Park Ha teriak, jangan bergerak! Jangan mendekat! Jangan mendekatiku...jangan.. Park Ha lari keluar rumah dan Joseon 4 mengikutinya keluar.
Joseon 4 bengong melihat kota metropolitan Seoul dari atas atap rumah. Dengan semua kerlap-kerlip lampunya. Mereka jalan mendekati pinggir tembok dan tidak mempedulikan Park Ha. Mereka syok.
Yi Gak : Apa ini? Apa lampu-lampu itu?
Yi Gak tanya ke Park Ha, dimana ini?
Park Ha kesal, apa maksudnya dimana ini? Apa kau tidak tahu? Park Ha teriak, ini di rumah orang lain!!!
Yong Seol membentak Park Ha : Lancang! Dia adalah Putra Mahkota. Berlutut sekarang dan minta ampun!
Park Ha memberi tanda dekat kepalanya : Apa ini? apa kalian semua....gila?
Yi Gak tanya apa ini dunia orang hidup atau ini dunia orang mati? Apa kau hantu atau manusia?
Park Ha semakin kesal, aigoo..mereka semua ini gila. Jangan main-main, kalau aku teriak semua pria di lingkungan ini akan keluar dan kalian akan mendapat masalah.
Yong Seol marah : Yang Mulia, saya akan menyingkirkannya!
Yong Seol ingin menyerang Park Ha dengan pedang, Park Ha mengangkat wajan sebagai tameng di atas kepalanya. Yi Gak menghentikan Yong Seol, tunggu!
Yi Gak mengira Park Ha menyihir mereka. Yi Gak membentak Park Ha, penyihir! Bebaskan kami dari sihirmu!
Park Ha : Baiklah, semuanya ..dari mana asal kalian? apa aku harus mengantar kalian kesana?
Joseon 4 langsung membuat lingkaran, untuk diskusi. Park Ha kaget melihatnya.
Song Man Bo : Yang Mulia, kita tidak boleh tinggal disini lama-lama, kita harus segera kembali ke istana secepatnya.
Yi Gak : Tapi tadi kita baru saja melarikan diri dari orang2 yang mengejar kita.
Yong Seol : Sepertinya, saat kita pingsan mereka memindahkan kita kesini diam-diam, Yang Mulia.
Yi Gak sudah mengambil keputusan, ia berbalik ke arah Park Ha, penjahat tidak tahu malu, patuhi perintahku! Cepat tunjukkan jalan menuju istana agar kami bisa kembali ke sana. Jika kau menunjukkan jalan, aku akan mengampuni nyawamu.
Do Chi San teriak : Yang Mulia Putra Mahkota, sedang kembali ke istana!
Park Ha menghela nafas, sabar..sabar..
Park Ha mengantar Joseon 4 dengan mobil bak terbukanya. PM Yi Gak duduk di depan, sementara Song Man Bo, Do Chi Sang dan Wu Yong Seol harus menumpang di jok belakang. Adegannya mirip2 tarzan masuk kota, jadi mereka berempat kelihatan sekali bingung, takut, tapi penuh rasa ingin tahu.
Semua syok dengan kebisingan dan lampu-lampu kota metropolitan Seoul. Layar billboard dengan iklan yang berganti-ganti, mobil2 yang berseliweran dsb.
PM Yi Gak juga tampak ketakutan. Park Ha hanya melirik dan geleng2 kepala.
Park Ha tidak lihat kalau lampu lalu lintas berubah merah, ia menginjak rem kuat2. Membuat penumpang di jok belakang langsung jatuh semua. Yi Gak juga terdorong ke depan, sampai topinya jatuh.
Park Ha : Aku hanya perlu mengantar kalian semua ke Gyeongbok-gung, ya kan?
Yi Gak terkejut : Kau bilang, Gyeongbok-gung?
Park Ha membenarkan, ia mengeja satu-satu, Gyeng Bok Gung. Istana Gyeong Bok.
Yi Gak murka, kau penjahat tidak tahu malu! apa kau ingin mencoba mempermainkan Putra Mahkota? Gyeongbokgung terbakar dan belum diperbaiki, istana itu masih menjadi puing2.
Beraninya kau memintaku kembali ke Gyeongbokgung!
Park Ha menyindir, oh jadi kau tahu sedikit tentang sejarah ya..
Yi Gak marah, aku akan menghukum-mu dengan pukulan kalau kau tidak menghormatiku.
Yi Gak : Tapi saat ini tidak akan, bawa kami ke Changdeok-gung segera!
Park Ha kesal : Ya.
Park Ha mengantar mereka ke Changdeokgung. Chi San, Man Bo dan Yong Seol tampak mabuk dan stres karena perjalanan ini. Tapi Yong Seol langsung menguatkan dirinya dan turun dari bak mobil.
Yi Gak tidak bisa keluar dari mobil. Park Ha menghela nafas dan membantu membuka seat belt serta membukakan pintu untuknya.
Chi san langsung mengulurkan dua tangannya, Chon Na..
Yi Gak turun dengan bingung, Park Ha tertawa geli dan hanya geleng kepala. Park Ha menutup pintu mobil dan menurunkan kacanya.
Park Ha berpesan, ia mengerti kalau mereka mungkin ada dalam tahap pemberontakan (biasa..anak muda ingin mencari jati diri), jadi, kalau kalian sudah selesai dengan semua tekanan ini, pulanglah.
Meskipun hidup itu bisa menjadi sangat sulit, tapi masih cukup baik (untuk dijalani). Hiduplah dengan baik, dan kembalilah ke kehidupan normal kalian. Fighting!
Park Ha menghidupkan mesin mobil. Song Man Bo ingin tahu dari mana bunyinya dan mengecek kondisi belakang mobil, sampai ke knalpotnya. Man Bo sempat mengamati no plat mobil Park Ha, tapi ia tidak bisa membacanya.
Joseon 4 berdiri di depan Changdeokgung. Yi Gak tidak yakin, apa benar ini gerbang istana. Song Man Bo meyakinkan Pangeran, kalau ya memang ini gerbang utama Changdeokgung.
Yi Gak : Kalau begitu, kita masuk.
Chi San langsung mengumumkan kedatangan PM Yi Gak. Buka pintu! Ini Yang Mulia Putra Mahkota! Tapi tidak ada jawaban.
Yi Gak jadi marah, buka pintunya! Ia menggedor gerbangnya, apa kalian tidak akan segera membuka gerbang ini?
Polisi datang, dengan sirene dan lampu sorot, hei kalian disana!
Joseon 4 berbalik dan silau kena lampu sorot. Mereka bingung.
Polisi itu teriak, syutingnya sudah selesai, jadi cepat pergi! Apa yang kalian lakukan di depan situs budaya? Cepat pergi, cepat!
Joseon 4 jadi bingung dan mau tidak mau harus pergi, tapi mereka tidak tahu arah, kesini..bukan kesana..lalu balik lagi, Man Bo dan Chi San berusaha menunjukkan jalan, ke arah sini Yang Mulia, bukan seharusnya kesini Yang Mulia..
Polisi itu tidak sabar, hei..Pangeran, kubilang cepat pergi! Joseon 4 masih putar2 kebingungan, Polisi itu kesal setengah mati, apa yang kalian lakukan? apa kalian mau main2? Cepat pergi!
Akhirnya mereka terperangkap di boulevard jalan raya. Tampak bingung dengan kendaraan dan hiruk pikuk kota. Mereka terkejut dengan bunyi klakson. Beberapa pengendara mobil meneriaki mereka saat mencoba menyeberang jalan, hei apa kalian mau mati? Minggir!
Wu Yong Seol memberanikan diri dan menghadang mobil dengan pedangnya. Beberapa mobil berhenti dan memberi mereka jalan, ada yang mengangguk, ada yang bengong, buanyak yang kesal..
Polisi yang sama datang lagi, ia marah, sialan! Ya! kalian lagi. Sudah kubilang..kalian semua pulang! Apa kalian tidak mengerti? apa yang kalian lakukan di tengah jalan? Jika kalian tidak mau pergi, aku akan menangkap kalian!
Cepat pergi!!!
Park Ha memasang kunci baru di apartemennya. Ia memasukkan password, oke! beres.
Park Ha tidak mau kedatangan intruder lagi haha
PM Yi Gak berteduh di pinggir toko serba ada. Ia kedinginan dan kelaparan. Kasihan bener..
Yi Gak menoleh dan melihat orang2 makan ramen instan di dalam toko, kok kelihatannya enak. Yi Gak sampai menelan ludah, glek. Orang yang di dalam toko terkejut melihat Yi Gak dan segera berpaling.
Yi Gak akhirnya memberanikan diri masuk ke dalam toko dan minta makan, penjaga toko, berikan makanan untukku.
Yi Gak janji, kalau Changdeokgung sudah dibuka, ia akan mengirim orang untuk membayarnya.
Gadis penjaga toko itu kesal, ia tahu orang ini tidak akan bayar. Yi Gak janji akan memberi hadiah besar, tapi gadis itu mana mau tahu. Ia hanya mengucapkan kata2 "hul" berkali-kali untuk mengekspresikan kekesalannya.
Yi Gak marah : Apa ini Hul? Cepat dan bawakan aku mi seperti itu!
Gadis itu juga marah : Daebak!
Ia langsung mengusir Yi Gak dari tokonya dan memanggil polisi.
Polisi yang tadi haha, muncul lagi dan tidak percaya melihat Yi Gak, apa ini? candid camera? kenapa kau lagi?
Polisi itu menyuruh tiga Joseon lainnya keluar dari mobil. Man Bo, Chi San, dan Yong Seol membungkuk pada Yi Gak.
Yi Gak menghela nafas, kalian semua tidak bisa menemukan makanan?
Ketiganya menunduk dengan malu. Perut mereka bunyi.
Kebalikannya, Park Ha ada di tengah2 pasar penuh bahan makanan melimpah, ikan laut, sayur mayur dll. Park Ha memilih bahan2 dan memasukkannya ke truk untuk diantar ke pemesan. Semua langganan Park Ha tampaknya puas, karena barang2nya selalu bagus dan segar.
Joseon 4 harus mendekam di penjara sampai pagi. Polisi yang kemarin menangkapnya datang, ia menyapa rekannya. Lalu terkejut melihat Joseon 4 di dalam sel. Mereka...kenapa mereka masih disini?
Rekannya berkata, tadi pagi mereka ingin masuk Changdeokgung tanpa tiket. Ada yang lapor kalau mereka masuk ke daerah terlarang, kami langsung menangkap mereka.
Polisi itu tidak percaya, mereka ini benar2 lucu, memakai kostum yang terlalu realistis. Polisi itu minta Joseon 4 mengatakan nama dan tanggal lahir mereka. Mulai dari kau, ia menunjuk Do Chi San.
Chi San : Do Chi San, Tahun Gyung Oh, hari ke-9 musim dingin saat bulan ada di titik balik matahari.
(Kemungkinan bulan Desember. Titik balik mth bulan Juni dan Des)
Man Bo : Song Man Bo, hari ke 21 bulan ke-3, Tahun Shin Mi.
Yong Seol : Wu Yong Seol, tahun Mu Jin, hari ke 5 bulan ke 5.
Polisinya tampak stres. Tapi ia menghela nafas dan melirik ke Yi Gak.
Yi Gak : Aku ini Putra Mahkota, pikirkan saja sendiri.
Polisi itu kemudian menulis di laporan : Remaja Nakal. Polisi minta mereka memberikan kontak yang bisa dihubungi, jika tidak, kalian tidak akan bisa keluar dari sini. Aku tidak bercanda.
Joseon 4 melihat ada polisi sarapan. Mereka langsung mendekat ke sel dan tampak lapar.
Polisi yang pertama, langsung mendekati rekannya dan ingin dibagi makanan. Enak ya? bagi sedikit untukku.
Man Bo teriak : Hei, apa itu informasi kontak wali kami?
Polisi menghela nafas dan mendekati mereka, aigoo..aku benar2 habis akal menghadapi mereka. Baik..baik, aku akan mencoba jadi karakter Joseon.
Polisi : Apa itu informasi kontak kalian? Perhatian! Informasi kontak adalah...alamat kalian (Polisi itu menunjukkan ID Card/KTP), atau ini..no telp (ia menunjukkan ponsel).
Polisi itu mengambil plat no. mobil, ini juga bisa dipakai, kami bisa mencari pemiliknya.
Ini juga mengandung informasi, mengerti?
Man Bo ingat sesuatu, benda itu..apa aku bisa melihatnya lagi?
Polisi menyerahkan plat mobil itu, silahkan.
Park Ha pergi ke apartemen Se Na, ia menekan bel tapi tidak ada jawaban. Park Ha akhirnya meninggalkan belanjaan untuk Se Na diluar.
Tiba2 pintu dibuka dari dalam, ada selop lelaki diselipkan untuk menahan pintu. Park Ha heran, tapi ia masuk ke dalam membawa kantung belanjaan.
Park Ha menyimpan makanan di kulkas dan siap pergi. Tiba2 ada suara pria tanya, apa kau pergi tanpa membawa kunci?
Park Ha menoleh dan terkejut melihat Tae Mu yang hanya mengenakan handuk sehabis mandi. Oh astaga..! Park ha menutup matanya.
Se na pulang, ia terkejut melihat Park Ha. Park Ha bingung dan berkata ia hanya datang membawa belanjaan untuk Se Na. Maaf Eonni....Park Ha langsung lari keluar.
Se Na heran, bagaimana ia bisa masuk, Tae Mu apa kau membuka pintu untuknya?
Tae Mu balas tanya, dia siapa? kenapa memanggilmu eonni?
Se Na tidak mengakui hubungan keluarga dengan Park Ha, ia hanya berkata kalau dulu ia pernah menolong Park Ha, jadi ia bersikap baik padanya. Pekerjaan-nya mengantar makanan segar, jadi kadang ia membawakan makanan untukku.
Tae Mu mengangguk.
Tae Mu akan mengeluarkan mobil dari garasi, tapi terhenti ketika sampai di pintu keluar. Ia tiba2 ingat pernah melihat Park ha sebelumnya.
Saat di New York bersama Tae Yong, gadis apel itu! Ini masalah besar!
Man Bo menggunakan photographic memorynya, berusaha mengingat plat nomor truk Park Ha, ia tidak tahu apa artinya, tapi ia ingat bentuknya. Jadi Man Bo menggambar bentuk2 yang diingatnya.
Seoul 38, 자 5249.
Man Bo mengulurkan hasil lukisannya, ini..ini informasi kontaknya.
Park Ha pulang dan terkejut melihat Joseon 4 lagi. Mereka! Ap..apa..apa ini? Kenapa mereka melihat padaku?
Polisi itu keluar dari mobilnya dan menemui Park Ha, maaf. Apa anda Nona Park Ha?
Park Ha mengiyakan.
Polisi : Apa kau mengenal mereka?
Park Ha : Ya. Tidak! aku tidak mengenal mereka!
Ups..terlambat..Park Ha tidak bisa menyangkal, jawaban pertama yang dipakai haha.. Polisi berkata, tadi kau berkata kalau kau kenal mereka. Apa mereka berasal dari rumahmu?
Park Ha : Ya.
Polisi : Baiklah.
Park Ha berusaha menjelaskan, kalau mereka bukan benar2 berasal dari rumahnya. Biar kujelaskan...mereka tidak benar2 berasal dari ruamhku, maksudku..mereka tidak berasal dari rumahku..
Tapi informasi itu sudah cukup untuk Polisi yang tidak ingin pusing dengan Joseon 4 itu. Polisi bergegas pergi dengan mobilnya.
Park Ha lari-lari mengejarnya, Ajussi! Polisi itu cuma berkata ia mengerti, kau harus bekerja keras.
Park Ha teriak2 : Paman Polisi! Paman Polisi! kau tidak boleh pergi! Paman!
Park Ha hanya bisa menggeram kesal. Ia jalan melewati Joseon 4 sambil mendelik. Lalu jalan masuk ke apartemen tanpa mempedulikan mereka.
Do Chi San pingsan karena kelaparan. Man Bo menahannya, ia kebingungan, Do Chi San, bangun! Do Chi San, ada apa denganmu?
Apa karena kau belum makan selama dua hari dan kau pingsan?
Park Ha terkejut juga, ia menoleh ke arah Joseon 4 dan Man Bo mencoba menampilkan wajah memelasnya.
Park Ha kesal tapi kasihan juga, akhirnya ia membiarkan mereka masuk.
It's Park Ha's cooking time. Menu : Omurice! Omelet Rice.
Park Ha menyiapkan, kentang, kol, paprika merah-hijau, udang, wortel, bawang bombay, ham dan entah apa lagi. Semua dipotong kecil2 dadu lalu ditumis dengan minyak dan bumbu.
Setelah matang, masukkan nasi dan aduk sampai rata.
Park Ha membuat dadar telur, tunggu sampai setengah matang lalu masukkan nasi dan bungkus sampai nasi tertutup semua oleh telur.
Tarra..4 porsi Omurice dengan toping saus tomat siap disajikan untuk Pangeran dan kru.
Joseon 4 bengong, apa ini? Park Ha heran, kenapa kalian tidak makan? Bukankah kalian sudah kelaparan selama dua hari sampai ada yang pingsan?
Man Bo : Yang Mulia, bagaimana kami bisa berbagi meja dengan anda?
Man Bo memerintah Park Ha menyediakan makanan di meja lain. Bawakan kami meja lain!
Park Ha kesal, aku tidak punya meja lain.
PM Yi Gak : Tidak perlu. Ini situasi darurat, kita makan saja seperti ini.
Setelah ada ijin dari Yang Mulia, ketiga anak buah langsung menyerbu omurice Park Ha. Yi Gak mencicipi omurice itu dan terkejut, karena ternyata rasanya enak sekali haha..
Man Bo, Chi San dan Yong Seol makan dengan piring di lantai sementara Yi Gak tetap dengan piring di atas meja.
Park Ha ngomel, kau tidak akan melihat yang seperti ini setiap hari. Hei, kalian semua dengarkan aku. Setelah selesai makan, kalian harus segera pulang ke rumah dan jangan datang kesini lagi.
Aku benar2 serius. Jika kalian datang lagi, aku akan benar2 sangat marah.
Park ha jalan ke dapur untuk mengambil botol isi air. Ia jalan sambil bicara, tapi aku heran, darimana kalian mendapatkan kostum itu. Park Ha jalan balik dan bengong..
Joseon 4 sudah selesai makan. Mereka meletakkan 4 piring kosong di meja.
Yi Gak tanya, apa nama makanan ini? Park Ha menjawab, omurice.
Yi Gak : Omurice.
Semua ikut menyebut namanya, omurice..
Yi Gak berkata ini pertama kalinya ia merasa bahagia.
Man Bo dkk langsung memberi selamat : Kami mengucapkan selamat pada Yang Mulia.
Park Ha sampai terkejut. Tiba2 terdengar panggilan ibu kos, Apa kau di dalam, Park Ha?
Park Ha mengiyakan. Ibu kos minta Park Ha turun, ada yang harus kukatakan padamu. Park Ha meletakkan gelas dan botol air di depan mereka dan langsung keluar.
Saat Joseon 4 ditinggal sendiri, Man Bo dkk langsung menjilati piring mereka. Tapi Yang Mulia dengan malu-malu memakan nasi yang tersisa dengan sendok sambil tersenyum bahagia.
Park Ha menemui ibu kos dan ternyata ia ingin mengenalkan penghuni baru pada Park Ha. Namanya Mimi, Lady Mimi. Park Ha memujinya.
Mimi seperti bisa meramal, ia berkata ke Park Ha, kalau Park Ha sungguh beruntung. Kau akan dikelilingi pria, ini bagus sekali. Ha! Joseon 4 maksudnya?
Andai Mimi tahu apa yang dilakukan Joseon 4 itu diatas. Semua karena mereka ingin minum. Tapi airnya ada dalam botol plastik.
Masalahnya, mereka tidak tahu konsep membuka tutup botol dengan memutar. So..Wu Yong Seol yang paling kuat mencoba menarik tutup botol itu.
Tapi sampai kapanpun ya gak bakalan kebuka. Song Man Bo tidak sabar, cepat buka agar Yang Mulia bisa minum air. Man Bo inisiatif membantu Yong seol. Yong Seol menahan botol dan Man Bo menarik tutupnya.
Man Bo terjatuh dan menduduki remote TV. TV menyala, memutar film War of The Arrows pas adegan Choi Nam-yi melepaskan panah ke Jyushinta untuk membebaskan adiknya, Ja in.
Mereka melihat Ja In diancam dengan pedang. Wu Yong Seol langsung terkejut, ia melompat melindungi Yang Mulia lalu menendang TV.
Sementara Park Ha masih asyik mendengarkan tetangganya chit-chat. Mimi ternyata seniman/kartunis dan suka lokasi yang sepi dan tenang untuk berkreasi.
Park Ha berkata rumahnya sunyi dan cocok untuk lokasi menggambar.
Wo Yong seol menghancurkan TV Park Ha. Tapi kekacauan belum selesai. Rice cooker berbunyi, selesai memasak. Man Bo panik, siapa orang ini? Tunjukkan dirimu segera! Cepat tunjukkan dirimu, penjahat!
Suara rice cooker : Ganti untuk menghangatkan, ganti untuk menghangatkan, ganti untuk menghangatkan.
Yi Gak menoleh dan sadar kalau sumber suara ternyata dari benda aneh di belakangnya. Man Bo dkk langsung menarik Yi Gak mundur.
Yong Seol menghancurkan rice cooker tanpa dosa itu. Man Bo terjatuh dan membuat pemanas ruangan terguling, api mulai memercik.
Ibu Kos memberikan pesan, mereka harus ijin dulu padanya kalau ingin memaku sesuatu di rumah dan harus hati2 dengan api. Itu kejahatan dan aku pasti akan menuntut kalian.
Park Ha : Aku selalu memastikan tidak ada barang yang mudah terbakar.
Tepat saat itu, api menjilat tirai apartemen Park Ha. Man Bo panik dan berusaha mencari air.
Sesuai insting, Man Bo masuk kamar mandi, tapi tidak menemukan air karena ini kamar mandi kering. Man Bo melihat toilet dan ada air di dalamnya...
Man Bo mengambil air toilet dan bahkan memasukkan sebagian ke mulutnya, ia lari dan menyemburkan air itu ke tirai. Man Bo bahkan membagi air toiletnya untuk Yong Seol.
Man Bo terpeleset, menjatuhi teddy bear besar yang bisa ngomong...hahaha : Sayang, aku mencintaimu. Sayang..aku mencintaimu. Aku mencintaimu.
Yong Seol membentak : Iblis, apa kau pikir kami tidak bisa membunuhmu?
Teddy Bear : Sayang, aku mencintaimu. Sayang, aku mencintaimu.
Man Bo melemparkan teddy bear itu ke Yong Seol. Yong Seol langsung mencincangnya. Membuat bulu2 isi boneka itu beterbangan.
Park Ha kembali. Ia membuka pintu dan melihat apartemennya jadi kacau balau, Park Ha teriak. Lalu ia melihat api dan dengan cepat bertindak. Mengambil pemadam kebakaran dan memadamkan api.
Joseon 4 berdiri tanpa gerak dengan tubuh putih semua kena bubuk dari pemadam api. It's so histerical, see yourself :
Joseon 4 sadar sudah membuat kekacauan, mereka jalan berjingkat keluar dari apartemen Park Ha.
Park Ha menyusul mereka, berhenti! Park Ha menunjuk dan menyuruh mereka kembali. Wu Yong Seol marah dan mengacungkan pedangnya, beraninya kau menunjuk ke arah Yang Mulia.
Apa kau pikir jarimu akan selamat?
Park Ha tidak peduli, ia menyingkirkan pedang Yong Seol, apa kau bercanda?
Karena kalian begitu agung dan mulia, bagaimana kalian bisa makan gratis dan membersihkan mulut lalu pergi begitu saja? Setelah menghancurkan rumahku dan meninggalkannya dalam kekacauan. Apa kalian pikir bisa pergi saja seperti itu?
Park Ha ke Yi Gak, apa ini adalah yang akan dilakukan orang terhormat?
Yi Gak tanya ke Man Bo, ini Myun Jang Wu Pi Da (situasi memalukan) Man Bo membenarkan, ini Hu An Mu Chi (situasi yang menghina.)
Yi Gak mengangkat hidungnya tinggi2, Putra Mahkota adalah dasar negeri ini, sebagai dasar negeri ini, aku tidak boleh disebut tidak tahu malu. Baiklah, apa yang harus aku lakukan agar kau puas?
Park Ha mengumpulkan jubah2 Joseon mereka, bersihkan ruangan dan lap semua dengan bersih menggunakan kain. Seperti yang sudah kuajarkan pada kalian. Pakai shower dan bersihkan dirimu dengan baik, jangan membuat masalah sampai aku kembali.
Park Ha memasukkan jubah itu ke karung dan berkata ia mengambil semua baju mereka. Jika kalian ingin melarikan diri dengan telanjang, itu terserah kalian. Jika kalian menyentuh apa saja atau membuat masalah, aku akan memanggil polisi. Kalian ada di kamtor polisi semalam, ya kan? Ingat itu.
Apa kalian mau aku memanggil polisi?
Empat tangan muncul dari balik pintu, tidak, jelas tidak.
Park Ha membawa jubah2 itu ke laundry. Ia telp kantor polisi dan tanya apa ada yang lapor kehilangan orang termasuk orang gila?
Kasus 4 orang melarikan diri? tidak ada ya? Tidak ada juga di seluruh negara? Ya, aku mengerti.
Park Ha menghela nafas. Paman pemilik laundry memanggilnya, Park Ha, dari drama sageuk mana kau dapatkan kostum ini semua?
Park Ha minta paman itu menyimpan saja sementara baju2 itu, tidak perlu dibersihkan.
Paman itu heran, kalau begitu kenapa tidak disimpan dirumahmu saja. Park Ha berkata ini sebagai jaminan, seperti dongeng peri dan tukang kayu (Jaka Tarub kali haha)
Paman : Oh jadi kau perinya?
Park Ha : Bukan, aku tukang kayunya. Aku akan mempekerjakan mereka seperti budak. Paman, besok akan kubawakan sawi segar sebagai tanda terima kasihku.
Park Ha membelikan Joseon 4 seragam training. Merah, Hijau, Biru, dan Kuning haha kaya Power Ranger.
Mereka tidak bisa memakai zipper, jadi Park ha terpaksa mengajarkan mereka.
Park Ha menarik zipper Yi Gak sampai hampir kena wajahnya. Yi Gak merasa malu. Man Bo yang cerdas langsung bisa mengikuti contoh Park Ha. Park Ha manggut2, bagus.
Park Ha membantu Yong Seol dan Chi San.
Setelah urusan baju selesai, Park Ha mengajak mereka ke pasar induk untuk membantunya bekerja.
Park Ha menyuruh mereka mengangkat sayuran ke bak truknya. Yi Gak tentu saja tidak bersedia bekerja.
Park Ha mulai menghitung, berapa hutang mereka karena merusakkan barang,
TV 300 ribu Won
Rice Cooker 100 ribu Won
Tirai jendela 100 ribu Woon
Heater 60 ribu Won
Teddy bear 50 ribu Won
Pemadam api 30 ribu Won, ditambah kerusakan macam2 80 ribu won.
Total jendral 720 ribu Won, itu adalah jumlah yang harus paman semua bayarkan padaku.
Man Bo : Lalu berapa banyak kami harus bekerja untuk membayar semua uang itu.
Park Ha senang, paling tidak aku bisa komunikasi denganmu Paman Hijau. Ajussi, upah kalian 30 ribu Won sehari ditambah makan tapi..karena satu orang menolak bekerja, maka akan ada 3 orang saja, jadi 90 ribu sehari (untuk 3 orang)
Kalian membutuhkan 8 hari untuk membayarnya.
Yi Gak marah, kemana kau sembunyikan busanaku?
Park Ha : Baju2 itu benar2 konyol.
Ia teriak ke Chi San, paman kuning, hati2 dengan sayuran itu. Bukankah kau pria? benar2..
Yi Gak teriak : Apa kau tidak dengar perkataanku? Cepat kembalikan topi dan bajuku sekarang!
Park Ha mengorek telinganya, sampai kau membayar kembali uangnya, kau lupakan saja bajumu.
Park Ha lari ke Chi San, sudah kubilang paman kuning! hati2!
Yi Gak geram, orang seperti itu harus dihukum dengan cara dipukul.
Tae Mu mengajak makan Se Na. Se Na tampak heran ini tidak biasanya. Se Na takut ada yang melihat mereka.
Tae Mu : Bukankah kau suka sushi disini? Ayo makanlah.
Tae Mu ingin tahu apa Park Ha mengatakan sesuatu pada Se Na. Tidak, kata Se Na. Kenapa?
Tae Mu mengarang alasan, dia tidak menyapa Park Ha dengan benar dan Park Ha pergi begitu saja. Tae Mu merasa tidak enak.
Se Na berkata mereka berdua tidak terlalu dekat dan Tae Mu tidak perlu merasa cemas. Tae Mu berkata kalau Park Ha itu familiar dan mungkin ia tinggal di lingkungan yang sama.
Apa mungkin ia pernah belajar di luar negeri, seperti di Amerika Serikat.
Se Na terkejut, tapi ia menutupinya : Amerika Serikat? tidak, ia selalu tinggal di desa dan kuliah di dekat sini.
Tae Mu : Benarkah?
Se Na yang ingin merahasiakan kalau ia pernah melakukan kesalahan pada Park Ha berkata kalau Park Ha baru saja tiba di Seoul. Banyak orang di dunia ini yang sama.
Nenek jatuh sakit, kepalanya sakit sekali seperti mau meledak. Kenapa tubuh ini selalu menyiksaku?
Dokter hanya berkata kalau rasa sakit hanya tanda agar Presdir istirahat. Kami akan memberikan infus dan anda harus istirahat. Rasa sakitnya akan mereda.
Nenek ke Se Na : Sekretaris Hong, jangan biarkan Seol hee datang ke RS, ini akan menyusahkan.
Se Na : Saya mengerti Presdir.
Park Ha dan Joseon 4 duduk di bak truk mereka. Park Ha mengajak mereka makan ramen. Semua dengan serius mengikuti langkah2 Park Ha.
Pertama, mengambil sumpit, memisahkannya jadi dua, lalu Park Ha membuat mangkuk kertas kecil dari tutup mie-cupnya.
Semua gagal membuatnya, kecuali Yang Mulia, beliau justru bisa membuatnya haha..
Park Ha menyadari kalau mereka kesulitan dan menunjukkan kalau mereka bisa makan saja dengan mengangkat mie-cup dekat mulutnya, itu cuma kebiasaan Park Ha. Kalian makan saja langsung.
Ponsel Park Ha bunyi dan mereka terkejut sekali. Park Ha heran, kalian ini sungguhan atau kalian cuma akting? mengherankan..
Park Ha terima telp dari Se Na.
Se Na : Ini aku, kita ketemu nanti. Ada yang harus kubicarakan denganmu.
Se Na minta Park Ha menemuinya di RS. Park Ha mengerti dan akan kesana dalam 30 menit.
Park Ha membawa Joseon 4 ke RS dan minta mereka tetap diluar. Aku akan segera kembali.
Yang Mulia kelelahan, aku ingin kembali ke kediaman dan istirahat.
Park Ha tidak mengerti, apa yang dia lakukan sehingga harus istirahat? aku benar2 benci pria ini. Kau sama sekali tidak boleh pergi kemanapun.
Jika aku kembali dan tidak melihat kalian, maka aku akan pergi tanpa kalian.
Park ha pergi dan Yi Gak marah, aku ingin menghukumnya dalam pemisah kaki.
Se Na bertemu Park Ha di cafetaria RS. Se Na ingin bicara tentang kejadian pagi tadi. Park Ha berkata Se Na tidak perlu menjelaskan itu. Kita sama-sama dewasa dan aku pernah tinggal di Amerika sebentar.
Se Na : Aku tidak memanggilmu untuk menjelaskan tentang pria dalam apartemen wanita single.
Park Ha : Aku hanya mengirim barang dan ingin memberikan makanan untukmu.
Aku minta maaf, lain kali tidak akan mencampuri urusanmu.
Se Na : Sudah 2 th sejak kita bertemu lagi dan kukira kita sedikit terlalu dekat.
Park Ha heran, Eonni..
Se Na : Selama ini aku merasa kasihan padamu, jadi aku tidak pernah berkata apapun. Kalau ada orang tanya siapa kau, aku tidak pernah tahu jawaban pastinya, kau mungkin merasa hal yang sama.
Kita bukan saudara sekandung. Jadi jangan terlalu dekat dengan ibuku dan memanggilnya Ibu..ibu sepanjang waktu.
Jika sesuatu terjadi padamu, kau mungkin akan mengharapkan bantuan ibu. Apa yang akan kau lakukan jika itu terjadi? Jika kami membantumu, maka itu akan merepotkan. Jika kami tidak membantumu, maka kami akan merasa tidak enak.
Kau benar, kita santai saja dan menjaga jarak, sesekali saling menyapa itu sudah cukup bagus. Ini mungkin akan membuatmu sedih, tapi jika aku tidak mengatakannya secara langsung, kau sepertinya tidak mengerti. Apa kau mengerti maksudku?
Park Ha tampak terpukul, Eonni..apa aku melakukan kesalahan?
Se Na : Jika kau melakukan kesalahan, maka kau hanya perlu memperbaikinya. Bukan itu maksudku. Bukan takdir, tapi sepertinya kita ini selalu dikaitkan bersama.
Park Ha merasa kata2 Se Na terlalu kasar.
Se Na : Aku tidak mengatakan hal yang salah sampai kau merasa tidak enak. Pikirkan itu baik2 dan jangan sampai kita saling mengecewakan.
Yi Gak jalan di dekat mereka dan melihat Se Na. Yi Gak syok, Se Na mirip sekali dengan istrinya.
Yi Gak : Bin..Bin Gung! Putri Mahkota! Putri Mahkota!
Se Na berdiri meninggalkan Park Ha dan jalan pergi. Yi Gak terus saja memanggil istrinya dan menerjang kaca!
Yi Gak jatuh pingsan. Semua bawahannya lari, Yang Mulia!
Park Ha dan Joseon 3 mengamati Yi Gak, Yang Mulia..
Yi Gak sadar, ia langsung duduk dan turun, Putri Mahkota..Putri Mahkota..
Yi Gak jalan keluar mencari Se Na. Semua mengejarnya, Yang Mulia..anda mau kemana? Kembali Yang Mulia!
Yi Gak duduk di bangku, tiga stafnya berlutut di depannya. Orang2 bingung melihat mereka. Yi Gak tanya, apa yang harus ia lakukan, dengan perasaan frustrasi ini, apa yang harus kulakukan. Tadi itu benar2 Putri Mahkota. Aku tidak salah.
Apa aku bisa melupakan wajahnya, dia berpakaian seperti orang2 ini, tapi itu benar2 Putri. Apa kalian pikir aku akan gila.
TIga Joseon : Kami pantas mati Yang Mulia!
Park Ha tiba, ia mendekat, meskipun aku tidak tahu siapa Putri Mahkota ini, kau bisa menemukan dia nanti. Sekarang, ada yang harus kau lakukan.
Park Ha memencet hidung Yi Gak. Man Bo, Chi San dan Yong Seol langsung ingin membebaskan Putra Mahkota.
Park Ha melotot pada ketiganya, Yi Gak marah tapi Park Ha justru semakin kuat menekan hidung Yi Gak.
Park Ha kesal karena Paman Merah tidak memberikan nomor jaminan sosialnya, jadi dia yang harus membayar biaya RS.
Park Ha membawa Yi Gak ke ruang tunggu RS. Ia berkata jika ada yang memanggil wang tae shi/ Paman Putra Mahkota. Yi Gak harus masuk kedalam dan melakukan rontgen hidung.
Tidak, kau mungkin berkata tidak tahu apa itu rontgen. Masuk saja ke dalam dan lakukan apa yang mereka minta. Kalau sudah selesai, kau tunggu saja aku disini. Mengerti?
Yi Gak tetap saja memikirkan Se Na, ia mirip Putri Mahkota. Park Ha pergi.
Nenek lewat dengan kursi roda. Ia jalan lewat ruang tunggu dan melihat Yi Gak. Nenek terkejut, ia menghentikan kursi rodanya dan berbalik.
Saat Nenek tiba di ruang tunggu, Yi Gak sudah hilang. Tae yong. Tae Yong..Nenek ingin masuk ke ruang rontgen, di dalam sana..apa Tae Yong di dalam sana?
Suster memintanya keluar, bukan Nenek.
Nenek menangis putus asa, Tae Yong.
Nenek duduk di rumahnya, semua berkumpul. Bibi Yong Seol Hee (adik iparnya), Se Na (Sekretaris Nenek), Yong Dong Man (Anak diluar nikah suaminya), dan Yong Tae Mu (cucu tirinya).
Bibi Seol Hee minta Nenek mengatakan apa yang tadi dikatakannya, Kak, kau melihat Tae Yong atau tidak.
Nenek tidak yakin, Tae Yong melihatku, tapi kenapa tidak mengenaliku? Nenek merasa ia halusinasi karena terlalu lemah. Nenek mengaku terlalu keras kepala.
Ayah Tae Mu berkata kalau Tae Mu bersedia pindah ke sini dan membantu Nenek.
Tae Mu : Nenek, saya akan tinggal di rumah ini, sebagai ganti Tae Yong, saya akan membantu Nenek.
Saya akan melakukan yang terbaik demi Tae Yong.
Bibi Seol Hee terharu, Tae Mu, kau benar2 penuh perhatian. Eonni..sekarang jangan membuat keputusan, lakukan saja apa yang kukatakan.
Bibi Seol Hee minta Se Na mencari orang untuk memindahkan barang2 Tae yong. Agar Tae Mu bisa pindah ke sana. Bersihkan kamarnya secepat mungkin.
Jawab aku Sekretaris Hong. Nenek mengangguk, jadi Se Na juga mengangguk.
PM Yi Gak mulai sadar, dunia ini berbeda. Bagaimana kita bisa maju 300 tahun lebih cepat. Bagaimana kita bisa menerimanya?
Yong Seol merasa mereka harus segera kembali ke Joseon secepat mungkin.
Yi Gak juga ingin, tapi mereka tidak bisa. Song Man Bo berkata jika ingin kembali, harus dari rumah ini.
Yi Gak : Ya, kurasa juga demikian. Rumah ini adalah jalan kembali ke Joseon.
Yi Gak : Pasti ada alasan kenapa kita tiba disini setelah Putri Mahkota diracun, dan pagi ini aku melihat Putri Mahkota lalu kita tiba disini..semua pasti ada hubungannya.
Aku akan membuat atap rumah ini kediamanku. Apa kalian mengerti?
Joseon 3 : Ya, Yang Mulia, kami akan mematuhi perintah anda.
Park Ha muncul, kenapa kalian berisik sekali? Cepat masuk dan tidur. Kalian harus kerja besok pagi2 sekali.
Joseon 4 tidur di ruang tamu. Tiga staf PM tidur satu kasur berdempetan, sementara PM Yi Gak tidur di kasurnya sendiri, kira2 semeter dari mereka.
Yi Gak tidak bisa tidur dan memikirkan istrinya.
Park Ha juga tidak bisa tidur karena kata2 Se Na yang tidak ingin terlalu dekat dengannya. Park Ha keluar dan melihat Yi Gak berdiri di luar.
Park Ha berbalik, tapi Yi Gak tanya ada apa. Park Ha berkata, Paman Kuning dan Biru mendengkur keras sekali, bagaimana aku bisa tidur?
Park Ha heran kenapa Yi Gak tidak tidur. Yi Gak merasakan hatinya sedikit berat.
Park Ha bingung : Apa maksudmu?
Yi Gak : Jelas, kau tidak terpelajar. Hatiku terganggu. Itu yang kukatakan.
Park Ha jalan ke arah pot bunga dan mengeluarkan soju serta cream kaleng. Ia menghela nafas dan berkata akan menyerah. Park Ha berusaha berhenti minum soju, tapi gara2 Paman Merah, ia harus minum malam ini.
Yi Gak heran, apa ini?
Park Ha mengangkat botol soju, ini soju dan Whipped cream.
Park Ha berkata jika hati terasa berat, maka ini yang paling efektif. Park Ha mengajari Yi Gak cara menikmati soju.
Park Ha menuang soju di tutup whipped cream, ini minumlah.
Yi Gak mencobanya dan langsung mengernyit, rasanya aneh hehe..dia biasa minum makgeoli kali ya..Yi Gak mengeluh, ini kuat sekali.
Park Ha minta Yi Gak membuka mulutnya, katakan ah..seperti itu.
Yi Gak mengikutinya dan Park Ha menyemprotkan whipped cream ke mulut Yi Gak. Yi Gak menyukainya, ini manis.
Park Ha juga minum soju dan makan creamnya. Yi Gak menyindirnya, kau tidak anggun saat makan.
Park Ha hanya mencibir dan menawarkan soju lagi. Yi Gak minum lagi dan kali ini ia ingin mencoba menyemprotkan cream ke mulutnya.
Yi Gak memasukkan cream terlalu banyak di mulutnya, sampai creamnya jatuh. Park Ha ketawa
Park Ha memberi contoh tapi sama saja, cream-nya juga memenuhi wajah Park Ha. Yi Gak ketawa.
Beberapa saat kemudian, mereka sudah menghabiskan satu botol soju. Yi Gak mendekat dan mengamati wajah Park Ha, wajahmu terbakar.
Park Ha berkata wajahnya akan memerah meskipun ia hanya minum satu gelas saja.
Yi Gak mendekat dan memegang pipi Park Ha dengan dua tangannya. Jangan bergerak.
Park Ha terkejut, mungkin sedikit deg2an, apa yang kau lakukan sekarang?
Yi Gak ketawa, ini benar2 enak. Tanganku beku dan menghangatkannya seperti ini rasanya enak sekali.
Park Ha ngamuk, ia mendorong Yi Gak, apa kau mau dipukul? Berapa usiamu sampai berani bersikap seperti ini?
Yi Gak : Aku ini 300 th lebih tua darimu.
Park Ha tidak percaya, ia mendekat, kita bicara dari hati ke hati, ok? aku tidak akan mengatakan pada siapapun, sungguh.
Ajussi, apa kau benar2 berasal dari Joseon?
Yi Gak mengangguk.
Park Ha : Daebak.
Park Ha masih setengah percaya, tapi tidak berdaya. Ia memutuskan mengajari mereka hal2 sehari-hari yang berguna untuk hidup di dunia modern.
Pertama, ia mengajari mereka gosok gigi, memakai pasta gigi dan kumur2. Tapi mereka menelan air kumurnya. Park Ha panik, jangan ditelan!
Chi San suka dengan aroma mint-nya.
Lalu, Park Ha mengajar bagaimana menggunakan toilet. Setelah kalian selesai dengan urusan kalian, siram seperti ini.
Semua kagum dan mengamati air yang bisa muncul tiba2 lalu menghilang sendiri.
Song Man Bo mengerti sekarang untuk apa kolam kecil itu. Lalu ia ingat pernah mengambil air dari dalamnya dan bahkan memasukkan ke mulut. Man Bo muntah.
Park Ha mengajari mereka menggunakan microwave, semua takjub melihatnya.
Park Ha menyalakan kompor gas. Api muncul dan semua spontan tepuk tangan. Chi San mengulurkan tangan ke api dan menghangatkan tangannya
Park Ha mengajak mereka jalan, menunjukkan lampu lalu lintas. Merah berhenti dan Hijau berarti boleh menyeberang.
Saat lampu berwarna merah, Yi Gak yang merasa mengenakan baju merah, merentangkan tangan menghentikan mereka jalan.
Lalu lampu berubah hijau. Song Man Bo mengangkat tangannya, ikuti aku! Mereka menyebrang jalan dengan cara fantastis.
Sekarang giliran belajar naik bis. Park Ha masuk bis dan membayar dengan tap-card (kaya yang di Game master ), semua mengikutinya dengan baik. Mereka memberikan tempat duduk untuk Yi Gak dulu, baru Joseon 3 duduk.
Park ha merasa semua terkendali, sampai ia melihat kaki mereka. Ternyata semua tidak pakai sepatu. Park ha terkejut dan minta bis berhenti.
Joseon 4 meninggalkan sepatu2 mereka di tepi jalan. Sesuai peraturan jaman Joseon, mereka harus menanggalkan sepatu kalau ingin masuk ke dalam sebuah ruangan dan bis kan sebuah ruangan, ya kan? atau bukan?
Park Ha mengajak mereka belanja. Semua ingin memborong ramen. Park Ha berkata, jika kalian ingin membeli sesuatu, kalian harus membayarnya dengan uang.
Park Ha menunjukkan uangnya : Perhatikan uang ini. Karena jumlahnya berbeda-beda. Ini 10 ribu Won. Lihat baik2.
Joseon 4 mendekatkan wajah ke lembaran 10 ribu Won itu dan mengenali gambar Raja Sejong. Mereka terkejut, spontan semuanya berseru, Chon Na!!
Dan menyembah sampai wajah mereka ke lantai. Semua orang di swalayan itu kelihatan heran. Park Ha hanya bisa menyembunyikan wajahnya karena malu.
Park Ha dan Joseon 4 jalan di mall. Park Ha dapat telp, ternyata dari ibu.
Ibu ingin pinjam truk Park Ha karena Se Na ingin memindahkan barang2. Ibu minta bantuan Park Ha.
Park Ha merasa ragu karena Se na waktu itu sudah berkata tidak ingin terlalu dekat dengan Park Ha. Apa tidak ada yang lain?
Ibunya berkata tidak ada, itulah kenapa aku minta bantuan padamu. Kau bisa membantu kami kan?
Park Ha akhirnya mengiyakan.
Joseon 4 melihat ke arah eskalator dan Yi Gak mencoba naik, tapi justru ketakutan. Anak buahnya membantunya, tapi sama paniknya. Man Bo minta Park Ha membantu mereka. Cepat hentikan ini!
Park ha membawa truk ke kediaman Presdir Yeo, Nenek Tae Yong. Park Ha menekan bel dan berkata mereka datang untuk membantu mengangkut barang.
Park Ha berkata ia membutuhkan kotak2 dan lakban untuk memindahkan barang, jadi ia harus membelinya. Park Ha minta Yi Gak menunggu mereka disini dan ia mengajak ketiga orang itu untuk pergi membantunya. Kau jangan kemana-mana.
Yi Gak mengerti.
Setelah Park Ha pergi, pengurus rumah mengajak Yi Gak masuk dan mengantarnya ke kamar Tae Yong. Di kamar ini, kau hanya perlu memindahkan semuanya keluar dari kamar ini.
Yi Gak membuka pintu dan masuk ke kamar Tae Yong.
Kamar Tae Yong rapi dan berkelas. Yi Gak melihat-lihat. Yi Gak menoleh dan terkejut, ia melihat foto Tae Yong yang mirip dengannya di dinding.
Yi Gak syok, kenapa wajahnya mirip denganku?
Nenek tiba2 masuk, ia ingin melihat barang2 Tae Yong untuk terakhir kalinya.
Nenek terkejut melihat Yi Gak, tapi Yi gak diam saja. Nenek langsung menangis, Tae Yong?
Nenek jalan mendekat dan langsung memeluk Yi Gak. Tae Yong, Tae Yong, anakku.
Yi Gak kebingungan.
Park Ha dan Joseon 3 tiba, ia bingung karena tidak menemukan Yi Gak, kemana Paman Merah? aku sudah bilang jangan pergi sendirian.
Park Ha minta ketiganya turun dan membantunya memindahkan barang2 dulu.
Mobil Tae Mu tiba. Se Na dan Tae Mu keluar dari dalam. Tae Mu terkejut melihat Park Ha. Park Ha menyapa Tae Mu. Tae Mu membalasnya sekilas, lalu segera masuk ke dalam.
Se Na kelihatan kurang senang, Kenapa kau kesini?
Tae Mu jalan ke ruang dalam, ia merasa terganggu dengan kehadiran Park Ha di rumah ini.
Nenek turun bersama Yi Gak, ia gembira sekali. Tae Mu, Tae Yong kita sudah kembali.
Tae Mu tertegun. Ia menoleh dan melihat pria dengan setelan training merah.
Pria itu menoleh dan menampakkan wajahnya. Itu memang wajah Tae Yong.
Tae Mu syok, bagaikan melihat hantu.
RP [1]
Notes :
Harusnya gantian, Park Ha yang masuk ke lorong waktu dan mundur ke-300 th lalu haha dan harus berjuang dengan toilet ala Joseon.
Aku masih penasaran, sebenarnya yang meninggal itu Hwa Yong atau Bu Yong.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment