Ma Ru dan Jun Ha terkejut karena Eun Gi tidak mengatakan sesuai skenario. Tapi juga kagum karena Eun Gi berani menghadapi masalah.
Sebelum menemui Ma Ru di taman, Eun Gi menunggu seseorang di cafe. Kebiasaan Eun Gi saat gelisah mulai kambuh.
Eun Gi tanpa sadar mulai memasukkan gula blok satu per satu ke dalam kopinya. Seo Eun Gi yang lama sudah kembali.
Sekretaris Hyun datang. Ia tampak putus asa, Direktur..apa yang terjadi? Apa yang sudah anda lakukan? Amnesia..bagaimana anda bisa menyebut kata itu disana?
Apa anda ingin mengakhirinya begitu saja?
Eun Gi pura-pura masih amnesia. Ia berkata ke Hyun ingin memberikan semuanya pada Ma Ru mulai saat ini. Sejujurnya, dalam kondisi ini, berapa banyak yang bisa kulakukan dengan benar?
Sekretaris Hyun terkejut. Eun Gi tanya apa ada yang lain yang ditinggalkan ayahnya padanya, seperti rek rahasia atau rek bank Swiss?
Hyun : Kenapa anda menanyakan itu?
Eun Gi : Karena aku ingin memberikan semuanya pada Ma Ru.
Hyun kesal, setelah anda memberikan semuanya pada orang itu, bagaimana kalau anda ditinggalkan begitu saja? Eun Gi berkata Ma Ru tidak seperti itu.
Hyun : Bagaimana anda tahu orang seperti apa dia sebenarnya?
Eun Gi berkata ia mengenal Ma Ru. Ma Ru tidak akan berbohong padanya, bahkan untuk hal yang terkecil sekalipun.
Hyun putus asa, ini benar-benar gila. Lalu bicara pada mendiang Presdir. Presdir, apa yang harus saya lakukan? Direktur begitu mudahnya percaya pada orang lain seperti anak kecil...apa yang harus saya lakukan?
Raut muka Eun Gi berubah, menjadi dingin. Sekretaris Hyun, kau juga telah menipuku, benar kan?
Saat kecelakaan, pengemudi mobil yang satunya adalah Kang Ma Ru. Kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku.
Sekretaris Hyun tampak ketakutan, Direktur...
Eun Gi : Apa kau juga bersekongkol dengan mereka? Kau, Pengacara Park dan Kang Ma Ru, apa kalian semua bekerja sama untuk ini?
Ma Ru pergi ke toko perhiasan dan mencari cincin pasangan. Staf toko berkata cincin itu sangat cantik dan tanya apa Ma Ru ingin membelinya. Ma Ru tersenyum, ia menyukai cincin itu.
Kasihan sekali Ma Ru.
Sekretaris Hyun tertegun, apa anda sudah ingat kembali?
Eun Gi minta Hyun merahasiakannya untuk sementara ini pada semua orang. Hyun menangis gembira dan meraih tangan Eun Gi. Terima kasih, Presdir.
Hyun lega, sekarang kalau saya meninggal, saya bisa menghadap mendiang ayah anda. Saya janji pada Presdir untuk mengembalikan anda ke posisi anda yang seharusnya, agar mendiang Presdir bisa beristirahat dengan tenang. Saya memohon agar Presdir mempercayai saya. Saya berjanji di depan fotonya saat upacara kematian.
Saya mengira tidak akan bisa menepati janji saya itu.
Eun Gi jadi curiga, apa terjadi sesuatu pada ayahku? Kenapa ayahku tidak bisa menutup matanya dan tidak tenang di alam baka? Apa maksudmu dengan itu?
Setelah itu Eun Gi pergi ke rumah abu dan menangis di depan altar ayahnya. Penuh dengan kemarahan, kesedihan dan penyesalan.
Eun Gi menemui Ma Ru di taman, menerima hadiah yang ia inginkan dan ciuman dari Ma Ru.
Paginya, Eun Gi membaca jurnal yang ia tulis saat masih amnesia. Choco ada di dekatnya membuat foto selca. Eun Gi melihat satu halaman, ia menggambar wajah Kang Ma Ru dan menulis : Kang Ma Ru adalah pria terbaik di dunia ini.
Eun Gi mulai merobek halaman buku itu.
Tapi sebelum Eun Gi bisa merobeknya, Choco memanggilnya. Eun Gi-eonni! Eun Gi-ssi..katakan cheese...! Choco mengambil foto Eun Gi.
Eun Gi tersenyum ke arah kamera.
Eun Gi turun dan melihat Ma Ru menyiapkan sarapan. Wajahnya kelihatan dingin. Lalu ia memasang senyuman dan menyapa Ma Ru. Selamat pagi. Baunya enak. Apa kau yang membuat sarapan hari ini, Ma Ru?
Ma Ru : Ya, kau suka kan?
Eun Gi berkata sejujurnya ia lebih suka kalau Ma Ru yang masak, dibanding masakan Choco atau Jae Gil.
Ma Ru setuju. Lalu minta Eun Gi memanggil yang lain untuk makan.
Eun Gi menatap dingin punggung Ma Ru lalu memutuskan untuk memeluknya dari belakang. Ma Ru tersenyum.
Eun Gi : Aku bermimpi lagi semalam, dalam mimpiku, aku bertemu sekitar 100 orang. Mereka berkata mereka adalah ayahku atau teman-temanku. Mereka berkata mereka adalah kekasihku dan ada di pihakku.
Mereka mengatakan hal-hal yang manis kepadaku. Tapi kau tidak mengatakan apapun.
Ma Ru tertegun dan menghentikan kegiatannya memasak.
Eun Gi melanjutkan : "Eun Gi, aku satu-satunya orang yang peduli kepadamu, dan satu-satunya orang yang mencintaimu." Aku teriak padamu , Aku ingin kau mengatakan itu kepadaku, meskipun itu cuma kebohongan! Tapi kau tetap tidak mengatakan sepatah katapun. "Eun Gi-ah, aku ada dipihakmu." Hanya itu yang ingin kudengar darimu.
Maka, aku akan bisa mempercayaimu apapun yang terjadi. Hanya itu yang kuinginkan.
Ma Ru mematikan kompor. Eun Gi-ah, apa kita melarikan diri saja ke tempat yang jauh? Ke satu tempat dimana tidak ada orang yang mengenal kita. Tidak peduli dimanapun itu, hanya kita berdua saja.
Tidak peduli di Kutub Utara atau Selatan, atau Afrika. Apa kita pergi dan tinggal saja disana?
Eun Gi : Ya, aku menyukainya. Aku sangat menyukainya. Aku setuju, aku benar-benar setuju.
Jae Hee pergi ke rumah lama Ma Ru lagi. Bibi tetangga sampai terkejut melihat Jae Hee, kenapa kau datang pagi-pagi kesini? Bibi ini sepertinya dibayar untuk selalu membersihkan rumah ini.
Jae Hee berkata ia merasa kedinginan. Rumahnya terlalu dingin, jadi ia kesini. Bibi mengira pemanas di rumah Jae Hee rusak, padahal maksud Jae Hee dingin secara psikologis. Jae Hee ketawa dan mengiyakan saja, ya pemanas di rumah kami rusak.
Jae Hee menemukan kehangatan di rumah ini, ini adalah rumah yang paling hangat di dunia. Jae Hee berpamitan pada bibi dan jalan pergi.
Bibi itu tanya apa mungkin Jae Hee menunggu seseorang, apa kau menunggu Kang Ma Ru? astaga, kau menunggu Ma Ru?
Jae Hee menghela nafas, kalau aku menunggu, apa si brengsek itu akan kembali?
Bibi itu merasa mereka tidak akan kembali lagi.
Jae Hee dengan dingin berkata, yang harus dilakukan hanyalah membuat mereka kembali ke rumah ini karena penderitaan.
Jae Hee menemukan Pengacara Ahn menunggunya diluar. Jae Hee marah, apa kau selalu memata-mataiku akhir2 ini? Kemana aku pergi, siapa yang kutemui, mengamati apa yang kulakukan. Apa kau mengawasiku? Beraninya kau.
Kau cuma pemimpin bagian hukum di perusahaan. Karena aku bersikap lunak padamu, kau sepertinya lupa dengan posisimu. Ingatlah Ahn Min Young, aku ini adalah atasanmu. Aku terlalu tinggi untuk bisa kau perlakukan kurang ajar.
Jae Hee jalan. Min Young menahan lengannya, ia sama sekali tidak merasa Jae Hee lebih tinggi darinya. Min Young mencemaskan Eun Gi, ada yang aneh dengan kata-katanya. Ia ingin Jae Hee tetap waspada. Ahn merasa ada sesuatu yang disembunyikan.
Ada yang mencurigakan.
Jae Hee tidak tertarik, lalu kenapa? Ahn tidak ingin Jae Hee terseret dalam emosinya untuk masalah kecil seperti ini.
Kalau kau tidak hati-hati, aku tidak akan peduli kalau tiba-tiba kau ditikam dari belakang. Dan tidak ada yang tahu siapa yang menusukmu.
Pengacara Ahn melepas syalnya dan mengalungkannya ke Jae Hee. Jae Hee berusaha melepaskan diri tapi tidak bisa. Ahn menahan syal itu, aku tidak mau kau terkena flu. Tapi cara Ahn mengalungkan syal benar2 membuat Jae Hee takut.
Ma Ru naik ke kamar Eun Gi dan meletakkan cincin di meja Eun Gi. Ma Ru melihat kertas2 di lantai. Ma Ru jongkok dan membereskan kertas2 itu. Ma Ru membuka sebuah kertas yang diremas.
Itu adalah kertas dari buku catatan Eun Gi. Tulisan Eun Gi tentang Kang Ma Ru : Adalah pria terbaik di dunia ini.
Ma Ru ingat, ia membaca dokumen tentang kecelakaan di meja Eun Gi. Ma Ru yang meletakkan laporan itu di meja Eun Gi atau ia juga menemukan laporan itu setelah Eun Gi pergi?
Wajah Ma Ru tampak muram, Eun Gi sudah mendapatkan ingatannya kembali.
Eun Gi membereskan barang-barangnya dibantu Sekretaris Hyun. Jun Ha masuk, anda mulai berkemas?
Eun Gi membenarkan, ia ingin menunggu keputusan Direksi sambil istirahat di rumah. Jun Ha memberikan undangan. Itu adalah undangan pernikahan Ma Ru dan Eun Gi, 3 minggu lagi.
Jun Ha : Mereka masih belum berhenti membahas masalah kemampuan profesional anda, banyak juga yang mengira kita menyebar informasi palsu. Jadi lebih baik kita jalankan rencana ini dulu.
Eun Gi memasang wajah bahagia, ia mengangguk setuju, baiklah. Eun Gi tersenyum manis pada Jun Ha. Jun Ha minta Eun Gi mengatakan ini pada Kang Ma Ru. Eun Gi mengerti.
Setelah Jun Ha pergi, Sekretaris Hyun berkata Eun Gi tidak perlu melakukan pernikahan ini.
Eun Gi : Aku tidak akan melakukannya.
Sekretaris Hyun heran, lalu mengapa?
Eun Gi dengan tenang mengeluarkan ponsel dan telp Ma Ru, suaranya sudah berubah mesra lagi. Ma Ru, kau sudah melihat undangan pernikahan kita kan? Rasanya seperti mimpi, aku tidak bermimpi kan?
Ma Ru mendengar Eun Gi dan berpikir, Eun Gi berbohong, artinya ia tidak bisa mempercayaiku. Itu artinya ia marah padaku, artinya dia tidak bisa memaafkanku.
Eun Gi menemui Jae Hee dan berkata ia ingin dirumah untuk istirahat. Selama ini, aku harus pura-pura mengingat orang yang tidak bisa kuingat, itu sangat melelahkan.
Jae Hee berdiri dan meraih tangan Eun Gi, kau benar. Kesehatanmu yang paling penting. Mintalah Sekretaris Jo membeli tonik obat herbal..
Eun Gi ingin Jae Hee berperan sebagai ibu untuknya. Jae Hee bersedia, apa yang harus kulakukan?
Eun Gi mengajaknya belanja keperluan pernikahannya dengan Kang Ma Ru. Wajah Jae Hee langsung berubah. Eun Gi berkata Ma Ru pasti sangat sibuk dengan pekerjaan yang ia tinggalkan. Jadi Eun Gi ingin Jae Hee menemaninya. Eun Gi menampilkan wajah bahagia.
Suara Ma Ru : Jalan yang akan diambil Eun Gi, aku tidak tahu jalan apa itu. Bagaimana ia akan menjalaninya, apa yang akan ia lakukan di jalan itu, aku tidak tahu.
Jae Hee benar-benar tersiksa. Melihat Eun Gi memilih barang-barang keperluan pengantin baru di depan matanya. Eun Gi memilih tempat tidur, perabot pecah belah, piyama pasangan. Eun Gi sengaja menyiksa Jae Hee karena ia tahu Jae Hee pasti sangat menderita melihatnya menikah dengan Kang Ma Ru.
Eun Gi mencoba gaun pengantin. Ia jalan keluar dan memamerkannya pada Jae Hee. Eun Gi melihat Ma Ru datang. Jae Hee terkejut saat melihat Ma Ru.
Eun Gi menunjukkan gaun pengantinnya pada Ma Ru, cantik kan? Ma Ru tersenyum mengiyakan.
Suara Ma Ru : Apa yang ia pikirkan, apa tujuannya saat ia jalan disitu. Aku tanya pun, Eun Gi tidak akan menjawab. Yang aku tahu, aku mungkin tidak bisa jalan bersamanya di jalan itu.
Eun Gi mengajak Ma Ru dan Jae Hee makan bersama. Eun Gi keluar sebentar.
Jae Hee langsung protes pada Ma Ru. Jae Hee mengira Ma Ru yang sengaja melakukan ini, kau sungguh kejam. Bagaimana kau bisa memintaku menemaninya membeli barang-barang kebutuhan pengantin baru?
Memilih baju tidur, gaun pengantin? Ide siapa itu? Eun Gi tidak tahu soal hubungan kita. Bukankah itu idemu?
Jae Hee meraih tangan Ma Ru, Jika tujuanmu untuk membuatku cemburu, aku bisa salah paham dan menganggap kau masih memiliki perasaan padaku. Aku bisa tersesat dalam bayanganku sendiri.
Ma Ru : Bukan seperti itu.
Jae Hee kesal, lalu apa tujuanmu? Apa sama sekali tidak ada orang yang bisa membantumu menyiapkan pernikahan, sampai harus memanggilku?
Jae Hee mengancam akan mengatakan semuanya pada Eun Gi. Ma Ru berkata kalau Jae Hee mengatakan hubungan mereka bertiga, siapa yang akan paling menderita kalau publik tahu masalah itu.
Eun Gi masuk ke ruangan itu dan melihat keduanya mendadak menarik tangan mereka. Eun Gi hanya tersenyum dingin.
Eun Gi mendekat dan berubah ceria lagi, Choco dan Jae Gil belum datang?
Ma Ru terkejut, kau mengundang mereka juga? Eun Gi membenarkan karena sudah lama mereka tidak makan diluar bersama. Kau tidak keberatan kan?
Jae Gil dan Choco datang, keduanya tampak semangat. Tapi langsung berubah saat melihat Jae Hee. Choco yang kelepasan bicara, kenapa eonni ini disini?
Jae Gil mencubit Choco. Choco masih belum mengerti dan tetap bicara, kau tidak berkata kalau Jae Hee eonni juga datang. Jae Gil akhirnya membungkam mulut Choco.
Ma Ru diam saja, ia tahu Eun Gi sengaja melakukan ini. Jae Hee tampak gelisah.
Eun Gi pura-pura polos dan heran, Choco..kau mengenal Presdir kami?
Choco baru sadar dan ia diam saja. Eun Gi tanya ke Jae Hee, Choco..apa anda mengenalnya?
Jae Hee : Aku tidak yakin, sepertinya aku pernah bertemu dengannya.
Jae Gil dan Choco berusaha keras mendukung perkataan Jae Hee. Tapi justru menambah kacau. Choco berkata ini pertama kalinya mereka bertemu dan Jae Gil berkata mereka bertemu saat Presdir mencari Eun Gi di rumah mereka beberapa kali.
Jae Hee membenarkan dan minta mereka duduk.
Eun Gi masih belum puas menyiksa mereka. Ia tanya pada Jae Hee. Bagaimana Jae Hee tahu soal itu, soal Choco yang menangis dalam tidur dan Jae Gil yang menderita klaustrophobia.
Jae Hee kelihatan bingung. Ma Ru menatap tajam Jae Hee. Akhirnya Jae Hee memilih berbohong, aku tidak ingat. Apa aku yang mengatakan itu?
Eun Gi yakin ia mendengarnya dari Jae Hee. Jae Hee tetap berkata tidak ingat mengatakan itu. Eun Gi pasti salah dengar.
Ma Ru memperhatikan Eun Gi dan menghela nafas. Jae Gil dan Choco kelihatan tegang.
Suasana dalam mobil saat perjalanan pulang terasa aneh. Semua diam. Jae Gil dan Choco bingung melihat Ma Ru dan Eun Gi. Keduanya tidak bicara dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Ma Ru dalam hati : Eun Gi sudah kembali. Tapi Eun Gi yang sekarang bukanlah Eun gi yang kukenal sebelumnya. Apa yang ia ingat, dan apa yang sudah ia lupakan? Apa yang ia lepaskan dan apa yang ia pertahankan? Eun Gi mungkin sudah kembali, tapi aku masih tetap menunggunya. Aku tidak akan menjadi lelah atau tergesa-gesa, aku tidak akan menjadi tidak sabar.
Ma Ru, Eun Gi dan Jae Hee tidak bisa tidur dan berpikir di kamarnya masing-masing.
Jae Gil pergi ke kuburan ayahnya. Ia membawa soju dan bunga. Jae Gil minta maaf atas sikapnya selama ini pada ayahnya. Semua kebenciannya, semua kritikannya dan kata-kata tajamnya. Aku salah ayah. Aku minta maaf sekarang.
Jae Gil memohon, apa kau bisa membuat Ma Ru tetap hidup? Kalau hidupnya berakhir saat ini, rasanya sama sekali tidak masuk akal. Aku mengandalkanmu Ayah. Tolong biarkan dia hidup.
Jae Gil janji, kalau Ma Ru tetap hidup, ia bersedia datang ke kuburan ayahnya setiap hari, membawakan bunga dan membersihkan rumput di makam ayahnya. Ia janji akan membereskan semuanya. Jadi tolong...selamatkan Ma Ru, Ayah.
Ma Ru mengamati cincin yang dibelinya. Ia tidak jadi memberikan cincin untuk Eun Gi setelah menemukan gumpalan kertas di lantai. Ma Ru menyimpan cincin itu di lacinya.
Choco menyanyi untuk Eun Gi di kamar. Eun Gi hanya memandangi wajahnya di cermin dan tidak benar-benar mendengarkan nyanyian Choco.
Choco memanggil Eun Gi dan tanya lagu mana yang disukai Eun Gi untuk ia nyanyikan di pernikahannya. Eun Gi memasang senyuman dan berkata ia suka semuanya.
Choco senang dan berkata, ia tidak punya apapun untuk dijadikan hadiah pada pernikahan Eun Gi nanti. Tapi Choco janji akan menyanyi sebagus mungkin sebagai hadiah untuk Eun Gi.
Eun Gi berterima kasih.
Choco berharap Eun Gi dan kakaknya akan hidup saling mencintai dan bahagia selamanya. Eun Gi tersenyum dan mengangguk.
Eun Gi turun, ia bertemu Ma Ru yang akan berangkat ke kantor. Kau mau berangkat? Ma Ru tersenyum membenarkan. Dua orang ini memang ahli memasang topeng.
Eun Gi : Choco sedang memutuskan lagu mana yang akan ia nyanyikan dalam pernikahan kita. Suaranya bagus juga.
Ma Ru tersenyum, sepertinya kali ini sungguhan. Benarkah? Choco bisa menyanyi kan?
Keduanya saling melempar senyum. Eun Gi tanya apa Ma Ru bahagia. Ma Ru membenarkan.
Eun Gi mendekat dan memeluk Ma Ru.
Raut muka Ma Ru dan Eun Gi berubah. Eun Gi berkata ia juga bahagia dan ingin hidup saling mencintai dan bahagia bersama Ma Ru selamanya, seperti permintaan Choco.
Ma Ru dalam hati : Bohong.
Ma Ru menjawab : Tentu saja. Setelah kita menikah, kita harus selalu sehat dan saling menyayangi satu sama lain. Bahagia...selamanya.
Eun Gi dalam hati : Bohong.
Ma Ru dalam hati : Eun Gi sudah kembali, tapi aku masih menunggunya kembali. Aku tidak boleh merasa lelah, tidak boleh tergesa-gesa.
Jae Hee memanggil Ma Ru dan memintanya ikut hadir dalam rapat. Jae Hee punya rencana meluncurkan produk outdoor untuk Tae San textile. Jae Hee memberikan materi untuk dipelajari Ma Ru yang berkaitan dengan produk itu, agar Ma Ru bisa mengikuti pertemuan.
Ma Ru mengambil materi pekerjaan dan akan pergi.
Jae Hee minta maaf pada Ma Ru, kalau bukan karena insiden itu, Ma Ru sekarang sudah menjadi dokter yang hebat. Menjalani hidup yang diimpikan Ma Ru.
Ma Ru tidak ingin membahas itu dan berkata akan mempelajari materi sebelum rapat dimulai.
Jae Hee berkata akan mengganti kerugian Ma Ru. Jae Hee janji akan mengembalikan masa depan yang sudah ia rampas dari Ma Ru, bagaimanapun caranya.
Ma Ru tidak tertarik, karena ia tetap pada tujuan semula yaitu mendepak Jae Hee dan mengembalikan Seo Eun Gi ke posisi yang seharusnya. Apapun yang menghalangi Seo Eun Gi kembali ke posisinya, akan ia singkirkan. Itu adalah tugas terakhirnya.
Ma Ru menghadiri meeting dan mendengarkan proposal tentang jaket untuk kegiatan hiking dengan target pasar usia 10-60 tahun. Ma Ru memotongnya dan berkata produk seperti itu sudah banyak di pasaran, mereka harus bersaing dengan banyak produsen. Padahal mereka baru saja bergabung dalam industri ini. Ma Ru punya proposal sendiri. Jae Hee memberikan kesempatan untuk presentasi.
Ma Ru menawarkan produk outdoor yang tidak seperti biasanya. Target pasarnya hanya untuk usia 25-35 tahun, yang dikenal sebagai trend setter. Produk itu harus fungsional dan juga memiliki style. Jadi bukan hanya digunakan untuk hiking tapi juga untuk kegiatan sehari-hari dengan kualitas nomor satu. Ma Ru punya tiga tema, yaitu manusia, alam dan petualangan.
Para Direktur kelihatan senang dengan proposal ini. Jae Hee langsung berkata ia menyukainya dan minta proyek ini segera dijalankan. Ia menunjuk Kang Ma Ru sebagai pemimpin proyek ini.
Ma Ru berkata kalau ide ini sebenarnya bukan asli idenya. Ia menjiplaknya. Jae Hee terkejut dan kelihatan kesal, kau menjiplaknya? Dari siapa?
Ma Ru : Ini adalah ide Direktur Seo Eun Gi. Ia membuatnya tepat sebelum kecelakaan itu dan anda sudah menolaknya, Presdir. Lalu diganti dengan konsep lain. Apa anda menolaknya karena proposal ini adalah ide Direktur Seo Eun Gi?
Jae Hee terdiam, ia kesal sekali.
Setelah meeting, Jae Hee masuk ke kantor Ma Ru. Ia marah, Kang Ma Ru, apa hanya Seo Eun Gi saja yang ada dalam kepalamu?
Seo Eun Gi, Seo Eun Gi, Seo Eun Gi...apa hanya dia yang ada dalam kepalamu?
Eun Gi datang ke kantor sambil membawa kotak makan siang. Eun Gi ingin masuk ke kantor Ma Ru tapi terhenti di depan pintu mendengar percakapan keduanya.
Jae Hee berkata ia tidak meninggalkan Ma Ru karena tidak mencintai Ma Ru, tapi ia pergi karena ingin keluar dari hidupnya yang menyedihkan. Bukan karena Ma Ru.
Jae Hee : Tentang pernikahanmu dengan Eun Gi..
Ma Ru tidak mau mendengar kata-kata Jae Hee.
Jae Hee : Baiklah, menikah saja dengan Seo Eun Gi. Nikahi Seo Eun Gi, kalau kau begitu ingin melindunginya.
Jika itu akan membantu mengurangi rasa bersalahmu kepadanya, lakukan saja dan menikahlah dengan Eun Gi.
Jun Ha memanggil Eun Gi. Direktur, kenapa anda berdiri di luar? Jun Ha mendengar suara Jae Hee dan terkejut. Eun Gi hanya tersenyum dan jalan pergi. Jun Ha segera menyusul Eun Gi.
Jae Hee berkata kalau Ma Ru menikah dengan Eun Gi, ia masih bisa bertemu Ma Ru. Jika aku tidak bisa mengubah pikiranmu, paling tidak aku bisa membuatmu ada di dekatku. Jadi paling tidak aku bisa melihat wajahmu. Asal kau jangan menjauhkan diri.
Paling tidak kita bisa bertemu dengan cara seperti ini.
Jun Ha menemui Eun Gi di ruang tunggu. Jun Ha berusaha menjelaskan percakapan Ma Ru dan Jae Hee, pasti ada kesalahpahaman. Eun Gi tersenyum dan berkata ia membawa bekal makan siang dan mengajak Jun Ha makan.
Jun Ha ingin memanggil Ma Ru. Tapi Eun Gi mencegahnya. Ma Ru mungkin sedang ada urusan penting dengan Presdir.
Eun Gi : Kita makan berdua saja. Apa kau tidak mau makan bersamaku?
Jun Ha : Tentu saja saya bersedia.
Ma Ru merenung dan ia jalan keluar. Ma Ru melihat Eun Gi makan siang bersama Jun Ha.
Eun Gi membuka isi kotak bekalnya, wow..kimbap, ayam goreng tepung asam manis dan buah. Silahkan.
Jun Ha meletakkan sumpitnya dan berkata akan memanggil Kang Ma Ru.
Eun Gi menahannya dan tanya sebenarnya apa yang dipikirkan Jun Ha saat kau merancang pernikahan-nya dengan Ma Ru.
Apa kau ingin sekali mencegahku dinyatakan tidak kompeten?
Jun Ha menjawab itu salah satunya, karena ia pikir Kang Ma Ru bisa menjaga Eun Gi. Eun Gi tanya sejauh apa Jun Ha mengenal Ma Ru.
Jun Ha : Dia adalah orang yang anda pilih sejak sebelum mengalami amnesia. Dan saya mempercayai keputusan anda.
Eun Gi tanya bagaimana kalau keputusannya ternyata salah. Jun Ha hanya tersenyum, kalau begitu, itu adalah jalan hidup anda.
Eun Gi : Apa ada yang kau sembunyikan dariku?
Jun Ha : Tidak ada.
Eun Gi tersenyum. Ma Ru meninggalkan tempat itu.
Jun Ha mengantar Eun Gi ke arah lift. Eun Gi mengingatkan Jun Ha, katanya kau akan mengatakan semuanya padaku saat ingatanku sudah kembali. Apa yang ingin kau katakan?
Jun Ha berkata akan mengatakan semuanya setelah ingatan Eun Gi pulih.
Eun Gi tersenyum dingin, ia tanya soal pernikahannya dengan Ma Ru. Apa yang kau pikirkan saat menyiapkannya?
Jun Ha terkejut : Bukankah tadi...
Eun Gi : Aku tahu kau menyukaiku. Bukankah kau menyukai Seo Eun Gi?
Jun Ha : Bukan begitu, saya...
Eun Gi : Kau menyukai pria?
Jun Ha tanpa berpikir mengiyakan pertanyaan Eun Gi. Jun Ha tampak syok, Direktur ..apa mungkin anda..
Eun Gi tampak geli, apa kau pikir aku percaya itu? (Jadi selama ini Eun Gi tahu bahwa pengakuan Jun Ha kalau ia suka dengan pria hanya alasan agar hubungan mereka tetap profesional dan Jun Ha bisa melindungi Eun Gi selamanya, sesuai janjinya pada Presdir Seo. Oh my sweet Jun Ha.)
Jun Ha hampir menangis : Apa ingatan anda sudah kembali?
Eun Gi tersenyum, sekarang kau bisa mengatakan semuanya padaku kan?
Lift terbuka, Pengacara Ahn jalan keluar. Jun Ha segera berpaling karena tidak ingin ketahuan menangis. Jun Ha segera mengusap air matanya.
Pengacara Ahn curiga melihat Jun Ha. Eun Gi memberi salam pada Ahn. Ahn membungkuk pada Eun Gi dan berkata ia memang ingin bertemu Eun Gi, apa kita bisa bicara sambil minum kopi?
Eun Gi duduk di kantor Pengacara Ahn. Ahn memikirkan Jun Ha yang kelihatan menahan tangis. Ahn menanyakan keadaan Eun Gi. Eun Gi menjawab ia baik-baik saja.
Ahn tanya soal rencana pernikahan Eun Gi. Ia tidak mengerti kenapa Eun Gi memilih Kang Ma Ru.
Eun Gi : Itu adalah urusanku.
Ahn berkata Kang Ma Ru yang membuat mendiang Presdir meninggal. Direktur, Anda menusukkan pisau di jantung Presdir karena Kang Ma Ru. Kenapa harus pria itu. Eun gi berkata itu urusannya.
Ahn : Pernikahan anda bukan hanya tentang diri anda tapi juga melibatkan Tae San. Seberapa jauh anda mengenalnya?
Eun Gi marah, kalau kau hanya ingin membicarakan ini, aku pergi saja.
Ahn : Apa anda tahu kalau Kang Ma Ru punya catatan kriminal sebagai pembunuh?
Eun Gi : Aku tahu.
Ahn tanya apa Eun Gi tahu siapa yang dibunuh Kang Ma Ru. Eun Gi merasa tidak perlu tahu soal itu. Ia sudah mengumumkan soal amnesianya dan sudah mengaku semuanya dan bahkan mundur dari jabatannya sebagai Direktur. Hal-hal yang terjadi di masa lalu, aku tidak ingin mengingat dan aku tidak tertarik untuk mengetahuinya.
Eun Gi : Aku hanya ingin hidup dengan tenang sebagai istri orang.
Ahn : Direktur..
Eun Gi minta Ahn tidak melakukan tindakan bodoh yang mengganggu ketenangan perusahaan.
Eun Gi tanya soal kematian ayahnya, waktu ayahku meninggal, bukankah kau dan Han Jae Hee yang menemukannya lebih dulu?
Ahn berkata saat mereka menemukan ayah Eun Gi, beliau sudah meninggal.
Eun Gi : Ada beberapa orang yang berkata kalau kematian ayahku bukan karena penyakit. Apa kau sudah dengar rumor bahwa kematiannya adalah pembunuhan?
Pengacara Ahn mengepalkan tangan tapi wajahnya tetap dingin. Itu tidak mungkin. Ini pertama kalinya saya mendengar itu.
Eun Gi : Benarkah? Aku sudah mendengarnya beberapa kali. Tapi mungkin itu cuma omong kosong saja, ya kan?
Eun Gi membungkuk dan pergi. Eun Gi terlihat merencanakan sesuatu.
Ma Ru juga berpikir di kantornya.
Wedding Day.
Eun Gi sedang dirias. Choco dan Sekretaris Hyun menemaninya. Choco tampak kagum. Eun Gi juga menunjukkan wajah bahagia dan matanya kelihatan berbinar.
Jae Gil bersiap di rumahnya. Ia bicara sendiri, setelah pernikahan, kau harus dioperasi Ma Ru. Aku tidak akan melepaskanmu.
Jae Gil keluar dari kamar mandi dan mencari Ma Ru. Tapi Ma Ru tidak ada di kamarnya. Tuxedo untuk acara pernikahannya masih tergantung di dalam kamar.
Jae Hee duduk dengan raut muka muram di depan kaca. Eun Suk lari masuk, ibu..apa kau sudah siap? Aku sudah berpakaian. Oh dia manis sekali.
Jae Hee hanya menghela nafas, ia sama sekali tidak bisa tersenyum.
Pengacara Park bersiap, ia mengingat perkataan Eun Gi yang ingin tahu semua yang terjadi.
Pengacara Ahn ingat perkataan Eun Gi tentang rumor dibalik kematian ayahnya.
Ada kiriman materi berita untuk reporter Kim In Won. Reporter Kim membuka amplop itu, judulnya : Presdir Han Jae Hee dari Tae San punya affair dengan tunangan putri tirinya.
Juga ada foto-foto Ma Ru-Eun Gi-Jae Hee dan foto wisuda Jae Hee.
Choco sibuk mengambil foto Eun Gi, eonni kau cantik sekali. Jae Hee dan Eun Suk datang. Choco membungkuk pada Jae Hee.
Eun Suk lari ke Eun Gi noona, ia benar2 memuja kakaknya. Eun Gi tersenyum manis pada Jae Hee.
Jae Hee tidak membalas senyuman Eun Gi. Karena sebenarnya inilah impian Jae Hee, mengenakan gaun pengantin untuk Kang Ma Ru.
Jae Gil mondar-mandir, ia bingung karena Ma Ru tidak juga datang. Jae Gil berusaha telp Ma Ru tapi tidak diangkat. Jae Gil telp Choco tapi juga belum ada tanda2 Ma Ru muncul.
Ma Ru ada di tempat sepi, sepertinya di pinggiran kota. Ia duduk saja di dalam mobilnya. Ma Ru bahkan tidak mengangkat telp Eun Gi.
Eun Gi mencoba telp beberapa kali tapi tidak ada jawaban. Choco mengeluh, bagaimana ini, upacara akan berlangsung dalam 30 menit. Jun Ha berusaha telp Ma ru.
Choco mendapat tweet berita. Ia syok saat membacanya. Jun Ha heran dan mengambil ponsel Choco. Jun Ha terkejut saat membaca berita di ponsel Choco. Eun Gi heran, ada apa? Apa yang terjadi?
Sekretaris Hyun kelihatan tegang. Jun Ha dan Choco melihat ke arah Eun Gi dengan bingung.
Pengacara Ahn juga mendapat informasi soal berita itu. Ia marah dan bingung. Ahn melihat ke arah Jae Hee yang menyambut para tamu bersama Eun Suk.
Tiba-tiba seorang reporter mendekati Jae Hee, ia tanya apa benar Jae Hee punya affair dengan tunangan anak tirinya?
Jae Hee terkejut, apa? saya tidak tahu maksud anda.
Sekretaris Jo langsung meminta mereka pergi. Tapi itu sia-sia karena ada banyak orang media yang menyerbu masuk. Semua teriak, apa anda bisa memberikan pernyataan?
Pengacara Ahn panik. Ia lari melindungi Jae Hee dan minta stafnya mengantar Jae Hee keluar.
Berita tentang hubungan masa lalu Jae Hee dan Ma Ru terungkap. Berita itu menyebar ke mana-mana dan orang langsung membicarakannya.
Ma Ru masih duduk diam di mobilnya, ia tidak mengangkat telp Jae Gil. Jae Gil melihat berita tentang hubungan Ma Ru dan Jae Hee. Jae Gil benar2 pusing.
Eun Gi juga diam, menunggu Ma Ru. Choco dan yang lain tampak tegang. Jun Ha kelihatan sangat sedih.
Ahn melarang Jae Hee pulang ke rumah maupun ke kantor, karena pasti masih banyak reporter. Ia minta Jae Hee menunggu di rumahnya dulu dan pulang kalau sudah malam.
Hari mulai malam, petugas membersihkan aula pernikahan. Tapi Eun Gi masih duduk di ruangannya. Ia menolak ajakan Hyun dan Jun Ha untuk pulang.
Eun Gi masih menunggu Ma Ru, apa dia sudah telp?
Hyun : Belum.
Jun Ha tidak mengerti, siapa yang bisa melakukan hal seperti ini?
Choco pulang dan duduk diam di ruang tamu bersama Jae Gil. Keduanya kelihatan terpukul.
Sekretaris Hyun berkata ke Jun Ha kalau Eun Gi tidak mau pergi sampai Ma Ru datang.
Beberapa detik kemudian, Kang Ma Ru datang. Ia hanya membungkuk pada keduanya lalu jalan masuk, tanpa menjawab pertanyaan Jun Ha.
Ma Ru jalan masuk menemui Eun Gi. Eun Gi kelihatan kecewa, kau baru datang sekarang?
Ma Ru membuka jaketnya dan menutupi bahu Eun Gi dengan jaket. Ma Ru berlutut di depan Eun Gi, kita harus bicara. Ia mengajak Eun Gi pergi.
Ma Ru menghentikan mobil di tepi sungai Han. Eun Gi protes, kau pergi kemana, meninggalkanku sendiri?
Ma Ru marah : Apa ini keputusan yang kau ambil?
Eun gi : Kau dari mana?
Sekretaris Hyun mengaku pada Jun Ha, semua kekacauan ini adalah perbuatan Eun Gi. Direktur Seo mengatakan pada media tentang hubungan antara mereka bertiga.
Jun Ha tidak percaya, semua ini adalah perbuatan Direktur Seo?
Sekretaris Hyun mencoba mencegah Eun gi tapi tidak berhasil.
Ma Ru mengaku : Aku tahu semuanya Seo Eun Gi. Aku tahu...ingatanmu sudah pulih. Orang brengsek seperti apa aku ini, kau akhirnya ingat.
Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment