A Pure Paki Theme

Tuesday, April 24, 2012

Rooftop Prince episode 7

Share it Please

Yi Gak tampak bimbang antara Se Na atau Park Ha, tapi akhirnya hatinya memutuskan mengejar Park ha keluar. Love it!

Park Ha memanggil taksi dan sudah hampir masuk ke dalamnya. Yi Gak menghentikannya, kenapa kau seperti ini? Park Ha tampak marah dan melepaskan tangan Yi Gak.

Yi Gak tidak tahu kejadian dalam studio (aku berharap ada kamera yang merekam semua kata2 mereka di studio.), ia bingung kenapa Park Ha bersikap seperti itu padanya, kau harus bicara.

Park Ha masuk ke dalam taksi tanpa bicara dan meninggalkan Yi Gak

Park Ha pergi ke RS dan membantu ibu makan . Ibu berkata ia bisa makan sendiri. Tapi Park Ha tetap ingin melakukannya.
Presdir Jang Sun Joo datang. Ia juga tahu kalau ibu kecelakaan dan sepertinya mengikuti mereka ke RS.
Jang membawa bunga dan berkata lega melihat Man Ok-eonni sudah lebih baik. Park Ha mengambil bunga dari Jang. Ibu membujuk Park Ha keluar dulu untuk makan.
Park Ha keluar dan meninggalkan mereka. Jang terus saja melihat ke arah Park ha. Setelah tinggal berdua, Man Ok berkata kalau Park ha bukan anak yang dicari Jang.

Man Ok : Aku tidak tahu bagaimana kau tahu aku ada di sini, tapi kau harus segera pergi. Kalau tidak kita berdua mati saja disini.

Jang tahu kembali ke Korea dan mencari anaknya itu adalah hal yang salah. Aku akan menghormati janji yang kubuat padamu 29 th lalu. Aku tidak akan mencari putriku selama aku hidup.
Man ok terlihat lega, jadi kau tidak akan mencari Se Na-ku lagi?

Jang : 4 th lalu aku operasi kanker. Kukira sudah hilang tapi sekarang kembali lagi, kali ini akan semakin sulit. Aku benar2 ingin melihat bagaimana Se Na tumbuh. Tapi aku juga tidak bisa egois. Demi kakak dan SeNa aku seharusnya tidak melakukan ini.
Aku ingin mengatakan ini padamu sebelum kembali ke HK.
Man Ok terharu, Sun Joo..

Park Ha mendorong kursi roda ibu dan ibu memintanya pulang. Park Ha mencemaskan ibu. Tapi Ibu berkata perawat disini baik dan ia juga bisa ke kamar mandi sendiri jadi Park ha tidak perlu repot mengurusnya.
Park Ha mengerti dan pamit pulang. Jang Sun Joo juga tampak menyukai Park Ha.
Man Ok menghela nafas dan cerita, setelah aku bercerai dengan suami pertamaku, aku membawa Se Na saat aku menikah lagi. Dia (PH) adalah putri suami keduaku. Meskipun kami menikah, tapi pernikahan kami tidak dicatat di catatan sipil.
Jang : Dia sepertinya sangat manis.

Man Ok tanya kenapa Jang bisa tinggal di HK. Jang cerita, hidupnya rumit. Sebagai orang tua tunggal (tidak menikah) aku memberikan putriku kepadamu. Lalu beberapa tahun kemudian, aku bertemu seorang pria dan menikah. Tapi itu juga tidak bertahan lama.
Aku hanya..tidak bisa menetap. Aku tidak bisa memberikan hatiku dalam pernikahan itu. Akhirnya aku ke HK dan bertemu pria yang lebih tua. Dia pintar mencari uang dan kami mulai mendapatkan banyak uang. Tidak lama, kami jadi lumayan kaya dan aku bisa hidup dengan baik di HK.
(berarti pingin-nya uang, sigh..)
Man Ok : Apa kau punya anak?
Jang : Aku tidak punya anak dengan pria dari HK. Tapi aku punya anak dengan pria yang kunikahi disini.
Man Ok ingin tahu apa Jang tetap kontak dengan anaknya yang ke-dua.
Jang : Aku juga melakukan hal yang mengerikan pada anak itu.

Jang menahan tangis dan ia pergi untuk membeli minuman. Saat Jang pergi, Se Na datang. Ia heran kenapa ibunya ada diluar.
Man Ok terkejut, ia tidak ingin Se Na bertemu Jang. Kenapa tidak telp dulu kalau mau datang?
Se Na heran, Ibu di RS, tentu saja aku harus menemuimu. Apa ada yang datang?
Se Na kesal kenapa ibunya sial terus akhir2 ini.

Jang datang dengan minuman, ia melihat Se Na dan tampak gemetar. Man Ok berpandangan mata dengan Jang. Jang mengerti dan tidak menampakkan diri.
Se Na mendorong kursi roda ibunya ke dalam. Jang terus saja memandang Se Na.
Park Ha pulang. Ia turun di halte dan langsung dapat telp. Dari Yi Gak. Sebenarnya Yi Gak berdiri tidak jauh di belakang Park Ha. Yi Gak tanya, Park Ha suka pisang atau strawberry.
Park Ha kesal, kenapa tanya hal seperti itu.
Yi Gak ingin Park Ha memilih salah satu. Karena Yi Gak memegang susu buah dengan dua rasa. Tapi Park Ha tidak peduli dan berkata akan pulang terlambat. Yi Gak bisa kembali ke caravan dan tidur dulu atau terserah.
Park Ha jalan pergi. Yi Gak tampak kesal, beraninya dia menolakku!

Park Ha duduk di tepi sungai, ia ingat foto keluarganya dan saat Se Na tidak mempedulikan ibunya. Lalu ia juga ingat gelang di pergelangan tangan Se Na.
Yi Gak ternyata mengikuti Park ha dan duduk di bangku lainnya. Ia minum susu dan bersuara keras. Ini yang membuat Park Ha menoleh dan melihat Yi Gak.

Yi Gak berkata ia sudah kenyang, karena minum dua kotak susu pisang dan strawberry sekaligus.
Park Ha : Apa yang kau lakukan disini?
Yi Gak balik tanya, lalu Park Ha sendiri, apa yang kau lakukan disana? Katanya kau mau pulang terlambat.

Park Ha kesal, apa kau mengikutiku sejak dari halte bis? Konyol sekali.
Yi Gak ingin tahu kenapa Park Ha marah padanya. Park Ha teriak, siapa yang marah kepadamu?
Yi Gak : Kalau tidak marah, kenapa kau seperti ini? Park Ha tidak ingin bicara lagi.
Man Bo dkk mencoba ikat pinggang pijat. Chi San mencoba di pinggang, Man Bo di leher dan Yong seol di kaki.
Park Ha pulang dan melihat ketiganya bergerak dengan aneh.

Chi san mengeluh, Park Ha noona! Park Ha noona! benda ini terus saja meremas perutku rasanya tidak enak.
Yong Seol ingin tahu sebenarnya benda apa ini. Man Bo berkata mereka kerja di bagian marketing dan harus menjual produk ini, perusahaan ingin kami membuat strategi marketing untuk ini, apa orang2 menggunakan benda ini?

Park Ha tidak tertarik, aku lelah. Aku mau tidur.

Chi San dan Man bo memohon agar Park Ha mengajari mereka. Yong Seol membela Park ha, dia lelah. Kita cari tahu sendiri saja.
Chi San membujuk Park Ha memakai ikat pinggang itu tapi Park Ha marah dan membentaknya. Aku sudah bilang aku lelah! Tinggalkan aku sendiri!
Joseon 3 keluar dari caravan dan Yi Gak sudah menunggu diluar, kalian semua diusir oleh seorang wanita?

Chi San dan Man Bo meledak, anda tidak tahu betapa emosionalnya dia! Dia tidak berperilaku selayaknya wanita sedikitpun. Apa begitu menyakitkan baginya untuk mengatakan sesuatu pada kami?

Chi San : Kalau ini Joseon, ia akan menjadi pelayan paling rendah di istana.
Man bo : Bagaimana ia bisa punya kesempatan untuk bicara pada Yang Mulia? Atau berani melihat wajah anda secara langsung?
Dia harus berlutut ke tanah dengan hidung dalam kotoran.

Yi Gak mengangguk-angguk puas, ia ketawa dan senang sekali mendengar caci maki kedua stafnya pada Park Ha. Tiba2 Yi Gak tanya, Yong Seol kenapa kau tidak mengatakan sesuatu?

Yong seol terkejut, Yang Mulia, apa maksud anda?

Man Bo juga curiga, petugas Woo, ini sangat aneh. Anda terus saja membela Park Ha. Bahkan saat ini anda tidak akan mengatakan sesuatu tentang dia, apa mungkin anda punya perasaan khusus pada Park Ha?
Yi Gak jadi kaget dan tampak waspada, ia menatap tajam Yong Seol (saingat berat nih..)

Yong seol terkejut, Sarjana Song, hati2 dengan perkataan anda! Siapa yang punya perasaan pada siapa?
Yi Gak : Yong seol, kau pasti punya keluhan selama ini. Di saat ini akan dianggap jantan jika kau ikut bergabung mengatakannya.

Yong Seol sebenarnya tidak ingin menjelekkan Park Ha, tapi karena tekanan Yi Gak dan dua rekannya, ia terpaksa mengatakan sesuatu.
Saya...tidak pernah mengatakan apapun sebelumnya, tapi Park Ha..saya harus memukulnya berkali-kali! Bagaimana ia bisa melihat langsung pada Yang Mulia dan selalu menyuruh saya melakukan ini dan itu! Saya ingin melemparnya ke udara dan memutarnya berkali-kali.

Setelah itu, saya akan membantingnya ke tanah dan menggulungnya dalam debu. Yong Seol membuat gerakan2 bengis dengan tangannya.

Yang tidak disadari Yong Seol, Park Ha tiba2 keluar sambil membawa ikat pinggang pijat itu. Yi Gak, Man Bo dan Chi San terkejut dan pura2 melihat ke arah lain.

Yong Seol melihat perubahan sikap mereka dan sadar. Dia..berdiri di belakangku, ya kan?

Yong Seol berbalik dan melihat ke arah Park Ha dengan ketakutan. Park Ha kesal sekali. Ia menyorongkan ikat pinggang itu pada Yong Seol, aku merasa tidak enak karena ini, jadi aku keluar untuk menjelaskan benda ini pada kalian.
Tapi, apa ini?

Yong Seol sudah keluar keringat dingin, Park Ha-ssi..
Park ha marah, membantingku dan menggulingkanku ke dalam debu? Kenapa? Apa membunuhku saja tidak cukup baik? Aku tidak pernah melihat sisi ini darimu sebelumnya. Tapi apa yang kau lakukan di depan juniormu?
Kupikir kau sangat ksatria...tapi kau hanya penggosip dan murahan! Park Ha masuk ke dalam mobil dengan murka.

Yong seol tampak terpukul, lalu melihat ke arah Yi Gak, Man Bo dan Chi San dengan pandangan kesal. Chi San langsung pura2 mendapat telp. Man Bo pura2 mengeluh lehernya sakit dan Yi Gak pura2 melihat ke arah jam tangannya.
Yi Gak masuk ke mobil dan melihat Park ha memasukkan baju2nya ke dalam ransel. Park Ha ngambek dan ingin pergi dari caravan itu.
Yi Gak ingin tahu Park Ha mau pergi ke mana. Park Ha tidak tahan tinggal disini jika mereka selalu membicarakan hal2 jelek di belakangnya.

Yi Gak menghibur, kalau Yong Seol tidak sungguh2 dengan perkataan-nya. Park ha tidak mau mendengar dan ingin membawa tasnya keluar.

Yi Gak menghalanginya, Park Ha mengibaskan tangan Yi Gak. Akibatnya tas Park Ha terlempar dan barang2nya berantakan.
Yi Gak melihat selembar foto. Ia tertarik dan mengambilnya.
Yi Gak terlihat serius. Siapa bayi ini? Siapa pria dalam foto ini? Siapa mereka?

Park Ha : Pria itu adalah ayahku. Anak itu adalah aku.
Park Ha berusaha merebutnya, tapi Yi gak lebih tinggi dan mengangkat tinggi foto itu sambil terus mengamatinya.
Yi Gak menyadari sesuatu, apa itu berarti kalau ingatanmu sudah pulih?

Keduanya duduk bersama di tepi sungai. Yi Gak tanya sekali lagi, jadi ingatanmu sudah pulih?
Park ha berkata kalau ayahnya sangat membenci ibunya, itulah mengapa ia merobek foto ibunya karena membuang seorang anak yang masih kecil dan pergi.

Yi Gak : Tapi sekarang kau sudah mendapatkan ingatanmu kembali, ini hal yang sangat bagus.
Park Ha menghela nafas, jika aku tidak mendapatkan ingatanku kembali..jika aku tidak tahu, itu mungkin akan lebih baik.
Ingatan-nya saat Se Na sengaja meninggalkannya di truk dan membuatnya kehilangan ingatan juga keluarganya.
Yi Gak mengingat hari pernikahannya, ia mengingat Hwa Yong remaja.
Yi Gak : Jika kau tidak punya kenangan, kau tidak bisa bersama mereka dalam hatimu. Tapi jika kau punya kenangan, meskipun yang kau miliki hanyalah kenangan, kau masih bisa bersama mereka selamanya.

Yi Gak jalan sendirian di tepi sungai. Ia mengulas semua kejadian dalam benaknya.
"Dalam sekejap, aku entah bagaimana meloncat 300 tahun kemudian dari jaman Joseon. Putri Mahkota sudah reinkarnasi setelah 300 th dan dilahirkan kembali di masa ini. Jadi, meskipun aku memiliki kenanganku dari masa Joseon, Putri Mahkota tidak mengingatnya. Aku harus memecahkan masalah ini. Hanya dengan demikian, aku akan tahu alasan kenapa aku maju 300 th kemudian ke masa depan. Aku akan dapat menemukan alasan dibalik kematian Putri Mahkota."

Ibu sudah sehat dan bisa meninggalkan RS. Tae Mu datang dan memberikan obat herbal untuk pemulihan. Tae Mu minta maaf sekali lagi karena sudah menabrak Ibu. Ia merasa lega karena lukanya tidak terlalu serius.

Ibu menghiburnya, sudahlah, kita berdua memang sedang tidak beruntung. Jadi ini terjadi. Karena putriku mengenalmu, aku tidak akan meminta uang kompensasi apapun.
Tae Mu tetap akan membayar semua biaya RS dan biaya perawatan untuk pemulihan Ibu, dan jika anda memerlukan sesuatu, katakan saja pada saya.
Ibu tanya apa benar bisa minta sesuatu. Tae Mu membenarkan, apa saja. Ibu minta Tae Mu memberi pekerjaan pada Park Ha. Putriku itu punya bisnis yang bagus, tapi terjadi insiden dan sekarang dia tidak bekerja. Jika kau memberinya pekerjaan, ia pasti akan melakukan dengan baik.
Park Ha terkejut dan berusaha melarang ibunya meminta itu.  Tapi ibu hanya melambaikan tangan minta Park Ha diam dulu.

Tae Mu janji akan mencarikan pekerjaan di kantor untuk Park Ha.

Park Ha : Anda benar2 tidak perlu melakukannya.
Ibu langsung mengucapkan terima kasih pada Tae Mu. Tae Mu minta Park Ha mampir ke kantor home-shopping nanti. Park Ha mengiyakan.

Joseon 3 mengamati foto artis Korea, Shin Min Ah dan Shin Bong Sun (komedian) dari ponsel mereka. Ketiganya memilih wanita ideal mereka.

Chi San mengangguk pasti, tentu saja itu...
Man Bo : Shin Bong Sun.

Chi San tidak mengerti, bagaimana bisa Shin Bong Sun? Seharusnya Shin Min Ah, bukan Shin Bong Sun.

Man Bo menjelaskan : Chi San seonbae, wanita harus mampu mengandung anak.
Man Bo menunjuk Bong Sun, wanita seperti ini, terlihat sederhana dan subur. Apa anda tidak tahu hal2 seperti ini? Benar kan, Yong seol seonbae?
Kemudian diskusi ketiganya berubah jadi suara donal bebek.

Yi Gak masuk sambil membawa satu toples besar permen warna putih. Man Bo heran, apa itu Yang Mulia?
Yi Gak dengan bangga mengenalkan, Permen Park Ha. (permen mint) Aku menemukan ini dan membelinya.
Chi San tanya, apa ini Park Ha seperti nama Park Ha-noona?
Yi Gak membenarkan. Ia membagikan permen itu pada Man Bo dkk, ayo kita semua mengunyahnya bersama.

Chi San mengunyah permen dan merasa tenggorokannya terasa lebih sejuk. Man Bo berkata kalau rasanya persis dengan karakter Park Ha. Sejuk dengan rasa yang kuat.
Yi Gak membentak Yong Seol, kenapa kau mengulumnya? Gigit segera! Yi Gak memberikan segenggam permen pada Yong Seol.
Yong Seol menerimanya, baik Yang Mulia.
Yi Gak mengunyah permen itu sambil menyebut nama Park Ha : Permen Park Ha.
Chi San mengadu, kalau Yong Seol tidak mengunyah permen itu. Yi Gak mendelik.
Yong seol terpaksa mengunyah semua permen sekaligus dengan susah payah.
Adegan ini konyol sekali. Mereka kesal dengan Park ha dan melampiaskannya dengan mengunyah permen Park Ha.
Tae Mu menemui Presdir Jang, ia merasa takut kalau Jang pulang ke HK karena kecewa pada mereka.
Jang : Bukan karena itu.
Jang tidak ingin merepotkan Tae Mu atau ayahnya, jadi ia ingin pulang diam2 saja.

Jang ingin minta bantuan pada Tae Mu. Tae Mu langsung bersedia, tolong katakan, apa saja.
Jang mengeluarkan amplop, di dalamnya ada fotonya, ayah Park Ha dan Park Ha kecil. Jadi konfirmasi, Jang memang ibu kandung Park Ha.

Jang : Ini foto 25 th lalu. Aku ingin mencari putriku. Nama ayah anak ini adalah Park In Chul, dia meninggal 2 th lalu. Nama putriku adalah Park Eun Joo.
Aku dapat informasi kalau dia hilang saat usia 9 th. Sampai sekarang, tidak ada yang tahu dimana ia berada.

Tae Mu mengamati foto itu di kantornya dan Se Na mengetuk pintunya. Ia heran apa yang dipikirkan Tae Mu sampai tidak tahu kalau ia datang.
Se Na memberikan dokumen untuk Tae Mu. Tae Mu mengambilnya dan meletakkan dokumen itu diatas foto keluarga Park. Yang kelihatan hanya wajah Presdir Jang.
Se na ingin tahu foto siapa itu, sepertinya sudah lama sekali. Tae Mu berkata ini foto 25 th lalu, orang ini adalah Presdir Jang.
Se Na : Oh benarkah? dia cantik sekali. Dia beruntung sekali, bisa kaya dan juga cantik.

Tae Mu berkata ia mengira Jang hanya menikah di HK. Tapi ternyata dia juga pernah menikah di Korea.
Tae Mu mengeluarkan foto itu dan berkata ini foto keluarga saat putrinya masih berusia 1 th.

Se Na mengenali wajah ayah tirinya. Ia bagai disambar petir. Tae Mu heran kenapa Se Na mengamati foto seperti itu.
Se Na : Tae Mu bagaimana kau bisa mendapatkan foto ini? Park Ha tiba di kantor Home Shopping dan tanya ruang kantor Tae Mu pada Manager Hwang.

Tae Mu berkata kalau mereka harus segera menemukan anak itu demi Presdir Jang.
Belum pulih rasa terkejut Se Na, Park Ha mengetuk pintu dan masuk.

Se na dengan cepat menutup foto itu dari penglihatan Park ha. Tae Mu menyambut Park Ha. Ia tanya apa Ibu sudah pulang dengan selamat.
Park Ha mengiyakan. Tae Mu menyadari suasana dingin antara Se Na-Park Ha, ia tanya kenapa mereka tidak saling menyapa. Apa kalian bertengkar?

Se Na pura2 tersenyum dan tanya kenapa Park Ha datang.
Park Ha : Direktur yang menyuruhku.

Tae Mu berdiri dan mengajak Park Ha keluar, ia ingin menunjukkan lokasi kerja Park Ha.
Tae Mu berkata kalau Park Ha bisa kerja mulai besok pagi. Park Ha berterima kasih dan janji akan kerja keras untuk membalas kebaikan Tae Mu.

Tae Mu tersenyum, baik, aku yakin kau akan melakukan dengan baik. Tae Mu mengijinkan Park Ha pulang.
Park Ha menunggu lift dan Se Na muncul. Se Na murka sekali melihat Park Ha. Se Na juga diliputi rasa cemburu karena mengira Park Ha selalu beruntung.
Se Na mendekat dan teriak, apa yang sedang kau lakukan? Apa ini? Apa kau akan menggunakan segala macam alasan untuk memohon pekerjaan disini? Apa sebenarnya yang kau inginkan? apa sebenarnya tujuanmu?
Park Ha menjelaskan dengan dingin, Direktur ke RS dan Ibu memintanya untuk memberikan pekerjaan padaku. Jika kau tidak menyukainya, maka bicarakan saja itu pada Ibu dan Direktur.

Karena ini adalah kompensasi dari kecelakaan yang dialami Ibu. Awalnya aku tidak ingin menerimanya. Tapi kemudian aku tahu kalau ini adalah kantor dimana kau kerja, jadi aku memutuskan untuk tidak lari lagi dari ini.

Se na marah : Apa kau gila?
Park Ha : Aku akan terus terang, aku tidak berniat membongkar siapa kau sebenarnya, jadi biarkan saja aku.

Se Na mengancamnya, kau sebaiknya meninggalkan perusahaan ini secepat mungkin. Jangan menunggu sampai aku harus menghancurkanmu lalu mengusirmu keluar.

Park Ha : Kau tidak membuatku marah, karena aku kasihan padamu.
Park Ha masuk lift dan Se Na melotot marah padanya.

(Se Na ini memang patut dikasihani, ia sebenarnya juga anak kandung Jang, tapi entah siapa ayahnya. Se Na tidak bisa menerima kenyataan kalau Park ha ternyata adalah anak kandung Jang, wanita yang berpengaruh dan kaya. Se Na ini memang pendengki sejak awal, jadi patut dikasihani.)

Park Ha keluar dari lift dan bertemu Yi Gak. Yi Gak tampak ketakutan, sepertinya aku sering melihatmu disini.
Park Ha jalan dan berkata Yi Gak akan lebih sering lagi melihatnya. Yi Gak terkejut, apa kau mengikutiku?
Tae Mu baru saja akan telp studio foto. Se Na masuk ke kantor Tae Mu. Ia ingin tahu siapa Presdir Jang. Siapa dia sampai begitu penting bagimu dan ayahmu?
Tae Mu : Presdir Jang memiliki mayoritas saham di perusahaan ini setelah nenekku.
Se Na syok, tapi ia menutupinya. Se Na berkata karena orang itu begitu penting bagi Tae Mu, ia akan membantunya.
Se Na mengambil foto keluarga Park dan langsung mengopinya. Ia melakukan scan depan belakang, alasannya, Se Na akan mencari tahu siapa putri Jang.
Yi Gak ingin mengajak Park Ha ke satu tempat. Park Ha heran, kau mau mengajakku kemana.
Yi Gak menjelaskan, ia mengamati foto itu semalam dan menemukan tempat dimana foto itu diambil. Di Cheunchun. Jika kita pergi ke sana, mungkin akan membantumu mengingat.

Park Ha merasa Yi Gak benar. Yi Gak memanggil taksi dan Park Ha ikut dengannya.
Se Na kebetulan melihat keduanya. Ia ingin tahu kemana mereka.

Se Na telp Yi Gak dan pura2 tanya kenapa Yi Gak tidak muncul untuk belajar di prsh.
Yi Gak berkata harus membatalkan pelajaran mereka, aku sedang menuju Cheunchun. Se Na ingin tahu untuk apa ke Cheunchun.
Yi Gak hanya bilang ingin jalan2 saja. Tapi Se Na tahu kalau itu ada hubungannya dengan masa lalu Park Ha. Se Na mengikuti mereka.

Yi Gak dan Park Ha tiba di Cheunchun, Yi Gak menunjuk satu studio foto. Mereka mendekati pemilik studio yang baru menutup toko untuk istirahat.
Park Ha menunjukkan foto dan tanya apa foto ini diambil di studio ini.
Pria itu mengambil foto keluarga Park dan melihat nomor telpnya, ia membenarkan. Pria itu justru merasa senang, foto ini pasti diambil oleh mendiang ayahku. Berapa usia foto ini?
Park Ha : Sekitar 25 th.

Pria itu menyayangkan, kalau sudah 25 th, filmnya sudah tidak ada. Apa kau datang karena foto ini rusak?
Park Ha berkata ia datang juga untuk tanya apa ada SD di sekitar sini. Setelah menyeberangi jembatan sempit dan melewati pohon besar, sepertinya ada sekolah disana.
Pria itu mengerti, maksudmu SD Gyodong?
Park Ha jalan bersama Yi Gak ke arah SD-nya. Jalan dipenuhi oleh sakura putih yang sedang mekar, it's so gorgeous. Park Ha cerita, dulu saat pulang sekolah bersama teman2nya, ia akan mengendap-endap dan membunyikan bel rumah orang.

Lalu mereka akan lari dan teriak sekencang mungkin kalau pemilik rumah keluar dan memarahi mereka. Menyenangkan sekali.

Yi Gak tidak mengerti, apa yang menyenangkan dengan melarikan diri? Kau pasti benar2 pembuat masalah.
Park Ha : Jangan bicara kalau kau tidak pernah melakukannya.
Yi Gak : Hanya perampok dan kriminal yang melarikan diri. Jadi apa bagusnya itu.
Park Ha tidak peduli kata2 Yi Gak. Ia mengendap-endap ke depan sebuah pintu dan menekan belnya lalu menunggu pemiliknya keluar.
Saat Park Ha mendengar suara pemilik rumah, ia cepat2 mengajak Yi Gak lari. 

Tapi Yi Gak tidak bergerak. Park Ha kembali dan menariknya, apa yang kau lakukan? ayo lari.

Yi Gak menolak, aku akan mengatakan pada pemilik kalau pelakunya adalah wanita yang kekanak-kanakan.
Park ha tidak percaya, apa kau sudah gila? Ayo lari.
Pemilik rumah membuka gerbangnya, siapa kalian?
Yi Gak terkejut melihat ajumma itu dan otomatis ia langsung melarikan diri bersama Park Ha.
Parahnya lagi..ajumma itu marah2 dan mengejar mereka.

Park Ha dan Yi Gak lari secepat mungkin sambil ketawa2.
Keduanya sembunyi dari kejaran ajumma marah itu, mereka senang sekali dan ingin mencobanya lagi.
Kali ini Yi Gak yang menekan bel. Terdengar gonggongan anjing dan seorang pria yang mirip pegulat keluar.

Yi Gak ketakutan, ia langsung lari bersama Park Ha. Keduanya lari dan tertawa bagaikan anak-anak. Bahkan saking ketakutannya, Park Ha sampai kehilangan sebelah sepatunya.

Yi Gak menunggu Park Ha di sebuah taman bermain. Park Ha datang dengan wajah kelihatan murung. Yi Gak tanya hasilnya. Park Ha berkata tidak ada catatan murid dengan nama Park Ha 20 th lalu. Sepertinya bukan sekolah ini.

Yi Gak tanya apa Park Ha yakin tidak salah menyebut nama. Park Ha kesal, apa aku ini bodoh sampai tidak bisa mengingat namaku sendiri?
Yi Gak : Aku tanya karena kau biasanya selalu bingung. Baiklah, bagaimana karakter Hanja untuk namamu?
Park Ha : Maksudmu, huruf Ha yang mana yang dipakai?
Yi Gak minta kertas dan pena untuk menulisnya. Park Ha minta samsung galaxy milik Yi Gak dan membuka menu untuk menulis, kau bisa menulisnya disini.
Yi Gak menulis kata yang ia maksud dalam karakter mandarin. Lalu menunjukkan ke Park Ha.

Park Ha membenarkan, ya, seperti itu cara menulisnya. Yi gak berkata ini artinya, myungot, bunga lotus.
Park Ha : Bunga lotus?
Yi Gak : Bunga lotus juga disebut...Bu Yong.
Park Ha : Bu Yong.

Yi Gak teringat adik iparnya, Bu Yong, saat Bu Yong menjawab puisinya yang romantis.
Yi Gak menggoda Bu Yong, kau gadis yang belum menikah, adik ipar, Bagaimana bisa membaca puisi seperti itu?

Bu Yong merasa malu dan minta maaf. Yi Gak hanya ketawa.
Yi Gak ingat ia juga memberikan teka-teki pada Bu Yong : Apa yang mati meskipun hidup, dan hidup meskipun mati?

Bu Yong berpikir keras dan mengulang pertanyaan Yi Gak.

Ke masa kini...Park Ha juga mengulang teka-teki Yi Gak, apa yang mati meskipun hidup, dan hidup meskipun mati...Park Ha berkata itu mudah.
Yi Gak : Apa kau tahu jawabannya? Katakan padaku jawabannya.

Park Ha jalan dan berkata jawabannya adalah hidup. Karena hidup tidak berarti benar2 hidup. Yi Gak kesal dan mengetok kepala Park Ha. Kau ini gila. Apa yang ada di pikiranmu?
Park Ha marah, jangan memukul kepalaku. Kau akan membuatku bodoh.

Park Ha memikir lagi, ah..jawaban yang benar adalah...Koma! Dalam kondisi itu, kau tidak benar2 hidup, tapi kau juga tidak benar2 mati.

Yi Gak semakin kesal, koma! Jawaban macam apa itu? Yi Gak mendekat dan berkata ia akan memberikan makanan untuk Park Ha. Park Ha senang, makanan? Apa itu?
Yi Gak : Kenari di kepala. (Bunyi kenari dan mengetok kepala sepertinya mirip)
Yi Gak mengetok kepala Park Ha lagi. Park Ha marah, ah keterlaluan! sini kau! Park Ha mengejar Yi Gak keliling taman main.
Yi Gak melarikan diri, sampai naik ke prosotan. Park Ha mengikutinya. Yi Gak sampai akan jatuh lalu keduanya berhenti. Sama-sama kehabisan nafas.
Yi Gak tersenyum geli. Park Ha tiba2 merasa sedih dan menangis. Ia berbalik dan menutup matanya.
Yi Gak menarik Park Ha dan menghapus air matanya, lalu memeluk Park Ha. Jangan menangis. Mulai sekarang kau hanya akan mendapatkan kenangan indah.

Tae Mu dan Presdir Jang juga pergi ke studio foto yang sama. Pria itu heran, hari ini sungguh aneh. Beberapa waktu lalu ada yang datang menanyakan pertanyaan sama.
Jang terkejut, ada orang lain yang memiliki foto ini?

Pria itu membenarkan, ya, seorang pria dan wanita muda. Jang tanya kemana gadis muda itu pergi.
Pemilik studio menunjuk arah SD Gyodong. Tae Mu mengajak Jang pergi ke sana.

Di halaman SD, Park Ha dan Yi Gak asyik main ayunan untuk menghilangkan kesedihan Park Ha.

Se Na mengamati keduanya dengan senyum sinis. Tiba2 Se na melihat Tae Mu dan Presdir Jang datang ke SD itu.
Se Na takut Jang menemukan Park Ha. Jahat sekali dia. Se na langsung muncul untuk mencegah mereka masuk.

Tae Mu terkejut, kenapa Se Na ada disini. Se Na berkata ia datang atas perintah Tae Mu untuk menemukan seseorang, bukankah itu alasanmu datang kesini?
Tae Mu mengenalkan Se Na dengan resmi pada Jang. Ini Sekretaris Hong Se Na.

Jang sudah tahu kalau Se Na adalah putri tertuanya, ia tersenyum pada Se Na. Tae Mu tanya apa Se Na melihat seorang pria dan wanita muda disini. Mereka pergi ke studio foto dan juga tanya tentang foto yang sama.
Se Na menunjukkan foto yang ia copy, saya juga pergi ke studio foto dan mungkin yang dimaksud adalah saya? Ada seorang pria disana yang menunjukkan arah pada saya.

Jang dan Tae Mu menghela nafas, jadi mungkin yang dimaksud adalah Se Na dan pria penunjuk jalan. Jang berterima kasih karena Se Na mau repot2 hanya untuk dirinya.
Se na bersikap semanis mungkin dan berkata ia menyesal tidak bisa membantu banyak.

Tae Mu punya ide untuk pergi ke administrasi sekolah dan mencari informasi. Jang setuju. Tapi Se Na mencegah mereka lagi, ia bilang sudah pergi ke sana dan tidak ada informasi yang berarti.
Jang tampak kecewa. Kita akhiri saja untuk hari ini. Tae Mu mengerti. Jang ingin menumpang di mobil Se Na. Se Na tentu senang sekali.

Jang diantar kembali ke Seoul oleh Se Na. Jang menatap Se Na. Se Na tersenyum pada Jang. Jang membalas senyumnya, lalu menoleh ke arah jalan dengan pandangan sedih.

Mereka sampai ke Hotel dan Tae Mu minta Jang istirahat. Jang berterima kasih atas kerja keras mereka hari ini. Tae Mu minta maaf karena tidak bisa mendapatkan apapun hari ini.
Jang : Aku juga tidak berharap banyak,  tapi aku jadi bisa mengenal Hong Se Na lebih baik lagi. Ini menyenangkan.
Se Na : Saya juga Presdir.
Jang melepas cincin permatanya dan memberikan cincin itu pada Se Na. Aku ingin memberikan ini padamu.
Se Na terkejut, tapi senang. Jang minta Se Na menjaga cincin ini meskipun tidak dipakai. Ini sebagai tanda persahabatan kita.
Se Na berjanji untuk menjaganya.

Jang sepertinya berniat melepaskan Se Na dan membiarkan Se Na bersama Man Ok. Tapi Jang tetap berusaha mencari Park Ha. Kenapa ngga cari di rumah abu saja ya. Siapa tahu ketemu di depan altar mendiang suaminya.

Tae Mu senang karena Jang menyukai Se Na. Ia memeluk Se Na dan berterima kasih. Tae Mu tanya jika Jang ingin kau menggantikan posisi putrinya yang hilang, apa yang akan kau lakukan?
Se Na tersenyum dan berkata, kalau begitu aku akan jadi anaknya. Aku sudah bilang padamu, selama ini menguntungkanmu, aku akan bersedia melakukan apapun.

Tae Mu tersenyum, terima kasih Se Na.
Direktur Yong menghentikan mobilnya di dekat situ dan melihat keduanya. Ia marah sekali dan membentak mereka. Sekretaris Hong!
Tae Mu dan Se Na melepaskan diri. Keduanya tampak terkejut, Ayah!

Direktur Yong marah, ini salah! Ini bukan suatu pilihan! Apa yang kalian lakukan? Karena kepercayaan Presdir padamu, kami selalu menganggapmu sebagai bagian dari keluarga. Beraninya kau melakukan ini bersama putra orang! Kau seharusnya bersikap dengan pantas! Kau tidak bisa melakukan ini! Bagaimana jika rumor tersebar kalau Tae Mu kencan dengan sekretaris?

Direktur marah ke Tae Mu, apa ini alasanmu menolak pergi ke perjodohan? Tae Mu ingin memberi penjelasan, tapi ayahnya membentaknya. Aku kesini untuk memberikan hadiah untuk Presdir Jang, bawa keatas untuknya sekarang. Kita bicara lagi nanti di rumah.
Setelah Tae Mu pergi. Direktur Yong minta Se Na segera mengakhiri hubungannya dengan Tae Mu.

Park Ha dan Yi Gak pulang dengan bis. Park Ha tertidur di bahu Yi Gak.

Park Ha terbangun dan ia berusaha menjaga kepalanya agar tidak jatuh ke pundak Yi Gak. Tapi Yi Gak sudah belajar, ia tidak keberatan lagi Park Ha bersandar di bahunya. Justru Yi Gak menarik kepala Park ha agar bersandar di bahunya lagi hehe...Park Ha tidur sambil tersenyum.

Mereka sampai di halte dan Yi Gak langsung dapat sms. Park Ha tanya siapa. Yi Gak berkata ini Sekretaris Hong. Yi Gak langsung lari lagi mengejar bis yang tadi. Park Ha kelihatan kecewa.

Se Na minum sendirian. Tae Mu telp dan ia mengangkatnya. Se na tidak ingin bertemu Tae Mu. Se na ingin sendirian saja. Se Na melihat Yi Gak datang,  jadi ia menutup telp Tae Mu.

Se Na : Kau datang. Ternyata kau menemukan lokasinya. Apa kau mau minum bir?
Yi Gak mengiyakan. Se Na memanggil Yi Gak untuk mengembalikan gelang liontin-nya. Se Na berkata ia sudah memikirkan apa yang dilakukan Yi Gak sejak mereka pertama kali bertemu, apa kau menyukaiku?Tapi aku tidak menyukaimu.

Yi Gak : Tapi akhirnya kau akan menyukaiku.
Se Na heran, meskipun aku tidak menyukaimu. Apa kau akan terus menyukaiku?

Yi Gak membenarkan. Se Na tanya berapa lama Yi Gak mengenalnya, apa yang kau ketahui tentang diriku, sampai kau bisa mengatakan kalau kau menyukaiku?

Yi Gak : Apa kau percaya reinkarnasi?
Se Na mendengus : Apa hanya itu? Kau berkata kita ditakdirkan bersama sejak kehidupan masa lalu? Apa itu?
Yi Gak : Kau akan segera percaya hal itu.
Se Na : Kau ini entah sangat hebat dalam hal wanita atau kau hanya gila.
Yi Gak tanya apa Se na punya adik perempuan. Se Na terkejut, tapi ia berkata tidak. Kenapa kau tanya itu.
Yi Gak : Karena sepertinya kau punya.

Yi Gak meraih tangan Se Na dan memasangkan gelang itu kembali ke pergelangannya. Dalam hati Yi Gak berkata, jika kau tidak punya kenangan kita tidak bisa bersama dalam hati kita. Jika kau punya kenangan maka kita akan bisa bersama selamanya.

Tae Mu muncul dan melihat mereka. Ia tampak kesal.

Se Na pulang dan Tae Mu sudah menunggunya. Tae Mu tanya Se Na dari mana saja. Se Na berkata ia jalan2 sana-sini dan minum alkohol juga.
Tae Mu ingin mengajak Se Na bicara, tapi Se Na menolak. Lain kali saja, aku lelah.

Tae Mu minta maaf atas kejadian dengan ayahnya tadi, ia akan meyakinkan ayahnya. Beri aku waktu.
Se Na : Untuk hidup bersamamu, apa kau perlu meyakinkan dan mendapatkan ijin untuk itu? Apa kau tidak punya pendapat sendiri? Kau harus bertanya pada ayahmu?
Tae Mu : Bukan itu.
Se Na : Jika bukan itu maka katakan pada ayahmu kalau kita akan menikah.
Tae mu tidak bisa, kau tahu aku tidak bisa. Se Na mengajak putus saja. Tae Mu pergi.
Se Na menangis.
Pagi hari, Park Ha keluar dari caravan pertama kali dan ia teriak, kita akan terlambat! Ini hari pertama kerjaku. Aku tidak bisa terlambat!
Park ha tidak sabar lagi. Ia teriak, aku akan pergi tanpa kalian! Park Ha jalan cepat ke arah kantor.

Yi Gak dan Joseon 3 keluar, mereka mengeluh karena Park Ha tidak setia kawan. Man Bo dan Chi San teriak memanggilnya, Park Ha noona!
Mereka sepakat menyusul Park Ha. Ayo kita pergi bersama. Yi Gak dkk memiliki kaki yang panjang, dengan segera mereka berhasil menyusul Park Ha. Bukankah kita akan pergi ke tempat yang sama?

Yi Gak memberi tanda dengan tangan, kita akan terlambat, jadi kita harus bergegas. Kakimu pendek, jadi kau jalan pelan-pelan sekali.
Aku pergi dulu.
Yi Gak, Man Bo, Chi San dan Yong Seol jalan mendahului Park Ha sambil sengaja merentangkan kaki panjang2.
Park Ha teriak2, apa ini? Hei! Park Ha harus lari2 mengejar mereka.

Manager Pyo menemui Tae Mu. Direktur Yong, kudengar kau bertemu dengan Presdir Jang yang baru datang dari HK.
Tae Mu menyindir, apa aku juga harus mengatakan padamu kalau aku baru saja belajar main catur Cina akhir2 ini?

Pyo : Apa kau tidak terlalu jelas? Presdir Jang adalah pemegang saham terbesar kedua di perusahaan kita. Apa kau punya rencana untuk saham2 itu setelah kau mendapatkan kepercayaan-nya?

Tae Mu : Kalau kau menulis novel, maka pasti akan jadi best-seller.
Pyo mengambil pena Tae Mu dan membuangnya. Pyo duduk di depan Tae Mu.

Pyo berkata, meskipun Tae yong kembali setelah dikira menghilang dan kemungkinan meninggal, kita tidak bisa mengabaikan insiden itu.
Tae Mu minta Pyo memanggilnya dengan sebutan direktur.

Pyo : Maksudnya, Direktur? Kau berkata tidak pernah bertemu Tae Yong saat kau pergi ke Amerika. Tapi aku yakin kalau kau bertemu Tae Yong di Amerika.

Tae Mu : Novelmu, pasti novel misteri. Penjualannya pasti bagus.

Pyo : Kau..kau pergi ke Amerika 2 th lalu untuk bertemu Tae Yong. Kau menggunakan credit card perusahaan. Di restoran, di bar, setiap kali credit card itu digunakan selalu untuk tagihan dua orang.
Aku akan membantu Tae yong mendapatkan ingatannya kembali. Hidup bukanlah permainan, jadi berhentilah main-main. Tae Mu.

Tae Mu terlihat mulai gugup.
Park Ha beres2 setelah syuting dan Joseon 4 datang. Park Ha heran, kenapa kalian tidak bekerja?

Yi Gak : Bukankah kita akan pindahan ke rumah atap hari ini?
Jadi kita akan mengadakan pesta selamatan rumah. Kau seharusnya tahu itu.

Park Ha : Selamatan rumah? Hari ini? tanpa mengatakannya padaku? Siapa yang akan menyiapkan makanan-nya?

Tae Mu lewat dan kebetulan melihat mereka berlima dari kamera. Ia ingin tahu apa yang dibicarakan. Tae Mu mengambil headphone dan membesarkan volume microphone. Ia mulai mendengarkan.

Man Bo : Untuk selamatan rumah, kita harus menyediakan makanan enak.
Park Ha : Jadi, apa yang ingin kalian makan?

Chi San berkata ia ingin sekali makan kepiting akhir2 ini. Man Bo menggoda Yong Seol, Yong Seol seonbae, kenapa kau tidak mengatakan pada Nona Park Ha apa yang ingin kau makan? Katakan saja, ia akan membuatkannya untukmu.

Yong Seol tampak malu, kenapa kalian semua seperti ini.
Park Ha usul, bagaimana kalau kepiting yang dimasak dengan saus kecap? kau memakannya dengan nasi dan ..bukankah kedengarannya sangat enak?

Chi San : Tidak bisa, tidak boleh masak kepiting saus kecap!
Yi Gak berkata ia hampir mati karena makan kepiting dengan saus kecap. Aku tidak bisa bernafas dan pingsan.

Tae Mu tertarik.
Park Ha mengeluh, aku benar2 ingin makan itu. Lalu apa yang harus kita siapkan?

Tae Mu mengajak Yi Gak main squash. Tapi Yi Gak tidak bisa mengimbangi Tae Mu, ia justru selalu kena pukul bola.
Yi Gak : Tae Mu-hyung, kukira kau akan mengajariku. Tapi kenapa kau terus saja memukul dengan keras?

Tae Mu menatap tajam Yi Gak : Seseorang mungkin akan kehilangan ingatannya. Tapi tubuhnya akan masih mengingat kemampuan fisiknya. Aku tidak pernah mengalahkanmu pada squash sebelumnya.
Aku tidak pernah percaya kalau kau adalah Tae Yong.

Yi Gak ingat saat ia menyangkal dengan keras pada Nenek, dan juga mengatakan langsung pada Tae Mu kalau ia bukan orang yang dipikirkan Tae Mu.
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment