A Pure Paki Theme

Monday, November 12, 2012

Nice Guy episode 2

Share it Please
Ma Ru terus mencoba mengambil air dari dalam paru-paru Eun Gi. Ini sangat mendesak. Jae Hee panik melihat darah yang keluar dari dalam paru-paru Eun Gi. Eun Gi juga batuk darah. Jae Hee minta Ma Ru menghentikannya, Hentikan! jika sesuatu terjadi pada Eun Gi kami..
Jika ia meninggal seperti ini...Hentikan Kang Ma Ru! Kau bukan dokter!

Ma Ru tertegun dan menatap tajam Jae Hee. Tapi ia menunduk lagi dan segera menyelesaikan pekerjaan-nya.
Untungnya setelah beberapa saat, nafas Eun Gi mulai terdengar teratur dan Ma Ru mengecek kondisi Eun Gi.

Ma Ru memberi instruksi pada kru pesawat tanpa melihat Jae hee, tekanan darah dan denyut nadinya sudah mulai normal, dia tidak sepucat sebelumnya. Tapi dengan kondisinya sekarang tidak boleh dianggap remeh, kalian harus terus mengecek tekanan darah dan denyut nadinya.
Kedua kru mengiyakan. Terdengar pengumuman, pesawat akan mendarat dalam 10 menit.

Ma Ru tanya apa ambulance sudah menunggu di bandara. Kru membenarkan, ambulance-nya sudah siap dan ada paramedik juga.
Ma ru : Dia seharusnya bisa bertahan selama 10 menit. Aku sudah melakukan yang bisa kulakukan


Ma ru berdiri dan jalan pergi. Kru pesawat mengucapkan terima kasih, tapi lidah Jae Hee kelu, ia tidak bisa mengatakan apapun hanya memandangi punggung Ma Ru. Sementara Ma ru, tidak sekalipun melihat Jae Hee.
Ma Ru kembali ke kelas ekonomi dan ia hampir jatuh karena syok. Wajahnya pucat sekali.

Pesawat mendarat di Seoul dan Eun Gi langsung dilarikan ke RS. Dokter yang memeriksa Eun Gi berkata ke Jae Hee, Dokter itu benar-benar melakukan tindakan yang efektif di saat genting seperti ini.
Jae Hee diam saja, wajahnya masih pucat seperti melihat hantu.



Ma Ru menyetir mobil sementara Jae Gil duduk di belakang. Jae Gil tanya, tadi itu kak Jae Hee kan? Aku merasa khawatir jadi aku mengintip ke kelas bisnis, jadi apa yang kukatakan benar kan?

Jae Gil ngoceh, dulu ada gosip yang beredar kalau Presdir Grup Tae San menikah lagi dengan kak Jae Hee. cuma kau yang tidak percaya denganku, waktu aku cerita kau justru memukuliku. Jujur saja, aku tahu ada yang aneh waktu itu. Saat kau masuk penjara 6 th lalu, kak Jae Hee mengunjungimu setiap hari, lalu baru datang sebulan sekali, dan kemudian hanya sekali setiap dua bulan.

Setelah itu, aku tahu apa yang terjadi saat ia tiba2 tidak datang lagi dan menghilang. Dia pergi. Orang yang kucintai ..pergi begitu saja.

Jae Gil mendekat, tapi ada satu hal yang tidak kumengerti. Kenapa kau membunuh pria itu? Maksudku, kau ini calon dokter dan kau ingin menyelamatkan orang. Meskipun kadang emosimu sedikit jelek, tapi kau jelas bukan orang yang akan membunuh seseorang. Kurasa kau punya alasan saat itu yang tidak bisa kau katakan.
Aku yakin kau punya alasan seperti kenapa sampai kau tidak punya pilihan dan berkata kalau orang itu dibunuh olehmu. Menurut Choco, kau pergi menemui kak Jae Hee hari itu, karena ada sesuatu yang terjadi pada Kakak, itulah mengapa kau meninggalkan Choco yang sakit dan lari...Apa yang terjadi pada Kak Jae Hee? Masalah penting yang dikatakan kakak waktu itu...
(Ini orang nyerocos terus ampun...)

Ma Ru tiba-tiba menghentikan mobilnya. Ia marah, apa aku ini sopirmu? Apa aku ini sopirmu?! brengsek! Kenapa kau selalu duduk di kursi belakang?

Jae Gil ketakutan, ini cuma kebiasaan. Aku selama ini dimanja ..aku akan duduk di depan, duduk di depan, ok?
Ma Ru sudah tidak tahan lagi dan jalan keluar. Ia pergi. Jae Gil teriak2, kenapa kau marah? Hei! Ma ru! Kau mau kemana? Kang Ma Ru! Aku tidak bisa menyetir mobil! Kau gila!

Ma Ru jalan dan teringat pertama kali ia bertemu Han Jae Hee.

Flashback, Ma Ru remaja kesal karena Choco masih ngompol. Ma ru harus mencuci celana adiknya. Tapi Choco tidak peduli dan asyik makan coklat.
Tiba-tiba seorang gadis remaja lari ketakutan dan minta tolong disembunyikan. Wajahnya luka karena dipukuli. Ma ru tertegun, tapi menunjuk ke dalam rumah. Gadis itu lari masuk ke dalam. Sepatunya hanya sebelah.

Tidak lama, seorang remaja pria datang dan tanya apa melihat seorang gadis lewat sini. Ma ru menggeleng. Pemuda itu pergi.

Ma ru masuk dan menemui gadis remaja itu, dia sudah pergi. Gadis itu menghela nafas lega.

Ma Ru mengambil kotak obatnya, ini mungkin sedikit perih. Ma Ru mengobati lengan gadis itu dan berkata cita-citanya ingin jadi dokter, namaku Kang Ma Ru.
Gadis itu berkata namanya Jae Hee. Han Jae Hee.

Ma Ru tersenyum, aku tahu. Kau adalah gadis paling cantik di lingkungan kita. Jae Hee juga tersenyum. Itu awal perkenalannya.

Beberapa tahun kemudian, Ma ru benar2 sudah kuliah kedokteran dan Jae Hee mengeluh, ia gagal dalam ujian reporternya, ujian reporter kenapa lebih sulit dari ujian Jaksa?
Jae Hee tanya apa anak bungsu pewaris grup hotel bintang lima itu masih mengejar Ma Ru?

Ma ru mengiyakan. Jae Hee menyindir, kenapa kau tidak menerimanya? Jika kau bisa mendapatkan gadis seperti itu, hidupmu pasti akan lebih baik. Dia pasti jelek ya?
Ma Ru : Dia cantik.

Jae Hee : Lalu kenapa kau menolak? Apa karena harga dirimu? Meskipun latar belakang keluargamu berbeda dengannya, tapi dimana lagi bisa mendapatkan pria keren seperti kau? Kau bahkan kuliah di sekolah kedokteran terbaik di negeri ini dan kau adalah mahasiswa paling berbakat disini, karaktermu juga baik, penampilanmu mengagumkan, kelak kau akan menjadi dokter yang hebat.
Gadis itu benar-benar mendapatkan harta karun.

Ma Ru menanggapi dengan santai dan ringan, harta karun itu...apa Nuna tidak mau mendapatkannya? Aku pribadi berharap Nuna akan mendapatkan harta itu, kalau tidak mau lupakan saja.

Jae Hee tertawa senang : Aku mau! Aku mau!
Jae Hee langsung tiduran di punggung Ma Ru, kau harus menepati janjimu seperti seorang pria. Kau tidak boleh melanggar kata2mu. Kau akan menderita hukuman kalau berani menghianatiku!
Ma Ru hanya tersenyum.

Kau harus bersumpah kalau janjimu tidak akan berubah selama ribuan tahun.
Kembali ke masa kini, Ma ru masih jalan dan ia melihat penjual makanan. Ma Ru melihat lagi dirinya dulu dan Jae Hee yang suka makan di pojangmacha itu.
Lalu mereka jalan sambil bergandengan tangan dan tertawa.

Ma Ru berkata dalam pikirannya : Kita hentikan saja. Sudah cukup. Apa yang harus kulakukan, kalau sekarang tidak seperti waktu itu? Hatinya pasti sudah berubah, apa yang harus kulakukan? Aku bukan lagi Kang Ma Ru yang dulu.
Sudah berakhir. Inilah akhirnya.

Kang Ma Ru menangis.

Park Joon Ha membawa bubur untuk Eun Gi di RS. Tapi Eun Gi justru memilih makan ayam goreng dan tenggelam dalam pekerjaan-nya. Dia mengubah kamar RS-nya jadi kantor mendadak. (Aku dulu pernah punya bos kaya gini wkk..dia operasi sinusitis tapi stres karena ngga ada kerjaan, jadi kantor dipindah ke kamar RS)

Joon Ha memanggil Eun gi beberapa kali. Direktur. Eun Gi mendongak, oh kau disini.

Joon Ha : Tidak apa-apa makan ayam goreng? bukankah seharusnya anda masih makan bubur?

Eun Gi tidak mempedulikan Joon Ha, ia justru memaki anak buahnya yang membuat laporan untuknya, dasar idiot. Bagaimana orang2 ini bisa melakukan ini dan berharap masih menerima gaji?
Joon Ha hanya menghela nafas. Eun Gi berkata ia mendengar kalau orang yang memberikan pertolongan di pesawat bukan seorang dokter.

Joon Ha : Itu yang saya dengar.

Eun Gi : Beraninya mereka mempertaruhkan nyawaku di tangan orang yang bukan dokter? Siapa sebenarnya yang membuat keputusan itu? Apa kau tahu aku bisa mati karena itu?

Joon Ha berkata bagaimanapun Eun Gi masih hidup karena orang itu.

Eun Gi menatap tajam : Aku bilang aku hampir mati karena orang gila itu! Tapi..kudengar Han Jae Hee dan dokter gadungan itu saling mengenal, bagaimana menurutmu, Pengacara Park?
Joon Ha : Saya tidak mengerti maksud anda.

Eun gi mengangkat ponselnya dan mendengar laporan, berapa? Lalu Eun Gi memerintah anak buahnya untuk menyelidiki apa yang dilakukan dengan uang sebanyak itu, siapa yang akan ia temui.

Eun Gi menutup telp dan berkata ke Park, aku baru saja mendengar kalau Han Jae Hee mengambil 1 M Won dari bank.

Jae Hee pergi ke lingkungan lamanya dan jalan ke rumah Ma Ru. Jae Hee tidak sadar diikuti oleh mata-mata Eun Gi.
Ia melihat bayangan dirinya saat remaja, meringkuk ketakutan karena dipukuli. Lalu Jae Hee tiba di depan pintu gerbang rumah Ma Ru, ada plang nama, Jae Gil, Ma Ru. Berarti mereka masih tinggal disini.

Ada suara ribut di halaman rumah. Sepasang suami istri menemui Jae Gil. Pria itu marah2 dan mencari Ma ru, dimana gigolo itu? Kau temannya kan?

Istri pria itu mencegahnya. Suaminya marah karena istrinya menyimpan foto Ma Ru di ponselnya. Sementara Jae Gil justru terkejut karena ajumma itu sudah menikah, temanku itu meskipun tidak bisa dikatakan dia bukan gigolo, dia juga tidak akan main2 dengan istri orang.
Jae Gil justru curiga, ajumma kau pasti bohong padanya dan berkata sudah bercerai, ya kan? Seberapa jauh kalian sudah berhubungan? Kau tidak tidur dengannya kan?

Suami wanita itu semakin marah. Istrinya menangis, ini salah paham! Wanita itu adalah fans Ma Ru wkk..Jae Gil tidak heran, karena kalau dipikir-pikir, fans seperti ajumma yang mengagumi si brengsek itu bisa memenuhi seluruh stadion Jang Chung.

Jae Gil membela Ma Ru, kalau dia keren itu bukan salahnya. Jae Gil menakuti suami wanita itu dengan memukulkan plang kayu ke kepalanya.

Tiba-tiba ajumma itu tanya apa Ma Ru bersedia kencan dengannya jika ia bercerai? Ajumma itu mengajak suaminya cerai saja. Ia segera pergi untuk mengurus perceraian. Suaminya panik dan mengejarnya, sayang, tunggu..kau satu-satunya untukku!

Jae Gil geleng kepala, ada apa dengan orang-orang itu, semua gila karena cuaca yang berubah. Lalu ia gemetaran saat Han Jae Hee masuk ke halaman. Jae...Jae..Hee Nuna..

Jae Hee mendekat, dia membawa buah dan banyak bingkisan, apa yang mereka bicarakan tadi adalah...Ma Ru? Apa yang sebenarnya dilakukan anak itu sekarang? Jae Gil belum menjawab. Dia masih syok.

Ma Ru mengantar Choko check-up ke dokter. Dokter berkata Choco baik-baik saja, kondisinya lebih baik dibanding waktu itu, cuma harus lebih diperhatikan saja. Ma Ru berterima kasih dan membantu Choco.
Choco masih berkata kalau dokter itu tidak tahu apa-apa, dia sakit. Aku sama sekali tidak merasa lebih baik. Aku ini sakit. Ma Ru diam saja dan membantu mengikat rambut Choco.

Keduanya jalan di lobby RS. Choco masih berkata ia tidak pura2. Ia benar2 sakit. Ma Ru mengiyakan, ya..kau benar2 sakit.

Tapi Choco tidak terima dengan reaksi Ma Ru yang biasa saja, aku ingin ke club. Ma ru melarang, tunggu sebulan lagi. Choco ingin minum alkohol. Ma Ru melarangnya. Choco marah2, aku tidak bisa melakukan apapun, aku juga tidak bisa ke sekolah apa seperti ini seharusnya orang hidup? Apa cukup hanya dengan bernafas saja?

Seharusnya aku mati saja waktu itu. Jika Kak Jae Gil datang terlambat sedikit saja, aku pasti mati saat itu.

Ma Ru teriak : Kang Choko!
Choco : Berhentilah bersikap seperti pria baik setelah tahun-tahun ini! Bukankah kau meninggalkanku waktu itu? Kau tergila-gila pada Kak Jae Hee, kau sama sekali tidak peduli pada adikmu yang sakit. Kau bertanggung jawab membuatku sakit seperti ini. Jika aku mati, kau juga yang harus bertanggung jawab!

Ma ru tampak bersalah, Choco jalan pergi lalu berhenti, ia menoleh dan berkata lelah karena sudah bertengkar dengan Ma Ru, Choco minta digendong di punggung oleh Ma Ru.
(Aku ngga tahu harus marah atau kasihan pada Choco ini. Kalau aku mungkin sudah kumasukkan panti rehabilitasi haha...tinggal bayar bulanan aja. Cape deh.)

Jae Gil menceritakan kehidupan Ma ru selama ini pada Jae Hee. Setiap kali Choco pingsan, Ma Ru harus membawanya ke dokter dan tagihannya bukan main2. Jumlahnya bisa jutaan Won. Ayah Ma Ru juga meninggal karena serangan jantung meninggalkan hutang yang besar.

Saat putranya yang pintar dan cemerlang tiba-tiba menjadi narapidana dan masuk penjara, orang tua mana yang bisa meninggal secara wajar? Itulah mengapa Ma Ru tidak punya pilihan (dan jadi gigolo). Dia bahkan ingin menjual organ tubuhnya tapi jumlah uangnya tidak cukup.

Kalau kau punya catatan kriminal di Republik Korea Selatan, dan kau ingin menghasilkan uang dengan cara yang benar untuk membayar hutang ayahmu dan untuk pengobatan adikmu itu...rasanya mustahil.
(Ke Indonesia saja, mantan napi justru rekaman dan buat album baru dan sukses lo. Keren kan Indonesia? Apalagi kaya Ma ru, pasti langsung jadi artis wkk)

Tidak peduli sehebat apapun orang itu, orang biasanya tidak mempekerjakan mantan narapidana.
Ma Ru jalan ke arah rumah sambil menggendong Choco yang tertidur di punggungnya.
Suara Jae Gil : Kalau bukan karena Choco, dia pasti sudah mengakhiri hidupnya daripada hidup seperti ini. Tapi demi Choco, adiknya, dia hidup seperti orang mati.

Jae Hee terdiam dan ingin minum kopinya. Tapi terhenti saat Jae Gil berkata lagi, Tuhan itu...kenapa Dia begitu kejam padanya? Jae Hee menoleh dengan syok, itu adalah kata2nya waktu itu.
Jae Gil : Apa sebenarnya salah Ma Ru?

Jae Hee meletakkan kopinya dan berdiri, ia tanya kenapa mereka tidak pergi meninggalkan tempat ini. Apa karena tidak punya uang? Itukah sebabnya kalian tidak pergi?

Jae Gil : Tidak. Tapi karena kau. Jika kami pindah, ia takut kau tidak akan bisa menemukan kami. Itulah sebabnya..kami tidak bisa pergi. Dia bahkan tidak tahu kalau kau sudah berubah hatinya. Dia tidak percaya dengan perkataan siapapun, seperti idiot. Dia menunggu setiap hari, si brengsek itu..

Jae Hee tampak syok, seharusnya ia merasa bersalah.

Ma Ru sampai ke rumah dan Jae Hee sudah pergi, ia minta tolong Jae Gil menyiapkan tempat tidur Choco. Ma ru melihat bingkisan, apa ada yang datang?

Ma Ru membantu Choco tidur dan menyelimutinya. Jae Gil baru berkata tadi Kak Jae Hee datang dan ia minta aku memberikan ini padamu. Ia memberikan amplop pada Ma Ru.

Ma Ru terdiam, tangannya gemetar saat mengambil amplop itu. Katanya itu  untuk membayar hutangnya padamu. Dia ingin kita pindah dari sini dan kau berhenti bekerja seperti itu lagi. Hidup dengan layak.

Ma Ru membuka amplop dan mengeluarkan cek, jumlahnya banyak sekali, 1 Miliar Won!

Jae Gil mengambil cek itu dan syok, ia terbata-bata..ssatu..satu Miliar? A..aaku kira dia paling banyak hanya memberikan 10 juta.
Jae Gil : Apa dia merasa kau sangat menyedihkan dan merasa kasihan padamu. Atau dia salah mengambil amplop sebenarnya ini untuk orang lain?

Ma Ru langsung merebut amplop di tangan Jae Gil dan lari keluar.

Jae Hee jalan menuruni tangga, tanpa sengaja hak sepatunya patah. Jae Hee mengambil sepatunya, dan menghela nafas, ingat saat pertama bertemu Ma Ru, sepatunya juga tinggal sebelah.

Ma Ru lari sampai ujung jalan tapi tidak menemukan Jae Hee. Ia mengatur nafas dan meremas amplop Jae Hee dengan marah.

Jae Hee menyetir pulang dan ingat kejadian malam itu. Saat Ma ru memutuskan mengaku kalau ia yang membunuh pria itu. Lalu Ma Ru mengantar Jae Hee keluar dan membuka bajunya. Ia memakaikan bajunya untuk Jae Hee.
Jae Hee memeluknya, Hutang ini...tidak akan pernah kulupakan. Selama hidupku, hidup Han Jae Hee selamanya akan digunakan untuk membayarmu, aku bersumpah.
Jae Hee menghentikan mobil dan menyandarkan kepala ke setir mobil.


Jae Hee pulang, dan sudah ditunggu Eun Gi. Kau dari mana saja? Jae Hee hanya menghela nafas.
Eun Gi berkata ia melarikan diri dari RS dan tahu Dr. Kim pasti pusing. Ia minta Jae Hee membantunya bicara dengan Dr. Kim. Ia sudah merasa lebih baik sekarang. Eun Gi bisa makan apa saja, mau pencuci mulut ataupun batu.
Jae Hee senang Eun Gi sudah baikan. Eun Gi menyindir, ini semua berkat Jae Hee yang berpikir cepat dalam pertolongan pertama di pesawat.
Jae Hee : Apa yang kulakukan? Itu karena dokter itu yang memberikan pertolongan dengan efektif.

Eun Gi mulai menyerang Jae Hee, dokter? kudengar dia bukan dokter. Jae Hee berkata dia belum jadi dokter, dia keluar di tengah kuliahnya. Tapi melihatnya mengobatimu, kemampuannya..

Eun Gi : Jadi ..itu sebabnya kau pergi menemui orang itu, yang bukan dokter tapi sangat hebat? Apa kau mau dengar hal menarik lainnya?Aku sebenarnya ingin menginterogasimu tapi kondisiku malam ini tidak begitu sehat, jadi aku langsung saja.
Kenapa kau memberinya 1 M Won?

Jae Hee terkejut. Eun Gi heran, orang yang bukan dokter tapi punya kemampuan..
Jae Hee ingin tahu apa sebenarnya maksud Eun Gi.
Eun Gi : Aku punya mata-mata yang mengamatimu, sejak seminggu setelah kematian ibuku setelah ia diusir keluar dari rumah ini. Aku disini untuk membalas dendam. Aku ingin mencari kelemahanmu dan membuatmu diusir keluar seperti ibuku.

Jae Hee : Kau sungguh keterlaluan.

Eun Gi : Aku sudah mengatakan strategi dan taktik-ku, kenapa kau berkata aku keterlaluan? Seperti Han Jae Hee yang memiliki wajah seperti malaikat tapi tidak tahu apa yang dilakukannya dibelakang kami, itu yang lebih menakutkan.
Kau yang sedang menarik uang 1 M Won sendiri dan memberikannya pada orang yang bukan dokter tapi punya kemampuan itu...sepertinya aku punya foto2nya, apa kau ingin melihatnya sambil ngobrol?

Jae Hee berkata itu uang untuk balas jasa karena sudah menyelamatkan nyawa Eun Gi. Eun Gi tidak percaya, kupikir kau pintar, ada banyak keanehan. Tapi karena pertolongan pertama di pesawat itu, putri dari mantan istri suamimu bisa bertahan hidup. Itukah mengapa kau sangat berterima kasih dan memberinya Satu M Won?
Kau ingin aku  mempercayainya? Pertolongan darurat di pesawat adalah sandiwara untuk diam-diam membunuh Seo Eun Gi, putri dari mantan istri kekasihmu. Dan kau memberinya Satu Miliar Won sebagai tanda terima kasih.

Jae Hee marah dan berdiri, kau benar-benar semakin keterlaluan.

Eun gi juga berdiri, tidak perlu bersikap seperti itu, aku merasa ini semakin meyakinkan. Apa aku sudah membuatmu tersudut? Eun Gi jalan masuk dan berkata kalau kau sudah memikirkan sebuah alasan, tolong panggil aku.

Jae Hee membalas Eun Gi : Aku sudah diancam. Tujuh tahun lalu, saat kau di AS, dia tahu soal kasus pemilikan obat bius itu..Jika media atau pemegang saham tahu yang sebenarnya. Kau pasti tahu lebih jelas dari yang lain apa yang akan kau hadapi.
Lagipula, untuk urusan pewaris perusahaan dan semuanya. Sebagian besar pemegang saham mulai menyelidikimu. Kau seharusnya benar-benar berhati-hati untuk semua hal kecil. Jika masalah ini sudah diselesaikan, aku ingin mendapatkan kembali uang itu ditambah bunganya. Sebenarnya, aku adalah orang yang merasa frustrasi.

Jae Hee jalan masuk tanpa mempedulikan Eun Gi, Sekarang Eun Gi yang tersudut.

Eun Gi jalan ke arah kamarnya dan tampak marah tapi tidak berdaya.
Flashback
7 tahun lalu, senior Eun Gi berlutut di depan-nya, tolong aku, tolong aku sekali ini saja. Eun Gi!

Eun Gi diam saja. Seniornya berkata mereka tidak sedang di Korsel, karena aku punya catatan kriminal, ayahku tidak bisa melakukan apapun untuk membantuku. Jika media tahu masalah ini, maka..

Eun Gi : Maksudmu, kau ingin aku berbohong? Kalau obat bius itu adalah milikku?
Senior Eun Gi berkata ada rumor kalau mereka kencan dan tidak ada yang ia percaya selain Eun Gi.
Eun Gi tidak mau, ia jalan pergi tapi tangannya ditahan seniornya, aku akan melakukan apapun. Katakan padaku apa yang kau inginkan. Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan. Jika kau membantuku, ayahku juga akan bisa membantumu. Termasuk masalah perusahaanmu.
Eun Gi tertegun, ia berbalik, masalah perusahaan?

Seniornya melepaskan lengan Eun Gi, Grup Tae San, kudengar sedang dalam bahaya. Maksudku ayahku bisa membantumu melalui krisis itu, ini sama sekali bukan kesepakatan yang buruk, kau tidak akan dihukum berat karena ini adalah yang pertama kalinya dan tidak akan ada masalah untukmu nanti.
Eun Gi..Eun Gi!

Kembali ke sekarang.
Eun Gi duduk lalu menelepon seniornya itu. Pria itu mengangkatnya, Eun Gi belum membuka suara, tapi terdengar suara wanita yang memanggil seniornya dengan panggilan sayang, apa kau bisa menjaga bayinya? Seniornya sudah menikah dan punya anak.

Pria itu menggendong anaknya dan bicara, halo? siapa ini? tolong bicara kau sudah meneleponku.

Eun Gi : Aku Eun Gi. Seperti Seo Eun Gi, apa kau tidak ingat?
Pria itu terkejut, oh..sudah lama sekali. Ada apa? kenapa tiba-tiba telp?

Eun gi : Ada yang harus kukatakan. Waktu itu, waktu aku menjadi kambing hitam demi dirimu.. agar aku bisa menyelamatkan perusahaanku yang ada dalam krisis. Sebenarnya bukan itu alasannya, juga bukan karena aku tidak akan menderita dalam waktu lama! Itu karena aku mencintaimu.
Itu karena Seo Eun Gi mencintai Kim Jung Yun. Jika aku mengatakan kalau itu adalah alasan kenapa aku mau menjadi kambing hitam-mu, apa kau...akan mempercayainya?

Jung Yun tertegun : Eun Gi..
Eun Gi memakinya. Dasar B&*&*&$!! Eun Gi menjatuhkan ponselnya ke dalam akuarium dan wajahnya tampak murka. Berarti Eun Gi dan Ma Ru sama, pernah menjadi kambing hitam dengan orang yang dicintainya.

Hujan turun begitu lebat dan Ma Ru menghentikan mobil di depan rumah Jae Hee. Jae Gil telp, ia akan pergi beberapa hari dengan seorang gadis dan minta Ma Ru tidak mencarinya.
Jae Gil usul agar Ma ru mengambil 10% saja dari uang Jae Hee dan mengembalikan sisanya. Paling bagi Jae Hee itu seharga tas buatan desainer. Ma Ru memotongnya dan menutup telp.

Keluarga Seo sedang makan siang. Kedua Pengacara mereka juga ikut makan, mungkin sekalian menyelesaikan pekerjaan. Tuan Seo selesai dan minta Pengacaranya ikut ke kantor, ia ingin melanjutkan diskusi mereka dan minta dibawakan teh ke kantornya. Semua berdiri, Pengacara Ahn mendorong kursi roda Tuan Seo dan Jae Hee mengantar suaminya ke kantor.

Eun Gi dan Joon Ha duduk lagi melanjutkan makan. Jae hee kembali dan minta bibi membawa Eun Suk untuk ikut makan bersama mereka.

Eun Gi bicara pada Park tapi sebenarnya untuk menekan Jae Hee, apa kau sudah menghubungi kantor polisi?
Joon Ha : Ya, tapi mereka ingin pernyataan dari orang yang sudah diperas karena uang. Itulah mengapa Nyonya juga harus pergi ke kantor polisi.


Jae Hee tampak heran. Eun gi berkata ia sudah menuntut pria itu, orang yang sudah memeras Ibu Eun Suk sebesar 1 Miliar Won. Aku tahu kau sibuk akhir2 ini jadi aku awalnya ingin menyelesaikannya sendiri, tapi sepertinya orang yang sudah jadi korban harus membuat pernyataan dan menuntut orang itu.
Kau tidak boleh sembunyi dari orang itu karena ketakutan, kau harus menemuinya dan menghancurkannya, meskipun kita harus sedikit meneteskan darah, tapi ini untuk keadilan dunia ini.

Jae Hee syok mendengarnya, apa dia harus menyakiti Ma Ru lagi.

Ma Ru masih menunggu dan melihat Eun Gi jalan pergi bersama Pengacaranya. Ma ru turun dan ingin menekan bel, tapi ia tidak sanggup. Ma ru hanya menulis nama Jae Hee dan memasukkan amplop itu di kotak surat.

Lalu Choco telp, Oppa..Ma ru heran, ada apa? kenapa menangis..Apa kau sakit?
Choco berkata ada polisi yang mencari Ma Ru dan menggeledah kamarnya.

Ma ru segera lari pulang. Choco berdiri kehujanan. Polisi langsung mendakat, apa kau Kang Ma Ru? Aku polisi Kim dari Kepolisan Jong Ro, kau sudah dituntut oleh Han Jae Hee karena intimidasi dan pemerasan.
Ma ru tertegun, ia tanya sekali lagi siapa orang yang menuntutnya dan Polisi itu berkata : Han Jae Hee.

Polisi membawa Ma Ru. Choco menangis dan mengejar mereka, jangan tangkap oppaku, dia bukan penjahat. Ajussi jangan bawa oppaku! Ma ru minta waktu sebentar, ia mengambil payung dan memayungi Choco.
Ma Ru minta Choco masuk, ganti baju dan jangan hujan2 karena penyakitnya akan kambuh jika kena hujan.

Tapi Choco dengan keras kepala tidak mau mendengarnya. Ia menangis dan minta Ma Ru segera mengatakan kalau Ma Ru tidak bersalah dan tidak pergi ke kantor polisi. Kita tahu Ma ru bersalah atau tidak harus ikut dulu untuk memberi keterangan, tapi anak itu menangis dan berkata tidak mau pulang.
Jika oppa tidak pulang, aku juga tidak mau. Aku tidak mau!
Ma Ru kesal : Kau bisa mati kalau kau tidak hati-hati!

Choco : Lalu kenapa kalau aku mati? Siapa yang akan peduli kalau aku mati?

Ma Ru sudah naik darah ia juga teriak : kalau begitu mati saja! Tetap saja hujan-hujan disini dan mati saja, dasar brengsek!
Ma Ru jalan meninggalkan Choco yang jadi terdiam.

Eun Gi mengamati hujan dari kantornya. Ia menunggu hasil dari strategi yang dilakukannya.

Pengacara Ahn mengantar Jae hee ke kantor polisi. Ia mengamati Jae Hee yang tampak merenung, bukan ekspresi orang yang merasa diperas.
Pengacara Ahn membukakan pintu dan meminta Jae Hee turun. Jae Hee tampak bingung, apa yang harus kulakukan?

Ahn : Anda harus bertemu dengan tersangkanya dan mengajukan tuntutan.

Jae Hee dan Ahn menunggu Ma Ru. Ma ru dibawa masuk dan ia menatap tajam Jae Hee.
Ma ru duduk tanpa bicara di depan Jae Hee.

Polisi Kim berkata Kang Ma Ru tidak mengaku bersalah, jadi mereka tidak punya pilihan selain mempertemukan keduanya.
Polisi Kim membacakan tuntutan yang "diajukan" Jae Hee dan minta konfirmasinya, apa benar isinya seperti itu? Apa benar?

Jae Hee diam saja dan memandang Ma Ru. Polisi Kim dan Pengacara Ahn jadi pusing. Polisi Kim terus bertanya pada Jae Hee. Akhirnya Jae Hee membuka mulut dan melukai Ma Ru sekali lagi, Orang yang duduk di depan saya memeras keluarga saya..dengan rahasia yang akan menimbulkan masalah pada perusahaan kami.

Dengan syarat tidak akan mengungkap rahasianya, saya diperas sebesar 1 Miliar Won.

Ma Ru tampak dingin. Polisi Kim tanya apa Ma ru mengaku bersalah atas tuduhan itu? Tapi Ma ru terus saja menatap Jae hee dengan tajam, tidak menghiraukan pertanyaan Kim.

Ma Ru dalam hati : Aku ingin bisa mengerti dirimu. Aku sudah tidak memiliki kualifikasi untuk mendapatkanmu. Nuna dan aku, sudah berada di dunia yang sama sekali berbeda. Aku tahu itu lebih jelas dari orang lain.
Meskipun kau tidak melakukan ini, aku sudah benar2 memutuskan untuk sepenuhnya melupakanmu. Bahkan meskipun kau tidak melakukan sampai sejauh ini. Aku sudah berniat melepas Han Jae Hee pada pria yang diinginkannya.

Polisi Kim teriak2 dari tadi, Kang Ma Ru, apa kau akan terus diam? Jika kau seperti ini, kami akan menyimpulkan kalau kau mengakui kesalahanmu! Apa kau tidak apa-apa?
Ma ru tetap diam.

Jae Hee pulang dan berterima kasih pada Pengacara Ahn yang sudah mengantarnya. Lalu ia menerima surat dari Ma Ru, Nyonya ini tidak ada pengirimnya tapi ada nama anda disini. Jae Hee membukanya dan terkejut, Ma Ru sudah mengembalikan semua uangnya.

Tuan Seo marah2 pada putrinya. Dua orang ini memang berjodoh sebagai Ayah-anak hehe..
Tuan Seo : Apa kau ini masih waras?

Jae Hee merasa wajar jika staf yang sudah kerja 10 tahun lebih bisa masuk serikat pekerja. Selama krisis ekonomi serikat pekerja sudah membantu kita, jadi kita juga bisa memberi mereka sedikit keuntungan.



Ayahnya tidak setuju, jika kau memberikan apa yang mereka inginkan, meskipun saat ini mereka berterima kasih, tapi kelak mereka akan serakah dan menuntut yang lebih lagi. Itu yang disebut serikat pekerja! Mereka akan berterima kasih sekarang, tapi apa yang akan kau lakukan jika ada restrukturisasi perusahaan atau jika terjadi penurunan ekonomi?
Staf yang masuk serikat pekerja tidak akan bisa dipecat begitu saja, bagaimana kau bisa menanggung begitu banyak staf?

Eun Gi yakin bisa menanggung semua karyawan, jika kita bekerja sama dengan serikat pekerja kali ini, kita akan bisa melakukannya.

Tuan Seo marah dan melempar asbak kaca ke arah Eun gi. Asbak itu pecah dan salah satu pecahannya melukai pipi Eun Gi.

Tuan Seo : Itu sebabnya mereka berkata kau ini masih anak perempuan kecil naif yang tidak punya pengalaman. Bekerja sama? Apa serikat akan membantu pemegang modal menyelesaikan masalah mereka? Selama ada yang bersedia mengisi mangkuk nasi mereka, mereka adalah orang yang tidak akan ragu menghianati kita kapanpun.

Aku sudah mengajarimu banyak hal tapi kau masih tidak mengerti? Apa kau bodoh? Sampai kapan aku harus menunggumu? Sampai kapan aku harus menunggumu, idiot!

Aku tidak akan menyerahkan Tae San pada seseorang yang tidak punya kemampuan melindunginya, kalau kau tidak sanggup, aku masih punya yang lainnya. Masih ada ibu Eun Suk dan Eun Suk. Jika kau tidak tahan, pergi saja. Pergi saja seperti yang dilakukan ibumu!

Eun Gi gemetaran menahan marah dan sakit hati. Apa selama ini ayahnya berpikir ibunya melarikan diri?

Eun Gi masuk toilet dan memasang plester di pipinya, ia tampak dingin dan murka.

Jae Hee menemui Eun Gi dan memberikan teh, kau tidak apa-apa? Eun Gi menunjuk pipinya, bagaimana mungkin? Ini mungkin akan membekas.
Jae Hee minta Eun gi istirahat dan jalan keluar.


Eun Gi tanya bagaimana konfrontasi Jae Hee dengan orang itu. Kudengar tidak cukup bukti jadi pria itu akan dibebaskan. Tadi aku menerima telp dari Pengacara Park. Tersangka tidak mengakui dan tidak juga menyangkal tuduhannya, ia cuma diam saja sepanjang waktu.
Tidak ada bukti yang membuktikan dia bersalah. Dimana sebenarnya kau menyembunyikan 1 Miliar Won itu?

Jae Hee tidak menanggapi dan tetap ingin pergi. Eun Gi terus mendesaknya, kau tahu kalau julukanku adalah anjing gila kan? Polisi melepaskan orang itu, tapi aku sama sekali tidak ada niat untuk melepaskan si brengsek itu. Aku ingin tahu bagaimana pendapatmu.



Jae Hee : Aku sudah mendapatkan kembali 1 Miliar Won itu.
Eun Gi : Kenapa?

Jae Hee : Karena dia gagal dalam misinya, dia seharusnya membunuh Seo Eun Gi, putri mantan istri suamiku, dia gagal dan menyelamatkanmu.

Jae Hee mengancam Eun Gi soal kepemilikan obat bius 7 tahun lalu itu lagi, kau pasti tidak mau pemegang saham mengetahui masalah ini kan? Jika mereka tahu, Seo Eun Gi tidak mungkin mewarisi hak operasional perusahaan.
Meskipun bukan karena ini, tapi karena kau masih muda dan kau seorang wanita, hampir 1/3 pemegang saham menentangmu. Kalau aku, aku merasa sangat beruntung karena ini, ini juga sangat menguntungkan Eun Suk.

Eun Gi : Terima kasih karena sudah jujur kepadaku, lalu apa untungnya kau mengancamku? Apa kau ingin menunjukkan kartu asmu dan menyingkirkan Seo Eun Gi?
Jae Hee : Kenapa aku harus memainkan permainan membosankan seperti itu? Kau tidak tahu, betapa menyenangkannya main-main denganmu. Sampai kau sebanding denganku, kita baru akan bertarung sampai mati. Saat waktu itu tiba, entah kau yang hidup dan aku mati atau kau mati sementara aku hidup.
Jadi jangan membuat masalah dan melakukan sesukamu mulai sekarang. Jangan membuatku harus menggunakan kartu as itu...dasar brengsek.

Jae Hee masuk ke kamar anaknya dan membacakan dongeng untuk Eun Suk sampai Eun Suk tidur.


Ma Ru bermalam di sel tahanan lagi.
Eun Gi stres, ia masuk ke kantornya dan mencoba menenggelamkan diri ke dalam pekerjaan. Tapi tidak bisa dan terlalu marah, jadi ia mengambil botol minuman keras dan minum langsung dari botolnya.
Paginya, Eun Gi tertidur di meja kantornya. Sementara Ma ru jalan keluar dari kantor polisi.
Ma ru pulang tapi tidak menemukan Choco, ia panik. Untung ajumma tetangganya berkata kalau Choco dibawa ke RS. Kemarin dia kehujanan saat berusaha mencarimu, lalu pingsan di jalan. Mereka memanggil ambulance dan membawanya ke UGD.

Ma ru bergegas mencari adiknya dan mendapatkan Choco dalam kondisi sakit di RS. Choco sepertinya semakin parah sakitnya.
Ma ru mengingat semua kata2 kasar yang dikatakannya pada Choco dan Ma Ru kelihatan bersalah.

Ma Ru menggenggam tangan adiknya dan ingat kata2 Choco, jangan bersikap seperti orang baik setelah tahun2 ini! Kau meninggalkanku saat itu! Kau tergila-gila pada Kak Jae Hee, kau meninggalkanku sendiri. Kalau aku sakit maka itu karena kau! Jika aku mati itu semua karena kau!
Ma Ru menunduk lalu tidak lama ia mengangkat kepalanya dan matanya berkilat. Ma Ru tampak berubah dan ia seperti punya tekad untuk melakukan sesuatu.
Satu pagi, ada seorang pengendara motor cross dengan jaket hitam sedang berlatih. Tiba2 ada pengendara lain mengenakan jaket putih muncul, keduanya akhirnya saling mengejar.
Jaket hitam ternyata Seo Eun Gi. Ia tidak mau dilewati pengendara jaket putih. Keduanya berkejaran melintasi track dan padang luas.
Untuk beberapa saat pengendara jaket putih bisa melewati Eun Gi. Eun Gi tidak terima dan tekan gas.

Si Jaket putih terjatuh karena batang pohon di tengah jalan. Eun Gi melihatnya dan merasa senang karena ia bisa melewati orang itu.



Tapi tidak lama, rem motor Eun Gi rusak dan Eun Gi terjatuh dari motornya. Ia langsung terpelanting ke arah jurang. Eun Gi hanya bergantung pada akar pohon.
Eun Gi mati-matian bertahan sampai orang dengan jaket putih itu mendekat.
Orang itu ternyata Kang Ma Ru. Ma ru memandangi Eun Gi. Eun gi tidak tahan lagi dan pegangannya terlepas. Ma Ru segera menangkapnya.
Wohoho...apa ini kebetulan?


Nice Guy [1]

Brian Adams

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

Post a Comment