A Pure Paki Theme

Sunday, November 25, 2012

Bridal Mask episode 21

Share it Please
Notes : Gaksital ep 21 ini adalah episode istimewa karena waktu itu diputar persis tgl 15 Agustus 2012, tepat di Hari Kemerdekaan Korea dari Jepang. Dua hari kemudian, Indonesia merdeka. Jadi openingnya adalah P. Dokdo yang masih menjadi issue hangat antara Korea dan Jepang sampai saat ini.
Nenek pengasuh Shunji melepas cucunya untuk "belajar" ke LN. Sun In menolak uang dari Nenek karena ia nanti akan mendapatkan uang yang banyak.
Sun In : Uang itu Nenek pakai saja untuk membeli makanan enak, aku berangkat Nek!

Sun In naik ke truk. Nenek berlari menyusulnya, Sun In melambaikan tangan ke arah Neneknya, tanpa sadar kalau itu mungkin adalah lambaian terakhir yang bisa ia berikan untuk sang Nenek.


Shun Hwa dan dua rekannya ada di truk yang melaju di tengah hutan. Di satu tempat sudah menunggu Rie, Jun dan wanita yang merekrut mereka. Wanita itu mulai mengabsen para gadis.

Gaksital muncul dan menghadang salah satu truk. Gaksital berhasil melumpuhkan polisi yang mengawal. Rie mendengar tembakan senjata.
Gaksital lari dan sekarang menghadang truk yang ada Shun Hwa dan para gadis sirkus. Ia bertempur melawan polisi dan membunuh pria yang bertugas merekrut para gadis.

Tiba-tiba ada tembakan di dekat kepala Kang To. Gaksital menoleh dan melihat Ueno Rie mengarahkan senjata kepadanya.

Dalam hati Rie berkata : Kumohon..jangan membuatku menyesal menyelamatkanmu.
Rie jalan mendekat sambil terus mengarahkan pistol. Rie jelas kelihatan menahan tangisnya.
Kang To bicara dalam hati : Kau tahu siapa aku, benar kan?
Rie dalam hati : Kenapa harus kau? Kenapa kau? Kenapa?



Shun Hwa dan yang lain berusaha melarikan diri.
Rie menangis, ia menurunkan pistolnya. Lalu ia berusaha menembak Shun Hwa dan yang lain karena akan melarikan diri.

Kang To bergerak cepat dan melumpuhkan Rie.
Rie pingsan di pelukan Kang To.

Sementara itu, wanita perekrut dan polisi Jepang menunggu truk Shun Hwa dll, tapi karena belum datang mereka memutuskan berangkat lebih dulu.
Sun In termasuk di dalam truk yang berangkat itu. Tanpa mengerti neraka apa yang akan dihadapinya, Sun In kelihatan begitu semangat dan gembira.
(Ada yang aneh disini, tadi Jun ada di dekat Rie, kemana dia? wkk..)

Shunji ke RS untuk membuka gipsnya. Tangannya sudah sembuh. Tiba-tiba Abe lari masuk dan berkata kalau Shunji dipanggil ke kantor segera. Gaksital muncul dan menyelamatkan para wanita penghibur.
Shunji terkejut mendengarnya.  Apa katamu?

Chief Murayama Yoshio marah2 kepada anak buahnya, bagaimana bisa terjadi kesalahan saat Polisi Jong Ro melakukan pengawalan? Apa hebatnya Gaksital itu sampai kalian semua tidak bisa menangkapnya?

Murayama melihat Kang To, lalu tanya apa yang dilakukan Kang To. Kang To berkata ia melakukan tugas bersih2 dari Letnan Koiso.
Murayama marah dan menendang Kang To, brengsek! Apa kau tidak dengar kalau semua harus ikut serta dalam pengawalan ini?
Kang To : Saya tidak tahu.
Murayama semakin marah, beraninya kau menjawab lagi!

Koiso datang bersama Shunji. Murayama langsung tanya apa benar Koiso memerintah Kang To bersih2. Koiso menyangkalnya, tidak. Chief, anda memerintah semua polisi harus pergi mengawal, bagaimana saya berani memerintah seperti itu?
Kang To melihat ke arah Koiso dengan tampang tidak percaya. Karena sepertinya memang Koiso memerintah Kang To bersih2.
Murayama semakin murka, ia menendangi dan memukul Kang To, sekarang kau bahkan berani berbohong? Koiso menyeringai dan Shunji kelihatan curiga.

Murayama menenangkan diri dan mengancam anak buahnya, jika mereka diserang oleh Gaksital lagi, maka mereka semua harus siap dipecat.
Semua polisi mengiyakan. Lalu bubar.



Abe ingin membantu Kang To berdiri tapi ditendang Koiso, siapa yang kau panggil Letnan itu? Abe minta maaf, ia masih belum bisa menyesuaikan diri.
Kang to berdiri sendiri dan merapikan bajunya. Shunji menatap tajam Kang To. Koiso menawarkan es kopi karena cuaca sangat panas.

Shunji mengiyakan. Koiso memerintah Kang To untuk membuatkan dua es kopi untuk mereka. Wajah Kang To terlihat serius sekali.
Tapi saat ia berbalik, Kang To sudah mengubah ekspresi wajahnya. Ia tersenyum dan tanya apa saya perlu menambahkan gula?
Shunji : Ya dengan es yang banyak.

Kang To mengiyakan lalu jalan pergi sambil terpincang-pincang. Shunji menoleh memandang punggung Kang To, wajahnya kelihatan bingung.
Shun Hwa dan para gadis sirkus berhasil kembali ke penginapan Gyeong Seong dengan selamat. Ketiganya menangis. Shin Nan Da dan Mok dan menghibur mereka. Untunglah Gaksital menyelamatkan kalian, jangan menangis.
Gye Sun tampak kesal, apa kalian akan terus menangis seperti itu? Bagaimana kalau mereka menangkap kita lagi?
Shin Nan da tidak mengerti bagaimana Gye Sun bisa mengatakan itu. Gye Sun takut kalau mereka akan ditangkap lagi.

Mok Dan tahu mereka tidak akan berhenti setelah insiden ini. Karena ada artikel tentang perekrutan juru masak. Kita harus mengatakan pada semua orang agar mereka tidak tertipu.
Semua setuju dan bahkan mereka akan membuat selebaran.

Gye Sun panik, apa kalian gila? Bagaimana kalau kalian tertangkap?

Shun Hwa dan rekannya berkata Gaksital menyelamatkan mereka, jadi kami harus menyelamatkan orang lain juga. Kita harus pergi ke pasar untuk memperingatkan orang-orang disana.

Rie melempar sesuatu ke kaca dan mengamati bayangannya di kaca itu. Rie tampak terpukul.
Rie bicara sendiri : Kau gadis yang bodoh! Apa yang akan kau lakukan? Apa sebenarnya yang akan kau lakukan? Apa kau sudah lupa bagaimana kau bisa sampai ke posisi ini?
Kenapa kau tidak bisa menembak? Kenapa? Kenapa?

Rie melihat mawar merah pemberian Kang To yang digantungnya dekat lemari. Rie membuangnya. Dia adalah pria yang sama sekali tidak pernah mencintaimu, demi dia..apa tidak apa-apa kalau kau mati? Apa tidak apa-apa kalau kau kehilangan segalanya?
Rie teriak, Sadarlah, Ueno Rie. Sadarlah!

Kang to menemui Shunji dan memberikan es kopinya. Shunji tanya hubungan Kang To dengan Lala. Kang To menjawab dengan resmi dan Shunji minta Kang To bersikap biasa saja. Duduklah.
Shunji berkata kalau Gubernur Jendral sangat menyukai Lala. Lalu tanya bukankah hubungan Kang To dan Lala istimewa.

Kang To tersenyum : Istimewa? Kami tidak punya hubungan seperti itu.
Shunji bicara dalam hati : tidak punya hubungan seperti itu dan dia berani merekomendasikanmu masuk Kishokai?

Shunji : Benarkah? Lalu kenapa dia memanggilku untuk membawamu pergi dari depan kamarnya?

Kang To tersenyum : seperti tidak tahu saja bagaimana wanita kalau marah. Sepertinya kau tidak mengerti wanita itu. Mana mungkin dia jatuh cinta dengan orang Joseon. Dia itu wanita yang ingin menonjol dari semua orang. Hei, berhenti bicara omong kosong dan panggil aku kalau kau punya pekerjaan untukku.
Kang To jalan keluar.

Tidak lama Shunji mendapat telp. Ia dipanggil menemui ketua Ueno. Shunji segera pergi.

Shunji bertemu Rie di lorong. Ia menyindir Rie, kau jelas berkata dengan penuh keyakinan kalau kau akan menangkap Gaksital. Bagaimana sampai kau bisa melepaskannya?
Shunji ingin bertemu Rie nanti. Rie menolak, tidak ada yang perlu dibicarakan.

Shunji menahan tangan Rie, kalau begitu apa mau bertemu di kantor polisi? Sebagai petugas polisi yang bertanggung jawab dalam kasus Gaksital, aku harus menyelidiki bagaimana kau bertemu dengannya..bagaimana dia melarikan diri.
Rie tampak marah, ia menarik tangannya dan masuk ke ruangan dalam.



Di dalam sudah ada Taro dan Murayama, semuanya menghadap ketua Ueno. Rie membungkuk dan berkata ia pantas mati.
Taro lapor, polisi dari kantor Jong Ro gagal tapi dari kantor polisi lain berhasil mengirim para gadis itu. Jadi kami berhasil mengirim grup pertama sebanyak 2000 orang.

Ueno marah, awalnya memang 2000 orang, tapi nanti kita harus mengirim paling tidak 200 ribu orang. (gila!). Jika Gaksital datang dan membuat masalah setiap kali, apa yang akan kalian lakukan?
Murayama minta maaf dan berjanji akan menangkap Gaksital. Tapi ketua Ueno berkata kalau Gaksital harus ditangkap oleh Ueno Rie.
Shunji dan Rie tampak terkejut. Rie langsung membungkuk dan mengiyakan perintah ayah angkatnya.

Ueno bicara ke Kinpei, bukankah ada masalah mendesak saat ini? Kinpei membenarkan dan berkata pagi ini ada berita dari informan kita di Shanghai.
Semua tampak terkejut.

Ketua Jo memberikan surat untuk Mok Dan, ini dari Ketua Damsari.
Mok Dan senang sekali, dari Ayah? Ia segera membuka dan membacanya. "Putriku yang kurindukan, Bun Yi. Apa kau baik2 saja? Bersama Kakek, aku seharusnya bisa segera menemuimu. Jadi kau harus menjaga dirimu sampai saat itu dan kau harus mengatakan pada temanmu kalau Kakek juga akan datang."

Mok Dan bingung, apa maksudnya dengan ini. Kakek? Suratnya dikirim untukku, tapi isinya ditujukan untuk Ketua?
Jo tersenyum dan berkata Ayah Mok Dan mungkin ingin putrinya mengartikan isi suratnya. Jo berkata, Mok Dan tahu Guru Yang Baek kan?

Mok Dan membenarkan. Siapa orang di Joseon ini yang tidak mengenalnya. Jo berkata Ayah Mok Dan kemungkinan besar membawa Guru Yang Baek ke Joseon.
Mok Dan bersemangat, Guru Yang Baek akan datang ke Joseon?



Reaksi yang sebaliknya terjadi di pihak Kishokai. Mereka tampak tegang saat mendengar berita Yang Baek kemungkinan besar menyelinap ke Joseon.

Murayama berkata hadiah untuk mendapatkan Yang Baik sudah meningkat sampai 600 ribu Won, dia juga pasti tahu itu. Apa dia benar2 akan masuk negri ini?
Taro juga membenarkan, kalau dia masuk Joseon dia pasti jelas terbunuh. Sebagai Presiden dari Pemerintahan propinsi, bagaimana dia bisa mengambil resiko sebesar itu?

Kinpei menambahkan grup teroris yang dipimpin Yang Baek berencana mencelakai Kaisar. Untuk membunuh penjahat itu, tidak terhitung pembunuh yang dikirim ke Shanghai tapi mereka selalu gagal.
Ini semua karena para pemberontak yang melindungi Yang Baek bersedia mati demi melindunginya.

Rie berkata jika Yang Baek berani menginjakkan kaki ke wilayah Joseon, ini akan menjadi kesempatan bagus untuk membunuh penjahat itu.

Shunji : Tapi kau tidak bisa bertindak gegabah. Jika dia berani mempertaruhkan nyawanya masuk ke Joseon, dia mungkin merencanakan sesuatu yang penting yang akan terjadi disini yang tidak kita ketahui.

Ketua Ueno membenarkan, persis seperti itu. Kau harus menemukan apa itu, apapun yang terjadi. Kimura Shunji, untuk menebus kesalahanmu atas kegagalan eksekusi di depan umum, kau harus mencari tahu apa yang direncanakan Yang Baek dan kemudian membunuhnya.

Shunji membungkuk : Baik!
Ketua Ueno : Jika Yang Baek, yang dianggap sebagai pemimpin Semenanjung ini mati, maka rakyat Semenanjung yang melawan akan patah semangat.
Semua setuju.



Tasha juga menerima surat yang isinya hampir sama dengan surat untuk Mok Dan : "Kakek akan segera tiba di Gyengseong. Dia ingin bertemu paman Jin, yang tinggal di bagian Timur dari clubmu. Tolong sampaikan pesan untuknya."

Tamao/Lee Hae Seok tiba-tiba merebut surat Tasha dan membacanya, ia ketawa geli, surat apa ini yang membuatmu begitu serius? Kakek akan...

Tasha marah dan menampar Tamao. Membuat Tamao syok, baru kali ini Tasha bersikap seperti itu kepadanya.
Tasha mengambil kembali suratnya dan segera menyimpan ke dalam tasnya. Tasha berkata akan keluar sebentar dan minta pelayan membawakan telur mentah untuk mengompres wajah Direktur Minami.
Tasha menatap tajam Tamao lalu jalan pergi.

Tasha pergi ke toko tukang jahit. ia diantar ke lantai bawah. Tasha masuk dan melihat beberapa orang yang sibuk melukis dan menjahit bendera Korea sekarang, Taeguki. Ia menyapa seorang pria, Reporter Song?
Song membenarkan. Tasha memberikan surat yang diterimanya pada Song.

Shunji memberikan briefing tentang Yang Baek dihadapan Gubernur Wada dan semua petinggi. Posisi Yang Baek saat ini adalah Presiden dari Pemerintahan Propinsi Shanghai. Dia adalah orang yang memiliki kekuasaan. Seperti yang diketahui semua orang, setelah perang dengan China, banyak rakyat Semenanjung yang merasa kekuatan Kerajaan Jepang yang besar semuanya menggunakan kemampuan mereka untuk memperbaiki status dengan menjadi pro Jepang.
Tapi orang ini sangat keras kepala. Ia berkata harus menempuh jalan revolusi untuk mendapatkan negara mereka kembali.

Wada marah, penjahat sialan!
Shunji melanjutkan, beberapa tahun lalu, ia membentuk Organisasi Patriotik Korea. Yang mengakibatkan serangan bom teroris oleh Yoon Bong Gil di Taman Hong Gu, Serangan bom teroris pada kaisar oleh Lee Bong Chang dan serangan bom Dam Sa Ri pada peringatan Aneksasi.
Lalu baru-baru ini ada berita kalau Yang Baek mencoba melewati perbatasan dan masuk ke Joseon.

Wada ingin tahu apa berita itu benar, bukankah katanya dia dibunuh di Changsa (Hunan-Cina). Murayama berkata Yang Baek terluka oleh orang yang mereka suap, tapi dia sepertinya berhasil bertahan.

Wada : Bagaimana dia bisa bertahan setelah ditembak? Mengapa dia pergi ke Joseon? Dia tidak mungkin datang untuk mengumpulkan dana militer. Apa dia akan melempar bom lagi pada kantor Gubernur?

Shunji yakin kalau cuma serangan bom, itu bisa dilakukan oleh anak buahnya. Jika ia berani masuk ke Joseon dan mempertaruhkan nyawanya, itu mungkin sesuatu yang memang harus dilakukan dan bahkan tidak masalah kalau dia harus mengorbankan nyawanya.
Mok Dan juga tanya kenapa Guru Yang Baek datang ke Joseon? Ketua Jo tidak tahu alasannya tapi pasti ada sesuatu yang membuatnya bersedia mempertaruhkan nyawanya.

Ketua Jo tanya siapa sebenarnya teman yang dimaksud Pemimpin Dam Sari itu? Mok Dan tersenyum, orang itu adalah orang yang menyelamatkan ayahku.
Mok Dan tidak membuka identitas Gaksital di depan Ketua Jo.

Mok Dan telp Kantor polisi tapi ia tidak tahu kalau meja Kang To sekarang dikuasai oleh Koiso. Jadi saat Koiso mengangkat telp, Mok Dan langsung menutup telpnya.

Untung Kang To melihat itu dan ia mengerti. Kang To segera keluar.
Kang To menghentikan ricksaw di depan kantor polisi. Tapi tidak jadi menaikinya karena mobil Katsuyama Jun berhenti. Jun berkata Lala ingin bertemu Kang To.
Rie menunggu Kang To. Kang To jalan masuk dan keduanya berdiri berhadapan. Keduanya hanya berpandangan sambil diam.
Rie ingat saat ia mencoba menembak Gaksital dan tidak sanggup. Kenapa kau datang dan menemuiku dengan membawa bunga mawar lalu memintaku mengijinkanmu masuk Kishokai?

Agar kau bisa menghancurkan Kishokai? Apa kau pikir Kishokai adalah organisasi yang mudah untuk dikalahkan? Kau benar2 bodoh..bukankah kau Lee Kang To yang ingin menjadi Kepala Polisi dan Gubernur Jendral juga?
Seperti aku, kau kehilangan keluargamu karena orang2 Semenanjung itu. Lalu kenapa? Kenapa kau melakukan ini untuk mereka? Apa ini masuk akal? Bagaimana kau bisa melakukan itu?

Rie menahan tangisnya, aku tidak ingin membunuhmu dengan tanganku. Aku tidak tahu kenapa kau melakukan tindakan sebodoh itu tapi...hentikan sekarang juga. Kalau kau berhenti, aku akan membawa rahasia ini sampai mati.

Kang To : Meskipun aku mati...aku tidak bisa berhenti.

Rie menangis : Apa kau bodoh?  Apa tidak masalah kalau kau mati? Kau berkata kalau sesuatu yang sama terjadi lagi, kau akan tetap menyelamatkanku. Bahkan kalau kau tahu aku mencoba membunuh wanita yang kau cintai, kau tidak membunuhku.
Bukankah itu artinya, meskipun hanya sedikit, ada tempat dalam hatimu untukku?

Kang To : Aku mencemaskan dirimu. Posisi yang lebih tinggi, kesuksesan dan mengejar kekuasaan...itu seperti melihat masa laluku. Itulah mengapa aku selalu mencemaskan dirimu.
Apa yang kau kejar..apa itu benar-benar apa yang kau inginkan, atau itu adalah keinginan Ayah angkatmu. Atau kau adalah boneka yang mematuhi perintah Ayah angkatmu..pikirkan itu dengan sungguh2.
Aku percaya kau akan memilih jalan yang benar satu hari nanti.

Kang to berbalik dan jalan pergi. Rie teriak, berhenti ! Jika kau meninggalkan kamar ini seperti ini, kau akan mati!
Rie menangis. Kang To tetap jalan pergi. Ia keluar kamar dan hanya melirik ke arah Jun.
Jun memandangi Kang To, ia tampak curiga.

Mok Dan, Shun HWa dibantu Shin Nan Da menulis selebaran untuk memperingatkan semua orang. Shun Hwa akan keluar membagi selebaran ini. Mok Dan ingin ikut. Shun Hwa melarangnya, wajah kakak sudah dikenal, jadi akan sangat berbahaya.
Shin Nan da juga melarang Mok Dan, ia yang akan menemani Shun HWa, cuma memberikan ini pada orang-orang kan? Mok Dan senang karena Shin Nan Da mulai berani. Shin Nan Da memasukkan selebaran ke balik bajunya dengan gemetar.

Mok Dan membukakan pintu untuk mereka. Tapi semuanya terkejut saat Shunji juga membuka pintu masuk ke kamar Mok Dan.
Shunji tampak curiga. Mok Dan berpikir cepat, ia menoleh ke arah mereka dan berkata mereka harus segera tampil. Shun Hwa dan Shin Nan Da langsung bergegas pergi.

Shunji langsung melihat wajah Mok Dan yang terluka. Ia tampak cemas, tapi Mok Dan langsung tanya apa yang diinginkan Shunji sekarang.

Shunji minta teh. Mok Dan menyajikan teh tapi tetap berwajah masam pada Shunji.

Shunji minta Mok Dan duduk. Ia membahas Damsari ayah Mok Dan, apa dia tidak mengontakmu? Mok Dan langsung tahu, melihat dari ekspresi Shunji, ayahnya pasti aman.

Shunji : Kau pasti akan bisa segera melihat wajah ayahmu, karena tidak ada anak buahnya yang akan membiarkan pemimpin mereka pergi ke tempat berbahaya sendirian. Kalau dia datang kali ini, apa Gaksital dan Yang Baek akan bertemu?
Damsari dan Gaksital bekerja sama dan menghancurkan peringatan Aneksasi. Jika Yang Baek dan Gaksital kerjasama, apa yang akan terjadi? Apa kau tidak ingin tahu?

Kang To jalan ke arah kamar Mok Dan. Ia mendengar suara Mok Dan yang meninggi, kalau kau sudah selesai bicara, pergilah!
Kang To segera sembunyi.

Shunji : Apa kau masih marah padaku?
Mok Dan : Pergi kau! Aku benar2 marah padamu!

Shunji : Bukankah kau berkata kau salah? Kau mengira ia adalah Tuan Muda yang selalu kau pikirkan, tapi ternyata dia bukan orang itu. Maka artinya kau dan Gaksital adalah orang asing. Jadi kenapa kau melindunginya seperti ini?
Karena dia adalah pahlawan Joseon? Hanya karena alasan itu?

Mok Dan membenarkan. Dia tidak ada hubungannya denganku, tapi dia adalah orang yang mempertaruhkan nyawanya dua kali demi menyelamatkan ayahku. Dan orang yang kupikir adalah temanku yang bisa kupercaya, justru mempermainkan nyawa ayahku.
Shunji tampak bersalah. Mok Dan tanya, apa kau masih memerlukan penjelasan?

Shunji memberikan alasan, dia tidak punya pilihan.

Mok Dan : Aku tidak punya ibu, tapi Bibi Dong Nyeon memasukkanku dalam kartu keluarganya dan membesarkanku seperti putrinya sendiri. Kau pikir aku tidak tahu bagaimana dia meninggal?
Shunji tertegun, ia baru tahu masalah ini.

Mok Dan : Apa kau tidak tahu betapa menyakitkannya bagiku melihat wajahmu saat ini?
Shunji tidak bisa bicara lagi, ia jalan keluar. Kang To keluar dari kamar samping dan melihat Shunji pergi.

Kang To masuk ke kamar Mok Dan. Mok Dan berdiri dan langsung lari memeluk Kang To. Sweet.
Kang To melihat luka di wajah Mok Dan, ia tanya apa yang terjadi dengan wajah Mok Dan.

Mok Dan tidak menjawab, ia hanya berterima kasih karena pertolongan Kang To, maka semua gadis anggota Sirkus selamat.
Kang To tanya lagi, apa yang terjadi dengan wajah Mok Dan. Mok Dan menjelaskan, ia membantu rekan2nya yang akan diculik dan akibatnya ia kena pukul.

Kang To tampak cemas, lain kali jangan terlibat seperti ini lagi, mengerti? Mulai sekarang, situasi seperti itu akan semakin sering terjadi. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Mok Dan menenangkan Kang To, anda tidak sendirian Tuan Muda. Ayah akan membawa Guru Yang Baek saat ia kembali ke Joseon.
Kang To terkejut, apa katamu? Guru Yang Baek? Guru Yang Baek akan datang ke Gyeong Seong?

Mok Dan berkata Shunji sepertinya juga sudah tahu masalah ini. Kang To tidak heran, karena organisasi di belakang Shunji sangat berpengaruh.
Mok Dan : Apa tidak apa-apa?
Kang To : Jangan khawatir. Aku akan berusaha keras membantu mereka berdua.

Shunji masih di depan Hotel, ia menjalankan mobilnya pergi. Tapi menghentikan mobil beberapa meter di depan Hotel.
Shunji ingat kata2 Mok Dan tentang Bibi Dong Nyeon. Shunji menyesal, aku tidak tahu kalau hubungan kalian begitu dekat, kalau saja aku tahu, aku tidak akan membunuhnya. (Yang benar.)

Shunji melirik ke arah Hotel dan lihat siapa yang barusan keluar dari Hotel...

Yup..it's Kang To. Astaga..kenapa juga bisa ketahuan lagi? Shunji tampak murka. Ia ingat kata2 Kang To, kalau sudah melepaskan Mok Dan. Tapi mau apa dia disini? Shunji langsung memacu mobilnya pergi. Sementara Kang To memanggil ricksaw dan pergi dengan ricksaw. Hehe..kelihatan sekali kalau sudah diturunkan pangkatnya tidak dapat fasilitas mobil dan tidak bisa naik taksi sembarangan.
Rie berdiri sambil merenung. Jun tanya apa Rie tahu siapa Gaksital itu. Kau tidak tahu siapa dia, lalu bagaimana kau akan membunuhnya?
Rie akan mengurus itu dan minta Jun keluar. Jun berkata ini perintah Presiden dan tidak bisa ditunda.

Rie marah dan teriak, kubilang keluar!
Jun jalan keluar. Ia bertemu Shunji di pintu. Jun tanpa bicara membiarkan Shunji masuk.

Rie mendengar suara orang di belakangnya, ia teriak. Apa kau tidak mendengar aku berkata keluar?!
Rie berbalik dan melihat Shunji. Ia tampak terkejut, lalu menenangkan diri. Apa yang ingin kau ketahui?

Shunji ingin tahu bagaimana Rie bisa membiarkan Gaksital lolos. Rie berkata Shunji juga sudah mengalaminya beberapa kali, kau seharusnya tahu.

Shunji ingin tahu detilnya.
Rie : Saat aku mendengar bunyi tembakan aku lari ke lokasi itu dan para polisi sudah dikalahkan. Para gadis sudah dilepaskan. Dia sudah menghilang!

Shunji : Sudah menghilang? Jika ia sudah menghilang, maka kau seharusnya segera kembali ke lokasi untuk berkumpul. Tapi kudengar kau tidak pernah muncul dilokasi itu lagi. Kau menyembunyikan sesuatu, benar kan?
Rie marah : Menyembunyikan? Apa yang perlu kusembunyikan darimu?

Shunji : Benar! Seharusnya kau tidak menyembunyikan apapun dariku, tapi kenapa aku curiga padamu?

Rie jalan pergi. Shunji menahan lengannya. Rie kelihatan marah sekali.

Shunji : Bukankah kau bersumpah di depan Presdir kalau kau akan menangkap Gaksital? Kau seharusnya meminta bantuanku, tapi kenapa kau begitu santai?

Rie minta Shunji konsentrasi saja menangkap Yang Baek, ia akan mengurus Gaksital. Tapi Shunji harus menangkap Gaksital dulu sebelum mendapatkan Yang Baek, karena keduanya pasti akan bertemu.
Shunji : Jujur saja, apa Lee Kang To itu Gaksital atau bukan, aku juga masih mencurigainya.

Rie menantangnya, kalau kau begitu curiga, maka kembali ke kantor polisi Jong Ro sekarang dan tembak saja dia.
Shunji menyeringai : Apa aku mengatakan aku ingin menangkap Polisi Kerajaan Lee Kang To?
Aku ingin menangkap Lee Kang To yang mengenakan topeng Gaksi. Kuharap kau tidak berbohong padaku.

Geum Hwa Jeong.
Gubernur Wada minum bersama Taro, pasangan Lee dan pasangan Anggota Konggres Hyun. Wada senang karena ada orang Korea yang ikut kejuaraan tinju dunia dan menang. Wada merasa ini juga kemenangan Jepang, ini tujuan dari aneksasi ini, untuk kemajuan yang besar.

Pasangan Lee dan Hyun langsung mengucapkan selamat. Ini semua karena kebaikan anda, Gubernur.
Wada melihat Taro yang berwajah muram, ia menghibur bawahannya. Ayolah Chief Kimura, jangan menampilkan wajah seperti itu. Tidak peduli Yang Baek datang atau tidak, apa yang kau cemaskan? Meskipun ia datang, bukankah ia hanya akan menyongsong kematiannya saja?


Pasangan Lee langsung syok saat mendengar nama Yang Baek. Keduanya gemetaran ketakutan, sssiapa tadi yang anda sebut Tuan? YYang..Baek?
Wada heran, kenapa kalian tampak ketakutan?

Lee Si Young berkata, Yang Baek sudah membuat daftar nama 7 orang yang harus dibunuhnya (Chil Ka Sal). Ia memerintah orang2 Joseon untuk membunuh kami, Tuan!

Ny. Lee membenarkan, jika berita ini didengar rakyat Joseon, akan ada demonstrasi Manse kedua (th 1919 ada demonstrasi untuk kemerdekaan Joseon, mereka berteriak Daehan Dongnib Manse - Hidup Kemerdekaan Korea!)

Ny. Hyun ketakutan, lalu apa diantara kami akan ada yang ditikam sampai mati lagi seperti Bangsawan Lee Gong ?



Kimura Taro minta semuanya tidak ketakutan. Bagaimana mungkin rakyat Joseon tahu kalau Yang Baek akan ke Joseon.
Pasangan Lee terkejut, kenapa tidak. Pasti ada banyak orang yang mengabdi pada Yang Baek!

Kimura Taro meyakinkan, meskipun Yang Baek datang ke Gyeong Seong. Ia akan datang diam2 dan pergi secara rahasia.

Gubernur Wada minta semua tenang dan memerintah Taro untuk menunjukkan sikap Nae Seon Il Chae (Joseon dan Jepang adalah satu tubuh.) dengan mengadakan penyambutan meriah pada pemenang kejuaraan tinju dunia itu. Wada mengajak semua bersulang.

Reporter Song naik trem ke satu tempat. Ia membawa bungkusan. Tidak lama Kim Deuk Soo dan temannya juga naik trem itu. Ia duduk di seberang Song. Deuk Soo melirik Song.
Song melihat ke arah Deuk Soo dan mengangguk. Trem berhenti lagi. Deuk Soo dan rekannya jalan turun, ia dengan cepat mengambil bungkusan dari tangan reporter Song.
Deuk Soo turun dari trem, ia langsung bergerak bersama beberapa temannya. Deuk Soo memberikan sesuatu pada orang2 di jalan. Ambil ini dan lihat saat di rumah, harus dirumah. Bawa ini saat parade besok menyambut petinju itu.
Pria itu tanya, apa ini? Deuk Soo berkata itu Taegukgi.

Disisi lain pasar, Shun Hwa dan rekan2nya juga membagikan selebaran pada para gadis. Ambil dan baca ini. Shun Hwa berkata jika ada artikel yang mengatakan kalau Jepang merekrut perawat itu semua adalah bohong. Mereka sebenarnya merekrut wanita penghibur untuk pasukan Jepang. Kau tidak boleh tertipu. Para gadis mengerti.
Deuk Soo mendekat dan memberikan Taegukgi pada Shun Hwa. Buka ini saat dirumah. Deuk Soo mengambil selebaran dari tangan Shun Hwa, biar kami yang membagikannya. Kalian pulanglah, bahaya disini.
Shun Hwa heran, kau siapa? Deuk Soo berbisik, apa kau pernah dengar Pasukan berani mati Dong Jin? Jangan khawatir dan pulanglah. Deuk Soo juga mengambil selebaran dari gadis sirkus lain lalu melanjutkan pembagian bendera Korea.
Paginya, ada arak2an menyambut pemenang kejuaraan tinju dunia. Petinju itu dikalungi bunga, dengan bendera Jepang di dadanya, diarak dengan mobil. Orang2 mengibarkan bendera Jepang. Tapi petinju itu kelihatan kurang bersemangat.
Tiba-tiba Deuk Soo mengawali gerakan hari itu, ia teriak Joseon Cheongnyeon Manse! Hidup Pemuda Joseon! Sambil mengibarkan Taegukgi.
Reporter Song langsung semangat. Ia siap mengambil gambar. Rekan Deuk Soo juga teriak, Hidup Pemuda Joseon!

Para gadis sirkus juga mengibarkan bendera dan teriak, hidup pemuda Joseon!
Tasha dan pelayan di clubnya juga melakukan hal yang sama. Tiba-tiba hampir semua orang mengibarkan bendera Korea dan teriak Hidup Pemuda Joseon.


Deuk Soo teriak2, Manse!! Manse!!

Akhirnya petinju itu tidak tahan lagi, ia melepaskan bunga di lehernya dan merobek bendera Jepang dari bajunya.
Reporter Song tidak menyia-nyiakan momen langka ini. Ia langsung membidik.

Petinju itu mengangkat tangan dan teriak : Manse!!!! Manse!!!
Wow...it's heroic and I cried :)

Taro marah2, ia melempar koran yang memuat berita itu di depan anak buahnya. Termasuk Shunji dan Murayama. Taro marah pada Murayama.
Murayama minta maaf. Taro minta Murayama segera menangkap petinju itu, beraninya ia merobek bendera Jepang. Murayama berkata Shunji sudah mengurus masalah itu.

Taro minta Shunji tidak memberikan keringanan meskipun orang itu adalah juara dunia.

Shunji mengerti. Ia menambahkan, mereka juga tidak bisa melepaskan pemilik surat kabar Joseon Joong Ang Ilbo. Surat kabar itu pasti mendukung petinju itu.
Taro : Maksudmu, mereka sudah merencanakannya?

Murayama membenarkan, tanpa perencanaan tidak mungkin mereka bisa melambaikan Taegukgi seperti itu.
Taro marah dan minta Shunji menangkap semuanya. Shunji mengerti.

Polisi Jepang mulai menangkap semua reporter dari Joseon Joong Ang-Ilbo. Termasuk Reporter Song.

Taro minum bersama Shunji dan Park In Sam. Shunji lapor ia tidak mengerti tapi semua reporter dan staf di Joong Ang Ilbo ini, punya catatan kriminal.
Taro tanya apa Shunji menemukan sesuatu.

Shunji : Menurut saya yang ada di balik ini adalah mantan Presdir Joong Ang, Dong Jin.
Taro : Dong Jin? bukankah dia penjahat yang ada di daftar pertama?

Shunji membenarkan. Sayangnya ia menghilang 3 bulan lalu.

Taro tampak kesal, bagaimana kita akan menemukan orang ini. Park In Sam tersenyum, ia punya ide. Saya punya taktik rahasia untuk memancing Dong Jin keluar. In Sam langsung mengatakan sesuatu dan Taro kelihatan senang.
Stasiun Gyeong Seong.
Ada sepasang pria-wanita dengan penampilan mewah keluar dari stasiun. Mereka adalah anggota pasukan kemerdekaan Korea. Yang wanita bernama Jin Hong.

Jin Hong melirik ke belakang, ada Damsari yang menyamar menjadi porter bersama seorang pria lain.

Jin Hong dan temannya masuk taksi. Damsari meletakkan koper2 mereka di bangku depan lalu membungkuk. Jin Hong dan rekannya juga membungkuk, mereka pergi. Damsari dan pria satunya lagi jalan kaki.

Gubernur Wada mencoba setelan barunya dan ia puas. Wah ini bagus sekali. Penjahit itu komen, Gubernur anda sepertinya bertambah berat badan. Wada tertawa dan membenarkan, aku harus diet.
Jin Hong jalan masuk ke dalam toko. Ia memuji kain2 dalam toko itu. Penjahit itu melirik mereka dan minta ijin menemui mereka. Penjahit itu berkata ada bahan2 yang bagus di dalam. Mereka semua anggota kemerdekaan.
Penjahit mengantarkan Jin Hong dan rekannya ke ruang bawah. Dalam ruang itu ada bendera Taegukgi dan foto2 perjuangan kemerdekaan Korea serta semboyan2 mereka. Di sana sudah ada Mok Dan, Pemimpin Sirkus Jo dan Tasha.
Semua berdiri dan saling memberi salam serta berpelukan dengan hangat. Komrad! Anda pasti sudah banyak menderita.

Tidak lama, Damsari dan rekannya datang. Damsari membuka topinya dan tersenyum lebar. Mok Dan langsung menyongsongnya, Aboji!
Damsari memeluk erat putrinya, Boon Yi.

Damsari mengenalkan Mok Dan pada rekannya, Boon Yi, ini adalah Guru Yang Baek, ayo beri salam.
Yang Baek membuka topinya dan ketawa lebar. Damsari mengenalkan, Guru, ini putri saya. Mok Dan langsung memberi salam.

Yang Baek tertawa, ia senang bertemu Mok Dan, Jo dan Tasha. Komrad! Biarkan aku memeluk kalian semua. Yang Baek langsung memeluk ketiganya dengan erat.
Seorang remaja menyebarkan selebaran. Kang To memungut salah satu dan membacanya : Guru Dong Jin mendorong para perawat pergi merawat pasukan Jepang.
Kang To membaca isinya dan marah, ia meremas surat itu.

 Park In Sam bicara di telp dengan Taro, ia ketawa dan berkata karena ada rumor yang tersebar maka iklan di koran juga tidak membantu, jadi itulah sebabnya ia menggunakan nama Dong Jin yang sangat terkenal diantara pemuda.

Taro senang, itu bagus. Jika ada artikel lagi yang dicetak, Dong Jin pasti muncul. Karena dia merasa difitnah ia pasti muncul. Ini adalah ide sempurna, sangat bagus. Presiden Park.
Park ketawa senang. Ini seperti membunuh dua ekor burung dengan sebuah batu.

Tiba-tiba ada sebuah pisau yang dilemparkan dan mengenai Tuan Park. Park langsung ketakutan, itu pisau Gaksital dengan tulisan : Jeok Ak Yeo Ang.

Park teriak ketakutan. Gaksital muncul dan melompat di atas meja Park. Taro terkejut, Presiden Park, apa yang terjadi?
Park hanya sempat berseru : Gak..Gaksital!
Park langsung lari. Taro bingung. Ia langsung menghubungi Shunji.

Shunji menerima telp ayahnya dan ia langsung bergerak. Shunji keluar mencari Kang To. Dimana Lee Kang To?

Semua polisi tidak melihat Kang To. Abe berkata Kang To belum datang.
Shunji : Benarkah?

Shunji meminta Koiso pergi ke Gyeong Seong Il Bo, Gaksital muncul disana. Pergi dan lihatlah.
Koiso mengerti dan membawa semua polisi. Shunji tidak ikut.

Park In Sam ketakutan. Ia jalan mundur dan mengambil papan namanya sebagai senjata.

Gaksital marah : Kau berani menghina nama orang yang menghabiskan seluruh hidupnya mengabdikan diri pada kemerdekaan negri ini. Kau menjual anak perempuan negrimu sendiri, dan menipu bangsamu sendiri untuk memperkaya dirimu sendiri.

Gaksital dengan mudah mematahkan papan nama Park. Gaksital mengarahkan tongkat besinya ke Park, aku datang untuk menghukum kejahatanmu, penjahat!

Gaksital memukul kepala Park. Presdir Park In Sam roboh dengan dengan kepala bersimbah darah. Kemungkinan besar meninggal. Gaksital segera pergi.
Kang To menyelinap ke kantor polisi. Shunji sepertinya memerintah anak buahnya menutup pintu gerbang kantor polisi, jadi Kang To tidak bisa lewat depan.
Kang To merapikan seragamnya dan mengelap keringatnya. Ia jalan dengan hati2 ke arah lantai dasar. Kang To menuruni anak tangga dan melihat...Kimura Shunji.

 Shunji duduk dan sengaja menunggunya. Kang To terkejut melihatnya.
Shunji berdiri dan menatap tajam Kang To. It's getting more and more interesting.

BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20]
Korean Independence Army
Yoon Bong Gil, yang disebutkan Shunji. (1908-1932) saat ditangkap tgl. 29 April 1932 di Shanghai. Dia ditangkap karena melemparkan bom saat peringatan ulang tahun Kaisar Jepang.

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment