A Pure Paki Theme

Thursday, August 9, 2012

Bridal Mask episode 7

Share it Please
Previously on Gaksital :
Kenji tanpa sengaja membunuh Ibu Kang To. Kang San aka Gaksital membalas dendam. Kang To berusaha menghalangi Gaksital membunuh Kenji dan bertarung dengan Gaksital. Kang To menembak mati kakak-nya sendiri. Kang to akhirnya tahu kalau Kang San adalah Gaksital. Kang to juga baru tahu kalau ibunya meninggal karena Kenji. Ia stress berat dan akan membalas dendam tapi dihalangi Baek Gun.
Massa membakar rumah Kang To. Kang to sudah tidak tahan lagi dan menyerang Kenji dengan kostum Gaksital. Kang To membunuh Kenji. Shunji kebetulan melihatnya dan melawan Gaksital
.

Kang To duduk di depan kuburan kedua orang yang paling ia cintai. Ibu dan kakaknya. Ia melihat topeng Gaksital lalu menangis, ingat saat Kang San menolongnya. Hyung..Hyung!!!

Kang to ingat dialah yang menembak dan membunuh kakaknya. Ia stress dan teriak, kau seharusnya mengatakannya, kau seharusnya mengatakan padaku. Kau seharusnya memberiku petunjuk. Bagaimana kau membiarkanku menembakmu dengan tanganku sendiri? Apa yang harus kulakukan? Bagaimana aku akan hidup sekarang? Bagaimana?

Kang To melihat lagi topeng Gaksital dan marah, apa hebatnya itu? Apa itu begitu penting? lebih penting dari keluarga kita?? Siapa yang tahu? Siapa yang tahu apa yang sudah kau lakukan, hyung?

Baek Gun berdiri di belakang Kang To dan hanya berdiam diri.

Kang To ingat saat melihat ibunya berdoa untuknya dan Kang San. Kang To menangis, ia memukuli dadanya sendiri.

Ia memegang kepalanya lalu teriak keras. Tiba-tiba Kang To meraih Gaksital dan tongkat milik Kang San lalu pergi.

Kimura Kenji dan Koiso ada di kantor polisi. Koiso lapor soal pembakaran rumah Kang To dan kematian ibu dan kakak Kang To.
Kenji tampak lega, ia sudah takut kalau Kang to bakalan tahu siapa pembunuh ibunya.

Tiba2 terdengar jeritan ngeri dan ada polisi yang jatuh dari lantai 2. Gaksital muncul.

Kenji reflek meraih pistolnya. Sayang tangannya diperban. Gaksital langsung menyerang Koiso dan Kenji dengan full force.
Koiso langsung tumbang. Kenji juga kewalahan menghadapi Gaksital.

Shunji naik sepeda ke kantor polisi. Sementara Mok Dan masih ditahan. Ada polisi yang mengawasinya.

Gaksital menyerang Kenji habis-habisan. Tidak ada ampun untuk Kenji. Kenji berusaha melarikan diri tapi Gaksital tidak mau melepaskannya.
Sampai satu pukulan mematikan membuat Kenji tumbang tidak bernyawa.
Tepat saat itu Shunji masuk dan melihat semuanya.

Gaksital tertegun melihat Shunji. Shunji teriak memanggil kakaknya. Ia langsung menyerbu Gaksital.

Mok Dan mendengar peringatan kalau Gaksital datang dan ia tersenyum.

Gaksital bertarung melawan Shunji. Shunji murka dan menyerangnya dengan samurai. Gaksital melarikan diri dengan melompat ke lantai atas.
Shunji melempar samurai dan hampir mengenai Gaksital. Gaksital tertegun sejenak, lalu lari. Shunji mengejarnya.

Shunji sempat berhenti melihat ke arah mayat kakaknya. Lalu mengambil pistol Kenji dan lari keluar.

Polisi lainnya masuk dan terkejut melihat Kenji meninggal dan Koiso tidak sadarkan diri.

Kimura Taro masuk dan syok melihat Kenji. Ia menjatuhkan topinya.

Gaksital melarikan diri dengan kuda. Shunji mengejarnya. Kali ini ia mengambil motor dari kantor polisi. Motor yang sepertinya sering dipakai Kang To.

Sun Hwa ada di dekat gerbang kantor polisi. Ia tertegun melihat Shunji mengejar Gaksital dengan wajah penuh kemarahan.

Mok Dan menendang penjaga yang jalan mendekat ke arahnya. Polisi itu pingsan dan Mok Dan dengan cepat melepaskan ikatan lalu lari.
Sun Hwa melihat Mok Dan, ia memanggilnya dan keduanya lari bersama.

Shunji terus mengejar Gaksital. Mereka melewati terowongan dan sampai ke tepi jurang.

Shunji menembak Gaksital, mengenai kudanya. Akibatnya Gaksital terlempar dan jatuh bergulingan ke arah jurang.

Gaksital terjun bebas ke jurang.
Shunji mengejarnya sampai tepi jurang dan menembak lagi, tapi ia kehabisan peluru.
Koiso dan anak buahnya datang. Ia juga memerintah polisi menembak ke arah jurang.

Kang To perlahan tenggelam ke dasar danau. Topengnya terbuka dan naik ke permukaan air.
Polisi Jepang terus menembak ke permukaan sungai.

Mok Dan yang tengah berlari tiba-tiba berhenti. Ia menoleh ke belakang.
Kang To semakin tenggelam. Sun Hwa menarik Mok Dan, eonni.. ayo cepat. Mok Dan lari mengikuti Sun Hwa.

Shunji terus mencari Gaksital sampai malam hari. Seorang polisi menyelam dan berulang kali menyisir dasar sungai. Tapi ia memberi tanda tidak menemukan mayat siapapun.
Shunji kecewa dan frustrasi. Tidak ada jejak sama sekali?
Koiso mendekat, ia juga marah, kemana si brengsek itu menghilang. Koiso ingin menghentikan pencarian tapi Shunji bertekad mereka harus menemukan Gaksital.

Shunji : Meskipun harus menjungkir-balikkan seluruh gunung dan mengeringkan air dalam danau ini..kita harus menemukannya.

Koiso : Tapi ini sudah gelap.
Shunji mulai berjalan ke air dan ingin menyelam sendiri. Koiso menghentikannya.

Shunji : Apa kau ingin aku pulang dengan tangan kosong? bagaimana aku bisa menemui ayahku?
Koiso : Anda bisa menemuinya. Semua orang yang jatuh dari tebing ini pasti akan mati. Kalau tidak, kenapa tebing ini disebut tebing dunia bawah?

Koiso bahkan berani menjamin, kalau mereka pasti akan menemukan mayat Gaksital di pagi hari nanti. Kita hentikan saja dulu.
Shunji terpaksa menuruti perkataan Koiso.

Topeng Gaksital mengapung di permukaan air. Seseorang mengambil topeng itu.

Shunji dan Koiso bergegas kembali. Mereka bertemu Abe. Shunji menanyakan kondisi Kenji. Abe menangis, Guru Shunji..setibanya di RS, ia meninggal dunia. Chief tidak mengatakan apapun saat meninggalkan ruang gawat darurat.

Abe juga lapor kalau Mok Dan melarikan diri dari penjara. Koiso marah, bagaimana ia bisa melarikan diri lagi? Dasar idiot! Koiso janji akan menangkap Mok Dan lagi sebelum upacara pemakaman selesai.

Shunji : Aku mengerti, tapi yang paling penting adalah menemukan Gaksital.

Shunji ingin Koiso konsentrasi mencari mayat Gaksital, masalah menangkap Mok Dan itu urusan mudah. Koiso mengerti. Shunji pergi.
Koiso memukul Abe karena kesal.

Shunji mengetuk kantor ayahnya. Ia terkejut saat melihat ayahnya dengan santai main golf di kantornya.

Shunji menghadap ayahnya dan lapor, kalau saat ia mengejar Gaksital, ia sempat menembaknya dan Gaksital terjatuh ke dalam tebing, tapi mayatnya belum ditemukan.

Shunji berbalik akan pergi. Taro menelepon seseorang dan memintanya menghubungi Gyeong Seong Ilbo, katakan kalau Gaksital terjatuh dari tebing dan tewas saat dikejar oleh Kimura Shunji.

Shunji terkejut. Ayahnya melanjutkan kalau pengorbanan Kimura Kenji dan keberanian Kimura Shunji dalam mengejarnya akhirnya memberikan hasil. Seperti yang diharapkan kalau mereka adalah saudara yang pemberani dan setia dari Joseon. Minta mereka menulis seperti itu.

Shunji : Ayah.
Taro : Dia adalah orang yang membunuh putra tertua keluarga Kimura, meskipun ia masih hidup, ia akan mati ditanganmu cepat atau lambat.

Shunji meletakkan pistor Kenji di meja, ia mengaku sudah melihat sendiri saat Gaksital membunuh kakaknya jadi ia langsung mengejarnya. Tapi sebenarnya itu adalah tugas polisi.
Taro : Apa katamu?
Shunji : Tapi kalau pembunuhnya masih hidup, aku akan membantu petugas Lee Kang To dan melakukan yang terbaik untuk menangkapnya.

Shunji pergi ke RS Gubernur Jenderal Joseon. Ia masuk ke kamar tempat mayat Kenji dibaringkan. Shunji membuka tirai dan masuk.

Ia membuka tutup kepala Kenji dan menangis melihat kakaknya meninggal dengan cara tragis. Shunji menutup mata kakaknya. Shunji menangis, kak..aku minta maaf. Aku jelas tahu kalau kau mengalami banyak kesulitan bekerja bersama Ayah dan aku masih menyebutmu boneka Ayah.

Shunji menangis, maafkan aku. Shunji menelungkup dan menangis di atas tubuh kakaknya.

Paginya, Mok Dan bangun, ia melihat sepatunya dan mengingat saat Gaksital menolongnya tapi tidak mau mengatakan siapa namanya.
Mok Dan langsung keluar dan lari pergi. Sun Hwa terkejut melihatnya. Eonni! Sun Hwa mengejar Mok Dan.

Mok Dan lari ke hutan di gunung. Sun Hwa susah payah mengejarnya. Setia juga anak ini. eonni! apa yang kau lakukan, datang ke sini pagi2 seperti ini?
Mok Dan berpikir ia bisa bertemu Gaksital kalau ia pergi ke hutan ini.

Sun Hwa terkejut, jadi disini Gaksital menurunkanmu saat itu? Sun Hwa berkata ia melihat Gaksital melarikan diri, jadi ia tidak akan apa-apa.
Mok Dan bingung kenapa tidak bisa menghubungi Shunji, apa ia benar2 tidak dirumah?

Sun Hwa sudah pergi ke rumah Shunji 3 kali. Aku sudah bilang kalau ia tidak dirumah. Sun Hwa berkata akan pulang duluan.

Mok Dan merasa gelisah, ia memanggil Tuan Mudanya.

Panggilan Mok Dan sepertinya berpengaruh. Kang to yang pingsan di RS tiba2 sadar. Pandangannya masih berkunang-kunang dan ia sangat pusing. Kang To tanpa sadar memanggil Abe. Kang to mencabut infus dan berdiri.
Kepalanya pusing dan ruangan seperti berputar.

Kang To susah payah keluar kamar. Ia terkejut saat melihat petugas RS, perawat dan Shunji mendorong tempat tidur dengan sesosok tubuh ke arahnya.

Shunji terkejut melihat Kang To. Kang To-ya! kau juga diserang? Kau juga diserang olehnya? Gaksital membunuh kakakku! Apa yang terjadi? Bukankah katamu kau menembaknya?
Bagaimana ia bisa begitu sehat padahal kau menembaknya? Kang to-ya! Ada apa denganmu? Kau bisa mendengarku?

Kang To pusing, ia jatuh pingsan lagi. Shunji terkejut. Kang to-ya!

Berita tentang kematian Gaksital mulai tersebar. Semua penduduk Joseon terkejut mendengarnya dan meratapi nasib mereka.

Bangsawan Lee Si Young sangat gembira. Jadi..Gaksital akhirnya mati. Diane Lee mencoba mengingatkan suaminya, Tuan..putra Chief Kimura meninggal, jangan tertawa terlalu keras. Dinding ini punya telinga.
Lee : Aku lupa, aku akan ketawa diam-diam kalau begitu.

Bangsawan Lee begitu gembira dan mengajak istrinya berdansa untuk merayakan kematian Gaksital. Diane berdiri dan dansa dengan gembira bersama Lee.
Tamao, putra Lee melihat keduanya dan hanya geleng kepala.

Ketua Jo menunjukkan surat kabar itu pada Mok Dan, apa benar berita kalau Gaksital sudah terbunuh? Mok Dan membaca surat kabar itu dengan syok.
Gaksital membunuh putra tertua Kepala Polisi Stasiun Jong Ro dan ia dikejar oleh Kimura Shunji, lalu terjatuh ke dasar tebing dan mati.

Sun Hwa terkejut, guru Shunji adalah putra Kepala Polisi? Sun Hwa bicara sendiri, aku terus berpikir tapi rasanya mustahil. Jadi itu benar Guru Shunji?
Mok Dan : Apa maksudmu?

Sun Hwa baru cerita kalau kemarin ia melihat Shunji mengejar Gaksital di kantor polisi.
Mok Dan terkejut, Kenapa kau baru bilang sekarang?

Sun Hwa : Kemarin aku pikir aku salah lihat.
Pemimpin Jo berkata mungkin artikel ini tidak sepenuhnya salah.
Sun Hwa heran, kenapa Gaksital membunuh Kimura Kenji.
Mok Dan : uhm Sun Hwa!

Sun Hwa merasa Shunji melakukan itu karena Gaksital membunuh kakaknya. Dia tidak punya pilihan.

Adik Sun Hwa marah, Guru Shunji tidak membunuh siapapun! Aku akan tanya pada Guru! Ia lari. Sun Hwa memanggilnya, dan lari mengikuti adiknya.

Mok Dan tanya apa Ketua Jo percaya kalau Gaksital sudah meninggal.
Jo merasa artikel ini mungkin sebagian adalah benar. Mok Dan tidak percaya Gaksital sudah meninggal. Kalau memang Gaksital meninggal. Pasti ada foto mayatnya. Mereka pasti sudah mengungkap identitas aslinya.
Gaksital..tidak mati.

Rie telp ayah angkatnya dan berkata mereka belum bisa memastikan kalau Gaksital sudah meninggal sampai menemukan mayatnya. Ueno Hideki berkata meskipun ketemu, mereka harus menyelidiki latar belakang Gaksital untuk membasmi masalah sampai ke akar.

Rie akan menunggu apa Gaksital memang ada hubungan keluarga dengan Lee Seon, karena Kimura Kenji tidak ada hubungannya dengan Lee Seon.
Tidak ada juga kata2 yang selalu ditulis Gaksital (Jeok Ak Yeo Ang) dan tidak ada ukiran huruf ki. Ini seperti serangan teror mendadak.

Ueno minta Rie menyelidiki kenapa para polisi Jong Ro itu tidak bisa menangkap Gaksital.

Ueno : Ini karena rakyat Joseon menganggapnya pahlawan. Demi melawan musuh, seluruh Joseon bersatu. Ini artinya ia bisa dengan mudah menghindari petugas kekaisaran.
Rie mengerti sekarang kenapa Gaksital tidak boleh menjadi pahlawan untuk rakyat Joseon lagi.

Ueno : Kekuatan Rakyat Joseon jika digabungkan bersama akan seganas harimau. Tapi jika mereka terpecah belah, mereka hanya seperti anak kucing yang sakit.
Rie mengerti.

Rie berkata akan memulainya dengan mengikatkan pita di leher anak kucing itu dulu. Katsuyama.
Katsuyama : Ya.
Rie ingin tahu dimana ia bisa membeli "anak kucing yang lucu".

Katsuyama Jun membawanya ke Angel Club milik Tasha. Rie mengamati klub ini dengan dingin.

Rie menemui Tasha dan para gadisnya juga manager Bong dan pelayan mereka. Rie membagikan bedak tabur mahal impor dari Perancis. Rie bersikap ceria dan ramah, beda sekali dengan sikapnya yang sebenarnya.

Rie berkata kalau sebenarnya ia ingin pulang ke Tokyo setelah acara peringatan selesai, tapi ia memutuskan tinggal di Gyeong Seong.

Ma ri dan yang lain berpikir kalau Rie dapat kontrak. Rie tidak menyangkal dan berkata akan mencari kontrak untuk Ma Ri juga. Ia langsung disambut dengan ramah oleh para gadis Tasha.

Rie minta ijin untuk menyanyi di klub terbaik di Gyeong seong ini. Tasha tersenyum, bagaimana aku bisa bilang tidak. Kau penyanyi yang biasa tampil di Jepang. Rie senang sekali.
Mari dkk semangat dan mengajak Rie menyanyi di panggung.

Ueno Rie mulai menyanyi dan Tasha memandangnya sambil tersenyum tipis, kau penyanyi Jepang, tapi mau tampil di Gyeongseong? Tasha tampak sedikit curiga.

Para tamu mulai berdatangan di upacara penguburan untuk Kenji. Bangsawan Lee dan keluarganya datang memberi hormat. Wajah Taro dingin saja, tidak terlihat sedih. Shunji justru yang kelihatan muram.

Konno Koji datang. Setelah memberi hormat ia mengucapkan bela sungkawa pada Taro, kau baru saja mengambil alih kasus Gaksital dan ini terjadi. Ini benar2 harus disayangkan.

Taro : Bagaimanapun kami membunuh musuh itu. Itu sudah cukup menghibur.

Koji hanya minta mereka segera menemukan mayat Gaksital secepat mungkin. Taro berubah raut wajahnya. Koji melihat ke arah Shunji, benar kan, guru Kimura?

Shunji mengiyakan, kami yakin mayatnya akan segera muncul di permukaan.

Polisi Jepang berusaha keras menemukan mayat Gaksital. Mok Dan juga ada disitu dan mengamati mereka.

Koiso tampak kesal dan memerintah anak buahnya untuk menyelam lebih dalam lagi dan memeriksa sepanjang danau.

Mok Dan juga ikut menyelam ke dasar danau. Ia naik lagi karena tidak menemukan apapun.
Mok Dan menyelam lagi dan kali ini menemukan belati milik Tuan Mudanya.

Mok Dan memeluk belati itu dan ingat saat Kang To remaja minta Boon Yi untuk tetap hidup. Mok Dan lega, tebakanku benar. Tuan Muda adalah Gaksital.
Mok Dan mendengar suara polisi dan ia segera menyelinap pergi.

Kang To mimpi semua yang terjadi selama ini. Ia terbangun dan sadar kalau ia masih di RS. Kang To mendengar orang masuk, ia pura2 tidak sadar lagi.
Dr. Woo Byung Joon masuk bersama asistennya. Jadi dia ditemukan terbaring pingsan di jalan dan dibawa kesini.

Dokter muda itu membenarkan, kalau bukan karena Guru Kimura, tidak akan ada yang mengenalnya kalau ia adalah Lee Kang To.
Dr. Woo kesal, si brengsek yang mengejar Gaksital jadi seperti ini. Tidak heran kalau Kenji meninggal. Dia masih belum sadar?
Asisten-nya mengiyakan, meskipun dia luka parah tapi hasil sinar-xnya normal.

Abe lari masuk dan tampak sangat cemas. Dr. Woo marah karena Abe berisik. Apa ini kantor polisi Jong Ro?

Abe menunduk. Para dokter keluar. Abe menggenggam tangan Kang to, aigoo..wajahmu jadi begitu kurus. Kau pasti sangat menderita kemarin, semua kau lalui sendirian. Letnan, Abe disini.
Abe kesal karena dokter2 itu tidak mengatakan apapun, ia lari keluar menyusul mereka.

Kang To membuka mata dan duduk.

Bibi pengasuh Shunji menangis di depan foto Kenji. Ia tampak sedih sekali.
Shunji masuk dan duduk di dekatnya. Ia tanya ayahnya. Apa ayah pergi? Aku harus pulang sekarang.

Bibi : Dia tidak di kamarnya?
Shunji heran kenapa bibinya menangis lagi. Bukankah kakak selalu kasar padamu? Berapa lama lagi kau akan menangisinya?

Bibi : Kasar apa. Dia tidak kasar padaku. Tidak ada orang yang mengerti dirinya di rumah, jadi ia hanya melampiaskan kemarahannya saja padaku.
Shunji : Apa maksudmu? Bukankah Ayah benar2 menyukai kakak?

Bibi : Apa kau tahu berapa besar usahanya untuk membuat Tuan menyukainya? Dia hidup penuh kegugupan setiap hari.
Shunji memegang tangan Bibinya. Bibi menghapus air matanya dan berkata ia harus menyiapkan makanan untuk dibawa Shunji.

Shunji jalan ke kamar ayahnya dan perlahan membuka pintu. Ia terkejut saat melihat Ayahnya menangis di depan seragam Kenji yang bernoda darah.
untuk pertama kalinya, Shunji melihat Kimura Taro, ayahnya yang tegas dan dingin, hanya sebagai seorang ayah biasa.

Shin Nan Da membuat altar untuk mendoakan Gaksital yang terhormat :) Ia berdoa pada Gaksital dan mohon agar roh Gaksital melindungi sirkus Timur Jauh.

Ny. Oh dan dua gadis masuk, mereka membicarakan berita hariitu. Ny. Oh tidak percaya Shin Nan Da membuat altar untuk Gaksital. Ny. Oh marah dan menendang altar itu, apa kau pikir kalau Gaksital itu benar2 meninggal?

Kang To makan di kedai milik Ny yang memusuhi ibu dan kakaknya waktu itu. Kang to kehabisan air dan teriak memanggil pelayan, tapi Ny. itu diam saja. Semua orang di pasar mengintip Kang to makan lewat jendela kaca.
Kang To akhirnya sadar sudah diamati orang2, ia jalan keluar.

Orang2 bubar ketakutan. Anak pemilik kedai, jalan mundur karena takut. Kang To menatap tajam pria itu lalu jalan ke arahnya. Pria itu sampai terjatuh karena takut. Tapi Kang To hanya jalan melewatinya saja.

Kang To jalan di tengah pasar dan melihat anak-anak berbaris. Kang to tertegun. Ia ingat saat Kang San memimpin anak-anak itu baris berbaris sambil main.

Anak-anak itu berhenti tepat di depan Kang To. Semua ketakutan dan bubar sambil teriak, itu Lee Kang To!

Hanya tinggal seorang anak saja yang berdiri di depan Kang To. Keduanya berpandangan.

Kid : Hey..ajussi. Aku tidak takut kepadamu. Daejang/Kang San berkata kalau kau bukan orang yang jahat. Tapi..Hyungmu, pemimpin kami..dimana dia?

Kang to tertegun, ia tidak bisa menjawab. Bagaimana menjelaskan sakit hati dan kebingungan yang ia rasakan pada anak ini? Kalau aku sudah membunuh hyungku sendiri? Pemimpin kalian?

Karena Kang to diam saja, anak itu jadi menangis. Omma..omma! Ibu anak itu langsung lari menariknya, aigoo..ayo cepat masuk. nanti kau dibawa olehnya.

Kang To hanya berdiri diam. Anak pemilik kedai yang semalam membakar rumah Kang To melempar batu ke arah Kang To.

Kang to murka dan teriak, siapa itu? siapa yang melakukannya! Keluar! Penjahat yang membakar rumahku ayo keluar!
Penjahat yang memukul kakak-ku! ayo keluar!

Kang to tertegun, ia ingat..justru dialah yang sering memukuli Kang San di depan mereka. Kang to tidak percaya pada dirinya sendiri.

Seorang pria tiba2 melemparkan batu ke arah Kang To. Kena dahinya. Kang to diam saja tidak peduli dahinya berdarah.

Melihat Kang To diam, penduduk jadi semakin berani dan melempari Kang To dengan apa saja yang ada di tangan mereka. Batu, sayur, telur, tepung, pasir, apa saja. Kang To diam saja. Ia sepertinya menganggap ini perlakuan yang pantas diterimanya.

Shunji lewat di sekitar situ dan mendengar teriakan, Lee Kang To dipukuli! Shunji menghentikan sepedanya dan lari mencari Kang To.
Patroli Polisi juga kebetulan lewat. Mereka langsung menghentikan massa. Bubar! Bubar!

Shunji teriak, Kang To! Kang To!
Kang to menoleh ke arah Shunji dan terjatuh di bahu Shunji. Ia hampir pingsan. Shunji menahannya dan membantu Kang To jalan.
Shunji menatap tajam orang2 yang melakukan ini pada Kang To. Mereka tampak ketakutan karena membaca kalau ternyata Shunji adalah putra Kepala Polisi Jong ro dan orang yang 'membunuh' Gaksital.

Shunji membawa Kang To dengan sepedanya, Kang To, apa kau dengar kata2ku? Dengar, kau terluka parah. Kita harus pergi ke RS dulu.
Kang to : Aku tidak apa-apa. Tidak luka.

Shunji menghentikan sepeda, bagaimana tidak luka? Aku dengar kau menangis saat ini. Apa kau pikir aku tidak tahu?

Kang To terisak. Ia bersandar di punggung Shunji.

Shunji menangis, karena penguburan kakak-ku, aku tidak bisa mengunjungimu. Kau pasti sangat menderita. Aku benar2 menyukai Kak Kang San. Jika Gaksital bisa ditangkap lebih cepat, kakak-ku, ibumu dan Kak Kang San...mereka tidak harus bernasib malang seperti itu.

Kang To diam saja. Susah menjelaskannya pada siapapun apa yang sebenarnya terjadi.

Shunji : Kalau saja kau ada di rumah...jika kau tidak keluar tapi ada di rumah..
Bagaimana rakyat Joseon bisa melakukan hal seperti itu. Ayahku juga menangis. Kukira dia berdarah dingin dan tidak akan meneteskan air mata, tapi ia menangis. Jika Gaksital masih hidup, Kang To, apa yang harus kulakukan?

Kang to menenggelamkan wajahnya ke punggung Shunji dan menangis. Maafkan aku ..Maafkan aku Shunji.
Keduanya menangis di atas sepeda. Bagaimana sepasang sahabat bisa jadi seperti ini..tragis.

-Geum Hwa Jeong-
Kimura Taro dan anggota Kishokai lain minum-minum dan main dengan para Geisha. Taro tidak mempedulikan kehebohan di sekitarnya. Ia terus saja minum sake.
Direktur Woo, Bangsawan Lee senang2 dengan para wanita. Sementara Direktur Jo ditutup matanya dan main kucing2an dengan Masako. Just disgusting.

Geisha senior masuk dan mendekati Taro, apa sekarang selera anda pada wanita sudah berubah Chief? Biasanya anda menganggap wanita sama saja dengan batu.
Taro : Omong kosong apa yang kau bicarakan?
Wanita itu berkata ada wanita seperti rubah yang menunggu Taro diluar.

Taro keluar dan menemui Rie. Jun membungkuk pada taro lalu membukakan pintu mobil.
Taro membungkuk pada Rie sebelum masuk ke dalam mobil.

Rie mengucapkan bela sungkawa atas kematian Kenji. Taro hanya berkata dengan dingin, bagi seorang samurai, itu adalah kematian yang memalukan. Ia minta Rie tidak menyinggungnya lagi.

Rie tampak kagum, aku tidak mengira kau segera kembali ke posisimu. Aku mampir ke rumah, tapi kau tidak ada. Apa kau tahu betapa cemasnya aku?
Taro : Apa ada urusan yang mendesak?

Rie mendengar bahwa Gaksital membagikan uang curian ke pasar Jong Ro. Mereka jelas tahu kalau itu adalah uang curian, tapi tidak ada orang yang melaporkannya. Kau seharusnya mengajarkan pada mereka sebesar apa kejahatan menyimpan barang curian itu.

Taro : Beraninya mereka mencuri uang Kishokai dan menyebarkannya di pasar Jong Ro. Karena merusak reputasi kita, aku akan menghancurkan pasar berumur 500 th mereka. Apa itu akan membuatmu puas?

Rie : Aku tidak berpikir kau akan bertindak sejauh itu..tapi apa itu bisa dilakukan?
Taro : Tunggu dan lihat saja.
Rie tampak senang.

Penduduk Joseon yang baru pulang dari pasar terkejut karena tiba2 polisi Jepang menyerang dan memukuli mereka.
Mereka bingung dan ketakutan karena merasa tidak bersalah.

Shunji membawa Kang To ke rumahnya. Kang To tertidur di sepeda. Kang To terbangun dan jalan pergi.

Shunji menahannya. Kau mau kemana malam2 seperti ini? Kau bahkan tidak punya tempat untuk tidur.
Kang To : Jangan khawatir.

Shunji menahan lengan Kang To : Jangan-jangan, kau memikirkan melakukan sesuatu yang berbahaya. (Shunji pikir Kang To akan bunuh diri)
Bagaimana aku bisa hidup kalau terjadi sesuatu padamu juga?

Kang to : Setelah mereka menghancurkan keluargaku...dan membuat aku jadi orang seperti ini. Mati? bagaimana aku bisa mati begitu saja?

Shunji : Benar, kau adalah Lee Kang To. Lee Kang To yang tidak akan goyah, tidak peduli apapun yang dikatakan rakyat Joseon. Jika Gaksital masih hidup kau harus menangkapnya. Mengerti?
Kang to jalan dan tangan Shunji terlepas. Ini juga mungkin putusnya persahabatan mereka secara simbolis.

Kang to jalan terus, sampai ke pondok rahasia di tengah hutan. Kediaman Baek Gun. Kang To menyalakan lilin dan tertegun melihat potongan kliping yang dikumpulkan kakaknya.

Kang To membaca satu persatu berita tentang anggota Kishokai. Terutama kliping berita tentang Direktur RS Woo, Hakim Choi Myung Sub, Bangsawan Lee, dan Direktur Bank Jo Il.

Kang to ingat kata2 Kang San yang terakhir, aku tidak ingin membebanimu. Aku ingin menyelesaikan semuanya sendiri...

Kang to menunduk dan melihat topeng Gaksital dan tongkat besi milik kakaknya.
Kang to tampak marah tapi ia memutuskan untuk mengambilnya.

Baek Gun pulang dan terkejut karena lampu dalam pondoknya sudah menyala.
Kang To jalan keluar dengan membawa topeng Gaksital dan tongkat besi. Kang To melewati Baek Gun tanpa bicara lalu pergi.

Baek Gun melepas topi dan membungkuk memberi hormat pada Kang To Gaksital yang baru. Sekaligus pengabdian Baek Gun untuk berjuang sampai akhir dengan Kang To. Keturunan terakhir keluarga Lee Seon.

Kang To jalan ke makam ibu dan kakaknya. Ia terkejut melihat kuda kakaknya merumput di sekitar makam. Seolah menunggu dirinya. Hee...kaya Zorro (kaya denger suara Marc Anthony ama Tina Arena deh..)

Paginya, Kang to berdiri di pohon favorit Kang San. Di tempat Kang San biasa berdiri dan memandangi kota.

Topeng Gaksi di tangan.

Kang To mengenakan topeng Gaksinya dengan perlahan. Ia seperti meditasi.

Lalu melompat ke punggung kuda dan memacu kudanya.

Gaksital siap beraksi!!

BM [1], [2], [3], [4], [5], [6]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment