Genre: Melodrama, Romance
Episodes: 20 (To Be Confirmed)
Broadcast network: KBS2
Broadcast period: 2012-Sept-12 to 2012-Nov-15
Air time: Rabu dan Kamis, 21:55
Director: Kim Jin Won
ScreenWriter: Lee Kyung Hee
Cast
Song Joong Ki as Kang Ma Roo
Kang Chan Hee as Kang Ma Roo (Young)
Moon Chae Won as Seo Eun Gi
Park Si Yeon as Han Jae Hee
Park So Young as Han Jae Hee (Young)
Lee Kwang Soo as Park Jae Gil
Lee Yoo Bi as Kang Cho Ko (Ma Roo’s half sister)
Han Seo Jin as Cho Go (Young)
Jo Sung Ha as Suk Min Hyuk
Kim Young Chul as Seo Jung Gyu (Eun Gi’s father)
Lee Sang Yeob as Park Joon Ha
Jin Kyung as Hyun Jung Hwa / Secretary Hyun
Kim Tae Hoon as Ahn Min Young
Woo Yong as Jo Young Bae / Secretary Jo
Jo Hwi Joon as Seo Eun Suk (Eun Gi’s half brother)
Episode 1
Seorang mahasiswa kedokteran bergegas lari di lorong RS, maaf..permisi..Mahasiswa itu sempat berhenti di depan ruang tunggu dan menyaksikan berita TV.
Penyiar wanita itu bernama Han Jae Hee. Ia memberitakan soal kontroversi perekrutan dalam Kementrian Luar Negeri. Mereka mengangkat putra Menteri LN untuk satu posisi. Meskipun Menteri LN sudah memberi penjelasan, tapi masih mengundang tanda tanya dari masyarakat.
Jae Hee menyinggung soal anak muda yang tidak bisa mendapatkan kesempatan karena tidak punya dukungan yang kuat.
Mahasiswa itu bernama Kang Ma Ru, ia tersenyum, ajummaku mulai membuat masalah lagi. Latar belakang, apa maksudnya latar belakang?
Lalu seseorang memanggil Ma Ru, Kang Ma Ru..cepat kesini, apa yang kau lakukan?
Ma ru menoleh dan tersenyum lalu bergegas lari mengikuti rombongan para seniornya.
Ma ru jalan mengikuti rombongan dokter dipimpin Dr. Suk Min Hyuk (SKKS-Jeongjo! woa!). Mereka masuk dari satu kamar pasien ke kamar lain. Pasien Kim Myeong Cheol, 79 th. Masuk RS karena tekanan darah tinggi dan kebas di lengan kiri dan kakinya.
Ma ru sibuk mencatat semua yang dikatakan profesor Suk. Mereka melihat pasien lain lagi dan sama, Prof Suk melihat datanya dan memberikan penjelasan.
Tiba-tiba Ma Ru membuka suara, Profesor! Semua berhenti dan Prof Suk melihat ke arah Ma Ru.
Ma Ru : Apa saya boleh bertanya kenapa anda tidak menanyai kami? Apa anda tahu kalau kami dari tadi ada di belakang anda? Hari ini adalah hari terakhir kami praktek di bagian bedah.
Beberapa hari lalu, para profesor dari departemen lain selalu mengajukan pertanyaan pada kami dan meminta kami melakukan presentasi kasus, kenapa anda tidak mengajukan pertanyaan pada kami, Prof Suk Min Hyuk?
Prof Suk : Apa kau seorang dokter?
Ma Ru menggeleng, belum. Prof Suk berkata, mengenakan jas putih itu dengan namamu disana dan membawa catatan tentang kasus pasien, kau pasti merasa sudah seperti dokter kan?
Saat kau mendengar orang memanggilmu Dokter, kau merasa bangga, ya kan? Otakmu pasti dipenuhi dengan "kita akhiri saja pertemuan ini", "Jika dia tidak akan memberikan tugas presentasi." ya ..pikiran2 seperti itu. Kau seperti itu dan kau masih ingin aku mengajukan pertanyaan? Kau ingin aku tanya apa?
Meskipun aku bertanya, apa kau pikir kau akan mengerti?
Ma Ru : Jadi, apa anda tidak akan memberi kami kesempatan?
Prof Suk : Kalau aku tahu aku tidak akan mendapatkan jawaban yang berguna, mengapa aku harus membuang waktuku?
Ma Ru ingin protes tapi terhenti dengan teriakan seorang anak, aku mau pulang!
Prof Suk mendekat dan tanya ada masalah apa. Perawat berkata pasien ini terus saja melepas jarum infus dan ingin pulang. Prof Suk memeriksa laporan anak itu, Lee Chang Yong 11 tahun.
Ditemukan tidak sadar di rumahnya semalam dan menunjukkan gejala kejang2 beberapa kali. Prof Suk tanya apa diagnosisnya dan dokter jaga berkata tidak ada yang aneh dalam pemeriksaan CT scan maupun MRI-nya. Anak ini hanya memiliki seorang kakak dan biasanya ia tenang tapi..
Prof Suk memanggil Ma Ru, Co-ass (disana disebut PK = Poli Klinic, disini biasa disebut Co Ass) yang tadi berkata aku tidak mengajukan pertanyaan.
Semua menoleh ke arah Ma Ru. Ma ru tampak bengong, ya..ya?
Prof Suk : Apa penyakit pasien ini? Bukankah itu pertanyaan yang kau inginkan? aku memberimu waktu dua jam, tidak ada keberatan ya kan?
Ma ru tidak bisa membantah dan hanya bisa duduk disamping anak itu sambil membaca laporan kesehatannya. Ma Ru bingung, tidak ada catatan trauma di kepala, tidak ada infeksi, tapi ia kejang. Habislah aku.
Chang Yong mulai membuka infusnya lagi dan Ma ru berusaha mencegahnya, kenapa kau brutal sekali padahal kau ini masih anak2?
Chang Yong protes dan tidak mau dirawat, aku tidak sakit. Aku ingin keluar dari sini.
Ma Ru menahannya, diam. Orang yang tidak sakit, tidak akan pingsan begitu saja. Anak itu teriak, kakak-ku tidak punya uang! Aku ingin kau membiarkanku meninggalkan RS ini!
Ma Ru minta Chang Yong diam. Apa kamar ini hanya untukmu sendiri? Chang Yong minta dikeluarkan dari RS. Kau tidak akan membantuku membayar biaya RSku!
Ma Ru kesal dan berkata ia akan membantu membayarnya, dasar berandal kecil! Lalu Ma Ru memukul kepala Chang Yong dengan main2, ini sebenarnya kebiasaan orang Korea seperti setengah menjitak, ya seperti itu. Tapi anak itu justru muntah.
Ma ru awalnya mengira Chang Yong pura2, tapi anak itu benar2 muntah dan Ma Ru panik, Chang Yong! hei..hei..kau kenapa? Ma ru menadahkan tangan menampung muntahan Chang Yong lalu teriak memanggil perawat.
Ma Ru tahu sekarang penyakit Chang Yong. Ia menghadap Prof Suk dan memberikan laporannya. Pasien Lee Chang Yong mungkin mengidap cerebral aneurysm/pendarahan otak.
Prof Suk : Atas dasar apa?
Ma Ru : Pasien menderita infeksi tenggorokan parah dan setelah batuk2 kepalanya mulai sakit. Batuk yang parah membuat tekanan darahnya naik dan membuat pendarahan pembuluh darah otak. Pasien tidak menunjukkan gejala sakit kepala atau muntah karena ia tidak ingin membuat walinya, yaitu kakaknya menjadi cemas. Jadi ia berkata tidak apa-apa.
Padahal dia menderita sakit kepala kemarin. Dan tadi, pasien itu mengalami sakit kepala yang parah sekali. Sebagai tambahan, anak itu baru saja muntah.
Prof Suk melihat jas Ma ru yang masih ada bekas muntahan, apa maksudmu anak itu sakit, tapi ia tidak mengatakan apapun karena tidak ingin kakaknya khawatir? Padahal ia masih kecil, anak SD usia 11 tahun?
Ma Ru : Adik perempuan saya juga seperti itu, jika ia tidak benar2 sakit, ia akan menahannya agar saya tidak khawatir.
Anak itu mungkin sudah menderita pendarahan tapi tidak terlalu serius untuk pergi ke RS.
Prof Suk : Kalau itu pendarahan otak, bagaimana menjelaskan hasil CT Scan dan MRI yang negatif?
Ma Ru : Mungkin karena pendarahannya belum banyak.
Prof Suk merasa mungkin keracunan obat tapi Ma ru menyangkal, Chang Yong bukan tipikal anak nakal yang akan terlibat dengan obat terlarang. Apa karena sejak awal anda tidak ingin mendengar kami, sehingga anda memberikan penjelasan seperti itu?
Seniornya membentak Ma Ru.
Prof Suk akhirnya telp dan tanya laporan angiogram Chang Yong. Ternyata tidak ada tanda pendarahan otak. Prof Suk berkata ke Ma ru, jika kau tidak percaya kau bisa pergi dan memastikannya sendiri.
(Angiogram = tes untuk memeriksa apa ada kelainan pada pembuluh darah otak. Biasanya dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah, lalu disuntik cairan pewarna dan direkam dengan sinar x)
Ma Ru : Tidak perlu, saya mungkin sudah salah.
Ma Ru membungkuk. Prof Suk berkata pasien Chang Yong boleh keluar dari Rs kalau memang tidak ada yang aneh. Asistennya mengiyakan. Rombongan itu pergi meninggalkan Ma Ru.
Ma Ru masuk ke toilet dan cuci muka. Ma ru merasa yakin dengan diagnosanya, tapi tidak mengerti kenapa hasil tesnya negatif.
Malamnya, ada ambulance datang dengan Chang Yong di dalamnya. Chang Yong muntah2 dan tampak sakit parah.
Prof Suk sudah akan pulang saat asistennya masuk, Profesor, Pasien Lee Chang Yong pingsan karena muntah dan sekarang masuk UGD lagi. Kami sudah melakukan tes lagi dan ternyata menunjukkan pendarahan otak.
Tes Sinar x juga menunjukkan pendarahan.
Prof Suk langsung mengenakan jubah putihnya lagi dan memberikan instruksi untuk menyuntikkan obat menghentikan pendarahan. Oya, dimana orang itu sekarang?
Asistennya tanya siapa yang dimaksud.
Prof Suk : Co ass yang mendiagnosa pendarahan otak tadi.
Asisten : Maksud anda Kang Ma Ru? Dia mungkin kalau tidak di perpustakaan ya sudah pulang ke rumahnya.
Prof Suk minta anak buahnya menghubungi Ma Ru, aku harus mengatakan padanya, "Aku salah dan kau benar. Sebagai guru ini sangat memalukan." Namanya Kang Ma Ru kan? Dalam dua tahun, kampus kita akan memiliki seorang dokter yang sangat hebat.
Kang Ma Ru yang dibicarakan dan membuat Prof Suk kagum sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya yang ada di lingkungan sederhana. (Lingkungan rumah Jae In, rumah Yoo Kyung, dll) Ia membawa coklat batangan.
Ma ru masuk ke dalam halaman rumahnya, Choco..oppa pulang.
Tapi tidak ada jawaban. Ma Ru berseru lagi, hei hantu coklat, oppa membeli coklat untukmu, kau sudah tidur?
Ma Ru lalu cuci muka dan berseru di depan kamar adiknya, Kang Choko, kau sudah makan? Choco.
Ma Ru curiga dan masuk kamar adiknya. Ia menyalakan lampu dan terkejut. Choco terbaring di lantai. Ma Ru memeriksanya, ternyata Choco demam tinggi, Choco bangunlah, Choco.
Choco bangun, kakak. Ma Ru tampak marah dan ketakutan, kalau kau sakit kau harus mengatakannya, dasar anak nakal. Tidak bisa, ayo ke RS Choco.
Ma ru membantu adiknya bersandar dan mencari kaus kaki, pakai kaus kakimu, setelah itu kita ke RS, dasar gadis bodoh.
Choco berkata ia tidak apa-apa. Ma Ru tidak percaya, tidak apa-apa bagaimana, kau panas tinggi! nanti sepulang dari RS kau akan tahu akibatnya.
Tiba-tiba ponsel Ma ru berdering, dari Jae Hee Nuna. Ma ru mengangkatnya dan berkata Choco sakit saat ini, ia akan telp Jae Hee lagi
Suara Jae Hee terdengar ketakutan dan histeris, ia menangis. Tolong aku. Tolong aku Ma Ru.
Ma ru terkejut, ada apa? Apa yang terjadi?
Jae Hee : Bukankah kau belajar menyelamatkan orang di sekolah?
Jae Hee teriak lagi dan Ma Ru menenangkannya, kakak. Jae Hee menangis, aku takut Ma Ru, aku takut. Akhirnya Ma Ri tanya dimana Jae Hee, ia akan kesana.
Ma Ru bingung dengan teriakan Jae Hee dan melupakan Choco. Ma Ru berdiri ingin pergi, tapi Choco menahan kakinya, oppa..jangan pergi. Aku sakit, jangan pergi, oppa.
Ma Ru berkata terjadi sesuatu pada kak Jae Hee, ia harus melihatnya. Aku akan segera kembali dan membawamu ke RS, bertahanlah sebentar.
Choco menangis, aku tidak enak badan, aku benar2 sakit. Benar2 sangat sakit, jangan pergi oppa.
Ma Ru memberikan coklat ke tangan Choco, hitunglah sampai 500 Choco, setelah hitungan ke 500. oppa akan kembali. Ma Ru mengulurkan kelingkingnya, janji.
Choco marah dan menepis tangan Ma Ru, aku akan mati. Jika oppa pergi menemui Jae Hee eonni, aku akan mati karena sakit.
Ma Ru tertegun, tampak bimbang sekejap. Tapi ia memutuskan pergi menemui Jae Hee. Meninggalkan adiknya. Dan itu adalah keputusan yang akan mengubah jalan hidup Ma Ru selamanya.
Ma Ru lari menuruni tangga pemukiman yang tampak tidak ada habisnya. Lalu berhenti sebentar dan menoleh ke arah rumah. Tapi berpaling lagi dan terus lari.
Ma Ru naik taksi dan turun di depan Motel yang disebutkan Jae Hee. Ma Ru jalan diantara kamar-kamar dan berhenti di depan kamar Jae Hee. Ia ragu sebentar. Tapi memutuskan membuka pintu.
Ma Ru melihat sesosok tubuh terbaring tidak bergerak dengan genangan darah di dekatnya.
Ma Ru tampak ketakutan dan jalan masuk. Ia melihat Jae Hee jongkok di sudut dekat tempat tidur. Wajahnya pucat dan menangis ketakutan.
Ma Ru mendekat dan melihat ke arah pria yang terbaring itu. Apa dia sudah mati? Jae Hee tidak tahu.
Ma Ru berlutut di dekat pria itu dan berusaha memeriksanya. Ma Ru mencari sesuatu dan mendapatkan korek api, ia menyalakan korek di depan mata orang itu, tidak bereaksi.
Lalu mengecek denyut nadinya, tidak terasa apapun. Ma Ru syok, pria ini sudah meninggal.
Jae Hee tanya, apa dia sudah mati?
Ma Ru mengangguk.
Jae Hee tampak histeris, kenapa? Bagaimana dia bisa mati? Aku tidak membunuhnya, bagaimana dia bisa mati? Kenapa kau melihatku dengan ekspresi seperti itu? Aku tidak membunuh siapapun.
Aku tidak membunuhnya, aku tidak membunuhnya, dasar brengsek! Aku tidak membunuhnya!
Ma ru mengambil selimut dan menutupi tubuh mayat itu. Lalu berlutut di dekat Jae Hee.
Jae Hee memecahkan botol. Ma Ru tahu, Jae Hee memukul pria itu dengan botol itu. Ma Ru menenangkan Jae Hee, orang itu akan melakukan sesuatu yang jahat kepadamu, ya kan?
Ma Ru : Jadi kau tidak punya pilihan..jika kau menyerahkan diri maka tidak akan apa-apa. Itu adalah bela diri, pembunuhan tidak terencana. Jika kau mengatakan yang sebenarnya, pengadilan akan mempertimbangkannya. Paling berat kau akan mendapatkan hukuman percobaan.
Kau harus menyerahkan dirimu, Nuna.
Jae Hee tidak bisa, aku akan berakhir.
Ma Ru : Nuna..
Jae Hee : Pembelaan diri, pembunuhan tidak terencana, hukuman percobaan, aku tidak membutuhkan itu semua. Jika dunia tahu soal ini, hidupku sebagai reporter akan berakhir.
Ma Ru membujuknya, tidak masalah jika tidak bisa jadi reporter, kau selalu bisa memulainya kembali di satu tempat.
Jae Hee histeris dan mengambil pecahan kaca botol, apa kau ingin aku kembali ke kemiskinan menjijikkan itu? Apa kau tahu bagaimana aku bisa sampai ke posisi ini? Bagaimana aku bisa lari dari tempat seperti itu? Apa kau ingin aku kembali dan melompat ke pembuangan sampah itu lagi?
Aku lebih baik mati saja! Aku lebih baik mati!
Ma Ru berusaha menenangkan Jae hee dan mengambil pecahan kaca itu. Kakak, apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?
Jae Hee : Lepaskan, aku tidak punya alasan untuk hidup. Aku tidak punya alasan untuk hidup! Lebih dari 15 th aku bermimpi menjadi reporter hanya untuk pergi dari tempat menjijikkan itu. Dan sekarang semuanya sudah berakhir, lepaskan!
Ma Ru berusaha keras mencegah Jae Hee bertindak nekad dan justru pecahan kaca itu melukai tangan Ma Ru. Jae Hee terkejut dan sekarang tampak cemas, coba kulihat, apa lukanya dalam?
Ma Ru tampak berubah wajahnya, apa aku tidak bisa menjadi alasannya? 15 tahun ini, aku juga keluar dari tempat mengerikan itu dengan Han Jae Hee sebagai penuntunku.
Pria seperti aku, apa aku tidak bisa menjadi alasan untuk Han Jae Hee agar tetap hidup?
Ma Ru dan Jae Hee sudah lebih tenang dan keduanya duduk di depan mayat pria itu. Jae Hee membicarakan Tuhan. Apa kau percaya Tuhan? Kenapa Dia hanya melakukan ini kepadaku? Kenapa Dia begitu kejam kepadaku? Apa sebenarnya salahku? Jika Tuhan ingin bertindak kejam padaku, seharusnya Dia melakukannya sejak awal. Jangan membiarkanku memiliki pemikiran lain, bahkan jangan membiarkanku memiliki impian.
Jangan membiarkanku berharap dan hancurkan saja diriku.
Ma Ru : Kau hanya perlu berusaha sebaik mungkin. Kau bisa mengubah jalan hidupmu.
Jae Hee : Kenapa memberiku harapan dan mengijinkanku memiliki ekspektasi dalam mimpi tanpa arti ini?
Ma Ru : Kau mungkin bukan tipe yang disukaiNya, orang sepertimu yang sempurna, pintar, seksi dan cantik. Dia mungkin membencinya.
Jae Hee : Aku lapar, sepertinya aku bisa mendapat sup di kantor polisi.
Jae Hee mulai mengambil ponselnya dan telp polisi, apa ini kantor polisi? Saya menyerahkan..saya akan menyerahkan diri..
Tapi Ma Ru tiba-tiba mengambil ponsel Jae Hee.
Jae Hee bingung : Ma Ru?
Ma Ru langsung meraih Jae Hee dan menciumnya.
Setelah itu, Ma ru mengambil handuk dan mulai membersihkan jejak sidik jari Jae Hee di ruangan itu. No! Ma Ru membersihkan botol2, gelas minuman, semua hal yang mungkin disentuh Jae Hee.
Jae Hee tampak ketakutan, Ma Ru..apa yang kau lakukan? Ma Ru..Apa yang kau..
Ma Ru : Pria ini dibunuh olehku.
Jae Hee terkejut, Ma Ru.
Ma Ru : Aku membunuhnya. Nuna tidak tahu apapun soal ini.
Jae Hee mencegahnya, jangan lakukan ini, jangan! Tapi Ma ru minta Jae Hee cepat2 pergi. Jangan pernah berbalik, lihat kedepan. Lihat saja ke depan dan pergi.
Jae Hee tidak mau, aku tidak bisa melakukan ini. Kenapa kau harus melakukan ini? Kenapa harus kau?
Ma Ru : Tidak masalah kalau aku tidak jadi dokter (Kata siapa?! hei!), tapi nuna..nuna, kau tidak bisa hidup tanpa mimpimu kan? Aku melakukan ini karena takut kalau hatimu akan semakin lemah dan lemah hari demi hari, dan kau akan mati muda.
Cepat pergi dari sini, aku juga belum makan apapun hari ini, aku ingin segera pergi ke kantor polisi dan makan.
Pergilah Nuna.
Seorang pria akan masuk ke dalam mobil dan ada mobil lain yang berhenti tepat beberapa inci di belakang mobilnya.
Pria itu mendekat dan membungkuk. Ternyata yang di dalam mobil adalah Seo Eun Gi, putri Presdir.
Eun Gi : Direktur Choi, kau akan bertemu dengan Presdir kan? Aku juga mau pulang, bagaimana kalau kita pergi bersama?
dia lagi..dia lagi...wkk |
Eun Gi menyetir sambil terus bicara, mobilku sedikit berantakan tapi ada yang ingin kukatakan. Di negara yang tidak memiliki minyak sebagai sumberdaya alam, bagaimana kita bisa menggunakan dua buah mobil padahal kita menuju ke arah yang sama?
Eun Gi ini tampak mengerikan dan Choi kelihatan sedikit takut.
Choi (kenapa this guy harus bermarga Choi? wkk) berkata ia merasa terhormat bisa berada satu mobil dengan Eun Gi, tapi kenapa anda tidak mempekerjakan sopir?
Eun Gi : Karakterku jelek, tidak ada yang tahan berada di dekatku, aku sudah ganti 3 orang sopir dalam sebulan, apa kau tidak tahu? Tapi kau selalu memanggilku agassi, itu karena kau menghormatiku atau karena kau meremehkanku?
Aku putri Presdir. Jadi dengan mudah akan jadi atasan meskipun masih muda. Itu sesuatu yang kau remehkan, ya kan?
Choi bingung, tidak bukan seperti itu No..maksud saya Ketua Tim. Bagaimana anda bisa mengatakan hal seperti itu?
Eun Gi menyindir : Lalu kenapa kalau dia lulusan Univ. Harvard dengan gelar MBA? Dia anak berusia 23 th. Meskipun ia mengerti soal bisnis perusahaan, seberapa banyak yang benar2 ia mengerti? Apa manajemen perusahaan membuat lelucon?
Kudengar kau mengatakan itu semua dibelakangku.
Choi : Saya dijebak.
Eun Gi menenangkannya, aku ini orang yang tidak akan menganggap masalah kecil seperti itu, jadi tolong jangan takut.
Eun Gi menekan gasnya, sekarang kau seharusnya mulai takut. Kalau kau punya sakit jantung sebaiknya kau minum obat sekarang juga. Mereka masuk ke terowongan dan Eun Gi mulai menyetir zig-zag sekaligus ngebut. Choi benar2 jantungan.
Eun Gi sekalian membahas bisnis : Soal masalah akuisisi Dept. Store G, total aset mereka 259.2 M Won, dan total hutang, 157.1 M Won, jadi apa tidak berlebihan membeli perusahaan yang harga bersihnya 102,1 M Won dengan harga 144.3 M Won? Jadi meskipun kau mempertimbangkan semua kebijakan perusahaan dan prospek bisnispun, kau seharusnya tahu kalau harganya tidak akan naik lebih dari 10%.
Tahun lalu, 952 M Won untuk perusahaan P, 3 tahun lalu 1368 M Won untuk perusahaan B. Kau membelinya 10% sampai 20% diatas harga pasar. Direktur Choi, kau seharusnya tidak sebodoh itu kan? Atau kau menelan sendiri tumpukan uang itu?
Choi pucat : Ketua Tim, bagaimana anda bisa mengatakan itu? Anda sudah menuduh saya.
Eun Gi tiba-tiba mengerem mobilnya dan memaki pengendara mobil yang hampir menyerempetnya. Makiannya jelas ditujukan untuk Choi tapi mata Eun Gi ke arah pengendara mobil lain itu.
Eun Gi menoleh ke Choi dan tersenyum : Maaf, kita ada dimana ini?
Eun Gi menyetir ke arah rumahnya, ia tanya skenario apa yang diinginkan Choi, dituntut dan ditangkap, atau mengambil 3% saja dari transaksi itu sebagai uang pensiun dan mengembalikan 97%-nya lalu mengundurkan diri dengan baik-baik.
Choi belum bisa menjawabnya. Eun Gi sudah menghentikan mobil di depan rumah. Ia heran melihat wanita yang berdiri di depan pagarnya.
Wanita itu Jae Hee, mengenakan baju milik Ma Ru dan berdiri dengan gemetaran di depan pagar. Lalu alis Eun gi berkerut saat melihat ayahnya keluar.
Ha..Suyang Dae Gun! |
Jae Hee : Presdir..apa anda tahu apa yang saya lakukan? Demi melindungi Presdir, apa anda tahu apa yang sudah saya lakukan?
Pada seorang pria yang berharga seperti nyawa saya sendiri? Apa yang sudah saya lakukan, apa anda tahu?
Presdir Seo mendekat dan memeluk Jae Hee. Wajah Eun Gi jadi tampak dingin.
Eun Gi menoleh ke arah Choi, Maaf, Direktur Choi..sampai dimana pembicaraan kita tadi?
Eun Gi ini sepertinya sangat kesepian dan sulit mempercayai orang lain. Jadi dari luar kelihatan dingin dan sangar.
Ma Ru masih ada di motel, ia duduk lalu jalan ke jendela memandangi jalan. Menunggu polisi datang. Ma Ru ingat kata2 Jae Hee. Hutang ini, tidak akan pernah kulupakan. Seumur hidupku. Han Jae Hee akan menggunakan seluruh hidupnya untuk membayarnya padamu. Aku bersumpah.
Ma ru telp Choco, Choco ini kakak. Kau tidak apa-apa? Aku minta maaf ..aku mungkin tidak bisa kembali. Aku sudah minta Jae Gil datang, ia akan membawamu ke RS.
Maaf, aku tidak bisa menepati janjiku.
Ma ru menutup telp dan melihat mobil polisi.
Lalu terdengar keputusan Hakim, Terdakwa Kang Ma Ru, dihukum selama 5 tahun.
6 Tahun Kemudian. Aomori - Jepang.
Ma Ru berdiri di kamar suite hanya mengenakan jubah kamar. Pandangannya terlihat blank. Lalu tampak sepasang tangan wanita memeluknya dari belakang. Selamat Pagi.
Wanita itu mengajak Ma Ru makan malam di resto hotel ini, mereka punya bebek musim gugur yang enak sekali.
Ma Ru membuka dompetnya dan memberikan cek 10 juta Won pada Hye Ji. Kita hentikan saja Hye Ji, ini yang kumiliki saat ini. Ma Ru jalan ke kamar dan mulai mengenakan bajunya.
Hye Ji marah dan membuang ceknya, apa ini? Apa kau pikir aku ini wanita yang menjual tubuhku? Apa kau selalu berpikir kalau aku ini wanita penghibur?
Ma Ru : Tidak, kukira kau ini penggasak uang. Semua akan kau ambil meskipun hanya bertemu kau sekali, kau sudah terkenal sebagai penggasak uang kan? Tapi kali ini kau memilih orang yang salah. Aku bukan pria kaya seperti rumor yang kau dengar.
Hye Ji tertegun, ia tampak terkejut. Kau tahu dari mana. Ma Ru merasa itu tidak penting. Hye Ji marah, kalau kau tahu kenapa kau diam saja.
Ma Ru : Aku tidak peduli siapapun kau, itu tidak ada urusannya denganku.
Hye Ji menangis dan berkata perasaannya pada Ma ru itu sungguhan, sejak awal kau memang benar, aku hanya ingin mendapatkan uangmu dan merampokmu, itulah mengapa aku mendekatimu. Tapi kau berbeda dengan pria lainnya. Aku tidak bisa berbuat apapun kalau kau tidak percaya padaku, tapi aku benar2 menyukaimu. Aku mencintaimu sepenuh hatiku.
Tentu saja kau tidak akan percaya itu.
Ma Ru dengan dingin berkata ia percaya. Hye Ji tampak bahagia dan langsung memeluk Ma Ru. Tapi pandangan Ma Ru tampak kosong tanpa perasaan.
Di kamar sebelah, Eun Gi juga tidur dengan gelisah. Ditunggui oleh seorang pria, namanya Park Joon Ha.
Park kelihatan sangat mencemaskan Eun Gi. Ia melihat keringat dingin di dahi Eun Gi. Park perlahan mengulurkan ujung saputangannya untuk mengelap dahi Eun Gi, justru membuat Eun Gi terkejut dan bangun.
Park memanggilnya Direktur. Eun Gi langsung tanya, jam berapa ini?
Park : Jam 8:30 lebih. Apa anda sudah merasa lebih baik?
Eun Gi terkejut, 8:30? Bukankah pesawat Presdir Gato, jam 9 pagi?
Park membenarkan dan berkata Presdir Gato sudah jalan ke bandara. Eun Gi marah2, kenapa kau tidak membangunkanku? Kenapa Sekretaris Jang tidak membangunkanku?
Park berkata ia melarang Jang membangunkan Eun Gi.
Eun Gi : Apa katamu?
Park : Selama seminggu ini anda tidur tidak lebih dari 7 jam, meskipun pekerjaan itu penting, tapi akan berbahaya untuk anda yang memiliki penyakit.
Eun Gi : Kau sudah melanggar batas, Pengacara Park. Sebagai Pengacara, ada kondisi dimana kau bisa dan tidak bisa memutuskan, kau masih belum bisa membedakannya?
Park : Saya minta maaf, tapi saya tidak bisa melakukan itu. Direktur ..Dr. Kim sudah beberapa kali memperingatkan soal kondisi kesehatan anda.
Eun Gi kesal, daripada mengurus kesehatanku, kau sebaiknya mencemaskan pekerjaanmu. Jika kontrak ini gagal, aku akan memenggal lehermu terlebih dulu.
Eun Gi jalan masuk ke kamar mandi. Park Joon Ha hanya menghela nafas.
Lalu Eun Gi tiba-tiba keluar dan tanya masalah keluhan produk kosmetik mereka.
Park : Ya, semua produk Ameriti yang kita kirimkan ke hotel2 di Jepang dikembalikan.
Eun Gi kesal dan membenturkan kepalanya ke ambang pintu kamar mandi, Sialan..! Park berseru mencegahnya, Direktur! Eun Gi masuk ke kamar mandi dengan marah. Park Joon Ha lalu jalan dan membereskan tempat tidur Eun Gi.
Eun Gi keluar, sekarang hanya mengenakan handuk saja. Membuat Joon Ha tampak kikuk. Tapi Eun Gi cuek dan tetap membahas soal bisnis.
Eun Gi : Selain wanita yang mengajukan komplain, belum ada pelanggan lain yang terkena kan?
Park : Ya.
Eun gi minta Park segera menghubungi wanita itu. Pertama, kita akan pergi dan minta maaf. Park mengerti.
Tapi Eun Gi juga minta Park mencari tahu semua anggota keluarga wanita itu, periksa juga semua rekening bank-nya, gunakan cara apapun untuk mendapatkannya.
Park mengiyakan. Eun Gi lalu menyadari sikap kikuk Joon Ha. Eun Gi tanya, kau menyukai pria kan? (yah..padahal Joon Ha keren wkk..sayang sekali.)
Eun Gi : Kau belum berubah selera dan menyukai wanita kan?
Joon Ha tersenyum seperti menenangkan Eun Gi : Belum.
Eun Gi masuk ke kamar mandi sambil berkata Joon Ha bisa tenang karena rahasianya aman di tangannya.
Setelah sendirian lagi wajah Joon Ha berubah. Apa dia pura-pura jadi gay agar bisa di dekat Eun Gi? menarik.
Eun Gi bersama Joon Ha pergi menemui wanita Jepang yang mengajukan komplain karena wajahnya rusak. Eun Gi berlutut sampai wajahnya ke lantai dan minta maaf dengan bahasa Jepang.
Wanita itu tidak terima, apa maaf saja cukup? Joon Ha meletakkan amplop lalu jalan meninggalkan mereka.
Wanita itu memeriksa isi amplop, lumayan tebal. Tapi ia masih berkata, apa kau pikir jumlah ini cukup sebagai ganti rugi?
Eun Gi minta maaf lagi, lalu berkata jika ada yang lainnya lagi, katakan saja.
Wanita itu tiba2 berkata, ia lapar dan ingin makan dulu. Eun Gi tersenyum, terima kasih banyak.
Eun Gi mengeluarkan kimchi. Wanita itu tanya, itu kimchi Korea kan? Eun Gi membenarkan, lalu menariknya lagi, kalau anda tidak suka, saya akan menyingkirkannya.
Wanita itu mencegahnya, tidak perlu, aku selalu ingin mencicipi Kimchi Korea. Ia mengambil sedikit dan memakannya, lalu memuji oishine! Enak. Eun Gi mengiyakan lalu diam2 tersenyum.
Pelayan menyajikan desert. Keduanya menikmati yoghurt itu lalu wanita itu mengucapkan terima kasih dan ingin pergi.
Eun Gi mencegahnya, tunggu sebentar, tolong terima ini. Eun Gi mengeluarkan kotak isi produk kecantikannya.
Wanita itu tampak kesal, bukankah itu produk kosmetik yang kukeluhkan?
Eun Gi membenarkan, produk ini juga ada dalam yoghurt yang baru saja anda makan. Wanita itu langsung ingin memuntahkannya, maksudmu aku baru saja makan produk kosmetik?
Eun Gi : Jangan kuatir, produk kosmetik kami sangat aman dan bahkan bisa dimakan. Karena semua produk kami dibuat dari bahan alami yang organik. Menurut laporan anda, jika ada kandungan logam dalam kosmetik kami, maka besok pagi kita akan bertemu di RS ya kan?
Kulitku juga sensitif.
Eun Gi bicara dalam bahasa Korea dan wanita itu berkata ia tidak mengerti, bicara dalam bahasa Jepang.
Eun Gi : Kau jelas mengerti bahasa Korea, kau tahan dengan rasa kimchi itu.
Wanita itu tertawa, orang Jepang juga suka makan kimchi, kau membuat penilaian hanya karena aku suka kimchi..
Wanita itu tidak sadar, kalau tadi Eun Gi bicara dalam bahasa Korea. Eun Gi langsung menembaknya, benar kan, kau mengerti apa yang kukatakan.
Wanita itu tampak panik.
Eun Gi : Hei, wanita imigran dari Korea dengan aksen Jepang aneh, hentikan omong kosong ini!
Joon Ha masuk dan berbisik pada Eun Gi lalu menyerahkan dokumen.
Eun Gi memeriksanya lalu tersenyum, ia menunjukkan rekening bank wanita itu, kau baru saja menerima 3 juta Won di rekeningmu. Sepertinya uang itu berasal dari perusahaan pesaing kami, Direktur Ha dari OL Group. Hanya dengan uang sejumlah itu kau mau membuat wajahmu seperti itu?
Eun Gi berdiri dan memerintah Joon Ha mengirim wanita itu ke kantor polisi, panggil perusahaan surat kabar juga, kita akan melakukan interview untuk membersihkan reputasi kita atas insiden ini.
Eun Gi berbalik dan berkata pada Joon Ha, kita juga harus menyiapkan serangan balasan secara menyeluruh pada OL Grup. (Seperti menghancurkan perusahaannya dan sekaligus menguasainya? keren)
Di satu tempat di resort itu, Ma Ru berciman dengan Hye Ji. Tapi sebenarnya Hye Ji sibuk sendiri karena Ma Ru pandangannya terlihat kosong dan bosan.
Eun Gi jalan dan tampak pusing. Ia melihat jembatan di kejauhan, tapi matanya berkunang-kunang. Eun Gi hampir jatuh.
Jae Hee menangkapnya, kau tidak apa-apa? Jae Hee sudah menikah dengan ayah Eun Gi.
Eun Gi tersenyum, tentu saja. Apa kau menikmati permandian air panas? Bukankah kolam air panas disini bagus?
Jae Hee mencemaskan Eun Gi, kau terlihat pucat. Eun Gi berkata, ini hanya pura2 saja, aku ingin membuat diriku sendiri seolah sudah sangat sibuk. Ayahku dimana? Apa dia masih di kamarnya?
Jae Hee : Dia pergi bersama Sekretaris Jang sejam yang lalu, katanya ingin ikut dalam diskusi keuangan dan ekonomi di Blue House. Dia ingin aku disini dan kembali bersamamu.
Eun Gi : Jadi semua staf perusahaan sudah pergi?
Jae Hee mengecek dahi Eun Gi, kau panas tinggi, tidak bisa. Kita harus ke RS. Eun Gi melepaskan tangan Jae Hee, tidak perlu sandiwara lagi, semua penonton sudah tidak ada.
Jae Hee : Eun Gi.
Eun Gi : Aku menang hari ini, dibanding dengan akting Han Jae Hee, kurasa aktingku lebih bagus sedikit.
Seorang anak lari dan memanggil Jae Hee, ibu..ibu. Dia Seo Eun Suk, adik Eun Gi yang dilahirkan Jae Hee.
Eun Suk ingin mengajak main kakaknya. Nuna, apa kau mau main monster denganku?
Eun Gi mengamati adik tirinya dan menyindir : Sepertinya memang sudah keturunan, tidak tahu membaca ekspresi orang dan tidak tahu tentang apapun. Kalau perlu, mereka bisa masuk ke dalam pelukan siapa saja.
Jae Hee tidak mengerti, kau bukan orang lain, bukankah kau adalah kakaknya? Dia melakukan ini karena dia menyukaimu.
Eun Gi : Siapa kakaknya? Aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai adikku. Aku ingat sudah mengatakan ini lebih dari 100 kali. Apa kau tidak mengerti situasinya, apa kau idiot?
Eun Suk mulai menangis, ibu..
Jae Hee tidak mengerti, kenapa kau melakukan ini pada anak kecil? Eun Suk baru berusia 4 tahun.
Eun Gi : Karena bagiku, ia bukan hanya anak kecil usia 4tahun, tapi dia adalah anak Han Jae Hee. Kau yang berusia 28 th tapi menikahi pria yang cukup tua menjadi ayahmu, dan bahkan menyingkikan istrinya. Han Jae Hee yang terkenal cantik, anaknya, itulah mengapa aku sangat takut padanya. Tidak tahu kapan dia akan menunjukkan gigi tajamnya, dan tiba-tiba mengarah ke leherku dan menggigitnya.
Eun Suk menangis ketakutan dan Jae Hee menghibur anaknya, jangan menangis..kakak hanya bercanda. Jangan menangis.
Ma Ru juga harus menenangkan temannya yang menangis. Park Jae Gil yang patah hati karena Hye Ji. Hye Ji ini ternyata sudah menipu Jae Gil, merampas semua propertinya dan uangnya. Aku tidak menangis, kata Jae Gil. untuk apa menangis karena penipu itu?
Jae Gil : Kau sudah berhasil mendapatkannya? Tidak lebih dari seminggu kau memulainya.
Ma Ru : Aku baru menarik lagi semua yang diambil penipu itu darimu dan memasukkan sisanya ke rekening Choco.
Jae Gil terkejut, jumlahnya 135.830.000 Won. Si penipu itu memberikan semua tabunganya kepadamu? Dia tertipu dengan orang sepertimu? Penipu itu sebenarnya bodoh?
Ma Ru mengajak Jae Gil segera kembali ke Seoul, kita sudah selesai disini.
Jae Gil heran, apa kau..apa kau berciuman? Ma Ru menoleh, bagaimana menurutmu?
Jae Gil terluka, kalian melakukannya. Aku yakin. Karena kau memang seperti itu. A..Apa kau tidur dengannya?
Ma Ru diam saja dan jalan pergi. Jae Gil teriak, kau tidur, kau tidur! Aku yakin kau tidur dengannya! Karena kau pria seperti itu. Berapa kali kau tidur dengannya? 2 kali? 3 kali? 4..4 kali?
Ma Ru : Kalikan dengan 4 dan tambah 10.
Jae Gil teriak2 marah, kau benar-benar brengsek gila! Aku cuma memintamu membantuku mendapatkan uangku kembali. Siapa yang menyuruhmu tidur dengannya? Jae Gil ngamuk2.
Mereka pulang dan Ma ru menutup mata sambil mendengarkan musik. Jae Gil melihat ada seorang gadis yang mengamati Ma Ru.
Jae Gil menebak, dia pasti orang Korea. Lalu menulis di koran dan menunjuk Ma Ru : Dia itu genit dan suka mempermainkan wanita. Punya banyak pacar.
Lalu Jae Gil menulis dan memuji dirinya sendiri : Baik, lugu, lucu, dan tidak punya pacar. Wanita itu mencibir, tidak percaya.
Ma Ru membuka mata dan jalan ke arah toilet. Jae Gil mulai pendekatan pada gadis itu, lalu memberikan ponselnya. Ia ingin minta nomor ponselnya.
Seorang pria mendekati Jae Gil, ia seperti preman dan Jae Gil langsung mundur, tidak..aku tidak minta nomor ponselnya.
Wanita itu menulis di tangannya : Pacarku preman.
Ma Ru menunggu di depan toilet. Orang itu lama sekali.
Akhirnya pintu toilet terbuka dan seorang gadis jatuh bersandar di pelukan Ma Ru. Ma Ru tidak berekpresi. Ia hanya melepas headphone-nya dan menghela nafas.
Ma Ru perlahan melepaskan gadis itu. Ternyata dia Eun Gi. Eun Gi hampir terjatuh. Ma ru langsung sadar kalau gadis itu benar2 pingsan. Eun Gi berkeringat dingin dan pucat.
Ma Ru lalu membaringkan Eun Gi di lantai pesawat dan mengecek nadinya. Tidak lama dua pramugari datang, Direktur! Direktur! Apa yang harus kita lakukan?
Ma Ru memandangi Eun Gi lalu jalan kembali ke tempat duduknya, tidak mau ikut campur. Sementara awak pesawat mulai panik dan mencari dokter. Tuan dan Ny, ada seorang penumpang yang sakit, jika ada dokter diantara anda, tolong menghubungi kru pesawat.
Ma Ru duduk dan memasang headphone-nya lagi, menutup mata dan bersikap tidak peduli.
Jae Hee sudah disisi Eun Gi. Masih belum ada dokter? Denyut nadinya semakin lemah, tidak boleh ada yang terjadi pada Direktur Seo, tidak boleh.
Kru pesawat mengumumkan lagi dan Jae Gil langsung menyenggol Ma Ru, bukankah kau seorang dokter?
Ma ru : Aku sudah dikeluarkan saat di tahun ke-3
Jae Gil membujuknya terus, mereka terus mengumumkan, sepertinya benar2 tidak ada dokter dalam penerbangan ini. Paling tidak, akan lebih baik daripada mereka yang tidak pernah belajar sebelumnya.
Ma ru tidak mau bergerak, apa kau tidak punya kerjaan? Baca sesuatu atau apa. Apa di pesawat ini sama sekali tidak ada dokter, yang benar saja.
Jae Gil : Bagaimana jika itu Choco yang sekarat? Terbaring tidak berdaya di pinggir jalan, adikmu. Dan orang-orang yang lewat semua berkata, itu bukan anakku dan itu bukan urusanku lalu pergi.
Jika semua orang berpikir seperti itu dan tidak mengulurkan tangan untuk membantu, maka Choco sudah lama meninggal. Jika kau pernah dibantu kau seharusnya membalas kebaikan itu kembali. Kecuali kau bukan manusia. Kau egois, brengsek berdarah dingin.
Kau bahkan tidak tahu artinya membalas budi. Kau brengsek tanpa perasaan. Brengsek yang duduk diam seperti batu.
Ma Ru tidak tahan dan berdiri. Jae Gil tampak senang, kau pergi? Ma ru kesal, itu lebih baik daripada disemprot dengan ludahmu, dasar brengsek. Ma ru jalan pergi.
Jae Gil nyengir, benar..Choco pasti selalu berdampak untukmu.
Ma Ru melihat Eun Gi masih tidak sadar, apa saya boleh memeriksanya? Kru pesawat mengijinkannya. Ma Ru membuka jaket dan memeriksa tekanan darah Eun Gi, 172/169 (serius? tinggi amat)
Mendengarkan pernapasan Eun Gi, lalu mengambil stetoskop untuk memeriksa lebih detil.
Kru pesawat tanya apa kondisinya serius. Ma Ru membenarkan, dimana walinya? Kru pesawat berkata walinya sedang bicara dengan Presdir
Jae Hee datang. Kru langsung berkata itu walinya. Jae Hee dan Ma ru bertatapan muka, keduanya syok dan bagai melihat hantu.
Kru berkata itu dokternya. Ma Ru menatap tajam mata Jae Hee, saya bukan dokter. Meskipun saya pernah belajar ilmu kedokteran, tapi saya keluar di tengah jalan. Jika anda tidak bisa mempercayai saya, maka saya akan pergi.
Cara Ma Ru bicara lebih kepada mengingatkan Jae Hee kenapa dia bisa tidak selesai sekolah kedokteran dan karena siapa semua ini.
Jae Hee pucat : Bukan, bukan itu maksudku.
Ma Ru : Apa hubungan anda dengan pasien ini? Apa pertanyaan ini tidak sopan karena saya bukan dokter? Jadi apa saya berdiri saja dan melihat pasien ini mati seperti itu?
Jae Hee : Putriku. Dia putriku. Meskipun bukan ibu kandungnya tapi dia adalah anak suamiku.
Ma Ru bagai disambar petir. Wanita yang dicintainya dan yang membuatnya mengorbankan hidupnya, berdiri di depannya dan menjadi istri orang lain.
Lebih parah lagi, ada suara anak kecil memanggil Jae Hee. Omma..Jae Hee menenangkan Eun Suk, Eun Gi nuna sedang sakit. Kau duduk diam saja ya. Eun Suk anak yang patuh kan?
Ma Ru pucat pasi, lalu kru pesawat memanggilnya. Tekanan darah pasien turun drastis. Dokter.
Ma ru akhirnya jongkok lagi dan memeriksa Eun Gi, ia tampak lesu dan suaranya lemah, berapa lama lagi sebelum kita mendarat?
Kru : Paling tidak masih 30 menit lagi.
Ma ru mulai membasahi tangannya dengan alkohol: Fungsi parunya menurun, jika jantungnya juga melemah, dia bisa meninggal kapan saja.
Kru panik, jadi maksudnya pasien ini bisa meninggal kapan saja?
Ma ru mengambil jarum suntik dan berkata ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, aku harus memberinya pengobatan akupuntur, hanya itu yang bisa kulakukan.
Ma ru menyuntik dada Eun Gi dan Eun Gi batuk darah.
Jae Hee panik, apa yang terjadi? Apa ada yang salah?
Ma Ru : Pasien ini, apa dia pernah mengalami kecelakaan lalu lintas?
Jae Hee tidak menjawab pertanyaan Ma Ru, ia panik melihat Eun Gi seperti itu dan berkata, ada yang salah, ya kan?
Ma ru : Aku tanya apa dia pernah mengalami kecelakaan?
Jae Hee : Aku tanya apa kau melakukan sesuatu yang salah padanya?
Ma ru : Apa iganya pernah luka karena kecelakaan lalu lintas? Bukankah katanya kau adalah ibu pasien ini?
Jae Hee panik melihat darah di dada Eun Gi dan kondisi Eun Gi, hentikan! Sudah hentikan. Jika sesuatu terjadi pada Eun Gi kami...jika dia meninggal seperti ini..
Jae Hee teriak : Hentikan Kang Ma Ru! Kau bukan dokter jadi hentikan sekarang!
Notes
Aku terlambat recap Nice Guy tapi better late than never kan, minggu depan udah tamat ya. Aku lihat I Miss You sekilas dan lihat Kim Soo Hyun ditendangi kaya gitu, lalu lihat covernya YEH yang tampak memelas, rasanya tertekan sekali. Cari yang rada ringan aja, Nice Guy sepertinya lumayan tegang juga, let's see aja. Soalnya aku suka Chae Won disini. Karakternya freak banget.
Antara Joong Ki dan Yoo Chun...terus terang aku berat ke Joong Ki.
Horse doctor/Ma eui lihat ep 1, lumayan bagus tapi panjang sekali , dan agak bosen tema Joseon. Great Seer belum sempat lihat. Aku sebenarnya menunggu Jeon Woo Chi, pingin yang rada konyol dan fantasi wkk..sebenarnya nunggu Jeon Woo Chi karena gosipnya waktu itu KNG yang main, tapi ternyata Cha Tae Hyun, ya udahlah, orang itu wajahnya juga konyol sekali, kayanya cuma lihat dia aja ketawa.
So, aku akan recap Big (tgl 2 lagi), Gaksital, dan Nice Guy. Lalu Jeon Woo Chi dua minggu lagi.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.
0 comments:
Post a Comment