan cermin, ia membulatkan tekadnya. Jae Hee telp kantor polisi. Saya ingin menyerahkan diri. Nama saya, Han Jae Hee.
Ma Ru dan Eun Gi duduk di bangku taman. Ma Ru menahan luka di pinggangnya. Ia tidak ingin Eun Gi tahu kalau ia ditikam orang. Ma Ru berkata para dokter pasti cemas karena ia keluar tanpa ijin. Ma Ru mengaku ia merasa sedikit lelah.
Eun Gi hampir menangis. Ma Ru minta kalau ada yang ingin dikatakan, katakan besok pagi saja.
Eun Gi : Besok pagi?

Ma Ru : Benar, besok pagi. Katakan padaku besok pagi. Ada banyak hal yang ingin kukatakan padamu.
Aku akan mengatakan semuanya padamu besok pagi.

Eun Gi mengangguk, baiklah, kita akan bicara besok pagi.
Ma Ru mengantar Eun Gi ke arah taksi, tapi sebelum masuk taksi, Eun Gi ingin tanya satu hal. Kenapa saat di terowongan itu, Ma Ru tidak menghindari mobilnya. Kau pasti bisa menghindarinya kan? Lalu kenapa kau tidak menghindarinya?
Ma Ru : Aku tidak tahu kenapa aku tidak menghindarinya. Aku tidak ingat.
Sopir taksi memanggil Eun Gi.

Ma Ru berkata akan menjawab pertanyaan Eun Gi besok pagi saja, ia akan memikirkan jawabannya dengan sungguh-sungguh.
Ma Ru minta Eun Gi segera masuk taksi karena sopirnya sudah menunggu.

Eun Gi jalan ke arah taksi, lalu berbalik dan mencium Ma Ru. Astaga...pinggangnya berdarah-darah Non.
Jae Hee memberikan pernyataan pada polisi. Ia mengaku sudah merayu Pengacara Ahn untuk membantunya dan ia juga mengancam Ahn. Pengacara Ahn hanya bertindak berdasarkan perintahnya. Jae Hee mengaku kalau ia yang mengakibatkan kematian Presdir Seo dan kecelakaan Pengacara Park Jun Ha.

Jae Hee juga punya pengakuan tambahan. Tujuh tahun lalu, ada kasus pembunuhan yang berhubungan dengan Tae San grup, faktanya, saya juga yang melakukan itu. Karena saya ingin selamat, saya membuat Kang Ma Ru menjadi kambing hitamnya.

Polisi itu sampai menghentikan laporannya, ia tanya apa tidak apa-apa, bicara seperti ini tanpa didampingi Pengacara.
Jae Hee : Ya, tolong cepat catat sebelum saya mengubah pikiran saya.

Eun Gi akhirnya melepaskan Ma Ru. Ma Ru tersenyum, aku akan menemuimu besok. Eun Gi janji akan datang ke sini besok pagi-pagi sekali.
Eun Gi jalan masuk taksi, lalu berkata satu hal, aku juga punya satu hal untuk berterima kasih pada Han Jae Hee, dia membuatku bertemu denganmu, Kang Ma Ru.
Ma Ru mengangguk. Eun Gi akhirnya pergi. Ma Ru masih menunggu sampai taksinya sedikit menjauh, lalu melihat ke arah tangannya. Whoa...


Ma Ru susah payah jalan ke arah RS sambil menahan luka di pinggangnya. Ma Ru terjatuh ke tanah, ia berusaha berdiri tapi gagal.
Eun Gi bertanya padaku..kenapa aku tidak menghindari mobilnya saat itu dalam terowongan. Meskipun aku mengatakan pada Eun Gi kalau aku tidak bisa mengingatnya. Aku jelas ingat....alasannya mengapa aku tidak menghindar.
Saat itu, karena aku benar-benar lelah dengan dunia ini. Dan dengan hidupku saat ini...meskipun akan berakhir seperti itu, tidak akan jauh berbeda. Di kehidupan mendatang, aku akan bisa bertemu Eun Gi lagi. Tapi..seperti orang biasa yang jatuh cinta, saat waktu itu tiba...aku ingin seperti orang biasa dan ingin mengalami cinta biasa. Aku ingin memulai semuanya dari awal lagi.
Itu yang kuminta pada Tuhan dalam doaku.


Ma Ru berusaha bertahan, tapi lama-lama nafasnya mulai melambat dan Ma Ru hanya terbaring diam di tanah.



7 tahun kemudian

Seorang anak perempuan kecil mengenalkan diri di depan kamera video. Ia memakai dua bahasa, pertama bahasa Korea lalu bahasa Inggris.
Halo semuanya, nama saya Park Seul Gi. Nama ayah saya adalah Park Jae Gil. Nama ibu saya adalah Kang Cho Ko.
Yup..dia adalah putri pasangan Jae Gil-Choco.

Choco menghentikan rekaman, cut..NG NG. Nama ibu adalah Jeon Ji Yeon (sekilas mirip sih, cuma kurang tinggi dan berbody haha)
Seul Gi tidak mau, ibu guru bilang dalam rekaman ini aku tidak boleh bohong. Ibunya berkata ia tidak bohong, ayah Seul Gi yang dulu memberinya nama itu. Seul Gi juga ingin ganti nama, jadi Miranda Kerr.
Seul Gi mengingatkan ibunya untuk membangunkan ayahnya. Lalu ia juga harus segera berangkat sekolah, Seul Gi masih TK.

Choco lari ke bawah dan membangunkan Jae Gil. Mereka masih tinggal di rumah lama Ma Ru. Jae Gil masih tidur di ruang tamu karena klaustronya wkk.
Jae Gil minta dicium oleh Choco, lalu ia tersenyum.



Jae Gil pergi ke kios ayam goreng yang dikelola...Han Jae Shik. Wow...kekuatan dari pertobatan wkk. Jae Shik memang cocok dalam urusan makanan :)
Jae Gil pesan 30 kotak ayam untuk dibagi ke rekan sekantornya. Jae Gil sudah mendapat pekerjaan yang mantap sepertinya.

Tiba-tiba Sekretaris Hyun datang. I miss this eonni wkk. Jae Gil memberi salam.
Hyun kesal dan mengembalikan surat cinta pada Jae Shik. Jae Shik sepertinya naksir Hyun. Aku sudah bilang berkali-kali, jangan mengirim surat seperti ini lagi padaku.

Jae Shik : Itu..aku sedang mabuk saat aku mengirimnya.
Jae Gil geli dan ingin tahu surat apa itu. Jae Shik berkata itu Love Letta. Sekretaris Hyun membenarkan ucapan Jae Shik, apa Love Letta, Love Letter! Hyun juga protes dengan semua kesalahan mengeja Jae Shik.
Hyun kesal, apa kau tidak tahu namaku?
Jae Shik : Aku tahu, Jun Ah. Benar, aku memang tidak pintar.
 

Jae Shik meremas surat itu, ya sudah buang saja. Sekretaris Hyun mengambilnya lagi, kenapa diremas? keduanya rebutan love letta itu . Jae Gil ketawa ngakak, jelas mereka memang serasi.
Pengacara Ahn meninggalkan penjara. Ia melihat mobil Jae Hee menunggu di depan penjara. Ahn jalan mendekat dan melihat Jae Hee tidur di dalam mobil.
Ahn memutuskan pergi dan tidak membangunkan Jae Hee.

Jae Hee terbangun dan melihat Ahn jalan menjauh. Jae Hee keluar dari mobil dan ingin mengejar Pengacara Ahn.
Seseorang menahannya, mirip Ma Ru. Tapi itu bukan Ma Ru, it's Park Jun Ha.

Jun Ha : Biarkan saja dia pergi. Ini bukan jawaban dan keputusan mudah yang dibuat Ahn Min Young.
Jae Hee mengerti dan tersenyum. Jun Ha tanya kapan Jae Hee bebas. Jae Hee berkata baru beberapa bulan lalu.

Jun Ha : Apa anda masih belum bertemu Eun Suk?
Jae Hee merasa Eun Suk masih belum bisa memaafkannya, tapi sepertinya dia cukup akrab dengan Eun Gi. Jun Ha membenarkan, dia sering bicara dengan Eun Gi di telp. Eun Suk suka dengan teman sekolahnya dan Eun Gi menjadi penasehat cintanya. (Eun Suk kemungkinan berusia 13 tahun)

Jae Hee : Kalau kau bertemu Eun Gi, katakan padanya aku berterima kasih.
Jun Ha tanya apa yang dipikirkan Jae Hee. Jae Hee menunjuk gunung di depan, apa aku bisa mendakinya sendirian. Jun Ha dan Jae Hee tersenyum. Ini bisa diartikan benar2 mendaki gunung atau mendaki Tae San lagi dengan kemampuannya sendiri.(si Gunung Besar)

Di bagian kota yang lain, dekat dengan pantai. Eun Gi lari mendaki ke arah satu tempat. Ia menggendong anak perempuan kecil. Namanya Myeong Ju.
Eun Gi minta Myeong Ju bertahan sebentar lagi, mereka akan sampai.

Eun Gi membawa Myeong Ju ke sebuah klinik kecil. Myeong Ju tiba-tiba sakit perut, dimana dokter?
Perawat merangkap CS berkata Dokter keluar karena ada pasien yang pingsan, tapi akan segera kembali dan minta Eun Gi membaringkan Myeong Ju ke tempat tidur.
Eun Gi minta Myeong Ju bertahan sebentar, lalu ia berkata ke Perawat akan mengunci toko dulu lalu kembali lagi ke klinik.

Eun Gi lari pulang dan mengunci tokonya. Eun Gi ternyata membuka toko kue di situ, Silvertop Bakery. Eun Gi menarik nafas dalam-dalam sebelum kembali ke klinik.
Eun Gi jalan masuk ke klinik dengan perlahan, terdengar suara dokter yang mirip suara Ma Ru. Kukira ini gastroenteritis akut. Kau tidak bisa minum air sampai besok, kau mengerti?

Dokter itu memang Kang Ma Ru. Dr. Ma Ru menghibur Myeong Ju, kau akan segera sembuh.
Myeong Ju : Dokter, kudengar kau lulusan dari Universitas di AS.

Dr. Ma Ru membenarkan, ia drop out dari universitas dan harus dioperasi karena sakit parah. Dengan bantuan Profesorku, aku kuliah di AS.

Myeong Ju heran, lulusan dari AS tapi kenapa buka praktek di tempat kecil seperti ini. Dr. Ma Ru tersenyum, ia merasa tempat ini lumayan bagus dan ada banyak gadis cantik.

Eun Gi yang mendengar percakapan mereka, menunjuk dirinya sendiri, Aku..Aku. (wkk..so cute)

Myeong Ju tanya apa eonni-nya termasuk salah satu dari para gadis cantik itu? Ma Ru menoleh ke arah Eun Gi, ia mengamati Eun Gi.

Eun Gi kelihatan sedikit malu tapi berharap.
Ma Ru : Aku tidak yakin soal itu.
Eun Gi kelihatan malu.  hehe

Myeong Ju tanya lagi, katanya Dr. Ma Ru kehilangan ingatannya, kenapa bisa menjadi dokter. Ma Ru berkata ia memang kehilangan ingatan setelah operasi, tapi kehilangan ingatan dan kemampuan untuk belajar itu berbeda. Aku hanya tidak bisa mengingat wajah orang. Orang yang kukenal dulu, orang yang dulu kucintai.

Myeong Ju : Tapi Dokter, jawablah dengan jujur, apa sandwich yang dijual eonniku benar-benar enak?
Eun Gi terkejut : Ya! Kang Myeong Ju. Apa yang kau katakan?
Ma Ru : Kenapa kau tanya?
Myeong Ju : Orang bilang, sandwich dan biskuit buatan eonniku rasanya tidak enak. Benar-benar aneh kenapa Dokter menyukainya.
Eun Gi protes, ya! aku sudah menggendongmu kesini.

Ma Ru tersenyum, lalu? Myeong Ju heran, kenapa Dokter selalu sarapan, makan siang, dan bahkan makan malam di cafe mereka. Apa rasanya benar2 enak?
Ma Ru tidak menjawab, hanya tersenyum.


Ma Ru minum kopi sambil membaca koran di cafe Eun Gi. Eun Gi diam-diam memotret Ma Ru.
Ma Ru menyadarinya. Eun Gi langsung menghentikan kegiatannya. Ma Ru menghela nafas lalu melambaikan tangan, meminta Eun Gi keluar.
Eun Gi menggeleng, ia tidak mau. Ma Ru memberi kode soal kameranya, lalu melambai lagi.

Eun Gi akhirnya keluar. Ma Ru mengambil kamera Eun Gi, apa ini? apa kau paparazzi?
Eun Gi : Lebih kurang.

Ma Ru memeriksa kamera Eun Gi yang ternyata penuh dengan fotonya. Ma Ru menyuruh Eun Gi melihat ke arahnya, apa kau...tertarik padaku?

Eun Gi mengaku : Ya. Pria tampan memang tipe idealku. Aku bisa dengan mudah terpengaruh secara emosional.

Ma Ru : Sejak kapan kau menyukaiku?
Eun Gi : Sejak beberapa waktu lalu.
Ma Ru : Beberapa waktu, kapan?
Eun Gi : Jangan tanya lagi, meskipun kau suka atau tidak, aku sudah merasa malu.

Ma Ru mengembalikan kamera Eun Gi dan membayar kopinya lalu jalan pergi.

Suara Ma Ru : Dan aku pasti akan bertemu Eun Gi lagi di kehidupan berikutnya. Saat itu, aku ingin kencan seperti kebanyakan orang. Dan bisa mencintai seperti kebanyakan orang.
Aku ingin memulai semuanya dari awal lagi. Kurasa aku berdoa untuk hal-hal itu.

(Ma Ru tampak bahagia.)

Eun Gi naik sepeda ke satu tempat.

Suara Ma Ru : Orang seperti apa dia itu. Aku akan bertanya pada orang yang mengenalnya. Dan aku akan pergi ke sekitar rumahnya. (Ma Ru pergi ke toko kue Eun Gi tapi Eun Gi sedang keluar)
Dan karena aku ingin membuatnya terkesan, aku akan mempelajari tarian tradisional yang disukai ayahnya. Dan juga belajar memainkan baduk. Dan belajar makan semua jenis makanan tanpa pilih-pilih.
Dan aku akan mengingat lagu dari artis2 pop kesukaannya. Dan aku akan pergi ke tempat-tempat yang sering dilaluinya dan menunggunya sepanjang hari.


Ma Ru duduk di bangku pinggir jalan. Menunggu Eun Gi lewat. Eun Gi menuntun sepedanya melewati Ma Ru. Lalu Eun Gi memutuskan memarkir sepedanya dan duduk di samping Ma Ru. Keduanya duduk dengan kikuk untuk beberapa lama.

Suara Ma Ru : Aku akan berkata aku merindukannya, kalau aku merindukannya. Dan aku akan berkata, aku memikirkannya kalau aku memang memikirkannya. Aku akan merasa gembira dan bersyukur. Aku ingin berkencan seperti orang lain, kurasa aku memang mendoakan itu.

Ma Ru mengeluarkan kotak kecil dari sakunya dan memberikannya pada Eun Gi. Eun Gi mengambil kotak itu dan membukanya. Isinya cincin. Cincin yang dibeli Ma Ru waktu itu.

Eun Gi terkejut dan menoleh ke arah Ma Ru. Ma Ru menoleh ke arah Eun Gi.
Ma Ru tersenyum pada Eun Gi, itu adalah sinar mata Kang Ma Ru yang dulu. Eun Gi tersenyum bahagia.

Suara Ma Ru : Dan aku berdoa sekali lagi pada Tuhan, terima kasih. Sekarang aku bahagia.Keduanya saling memandang dan tersenyum.


THE END

Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19]

Notes :
Jadi, Kang Ma Ru operasinya berhasil. Menurutku, Ma Ru memang menderita amnesia untuk beberapa lama. Tapi entah sejak kapan, Ma Ru mulai mengingat Eun Gi. Tapi Ma Ru ingin memulai lagi hubungannya dengan Eun Gi dengan cara yang biasa dilakukan orang pada umumnya. Saling ngecengin, pdkt, membuat Eun Gi terkesan dengan mempelajari apa yang disukai Eun Gi dan mendiang ayah Eun Gi wkk..pokoknya semua yang wajar dalam hubungan dua anak manusia.

Sayang tidak dijelaskan apa yang terjadi pada Tae San, gunung besar itu. Mungkin Eun Suk yang disiapkan untuk Tae San. Eun Suk sepertinya masih tinggal di rumah besar mereka. Park Jun Ha dan Sekretaris Hyun mungkin masih ada di Tae San. Eun Gi mungkin masih memegang saham Tae San meskipun dia memilih hidup sederhana di pinggiran kota.

Secara keseluruhan, drama ini benar2 full dan padat, tidak ada adegan yang tidak berarti, meskipun sering ada flashback2, dan asyiknya semua karakternya tidak ada yang hanya jadi penggembira saja. Jae Gil, Choco, Jae Shik dan Sekretaris Hyun bahkan memegang peran penting dalam kehidupan tokoh utamanya.
Song Joong Ki benar-benar brilian. Semoga ditayangkan di TV lokal.

Thank's for reading.
Love,
Tirza Kwan





Bonus
Asal nama Silvertop Bakery
Menurut Moon Chae Won : Sutradara mengirim pesan padaku dan tanya nama untuk Bakery itu. Aku menjawab "Eunmaru", karena pemirsa menjuluki kami sebagai "Eunmaru" couple.
Tapi Sutradara akhirnya mengubah namanya menjadi "Silver Top", karena terdengar lebih baik.

Silver Top = 은 eun (homonim untuk ‘silver’) + 마루 maru (‘top’ atau 'platform') = 은마루 EunMaru
Credit: Bwear @MCW Soompi

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment