Shunji berlutut di depan Ueno Rie yang mengenakan cadar hitam dan duduk di balik tirai. Kimura Taro juga ada, ia mengenakan baju Kishokai.
Rie membacakan semua kewajiban anggota Kishokai : Sebagai anggota Kishokai, kau harus bersedia mengorbankan hidupmu untuk Kaisar. Bukan hanya kesetiaan yang ditunjukkan dengan pena, pikiran, dan kata-kata. Tapi kesetiaan yang ditunjukkan dengan pisau, darah dan hidupmu.
Kimura Shunji, apa kau siap?
Shunji : Ya!
Rie : Katsuyama!
Jun masuk dan meletakkan baki di depan Shunji. Baki itu berisi kertas dan pisau.
Taro : Bersumpahlah dengan darahmu.
Shunji mengerti dan menggores telapak tangannya. Shunji mengerenyit kesakitan.
Shunji menulis huruf Ki dengan darahnya. Kimura Taro dan Rie tersenyum.
Kembali di akhir ep 9, Shunji berdiri di depan semua anggotanya. Shunji berkata ia ditunjuk menggantikan posisi Kenji karena jasa membunuh Gaksital. Tapi tiba2 Gaksital muncul lagi. Jika ada yang tidak bersedia mengakuinya sebagai atasan mereka, Shunji minta mereka bicara sekarang.
Karena semua diam, Shunji bersumpah atas nama mendiang kakaknya yang dibunuh Gaksital, Gaksital pasti akan mati di tanganku.
Kang To tertegun mendengar nada bicara Shunji.
Shunji mulai menugaskan anak buahnya. Koiso harus memeriksa sopir Presdir Jo. Periksa secara seksama keberadaan Presiden Jo saat terjadinya insiden.
Takeda dan Takao, harus memeriksa asosiasi penarik ricksaw. Cari tahu dimana dan siapa Presiden Jo mengadakan kontak.
Sementara Abe, yang melarikan diri di depan Gaksital akan diturunkan satu tingkat selama 18 bulan, tapi gajinya tetap sama, ini perintah Chief.
Abe janji tidak akan mempermalukan Polisi Kerajaan lagi.
Shunji : Petugas Abe dan Letnan Sato akan terus mengawasi Sirkus Timur Jauh.
Kang to terkejut. Shunji minta semua melakukan yang terbaik untuk tugasnya masing2. Ia jalan masuk ke kantor.
Koiso menyindir Kang To, Abe benar. Kau hanya mengawasi anggota sirkus. Sejak Kapten Shunji menjabat, kau akan mulai menikmati hidupmu.
Kang To kesal dan membentak Koiso. Ia jalan masuk ke kantor Shunji tanpa mengetuk pintu. Kang To minta maaf soal kemarin, saat ia menangkap Kimura Taro. Itu perintah Chief Koji.
Shunji tampak masih marah, ia berbalik, Sato Hiroshi! Kelak, aku tidak ingin kau masuk ke dalam ruangan ini sesukamu sendiri.
Kang to tertegun, Shunji...
Shunji : Shunji? Shunji?
Kang To menunduk, saya minta maaf. Kapten Kimura.
Shunji ingin Kang To ingat, kalau dia adalah atasannya.
Kang to : Kelak, saya tidak akan membawa perasaan pribadi dalam pekerjaan. Jadi Kapten, tolong jangan mencampur perasaan pribadi saat anda membagi pekerjaan.
Shunji : Mulai sekarang, Sato Hiroshi, kau tidak perlu mengerjakan kasus Gaksital lagi. Kecuali ada perintah khusus, jaga saja anggota sirkus selama 24 jam sehari.
Kang to diam saja. Shunji kesal, apa kau tidak mendengarku?
Kang To : Menjaga mereka selama 24 jam sehari...jadi saya tidak perlu masuk ke kantor ini. Saya mengerti.
Kang to jalan keluar. Shunji menghela nafas.
Kang to pergi bersama Abe. Abe mengeluh, ia takut dan mengira akan dipecat. Jika ia dipecat ia tidak bisa dapat uang pensiun. Abe heran kenapa Guru Shunji..bukan, Kapten Shunji tiba2 seperti ini? Apa yang terjadi? Kenapa membuat polisi Jong Ro yang terbaik sebagai penjaga di saat seperti ini?
Kang To tidak menanggapi, ia minta Abe menurunkannya di tepi jalan. Kang To minta Abe pergi ke sirkus Timur Jauh dulu, ia akan menyusul.
Kang to menemui Baek Gun yang menyamar jadi tukang semir sepatu. Kang To mengatakan kalau Shunji berencana menyelidiki para penarik ricksaw.
Kang To : Selama waktu itu, lebih baik kalau kau tidak terlihat di Gyeongseong. Demi menangkap Gaksital, semuanya kerja lebih keras lagi.
Baek Gun : Apa anda tidak akan apa-apa, Tuan Muda?
Kang To : Jangan khawatir. Di mata mereka, aku hanya Lee Kang To.
Baek Gun : Di koran ditulis kalau Kimura Shunji telah bersumpah untuk membunuh Gaksital.
Kang to menghela nafas, dia satu-satunya temanku. Selama aku bingung karena kakak ditangkap, dia membantuku.
Baek Gun mengerti itu, ia tanya lagi. Tuan Muda, apa kau tidak apa-apa?
Kang to bertekad : Karena aku sudah memulainya, aku harus menyelesaikannya sampai akhir.
Shunji juga mengatakan hal yang sama kepada Ayahnya. Karena aku sudah memulainya, masalah ini hanya akan berakhir saat aku menangkap sendiri penjahat itu.
Taro tanya rencana Shunji.
Shunji : Selama ini kita selalu menunggu sampai Gaksital muncul, lalu kita kejar dan menyerangnya. Itulah mengapa ia punya kesempatan untuk melarikan diri.
Taro : Lalu apa yang harus kita lakukan?
Shunji : Kita harus mencari orang yang akan membuat Gaksital ingin membunuhnya.
Taro : Orang yang ingin dibunuh Gaksital?
Shunji : Saat rakyat Joseon menderita karena perbuatan anggota Kishokai, Gaksital selalu muncul. Kali ini Presiden Jo yang diserang Gaksital. Jo menipu rakyat Joseon dengan investasi dengan bunga tinggi lalu mengambil uang mereka. Bagi Rakyat Joseon, Jo adalah parasit yang menghisap darah mereka.
Taro berkata Gaksital membiarkan Presiden Jo hidup. Shunji tahu itu, tapi jika setelah Gaksital mengampuninya..dia menyakiti rakyat Joseon lagi..Gaksital pasti akan muncul di depan Presiden Jo.
Shunji : Presiden Jo, dibawah nama Hirozawa Gonsuke, telah membuka kantor bisnis Joseon di pasar Jong Ro, apa tugas yang diberikan Ayah padanya berkaitan dengan Jong Ro?
Taro enggan menjawabnya. Shunji berkata ia juga tidak berniat mencampuri apapun yang dilakukan Ayahnya. Shunji hanya punya satu tujuan yaitu menangkap Gaksital.
Taro : Setelah Presiden Jo meratakan pasar Jong Ro, Ketua Ueno akan membangun Asuka Dept Store disana.
Shunji mengerti, kali ini Gaksital pasti akan ingin membunuh Presiden Jo.
Taro tampak kagum dengan cara berpikir Shunji. Shunji memang lebih pintar dari mendiang kakaknya, Kenji.
Masako membantu Presdir Jo berdandan. Ia berkata hampir tidak mengenali Jo, anda seperti orang lain saja.
Jo ketawa, mereka berani mengejekku? Ahli keuangan nomor satu, Presiden Jo? Tunggu dan lihat saja, Masako. Lihat bagaimana aku akan menghukum mereka semua. Lihat baik-baik.
Rakyat Joseon menghabiskan waktu di kedai dan minum bersama karena sangat bahagia melihat Gaksital hidup. Mereka bersulang untuk Gaksital dan untuk hari pembebasan, saat mereka bisa menyingkirkan semua orang Jepang dari Joseon.
Tukang pos datang, ia senang karena semua orang kumpul di kedai itu. Ia memberikan surat untuk beberapa orang. Kim Deok Soo membuka suratnya dan heran, denda karena menerima barang curian. Apa ini?
Semua bingung. Mereka harus membayar denda karena menerima barang curian dari Gaksital waktu itu.
Bukankah waktu itu Gaksital mencuri uang dari Bank Jo Il dan memberikannya pada mereka, bukankah itu adalah uang mereka yang dideposito ke bank itu tapi tidak bisa diambil, Lagipula bukankah mereka mengambil semuanya?
Deok Soo tidak tahan, ia keluar dan ingin menyerang penguasa. Tapi ibunya minta semua menahan anaknya. Ia memegang kaki anaknya dan menangis, jangan Deok Soo! Jangan.
Deok Soo marah : pajak tanah, pajak rumah tangga, pajak buruh, pajak ini, itu..mereka menghisap kita sampai habis.
Ibunya tetap tidak membiarkannya pergi.
Semua mengeluh, kenapa mereka harus bayar denda.
Di saat mereka butuh uang, ada anak yang menyebarkan brosur jasa peminjaman uang. Pinjaman yang sangat aman! Pinjaman aman!
Tentu saja semua tertarik dan membaca brosur dengan seksama.
Anak itu lari ke dekat sebuah mobil dan menerima upahnya. Presiden Jo tentu saja yang ada di balik semua ini.
Abe Shinji harus menghadapi anggota Sirkus Timur Jauh. Ia bicara pada dirinya sendiri, Abe Shinji, bersikaplah seperti Polisi Kerajaan. Ia menarik nafas dalam2 dan menghadapi mereka.
Abe berusaha bicara tegas pada anggota sirkus, kalian semua tahu bahwa Gaksital telah muncul kembali. Kantor Polisi Jong Ro dalam kondisi darurat. Mulai saat ini Letnan Lee Kang To dan aku, Abe Shinji akan bertanggung jawab pada kalian semua.
Ny. Oh tidak percaya, bertanggung jawab? Hanya kalian berdua? Abe berkata kalau Lee Kang To sangat hebat.
Tapi anggota sirkus berkata meskipun sangat hebat, mana mungkin bisa mengawasi mereka semua. Kami ada banyak. Semua anggota wanita membenarkan dan membuat Abe gugup :)
Shin Nan Da justru menanyakan kondisi kaki Abe yang digigit Jang Soo. Ia membohongi Abe, kalau Jang Soo digigit anjing gila 2 hari lalu.
Abe syok, dia digigit anjing gila?
Semua membenarkan. Lalu menyarankan, kalau Abe menggoreng bulu anjing dalam minyak wijen dan memakannya, maka rabiesnya akan sembuh. Abe panik dan membuka celananya untuk memeriksa lukanya.
Anggota sirkus mengamati luka Abe, lihat lukanya. Abe panik, bagaimana kalau aku mati?
Ny. Oh dan Shin Nan Da serius, apa kita potong saja kakinya...? hahaha...
Kekacauan ini berhasil membuat Ketua Jo dan Mok Dan menyelinap pergi.
Abe panik melihat mereka pergi, ia ingin lari menyusul mereka, tapi terjatuh karena celananya masih belum dikancingkan. Semua anggota sirkus menertawainya.
Abe ini lucu sekali, aneh kenapa dia bisa jadi polisi :)
Ketua Jo dan Mok Dan masuk ke ruangan dalam. Jo mencoba telp ayah Mok Dan, tapi tidak diangkat.
Jo tampak cemas dan ingin mengeceknya. Mok Dan menghalanginya, terlalu mencolok kalau anda pergi. Meskipun anda ke hotel, belum tentu bertemu ayah.
Mok Dan yang akan pergi menemui ayahnya. Ketua Jo mencegahnya, bukankah itu sama saja mengatakan pada semua orang dimana Ketua Dam Sa Ri berada?
Mok Dan : Bukankah orang yang datang dengan Ayah menginap di hotel Gyeong seong? Aku bisa menyampaikan pesan lewat mereka.
Ketua Jo setuju. Ia minta Mok Dan bergegas sebelum Lee Kang To datang.
Lee Kang To jalan ke arah markas sirkus. Ia melihat Mok Dan jalan membawa buntalan besar. Kang To tersenyum tipis.
Kang To menghadang Mok Dan, kau mau kemana? Dengan buntalan besar itu?
Mok Dan terkejut. Ia marah, aku tidak melarikan diri, urus saja urusanmu sendiri.
Kang To menghentikan Mok Dan : Apa kau tidak tahu kalau aku bertanggung jawab mengawasi sirkusmu? Kau mau kemana?
Mok Dan : Ke penginapan.
Kang to : Penginapan?
Mok Dan sepertinya benci sekali dengan Kang To, suaranya terdengar tajam, aku akan mencuci baju para anggota sirkus. Hari ini giliranku mencuci.
Mok Dan jalan lagi. Kang To mengejarnya, ia mengambil buntalan di tangan Mok Dan lalu menariknya.
Mok Dan marah, lepaskan. Aku harus mencuci.
Kang to : Kalau begitu pergilah. Siapa yang melarangnya? Apa kau tidak akan ke penginapan Gyeong Seong? Apa kau tidak dengar kalau aku harus mengawasimu selama 24 jam?
Mok Dan kesal dan menarik tangannya, ia jalan pergi dengan cepat.
Kang To tersenyum dan lari mengikuti Mok Dan.
Kang To dan Mok Dan pergi kepenginapan Gyeong Seong. Manager hotel terkejut melihat mereka. Ia takut kalau Kang to akan menutup penginapannya lagi.
Manager itu terbata-bata, ia dengar Mok Dan beserta anggota sirkus sudah dibebaskan jadi ia pikir tidak apa-apa menjalankan bisnisnya lagi. Manager itu tanya apa ia perlu mengusir Mok Dan?
Mok Dan minta manager tidak khawatir, ia tidak membuat kesalahan. Ini karena Gaksital muncul lagi, makanya ia mengikutiku. Apa pedagang dari Incheon itu sudah keluar?
Manager membenarkan.
Mok Dan : Aku membawa baju ketua Jo, beri tahu aku kalau mereka kembali.
Mok Dan berusaha mencari informasi tentang teman ayahnya.
Kang To tidak mengerti maksud Mok Dan. Mok Dan langsung jalan pergi. Manager hotel mengalihkan perhatian Kang To dengan mengipasinya, panas kan cuacanya?
Kang to mendekat ke manager, Manager Song : "Apa kau ingin aku mengusirnya?" Jangan lakukan itu. Kita ini semuanya sama.
Manager tidak mengerti tapi ia mengiyakan saja kata2 Kang To. Baru memikirkannya lagi saat Kang To menjauh dan mengamati Mok Dan.
Kang To mengamati Mok Dan yang mulai mencuci baju. Kang To nyengir, lalu menoleh dan melihat manager hotel mengamatinya. Manager itu langsung menyingkir ketakukan.
Kang to melihat pisau miliknya yang diberikan pada Boon. Ia ingat saat Mok Dan kembali ke hotel itu meskipun tahu bahwa ia bisa tertangkap demi pisau itu.
Kang to juga ingat saat ia minta Boon janji untuk tetap hidup. Kang to menangis melihat Mok Dan.
Mok Dan menoleh. Kang To menutupinya, ia pura2 tidak sabar, hei, apa kau tidak bisa lebih cepat? Kenapa kau lambat sekali? Kalau kau berani macam-macam, aku sendiri yang akan membunuhmu.
Mok Dan tidak menanggapi dan mencuci terus sambil cemberut. Kang To masuk ke kamar mandi, minggir! Ia mengambil cucian Mok Dan, memasukkannya ke bak mandi dan melepas sepatu dan kaus kakinya.
Kang to masuk ke bak mandi dan menginjak cucian itu. Sambil ngomel, kau ini ahli mengubah wajah, tapi kau lamban sekali. Hei, kapan kau akan selesai mencuci, kalau kau mencucinya satu per satu?
Mok Dan bingung melihat Kang To. Yeah..memang susah dijelaskan heh heh
Angel Club
Tasha, Tamao dan Reporter Park ngobrol bersama. Park berkata ia juga jurnalis yang ingin tahu kebenaran, Gaksital sudah kembali tentu saja aku harus menulisnya!
Tamao : Tidak ada yang berani menulisnya, tapi kau berani?
Tasha : Reporter Park, kau pasti mabuk saat kau mempublikasikannya, ya kan?
Pelayan Club datang dan berkata ke Tasha ada pelanggan yang memberikan surat ini pada anda. Tasha membuka surat itu dan heran, surat itu kosong.
Tamao heran, surat apa itu? Apa kau dapat surat cinta?
Park minta Tamao tidak terlalu mempedulikannya, menjalankan club sebesar ini, apa kau pikir ia tidak memiliki sponsor?
Tasha membenarkan setengah bercanda, tentu saja. Apa kau pikir aku hanya memiliki 1 atau 2 orang saja yang mencintaiku?
Tasha masuk ke ruang tamu VIP. Ada Damsari dan Jeok Pa disana.
Tasha : Silahkan duduk, saya Tasha. Saya sudah menunggu menerima surat kosong ini.
Damsari berkata jika mereka memberi Tasha kertas kosong maka mereka akan mendapatkan hadiah yang disiapkan guru Yang Baek.
Tasha memberikan sebuah kotak. Damsari membukanya. Isinya sebuah tongkat mewah. Damsari melirik pelayan Club. Tasha minta Damsari tidak khawatir, dia teman yang membantuku. Wow..Angel club jadi menarik.
Damsari tampak lega. Pelayan itu mengenalkan diri, saya..pejuang Korea dengan tugas khusus yang membuat orang Jepang takut karena kecerdasannya. Dipimpin oleh guru Yang Baek. Kapanpun anda membutuhkan bantuan saya, katakan saja.
Damsari tersenyum, terima kasih.
Damsari menarik pegangan tongkat dan menemukan cetak biru kantor polisi Jong Ro.
Tasha berkata tidak sulit mendapatkan ini karena beberapa tahun lalu kantor polisi ini diperbesar. Jadi mudah mendapatkan cetak birunya.
Pelayan itu heran, kenapa anda membutuhkan cetak biru kantor polisi Jong Ro?
Jeok Pa : Rekan, demi keamananmu, jangan tanya apapun.
Pelayan : Ya.
Damsari tanya apa polisi Jong Ro Lee Kang To sering datang ke klub ini?
Pelayan itu membenarkan, tentu saja, ia sering sekali datang kesini. Tapi kenapa anda menanyakan Lee Kang To?
Jeok Pa minta pelayan itu diam. Damsari dan Jeok Pa pergi.
Setelah mereka pergi, pelayan itu tampak cemas, mereka tidak akan membunuh Lee Kang To kan?
Tasha : Itu tergantung pada takdir Lee Kang To.
Lee Kang To yang dibicarakan sedang duduk mengamati Mok Dan yang sedang menjemur cucian. Ia tersenyum sendiri.
Mok Dan menoleh ke arah Kang To dan tampak cemas. Haha..Mok Dan pasti mengira Kang To berpikir yang tidak2 padanya.
Kang to sebenarnya ingat saat ia menyuapi Mok Dan ubi bakar
dan main kereta salju bersama. Kang To terus saja senyum2.
Mok Dan melihat ada yang datang, ternyata Shunji. Shunji jalan langsung ke depan Mok Dan. Kang To terkejut dan buyar lamunannya. Ia berdiri menghormat.
Shunji teriak : Sato Hiroshi.
Kang To : Ya.
Shunji : Si brengsek itu pasti akan muncul lagi. Kau harus mengamati Oh Mok Dan selama 24 jam penuh.
Kang To diam saja. Shunji teriak, apa kau tidak mendengarku?
Kang To : Saya mengerti.
Shunji jalan kembali ke mobilnya. Mok Dan masih berdiri terpaku di tempatnya, ia menangis. Kang to mengamati Mok Dan.
Shunji menoleh ke arah Mok Dan, ia terlihat sedih. Mok Dan melihat ke arah Shunji dan menghapus air matanya lalu masuk ke dalam. Kang To terlihat mulai terganggu dengan hubungan Mok Dan-Shunji. Kang to menyusul Mok Dan.
Shunji mencintai Mok Dan tapi ia sengaja bersikap seperti itu karena Gaksital. Shunji pasti sebenarnya tertekan.
Mok Dan berusaha mengatakan kalau ia harus pergi nanti sore pada manager hotel, Manager itu tanya mau pergi kemana, tapi Kang To keburu masuk ke dalam. Kau mau kemana?
Bersamaan dengan itu, anggota kemerdekaan Korea masuk. Mereka terkejut melihat Kang To.
Mok Dan memberi petunjuk pada mereka, ia marah pada Kang To, apa kau benar2 harus mengikutiku seperti ini? Bahkan jika kau harus menjagaku selama 24 jam sehari, kau tidak perlu mengikutiku sedekat ini!
Tiga pria itu mengerti dan jalan pergi. Kang To tampak curiga dan memanggil mereka. Hei! pedagang. Mereka menoleh, apa anda memanggil saya?
Mok Dan berpikir cepat, ia langsung lari keluar. Karena ia tahu Kang To pasti mengejarnya, Mok Dan ingin menjauhkan Kang To dari anak buah ayahnya.
Kang To teriak : Ya! Oh Mok Dan! Ia mengejar Mok Dan. Tapi saat diluar, Kang To membiarkan Mok Dan lari.
Kang To tahu Mok Dan pasti ingin bertemu Gaksital. Kang To menyelinap dan mengenakan hanbok putih ala Gaksital. Ia memasang topengnya dan meloncat ke kudanya.
Mok Dan lari ke pohon dimana ia menggantungkan pesan. Ternyata pesan itu masih disana. Mok Dan terlihat kecewa.
Terdengar derap kaki kuda. Gaksital datang. Ia turun dari kuda dan berdiri di depan Mok Dan.
Mok Dan : Apa kau baik2 saja? Apa kau terluka? Terima kasih karena kau tetap hidup. Kau sudah menyelamatkanku beberapa kali, tapi aku tidak pernah mengatakan terima kasih. Aku sangat cemas, kalau aku tidak akan pernah punya kesempatan untuk mengatakan itu.
Saat aku membaca di koran kalau kau meninggal, aku tidak mempercayainya. Aku mencarimu sepanjang haridi tebing tempat kau jatuh.
Mok Dan mengeluarkan pisau, dan kemudian aku menemukan ini disana. Karena ini aku yakin siapa kau.
Kang To jalan pergi. Mok Dan menahannya, meskipun kau bukan Tuan Muda yang mengatakan kalau ia akan datang dan mencariku jika aku terus hidup..Rakyat Joseon, termasuk aku..Karena dirimu, karena kau adalah Gaksital, kami memiliki kekuatan untuk terus melanjutkan hidup.
Terima kasih, terima kasih banyak. Ayahku ingin bertemu denganmu. Sama seperti kau, ayahku juga berjuang melawan Jepang. Dia benar2 membutuhkan bantuanmu.
Sekali saja..sekali saja, apa kau bisa menemui ayahku? Presdir Choi Tae Goon bisa ditemukan di coffee shop Hotel Asuka. Kapan dan dimana ayahku bisa bertemu denganmu..kau bisa meninggalkan pesan disana.
Kang to jalan ke kudanya, ia meloncat ke atas punggung kudanya.
Mok Dan teriak sebelum Kang to pergi, kumohon..sekali saja, bantulah ayahku. Kang To pergi.
Kang To pergi ke rumah Baek Gun. Baek Gun masuk membawa minum untuk Kang To, ia hanya menghela nafas saat melihat Kang To duduk diam tanpa menyentuh makanannya sama sekali. Baek Gun jalan keluar.
Kang To duduk bersandar dinding yang penuh kliping berita, ia merenung.
Damsari bertemu dengan komandan grup 36 dan Jeok Pa. Komandan 36 merasa tidak mungkin bertemu Mok Dan, dari semua petugas, Lee Kang To yang mengawasinya selama 24 jam sehari bagaimana ia akan bertemu Gaksital?
Jeok Pa : Meskipun mereka bertemu, tidak ada jaminan kalau dia (Gaksital) akan setuju dengan permintaan Mok Dan. Orang yang mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitasnya tidak akan mudah menunjukkan diri. Kita harus bersiap seolah Gaksital tidak bisa membantu kita.
Komandan 36 : Kalau Gaksital tidak bisa membantu kita, maka Lee Kang To..
Telp berdering. Damsari mengangkatnya. Ternyata dari Mok Dan yang berhasil telp karena Abe tidur :)
Damsari lega sekali, apa kau baik2 saja? Mok Dan mengiyakan.
Mok Dan sudah menyampaikan pesan ayahnya pada Gaksital. Damsari terkejut, kau mengatakan pesan padanya?
Mok Dan : Dia akan menghubungi ayah dalam beberapa hari.
Damsari : Bagus sekali, terima kasih.
Mok Dan : Jaga diri ayah.
Damsari : Kau juga.
Komandan 36 dan Jeok Pa tanya apa Mok Dan berhasil menyampaikan pesan. Damsari tersenyum dan mengangguk, ya.
Komandan 36 : Guru, misi kita bisa dianggap berhasil setengahnya.
Damsari minta cetak biru kantor polisi Jong Ro pada Jeok Pa. Damsari menunjuk letak ruang penyimpanan senjata.
Saat kita menyerang gudang senjata ini, selama Gaksital muncul dan memancing polisi dari kantor Jong Ro..kalau seperti itu, maka tingkat kesuksesan kita untuk menguasai senjata2 itu akan meningkat.
Kita harus menguasai senjata, agar kita bisa mengebom upacara peringatan penjajahan.
Komandan 36 dan Jeok Pa setuju.
Kang To masih duduk di rumah Baek Gun sampai malam. Ia ingat kata2 Mok Dan, sama seperti kau, ayahku juga bertempur melawan Jepang. Dia benar2 membutuhkan bantuanmu. Sekali saja..sekali saja, apa kau bisa menemui ayahku?
Kang To berdiri dan jalan keluar. Ia memandangi langit. Kang to mungkin baru menyadari perjuangan yang dilakukan kakaknya.
Taro menemui Rie. Rie mengamati peta pasar Jong Ro dengan nama toko dan nama pemilik tanah.
Rie tampak senang, sudah hampir selesai sekarang. Taro membenarkan, anda bisa melihat hanya tinggal beberapa tempat lagi.
Rie : Karena Jo Il Bank bangkrut, dana kita jadi terpengaruh, tapi kau bisa menghancurkan Pasar Jong Ro. Ayah juga sangat gembira.
Taro : Kalau ini semua selesai, masih belum terlambat kalau anda ingin memuji saya.
Rie merasa saat ini bagaikan menangkap dua kelinci sekaligus. Kapten Kimura Shunji mengamati Presiden Jo, kita bisa menangkap Gaksital dan kita juga bisa mendapatkan pasar Jong Ro.
Ada telp, dari Ueno Hideki. Rie dengan gembira lapor, Ayah, pasar Jong Ro akan segera jatuh di tangan kita. Hari ini, kita bisa mendapatkan toko-toko yang tersisa.
Ueno berkata Rie terlalu memandang enteng musuh. Meskipun musuhmu itu seorang yang bodoh, kau tetap harus berhati-hati dalam setiap langkah yang kau ambil.
Apa kau lupa pelajaran ini?
Rie minta maaf, ia terlalu ceroboh.
Ueno : Apa sebenarnya yang sudah kau capai sejak kau pergi ke Gyeongseong? Sejauh ini, kau masih main petak umpet dengan Gaksital, dan Konno Koji masih baik2 saja. Jika kau gagal kali ini, kau akan kembali menjadi Chae Hong Joo.
Rie tampak marah, ia gemetaran. Sampai saya mati..tidak, bahkan setelah saya mati dan tulang saya menjadi abu, saya adalah putri anda, Ueno Rie.
Taro tampak terkejut dengan kata2 Rie. Tapi ia diam saja. Jun juga tampak sedikit heran.
Ueno menutup telp dan asistennya tanya apa Ueno memang harus menekan Nona seperti itu?
Ueno : Kalau kau ingin mengendalikan hati seseorang, kau harus mendapatkan kelemahan mereka. Kelemahan anak itu adalah kenyataan kalau dia adalah seorang Joseon.
Rie duduk, ia menghela nafas dan berkata kalau Ketua Ueno ingin semua dilaksanakan tanpa kesalahan. Kau harus memberikan padaku Pasar Jong Ro dan nyawa Gaksital, bagaimanapun juga.
Taro mengerti.
Presiden Jo menyamar dan mulai menipu rakyat Joseon. Kali ini Ibu Deok Soo yang jadi korban. Ny Kim memeluk sertifikat tanahnya dengan erat, jika saya membayar bunga tepat waktu..dan membayar pinjaman secara penuh, anda akan mengembalikan ini pada saya kan?
Jo : Aigoo, tentu saja, tentu saja. Toko ini digunakan sebagai jaminan kalau2 kau tidak bisa membayar bunganya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Ny. Kim : Putraku ingin menyerahkan dirinya untuk membayar denda, tapi meskipun ia sehat, pasti akan mati kalau keluar dari penjara.
Jo menghiburnya, tentu saja, kita punya cara ini, jadi kenapa ia harus masuk penjara? Selama kau membayar bunganya tepat waktu, maka tidak akan ada masalah. Ini, cap disini.
Ny. Kim membubuhkan cap jempolnya dan Tuan Jo menyerahkan uang. Ny. Kim tampak senang sekali, terima kasih..terima kasih. Ia pergi.
Jo membuka sertifikat dan menandai toko milik Ny. Kim. Ia mengamati peta dengan puas. Ada pria lain yang duduk menunggu giliran.
Pria itu tiba2 merebut peta di tangan Presiden Jo.
Jo terkejut, siapa kau? Kang To membuka topi pandan-nya, ini aku, presiden. Apa sebenarnya yang kau lakukan? Kenapa semua orang Joseon datang dan pergi sepanjang hari?
Jo : Kau tidak perlu tahu, orang sepertimu, tidak perlu tahu itu.
Kang to : Kalau kau mengatakan itu, aku tiba2 ingat sesuatu yang harus kukatakan pada Chief Kimura.
Jo terkejut, aa..apa?
Kang To : Aku akan mengatakan kalau Presiden Jo datang menemuiku dan memintaku membantunya menemukan catatan pembukuan rahasia.
Jo langsung kena, aku mengerti. Aku mengerti, sini..sini duduklah. Aku akan mengatakan semuanya padamu, jadi jangan sebut tentang buku rekening itu lagi.
Kang To tersenyum, bukankah aku benar2 bagus menyimpan rahasia?
Jo membisikkan sesuatu di telinga Kang To. Membuat senyum Kang To lenyap.
Shunji mengawasi Presiden Jo dengan ketat. Ia menempatkan Koiso, Takeda dll yang menyamar jadi rakyat Joseon di posisi strategis.
Shunji melihat seorang pria mengenakan topi jalan keluar. Awalnya ia tidak begitu tertarik, tapi tiba2 wajah pria itu terlihat. Shunji terkejut, itu Lee Kang To.
Shunji langsung menekan gas dan menghadang Kang To. Kang To terkejut.
Shunji : Kau muncul di kantor Presiden Jo sambil menyamar. Apa kau lupa kalau aku minta kau menjaga Oh Mok Dan selama 24 jam penuh?
Kang to : Kau hanya ingin aku mengikuti seseorang, apa kau tidak tahu betapa inginnya aku menangkap penjahat itu?
Shunji : Aku sudah bilang jangan menyentuh kasus Gaksital, apa kau ingin diturunkan jabatanmu?
Kang to justru minta Shunji memberikan kasus Gaksital padanya dan Shunji mundur saja.
Shunji : Apa?
Kang To : Apa kau benar2 berpikir kau bisa menangkap Gaksital? Kau bahkan belum mengenakan seragam selama seminggu. 5000 petugas elit tidak bisa menangkap Damsari dalam 3 tahun. Aku bisa menangkapnya dalam 3 bulan. Setelah membuatku melalui bulan2 penuh kesulitan, kau akan menangkapnya?
Shunji : Kau benar, karena kau sangat hebat. Kukira kau bisa dengan mudah menangkap Gaksital. Tapi kau..bukannya kau berpihak padaku, tapi kau berpihak pada Konno, yang ingin membunuh ayahku. Kaki tangan Konno adalah temanku, Lee Kang To.
Sekarang aku mengerti. Saat aku membelamu, Kak Kenji berkata aku mengarahkan pisau ke lehernya dan ayah. Aku mengerti sekarang.
Kang To marah, Ya. Mungkin sejak awal kita memang seharusnya tidak berteman. Di hari saat aku mengarahkan pisau di leher ayahmu, jangan ragu-ragu.
Kang To jalan pergi. Shunji tampak terluka.
Damsari dan Jeok Pa mengunjungi Bangsawan Lee. Diane Lee heran kenapa Tuan Choi menjual tanah penuh emas miliknya.
Damsari berkata ingin membangun sekolah di Manchuria bersama istrinya. Pasangan Lee heran, sekolah?
Damsari : Kelak jika Kekaisaran Jepang mengendalikan Cina, bukankan perbekalan tentara juga sangat penting?
Lee heran apa hubungannya perbekalan tentara dengan sekolah. Damsari ingin membangun sekolah pertanian dan mengembangkan macam2 varietas padi, bukankah itu juga sedikit kesetiaan pada Kekaisaran?
Diane Lee kagum dengan ide Tuan Choi. Damsari berkata ia juga menemukan ginseng liar untuk Bangsawan Lee.
Jeok Pa mengambil kotak ginseng.Damsari berkata ini untuk Bangsawan Lee, yang sudah kerja keras untuk negeri ini. Ini hanya hadiah kecil, ginseng liar yang berusia 50th. Ny. Lee senang dan berkata kalau suaminya kebetulan sedang sakit.
Damsari : Ini ginseng yang bisa menyembuhkan semua penyakit, jadi tidak perlu khawatir.
Damsari juga ingin bertemu Gubernur Jenderal, ia ingin memberikan hadiah untuk beliau, apa mereka bisa ikut dalam upacara peringatan penjajahan?
Pasangan Lee dengan senang hati akan mengusahakan undangan untuk Tuan Choi dan istrinya.
Kang to masuk ke hotel Asuka. Ia duduk di salah satu kursi. Kang to pesan kopi lalu pura2 membaca koran.
Damsari muncul dan Kang To mengenalinya. Ia membaca papan pesan, tapi tidak ada surat untuknya. Damsari pergi.
Damsari kembali ke kamarnya. Ia mondar mandir di kamar.
Kang To mengeluarkan pesan dari sakunya dan berpikir untuk meninggalkan pesan pada Damsari.
Damsari keluar lagi. Kang To menyimpan pesannya lagi. Justru saat itu Abe Shinji masuk dan teriak memanggil Kang To, Letnan!
Kang To mengeluh dalam hati. Damsari terkejut, ia jadi waspada dan pergi.
Abe menemui Kang To, ia panik dan lapor, kecuali kita, semua polisi Jong Ro pergi ke Geum Hwa Jeong malam ini. Bahkan meskipun dia minta kita mengawasi anggota sirkus, bukankah tidak masuk akal kalau mereka tidak mengundang kita? Lagipula, ini Geum Hwa Jeong.
Kang to : Geum Hwa Jeong?
Abe masih mengeluh panjang lebar. Kang To menghentikannya dan menyuruh Abe kembali dulu.
Kang To telp Masako, apa kau punya waktu malam ini? Masako sibuk dandan. Ia mengeluh, aku tidak bisa kalau malam ini.
Kang To : Kenapa? Ada apa?
Masako : Presiden Jo sudah mendapatkan semua kontrak dari para pedagang. Jadi Chief Kimura akan datang untuk mengucapkan selamat untuknya.
Kang To pura2 kecewa, ah benar. Kalau begitu sayang sekali. Kang to menutup telp dan tersenyum, Bingo!
Shunji mengumpulkan anak buahnya. Ia tanya apa Koiso sudah menyebar rumornya.
Koiso : Sekarang, pasar pasti kacau. Dengar saja.
Gye Sun dibawa masuk dan Koiso menyuruhnya bicara. Gye Sun berkata ia sudah menyebar rumor sesuai perintah Sersan Koiso pada orang pasar. Kalau Presiden Hirozawa Gonsuke dari Bisnis Joseon sebenarnya adalah Presiden Jo Yeong Goon dari Bank Jo Il. Semua yang meminjam uang akan ditendang keluar.
Shunji mengerti. Wow..dia benar2 pintar.
Rakyat Joseon semua marah karena merasa ditipu oleh Presiden Jo lagi. Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan? Kita ditipu lagi!
Deok Soo marah ke ibunya, bukankah aku sudah bilang jangan pergi, berapa kali kubilang kalau mereka itu bukan orang baik2?
Semua jadi putus asa dan takut jika kehilangan rumah mereka.
Shunji tanya pada Koiso, apa kau sudah siap?
Koiso : Jangan khawatir, saya sudah menyiapkan samurai paling baik.
Beberapa samurai berbusana hitam-hitam masuk ke Geum Hwa Jeong.
Kimura Taro menjamu Presiden Jo. Shunji juga ikut. Taro memuji Jo yang sudah kerja keras.
Jo : Mulai hari ini, aku tidak bisa hidup di Joseon lagi. Sesuai janji, kau harus mengatur agar aku bisa tinggal di Jepang.
Taro : Kau tidak perlu khawatir soal itu, Ketua akan membuat persiapan yang diperlukan.
Jo : Kalau begitu, aku akan mempercayakan padamu, ..kontrak penjualannya. Aku akan pergi dan mengambilnya.
Jo jalan keluar. Shunji menatap ayahnya. Taro hanya mengangguk. Shunji keluar.
Jo masuk kamarnya, ia melihat kontrak penjualan aset milik warga Joseon. Jo memasukkan kontrak itu di tas.
Jo berdiri dan syok. Gaksital sudah berdiri di depannya.
Gaksital : Aku sudah membiarkanmu lolos satu kali, tapi kau masih saja menghisap darah bangsamu sendiri.
Jo ketakutan, aku akan memberikan ini padamu...le..lepaskan aku.
Gaksital : Kejahatan orang tua akan dibalaskan ke anak cucunya.
Jo terjatuh, ia ketakutan dan memohon jangan dibunuh.
Gaksital mengulurkan tongkat besinya, aku datang untuk menghukum atas kejahatanmu, brengsek!
Gaksital memukul kepala Presiden Jo dengan keras. Membuatnya jatuh terkapar dan meninggal.
Gaksital mengambil surat kontrak penjualan aset dan keluar kamar.
Tiba2 ia disergap oleh beberapa samurai. Kang to terkejut tapi berhasil mengalahkan mereka satu per satu. Ia berhasil lari.
Koiso dan Shunji sudah mengintainya. Begitu melihat Gaksital lari, Koiso langsung mencabut senjatanya. Tapi Shunji langsung menghunus samurai dan melompat mengejar Gaksital. Keren juga.
Shunji memotong langkah Gaksital, mereka beradu samurai dan tongkat besi. Kang To terkejut.
Shunji menyeringai, Lama tidak bertemu,
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9]
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment